Anda di halaman 1dari 3

JMS ( JADAM MICROBA SOLUTIONS)

Memahami Manfaat Dan Peran Bahan Pembuatan JMS Jadam

Makanya di sini untuk membuat JMS, JADAM menggunakan mikroogranisme lokal dengan
memanfaatkan leaf mold / lapukan daun dari lingkungan sekitar. Lapukan daun adalah
bahan wajib pertama yang dan paling utama untuk membuat JMS. Leaf Mold

secara bahasa artinya cetakan daun, Leaf mold dalam bahasa Inggris itu berbeda
maksudnya dengan lapukan daun seperti pada kompos. Jika pada kompos pelapukan daun
lebih cepat karena diuraikan bakteri. Sementara lapukan daun alami leaf mold prosesnya
lebih lambat karena diuraikan jamur. Dan komposisi pengurai pada leaf mold ini 9:1, dimana
9 oleh jamur dibanding 1 bakteri.

Nah jamur dan bakteri inilah yang akan dijadikan starter biang untuk diperbanyak sebagai
larutan JMS. Untuk memperbanyak mikroogranisme bakteri dan jamur
JMS, mikroogranisme juga butuh makan. Dan makanan yang disukai mikroogranisme ini
adalah yang mengandung karbohidrat tinggi seperti kentang, nasi, ubi rebus, pisang dan
lain-lain. Tapi dari yang saya alami setelah beberapa kali membuat larutan JMS ini, saya
pernah pakai nasi yang dihaluskan. Tapi reaksinya lebih lambat, sementara dengaan
kentang rebus reaksinya lebih cepat. Dalam beberapa jam saja gelembung / busa air larutan
JMS ini sudah muncul.

Lalu bahan JMS ketiga, garam laut. Penggunaan garam pada JMS ini sifatnya sebagai
mineral tambahan pengganti molase / gula. Dimana molase ini fungsinya memicu aktivitas
mikroba supaya lebih aktif. Tapi karena molase / gula sifatnya asam bisa menurunkan ph
larutan hingga 3.5ph, dipakailah garam (pengukur ph tanah). Garam laut murni sangat kaya
mineral, ada 83 jenis kandungan mineral seimbang pada garam laut, yang membuat garam
setara dengan cairan ketuban atau plasma darah. Atau bisa juga gunakan air laut langsung
dengan hitungan 3.5 liter itu setara dengan 100gram garam laut. Kalaupun tidak ada bisa
saja gunakan garam dapur atau garam beryodium. Sementara penggunaan garam langsung
pada tanaman / tanah tidak saya sarankan.
Cara Membuat Larutan JMS

Ternyata bahan pembuatan JMS itu sedikit saja, cuma humus daun, kentang dan garam.
Lalu cara buatnya untuk skala 10 liter

1. Kentang 50-100 gram, dipotong-potong biar cepat matang lalu direbus sampai lunak.
2. Humus daun 300~500 gram dibungkus kain dan diikat karet dan bisa ditambahkan
pemberat batu agar tenggelam di larutan.
3. Air 10 liter bisa air kolam, air sungai, air sumur asal jangan air PAM. Air PAM
mengandung kaporit / klorin yang bisa membunuh mikroba.
4. Garam laut, garam dapur 5 gram, atau jika air laut 170 ml / 1 gelas ale2. Larutkan ke
air dan aduk secara merata
5. Masukan humus daun dan sedikit diremas agar air meresap masuk membasahi
semua bagian humus daunnya.
6. Masukan juga kentang ke ember dan diremas supaya hancur dan lebih mudah
dimakan mikroorganismenya.
7. Humus daun dan kentang sebenarnya bisa dimasukan di kain yang sama, tapi
karena saya pakai humus daun bambu suka ada bambu tajam yang nojos kalau
diremas, jadinya dipisah. Dan tujuan pakai kain ini juga biar mudah memisahkan
larutan JMS supaya tidak tercampur kotoran dari humus bambunya jadi larutan bisa
langsung dipakai tanpa disaring lagi.
8. Jangan lupa tutup embernya dan lihat perkembangannya dalam beberapa jam.

Anda juga bisa membuat pupuk JMS sesuai target tanaman. Misalkan Anda ingin
menanam tomat, buat saja ramuan JMS sama seperti bahan-bahan tadi. Tapi tambahkan
tomat juga, dengan begitu Anda bisa mengembangkan mikroba fungsional khusus yang
dioptimalkan untuk kesuburan tomat. Pertumbuhan mikroogranisme pada larutan JMS ini
relatif, ada yang 12 jam sudah jadi. Bisa dipengaruhi suhu ruangan, kadar komposisi bahan
JMSnya atau kualitas bahannya. Ada juga yang mencapai puncaknya dalam 2 ~ 3 hari atau
bahkan lebih. Tapi yang jelas ciri pertumbuhan bakteri bisa dilihat dari gelembung udara
seperti buih / busa sabun.

Cara Aplikasi JMS & Dosisnya

Ketika gelembung udara nampak memuncak maka saat itulah waktu terbaik JMS
diaplikasikan. Gelembung / buih udara banyak berarti si mikroogranisme sedang aktif2nya,
harus segera dipindahkan ke media tanam agar terus hidup / berkembang di tanah. Sebab
jika dibiarkan terlalu lama buih udara semakin menghilang berarti pertumbuhan bakterinya
berkurang.

1. Untuk dosis kocornya, jika lahan belum ditanami bisa langsung siram JMS tanpa
diencerkan.
2. Jika sudah ada tanamannya dicampur air dengan perbandingan 1:10 hingga 1:100.
Sesuaikan dengan ukuran tanaman & bisa diulang beberapa kali sampai tanah
gembur.
3. Dan untuk larutan JMS yang sudah hilang busanya itu sebenarnya mikrobanya
sudah hilang / berkurang. Tapi tetap bisa dijadikan POC dengan dicampur 1:10 air.

Fakta menarik lainnya tentang pupuk JMS ini dia memiliki kandungan mikroba 100x lebih
banyak dari produk mikroorganisme jualan. Jika dalam 1CC si kuning mikrobanya ada 1
juta, maka pada larutan JMS 1 cc mikrobanya bisa mencapai 100 juta. Selain itu JMS juga
bisa dipakai spray ke batang dan daun. Memang efeknya tidak begitu kentara pada
pertumbuhan daun seperti pupuk PSB (bakteri fotosintesis). Tapi keanekaragaman
mikroogranisme pada JMS mampu menghambat hama seperti jamur dan embun tepung.
Dan terakhir perhatikan dosis penggunaan JMS, sebab JMS sangat kuat jangan sampai
tanaman shock / kaget.

Anda mungkin juga menyukai