Anda di halaman 1dari 2

Izinkan Aku

Oleh : Fasterino Rafael Vabiansyah

Izinkan aku.....
Menetap dibalik pejaman matamu
Menerka segala dalam jiwaku
Bencengkrama dengan harapan di ujung samudera
seperti matahari di kala senja

Izinkan aku....
Duduk dibawah rindangnya pohon jiwamu
Menikmati kobaran api di hati
Ditemani secangkir kopi
Ku renungi nurani dalam suci

Takkala akan bertahan lama,


rasa dalam hati akan sepi
Semua berjalan di atas masa,
mungkin ku bisa terbang,
Dengan malam yang menyita kata dengan hampa?

Burung bebas terlepas dari belenggu


Mungkin, ditengah malam sunyi,
Ia jumpa atma yang dirindu
Mengantri di dalam mimpi,
Tuk temui sang pemilik hati

Hanya segelintir orang yang tau


Bagaimana nasib kata yang telah disita paksa oleh malam
Hanya segelintir orang yang tau
Bagaimana bulan dan bintang-bintang memaksa, mengganti senja
Oleh dirinya
Hanya segelintir orang yang tau
Bagaimana api suci setia menemani hati yang sepi
Yang sunyi, dengan harapan dan perjuangan
Yang telah sirna, oleh kejamnya kegelapan malam

Aku pernah bertanya, bagaimana caranya terbang?


Apalah pertanyaan yang merasuk di kepala
Tiba tiba! Terdengar suar dalam jiwa
Sayapnya terbentang, matanya menajam,
Kepalanya bergerak ke kiri ke kanan, depan
Bersiap siap terbang menerjang,
Tak butuh waktu panjang, tangkap sang bujang

Lepas, bebas, puas,


Harum kebebasan, menusuk hingga kedalam sukma
Rakus merasuki langit malam, tak ada pertentangan, pertengkaran
Sekarang aku bebas!, api suci kan terus abadi dalam hati
Dalam nurani, dalam mimpi indah yang selama ini ku nanti
Kudapati dengan usaha sendiri,
Terbang kesana kemari tuk hanya capai ekspektasi

Izinkan aku
Berjalan di padang gurun pasir yang terbentang,
Pada malam hari yang tenang,
Aku beteriak dengan lantang
Ntah siapa lagi peduli
Ada atau tiada tak akan ku sesali
Api suci tak kan mati,
menyala terang di tengah malam yang sunyi.

Anda mungkin juga menyukai