Anda di halaman 1dari 4

Laporan

(Tugas Individu)
Strategic Leadership

Oleh :
Erika Fajar Subhekti
225231035

PROGRAM STUDI S2 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS AIRLANGGA
TAHUN 2023
PEMBAHASAN
Kuliah Tamu by HELENA OCTAVIANNE S.H., M.H.

Menyikapi Fenomena NO VIRAL NO JUSTICE!

Memang tak bisa dipungkiri bahwa fenomena no viral no justice dapat


mempengaruhi jalannya suatu kasus atau suatu perkara. Semakin disorot, semakin
besar pula pressure yang diberikan publik kepada proses dan kepada aparatur
penegak hukum yang bekerja.

Ada beberapa Fenomena No Viral No Justice, yaitu:

1. Bentuk simpati dan kepedulian yang muncul karena ketidakadilan yang ada
di depan layar => MOTIF
2. Potensi ruang digital untuk membentuk pergerakan kolektif yang besar
yaitu => PELUANG
3. Membukakan jalan bagi masyarakat untuk turut andil menegakkan keadilan
dengan cara yang cukup praktis yaitu => HASIL

Dalam buku Lawrence M. Friedman (93 tahun) The Legal System: A Social
Science Perspective (1975) secara umum memandang budaya (legal culture)
merupakan komponen yang paling penting di antara tiga komponen dalam sistem
hukum yang juga terdiri dari struktur (legal structure) dan substansi (legal
substance).

Kasus Viral di Media Sosial. Apa yang terjadi? Yaitu:

1. Mempengaruhi perhatian masyarakat.


 Yang perlu diperhatikan yaitu penyebaran informasi hoax menimbulkan
keresahan. Untuk itu masyarakat perlu diingatkan agar memanfaatkan
media sosial secara positif dan jangan mudah termakan isu tidak benar
atau hoax yang disebarkan di media sosial.
2. Menempatkan kasus tersebut di puncak agenda publik.
 Kemampuan media dalam menonjolkan suatu isu akan sangat menentukan
publik atau masyarakat dalam menerima isu tersebut sebagai sesuatu yang
penting dan akhirnya akan diterima sebagai agenda publik. Disini
masyarakat perlu diingatkan agar dapat membaca dengan seksama sebuah
kasus yang muncul di media sosial, apakah kasus tersebut benar atau hoax
semata.

Akibat yang dirasakan olek kejaksaan ketika masyarakat menerima atau melihat
berita yang viral di media sosial yaitu:

1. Tekanan masyarakat terhadap penyelesaian kasus bisa jadi akan lebih besar.
 Maksudnya, kejaksaan disini pasti akan ditekan untuk segera
menyelesaikan kasus tersebut dikarenakan masyarakat yang menuntut agar
kasus tersebut selesai dengan cepat.
2. Lembaga penegak hukum atau otoritas terkait bisa saja merasa tertekan untuk
menyelesaikan kasus tersebut dengan cepat atau sesuai keinginan publik.
 Maksudnya, kejaksaan yang ada di suatu daerah tersebut pastinya akan
dipaksa oleh masyarakat atau publik untuk menyelesaikan kasus dengan
cepat. Akibatnya, membuat lembaga penegak hukum merasa tertekan.

Fenomena No Viral No Justice Bersifat Sistemik. Mengapa?. Karena,


Fenomena No Viral No Justice adalah akibat atau hasil dari tanpa adanya
perencanaan atau perhitungan bagaimana membentuk ekspansi pergerakan. Dan juga
karena masyarakat menilai bahwa sebuah kasus yang diviralkan cenderung akan lebih
cepat selesai dibandingkan kasus yang dimulai dengan laporan biasa.

NO VIRAL NO JUSTICE diubah mejadi NO VIRAL NO EDUCATION,


yaitu dengan memanfaatkan ruang digital bukan hanya untuk menegakkan keadilan,
tetapi juga mencerdaskan para pengguna media sosial yang ada di dalamnya.
No Viral No Education Merupakan Penemuan Hukum Sebagai Bentuk
Adanya Pergeseran Budaya Hukum Agar Masyarakat dan Netizen tidak lagi
Menggunakan No Viral No Justice. Ke depannya diharapkan perkembangan
teknologi yang pada hakikatnya memudahkan bukan lagi sekadar memudahkan,
tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai alat mencerdaskan masyarakat atau public.

Anda mungkin juga menyukai