Anda di halaman 1dari 9

Nama : Trisiah Setiyowati

NIM : 20231020027

Analisis Terhadap Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dan Kinerja


Berkelanjutan dalam Industri Perhotelan: Sebuah Kajian Literatur Sistematis.

Pendahuluan

Industry perhotelan merupakan salah satu sector ekonomi yang dinamis dan
berpengaruh secara global. Pertumbuhan pesat dalam industry ini tidak hanya mencakup
peningkatan jumlah hotel dan destinasi pariwisata, tetapi juga memunculkan kebutuhan
yang semakin mendalam untuk mencapai kinerja berkelanjutan. Kinerja berkelanjutan
dalam konteks perhotelan bukan lagi sekedar tentang pencapaian keuntungan finansial
jangka pendek, tetapi juga tentang menjaga harmoni dengan lingkungan, budaya dan
masyarakat setempat.

Dalam upaya mencapai tujuan ini, gaya kepemimpinan dalam manajemen hotel
telah menjadi focus utama penelitian dan perhatian praktisi. Kepemimpinan yang efektif
memiliki potensi untuk membentuk arah dan tujuan keberlanjutan dalam operasional
hotel. Namun, pemahaman mendalam tentang bagaimana gaya kepemimpinan
memengaruhi kinerja berkelanjutan masih erupakan tantangan yang relevan dalam
konteks industry perhotelan yang terus berkembang.

Kajian literature ini bertujuan untuk mengisi celah pengethuan dengan


melakukan analisis menyeluruh terhadap temuan-temuandari dua jurnal kunci dalam
literature ilmiah, yaitu A Systematic and Critical review of leadership Syles in
Contemporary Hospitality dan Leadership Syles and Sustainable Performance : A
Systematic Literature Review. Kedua jurnal ini merupakan kontribusi penting dalam
pemahaman tentang peran gaya kepemimpinan dalam mencapai kinerja berkelanjutan
dalam industry perhotelan.

Dalam konteks yang lebih spesifik, kajian ini akan mencari jawaban untuk
pertanyaan-pertanyaan kunci berikut :
1. bagaimana gaya kepemimpinan yang berbeda telah dipelajari dalam
hubungannya dengan kinerja berkelanjutan di industry perhotelan?
2. apa implikasi temuan-temuan tersebut untuk praktik manajemen hotel?
3. adakah kesenjangan pengetahuan yang masih perlu diisi dalam pemahaman kita
tentang peran gaya kepemimpinan dalam konteks kinerja berkelanjutan di
industry perhotelan?

Tujuan utama kajian literature ini adalah untuk memberikan pemahman yang
lebih mendalam tentang gaya kepemimpinan dalam mewujudkan kinerja berkelanjutan
di industry perhotelan. Dengan cara ini, kajian ini diharapkan dapat memberikan
panduan bagi pemimpin hotel, manajer, dan peneliti yang tertarik dalam
mengoptimalkan dampak positif gaya kepemimpinan pada keberlanjutan industry
perhotelan.

Melalui analisis temuan dalam kedua jurnal ini, penulis akan menjelajahi
kontribusi penting yang telah dibuat dalam memahami peran kuci yang dimainkan oleh
gaya kepemimpinan dalam mencapai kinerja berkelanjutan dalam industry perhotelan.
Selanjutnya, penulis akan merinci temuan-temuan ini dan menghubungkannya dengan
pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan dalam pendahuluan ini.
Dengan cara ini, penulis berharap dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang
peran gaya kepemimpinan dalam mewujudkan kinerja berkelanjutann dalam industry
perhotelan.

Kajian literatur

Kepemimpinan telah menjadi subjek yang mendalam dalam penelitian ilmu


organisasi dan manajemen (Yamak dan Eyopoglu, 2018 dalam ..). Robbins dan Judge
(2015: 410) mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi
sebuah kelompok agar mencapai visi atau serangkaian tujuan tertentu. Dalam konteks
ini, ada beragam gaya kepemimpinan yang telah dikaji. Gaya kepemimpinan adalah
tindakan atau pendekatan yang dipilih oleh seorang pemimpin untuk memengaruhi
pemikiran, emosi, sikap, dan tindakan individu dalam organisasi, termasuk dirinya
sendiri serta anggota timnya (Hidayati et al., 2021). Dalam penelitian sebelumnya,
menyebutkan ada beragam gaya kepemimpinan yang telah diteliti, termasuk
kepemimpinan transformasional (Khan et al., 2020), kepemimpinan transaksional,
kepemimpinan laissez-faire (Sanstrom dan Reynolds, 2020), dan kepemimpinan
berorientasi pelayanan (Karatepe et al., 2020).

Menurut Bass (1990), seperti yang dibahas dalam artikel "A Systematic and
Critical Review of Leadership Styles in Contemporary Hospitality" yang ditulis oleh
Zakaria Elkhwesky dan rekan-rekannya pada tahun 2022, kepemimpinan
transformasional merujuk pada kemampuan seorang pemimpin untuk memberikan
perhatian pada kepentingan pengikutnya, memotivasi mereka, menghargai tujuan dan
pandangan yang mereka miliki, serta mendorong mereka untuk mengurus kepentingan
kelompok. Empat dimensi utama dari kepemimpinan transformasional yang
diidentifikasi adalah karisma atau pengaruh yang bersifat ideal, motivasi yang
menginspirasi, stimulasi intelektual, dan perhatian individual (Bass, 1990; Judge dan
Piccolo, 2004). Dalam industry perhotelan, kepemimpinan transformasional dapat
membantu dalam menginspirasi dan memotivasi karyawan, terutama dalam situasi yang
dinamis dan penuh tantangan. Pemimpin transformasional dapat membantu
menciptakan budaya organisasi yang progresif, dimana karyawan merasa terlibat,
termotivasi, dan memiliki tujuan bersama untuk memberikan pelayanan yang luar biasa
kepada tamu.

Dalam industri perhotelan, kepemimpinan transaksional juga dapat digunakan


dalam hal manajemen operasional. Misalnya, pemimpin dapat memberikan penghargaan
kepada karyawan yang memberikan pelayanan unggul kepada tamu, yang dapat
meningkatkan motivasi staf untuk memberikan kinerja yang lebih baik. Namun, gaya ini
mungkin tidak cukup efektif untuk mengatasi tantangan berkelanjutan dan perubahan
dalam industri perhotelan. Hal ini sesuai dengan pandangan Bass (1990), sebagaimana
yang disajikan dalam penelitian oleh Elkhwesky et al. (2022), mengungkapkan bahwa
pemimpin transaksional memiliki beberapa karakteristik, salah satunya adalah
penggunaan penghargaan kontingen, di mana pemimpin memberikan penghargaan
sebagai respons terhadap kinerja dan prestasi karyawan yang baik.

Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa kepemimpinan laissez-faire


berhubungan negatif dengan persepsi efisiensi karyawan (Quintana et al, 2015), modal
psikologis positif (S esen et al, 2019) dan efektivitas kelompok (Whitelaw, 2013).

Hal ini karena laissez-faire adalah non-kepemimpinan, Bass (1997) dan Judge serta
Piccolo (2004), sebagaimana dikutip dalam penelitian oleh Elkhwesky et al. (2022),
menjelaskan bahwa kepemimpinan Laissez-faire sebenarnya merupakan jenis
kepemimpinan yang dapat dianggap sebagai non-kepemimpinan. Ini merujuk pada
kepemimpinan tanpa wewenang, di mana pemimpin cenderung mengabaikan tanggung
jawab, ragu-ragu dalam mengambil tindakan dan keputusan, serta tidak memiliki
perilaku asertif dalam situasi kepemimpinan. Kepemimpinan Laissez-faire sering kali
dapat dikategorikan sebagai bagian dari kepemimpinan pasif atau penghindaran, yang
dapat diukur dengan memperhatikan dua faktor, yaitu manajemen dengan pengecualian
(pasif) dan pola perilaku laissez-faire (Luo et al., 2013; Zopiatis dan Constanti, 2012).

Kepemimpinan Laissez-faire biasanya tidak sesuai dalam industri perhotelan


yang memerlukan pengawasan dan arahan yang ketat. Kehadiran pemimpin yang tidak
aktif atau tidak responsif terhadap kebutuhan tamu atau masalah operasional dapat
berdampak negatif pada pengalaman tamu dan produktivitas karyawan.

Dalam konteks industri perhotelan, kepemimpinan transformasional cenderung


menjadi gaya yang lebih efektif karena dapat membantu dalam mengatasi perubahan
cepat dalam permintaan pelanggan, meningkatkan motivasi karyawan, dan
mempromosikan budaya berorientasi pada pelayanan. Namun, pendekatan yang holistik
mungkin melibatkan berbagai gaya kepemimpinan tergantung pada situasi tertentu.

Kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan berkelanjutan adalah dua gaya


kepemimpinan yang memiliki relevansi signifikan dalam konteks industri perhotelan.

Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian literatur sistematis
yang bertujuan untuk menganalisis dua jurnal terkait kepemimpinan dalam konteks
industri perhotelan. Dua jurnal yang menjadi fokus utama dalam analisis ini adalah "A
Systematic and Critical Review of Leadership Styles in Contemporary Hospitality"
yang ditulis oleh Zakaria Elkhwesky, Islam Elbayoumi Salem, Haywantee Ramkissoon,
dan Jose-Alberto Castaneda-Garcia, serta diterbitkan pada tahun 2022 melalui situs web
Emerald Insight. Jurnal kedua adalah "Leadership Styles and Sustainable Performance:
A Systematic Literature Review" yang ditulis oleh Katarzyna Piwowar-Sulej dan Qaisar
Iqbal, yang juga diterbitkan pada tahun 2022 dan diakses melalui situs web
ScienceDirect.

Dalam kajian literatur ini, penulis akan melakukan analisis terperinci terhadap
kedua jurnal tersebut dengan tujuan untuk memahami konsep-konsep penting yang
berkaitan dengan kepemimpinan dalam industri perhotelan dan hubungannya dengan
pencapaian kinerja berkelanjutan. Penulis akan mengidentifikasi temuan-temuan utama
dari kedua jurnal tersebut dan merinci bagaimana pemahaman tentang gaya
kepemimpinan dan dampaknya pada kinerja berkelanjutan telah berkembang dalam
literatur manajemen dan bisnis.

Hasil

Hasil analisis kedua jurnal, "A systematic and critical review of leadership styles
in contemporary hospitality: a roadmap and a call for future research" dan "Leadership
styles and sustainable performance: A systematic literature review," menunjukkan
beberapa aspek penting.

Jurnal pertama memberikan wawasan komprehensif tentang perkembangan


penelitian gaya kepemimpinan dalam industri perhotelan selama 13 tahun terakhir.
Dalam industri perhotelan, temuan dari "A Systematic and Critical Review of
Leadership Styles in Contemporary Hospitality" menggarisbawahi pentingnya
klarifikasi konsep dan definisi yang lebih jelas mengenai gaya kepemimpinan yang
sesuai. Hal ini bisa membantu organisasi dalam mengembangkan pemahaman yang
lebih baik tentang jenis kepemimpinan yang paling efektif dalam konteks perhotelan
yang dinamis. Disisi lain peneliti juga mengungkapkan adanya tumpang tindih
konseptual dan empiris antara berbagai gaya kepemimpinan, serta kurangnya penelitian
mengenai faktor-faktor pendahulu dari gaya kepemimpinan dan integrasi teori dalam
studi-studi tersebut. Meskipun memiliki keterbatasan dalam strategi pencarian, jurnal ini
memberikan panduan untuk penelitian masa depan dalam konteks kepemimpinan
perhotelan.

Jurnal kedua menyoroti keterkaitan antara gaya kepemimpinan dan kinerja


berkelanjutan, khususnya sustainable leadership dan transformational leadership.

Implikasi dari temuan ini adalah bahwa organisasi perlu memperhatikan jenis
kepemimpinan yang mereka kembangkan, terutama dalam konteks keberlanjutan.
Manajer dan pemimpin perlu memahami bagaimana gaya kepemimpinan yang berfokus
pada aspek keberlanjutan dapat memengaruhi kinerja organisasi dalam jangka panjang.
Namun, disisi lain penulis juga menunjukkan bahwa tidak ada konsensus yang jelas
dalam bukti empiris yang disajikan dalam artikel yang dianalisis. Hal ini menunjukkan
perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami hubungan ini secara lebih mendalam.

Secara keseluruhan, kedua jurnal ini memberikan kontribusi yang berharga


dalam pemahaman tentang gaya kepemimpinan dalam industri perhotelan dan kinerja
berkelanjutan. Mereka juga menyoroti kebutuhan untuk penelitian lebih lanjut yang
dapat mengatasi keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam literatur saat ini.

Kesimpulan

Kesimpulan dari analisis terhadap kedua jurnal, "A systematic and critical
review of leadership styles in contemporary hospitality: a roadmap and a call for future
research" dan "Leadership styles and sustainable performance: A systematic literature
review," adalah sebagai berikut:

Pentingnya Pemahaman Gaya Kepemimpinan


Kedua jurnal menekankan pentingnya memahami berbagai gaya kepemimpinan
dalam konteks industri perhotelan. Kepemimpinan tidak hanya berkaitan dengan
manajemen operasional, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan pada kinerja
berkelanjutan dan pengalaman tamu.

Tantangan dalam Memahami Keterkaitan

Jurnal pertama menyoroti adanya tumpang tindih konseptual dan empiris di


antara berbagai gaya kepemimpinan, serta kurangnya penelitian mengenai faktor-faktor
pendahulu dari gaya kepemimpinan. Jurnal kedua menunjukkan ketidaksepakatan dalam
bukti empiris terkait hubungan antara gaya kepemimpinan dan kinerja berkelanjutan.

Panduan untuk Penelitian Selanjutnya

Kedua jurnal ini memberikan panduan berharga untuk penelitian selanjutnya


dalam bidang kepemimpinan dalam industri perhotelan. Penelitian lebih lanjut harus
memperdalam pemahaman tentang gaya kepemimpinan yang paling efektif dalam
mencapai kinerja berkelanjutan.

Kesinambungan sebagai Fokus Utama

Pentingnya menjaga kesinambungan (sustainability) menjadi tema utama dalam


industri perhotelan. Gaya kepemimpinan yang mendukung kinerja berkelanjutan
menjadi kunci untuk mencapai tujuan ini.

Secara keseluruhan, pemahaman yang mendalam tentang peran gaya kepemimpinan


dalam mencapai kinerja berkelanjutan dalam industri perhotelan adalah kunci untuk
menghadapi tantangan dan peluang dalam sektor ini. Penelitian lebih lanjut dan
integrasi teori yang kuat diperlukan untuk mengatasi kompleksitas hubungan antara
gaya kepemimpinan, kinerja berkelanjutan, dan pengalaman tamu. Dengan pemahaman
yang lebih baik, pemimpin hotel, manajer, dan peneliti dapat berperan dalam
mengoptimalkan dampak positif gaya kepemimpinan pada industri perhotelan yang
berkelanjutan.
Implikasi Praktis:

Pengembangan Kepemimpinan Berkelanjutan:

Pemimpin dan manajer dalam industri perhotelan perlu mengenali pentingnya


kepemimpinan berkelanjutan. Mereka dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik
tentang bagaimana gaya kepemimpinan mereka dapat memengaruhi kinerja
berkelanjutan hotel mereka. Hal ini mungkin melibatkan pengembangan keterampilan
kepemimpinan yang lebih berfokus pada keberlanjutan dan memotivasi karyawan untuk
berkontribusi pada upaya kesinambungan.

Pelatihan Kepemimpinan :

Program pelatihan kepemimpinan di industri perhotelan dapat diarahkan untuk


mengintegrasikan konsep-konsep kepemimpinan berkelanjutan. Ini dapat mencakup
aspek-aspek seperti kesadaran lingkungan, tanggung jawab sosial, dan pengelolaan
sumber daya yang berkelanjutan. Dengan demikian, pemimpin dan manajer akan lebih
siap untuk menghadapi tantangan kesinambungan dalam operasional hotel.

Penelitian Tindakan:

Hotel-hotel dan organisasi dalam industri perhotelan dapat menerapkan hasil-hasil


penelitian terkait gaya kepemimpinan dan kinerja berkelanjutan. Mereka dapat
mengadopsi praktik-praktik terbaik yang mendukung kesinambungan dan memonitor
dampaknya pada kinerja mereka. Misalnya, mereka dapat mengukur dampak langsung
gaya kepemimpinan transformasional pada pengalaman tamu dan kinerja berkelanjutan.

Implikasi Teoritis:

Pengembangan Teori Kepemimpinan Berkelanjutan:

Penelitian lebih lanjut dalam teori kepemimpinan berkelanjutan diperlukan untuk


memahami lebih dalam hubungan antara gaya kepemimpinan dan kinerja berkelanjutan.
Ini mencakup eksplorasi faktor-faktor pendahulu yang memengaruhi pemilihan gaya
kepemimpinan yang tepat dalam konteks kesinambungan.
Integrasi Teori-teori Kepemimpinan

Penelitian di masa depan dapat berfokus pada integrasi teori-teori kepemimpinan yang
berbeda, seperti kepemimpinan transformasional, transaksional, dan berkelanjutan. Ini
dapat membantu dalam memahami bagaimana berbagai gaya kepemimpinan dapat
saling melengkapi dan digunakan secara efektif dalam berbagai konteks.

Pengembangan Kerangka Kerja Konseptual:

Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan kerangka kerja konseptual yang lebih


terintegrasi untuk menggambarkan bagaimana kepemimpinan berkelanjutan
berkontribusi pada kinerja berkelanjutan dalam industri perhotelan. Hal ini dapat
mencakup variabel-variabel mediasi dan moderasi yang dapat memperjelas hubungan
tersebut.

Dengan memperhatikan implikasi praktis dan teoritis ini, industri perhotelan


dapat mengambil langkah-langkah yang lebih tepat untuk mengembangkan pemimpin
yang mampu mengemban tanggung jawab dalam menjaga kesinambungan, sementara
para peneliti dapat melanjutkan eksplorasi dalam memahami hubungan antara gaya
kepemimpinan dan kinerja berkelanjutan secara lebih mendalam.

Anda mungkin juga menyukai