Anda di halaman 1dari 2

Pendahuluan

Industry perhotelan sebagai salah satu sector utama dalam perekonomian global telah
mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa decade terakhir. Pertumbuhan ini tidak
hanya mencakup peningkatan jumlah hotel dan destinasi pariwisata, tetapi juga mengikuti
perubahan yang lebih mendalam dalam paradigm bisnisnya. Salah satu aspek kunci dalam
evolusi industry perhotelan adalah focus yang semakin meningkat pada kinerja berkelanjutan.

Kinerja berkelanjutan dalam industry perhotelan bukan hanya tentang keuntungan finansial
jangka pendek, tetapi juga tentang menjaga harmoni dengan lingkungan, budaya, dan
masyarakat setempat. Untuk mencapai tujuan ini, kepemimpinan yang efektif memainkan
peran sentral. Gaya kepemimpinan yang digunakan oleh manajer hotel dapat berpengaruh
pada bagaimana sebuah property hotel mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan ke
dalam operasi sehari-hari mereka.

Meskipun hubungan antara gaya kepemimpinan dan kinerja berkelanjutan telah menjadi
perhatian utama dalam penelitian manajemen, terdapat kebutuhan yang mendalam untuk
menyelidiki implikasinya dalam konteks industry perhotelan secara lebih sistematis. Oleh
karena itu, kajian literature ini bertujuan untuk melakukan tinjauan menyeluruh terhadap
literature yang ada tentang peran gaya kepemimpinan dalam mewujudkan kinerja
berkelanjutan dalam industry perhotelan.

Dalam konteks yang lebih spesifik, kajian ini akan mencari jawaban untuk pertanyaan-
pertanyaan kunci berikut:

1. apa temuan-temuan dari dua jurnal terkait yang menginvestigasi peran gaya kepemimpinan
dalam mencapai kinerja berkelanjutan di industry perhotelan?

2. bagaimana hasil-hasil tersebut dapat memberikan wawasan tentang hubungan antara gaya
kepemimpinan dan kinerja berkelanjutan?

3. apa implikasi temuan-temuan ini bagi manajemen hotel dalam upaya meningkatkan kinerja
berkelanjutan?

Tujuan utama dari kajian literature ini adalah untuk menyajikan ringkasan temuan-temuan
kunci dari dua jurnal yang relevan dengan topik ini. Dengan melakukan tinjauan literature yang
sistematis, penulis bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
bagaimana gaya kepemimpinan berkontribusi pada kinerja berkelanjutan di industry
perhotelan.

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan antara gaya
kepemimpinan dan kinerja berkelanjutan, dua jurnal yang digunakan adalah A systematic and
critical review of leadership styles in contemporary hospitality dan leadership styles and
sustainable performance : a systematic literature review.
kajian literature ini akan terstruktur sebagai berikut: setelah pendahuluan ini, penulis akan
menyajikan ringkasan temuan-temuan dari dua jurnal kunci yang ditelaah, diikuti dengan
analisis terhadap temuan-temuan tersebut, serta kesimpulan akhir yang menggambarkan
implikasi praktis dan arah penelitian masa depan dalam konteks peran gaya kepemimpinan
dalam mencapai kinerja berkelanjutan di industry perhotelan.

Dengan melakukan kajian literature sistematis ini, kami berharap dapat memberikan wawasan
yang berharga tentang bagaimana gaya kepemimpinan berdapamk pada kinerja berkelanjutan
di industry perhotelan dan mendorong langkah-langkah yang lebih berkelanjutan di masa
depan.

Kajian literature

Kepemimpinan merupakan sebuah konsep yang telah dipelajari secara luas dalam ilmu
organisasi dan manajemen (Yamak dan Eyopoglu,2018). Robbins dan Judge (2015: 410)
menyatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan memengaruhi suatu kelompok menuju
pencapaian sebuah visi atau serangkaian tujuan. Memang ada banyak gaya kepemimpinan,
seperti kepemimpinan transformasional (khan et al.,2020), kepemimpinan transaksional,
kepemimpinan laissez-faire (sanstrom dan Reynolds,2020) dan kepemimpinan pelayanan
(karatepe et al.,2020).

Menurut Bass (1990), kepemimpinan transformasional berarti bahwa seorang pemimpin


memperhatikan kepentingan pengikutnya, memotivasi mereka, menghormati misi dan
pandangan mereka serta membuat mereka mengurus kepentingan kelompok. Ciri-ciri utama
pemimpin transformasional atau empat dimensi kepemimpinan transformasional adalah
karisma atau pengaruh ideal, motivasi inspirasional, stimulasi intelektual dan pertimbangan
individual (Bass, 1990; Judge dan Piccolo, 2004).

Bass (1990) menyatakan bahwa pemimpin transaksional memiliki beberapa karakteristik, yang
meliputi penghargaan kontingen (yang memberikan penghargaan atas kinerja dan prestasi
karyawan yang baik.

Menurut Bass (1997) dan Judge dan Piccolo (2004), kepemimpinan Laissez-faire merupakan
suatu jenis kepemimpinan yang sebenarnya bersifat non-kepemimpinan, yaitu kepemimpinan
tanpa wewenang, mengabaikan penerimaan tanggung jawab, keragu-raguan dalam
mengambil tindakan dan keputusan serta tidak adanya seseorang dalam situasi asertif.
Kepemimpinan Laissez-faire dapat dianggap sebagai bagian dari kepemimpinan
pasif/penghindaran yang dapat diukur dengan dua faktor; manajemen dengan pengecualian
(pasif) dan pola perilaku laissez-faire (Luo et al., 2013; Zopiatis dan Constanti, 2012).

Anda mungkin juga menyukai