Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keluarga Berencana merupakan suatu program pemerintah yang dirancang

untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk. Peserta keluarga

berencana (KB) adalah pasangan usia subur dimana dimana salah satunya

menggunakan cara atau alat kontrasepsi untuk tujuan pencegahan kehamilan baik

melalui program KB maupun non-program KB (Rodiani & Forcepta, 2017).

Kontrasepsi suntikan mengandung suatu cairan berisi zat berupa hormon

estrogen dan progesteron ataupun hanya progesteronnya saja untuk jangka waktu

tertentu yang dapat mencegah terjadinya kehamilan. Metode suntikan KB telah

menjadi gerakan keluarga berencana nasional serta peminatnya semakin bertambah

oleh karena suntik KB sangat aman, sederhana, efektif untuk pencegahan kehamilan

jangka panjang, tidak menimbulkan gangguan dan dapat digunakan paska

persalinan. Salah satu efek samping yang sering terjadi akibat dari penggunaan alat

kontrasepsi KB suntik pada umumnya adalah pertambahan berat badan.

Pertambahan berat badan tidak terlalu besar, bervariasi antara kurang dari 1 kg

sampai 5 kg dalam tahun pertama, dan Penyebabnya tidak jelas, tetapi tampaknya

terjadinya pertambahan lemak tubuh, dan bukan karena retensi cairan tubuh. Oleh

karena hormon Depo Medroxyprogesterone Acetate (DMPA) yang merangsang

45
46

pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus, sehingga menyebabkan akseptor

makan lebih banyak dari biasanya (Ade Ayu Prawita & Aneka Sastrawati Gulo,

2018).

B. Saran .

1. Bagi Bidan

Dapat mengaplikasikan ilmu terkait informasi dalam pelayanan asuhan

kebidanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi berdasarkan evidance

based praktik.

2. Bagi Lahan Praktik

Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan dalam memberikan asuhan

kepada pasien akseptor KB baru maupun lama.

3. Bagi Institusi

Dapat menyiapkan referansi maupun jurnal teks book yang lebih mudah di akses

bagi mahasiswa untuk meningkatkan proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai