DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
2023
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah membimbing kami menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan dan petunjuk-Nya, penyusun tidak akan
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kelancaran.
Makalah ini kami susun agar pembaca dapat memahami tentang “Jenis Jenis
Kompetensi Kepala Sekolah”. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah adminitrasi pendidikan yang telah banyak membantu penyusun agar
dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah yang sederhana ini dapat memberi wawasan
dan pemahaman yang luas kepada pembaca.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah yang diampu oleh Ibuk Nurdiana, S.Pd.I., M.Pd
Penulis telah berupaya menyajikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Disamping itu,
apabila dalam makalah ini didapati kekurangan dan kesalahan, baik dalam pengetikan maupun
isinya, maka penulis dengan senang hati menerima kritik dann saran yang membangun dari
pembaca guna penyempurnaan penulisan berikutnya. Akhirnya, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Aamiin ya robbal „alamiin.
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................ 3
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
kepala sekolah yang sedemikian beratnya para pakar pendidikan merumuskan kompetensi
minimal yang harus dimiliki kepala sekolah.
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui apa saja kompetensi manajerial
1.3.2 Untuk mengetahui apa saja kompetensi kewirausahaan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Terkait kompetensi manajerial, perlu diketahui bahwa kompetensi manajerial
adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur,
dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi. Terdapat 8 (delapan)
kompetensi manajerial yang harus dimiliki ASN, yaitu Integritas, Kerjasama,
Komunikasi, Orientasi pada Hasil, Pelayanan Publik, Pengembangan Diri dan Orang
Lain, Mengelola Perubahan dan Pengambilan Keputusan. Kompetensi Integritas artinya
kemampuan untuk konsisten berperilaku selaras dengan nilai, norma dan/atau etika
organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan manajemen, rekan kerja,bawahan langsung,
dan pemangku kepentingan,menciptakan budaya etika tinggi, bertanggungjawab atas
tindakan atau keputusan beserta risiko yang menyertainya.
7
Pengembangan Diri dan Orang Lain artinya Kemampuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan menyempurnakan keterampilan diri; menginspirasi orang lain untuk
mengembangkan dan menyempurnakan pengetahuan dan keterampilan yang relevan
dengan pekerjaan dan pengembangan karir jangka panjang, mendorong kemauan belajar
sepanjang hidup, memberikan saran/bantuan, umpan balik, bimbingan untuk membantu
orang lain untuk mengembangkan potensi dirinya. Mengelola Perubahan artinya
Kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan situasi yang baru atau berubah dan tidak
bergantung secara berlebihan pada metode dan proses lama, mengambil tindakan untuk
mendukung dan melaksanakan insiatif perubahan, memimpin usaha perubahan,
mengambil tanggung jawab pribadi untuk memastikan perubahan berhasil
diimplementasikan secara efektif.
8
terstruktur melalui metode ceramah, pelatihan jarak jauh, dan belajar mandiri, sebagai
contoh adalah diklat, self-study, e-learning, workshop.
2. Pelaksanaan
Sebagai tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha
mencapai target sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pengarahan dilaksanakan
oleh seorang manajer dan supervisor yang bertugas memotivasi sekaligus meluruskan
dan mengembangkan kecerdasan anggota organisasi dalam mengembangkan kinerja
dan meningkatkan kualitas hasil pekerjaannya.
3. Evaluasi
Yaitu proses pengawasan dan pengendalian performa lembaga untuk memastikan
jalannya lembaga sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Evaluasi terhadap
seluruh hasil kinerja lembaga dikelola dengan baik agar kelemahan dari segala
aspeknya dapat ditanggulangi dengan baik dan benar. Kelemahan lembaga bisa terjadi
didalam karyawan, pola kepemimpinan, dan lain-lain.
9
Kompetensi manajerial dapat diartikan sebagai kemampuan mengelola sumber
daya melalui kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. kompetensi manajerial
adalah kemampuan kepala sekolah dalam mengorganisasi dan mengembangkan
sumber daya sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan efisien.
kepala sekolah dituntut untuk memiliki keterampilan dalam mengembangkan sumber
daya manusia yang tersedia di sekolahya, sehingga mereka benar-benar dapat
diberdayakan dan memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan pendidikan di
sekolah. Kompetensi manajerial kepala sekolah atau kepala madrasah mencakup
beberapa kompetensi manajerial diantaranya :
1. Kompetensi kepala sekolah dalam perencanaan sekolah.
Perencanaan merupakan persiapan yang disusun dengan mengunakan
segenap kemampuan penalaran bagi suatu tindakan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan. Perencanaan merupakan proses yang esensial dalam manajemen
lembaga pendidikan.
Melalui struktur organisasi yang ada dapat diketahui tugas dan wewenang
masing-masing stakeholders, seperti halnya tugas dan wewenang kepala sekolah
yaitu mengelola lembaga pendidikan, merencanakan suatu program sekolah,
merencanakan visi dan misi, selain itu kepala sekolah juga sebagai motivator
terhadap semua komponen lembaga sekolah. Menurut Himmadika FKIP UNS
dalam buku yang berjudul standarisasi kompetensi kepala sekolah, terdapat
10
faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan kepala skolah dalam menyusun
organisasi sekolah yaitu, tingkat sekolah, jenis sekolah, besar kecilnya sekolah,
dan letak dan lingkungan sekolah.
b. Rekrutmen.
Rekrutmen merupakan suatu kegiatan untuk mencari sebanyak-banyaknya
calon tenaga kependidikan yang sesuai dengan lowongan yang tersedia.
11
c. Seleksi
Proses seleksi pada dasarnya merupakan usaha yang sistematis yang
dilakukan guna lebih menjamin bahwa mereka yang diterima adalah dianggap
paling tepat, baik dari kriteria yang telah ditetapkan ataupun jumlah yang
dibutuhkan.
d. Place (penempatan)
Penempatan dilakukan untuk melakukan penyesuaian antara kebutuhan
sekolah dengan spesifikasi keahlian masing-masing tenaga kependidikan yang
diterima di sekolah tersebut
e. Penampilan kerja
Penampilan kerja sangat dibutuhkanoleh guru dalam menjalankan
tugasnya di sekolah. penampilan kerja yang standard adalah penapilan kerja
yang sesuai dengan standar baku penempatannya
12
kebijakan nasional yang tertuang dalam RPJMN 2010-2014 yang berkaitan
dengan peningkatan akses pendidikan yang berkualitas, terjangkau, relevan,
dan efisien mengarah terwujudnya kesejahteraan hidup masyarakat,
kemandirian, keluhuran budi pekerti, dan karakter bangsa yang kuat. Adanya
pembangunan dalam bidang pendidikan bertujuan untuk tercapainya
pertumbuhan ekonomi yang didukung dengan adanya keseimbangan antara
ketersediaan tenaga terdidik dengan kemampuan yang meliputi dua hal yaitu
menciptakan lapangan kerja atau kewirausahaan dan menjawab berbagai
tantangan kebutuhan akan tenaga kerja.
13
Salah satu dimensi kompetensi kepala sekolah adalah kewirausahaan. Dalam hal
ini bermakna untuk kepentingan pendidikan yang bersifat sosial, bukan untuk
kepentingan bisnis yang mengkomersilkan sekolah. Kewirausahaan dalam bidang
pendidikan yang diperhatikan adalah karakteristiknya, seperti inovatif, bekerja keras,
motivasi yang kuat, pantang menyerah, kreatif untuk mencari solusi terbaik, dan memiliki
naluri kewirausahaan. Semua karakteristik tersebut bermanfaat bagi Kepala Sekolah
dalam mengembangkan, mencapai keberhasilan, melaksanakan tupoksi, menghadapi
kendala, dan mengelola kegiatan sekolah.
14
disiplin ilmu. Kepala sekolah harus memiliki pengetahuan luas di bidang pekerjaan yang
menjadi kewenangan dan tanggung jawabnya.
Untuk menjadi wirausahawan yang sukses, Kepala Sekolah harus memiliki tiga
kompetensi pokok yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap kewirausahaan. Ketiga
kompetensi tersebut saling berkaitan. Pengetahuan adalah kumpulan informasi yang
disimpan di otak dan dapat dipanggil jika dibutuhkan. Keterampilan adalah kemampuan
untuk menerapkan pengetahuan. Sikap adalah sekumpulan kualitas karakter yang
membentuk kepribadian seseorang. Kepala sekolah yang tidak memiliki ketiga
kompetensi tersebut akan gagal sebagai wirausahawan sukses.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepala sekolah dalam melaksankan tugasnya untuk mewujudkan visi dan misi
yang telah ditetapkan tidaklah bekerja sendiri, namun dibantu oleh stafnya. Tingkat
kompleksitas kerja yang rumit menuntut adanya kompetensi tambahan lebih luas.
Adapun kompetensi diatas menurut Hariati Tinuk adalah sebagai berikut, seorang
kepala sekolah memiliki rasa tanggung jawab yang besar atas terlaksananya seluruh
kegiatan yang mendukung tercapainya tujuan sekolah/pendidikan, memiliki kemampuan
untuk memotivasi orang untuk melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab
dan ikhlas, memiliki rasa percaya diri, keteladanan yang tinggi dan kewibawaan, dapat
menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat dan dapat melibatkan mereka
secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah, mampu membimbing,
mengawasi dan membina bawahan (guru) sehingga masing-masing guru memperoleh
tugas yang sesuai dengan keahliannya, berjiwa besar, memiliki sifat ingin tahu dan
memiliki pola pikir berorientasi jauh ke depan, berani dan mampu mengatasi kesulitan
dan yang terakhir selalu melakukan inovasi di segala hal. menjadi tuntutan yang perlu
dimiliki oleh seorang kepala sekolah sehingga menjadi kepala sekolah yang kompeten.
3.2 Saran
Demikianlah tulisan ini yang telah kami susun. Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang konstrukstif kami harapkan demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca. Amin
16
DAFTAR PUSTAKA
Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah. 2021. Diakses pada tanggal 08 november dari
https://radarkudus.jawapos.com/pendidikan/691638953/kompetensi-kewirausahaan-kepala-
sekolah
Mengenal Lebih Dekat Kompetensi Manajerial. 2022. Diakses pada tanggal 08 november dari
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/15816/Mengenal-Lebih-Dekat-Kompetensi-
Manajerial.html
Mulyasa, E. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2005.
Wahjosumidjo. Kepemimpinan kepala sekolah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2005.
17