Anda di halaman 1dari 3

DASAR DASAR PENGETAHUAN

Dasar-dasar pengetahuan diawali oleh pengalaman, ingatan, kesaksian, minat dan rasa ingin tahu,
pikiran dan penalaran, logika, bahasa, serta kebutuhan hidup manusia.

A. Pengalaman

Hal yang pertama dan paling utama yang mendasarkan pengetahuan adalah pengalaman. Pengalaman
adalah keseluruhan peristiwa yang terjadi dalam diri manusia dalam interaksinya dengan alam,
lingkungan dan kenyataan, termasuk Yang Ilahi. Pengalaman terbagi menjadi dua:

1) Pengalaman primer, yaitu pengalaman langsung akan persentuhan indrawi dengan benda-benda
konkret di luar manusia dan peristiwa yang disaksikan sendiri;

2) Pengalaman sekunder, yaitu pengalaman tak langsung atau reflektif mengenai pengalaman primer.

B. Ingatan

Pengetahuan manusia juga didasarkan pada ingatan sebagai kelanjutan dari pengalaman. Tanpa ingatan,
pengalaman indrawi tidak akan bertumbuh menjadi pengetahuan. Ingatan mengandalkan pengalaman
indrawi sebagai sandaran ataupun rujukan. Kita hanya dapat mengingat apa yang sebelumnya telah kita
alami. Kendati ingatan sering kabur dan tidak tepat, namun kita dalam kehidupan sehari-hari selalu
mendasarkan pengetahuan kita pada ingatan baik secara teoritis dan praktis.

C. Kesaksian

Dimaksudkan untuk penegasan sesuatu sebagai benar oleh seorang saksi kejadian atau peristiwa, dan
diajukan kepada orang lain untuk dipercaya. “Percaya” dimaksudkan untuk menerima sesuatu sebagai
benar yang didasarkan pada keyakinan dan kewenangan atau jaminan otoritas orang yang memberi
kesaksian.

D. Minat dan Rasa Ingin Tahu

Tidak semua pengalaman dapat dijadikan pengetahuan atau tidak semua pengalaman berkembang
menjadi pengetahuan. Untuk berkembang menjadi pengetahuan subjek yang mengalami harus memiliki
minat dan rasa ingin tahu. Minat mengarahkan perhatian ke hal-hal yang dialami dan dianggap penting
untuk diperhatikan. Ini berarti bahwa dalam kegiatan mengetahui terdapat unsur penilaian. Orang akan
memperhatikan dan mengetahui apa apa yang ia anggap bernilai. Dan rasa ingin tahu mendorong untuk
bertanya dan menyelidiki apa yang dialaminya dan menarik minatnya.

E. Pikiran dan Penalaran

Kegiatan pokok pikiran dalam mencari kebenaran dalam pengetahuan adalah penalaran. Nalar dalam
kehidupan kita sehari-hari selalu diartikan rasionalitas. Penalaran adalah proses penarikan kesimpulan
dari hal-hal yang telah diketahui sebelumnya. Setidaknya ada tiga metode dalam proses penalaran.
Pertama, induksi yakni penalaran yang menarik kesimpulan umum (universal) dari kasus-kasus tertentu
(partikular). Kedua, deduksi yakni penalaran untuk merumuskan sebuah hipotesis berupa pernyataan
umum yang kemungkinan pernyataannya masih perlu untuk diuji coba.

F. Logika

Suatu penarikan kesimpulan baru dianggap sahih (valid) kalau proses penarikan kesimpulan tersebut
dilakukan menurut cara. Cara penarikan kesimpulan ini disebut logika, di mana logika secara luas dapat
didefenisikan sebagai “pengkajian untuk berpikir secara sahih.”

Dalam logika, ada tiga rumus yang menjadi dasar-dasar pengetahuan. Pertama, silogisme kategoris yakni
silogisme yang terdiri dari proposisi-proposisi yang bersifat kategoris. Kedua, silogisme hipotetis yakni
silogisme dalam proposisi bersyarat. Dan ketiga, silogisme disjungtif adalah silogisme yang sahih hanya
dalam salah satu kemungkinan yang menyingkirkan kemungkinan-kemungkinan lain.

Terdapat bermacam-macam cara penarikan kesimpulan, namun untuk sesuai dengan dengan tujuan
studi yang memusatkan diri kepada penalaran maka hanya difokuskan kepada dua jenis penarikan
kesimpulan, yakni logika induktif dan logika deduktif.

G. Bahasa

Di samping logika penalaran juga mengandaikan bahasa. Tanpa bahasa manusia tidak dapat
mengungkapkan pengetahuannya. Bahasa memegang peranan penting dan suatu hal yang lazim dalam
hidup dan kehidupan manusia, kelaziman tersebut membuat manusia jarang memperhatikan bahasa
dan mengganggapnya sebagai suatu hal yang biasa seperti bernafas dan berjalan. Bahasa sebagai sarana
komunikasi antar manusia tanpa bahasa maka tak ada komunikasi,
Sebagai sarana komunikasi maka segala yang berkaitan dengan komunikasi tidak terlepas dari bahasa
seperti berpikir sistemastis dalam menggapai ilmu dan pengetahuan dengan kata lain tanpa mempunyai
kemampuan berbahasa, seseorang tidak dapat melakukan kegiatan berpikir secara sitematis dan
teratur.

H. Kebutuhan Hidup Manusia

Dalam interaksinya dengan dunia dan lingkungannya manusia membutuhkan pengetahuan. Maka,
kebutuhan manusia juga dapat mendasari dan mendorong manusia untuk mengembangkan
pengetahuannya.Dari Kebutuhan hidup manusia itulah membutuhkan pengetahuan, jika sebuah
pengetahuan tidak dipakai maka dapat dipastikan kebutuhan hidup manusia tidak akan terpenuhi.

REFERENSI

https://catarts.wordpress.com/2012/03/25/dasar-dasar-pengetahuan-filsafat-ilmu-7/

M.Irsadi Parista, S.Pd/GEOMETRI_IS_FUN/’DASAR-DASAR_ILMU_PENGETAHUAN’ ( Februari 18, 2013)


https://mahasiswa.ung.ac.id/451412047/home/2014/10/21/dasar-dasar-pengetahuan

Anda mungkin juga menyukai