Anda di halaman 1dari 16

Penghayatan Bhineka Tunggal Ika di Lingkungan Sekolah

Di Susun Oleh:

Samuel Andrien Pratama Duha(29)

SMA Xaverius 1 Jambi

Jl. Marsda Abdurahman Saleh No.19


KATA PENGANTAR

Kebhinekaan adalah salah satu aspek penting dalam masyarakat yang berkaitan erat dengan

toleransi, pemahaman, dan kerukunan antarindividu dari beragam latar belakang. Dalam

konteks pendidikan, lingkungan sekolah adalah tempat yang seharusnya mencerminkan nilai-

nilai kebhinekaan. Kehadiran siswa dari berbagai suku, agama, dan budaya menjadikan

sekolah sebagai laboratorium kecil bagi keragaman.

Penelitian ini bertujuan untuk lebih memahami bagaimana kebhinekaan diterapkan,

dipromosikan, dan memengaruhi lingkungan sekolah. Kami berusaha menjawab pertanyaan-

pertanyaan penting, seperti sejauh mana sekolah mampu menciptakan lingkungan inklusif,

apakah pendidikan kebhinekaan dapat meningkatkan pemahaman antarindividu, serta

dampak positifnya terhadap pembelajaran dan perkembangan siswa.

Dengan memberikan fokus pada kebhinekaan di sekolah, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan wawasan yang berharga untuk pengembangan kebijakan pendidikan, serta

praktik-praktik terbaik dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan ramah bagi

semua siswa.

Penelitian ini tidak mungkin terwujud tanpa dukungan dari berbagai pihak. Kami

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi, serta berharap

temuan dari penelitian ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi perkembangan

pendidikan kebhinekaan di lingkungan sekolah.

Jambi,Oktober 2023

Penulis

ii
Daftar Isi

KATA PENGANTAR………………………………………………………….... i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………. 1

1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………………... 1

1.2 rumusan masakah…………………………………………………. …….... 1

1.3 Tujuan Dan Manfaat……………………………………………................. 1

BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………………… 2

2.1 Makna dari Khebinnekaan………………………………………………… 2

2.2 Pengaruh Kebhinekaan di lingkungan sekolah……………………………. 2

2.3 Prinsip Bhinneka Tunggal Ika …………………………………………...... 3

2.4 Penerapan Kebhinekaan di lingkungan sekolah………………………….... 4

BAB III Hasil Penelitian……………………………………………………………… 5

3.1 Angket…………………………………………………………….................... 5

3.2 Wawancara …………………………………..…………………….................. 7

BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………. 9

4.1 Kesimpulan……………………………………………………………............ 9

4.2 Saran & Kritik…………………………………..……………………............. 10

BAB IV Daftar Pustaka……………………………………..…………………………........ 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bhinneka Tunggal Ika merupakan sebuah ideologi yang di pakai oleh republik Indonesia di

karenakan ideologi ini sangat cocok bagi bangsa yang sangat beragam .Ideologi ini meny-

atakan berbeda-beda tetapi tetap satu juga di mana dapat di artikan sama seperti bangsa In-

donesia dimana para warganya terdiri dari berbagai suku bangsa yang sangat beragam tetapi

tetap menjadi kesatuan yaitu republic Indonesia.

Namun seiring berjalannya waktu idiologi ini semakin pudar di karenakan banyaknya terjadi

diskriminasi terhadap beberapa suku,ras,agama,dan golongan.deskriminasi ini tidak hanya

terjadi di lingkungan Masyarakat namun terjadi juga di lingkungan sekolah.diskriminasi ini

terlihat dari bullying yang sering terjadi di sekolah sekolah di Indonesia membuat para siswa

merasa tidak nyaman untuk bersosialisasi dan belajar.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Makna dari Bhinneka Tunggal Ika?

2. Apa Pengaruh Kebhinekaan di lingkungan sekolah?

3. Apa Prinsip Bhinneka Tunggal Ika?

4. Apa Penerapan Kebhinekaan di lingkungan sekolah?

1.3 . Tujuan
1. Untuk mengetahui apa Makna dari Bhinneka Tunggal Ika?

2. Untuk mengetahui pengaruh Kebhinekaan di lingkungan sekolah?

3. Untuk mengetahui Prinsip Bhinneka Tunggal Ika?

4. Untuk mengetahui penerapan Kebhinekaan di lingkungan sekolah

1
BAB II

Landasan Teori

2.1 Makna dari Bhinneka Tunggal Ika

Makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah persatuan kebudayaan, adat, dan agama

yang dimiliki masing-masing individu di Indonesia. Walau tiap budaya, agama, dan adat

memiliki ajaran atau karakteristiknya masing-masing, hal ini tak lantas membentuk jurang

perbedaan. Sebaliknya, hal-hal tersebut membentuk kepribadian yang unik, bahkan persatuan

dan kesatuan dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Kesimpulannya, makna Bhinneka

Tunggal Ika, yakni sebagai alat pemersatu dari berbagai perbedaan yang ada di Indonesia

https://news.deti

k.com/berita/d-6557686/bhinneka-tunggal-ika-pengertian-arti-makna-dan-sejarahnya (diakses

pada 6 november 2323 pukul 21.34)

2.2 Pengaruh Kebhinekaan di lingkungan sekolah

2.2.1 Menumbuhkan Rasa Saling Menghargai

Dalam lingkungan sekolah, seorang siswa akan bertemu dengan teman-teman atau bahkan

guru yang saling memiliki perbedaan satu sama lainnya. Entah itu berbeda agama, suku,

etnis, ras, adat istiadat, bahasa, gender dan masih banyak lagi.Perbedaan-perbedaan inilah

yang nantinya akan menumbuhkan sifat saling menghargai satu sama lain di lingkungan

sekolah tersebut.

2.2.2 Memiliki Pemahaman Keberagaman dalam Perbedaan

manfaat keberagaman di lingkungan sekolah, yang membuat seorang siswa tidak harus

dibatasi untuk hidup rukun dalam keberagaman di sekolahnya. Semakin seseorang

memahami arti keberagaman dan perbedaan, maka akan semakin mudah juga orang tersebut

2
bisa paham dan menerima perbedaan yang ada, salah satunya adalah lingkungan sekolah.

2.2.3 Belajar Bersosialisasi

semakin beragam sebuah lingkungan sekolah akan semakin mempengaruhi proses belajar

bersosialisasi para siswanya dalam berinteraksi antar sesama. Hal ini nantinya akan membuat

siswa dapat dengan mudah menjalin hubungan sosialisasi dengan orang lain yang memiliki

latar belakang berbeda-beda.

2.3 Prinsip Bhinneka Tunggal Ika

Prinsip-prinsip Bhinneka Tunggal Ika, yaitu:

2.3.1 Common denominator Indonesia memiliki keberagaman agama dan aliran

kepercayaan. Common denominator artinya mencari prinsip yang sama atau bersifat

umum dalam setiap agama dan aliran kepercayaan

2.3.2 Tidak bersifat sektarian dan eksklusif Tidak ada suatu hal yang dianggap

paling benar atau memiliki martabat yang lebih tinggi. Paham sektarian dan eksklusif

hanya menimbulkan rasa cemburu curiga, dan persaingan tidak sehat. Serta dapat

memecah persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.

2.3.3 Sifatnya universal dan menyeluruh Penerapan prinsip Bhinneka Tunggal Ika

antarmasyarakat harus saling menghormati, mencintai, menjaga toleransi, menjaga

kerukunan dan saling mempercayai. Sifat universal dan menyeluruh ini dapat menjaga

persatuan dan keanekaragaman.

3
2.3.4 Bersifat konvergen Perbedaan di masyarakat seharusnya tidak menjadi

masalah yang dibesar-besarkan. Perbedaan yang ada, harus dicari titik temunya dan

dibuat kesepakatan bersama.

2.3.5 Pluralistik dan multikultural Terdapat nilai di dalam Bhinneka Tunggal Ika,

seperti inklusif, toleransi, damai, dan kebersamaan. Nilai-nilai ini tidak bersifat

tertutup, sehingga dapat mengakomodasi keanekaragaman budaya bangsa dalam

menghadapi arus globalisasi.

https://amp.kompas.com/skola/read/2021/04/28/142420169/prinsip-bhinneka-tunggal-

ika#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16994989299696&referrer=https%3A%2F

%2Fwww.google.com((diakses pada 6 november 2323 pukul 22.17)

2.4 Penerapan Kebhinekaan di lingkungan sekolah

Beberapa contoh penerapan Bhinneka Tunggal Ika adalah sebgai beriku

 Berteman dengan siapa saja tanpa membedakan latar belakang suku, agama, ras,

maupun adat.

 Toleransi antar umat beragama ketika perayaan hari besar keagamaan.

 Bersedia memberi waktu kepada teman untuk menunaikan ibadah sesuai agama mas-

ing-masing di tengah kerja kelompok.

 Ikut berbahagia ketika teman mengadakan acara adat atau keagamaan dengan mengir-

imkan ucapan selamat.

 Tidak menjelek-jelekkan suku, agama, ras, maupun adat tertentu hanya karena

berbeda.

4
BAB III

Hasil Penelitian

setelah kami melakukan penelitian pada 30 orang siswa Xaverius 1 Jambi memalui metode

angket dan wawancara yang totalnya adalah 10 soal hasil penelitian yang kami dapatkan

adalah:

3.1 Angket

Apakah kamu pernah di bully di sekolah


Apakah di sekolah mu banyak terjadi pri-
laku deskriminasi SARA

PERNAH
TIDAK PERNAH, 8, TIDAK PERNAH
40%
tidak, 5, 25%
PERNAH , 12, 60%

ya, 15, 75%

Apakah kamu merasa sekolahmu sudah


melidungi mu dari deskriminasi SARA

SUDAH
BELUM
SUDAH, 9, 45%
BELUM, 11, 55%

5
Apakah kamu sudah menghargai orang yang
memiliki perbedaan sara dari mu?
BELUM, 2, 10%
Apakah kamu pernah melindungi temanmu
yang mendapat prilaku deskriminasi?
SUDAH
BELUM

Pernah
Tidak Pernah, 5, 25% Tidak Pernah

SUDAH, 18, 90%

Pernah, 15, 75%

3.2 Wawancara

1. Apakah yang akan kamu lakukan Ketika melihat bullying di sekitar mu?

 Pada pertanyaan ini 10 narasumber yang saya wawancarai rata rata menjawab

mereka akan melaporkannya pada guru serta mereka akan menghentikan pem-

bullyan itu dengan cara memisahkannya tetapi ada juga yang hanya mendiamkan-

nya karna mengganggap tidak pentung mengurusi urusan orang lain

2. Mengapa bullying dapat terjadi di lingkungan sekolah?

 Menurut para narasumber yang saya wawancarai pembullyan dapat terjadi di kare-

nakan perbedaan ras,warna kulit,status ekonomi keluarga,dan juga di karenakan

keinginan agar di akui kuat dalam zona nya yaitu lingkungan sekolah

6
3. Menurutmu bagaimana cara menyelesaikan permasalahan bullying di sekolah?

 Dari para narasumber yang saya wawancarai menurut mereka cara menyelesaikan

permasalahan bullying adalah dengan cara berinteraksi dengan orang yang memi-

liki kenerbedaan dari kita seperti keberbedaan agama,suku ras dan antar golongan

serta melakukan sosiali sasi anti bullying dan membuat tempat melapor yang

aman bagi korban bullying

4. Menurut mu siapa yang harus bertanggung jawab atas peristiwa bullying di sekolah?

 Dari pendapat para narasumber yang saya wawancarai menurut mereka orang

yang bertanggung jawab tentunya si pembully itu sendiri,serta menurut mereka

ada tanggung jawab dr orang tua si pembully dan sekolah di karenakan sekolah

dan orang tua murid kurang dalam mendidik dan medisiplinkan anak

5. Kapan kamu merasa dirimu terbully?

 Kebanyakan dari narasumber saya mereka merasa terbully secara verbal jikalah

memnyangkut fisik dan kepintaran mereka namun ada juga yang merasa tidak ada

yang membuatnnya merasa terbully

7
BAB IV

Hasil Penelitian

4.1 Kesimpulan

 Dari laporan berdasarkan penelitian yang saya buat bahwa murid SMA

Xaverius 1 Jambi rata rata pernah mendapatkan prilaku bullying dan prilaku bul-

lying itu menyangkut mengenai Suku,agama,ras,dan antar golongan yang mem-

buat mereka merasa bahwa sekolah kurang melindungi mereka dari diskriminasi

SARA padahl menurut mereka sekolah salah satu yang harus bertanggung jawab

terhadap kasus bullying di sekolah. tetapi untungnya benyak Siswa yang memiliki

empati dan simpati pada saat melihat kasus bullying,para siswa SMA berdasarkan

data yang ada biasanya menolong korban bullying dengan cara memisahkan

mereka dan melaporkan kepada dewan guru.menurut para narasumber yang saya

wawancari bullying dapat di hentikan dengan cara berinteraksi dengan orang yang

memiliki keberbedaan dari kita seperti keberbedaan agama,suku ras dan antar go-

longan serta melakukan sosiali sasi anti bullying dan membuat tempat melapor

yang aman bagi korban bullying.dari sini saya bisa membuat kesimpulan bahwa

masih banyak siswa SMA yang belum melakukan penerapan kebhinekkan dalam

lingkungan sekolah tetapi tidak sedikit juga yang sudah melakukan Penerapan Keb-

hinekaan di lingkungan sekolahdan dapat mewujudkan arti dari bhinneka Tunggal ika

8
4.2 Saran dan Kritik

Setelah Saya melakukan Penelitian ini,saya sadar bahwa penelitian ini masih jauh dari

kata sempurna.oleh karena itu saya mohon masukan dan kritikan yang membangun

agar penelitian yang selanjunya biasa di di buat lebih baik dari pada lapopran kali in-

i.saya ucapkan terimakasih atas saran dan kritik yang disampaikan .

9
BAB V

Daftar Pustaka

 https://news.detik.com/berita/d-6557686/bhinneka-tunggal-ika-pengertian-arti-

makna-dan-sejarahnya (diakses pada 6 november 2023 pukul 21.34)

 https://amp.kompas.com/skola/read/2021/04/28/142420169/prinsip-bhinneka-

tunggal-ika#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16994989299696&referrer=https%3A

%2F%2Fwww.google.com(diakses pada 6 november 2323 pukul 22.17)

10
11
12
13

Anda mungkin juga menyukai