Di Susun Oleh:
Kebhinekaan adalah salah satu aspek penting dalam masyarakat yang berkaitan erat dengan
toleransi, pemahaman, dan kerukunan antarindividu dari beragam latar belakang. Dalam
konteks pendidikan, lingkungan sekolah adalah tempat yang seharusnya mencerminkan nilai-
nilai kebhinekaan. Kehadiran siswa dari berbagai suku, agama, dan budaya menjadikan
pertanyaan penting, seperti sejauh mana sekolah mampu menciptakan lingkungan inklusif,
Dengan memberikan fokus pada kebhinekaan di sekolah, penelitian ini diharapkan dapat
praktik-praktik terbaik dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan ramah bagi
semua siswa.
Penelitian ini tidak mungkin terwujud tanpa dukungan dari berbagai pihak. Kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi, serta berharap
temuan dari penelitian ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi perkembangan
Jambi,Oktober 2023
Penulis
ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR………………………………………………………….... i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………. 1
3.1 Angket…………………………………………………………….................... 5
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………. 9
4.1 Kesimpulan……………………………………………………………............ 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Bhinneka Tunggal Ika merupakan sebuah ideologi yang di pakai oleh republik Indonesia di
karenakan ideologi ini sangat cocok bagi bangsa yang sangat beragam .Ideologi ini meny-
atakan berbeda-beda tetapi tetap satu juga di mana dapat di artikan sama seperti bangsa In-
donesia dimana para warganya terdiri dari berbagai suku bangsa yang sangat beragam tetapi
Namun seiring berjalannya waktu idiologi ini semakin pudar di karenakan banyaknya terjadi
terlihat dari bullying yang sering terjadi di sekolah sekolah di Indonesia membuat para siswa
1.3 . Tujuan
1. Untuk mengetahui apa Makna dari Bhinneka Tunggal Ika?
1
BAB II
Landasan Teori
Makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah persatuan kebudayaan, adat, dan agama
yang dimiliki masing-masing individu di Indonesia. Walau tiap budaya, agama, dan adat
memiliki ajaran atau karakteristiknya masing-masing, hal ini tak lantas membentuk jurang
perbedaan. Sebaliknya, hal-hal tersebut membentuk kepribadian yang unik, bahkan persatuan
dan kesatuan dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Kesimpulannya, makna Bhinneka
Tunggal Ika, yakni sebagai alat pemersatu dari berbagai perbedaan yang ada di Indonesia
https://news.deti
k.com/berita/d-6557686/bhinneka-tunggal-ika-pengertian-arti-makna-dan-sejarahnya (diakses
Dalam lingkungan sekolah, seorang siswa akan bertemu dengan teman-teman atau bahkan
guru yang saling memiliki perbedaan satu sama lainnya. Entah itu berbeda agama, suku,
etnis, ras, adat istiadat, bahasa, gender dan masih banyak lagi.Perbedaan-perbedaan inilah
yang nantinya akan menumbuhkan sifat saling menghargai satu sama lain di lingkungan
sekolah tersebut.
manfaat keberagaman di lingkungan sekolah, yang membuat seorang siswa tidak harus
memahami arti keberagaman dan perbedaan, maka akan semakin mudah juga orang tersebut
2
bisa paham dan menerima perbedaan yang ada, salah satunya adalah lingkungan sekolah.
semakin beragam sebuah lingkungan sekolah akan semakin mempengaruhi proses belajar
bersosialisasi para siswanya dalam berinteraksi antar sesama. Hal ini nantinya akan membuat
siswa dapat dengan mudah menjalin hubungan sosialisasi dengan orang lain yang memiliki
kepercayaan. Common denominator artinya mencari prinsip yang sama atau bersifat
2.3.2 Tidak bersifat sektarian dan eksklusif Tidak ada suatu hal yang dianggap
paling benar atau memiliki martabat yang lebih tinggi. Paham sektarian dan eksklusif
hanya menimbulkan rasa cemburu curiga, dan persaingan tidak sehat. Serta dapat
2.3.3 Sifatnya universal dan menyeluruh Penerapan prinsip Bhinneka Tunggal Ika
kerukunan dan saling mempercayai. Sifat universal dan menyeluruh ini dapat menjaga
3
2.3.4 Bersifat konvergen Perbedaan di masyarakat seharusnya tidak menjadi
masalah yang dibesar-besarkan. Perbedaan yang ada, harus dicari titik temunya dan
2.3.5 Pluralistik dan multikultural Terdapat nilai di dalam Bhinneka Tunggal Ika,
seperti inklusif, toleransi, damai, dan kebersamaan. Nilai-nilai ini tidak bersifat
https://amp.kompas.com/skola/read/2021/04/28/142420169/prinsip-bhinneka-tunggal-
ika#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16994989299696&referrer=https%3A%2F
Berteman dengan siapa saja tanpa membedakan latar belakang suku, agama, ras,
maupun adat.
Bersedia memberi waktu kepada teman untuk menunaikan ibadah sesuai agama mas-
Ikut berbahagia ketika teman mengadakan acara adat atau keagamaan dengan mengir-
Tidak menjelek-jelekkan suku, agama, ras, maupun adat tertentu hanya karena
berbeda.
4
BAB III
Hasil Penelitian
setelah kami melakukan penelitian pada 30 orang siswa Xaverius 1 Jambi memalui metode
angket dan wawancara yang totalnya adalah 10 soal hasil penelitian yang kami dapatkan
adalah:
3.1 Angket
PERNAH
TIDAK PERNAH, 8, TIDAK PERNAH
40%
tidak, 5, 25%
PERNAH , 12, 60%
SUDAH
BELUM
SUDAH, 9, 45%
BELUM, 11, 55%
5
Apakah kamu sudah menghargai orang yang
memiliki perbedaan sara dari mu?
BELUM, 2, 10%
Apakah kamu pernah melindungi temanmu
yang mendapat prilaku deskriminasi?
SUDAH
BELUM
Pernah
Tidak Pernah, 5, 25% Tidak Pernah
3.2 Wawancara
1. Apakah yang akan kamu lakukan Ketika melihat bullying di sekitar mu?
Pada pertanyaan ini 10 narasumber yang saya wawancarai rata rata menjawab
mereka akan melaporkannya pada guru serta mereka akan menghentikan pem-
bullyan itu dengan cara memisahkannya tetapi ada juga yang hanya mendiamkan-
Menurut para narasumber yang saya wawancarai pembullyan dapat terjadi di kare-
keinginan agar di akui kuat dalam zona nya yaitu lingkungan sekolah
6
3. Menurutmu bagaimana cara menyelesaikan permasalahan bullying di sekolah?
Dari para narasumber yang saya wawancarai menurut mereka cara menyelesaikan
permasalahan bullying adalah dengan cara berinteraksi dengan orang yang memi-
liki kenerbedaan dari kita seperti keberbedaan agama,suku ras dan antar golongan
serta melakukan sosiali sasi anti bullying dan membuat tempat melapor yang
4. Menurut mu siapa yang harus bertanggung jawab atas peristiwa bullying di sekolah?
Dari pendapat para narasumber yang saya wawancarai menurut mereka orang
ada tanggung jawab dr orang tua si pembully dan sekolah di karenakan sekolah
dan orang tua murid kurang dalam mendidik dan medisiplinkan anak
Kebanyakan dari narasumber saya mereka merasa terbully secara verbal jikalah
memnyangkut fisik dan kepintaran mereka namun ada juga yang merasa tidak ada
7
BAB IV
Hasil Penelitian
4.1 Kesimpulan
Dari laporan berdasarkan penelitian yang saya buat bahwa murid SMA
Xaverius 1 Jambi rata rata pernah mendapatkan prilaku bullying dan prilaku bul-
buat mereka merasa bahwa sekolah kurang melindungi mereka dari diskriminasi
SARA padahl menurut mereka sekolah salah satu yang harus bertanggung jawab
terhadap kasus bullying di sekolah. tetapi untungnya benyak Siswa yang memiliki
empati dan simpati pada saat melihat kasus bullying,para siswa SMA berdasarkan
data yang ada biasanya menolong korban bullying dengan cara memisahkan
mereka dan melaporkan kepada dewan guru.menurut para narasumber yang saya
wawancari bullying dapat di hentikan dengan cara berinteraksi dengan orang yang
memiliki keberbedaan dari kita seperti keberbedaan agama,suku ras dan antar go-
longan serta melakukan sosiali sasi anti bullying dan membuat tempat melapor
yang aman bagi korban bullying.dari sini saya bisa membuat kesimpulan bahwa
masih banyak siswa SMA yang belum melakukan penerapan kebhinekkan dalam
lingkungan sekolah tetapi tidak sedikit juga yang sudah melakukan Penerapan Keb-
hinekaan di lingkungan sekolahdan dapat mewujudkan arti dari bhinneka Tunggal ika
8
4.2 Saran dan Kritik
Setelah Saya melakukan Penelitian ini,saya sadar bahwa penelitian ini masih jauh dari
kata sempurna.oleh karena itu saya mohon masukan dan kritikan yang membangun
agar penelitian yang selanjunya biasa di di buat lebih baik dari pada lapopran kali in-
9
BAB V
Daftar Pustaka
https://news.detik.com/berita/d-6557686/bhinneka-tunggal-ika-pengertian-arti-
https://amp.kompas.com/skola/read/2021/04/28/142420169/prinsip-bhinneka-
tunggal-ika#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16994989299696&referrer=https%3A
10
11
12
13