Anda di halaman 1dari 4

Nama : Haidar Arif Rabbani

NIM : 215030400111016

Resume : Pemeriksaan SPT Tahunan PPh Badan

Pengujian atas Penghasilan


Pengujian atas penghasilan pada PPh Badan (Pajak Penghasilan Badan) adalah sebuah proses
pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksaan Pajak terkait untuk memverifikasi
kebenaran dan kepatuhan perusahaan atau badan usaha dalam membayar pajak penghasilan badan.
Tujuan Pengujian atas Penghasilan.
 Memastikan Kepatuhan Perpajakan
 Mengidentifikasi Ketidaksesuaiaan
 Melalui Pendekatan Sumber dan Penggunaan Dana

Pengujian atas Biaya


Melakukan pengujian terhadap biaya-biaya yang menjadi pengurang penghasilan bruto
perusahaan yang mengacu pada Undang-Undang Harmonisasi Perpajakan Pasal 6 Ayat (1) yang
memuat, seperti:

 Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha.
 Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan amortisasi atas
pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas biaya lain yang mempunyai masa manfaat
lebih dari 1 (satu) tahun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dan Pasal 11A;
 Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Otoritas Jasa Keuangan;
 Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki dan digunakan dalam
perusahaan atau yang dimiliki untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan;
 Kerugian selisih kurs mata uang asing;
 Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia;
 Biaya beasiswa, magang, dan pelatihan;
 Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dengan syarat

Pengujian atas Kompensasi Kerugian


 Sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional yang ketentuannya diatur
dengan Praturan Pemerintah;
 Sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan yang dilakukan di Indonesia yang
ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah;
 Biaya pembangunan infrastruktur sosial yang ketentuannya diatur dengan Peraturan
Pemerintah;
 Sumbangan fasilitas pendidikan yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah;
 Sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga yang ketentuannya diatur dengan Peraturan
Pemerintah; dan
 Biaya penggantian atau imbalan yang diberikan dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan.

Tujuan dari Pengujian dan Kompensasi Kerugian untuk memastikan bahwa WP hanya
membabankan biaya yang benar-benar terjadi pada jumlah yang sebenarnya menggunakan tahap
pengujian sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor: SE - 65/PJ/2013, seperti:
 Pengujian kebenaran perhitungan matematis
 Penelurusan bukti
 Pengujuan keabsahan dokumen
 Konfirmasi
 Ekualisasi atau Rekonsiliasi
 Pengujian Keterkaitan
 Pengujian terhadap Rekening Koran WP

Pengujian Atas Kompensasi Kerugian


Dasar Hukum
Undang Undang No. 36 Tahun 2008 Pasal 6 Ayat 2 mengenai Pajak Penghasilan sebagaimana
terakhir diubah dengan UU nomor 7 tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan.
Apabila hasil perhitungan penghasilan bruto setelah pengurangan sebagaimana dimaksud pada
pasal 6 ayat (1) menghasilkan kerugian, maka kerugian tersebut dapat dikompensasikan dengan
penghasilan mulai tahun pajak berikutnya secara berturut – turut hingga 5 tahun.
Terdapat 2 Jenis Kompensasi, yakni kompensasi fiskal secara horizontal dan kompensasi fiskal
secara vertikal.
 Kompensasi kerugian fiskal secara horizontal artinya mengkompensasikan suatu kerugian
fiskal yang dialami oleh suatu unit usaha yang dimiliki Wajib Pajak terhadap unit usaha
lain di tahun yang sama. Namun terdapat pengecualian bagi kerugian fiskal yang dialami
unit usaha di luar negeri, penghasilannya dikenakan PPh final, atau penghasilannya bukan
objek PPh.
 Kemudian apabila masih terdapat kerugian setelah dikompensasikan secara horizontal,
maka dapat dikompensasikan secara vertikal yaitu mengkompensasikan kerugian fiskal
pada suatu tahun pajak ke tahun pajak berikutnya.

Kebenaran Penerapan Kredit Pajak


Dasar Hukum
 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
(KUP)
 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak
 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 9/PMK.03/2015 tentang Prosedur Penetapan,
Penagihan, dan Pengembalian Pajak yang Terutang

Pemeriksaan pajak dilakukan untuk memverifikasi bahwa wajib pajak telah mematuhi peraturan
perpajakan yang berlaku dan menghitung kewajiban pajaknya secara benar.
1. Pemilihan Wajib Pajak
Memilih wajib pajak yang akan diperiksa berdasarkan berbagai faktor, termasuk risiko
pajak, jumlah transaksi, dan jenis usaha.

2. Pengumpulan Informasi
Mengumpulkan informasi dan dokumen terkait dengan keuangan dan transaksi wajib pajak
yang akan diperiksa.

3. Audit Lapangan
Pemeriksaan pajak mencakup audit lapangan, di mana petugas pajak akan mengunjungi
tempat usaha wajib pajak untuk memeriksa dokumen, catatan, dan inventaris secara
langsung.

4. Desk Audit
DJP juga dapat melakukan desk audit, di mana pemeriksaan dilakukan di kantor pajak
dengan memeriksa dokumen yang diajukan oleh wajib pajak, seperti laporan pajak.

5. Kalkulasi Pajak
Petugas pajak akan menghitung kembali kewajiban pajak wajib pajak berdasarkan
informasi yang ditemukan selama pemeriksaan. Mereka memastikan bahwa tarif pajak
yang diterapkan benar sesuai dengan hukum perpajakan.

6. Penilaian
Setelah pemeriksaan selesai, DJP akan menilai hasil pemeriksaan dan memberikan
informasi mengenai perbedaan yang ditemukan dalam perhitungan pajak.

Pengujian Penerapan Kredit Pajak


Pemeriksa pajak akan melakukan pengujian dalam rangka memastikan kebenaran kredit pajak
yang diperhitungkan oleh Wajib Pajak. Hal ini dilakukan oleh Pemeriksa Pajak untuk memastikan
agar kredit pajak yang dinyatakan Wajib Pajak dalam SPT telah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, seperti Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Pasal 26 yang telah diperbarui ke dalam
Undang-Undang Harmonisasi Perpajakan . Pemeriksa dapat melakukan pemeriksaan kredit pajak
dengan pemanfaatan data internal DJP berupa bukti potong PPh atau Surat Setoran Pajak (SSP)
dan konfirmasi ke pihak Pemotong atau Pemungut Pajak. Kredit pajak yang dilakukan oleh
perusahaan disesuaikan dengan dasar hukum berlaku yang mengatur dan diperiksa apakah sudah
sesuai atau terdapat kecurigaan transaksi yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai