Anda di halaman 1dari 5

I.

PENDAHULUAN
Negosiasi adalah proses penting dalam dunia bisnis dan kehidupan sehari-hari. Ini
merupakan cara untuk mencapai kesepakatan antara dua pihak yang memiliki kepentingan
yang mungkin berbeda. Penting untuk merencanakan pendekatan negosiasi dengan cermat
agar dapat mencapai hasil yang menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat. Dengan
merencanakan dengan cermat, Anda dapat meningkatkan peluang untuk mencapai
kesepakatan yang menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat. Ingatlah bahwa
negosiasi adalah seni, dan perencanaan yang matang adalah kunci untuk menguasainya.
Dalam makalah ini, kami akan membahas langkah-langkah utamanya.

II. PEMBAHASAN
a. Tantangan yang dihadapi
Saat sedang menegosiasikan rapat keduanya bersama agen dan manajer umum
tim untuk menjelaskan tanggung jawabnya dengan tim dan ketentuan kontraknya, ada
beberapa tantangan yang mungkin dihadapi. Pertama, perbedaan harapan antara
peserta dalam perundingan bisa menjadi masalah, karena menyelaraskan harapan ini
bisa sulit. Selanjutnya, kompleksitas kontrak seperti detail jangka waktu khusus bisa
menjadi tantangan dalam menjelaskannya secara jelas kepada semua pihak. Selain itu,
dalam perundingan, kompromi mungkin diperlukan, dan menemukan titik tengah
yang memuaskan semua pihak bisa menjadi sulit, terutama jika ada perbedaan
pandangan yang signifikan. Memastikan komunikasi yang efektif antara semua pihak
juga penting, namun tantangan bisa muncul jika terdapat masalah komunikasi atau
pemahaman yang tidak tepat. Tekanan dari luar, seperti media atau penggemar, juga
dapat memengaruhi dinamika perundingan, yang perlu dikelola dengan bijak. Selain
itu, perjanjian kontrak harus mematuhi hukum dan regulasi yang berlaku, yang bisa
menjadi tantangan tersendiri. Menyelaraskan visi dan tujuan manajer tim dengan
tanggung jawab individu juga bisa menjadi tantangan jika terdapat perbedaan
pandangan. Terakhir, mengelola waktu perundingan dan memenuhi deadline tertentu
juga dapat menjadi tantangan, terutama jika ada tekanan waktu yang ada.
b. Solusi yang ditawarkan
Dalam konteks perundingan antara individu, agen, dan manajer tim mengenai
tanggung jawab dan ketentuan kontrak, tantangan-tantangan yang timbul
membutuhkan penanganan yang cermat. Salah satu tantangan utama adalah adanya
perbedaan harapan di antara semua pihak yang terlibat. Individu tersebut mungkin
memiliki pandangan berbeda tentang apa yang seharusnya menjadi tanggung jawab
mereka terhadap tim dan bagaimana kontrak seharusnya dirinci. Untuk mengatasi
tantangan ini, penting untuk membuka jalur komunikasi yang jelas dan terbuka.
Diskusi mendalam harus digelar untuk mencapai pemahaman bersama dan
menyelaraskan pandangan.
Kemudian, penting juga untuk menangani tantangan kompromi. Seringkali
dalam perundingan, tidak semua pihak akan memperoleh persis apa yang mereka
inginkan. Oleh karena itu, diperlukan kemampuan untuk berkompromi dan mencapai
titik tengah yang memuaskan semua pihak. Proses ini bisa rumit dan membutuhkan
kemampuan negosiasi yang kuat.

Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

Langkah 1: Tetapkan tujuan

Hal penting dalam Langkah desain adalah mengidentifikasi tujuan untuk negosiasi.
Tujuan mendasar dari satu pertemuan dalam proses negosiasi yang panjang mungkin adalah
untuk mengajak para pihak berbagi kepentingan, bertukar pikiran tentang pilihan,
mengusulkan perjanjian tentatif, atau bahkan menandatangani perjanjian akhir. Susun tujuan
yang jelas, apakah tujuan substansi telah tercapai atau tidak. Dengan berfokus pada disukai
hubungan kerja antar pihak. hal tersebut memungkinkan tercapainya hasil kolaboratif
mengenai substansi dan juga membuat negosiasi di masa depan lebih lancar.

Mengatasi semua tantangan ini membutuhkan kerja sama, komunikasi terbuka, dan
kemauan untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Tujuannya adalah
menciptakan kontrak yang adil dan memuaskan semua pihak yang terlibat, sehingga dapat
mendukung kesuksesan tim secara keseluruhan.

Langkah 2: Menyusun Agenda

Menyusun agenda secara teliti dapat membantu untuk fokus terhadap isu demi isu
pada kepentingan, pilihan, dan kriteria yang perlu kita ketahui agar pada akhirnya kita dapat
membuat suatu keputusan yang bijak. Memulai isu-isu besar dengan menentukan tujuan
aliansi, sering kali mempermudah untuk menyelesaikan isu-isu terperinci atau masalah yang
lebih sulit di kemudian hari dengan mempersiapkan kerangka kerja atau konsep untuk
menyelesaikan submasalah yang dihadapi. Hal itu juga dapat membangun suatu kesempatan
baik serta memberikan alur awal dalam dialog. Sementara hal yang perlu diperhatikan adalah
apabila isu terakhir dalam agenda adalah isu yang serius, dan jawabannya “tidak”, maka para
pihak akan meninggalkan pertemuan tanpa kesepakatan. Oleh karena itu, langkah yang tepat
adalah dengan memulai isu-isu yang lebih mudah terlebih dahulu, tetapi di sisi lain kita juga
dapat beralih ke isu-isu serius dengan cukup cepat.

Langkah 3: Pesan Inti

Pesan inti dalam proses negosiasi memiliki peran krusial dalam menentukan hasil
yang diinginkan. Sebelum Anda memasuki meja negosiasi, ada beberapa hal yang harus Anda
pertimbangkan dengan cermat. Pertama-tama, penting untuk merenungkan pesan utama yang
ingin Anda sampaikan kepada pihak lawan. Ini bukan hanya tentang apa yang Anda inginkan
dalam kesepakatan, tetapi juga mengenai substansi dan tujuan hubungan Anda dengan pihak
lain.

Ketika Anda telah memahami dengan jelas pesan inti tersebut, langkah selanjutnya
adalah menyusun cara untuk menyampaikannya. Ini melibatkan penggunaan kata-kata yang
tepat dan bahasa tubuh yang mendukung pesan Anda. Pada tahap ini, kesungguhan dan
ketulusan dalam menyampaikan pesan inti sangat penting. Pesan yang terasa dibuat-buat atau
palsu dapat dengan mudah terdeteksi oleh pihak lawan, yang dapat mengurangi kepercayaan
dan efektivitas Anda dalam negosiasi.

Mengatasi semua tantangan ini membutuhkan kerja sama, komunikasi terbuka, dan
kemauan untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Tujuannya adalah
menciptakan kontrak yang adil dan memuaskan semua pihak yang terlibat, sehingga dapat
mendukung kesuksesan tim secara keseluruhan.

Studi Kasus

Proses negosiasi Helen Hoops, dengan Monique Lee (agen Hellen), beserta Kerry
West (manajer umum tim Golden Gaters), menegosiasikan perihal kontrak Hellen dengan
Golden Gaters. Dalam rapat pertama mereka, pertemuan pertama menegosiasikan tentang
kepentingan yang akan didapatkan oleh pihak tim dan juga pihak Helen. Dalam pertemuan
kedua, Kerry dan Monique sepakat bahwa mereka menginginkan proposal awal mengenai
masalah tanggung jawab dan kondisi. Untuk pertemuan ketiganya, kedua pihak ingin
mengembangkan proposal mengenai masalah kompensasi dan fasilitas.
Pertemuan Tujuan Inti
Pertama Berbagi tujuan dan kepentingan
Kedua Proposal bersama mengenai tanggung jawab dan kondisi
Ketiga Proposal bersama mengenai kompensasi dan fasilitas

Namun, rapat pertama mereka tidak berjalan dengan baik. Komentar Monique tentang
situasi keuangan tim disalahpahami dan membuat Kerry kesal. Keduanya sepakat bahwa
tujuan hubungan yang akan diadakan untuk rapat kedua mereka akan menghasilkan
komunikasi yang lebih jelas. Sehingga, dalam rapat kedua Kerry menegaskan kembali tujuan
komunikasi yang lebih jelas dan juga secara jujur menjelaskan situasi keuangan tim.

Pertemuan Tujuan Hubungan


Pertama Kolegialitas dan saling menghormati
Kedua Komunikasi yang jelas
Ketiga Kompensasi dan tunjangan

Setelah rapat terakhir yang telah diadakan oleh Monique (agen Hellen) dan Kerry
(manajer umum tim Golden Gaters), Helen Hoops menegosiasikan rapat ketiganya, dimana
intisari pada perundingan kali ini adalah untuk menjelaskan tentang tanggung jawab Helen
dengan tim dan ketentuan kontraknya (seperti: jangka waktu berlakunya perjanjian, klausul
larangan perdagangan, dan sebagainya). Berikut tampilan agendanya:

Agenda Rapat Negosiasi Hoops

1. Ringkasan atau refleksi 2. Tanggung jawab 3. Situasi dan Kondisi


rapat terakhir

Untuk agenda pertama, Monique berencana mengangkat isu komunikasi yang jelas,
yaitu menanyakan kepada Kerry terkait diskusi mereka sebelumnya mengenai situasi
keuangan tim. Dan agenda berikutnya, Monique dan Kerry akan mempertimbangkan
kepentingan, pilihan, kriteria, serta berupaya menciptakan kesepakatan tentatif untuk Hellen.

Dalam negosiasi Helen Hoops, masing-masing pihak fokus pada pesan utama yang
ingin disampaikan. Kerry ingin Monique meninggalkan pertemuan negosiasi dengan kesan
bahwa, “The Golden Gaters akan melakukan yang terbaik untuk menciptakan kesepakatan
yang saling menguntungkan dengan Helen Hoops”. Kerry ingin menyampaikan pesan ini
karena Gaters menginginkan Helen sebagai bagian dari tim mereka yang akan bersaing
memperebutkan gelar juara. Akan tetapi, pesan yang disampaikan oleh Monique yaitu
“Golden Gaters adalah pilihan pertama bagi Helen. Yang diminta Helen hanyalah tawaran
apapun yang dibuat harus setara dengan tawaran lainnya”. Monique ingin para Gaters
menyadari bahwa Helen lebih memilih untuk tetap bersama mereka, tetapi dia sedang
mencari tim lain dan pihak Golden Gaters tidak boleh tersinggung akan hal itu.

Anda mungkin juga menyukai