Anda di halaman 1dari 54

IMPLEMENTASI KURIKULUM SD SEKOLAH ALAM INDONESIA SUKABUMI

Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Dr.Siti Qomariah, S.PD., M.Pd.I.

Oleh:
Hani Sanjaya
Alit Sadarisman

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT MADANI NUSANTARA
SUKABUMI 2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan kasih sayang dan Ridha ALLAH pada akhirnya kami dapat
menyelesaikan karya tulis makalah ini.
Adapun maksud penyusunan karya tulis ini adalah untuk mengasah kemampuan
menganalisis masalah beserta solusinya yang berdampak positip bagi kemajuan pendidikan di
pada umumnya, serta kemajuan sekolah-sekolah pada khususnya. Penelitian didasarkan pada
keadaan secara nyata pada SD Sekolah Alam Indonesia Sukabumi.
Penelitian ini bertemakan konsep serta kurikulum serta kekurangan dan kelebihan dalam suatu
sekolah boarding. Adapun Judul penelitian dalam makalah saya yaitu ” Implementasi Kurikulum
SD Sekolah Alam Indonesia Sukabumi ” (Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas Mata
Kuliah Ilmu Pendidikan Islam).
Penelitian dilakukan pertama-tama dengan menetapkan fokus penelitian, memilih sumber
data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, menganalisis data, menafsirkan data,
dan membuat kesimpulan atau temuan.
Terselesaikannya karya tulis ini tidak lepas dari dukungan, bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Dengan dari referensi beragam sumber.
Akhirnya kami menyadari. Walaupun penyusunan karya tulis ini sudah dilakukan
seoptimal mungkin, didalamnya tentu masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Aamiin.
Sukabumi, November 2021

penulis

i
ABSTRAK

Hani Sanjaya. NIM: 102122010, Alit Sadarisman. NIM :102122002

Implementasi Kurikulum SD Sekolah Alam Indonesia Sukabumi. Mini Research

Pendidikan Agama Islam, Institut Madani Nusantara Sukabumi. 2021.

Akhlak dalam kehidupan manusia memiliki kedudukan yang sangat menentukan karena ia

mengatur segala dimensi yang berhubungan dengan kehidupan manusia. Tujuan akhlak

adalah hendak menciptakan manusia sebagai makhluk yang tinggi dan sempurna, dan

membedakannya dari mahluk lainnya. Akhlak hendak menjadikan orang berakhlak baik,

bertindak-tanduk yang baik terhadap manusia, terhadap sesama mahluk hidup dan

terhadap Allah, Tuhan yang menciptakan kita. Sejak mulai tahun 1980 kenakalan remaja

menjadi meluas baik di dalam frekuensi maupun di dalam keseriusan kualitasnya. Dimana

mereka sudah terjangkit budaya sex bebas, kekerasan, minum-minuman keras dan lain

sebagainya. Sekolah alam adalah sekolah yang menggunakan sistem pembelajarannya

dengan konsep tematik, dengan berbasis pada pendidikan yang memanfaatkan alam

semesta di mana metode belajarnya menggunakan lingkungan alam sekitar yang dijadikan

sebagai sarana objek observasi dan sarana pembelajaran. Berdirinya sekolah Alam ini

memiliki tujuan dan gagasan untuk menciptakan sistem belajar mengajar yang

menyenangkan dan diharapkan dapat menjadi pilihan dalam mendidik dan membimbing

siswa-siswanya dengan sistem pendidikan intelektual dan pembinaan moral dengan

berbasis Islam sehingga dapat menumbuhkan akhlak yang baik. Sehingga dengan adanya

bimbingan yang diterapkan oleh sekolah alam ini diharapkan siswa-siswa yang ada di

sekolah alam ini memiliki akhlak yang sesuai dengan nilai-nilai. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui implementasi kurikiulum SD Sekolah Alam Indonesia Sukabumi.

Penelitian ini dilaksanakan di SD Sekolah Alam Indonesia Sukabumi, Kecamatan

Cisaat, Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Responden dalam penelitian ini adalah

kepala sekolah. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode

ii
studi kasus. Adapun hasil penelitiannya adalah Kurikulum khas yang terdapat di SD

Sekolah Alam Indonesia Sukabumi yaitu; Hafalan Alquran setahun 2 juz, zero Emition,

weshresponsbility, leraning work, parenting, hari ceria. Yang mana tujuan dari semua

program yang terdapat di sekolah tersebut adalah mencetak peserta didik yang peduli

terhadap alam secara khusu menjadi khalifah fi alrd.

Kata Kunci : Kurikulum, Sekolah Alam.

iii
ABSTRAC
Hani Sanjaya. NIM: 102122010, Alit Sadarisman. NIM : 102122002 the Implementation of the
Curriculum of SD Sekolah Alam Indonesia Sukabumi. Mini Research of Islamic Religious
Education, Madani Nusantara Sukabumi Institute. 2021.

Morals in human life have a very decisive position because it regulates all dimensions

related to human life. Morality is to create man as a tall and perfect creature, and

distinguish him from other creatures. Morals want to make people good, to act kindly

toward man, to our fellow living beings and to God, the Lord who created us. Since the

beginning of 1980 juvenile delinquency has become widespread both in frequency and in

the seriousness of its quality. Where they have been infected with a culture of free sex,

violence, drinking and so on. Natural school is a school that uses its learning system with

thematic concepts, based on education that utilizes the universe where the learning

method uses the environmental environment as a means of observation objects and

learning facilities. The establishment of this Nature school has the goal and idea to create

a fun teaching and learning system and is expected to be an option in educating and

guiding its students with an intellectual education system and moral coaching based on

Islam so as to foster good morals. So that with the guidance applied by this natural school,

it is expected that students in this natural school have morals that are in accordance with

the values. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kurikiulum SD

Sekolah Alam Indonesia Sukabumi . Penelitian ini dilaksanakan di SD Indonesian

School of Nature Sukabumi, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi West Java

Province. Responden dalam penelitian ini adalah principal. Jenis penelitian ini

menggunakan penelitian kualitatif den gan metode studi kasus. Adapun hasil

penelitiannya adalah Special curriculum found in SD Sekolah Alam Indonesia Sukabumi

namely; Memorize the Qur'an a year 2 juz, zero Emition, weshresponsbility, leraning

work, parenting, cheerful day. The purpose of all the programs contained in the school is

to print learners who care about nature specifically to become caliph fi alrd.

Kata Kunci: Curriculum, Nature School.

iv
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................................1
B. Fokus Penelitian.............................................................................................................................2
C. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian............................................................................3
D. Tujuan Penelitian...........................................................................................................................3
E. Kegunaan Penelitian......................................................................................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA.....................................................................................................................4
A. Deskripsi konseptual Fokus dan Sub Fokus.................................................................................4
B. Hasil Penelitian yang Relevan.....................................................................................................27
BAB III METODE PENELITIAN..........................................................................................................30
A. Tujuan Penelitian.........................................................................................................................30
B. Pendektan Penelitian....................................................................................................................30
C. Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................................................................30
D. Data Penelitian..............................................................................................................................31
E. Teknik Dan Prosedur Pengumpulan Data..................................................................................32
F. Prosedur Penelitian......................................................................................................................33
G. Keabsahan Data........................................................................................................................34
BAB IV HASIL PENELITIAN...............................................................................................................35
A. Gambaran Lokasi Penelitian.......................................................................................................35
B. Hasil Penelitian.............................................................................................................................40
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................................................43
A. Kesimpulan...................................................................................................................................43
B. Saran.................................................................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................45

v
vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah adalah lingkungan pendidikan ke dua setelah keluarga. Sehubungan dengan itu
M. Arifin mengatakan : “ Pendidikan agama Islam di Indonesia merupakan bagian
pensisikan agama Islam, dimana tujuan utamanya adalah membina dan mendasari anak
didik dengan nilai-nilai agama sekaligus mengajarkan ilmu agama Islam sehingga ia
mengajarkan syari’at Islam secara benar”.
Alam raya telah ditundukkan oleh Allah kepada manusia. Manusia dapat
memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Namun pada saat yang sama, manusia tidak
boleh tunduk dan merendahkan diri kepada segala sesuatu yang telah direndahkan Allah
untuknya. Berapapun harga bendabenda itu, ia tidak boleh diperbudak oleh benda-benda
sehingga mengorbankan kepentingannya sendiri. Manusia dalam hal ini dituntut untuk
selalu mengingat-ingat, bahwa ia boleh meraih apapun asalkan yang diraihnya serta cara
meraihnya tidak mengorbankan kepentingannya di akhirat kelak
Akhlak dalam kehidupan manusia memiliki kedudukan yang sangat menentukan karena ia
mengatur segala dimensi yang berhubungan dengan kehidupan manusia. Tujuan akhlak
adalah hendak menciptakan manusia sebagai makhluk yang tinggi dan sempurna, dan
membedakannya dari mahluk lainnya. Akhlak hendak menjadikan orang berakhlak baik,
bertindak-tanduk yang baik terhadap manusia, terhadap sesama mahluk hidup dan
terhadap Allah, Tuhan yang menciptakan kita.
Remaja sebagai penerus bangsa dan pembangunan nasional sudah seharusnya diberikan
bekal ketrampilan seperti kepemimpinan, kesegaran jasmani dan kreasi, patriotism,
idealism, kepribadian dan budi pekerti yang luhur supaya tumbuh kreatifitas remaja yang
berkembang secara wajar dan bertanggung jawab untuk menjaga alam lingkungan yang
diciptakan oleh Allah, dan untuk membentuk semua itu perlu dilakukan proses bimbingan
baik di rumah maupun di sekolah, terutama bimbingan dalam rangka membentuk akhlak
terhadap lingkungan sehingga diharapkan memiliki sifat dan prilaku yang luhur termasuk
akhlak terhadap lingkungan. Seperti menjaga, merawat, dan memelihara lingkungan
disekitarnya.
Sejak mulai tahun 1980 kenakalan remaja menjadi meluas baik di dalam frekuensi
maupun di dalam keseriusan kualitasnya. Dimana mereka sudah terjangkit budaya sex
bebas, kekerasan, minum-minuman keras dan lain sebagainya. Bahkan sampai sekarang
kenakalan remaja semakin meningkat dan lebih didominasi oleh anak-anak sekolah
terutama pada anak usia remaja setingkat anak SMP dan SMA. Kenyataan ini merupakan
sedikit bukti yang menunjukkan pentingnya akhlak dimulai sejak dini atau pada masa
kanak-kanak, karena pada masa usia ini mereka mudah sekali dipengaruhi oleh pihak luar.
Hal ini juga merupakan permasalahan dakwah dan pembinaan yang harus dilakukan baik
melalui sekolah, lingkungan, dan lingkungan keluarga. Seperti yang diterapkan di sekolah
Alam Indonesia yang ada di Sukabumi.
Sekolah alam adalah sekolah yang menggunakan sistem pembelajarannya dengan konsep
tematik, dengan berbasis pada pendidikan yang memanfaatkan alam semesta di mana
metode belajarnya menggunakan lingkungan alam sekitar yang dijadikan sebagai sarana
objek observasi dan sarana pembelajaran.
Disebut sekolah alam karena lokasi pembelajarannya tidak menggunakan gedung seperti
sekolah pada umumnya tetapi di alam bebas yang kelasnya berbentuk saung. Sekolah
alam menerapkan pendidikan fitrah karena sekolah alam berusaha mengembangkan
pendidikan bagi semua (seluruh umat manusia) dan belajar dari semua (seluruh mahluk di

1
alam sekitar) sehingga fitrah manusia dapat berkembang dan tumbuh sesuai
kompetensinya.
Berdirinya sekolah Alam ini memiliki tujuan dan gagasan untuk menciptakan sistem
belajar mengajar yang menyenangkan dan diharapkan dapat menjadi pilihan dalam
mendidik dan membimbing siswa-siswanya dengan sistem pendidikan intelektual dan
pembinaan moral dengan berbasis Islam sehingga dapat menumbuhkan akhlak yang baik.
Sehingga dengan adanya bimbingan yang diterapkan oleh sekolah alam ini. diharapkan
siswa-siswa yang ada di sekolah alam ini memiliki akhlak yang sesuai dengan nilai-nilai.
Di SD Sekolah Alam Indonesia Sukabumi, dalam membina siswa-siswanya lebih
menekankan pada pembentukan akhlak terhadap lingkungan, karena pembinaan akhlak
merupakan tumpuan perhatian pertama dalam Islam. Akhlak yang dimaksud disini ialah
bukan sematamata teori yang muluk-muluk tetapi akhlak sebagai perilaku manusia yang
keluar dari hati melalui proses pendidikan Islam seperti yang dilakukan oleh SD Sekolah
Alam Indonesia Sukabumi. karena akhlak bertujuan menciptakan manusia sebagai
mahluk yang tinggi dan sempurna, juga membedakannya dengan mahluk lain serta
menjadikan manusia sebagai orang yang berperilaku mulia, baik sesama mahluk maupun
kepada Allah . Dalam hal ini tidak ada teladan budi pekerti yang lebih dari pada budi
pekerti yang dilakukan Rasulullah ‫ﷺ‬, yang memiliki sikap tenang, berlapang dada,
bermuka manis dan senyum simpatik kepada siapa saja, sikapnya ramah dan tutur katanya
lemah lembut dengan ucapan yang baik dan sopan, karena pada dasarnya Nabi
Muhammad ‫ ﷺ‬diutus ke muka bumi ini dengan maksud utama membina dan
menyempurnakan akhlak.
Dalam pembentukan akhlak siswa-siswa SD menjadi pribadi yang berkualitas dan
berakhlak terutama akhlak terhadap lingkungan maka diperlukan bimbingan Islami
dengan menggunakan metode–metode bimbingan yang sesuai dengan kondisi dan
tempatnya. Metode bimbingan diklasifikasikan menjadi dua yaitu, metode langsung dan
metode tidak langsung. Pertama metode langsung adalah metode komunikasi langsung
yang merupakan metode dimana pembimbing melakukan komunikasi langsung dengan
orang yang dibimbingnya. Kedua metode tidak langsung adalah metode komunikasi tidak
langsung dimana bimbingan yang dilakukan melalui media komunikasi masa.
Salah satu usaha yang harus dilakukan dalam pendidikan akhlak terhadap lingkungan
adalah pembentukan jasmani yang sehat, pengembangan intelektual dan pengembangan
skill memberikan materimateri tentang penciptaan alam, manfaat dan bahaya alam
lingkungan jika tidak dijaga dan dirawat. Di samping itu ada satu lagi yang menjadi syarat
mutlak yaitu akidah, artinya usaha untuk menanamkan kesadaran berakidah.Kesadaran
bukan hanya tahu bahwa Allah itu ada dan seterusnya, tetapi sadar untuk menjalankan
yang ma’ruf dan meninggalkan yang munkar termasuk didalamnya menjaga dan merawat
semua ciptaan Allah dimuka bumi terutama disekitar lingkungan. 3 Dari berbagai
fenomena diatas maka perlu adanya upaya dan penanganan yang lebih intensif untuk
mengatasi permasalahan dalam pendidikan akhlak terhadap lingkungan. Salah satu
alternatif yaitu dengan menggunakan bimbingan Islami, dimana dalam bimbingan Islami
ini lebih menekankan pada caracara atau pendekatan pelaksanaan ajaran dan nilai-nilai
Islam dalam membentuk akhlak seseorang.
Berangkat dari latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui dan
melakukan penelitian di SD Sekolah Alam Indonesia Sukabumi, dengan judul
“Implementasi kurikulum di SD Sekolah Alam Indonesia ”.

B. Fokus Penelitian
1. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini difokuskan pada SD

Sekolah Alam Indonesia Sukabumi.

2
2. Sub Fokus Penelitian

Adapun sub fokus pada penelitian ini, diantaranya adalah :

a. Kurikulum, Metode dan Model pembelajaran serta evaluasi yang diterapkan di SD

Alam Indonesia

b. Kekhasan yang menonjol dari SD Alam Indonesia.

C. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian


1. Apa kurikulum yang digunakan di sekolah alam Indonesia?

2. Metode apa yang digunakan dalam pembelajaran di SD Sekolah Alam Indonesia?

3. Bagaimana model pembelajaran SD Sekolah Alam Indonesia?

4. Bagaimana evaluasi yang diterapkan SD Sekolah Alam Indonesia Sukabumi?

5. Apa saja kekhasan yang menonjol dari SD Sekolah Alam Indonesia Sukabumi?

D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui kurikulum yang digunakan di SD Sekolah Alam Indonesia.
2. Mengetahui metode yang digunakan di SD Sekolah Alam Indonesia
3. Memahami model pembelajaran di SD Sekolah Alam Indonesia.
4. Mengetahui evaluasi yang digunakan di SD Sekolah Alam Indonesia.
5. Mengetahui kekhasan SD Sekolah Alam Indonesia.
E. Kegunaan Penelitian
Manfaat dari penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian yang akan dilakukan ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan serta wawasan yang berkaitan dengan implementasi kurikulum

SD Alam Indonesia. Selain itu juga peneliti berharap dapat dijadikan referensi

bagi penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kepala sekolah dan juga

para guru mengenai implementasi kurikulum SD Alam Indonesia terutama pada

penerapan strategi dan metode pembelajaran.

b. Bagi Institut Madani Nusantara

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi penelitian dalam bidang

pendidikan terutama yang berkaitan dengan implementasi kurikulum SD

3
Alam Indonesia terutama pada penerapan strategi dan metode

pembelajaran.

c. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman serta wawasan ilmu

pengetahuan tentangkeilmuan untuk mengembangkan tori-teori yag baru

mengenai implementasi kurikulum SD Alam Indoensia terutama pada penerapan

strategi dan metode pembelajaran

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi konseptual Fokus dan Sub Fokus

1. Metode Pembelajaran

a. Pengertian metode

Metode, dalam bahasa Arab disebut dengan istilah thariqah memiliki arti cara atau

strategi untuk melakukan suatu pekerjaan Sebagaimana dijelaskan Ramayulis

bahwa bila dihubungkan dengan pendidikan, maka strategi tersebut haruslah

diwujudkan dalam proses pendidikan, dalam rangka pengembangan sikap mental

dan kepribadian agar peserta didik menerima materi ajar dengan mudah, efektif

dan dapat dicerna dengan baik.

Metode mengajar dapat diartikan sebagai cara yang digunakan guru dalam

melaksanakan hubungan interaksi edukatif dengan peserta didik tepatnya pada saat

proses pembelajaran berlangsung. Secara konkret metode mengajar dapat

disebutkan sebagai seperangkat cara, strategi, dan teknik mengajar yang

digunakan guru dalam proses pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai

tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan atau kompetensi tertentu yang harus

dicapai sebagaimana termuat pada silabus atau RPP(Sulaiman 2017).

b. Metode Mengajar

Metodik umum atau metodologi pengajaran membicarakan atau menjelaskan

berbagai kemungkinan metode mengajar yang dapat digunakan pendidik dalam

memfasilitasi aktivitas belajar-mengajar di kelas. Guru pada hakikatnya bisa saja

memilih dan menggunakan metode mengajar yang ada relevansinya dengan materi

pelajaran yang disajikan, misalnya; ceramah, tanya jawab, metode simulasi,

diskusi, dan lain-lain.

Penggunaan metode mengajar yang digunakan guru haruslah berdasarkan

pertimbangan yang tepat sehingga proses pembelajaran dapat terlaksana dengan

optimal. Adapun pertimbangan tersebut, adalah:

5
1) Keadaan peserta didik yang mencakup pertimbangan tingkat kecerdasan,

kematangan, dan perbedaan individu.

2) Tujuan yang hendak dicapai; jika tujuannya pembinaan ranah kognitif maka

metode drill kurang tepat digunakan.

3) Situasi yang mencakup hal yang umum seperti situasi kelas atau situasi

lingkungan.

4) Alat-alat yang tersedia akan mempengaruhi metode yang akan digunakan.

5) Kemampuan pengajar tentu menentukan.

6) Sifat bahan pengajaran(Tafsir 2004)

Hakikat metode mengajar adalah memberikan kemudahan belajar bagi peserta

didik berdasarkan minat, dorongan usaha kerja sama dalam kegiatan belajar-

mengajar, dan pencapaian prestasi belajar.

Terdapat perbedaan yang mendasar antara metode pendidikan Islam dengan

metode pendidikan barat yang dianggap sebagai metode pendidikan modern.

Metode pendidikan Islam sangat menghargai kebebasan individu, selama

kebebasan itu sejalan dengan fitrahnya, sehingga seorang pendidik dalam

mendidik tidak dapat memaksa peserta didiknya dengan cara yang bertentangan

dengan fitrahnya. Akan tetapi sebaliknya pendidik dalam membentuk karakter

peserta didiknya, tidak boleh duduk diam sedangkan peserta didiknya memilih

jalan yang salah.

Sejalan dengan konsep pendidikan modern dan masih sangat relevan digunakan

terhadap pendidikan karakter atau moral, yaitu metode pembiasaan. Hal sesuai

dengan pandangan Al-Ghazali dalam Arifin, tentang pentingnya pembiasaan

melakukan suatu perbuatan sebagai metode pembentukan akhlak yang utama,

terutama karena pembiasaan itu dapat berpengaruh baik terhadap jiwa manusia,

yang memberikan rasa nikmat jika diamalkan sesuai dengan akhlak yang telah

terbentuk dalam dirinya(Arifin 2002)

2. Sekolah Alam

a. Pengertian sekolah alam

6
Sekolah alam adalah suatu bentuk pendidikan alternative mengenai sistem sekolah

dengan konsep pendidikan berbasis alam semesta. Mencermati sekolah alam

adalah melihat sekolah yang unik. Lingkungan ini umumnya sungguh terasa

natural dengan bangunan sekolah yang hanya berupa rumah panggung yang biasa

disebut sebagai saung yang dikelilingi oleh berbagai kebun buah, sayur, bunga

bahkan areal peternakan. Bukan suasana gedung bertingkat dan megah sebagai

ruang kelas. Sejak dini anak-anak dikenalkan dengan lingkungan kehidupan nyata.

Sedangkan pengertian sekolah alam menurut para ahli, salah satunya komunitas sekolah

alam (2005) mendefinisikan bahwa sekolah alam adalah sekolah dengan konsep

pendidikan berbasis alam semesta yang menggunakan sumber daya alam di lingkungan

sekitar sekolah.

b. Sejarah sekolah alam

Sekolah alam di Indonesia pertama kali di gagas oleh seorang Tokoh muda

Indonesia yang bernama Lendo Novo. Lendo terinspirasi oleh gagasan ayahnya

tentang integrasi ilmiah ilahiah. Ayahanda Lendo, Zuardin Azzaino adalah seorang

pegawai Bank Indonesia yang juga penulis buku. Zuardin berpendapat bahwa

integrasi ilmiah ilahiah atau integrasi antara iman dan ilmu pengetahuan-teknologi

adalah cara untuk mengembalikan kebangkitan Islam. Selama ini, umat Islam

terlena dan membahas fikih saja. Selain itu umat Islam juga perlu untuk kembali

memegang teguh akhlak mulia.

Menurut Lendo, tujuan pendidikan dalam Islam adalah mencetak khalifatullah fil

ardh. Sehingga, kurikulum sekolah alam juga bertujuan untuk mencetak pribadi

yang siap mengemban amanah Allah dalam mengelola bumi ini (khalifatullah fil

ardh). Sebagai seorang khalifatullah atau delegasi Allah, manusia harus:

1) Mengetahui cara diri menyembah Allah.

2) Mengetahui cara makhluk dan semesta alam menyembah Allah

3) Mengetahui cara menjadi pemimpin/khalifah karena Allah.

Ide-ide awal Lendo mengenai pendidikan ia terapkan pertama kali di TK Salman

al-Farisi di Bandung. Setelah itu ia mendirikan sekolah alam. Sekolah Alam

7
pertama kali didirikan di Ciganjur pada tahun 1998, tepatnya di Jalan Damai,

Ciganjur, Jakarta Selatan dengan nama Sekolah Alam Ciganjur. Sekolah ini

dimulai hanya dengan 8 orang murid, yakni 5 orang di Playgroup dan 3 orang di

SD, dengan didampingi oleh 6 orang guru, dimana 3 guru adalah guru Playgroup,

2 guru adalah guru SD dan satu orang adalah guru Iqra`/tahfidz.

Pada tahun 2001, lokasi Sekolah Alam Ciganjur ini berpindah tempat di Jalan

Anda Nomor 7X, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lendo sendiri kemudian

mengembangkan sekolah alam bernama School of Universe di Jalan Raya Parung

314 km.43, Parung - Bogor. Sejak berdiri pada tahun 1998, konsep sekolah alam

telah diadopsi di berbagai daerah. Mulai dari Aceh hingga Papua. Pada Jambore

Sekolah Alam Nusantara di Lembang, Juli 2011, dibentuklah Jaringan Sekolah

Alam Nusantara (JSAN) sebagai wadah sekolah alam se-nusantara. Tidak kurang

dari 57 sekolah alam bergabung dalam jaringan ini.

c. Contoh sekolah alam

Berikut ini adalah contoh sekolah alam yang ada di Indonesia dengan prestasi yang

baik dalam dunia pendidikan.

1) Sekolah Alam Bandung

ekolah yang tidak memiliki tembok dan pos satpam ini hanya dihiasi dengan

berbagai saung, persawahan, kolam dan tanaman dengan berbagai macam

jenis. Sekolah Alam Bandung berlokasi di daerah Dago dengan kondisi daerah

yang sejuk dan memiliki keindahan panorama yang sangat mempesona.

Daerah bagian atas Bandung memang sudah dikenali oleh seluruh pelancong

yang datang ke kota tersebut karena kesejukan dan keragaman jenis

kulinernya.

Sekolah yang dikembangkan oleh Eko Kurnianto tersebut memiliki tujuan

untuk antitesisi dari pendidikan yang sejak dulu berfokus pada aspek kognitif

berupa angka dan nilai hingga melupakan aspek potensi manusia itu sendiri.

2) Sekolah Alam Bogor

8
Sekolah alam Indonesia yang ada di daerah Bogor tersebut cukup terkenal baik

oleh warga Bogor sendiri ataupun daerah sekitar Bogor seperti Jakarta yang

notabene sudah mulai kehilangan sejumlah lahan hijaunya akibat

perkembangan kemajuan yang terus dibangun. Sekolah Alam Bogor mencetak

generasi yang memiliki karya terbaik dengan kemampuan kepemimpinan yang

beradab. Hal ini sesuai dengan konsep sekolah tersebut yang bertujuan

mengembangkan pendidikan bagi semua dan belajar dari semua.

d. Konsep Sekolah Alam

Sekolah alam Indonesia merupakan sekolah yang dibangun untuk upaya

pengembangan pendidikan yang dilakukan di alam terbuka agar mengetahui

pembelajaran dari semua makhluk hidup di alam ini secara langsung. Berbeda

dengan sekolah pada umumnya yang menggunakan sistem ruangan berupa kelas,

para siswa di sekolah alam dibebaskan waktunya untuk lebih banyak berinteraksi

di alam terbuka sehingga terbentuk pembelajaran langsung pada materi dan

pembelajaran yang bersifat pengalaman.

Proses belajar pada sekolah alam berlangsung dengan menyenakan di alam

terbuka. Tanpa tekanan dan jauh dari kebosanan sehingga peserta didik akan

merasa nyaman. Hal ini disesuaikan dengan masa perkembangan peserta didik

yang mana mereka bukanlah mahluk ‘instan’. Mereka mengalami perkembangan

dari waktu ke waktu baik dari segi fisik, psikis, sosial maupun spiritual.

Konsep yang diterapkan dalam sekolah alam Indonesia meliputi penggunaan alam

sebagai tempat untuk belajar, penggunaan alam sebagai media dan bahan untuk

pengajaran serta alam yang digunakan untuk objek pembelajaran. Sekolah ini

mampu mengatasi kebosanan yang terjadi pada siswa jika melakukan

pembelajaran di dalam ruangan saja. Efeknya adalah dengan adanya sekolah alam

tersebut bisa mewujudkan sebuah cita-cita pada setiap orang yang peduli akan

perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan khususnya di Indonesia.

Dengan konsep alam, maka pihak yang menyediakan sekolah tersebut tidak secara

permanen menyediakan ruang atau bangunan khusus seperti sekolah pada

9
umumnya. Dengan begitu, siswa dapat merasakan kesegaran dan keindahan alam

meski dalam proses pembelajaran. Pembelajarannya pun membebaskan siswanya

untuk mengeksplorasi apa yang ada di sekitar mereka tanpa aturan yang

mengekang keingintahuannya. Dengan pemahaman sekaligus pengarahan yang

baik, siswa akan lebih peduli dan sadar akan lingkunganya.

Konsep Sekolah Alam mengintegrasikan tiga pilar pendidikan yang diyakini

menjadi faktor kunci keunggulan umat manusia, yaitu pilar iman, ilmu dan

kepemimpinan. Karena itu kurikulum Sekolah Alam bukan hanya menekankan

pada tercapainya tujuan akademik (kurikulum Diknas), melainkan juga

mengembangkan kurikulum non akademik.

Sekolah Alam mengimplementasikan model pembelajaran terintegrasi berbasis

alam dan potensi lokal. Untuk mewujudkan maksud tersebut, Sekolah Alam terus

menerus melakukan upaya perbaikan terutama pada tiga hal yang menjadi pilar

kunci mutu sekolah, yaitu peningkatan kualitas guru, pengembangan metode

pembelanajar yang efektif serta penyediaan sumber dan media belajar yang

memadai.

e. Kelebihan dan Kekurangan Sekolah Alam

ekolah alam adalah sebuah model pendidikan holistik yang memanfaatkan alam

semesta sebagai media belajar.

1) Kelebihan Sekolah Alam

a) Sekolah alam lebih lebih ramah anak

b) Progam belajarnya lebih menyenangkan

c) Anak bebas bereksplorasi, bereksperimen dan anak bebas menemukan

sendiri apa yang seharusnya mereka pahami

d) Anak dapat belajar dengan friendly

e) Merangsang rasa ingin tahu anak dan meningkatkan daya kreativitasnya

f) Membuat anak mencintai tuhanya dengan cara yang menyenangkan

g) Menghindari anak dari stress belajar

2) Kekurang Sekolah Alam

10
Kekurangan sekolah alam hanya pada bagaiamana Konsentrasi anak susah di

dapat karena berada dialam terbuka. Selain itu kekurangan juga pada

minimnya lokasi dan sarana serta kesadaran masyarakat tentang pentingnya

eksplorasi di alam terbuka.

f. Konsep Pendidikan Sekolah Alam

Sekolah Alam merupakan suatu gagasan pendidikan yang kemudian diwujudkan

menjadi sebuah model Sekolah. Disekolah ini sebagian besar pembelajan Peserta

didik berada diluar ruangan dengan memanfaatkan Alam sebagai sumber Ilmu.

Dengan demikian Peserta Didik mampu mengeksplorasikan hasil belajar secara

langsung dengan bimbingan dari Guru yang berkompeten dibidangnya.

Sekolah Alam ini terbentuk berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan

sebelumnya, dimana diketahui bahwa didaerah Sekitar Sekolah ini terdapat

beberapa Sekolah Formal yang melaksanakan Pembelajaran pada Umumnya

sehingga untuk menunjang Kreatifitas Peserta didik Sekolah Alam ini mampu

mewujudkannya dengan cara menghadirkan suasana Alam dalam Proses Belajar

dan Mengajar, Peserta didik tidak hanya ditantang untuk menyesuaikan diri

dengan lingkungan tempat belajar namun juga mampu mengimplementasikannya

secara langsung.

Sekolah ini bertujuan untuk membantu mensukseskan amanat nasional yang

tertuang dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yaitu Mencerdaskan

Kehidupan Bangsa maka Sekolah Alam memiliki Tiga Pokok Materi diantaranya :

1) Akhlakul Karimah

Metode utama untuk membentuk Peserta didik yang berakhlakul karimah

adalah dengan memberikan contoh keteladanan dari Guru dan Membiasakan

kondisi belajar yang mengedepankan akhlak.

2) Falsafah Ilmu Pengetahuan

Metode yang dilakukan untuk membantu peserta didik dalam bereksplorasi

diantaranya dengan menerapkan model pembelajaran Active Learning dan

Diskusi.

11
3) Latihan Kepemimpinan

Untuk Melatih Jiwa Kepemimpinan Peserta didik Sekolah Alam menyediakan

Outbound Training dan Dynamic Group selama proses pembelajaran.

g. Sistem Pembelajaran

Pembelajaran di Sekolah Alam menggunakan model spider web. Dengan model

seperti ini, siswa (diharapkan) mampu mengaitkan pelajaran dengan kehidupan

nyata dan sekaligus dapat mengaitkan hubungan antar pelajaran yang mereka

terima dengan terintegrasi Di Sekolah Alam tidak hanya siswa yang belajar.

Gurupun belajar dari murid, bahkan orang tua juga belajar dari guru dan siswa.

Anak-anak tidak hanya belajar di kelas, tetapi mereka juga belajar dari alam

sekelilingnya. Mereka belajar bukan untuk mengejar nilai, tetapi mereka belajar

untuk bisa memanfaatkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari.

1) Kegiatan outdoor/indoor

Kegiatan outdoor/indoor merupakan kombinasi antara kegiatan di dalam kelas,

di halaman sekolah atau bahkan kegiatan perjalanan yang dilakukan .dalam

mengimbangi tema pembelajarannya. Keseluruhannya mencoba untuk

memunculkan karakter-karakter positif siswa sejak usia dini sampai dengan

usia lanjutannya.

2) Outbound

Outbound adalah sebuah metode pelatihan untuk membangun karakter

manusia yang berbasis pada pengalaman dengan kegiatan alam terbuka sebagai

media utamanya. Tujuannya adalah membangun karakter tangguh anak-anak,

sifat-sifat kepemimpinan dan kemampuan bekerjasama yang didasari akhlak

mulia. Kegiatan outbound di Sekolah Alam diklasifikasikan menjadi tiga

macam, yaitu:

a) Fun Games Kegiatan ini menekan unsur-unsur koordinasi, konsentrasi dan

kebersamaan. Dalam pelaksanaannya dikemas dalam nuansa rekreatif dan

menghibur.

b) Low Impact Games Dalam kegiatan ini siswa mulai dikenalkan pada tema-

12
tema yang terkait dengan kerjasama, komunikasi, membuat perencanaan,

mengatur strategi, efisiensi waktu, pendelegasian tugas, kejujuran dan

tanggung jawab sosial. Low Impact games mulai diberikan kepada siswa-

siswi kelas besar (SD kelas 3 – SL kelas 9).

c) High Impact Games Kegiatan ini menyajikan tematema yang terkait

dengan pengendalian diri, peningkatan keberanian, kekuatan rasa percaya

diri, keuletan dan pantang menyerah. High impact games mulai diberikan

pada kelas kecil hingga kelas besar.

3) Kebun dan Ternak

Kebun dan ternak merupakan salah satu kegiatan uama bagi siswa Sekolah

Alam. Kurikulum kebun dan ternak bertujuan untuk memberikan pengetahuan

dan keterampilan sederhana kepada siswa tentang pertanian dan peternakan

dan juga untuk menumbuhkan kecintaan pada setiap siswa terhadap

lingkungan. Kegiatan berkebun sudah dimulai sejak jenjang playgroup sampai

sekolah lanjutan yang meliputi kegiatan persiapan tanam hingga pasca panen.

4) Life Skil

Pembelajaran life skill dirancang dengan tujuan untuk memberikan

ketampilan-keterampilan kepada para siswa untuk bisa mandiri dan survive di

jenjang kehidupan mereka masing-masing dan berisi tentang

keterampilanketerampilan dasar (hard skill). Pembelajaran life skill dimulai

sejak preschool (TK A) hingga sekolah lanjutan. Pada kelas kecil (preschool –

SD kelas 4) kegiatannya lebih banyak berkaitan dengan kegiatan menguris diri

sendiri. Hal ini bertujuan agar anak Sekolah Alam Indonesia dapat mandiri

sejak usia dini. Sedangkan untuk jenjang lebih tinggi (SD kelas 5 – SL kelas 9)

kegiatannya lebih banyak pada pemberian keterampilan survival.

h. Kegiatan Besar Pembentuk Karakter

1) Market Day

Market day (hari pasar) merupakan kegiatan rutin yang diadakan tiap semester

di Sekolah Alam INDONESIA. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh kelas mulai

13
Playgroup sampai SL kelas 9 dan diramaikan oleh seluruh orang tua. Kegiatan

ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha (entrepreneurship) pada

siswa Sekolah Alam sedini mungkin.

2) Ramadhan Camp dan I’tikaf

Ramadhan Camp dan I’tikaf merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap

bulan Ramadhan di Sekolah Alam. Rangkaian acara dari kegiatan ini antara

lain adalah santunan kepada para yatim piatu dan warga yang kurang mampu

yang ada di sekitar Sekolah Alam. Lalu buka bersama, Shalat Tarawih, kajian

islam, qiyamullail, bangun sahur dan sahur bersama. Khusus untuk kelas kecil

(TK A – SD kelas 2) hanya mengikuti kegiatan sampai buka bersama, setelah

itu pulang. Sedangkan pada masa-masa waktu sepuluh hari terakhir, mulai SD

kelas 4 – SL kelas 9 mulai dikenalkan dan diajarkan untuk i’tikaf. Biasanya

i’tikaf dilakukan di masjid-masjid di luar Sekolah Alam selama satu malam

untuk siswa SD kelas 4 – 6 dan dua malam untuk siswa SL kelas 7 – 9.

3) OTFA (Out Trekking Fun Adventure)

OTFA merupakan kegiatan rutin dan biasanya dilaksanakan pada semester II

setiap tahunnya. Kegiatan ini mulai diikuti oleh siswa SD kelas 1 – SL kelas 9.

Biasanya diadakan di luar sekolah dengan rangkaian kegiatan antara lain

camping, trekking dan outbound. Titik tekan untuk SD adalah kegiatan

camping. Sedangkan untuk siswa SL adalah trekking dan hiking.

4) Young Explorer

Kegiatan ini untuk menumbuhkan semangat mencari pemahaman yang lebih

dalam melalui kegiatan outing/ekspedisi. Kegiatan outing/ekspedisi merupakan

studi/praktek lapangan sebagai pelengkap atau bahkan tujuan dari tema yang

sedang dipelajari. Kegiatan outing sudah mulai dilakukan sejak jenjang

preschool dengan mengunjungi tempat- tempat di sekitar sekolah. Sedangkan

untuk kelas besar (SD kelas 5 – SL kelas 9) dapat melakukan outing yang lebih

besar konsepnya dan lebih jauh jaraknya (ekspedisi) sampai ke seluruh

indonesia.

14
5) Special Event

Special event adalah kegiatan-kegiatan insidental yang memanfaatkan momen-

momen khusus untuk memberikan kegiatan pembelajaran kepada para siswa-

siswi Sekolah Alam. Diantaranta adalah Folklore Day, Language Fair,

Muharram Day, Earth Day, Science Fair, Talent Show, Maulid Day, Book

Week, WWP Expo, TK B Show, POSA (Pekan Olah Raga Sekolah Alam), dan

lain-lain.

6) Karya Penelitian

Kegiatan membuat karya penelitian secara sederhana sudah dilakukan oleh

siswa SD 6 dengan mengambil tema sederhana, disertai pembimbing guru

kelasnya dan guru khusus yang membantu siswa dalam.membuat karya

tersebut. Kemudian para siswa mempresentasikan dihadapan guru, siswa dan

orang tua yang hadir. Hal ini dilakukan untuk mematangkan siswa dalam

menyampaikan pendapatnya dengan terstruktur dan baik. Kegiatan penelitian

yang lebih spesifik juga dilakukan oleh siswa SL 8 dengan subyek yang lebih

khusus, bahkan memerlukan rujukan yang lebih mantap. Tidak sedikit dari

siswa SL 8 yang kemudian menpresentasikan dalam bahasa inggris.

3. Metode Pembelajaran Sekolah Alam

Metode yang bisa diterapkan dalam kegiatan sekolah alam diantaranya adalah :

a. Media Pendidikan, Observasi dan Riset

Dengan cara mengamati dan memahami langsung gejala alam yang terjadi,

sehingga kita bisa mendapatkan media belajar yang bermutu dan murah.

b. Modal Produksi & Wirausaha (Magang dan Dagang).

Dengan mengolah hasil dari praktik di alam,diharapkan mampu membiayai diri

sehingga secara langsung belajar hidup mandiri. Dalam membentuk jiwa

wirausaha, digunakan metode magang agar murid berinteraksi dengan unit, pelaku

dan lingkungan bisnis

c. Sarana pengembangan manusia.

Manusia yang tumbuh dan berkembang berdasarkan interaksinya dengan alam

15
akan menghasilkan manusia yang berakhlak mulia terhadap sang Khaliq (Ibadah),

sesama manusia dan mahluk lainnya (Mua’malah) serta adil dan cinta damai

(Khalifah).

d. Dalam membentuk jiwa kepemimpinan

digunakan metode out-bound sebagai media belajar. Guru melakukan aktivitas

out-bound secara praktis bersama siswa.

e. Model spider web, tidak per bab mata pelajaran.

Dengan model ini, siswa mampu mengaitkan pelajaran dengan nyata, juga dapat

mengaitkan hubungan antar pelajaran yang mereka terima.

4. Model Pembelajaran Sekolah Alam

a. Komponen Utama

1) Guru Berkualitas

Tenaga pengajar sekolah alam merupakan lulusan PTN yang diharapkan

memiliki wawasan pendidikan dan wawasan lingkungan. Beberapa kriteria

mendasar lain seperti memiliki akhlaq yang baik, cinta anak-anak. Kreatif dan

inovatif, mempunyai kompetensi dalam bahasa dan dapat menjadi fasilitator

yang baik.

2) Metodologi yang tepat

Dengan mengacu kepada pencapaian logika berfikir dengan baik, metode yang

diterapkan adalah action learning. Hal ini dikembangkan melalui ceramah dan

diskusi, pemecahan masalah terstruktur, adanya studi kasus dan presentasi.

3) Buku-buku bermutu sebagai resource

Bukan sumber untuk mendukung metodologi action learning di atas, perlu

disiapkan dengan pengadaan perpustakaan yang baik dan buku-buku dari

berbagai sumber.

b. Komponen Pembelajaran

1) Outbound

Salah satu kegiatan outdoor di Sekolah Alam ini rutin diberikan untuk semua

siswa. Outbound bertujuan untuk pembentukan sikap kepemimpinan siswa

16
(kepercayaan diri, kerja sama tim, dan lain-lain).

2) Kebun dan Ternak

Kegiatan kebun dan ternak dilakukan oleh semua siswa. Adapun jenis

kegiatannya ditentukan sesuai sesuai dengan kelas siswa. Selain belajar

mencintai lingkungan, kegiatan ini juga dapat dijadikan sebagai media

pembelajaran untuk materi pelajaran lain secara terpadu.

3) Market Day

Kegiatan ini merupakan ajang setiap sekolah untuk berjualan di Sekolah Alam.

Setiap siswa akan terlibat mulai dari perencanaan, promosi hingga penjualan

produk mereka. Hal ini membutuhkan kerjasama antara siswa masing-masing

kelas. Pada saat market daya, orang tua siswa dan masyarakat di undang untuk

secara langsung melihat dan membeli dagangan siswa sekolah alam.

4) Outing

Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk memperdalam pembelajaran yang

disampaikan di sekolah. Kegiatan ini dilakukan dengan mengunjungi tempat-

tempat yang sesuai dengan tema pembelajaran siswa saat itu.

5) Muhadhoroh dan audiensi

Muhadhoroh merupakan pertemuan pekanan siswa yang bertujuan menjalin

keakraban antar siswa. Di dalam kegiatan muhadhoroh terdapat audiensi siswa,

yaitu satu pertunjukkan dari setiap kelas seperti drama, ensamble, puisi dan

melatih apresiasi siswa terhadap hasil karya temannya.

6) Ramadhan camp dan I’tikaf

Ramadhan camp merupakan kegiatan yang bernuansa Ramadhan. Salah satu

bentuk kegiatannya adalah buka puasa bersama. Siswa mulai kelas 3

melanjutkan acar berbuka puasa dengan menginap di sekolah. Bersama- Ifa

Khoria Ningrum, Yuniarta Ita Purnama 29 sama mereka melakukan sholat

tarawih, tilawah Qur’an, kajian Islam, qiyamul lail dan sahur. Pada sepuluh

hari terakhir bulan Ramadhan, siswa mulai kelas 4 dikenakan dengan kegiatan

I’tikaf kegiatan menginap diadakan selama dua hari semalam.

17
7) OTFA (out tracking fun adventure)

Kegiatan merupakan evaluasi akhir dari keseluruhan kegiatan outbound bagi

siswa SD. OTVA bisanya dilakukan diluar sekolah selama dua hari di akhir

tahun ajaran. Bentuk kegiatannya berupa camping, outbound, dan tracking.

8) Renang

Kegiatan diikuti oleh seluruh siswa satu bulan sekali secara bergiliran tiap

kelasnya.

9) Berwirausaha

Dengan menanam akan membuahkan hasil. Hasil akan di kelola menjadi

makanan atau minuman siap saji/ menjadi produk siap jual.jadi tidak hanya

belajar menanam saja.tetapi ada pembelajaran mengolah bahan mentah

menjadi siap saji sampai dengan penjualan marketing.

5. Teori penerapan pembelajaran pada sekolah Alam

a. Determinis Resiprokal : Anak-anak melalui sekolah alam akan belajar melalui

lingkungan yang secara tidak langsung juga akan mempengaruhi perkembangan

perilakunya. Di sekolah alam anak diajarkan untuk mengenal dan mencintai alam

sehingga mereka akan menghargai dan menjaga alam.

b. Tanpa Reinforcement: Di sekolah alam, anak-anak belajar melalui observasi di

dalam secara langsung, yang membuat mereka mendapatkan kesenangan dalam

belajar dan tidak membutuhkan reinforcement dari luar untuk memacu mereka

untuk belajar. Menurut mereka mendapatkan jawaban dari rasa keingintahuan itu

sendiri, sudah menjadi kesenangan dan kebutuhan.

c. Anak-anak memilih sendiri apa yang ingin diketahuinya dari lingkungan sekitar

dan mengatur cara belajarnya sendiri. Mereka mampu untuk menemukan

masalahnya dan mencari jalan keluar, sehingga apabila mereka dihadapkan pada

masalah yang sama mereka dapat menyelesaikannya dengan cara mereka sendiri

sebagai individu yang unik.

6. Aktivitas Sekolah Alam

Pembelajaran di sekolah alam banyak dilaksanakan di ruang terbuka seperti dikebun,

18
disawah, dibawah pohon, dengan memanfaatkan potensi yang ada di dalam

lingkungan sekolah. Hal ini sesuai dengan metode belajar bersama alam. Pada

prinsipnya, sekolah alam menggunakan metode patut dalam memilih model

pembelajaran. Artinya metode apapun yang sesuai dapat digunakan. Sehingga di

sekolah alam yang berbeda kita dapat menemukan model pembelajaran yang berbeda

pula.

Belajar dan berkegiatan di alam terbuka merupakan kegiatan rekreasi yang edukatif

dengan mengutamakan kesehatan, keselamatan dan keamanan, dan tidak jarang diikuti

dengan kegiatan yang menarik dan menantang terutama bagi siswa agar tetap

semangat dalam belajar dan memahami ilmu pengetahuan atau materi yang diajarkan.

Biasanya kegiatan di alam terbuka juga dapat memberikan pengalaman dengan adanya

tanggung jawab kita untuk menjaga dan melestarikan lingkungan itu hal utama yang

harus ditaati dan dikenali sebagai aturan dasar dalam setiap kegiatan belajar disekolah

alam.

a. Sistem pembelajaran

1) Belajar Sambil Melakukan

Belajar sambil melalukan dilaksanan dengan mengutamakan sebanyak

mungkin kegiatan praktik secara praktis pada setiap kegiatan pembelajaran

disekolah alam dalam bentuk pendidikan keterampilan dan berbagai

pengalaman yang bermanfaat bagi siswa. Mengarahkan perhatian siswa untuk

selalu berbuat hal-hal nyata, serta memacu agar berpartisipasi aktif dalam

segala kegiatan pembelajaran.

2) Kegiatan Berkelompok Bekerjasama dan Berkompetisi

Kegiatan berkelompok memberikan kesempatan belajar memimpin dan

dipimpin, mengatur dan diatur, memikul tanggungjawab, serta bekerja dan

bekerjasama dalam kerukunan. Kegiatan berkelompok memberi kesempatan

untuk saling berkompetisi dalam suasana persaudaraan guna menumbuhkan

keinginan untuk menjadi lebih baik

3) Kegiatan yang menarik dan menantang

19
Aktifitas pembelajaran sekolah alam harus dikemas dengan hal yang menarik

dan menantang agar mampu mengubah sikap dan perilaku, menambah

pengetahuan dan pengalaman, serta meningkatkan kecakapan hidup siswa.

b. Aktivitas pembelajaran guru dan siswa

1) Aktivitas guru

Aktivitas guru merupakan kegiatan yang dilakukan guru selama proses

pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, guru mempunyai tugas untuk

memberikan pengetahuan (cognitive), sikap dan nilai (alfective), dan

keterampilan (psychomotor) kepada siswa. Guru mempunyai tanggung jawab

untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses

perkembangan siswa. Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan

salah satu dari berbagai aktivitas guru dalam pembelajaran sebagai suatu

proses dinamis dalam segala fase dan perkembangan siswa.

Aktivitas guru merupakan kegiatan yang dilakukan guru selama pembelajaran.

Aktvitas pembelajaran yang perlu diperhatikan guru agar menciptakan suasana

belajar yang efektif sebagai berikut :

a) Guru sebelum memulai aktivitas pembelajaran harus menyiapkan dan

memotivasi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran yang tenang dan

kondusif.

b) Guru memulai aktivitas pembelajaran menjelaskan rencana pembelajaran

dengan memberiakan acuan terhadap materi yang akan dipelajari.

c) Guru menjelaskan pelajaran sebelumnya dengan memberikan kaitan

terhadap materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.

d) Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan tujuan yang

ingin dicapai dan guru menjelasakan kepada siswa tentang tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

e) Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran dengan menjelaskan materi

menggunakan bahasa yang mudah dimengerti siswa dan menunjukkan

penguasaan terhadap materi.

20
f) Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai isi kurikulum dan

mengkaitkannya dengan konteks kehidupan sehari‐hari siswa.

g) Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran menggunakan media yang

mampu menarik perhatian siswa untuk belajar.

h) Guru melakukan aktivitas pembelajaran secara bervariasi dengan

menggunakan metode dan sumber belajar.

i) Guru memberikan banyak kesempatan kepada siswa untuk bertanya,

mempraktekkan dan berinteraksi dengan siswa lain.

j) Guru mengatur pelaksanaan aktivitas pembelajaran secara sistematis untuk

membantu proses belajar siswa.

k) Guru melibatkan siswa secara aktif menyimpulkan materi pelajaran yang

telah dipelajari.

l) Guru melaksanakan evaluasi terhadap materi yang telah dipelajari dengan

memberikan penilaian dan latihan kepada siswa.

m) Guru melaksanakan kegiatan tindak lanjut terhadap materi yang telah

dipelajari.

2) Aktivitas siswa

Aktivitas dalam proses belajar mengajar adalah rangkaian kegiatan yang

meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal yang belum

jelas, mencatat, mendengar, berpikir, membaca dan segala kegiatan yang

dilakukan yang dapat menunjang prestasi belajar.

Menurut Dimyati (2009: 114) keaktifan siswa dalam pembelajaran memiliki

bentuk yang beraneka ragam, dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai

kegiatan psikis yang sulit diamati. Kegiatan fisik yang dapat diamati

diantaranya adalah kegiatan dalam bentuk membaca, mendengarkan, menulis,

meragakan, dan mengukur. Sedangkan contoh kegiatan psikis diantaranya

adalah seperti mengingat kembali isi materi pelajaran pada peremuan

sebelumnya, menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki untuk

memecahkan masalah, menyimpulkan hasil eksperimen, membandingkan satu

21
konsep dengan konsep yang lain, dan lainnya.

Senada dengan pendapat Dimyati tersebut, Paul D. Dierich (dalam Hamalik,

2011: 172) membagi aktivitas belajar ke dalam 8 kelompok, yaitu:

a) Kegiatan-kegiatan visual, yang termasuk di dalam kegiatan visual

diantaranya membaca, melihat gambargambar, mengamati eksperimen,

demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.

b) Kegiatan-kegiatan lisan (oral), yang termasuk di dalamnya antara lain

mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian,

mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat,

wawancara, diskusi dan interupsi.

c) Kegiatan-kegiatan mendengarkan, yang termasuk di dalamnya antara lain

mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi,

mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.

d) Kegiatan-kegiatan menulis, yang termasuk di dalamnya antara lain menulis

cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, membuat rangkuman,

mengerjakan tes, dan mengisi angket.

e) Kegiatan-kegiatan menggambar, yang termasuk di dalamnya antara lain

menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola.

f) Kegiatan-kegiatan metrik, yang termasuk di dalamnya antara lain

melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat

model, menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun.

g) Kegiatan-kegiatan mental, yang termasuk di dalamnya antara lain

merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, melihat,

hubungan-hubungan dan membuat keputusan.

h) Kegiatan-kegiatan emosional, yang termasuk di dalamnya antara lain

minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain.

c. Alur Pembelajaran

Aktifitas belajar mengajar disekolah alam ini sama halnya dengan aktifitas belajar

22
mengajar disekolah umum. Bedanya sekolah alam ini dikonsep dan dikemas

dengan lebih santai dan bertempatkan dialam terbuka. Aktifitas belajar mengajar

disekolah alam sebagai berikut :

1) Pembuka

2) Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

Menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum aktifitas belajar dan mengajar

dilaksanakan adalah upaya menumbuhkan semangat nasionalisme dan

wawasan kebangsaan pada siswa.

3) Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan belajar mengajar disekolah alam ini dilaksanakan sesuai metode

pembelajaran, dan sering dilaksanakan praktikum, contoh : bercocok tanam,

gotong royong membersihkan lingkungan sekolah, dan sebagainnya.

4) Istirahat

Setelah pembelajaran siswa dibebaskan untuk beraktifitas sesuai waktu yang

telah ditentukan.

5) Bermain

Permainan atau Es breaking itu perlu diberikan kepada siswa. Agar tidak jenuh

saat belajar dan lebih semangat untuk belajar.

6) Penutup

3. Evaluasi Pembelajaran

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 39 ayat 2 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menyatakan bahwa pendidik adalah tenaga professional yang bertugas

merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

melakukan bimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Dengan demikian,

salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang pendidik adalah kemampuan

mengadakan evaluasi, baik dalam proses pembelajaran maupun penilaian hasil belajar.

Kemampuan melaksanakan evaluasi pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang

mesti dikuasai oleh seorang pendidik maupun calon pendidik sebagai salah satu

23
kompetensi professionalnya.

Evaluasi pembelajaran merupakan satu kompetensi professional seorang pendidik.

Kompetensi tersebut sejalan dengan instrumen penilaian kemampuan guru, yang salah

satu indikatornya adalah melakukan evaluasi pembelajaran.(Asrul. Ananda 2014)

a. Pengertian Evaluasi

stilah evaluasi pembelajaran sering disamaartikan dengan ujian. Meskipun saling

berkaitan, akan tetapi tidak mencakup keseluruhan makna yang sebenarnya. Ujian

ulangan harian yang dilakukan guru di kelas atau bahkan ujian akhir sekolah

sekalipun, belum dapat menggambarkan esensi evaluasi pembelajaran, terutama

bila dikaitkan dengan penerapan kurikulum 2013. Sebab, evaluasi pembelajaran

pada dasarnya bukan hanya menilai hasil belajar, tetapi juga proses-proses yang

dilalui pendidik dan peserta didik dalam keseluruhan proses pembelajaran.

Arifin (2013:5) mengemukakan bahwa pada hakikatnya evaluasi adalah suatu

proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan

arti) daripada sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam

rangka mengambil suatu keputusan.

Berdasarkan pengertian tersebut, Arifin selanjutnya menjelaskan beberapa hal

tentang evaluasi, bahwa:

1) Evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk).

Hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah gambaran kualitas daripada

sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai atau arti. Sedangkan kegiatan

untuk sampai kepada pemberian nilai dan arti itu adalah evaluasi. Gambaran

kualitas yang dimaksud merupakan konsekuensi logis dari proses evaluasi

yang dilakukan. Proses tersebut tentu dilakukan secara sistematis dan

berkelanjutan, dalam arti terencana, sesuai dengan prosedur dan aturan, dan

terus menerus.

2) Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan kualitas daripada sesuatu, terutama

yang berkenaan dengan nilai dan arti.

3) Dalam proses evaluasi harus ada pemberian pertimbangan (judgement).

24
Pemberian pertimbangan ini pada dasarnya merupakan konsep dasar evaluasi.

Melalui pertimbangan inilah ditentukan nilai dan arti (worth and merit) dari

sesuatu yang sedang dievaluasi. Tanpa pemberian pertimbangan, suatu

kegiatan bukanlah termasuk kategori kegiatan evaluasi.

4) Pemberian pertimbangan tentang nilai dan arti haruslah berdasarkan kriteria

tertentu. Tanpa kriteria yang jelas, pertimbangan nilai dan arti yang diberikan

bukanlah suatu proses yang dapat diklasifikasikan sebagai evaluasi. Kriteria ini

penting dibuat oleh evaluator dengan pertimbangan (a) hasil evaluasi dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah (b) evaluator lebih percaya diri (c)

menghindari adanya unsur subjektifitas (d) memungkinkan hasil evaluasi akan

sama sekalipun dilakukan pada waktu dan orang yang berbeda, dan (e)

memberikan kemudahan bagi evaluator dalam melakukan penafsiran hasil

evaluasi.

b. Tujuan dan Fungsi Evaluasi PEmbelajaran

Secara umum tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan

dan efisiensi sistem pembelajaran secara luas. Sistem pembelajaran dimaksud

meliputi: tujuan, materi, metode, media, sumber belajar, lingkungan maupun

sistem penilaian itu sendiri. Selain itu, evaluasi pembelajaran juga ditujukan untuk

menilai efektifitas strategi pembelajaran, menilai dan meningkatkan efektifitas

program kurikulum, menilai dan meningkatkan efektifitas pembelajaran,

membantu belajar peserta didik, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan peserta

didik, serta untuk menyediakan data yang membantu dalam membuat keputusan.

Dengan mengetahui makna penilaian ditinjau dari berbagai segi dalam sistem

pendidikan, maka dengan cara lain dapat dikatakan bahwa tujuan atau fungsi

penilaian ada beberapa hal:

1) Penilaian fungsi selektif

Dengan cara mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan

seleksi atau penilaian terhadap peserta didiknya. Penilaian itu sendiri

mempunyai beberapa tujuan, antar lain :

25
a) Untuk memilih peserta didik yang dapat diterima di sekolah tertentu.

b) Untuk memilih peserta didik yang dapat naik ke kelas atau tingkat

berikutnya.

c) Untuk memilih peserta didik yang seharusnya mendapat beapeserta didik.

d) Untuk memilih peserta didik yang sudah berhak meninggalkan sekolah,

dan sebagainya.

2) Penilaian berfungsi diagnotik

Apabila alat yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan,

maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan peserta didik.

Disamping itu diketahui pula sebab-sebab kelemahan itu. Jadi dengan

mengadakan penilaian, sebenarnya guru mengadakan diagnosa kepada peserta

didik tentang kebaikan dan kelemahannya. Dengan diketahui sebab-sebab

kelemahan ini, maka akan lebih mudah dicari untuk cara mengatasinya.

3) Penilaian berfungsi sebagai penempatan

Sistem baru yang kini banyak dipopulerkan di negara Barat, adalah sistem

belajar sendiri. Belajar sendiri dapat dilakukan dengan cara mempelajari

sebuah paket belajar, baik itu berbentuk modul maupun paket belajar yang

lain. Sebagai alasan dari timbulnya sistem ini adalah adanya pengakuan yang

besar terhadap kemampuan individual. Setiap peserta didik sejak lahirnya telah

membawa bakat sendiri sendiri sehingga pelajaran akan lebih efektif apabila

disesuaikan dengan pembawaan yang ada. Akan tetapi disebabkan karena

keterbatasan sarana dan tenaga, pendidikan, yang bersifat individual kadang-

kadang sukar sekali dilaksanakan. Pendidikan yang bersifat malayani

perbedaan kemampuan, adalah pengajaran secara kelompok. Untuk dapat

menentukan dengan pasti dikelompok mana seorang peserta didik harus

ditempatkan, digunakan suatu penilaian. Sekelompok peserta didik yang

mempunyai hasil penilaian sama, akan berada dalam kelompok yang sama

dalam belajar.

4) Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan

26
Fungsi dari penilaian dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu

program berhasil diterapkan. Telah disinggung pada bagian sebelum ini,

keberhasilan program ditentukan oleh beberapa faktor yaitu: guru,

metode/strategi pembelajaran, media pembelajaran, kurikulum, sarana dan

sistem administrasi.

4. Sekolah Alam meurut Alquran

Sekolah alam jadi perpaduan lengkap antara aktivitas visual, kinestetik dan auditori

anak sehingga kreativitas siswa akan terasah dengan sangat baik. Anak pun bisa

mengenal hewan, tumbuhan, lingkungan, dan langsung menerapkan ilmu yang

diperolehnya saat itu juga, seperti kepemimpinan dan bisnis.

Sekolah alam jadi perpaduan lengkap antara aktivitas visual, kinestetik dan auditori

anak sehingga kreativitas siswa akan terasah dengan sangat baik. Anak pun bisa

mengenal hewan, tumbuhan, lingkungan, dan langsung menerapkan ilmu yang

diperolehnya saat itu juga, seperti kepemimpinan dan bisnis.

Alquran surat Albaqarah ayat 30, yaitu:


‫ٰۤل‬
‫َو ِاْذ َقاَل َر ُّبَك ِلْلَم ِٕىَك ِة ِاِّنْي َج اِع ٌل ِفى اَاْلْر ِض َخ ِلْيَفًةۗ َقاُلْٓو ا َاَتْج َع ُل ِفْيَها َم ْن ُّيْفِس ُد ِفْيَها‬

‫َو َيْس ِفُك الِّد َم ۤا َۚء َو َنْح ُن ُنَس ِّبُح ِبَحْمِد َك َو ُنَقِّد ُس َلَكۗ َقاَل ِاِّنْٓي َاْع َلُم َم ا اَل َتْع َلُم ْو َن‬

Artinya :

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak

menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak

menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan

kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman,

“Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Dari dasar pemikiran itu, dirancang sebuah kurikulum. Dia kemudian mengonsep

empat pilar untuk melahirkan khalifah Allah di muka bumi. Pilar tersebut yaitu:

a) Pilar akhlak

pilar akhlak menjadi tangga pertama yang menjadi fokus pembelajaran di

sekolah alam. Allah mengutus Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬di muka bumi untuk

27
menyempurnakan akhlak.

b) Pilar logika

Logika merupakan cara manusia belajar untuk mengelola alam semesta. Cara

mengelola alam semesta itu dengan menguasai ilmu yang membuka tentang

cara tunduk tanaman dan binatang kepada Allah . Dengan begitu, tanaman dan

binatang bisa dikelola untuk kebutuhan manusia secara seimbang.

c) Pilar Kepemimpinan

Pilar kepemimpinan ini adalah pendidikan agar anak mampu menjadi khalifah

di muka bumi. Pendidikan kepemimpinan ini diterapkan dalam outbound.

Sekolah Alam melatih kepemimpinan anak di alam terbuka. Dalam

perjalanannya, outbound diintegrasikan dengan kegiatan Pramuka.

d) Pilar Pendidikan Bisnis

Berbisnis diajarkan di sekolah alam agar anak mampu memberi rahmat ke

seluruh alam. Dalam perjalanannya, Sekolah Alam mengalami tantangan besar

dan sulit untuk mewujudkan sekolah alam untuk anak usia menengah. Pada

masa itu anak mengalami perubahan dari anak ke dewasa. Disini terjadi

kepelikan, karena banyak guncangan, pada saat yang sama anak-anak berupaya

mengelola diri sendiri.

Saat berusaha berupaya mengelola diri sendiri, mereka menemui konflik

dengan orang dewasa. Orang orang dewasa menganggap mereka masih anak-

anak. Maka diperlukan sebuah kesabaran dan metode yang tepat untuk melatih

anak untuk menjadi orang dewasa sesungguhnya.

Empat pilar inilah yang diterapkan di Sekolah Alam, dengan harapan kelak

para siswa bisa menjadi khalifah di muka bumi dan menebar manfaat ke

seluruh alam semesta.

B. Hasil Penelitian yang Relevan


Penelitian relevan merupakan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh para peneliti

sebelumnya yang memiliki kesesuaian dengan penelitian yang akan dilakukan.

Berikut ini merupakan beberapa penelitian yang relevan :

28
1. Penelitian dilakukan oleh Zoga Adipratama, Raden Bambang Sumarsono, Nurul

Ulfatin dengan judul “Manajemen Kurikulum Terpadu di Sekolah Alam Berciri Khas

Islam” penelitian ini dilaksanakan di SMA Surya Buana Malang pada tahun 2018

dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan jenis studi kasus. Sumber

data penelitian meliputi kepala sekolah, guru siswa dan wakil kepala sekolah bagian

kurikulum. . Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dokumentasi.

Analisis data dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data di lapangan dengan

proses analisis terdiri dari reduksi data, display data, dan verifikasi data. Hasil

penelitian ini (1) perencanaan kurikulum melalui kegiatan workshop untuk

mempersiapkan perangkat pembelajaran selama satu tahun ajaran, (2) penyusunan

kalender sekolah dilakukan setelah mendapat kalender pendidikan nasional, (3)

penyusunan progam kerja dilakukan setiap akhir tahun ajaran baru dan sekolah

melakukan evaluasi di setiap akhir tahun untuk menentukan progam kerja baru

selanjutnya, (4) penyusunan jadwal pelajaran disusun oleh wakil kepala sekolah

bagian kurikulum beserta tim kurikulum dengan melihat urgensi kompetensi mata

pelajaran yang kemudian dikonsultasikan kepada kepala sekolah, (5) pembagian

beban mengajar berdasarkan pada banyaknya guru dan jumlah jam mengajar guru, (6)

pelaksanaan progam belajar mengajar dilakukan setelah guru dan peserta didik

melakukan kegiatan sholat dhuha, membaca serta menghafal Al-Qur’an, (7) evaluasi

kurikulum terpadu dilakukan setiap satu minggu di hari jum’at untuk mengetahui

kendala dan cara menyelesaikan kendala tersebut secara langsung.

2. Penelitian dilakukan oleh Ahmad Hamdani dengan judul “ sekolah Alam: Alternatif

Pendidikan Ramah Anak” penelitian dilaksanakan di Sekolah Alam Bintaro Kota

Tanggerang Selatan pada tahun 2015 dengan menggunakan metode kualitatif

interpretatif data primer dia,bil dari observasi dan wawancara sedanga data sekunder

diperoleh dari studi keperpustakaan. Analisis teks yang digunakan adalah bersifat

kualitatif, yaitu merupakan proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang mudah

dipahami. Hasil penelitian menunjukan bahwa kehadiran Sekolah Alam di Bintaro

Tanggerang Selatan Membawa angin segar di tengah maraknya kasus kekerasan yang

29
terjadi di sekolah. Sekolah Alam Bintaro Kota Tanggerang telah menunjukan

bagaimana sistem sekolah yang dibentuk secara apik mampu menghadirkan alternatif

lingkungan pendidikan yang layak bagi anak.

Berdasarkan beberapa penelitian yang sudah dilakuka sebelumnya oleh para peneliti

dapat diketahui bahwa penelitian tersebut dengan penelitian yang akan

dilaksanakan memiliki persamaan dan juga perbedaan. Berikut merupakan tabel

persamaan dan juga perbedaan mengenai penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti

terdahulu dengan penelitian yang akan dilaksanakan.

Tabel 2.1 Persamaan Penelitian

Persamaan Penelitian
Penelitian Teknik
No relevan Pengumpulan
Tema Responden Pendekatan
Data
1. 1
Kepala Observasi,
2. 2 SD Alam sekolah, wawancara, Penelitian
guru dan dan
3. Penelitian yang Kualitatif
perangkat dokumentasi
akan
pendidikan
dilaksanakan
Tabel 2.2 Perbedaan Penelitian

Perbedaan Penelitian
Penelitian Lokasi Responden Fokusk Metode
No relevan Penelitian
1. 1 SMA Surya Kepala Manajemen Studi
Buana sekolah dan kurikulum Kasus
Guru Kelas khas Islam
2. 2 Sekolah Alam Kepala Sekolah kualitatif
Bintaro sekolah dan Ramah anak interpretatif
Guru kelas
3. Penelitian yang SD Alam Kepala Kurikulum Kualitatif
akan Indonesia sekolah,
dilaksanakan

30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan yang ada secara menyeluruh

mengenai implementasi Kurikulum di SD Sekolah Alam Indonesia Sukabumi Sehingga

dapat menambah wawasan mengenai :

1. Penggunaan Kurikulum di SD Alam Indonesia

2. Penggunaan metode pembelajaran di SD Alam Indonesia

B. Pendektan Penelitian
Berdasarkan fokus dan sub fokus dari permasalahan dalam penelitian yang telah

dilaksanakan, peneliti menggunakan salah satu pendekatan dalam penelitian, yaitu

pendekatakan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang

menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik

atau cara kuantifikasi lainnya (Moleong, 2017). Dalam penelitian kualitatif terdapat

beberapa jenia penelitian, dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian studi

kasus. Studi kasus adalah pendekatan yang memusatkan perhatian pada suatu kasus

secara intensif dan rinci mempertahankan keutuhan (wholeness) dari objek

(Gunawan, 2016). Dengan tujuan agar dapat memperoleh deskripsi yang utuh dan

juga mendalam dari penelitian yang telah dilaksanakan.

C. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Sekolah Alam Indonesia Sukabumi yang

31
terletak di Jl. Suryakencana 1 RT 18 RW 03, Nagrak, Kec. Cisaat, Kab. Sukabumi

Prov. Jawa Barat. SD Alam Indonesia ini merupakan satu-satunya sekolah alam di

daerah kecamatan Cisaat kabupaten Sukabumi.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 sampai dengan bulan

November 2021, terhitung mulai dari observasi awal sampai dengan selesainya

penulisan laporan Penelitian. Penelitian ini tidak dilaksanakan secara terus

menerus setiap harinya. Namun penelitian ini dilaksanakan ini sesuai degan

jadwal yang telah peneliti rencanakan. Berikut merupakan gambar matriks

awal jadwal perencanaan kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan.

Tabel 3.1 Matriks Perencanaan Penelitian

oktober November
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4

1. Observasi

2. Penyusunan Laporan Penelitian

D. Data Penelitian
Data penelitian merupakan teknik yang digunakan peneliti dalamberbagai sumber

informasi yang diperoleh (Sudaryono, 2016)Pengumpulan data dalam

penelitian ini berbentuk dokumen seperti profil, visi dan misi sekolah, struktur organisasi,

tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, prestasi peserta didik, dan dokumen lainnya

yang dibutuhkan dalam penelitian di sekolah tempat penelitian. Dalam penelitian ini

untuk memperoleh data mengenai informasi dari sumber data yaitu :

1. Sumber primer diperoleh oleh peneliti dengan melaksanakan beberapa teknik

penelitian diantaranya adalah dengan wawancara,observasi serta dokumentasi secara

langsung. Sumber primer yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kepala sekolah,

32
guru kelas/walikelas serta peserta didik.

2. Sumber skunder diperoleh secara tidak langsung diberikan data tersebut kepada

peneliti. Seperti sumber data arsip dan dokumen lain yang berkaitan dengan

kurikulum SD Alam Indonesia.

E. Teknik Dan Prosedur Pengumpulan Data


Teknik dan prosedur pengumpulan data merupakan langkah awal dalam penelitian untuk

memperoleh data yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan beberapa Teknik untuk mendapatkan data yan dibutuhkan dalam penelitian,

diantaranya adalah :

1. Observasi

Observasi merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang dilaksanakan

dengan cara mengadakan penelitian dan pencatatan secara teliti dan sistematis

(Gunawan, 2016). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi non

partisipasi yaitu peneliti tidak sepenuhnya ikut serta dalam setiap kegiatan,

peneliti hanya sebatas sebagai pengamat. Kegiatan observasi ini dilaksanakan

dengan harapan dapat memperoleh informasi yang berkaitan dengan

implementasi kerikulum SD Alam Indonesia. Kegiatan observasi ini juga

dilaksanakan untuk memperoleh data mengenai sub fokus satu sampai dengan

tiga dengan cara mengamati kegiatan belajar peserta didik secara langsung dan

kegiatan-kegiatan khas siswa di sekolah yang diteliti.

2. Wawancarra

Wawancara merupakan suatu kegiatan tanya jawab dengan tatap muka antara

pewawancara dan yang diwawancarai tentang masalah yang diteliti, dimana

pewawancara bermaksud memperoleh presepsi, sikap dan pola pikir, dari orang

yang diwawancarai yang relevan dengan masalah yang diteliti (Gunawan, 2016).

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan menggunakan teknik wawancara

terstruktur. Dimana sebelum melaksanakan wawancara peneliti membuat

pedoman wawancara yang berisi tentang seputar pertanyaan yang akan ditanyakan

33
kepada narasumber yaitu kepala sekolah, guru.

Teknik wawancara ini dilaksanakan kepada kepala sekolah untuk mendapatkan

informasi dan data mengenai profil sekolah, data pendidik dan tenaga

kependidikan, visi misi, sarana prasarana, prestasi peserta didik serta data lainnya

yang berkaitan dengan fokus dan sub fokus penelitian.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi

penelitian, baik berupa sumber tertulis, film, gambar, dan karya monumental, yang

semuanya itu memberikan informasi bagi proses penelitian (Gunawan, 2016).

Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data-

data sekolah mengenai profil sekolah, visi dan misi, struktur organisai, tenaga

pendidik dan kependidikan serta data lainnya yang dibutuhkan dalam penelitian.

F. Prosedur Penelitian
Analisis data kualitatif merupakan pengujian sistematik dari sesuatu untuk menetapkan

bagian bagiannya, hubungan antar kajian, dan hubungannya terhadap

keseluruhannya (Gunawan, 2016). Adapun dalam menganalisis datanya menggunakan

teori Miles dan Huberman (1992). Tahapan-tahapan dalam menganalisis data tersebut

adalah (Sugiyono, 2016):

1. Reduksi Data

Reduksi data dilaksanakan dengan tujuan untuk mempelajari kembali dari

semua data yang telah diperoleh baik dalam bentuk wawancara ataupun

dokumen. Adanya reduksi data diharapkan dapat menemukan informasi pokok dari

sasaran yang akan diteliti. Dalam reduksi data ada beberapa hal yang dilakukan,

diantaranya adalah pemilihan data, penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi

data kasar yang diperoleh langsung dilapangan.

2. Penyajian Data

Pada tahapan penyajian data peneliti merangkum hal penting yang didapatkan

dilapangan yang berkaitan dengan penelitian. Keseluruhan temuan disusun secara

sistematis. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada tahapan ini adalah membuat

34
sebuah rangkuman deskriptif yang sistematis agar dapat memudahkan peneliti

dalam menentukan tema sentral berdasarkan data yang telah diperoleh dilapangan.

Kemudian memberikan tujuan dan maksud sesuai dengan tema penelitian dari

setiap rangkuman yang telah dibuat.

3. Kesimpulan

Verifikasi atau penarikan kesimpulan merupakan tahapan terakhir dari proses

menganalisis data yang ditemukan dilapangan. Ada beberapa Langkah yang

perlu dilakukan diantaranya adalah membandingkan teori yang sesuai

untuk menguji kesimpulan yang diambil dari data yang didapatkan, mengecek

kembali seluruh kegiatan (observasi, wawancara, semua data yang dikumpulkan),

menarik kesimpulan umum dari keseluruhan hasil penelitian yang digunakan

sebagai laporan hasil penelitian.

G. Keabsahan Data
Teknik keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan Teknik Uji Kredibilitas

triangulasi data. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan dengan

menggabungkan beberapa teknik dari beberapa sumber data yang ada (Sugiyono,

2016). Adapun uji keabsahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber merupakan kegiatan pengecekan data yang telah diperoleh dari

beberapa sumber. Dalam penelitian ini pengumpulan serta pengujian data

didapatkan dari kepala sekolah, guru serta peserta didik, kemudian peneliti

membandingkan data yang telah didapatkan untuk diuji tingkat keabsahannya.

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah

diperoleh dari sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam penelitian ini

peneliti menguji kebsahan data yang diperoleh dari sumber yang sama namun

dangan menggunakan teknik yang berbeda, yaitu menggunakan teknik

observasi, wawancara serta dokumentasi.

35
3. Membercheck

Membercheck merupakan proses pengecekan data kepada subyek penelitian

yang dilakukan oleh peneliti dengan cara peneliti mengkonsultasikan datna

yang diperoleh pada narasumber. Membercheck dilakukan bertujuan

untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang

diberikan oleh pemberi data.

BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian
1. Profil SD Sekolah Alam Indonesia Sukabimi

SD SEKOLAH ALAM INDONESIA SUKABUMI adalah salah satu satuan

pendidikan dengan jenjang SD di Nagrak, Kec. Cisaat, Kab. Sukabumi, Jawa

Barat. Dalam menjalankan kegiatannya, SD SEKOLAH ALAM INDONESIA

SUKABUMI berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

SD SEKOLAH ALAM INDONESIA SUKABUMI beralamat di Jl. Suryakencana

1 RT 18 RW 03, Nagrak, Kec. Cisaat, Kab. Sukabumi, Jawa Barat, dengan kode

pos 43152. Pembelajaran di SD SEKOLAH ALAM INDONESIA SUKABUMI

dilakukan pada Sehari Penuh. Dalam seminggu, pembelajaran dilakukan selama 5

hari. D SEKOLAH ALAM INDONESIA SUKABUMI memiliki akreditasi A,

berdasarkan sertifikat 763/BAN-SM/SK/2019.

2. Visi dan Misi

a. Visi

Global Center of excellence in education system

b. Misi

To develop leading generation with noble character through real life

36
experience eithin community.

3. Struktur Organisasi dan Tugas Organisasi Sekolah

Dalam memperlancar jalannya aktivitas pendidikan di sekolah maka diupayakan

untuk melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya dengan maksimal sesuai

dengan susunan organisasi kerja yang telah dibuat dengan sedemikian rupa,

baik dari pengorganisasian peserta didiknya ataupun tenaga pendidiknya.

Berikut merupakan susunan organisasi beserta tugasnya di SD Negeri 5

Gumelem Kulon.

a. Struktur Organisai

Tabel 4.1 Struktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Di sekolah

1 Kepala Sekolah Indra Kumara Aji, S1 ini mulai


2017

A.Md
2 Komite Sekolah Ismunandar SMP 2017
3 Bendahara Rahmat Yusuf, S1 2014

S.Pd.I
4 Tenaga Teguh Mulya Permana SMA 2016

Administrasi
6 Guru Kelas 1 Anzari Pramudita S1 2018
7 Guru Kelas 2 Dria Arfani S1 2018
8 Guru Kelas 3 Norma Novianti D2 2008
9 Guru Kelas 4 Fachry Hasan D2 2008

10 Guru Kelas 5 Salman Arip SMA 2017


11 Guru Kelas 6 Dede Awit S1 2019

Sawitri, S.Pd
12 Tenaga Hadi Abdul SMA 2018

keperpustakaan Majid
13 Guru Mapel Maulida Marwati S1 2018

Sasmi, S.AP
(Sumber: Dokumentasi SD Sekolah Alam Indonesia Sukabumi)

b. Tugas dan Tanggung Jawab Ketanagakerjaan

1) Kepala Sekolah

Kepala sekolah sebagai pengelola, penanggung jawab, dan melaporkan

37
seluruh kegiatan yang ada di sekolah kepada masyarakat dan kepada

dinas terkait secara herarkhis dan berkala.

2) Guru kelas

Menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,

mengevaluasi proses pembelajaran, melaksanakan analisis dan tidak lanjut

proses pembelajaran, dan melaksanakan bimbingan dan konseling pada

kelas yang dibebankan serta melaporkan hasilnya kepada kepala sekolah

secara berkala.

3) Guru Mata Pelajaran

Menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,

mengevaluasi proses pembelajaran, melaksanakan analisis serta tidak

lanjut proses pembelajaran pada mata pelajaran yang dibebankan serta

melaporkan kepada kepala sekolah secara berkala.

4) Bendahara Sekolah

Bendahara sekolah bersama-sama dengan Kepala Sekolah menyusun

Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah, mengelola keuangan dan

melaporkan kepada kepala sekolah dan kepada pihak terkait secara

berkala dan berkesinambungan.

5) Tenaga Perpustakaan

Tenaga Perpustakaan bertugas mengelola perpustakaan dan

melaporkan kepada kepala sekolah secara berkala dan

berkesinambungan.

6) Penjaga Sekolah

Penjaga sekolah bertugas menjaga keamanan sekolah, memelihara

kondisi sekolah, memperbaiki kerusakan ringan, menjaga kebersihan

lingkungan sekolah.

4. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Upaya yang dapat dilaksanakan dalam mewujudkan tujuan pendidikan

nasional diantaranya adalah pendidik harus memiliki kualifikasi akademik

38
serta kompetensi dasar seorang guru dengan tujuan sebagai agen perubahan

dalam pembelajaran. Adapun data mengenai pendidik serta tenaga

kep Status Jenis Kelamin en


No Uraian Non Laki-laki Perempuan ka
didi PNS
PNS
1
n 1 Kepala Sekolah - 1 - di

SD 2 Guru Kelas - 15 7 8
3 Guru PAI - 1 - 1
4 Guru Penjaskes - - - -
5 Tenaga Perpustakaan - 1 1 -
6 Penjaga Sekolah - 1 1 -
7 Tenaga Adminstrasi - 3 2 1
Jumlah 0 21 12 9
Sekolah Alam Indonesia Sukabumi adalah sebagai berikut :

a. Jumlah Pendidik dan Tenaga pendidik dan kependidikan berdasarkan status

dan Jenis kelamin

Tabel 4.2 Jumlah Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Berdasarkan Status dan Jenis Kelamin

39
(Sumber: Dokumentasi SD Sekolah Alam Indonesia Sukabumi)

b. Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan menurut tingkat pendidikan

Tabel 4.3 Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Menurut Tingkat Pendidikan

No Jabatan S2 S1 D3 D2 SLTA SLTP JML


1 Kepala Sekolah 1 1
2 Guru Kelas 6 6
3 Guru PAI 1 1
4 Guru Penjas
5 Tenaga 1 1
Perpustakaan
6 Penjaga 1 1
7 Tenaga
Administrasi
Jumlah 8 1 1 10

5. Sarana dan Prasarana Sekolah

Tabel 4.4 Tabel Data Ruang

No Nama Item Baik Kurang Rusak


baik
1 Ruang Kelas 9 9
2 Ruang Kepala Sekolah 1 1
3 UKS 1 1
4 Ruang Guru 1 1
5 WC/Kamar Mandi 4 4
6 Perpustakaan 1 1
7 Tatat Usaha 1 1
8 Masjid 1 1
9 Gedung Sebaguna 1 1
10 Gudang 1 1
11 Koperas 1 1

40
B. Hasil Penelitian
Implementasi kurikulum SD Sekolah Alam Indonesia Sukabumi Implementasi

kurikulim SD Sekolah Alam Indonesia dapait dijelaskan kedalam beberapa point

yang berikut :

1. Core values

a. Iman dan ihsan

1) Integrity

Konsiten terhadap nilai-nilai kebenaran

2) Maturity

Menunjukan kematangan secara mental, emosionla, sosial, dan spiritual.

3) Nature-Savvy

Peka dan peduli terhadap semesta

4) Influential

Memiliki kekuatan untuk mempengaruhi orang lain

5) Humble

Rendah hati dan memuliakan orang lain

6) Sociopreneurial

Berjiwa Kewirausahaan yang berdapmapk sosial

7) Agile

Tangkas menyesuaikan diri dalam menghadapi tantangan kehidupan nyata.

8) Novel Kreatif dan inovayif dalam berpikir dan bertindak

2. Materi subjek

Materi subjek adalah pembelajaran seperti pada umunya yang meliputi pelajaran-

pelajaran umu seperti : ipa, ips, ppkn, sbdp, b.Indonesia, matematika. Yang mana

tujuan dari pembelaran ini adalah untuk menunjang dalam pencapaian terhadap

core values seperti yang dijelaskan di atas. Sehingga pembelajarannya tidak

berfokus pada materi tetapi lebih menekankan pada penanaman nilai-nilai dan

41
karakter yang pada akhirnya bertujuan mencetak akhlak khalifatul fil ard, yang

peduli terdahap lingkungan.

3. Konsep Pendidikan

SD Sekolah Alam Indonesia Sukabumi menggunakan istilah simple research

mengenai konsep Pendidikannya. Pada awalnya Sekolah Alam Indonesia memang

hanya merupakan suatu gagasan pendidikan. Tetapi kemudian dicoba diwujudkan

menjadi sebuah model sekolah. Sekolah yang dibuat harus mempunyai dimensi

alam sebagai sumber ilmu dan dapat dikelola oleh peserta didik.

ekolah Alam Indonesia tidak menggunakan bangunan gedung yang mewah

melainkan saung kelas dari kayu, sehingga biaya untuk gedung lebih murah.

Karena pendidikan yang berkualitas tidak ditentukan oleh bangunan fisik

gedungnya, melainkan pada kualitas guru, metodologi yang benar dan resource

buku yang memadai sebagai gerbang ilmu pengetahuan. konsep pendidikan

Sekolah Alam Indonesia berdasarkan pada Al-Qur’an dan hadist yang

menerangkan bahwa tujuan manusia diciptakan, salah satunya adalah menjadi

khalifah di muka bumi. Oleh karena itu sekolah alam Indonesia memprioritaskan

pada tiga pokok materi dalam konsep pendidikannya, yaitu:

Akhlakul Karimah (sikap hidup)

Metode Utama : Keteladanan

Falsafah Ilmu Pengetahuan (logika berfikir)

Metode Utama : Active Learning dan diskusi

Latihan Kepemimpinan (Leadership)

Metode Utama : Dynamic group dan Outbound Training

4. Sistem Pembelajaran

Pembelajaran di Sekolah Alam Indonesia menggunakan model spider web.

Dengan model seperti ini, siswa (diharapkan) mampu mengaitkan pelajaran

dengan kehidupan nyata dan sekaligus dapat mengaitkan hubungan antar pelajaran

yang mereka terima dengan terintegrasi.

Di Sekolah Alam Indonesia tidak hanya siswa yang belajar. Gurupun belajar dari

42
murid, bahkan orang tua juga belajar dari guru dan siswa. Anak-anak tidak hanya

belajar di kelas, tetapi mereka juga belajar dari alam sekelilingnya. Mereka belajar

bukan untuk mengejar nilai, tetapi mereka belajar untuk bisa memanfaatkan

ilmunya dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan outdoor/indoor merupakan kombinasi antara kegiatan di dalam kelas, di

halaman sekolah atau bahkan kegiatan perjalanan yang dilakukan .dalam

mengimbangi tema pembelajarannya. Keseluruhannya mencoba untuk

memunculkan karakter-karakter positif siswa sejak usia dini sampai dengan usia

lanjutannya.

Gambar 4.1 Sistem Pembelajaran SD Sekolah Alam Indonesia

5. Kurikulum Khas SD Sekolah Alam Indonesia

a. Hafalan Alquran setahun 2 juz

b. Zero Emition

Sekolah berusaha menanamkan nilai peduli terhadap lingkungan dengan

menghemat energi dan mengurangi polusi. Sekolah membuat jadwa setiap hari

jumat listrik di sekolah dimatikan dan haro selasa tidak boleh ada kendaraan

bermotor di sekolah bertujuan untuk mengajarkan pada peserta didik bahwa

pentingnya menghemat energi dan menghindarim polusi.

c. Weshrespponbility

Responsip terhadap sampah, dengan mengolah kembali sampah. Sehingga

tidak ada sampah yang terbuang sia-sia. Sehingga menciptkana sekolah yang

43
bersih dan mencetak siswa yang peduli terhadap alam.

d. Learning work

Kegiatan super visi disebut dengan istilah learning work yang dilakukan oleh

kepala sekolah dan tim menajemen setiapa 2 pekan satu kali, dengan tujuan

mengevaluasi kinerja guru dalam pengajaran.

e. Parenting

Program parenting dilaksanakan satu bulan dua kali. Dengan tujuan untuk

menyamakan visi pendidikann agar tidak ada ketimpangan dengan orang tua di

rumah.

f. Hari Ceria

Dalam satu pekan ada satu hari yang isinya adalah kegiatan di luatr sekolah

seperti outbound, berenang dengan tujuan agar anak-anak tidak jenuh dengan

pembelajaran.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sekolah alam adalah suatu bentuk pendidikan alternative mengenai sistem sekolah dengan

konsep pendidikan berbasis alam semesta. Mencermati sekolah alam adalah melihat

sekolah yang unik. Lingkungan ini umumnya sungguh terasa natural dengan bangunan

sekolah yang hanya berupa rumah panggung yang biasa disebut sebagai saung yang

dikelilingi oleh berbagai kebun buah, sayur, bunga bahkan areal peternakan. Bukan

suasana gedung bertingkat dan megah sebagai ruang kelas. Sejak dini anak-anak

44
dikenalkan dengan lingkungan kehidupan nyata.

Sekolah Alam mengimplementasikan model pembelajaran terintegrasi berbasis alam dan

potensi lokal. Untuk mewujudkan maksud tersebut, Sekolah Alam terus menerus

melakukan upaya perbaikan terutama pada tiga hal yang menjadi pilar kunci mutu

sekolah, yaitu peningkatan kualitas guru, pengembangan metode pembelanajar yang

efektif serta penyediaan sumber dan media belajar yang memadai.

Kurikulum khas yang terdapat di SD Sekolah Alam Indonesia Sukabumi yaitu; Hafalan

Alquran setahun 2 juz, zero Emition, weshresponsbility, leraning work, parenting, hari

ceria. Yang mana tujuan dari semua program yang terdapat di sekolah tersebut adalah

mencetak peserta didik yang peduli terhadap alam secara khusu menjadi khalifah fi alrd.

B. Saran
Berdasararkan temua hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan kesimpulan penelitoian

maka penelitian maka peneliti menyampaikan beberapa saran terkait dengan implementasi

kurikulum SD Sekolah Alam Indonesia Sukabumi. Adapun saran tersebut diantaranya

adalah :

1. Kepala sekolah

a. Adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi sekolah untuk

memperbaiki dan terus meningkatkan kualitas kompetensi guru dalam

pembelajaran

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan untuk menentukan sistem

pembelajaran yang akan dilaksanakan

2. Guru

Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan guru lebih kreatif dan inovatif dalam

memilih strategi, metode, serta teknologi yang digunakan dalam pembelajaran

3. Pembaca

Bagi para pembaca, peneliti berharap dengan adanya penelitian ini dapat menjadi

bahan referensi bacaan untuk mengetahui bagaimana gambaran implementasi

kurikulum SD Sekolah Alam Indonesia Sukabumi.

45
DAFTAR PUSTAKA
Aji, Indra K. (2021, Oktober 15). Wawancara pribadi

Gunawan, I. (2016). Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktek. Jakarta:

PT Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Indonesia, R. (2005). Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun

2005. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.

46
Kebudayaan, Mentri Pendidikan. (2020). Surat Edaran Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 4 tahun 2020. Jakarta: Kemendikbud.

Moleong, L. J. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Ningrum, I. K., Purnama, Y. I., (2018). Sekolah Alam. Kun Fayakun : Ngoro Jombang

Sistem Pembelajaran Sekolah Alam (2021). https://sekolahalamindonesia.sch.id/sistem-

pembelajaran/

Sudaryono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana

Sugiyono. (2016a). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2016b). Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Arifin, M. 2002. Perbandingan PEndidikan Islam. Jakarta. PT. Renika Cipta.

Asrul. Ananda, Rusydi. Rosnita. 2014. EVALUASI PEMBELAJARAN. Bandung:

Citapustaka Media.

Sulaiman. 2017. METOLOGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

(Kajian Teori Dan Aplikasi Pembelajaran PAI). Banda Aceh: Yayasan PeNA Banda Aceh.

Tafsir, Ahmad. 2004. Metologi Pengajaran Agama Islam. Bandung: Rosdakarya.

47

Anda mungkin juga menyukai