Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 4: Putu Tiya Kirana Wibawa (2381611065)

I Dewa Ayu Adnyaswari (2381611066)


Ni Wayan Dina Sumantari (2381611067)

RINGKASAN REVIU ARTIKEL RISET


Identitas Artikel:
Higgins, C., Stubbs, W. and Love, T. (2014), “Walking the talk(s): Organisational narratives of integrated
reporting”, Accounting, Auditing & Accountability Journal, Vol. 27 No. 7, pp. 1090-1119.

1. AREA OF INTEREST
Artikel ini mengeksplorasi pelembagaan pelaporan terintegrasi (integrated reporting/IR) di perusahaan-
perusahaan Australia, dengan fokus pada aktivitas pembuatan pengertian dari para manajer dan narasi
yang mereka buat untuk mengatasi tantangan yang terkait dengan IR. Penelitian ini juga menggali
perkembangan awal IR dan peran pengadopsi awal dalam membentuk praktik pelaporan ini. Studi ini
memberikan wawasan tentang kondisi di mana perusahaan terlibat dengan IR dan implikasinya terhadap
pelembagaannya. (Halaman 1094)

2. PHENOMENA
Penelitian ini menyoroti gerakan eksternal menuju pelaporan terintegrasi, dengan para manajer mengakui
adanya peningkatan momentum dan pembicaraan seputar IR. Namun, ada kekurangan tanggung jawab
yang diungkapkan oleh para manajer dalam mengatasi ketegangan yang terkait dengan IR, dengan
perkembangan IR yang disamakan dengan proses evolusi yang secara alami akan berkembang dari waktu
ke waktu. (Halaman 1091)

3. THEORETICAL FOUNDATION
Artikel ini mengacu pada kerangka kerja Gabriel (2002). Selain itu, penelitian ini berada dalam landasan
teori yang lebih luas dari teori kelembagaan, khususnya berfokus pada proses pelembagaan. Peran
asosiasi profesi dalam membentuk bidang-bidang yang dilembagakan juga dipertimbangkan, selaras
dengan karya Greenwood, Suddaby, dan Hinings (2002). (Halaman 1099)

4. METHODOLOGY
Penelitian ini secara luas mengacu pada pendekatan interpretatif terhadap analisis naratif. Jenis analisis ini
sesuai untuk mempelajari praktik organisasi yang baru dan berkembang. Hal ini menawarkan cara untuk
mengungkap beragam cara aktor sosial memahami apa yang terjadi di sekitar mereka (Currie et al., 2009;
Fraser, 2004; Jackson, 1998) dan bagaimana mereka menerapkan ketertiban dalam kehidupan sehari-hari.
(Halaman 1096)

5. DATA AND METHOD


[METODE PENGUMPULAN DATA]:
Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan cara wawancara. (Halaman 1098)

[METODE PENGUKURAN DATA]:


Penelitian ini menggunakan metode pengukuran data seperti pembacaan awal seluruh transkrip
wawancara, menggunakan pertanyaan luas untuk memandu analisis, menggunakan pendekatan Zilber,
serta memasukkan kembali transkrip dan mencari wawasan. (Halaman 1099)

1
[METODE ANALISIS DATA]:
 Pembacaan awal seluruh transkrip wawancara dilakukan untuk mendapatkan “rasa” terhadap materi
tersebut, dan untuk mengidentifikasi gambaran luas tentang bagaimana IR dialami. Proses ini
menghasilkan beberapa perbedaan yang jelas dan tema-tema yang berulang dalam cara
menggambarkan IR, dan beberapa perbedaan antara aktor-aktor utama, peristiwa-peristiwa dan isu-isu.
(Halaman 1099)
 Pertanyaan luas untuk memandu analisis yang dilakukan dua dari tiga penulis secara independen
menganalisis seluruh 23 transkrip secara keseluruhan, dan mencatat bagaimana elemen-elemen
tersebut muncul. Kedua penulis kemudian membandingkan analisis mereka, dan dalam sejumlah kecil
kasus timbul perbedaan penafsiran, sehingga memerlukan diskusi. (Halaman 1099)
 Konsisten dengan menggunakan pendekatan Zilber, peneliti memeriksa analisis rinci dari setiap
wawancara di seluruh manajer untuk mengungkap ekspresi “fantasi” IR kolektif mereka dengan
membandingkan dan mempertimbangkan pola-pola di seluruh transkrip, dan kemudian mendiskusikan
dan membenarkan keputusan satu sama lain. (Halaman 1099)
 Memasukkan kembali transkrip dan mencari wawasan tentang bagaimana masing-masing manajer
menceritakan ketegangan yang tampak antara dua narasi utama. Peneliti menemukan bahwa makna
takdir, tanggung jawab/agensi, dan hubungan sebab akibat diaktifkan dengan cara yang berada di luar
narasi utama, namun memungkinkan terbentuknya koherensi dalam penjelasan yang diberikan oleh
para manajer. (Halaman 1099-1100)

6. FINDINGS
Temuan pada penelitian ini, peneliti membahas dua narasi tentang IR yang muncul dari penerapan
kerangka Gabriel (2002). Narasi “Pelaporan Terpadu adalah tentang Bercerita dan Pelaporan Terpadu
adalah tentang Memenuhi Harapan” ditulis secara bersamaan oleh para manajer kami, namun narasi
tersebut menyajikan alur cerita yang kontras mengenai peristiwa penting, tanggung jawab, dan karakter.
Peneliti kemudian memperkenalkan tiga “narasi antar” yang digunakan oleh para manajer untuk mengatasi
tantangan yang terkait dengan IR. Dalam diskusi berikutnya peneliti menjelaskan bahwa hal ini
kemungkinan besar akan menjadi bagian dari bagaimana IR “dikenal”, “dipahami” dan “dibagikan” oleh
para manajer awal yang berpengaruh dan akan menjadi bagian dari “bagaimana” IR dilembagakan.
(Halaman 1100)

7. CONCLUSIONS
8. RECOMMENDATIONS
9. FURTHER RESEARCHES

Anda mungkin juga menyukai