TUGAS AKHIR
Oleh :
NIM: 2006100023
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat dan
Karunianya yang di limpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dalam mencapai gelar Ahli Madya
Keuangan dan Perbakan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Merdeka
Malang.
Tugas Akhir yang di ambil oleh penulis yang berjudul ANALISIS REGC (RISK
PROFIL, GOOD COMPORATE, EARNING, CAPITAL) UNTUK
MENGUKUR TINGKAT KESEHATAN PADA BANK CENTRAL ASIA
Tbk
Penulis menyadari bahwa terselesainya Tugas Akhir ini tidak terlepeas dari
dukungan,bimbingan dan doa dari berbagi pihak.oleh sebab itu penulis ingin
menyampaikan terimaksih kepada:
1. Ibu Lita Dwipasari,SE.,MM sebagai Ketua Program D-lll Perbankan dan
Keuangan Universitas Merdeka Malang
2. Bapak Drs.Totok Subianto, MM sebagai pembimbing yang telah dengan penuh
kesabaran dan meluangkan waktu serta memberi pengarahaan hingga
terselesainya Tugas Akhir ini
3. Bapak dan Ibu Dosen Program D-lll Perbankan dan Keuangan Universitas
Merdeka Malang
4. Bapak dan Ibu karyawan Perbankan dan Keuangan Universitas Merdeka
Malang
5. Kedua orang tua saya, Bapa dan Mama yang sangat saya cintai. Terimakasih
untuk doa, dukungan dan pengorbananya selama ini yang selalu di berikan hingga
pada akhirnya saya bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini
6. Untuk kaka saya Nining Mawar yang telah mendukung saya. Terimaksih telah
menjadi kakak dan teman bermain yang menemani saya dari kecil hingga dewasa
seperti sekarang ini
7. Untuk adik saya Aster Mawar yang sangat saya sayangi selalu memberikan doa
dan semangat kepada saya
8. Seluruh keluarga besar saya, Papi dan Mami, Tante dan Om, Kakak sepupu dan
Adik sepupu, serta semua keluaga saya yang lain baik dari garis keluarga Bapa
maupun keluarga Mama
9.Bacoters Squad yang saling mendukung dan membantu selama proses
pengerjaan Tugas Ahir ini
10. Untuk kedua sahabat saya Desinta Wumu dan Elsa Welmince Suitela.
Terimakasih karena sudah menemani dan mendukung saya selama proses
pembuatan Tugas Akhiri ini
11. Semua teman-teman saya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu serta
seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu penyusunan Tugas Akhir ini.
Semoga semua kabikan yang di berikan untuk penulis mendapat balasan
yang berlipat ganda dari Tuhan.Penulis menyadari bahwa pada penyusunan Tugas
Akhir ini masih sangat jauh dari kata sempurna sehingga penulis sangat
mengharapkan keritik dan saran yang bersifat positif dan membangun untuk
perbaikan di masa mendatang.
Akhir kata Penulis sangat berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi
pihak yang berkepentingan.
Malang,13 Mei 2023
Penulis
DAFTAR ISI
BAB l
PENDAHULUAN
Metode REGC ini meliputi Profil Resiko (Risk profile) yang menjadi
penilaian paling mendasar bagi sektor perbankan pada saat ini karena semua
aktivitas yang di lakukan bank akan sangat memungkinkan timbulnya resiko.
Good Comporate Governance (GCG) aturan atau tata kelola yang di gunakan
oleh perbakan untuk mengendalikan aktivitasnya. Rentabilitas (Earning)
kemampuan yang di miliki oleh perbankan untuk mendapatkan hasil bersih (laba)
dengan segenap modal yang di gunakan. Permodalan (Capital) dalam melakukan
aktivitas perhitungan permodalanya bank wajib mematuhi semua ketentuan yang
di keluarkan oleh Bank Indonesia mengenai Kewajiban Penyediaan Modal.
Bank BCA kini telah membuka limit transfer atau pembatasan jumblah
transfer perharinya ini sangat dirasa bermanfaat bagi nasabah BCA itu
sendri.Pembukaan limit transef ini merupakan layanan dasar yang di miliki oleh
setiap bank. Limit transfer ini berbeda – beda tergantung pada jenis tabungan dari
setiap nasabahnya.Bukan hanya limit transfer saja yang di buka oleh bank BCA
namun ada juga limit setoran dan limit tarik tunai dimana membatasi jumblah
setoran dan tarik tunai perharinya. (Detikcom,2023)
Bank BCA juga pernah mengalami masa sulit di mana pada pada Aplikasi
BCA Mobile mengalami gangguan dan ini menjadi trending utama pada media
sosial berupa Twiter.Masyarat mengeluhkan tentang BCA Mobile yang
mengalami gangguan.Hal ini membuat masyarakat tidak dapat bertranksasi secara
online. (Detikcom, 2023)
Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis merasa sangat tertarik
untuk membuat Tugas Akhir yang berjudul “ANALISIS REGC (RISK PROFIL,
GOOD COMPORATE, EARNING, CAPITAL) UNTUK MENILAI TINGKAT
KESEHATAN BANK PADA BANK CENTRAL ASIA Tbk”.
TINJAUAN PUSTAKA
Dasar atau acuan yang berupa teori-teori yang di lakukan oleh penelitian
sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu untuk di jadikan sebagai
pendukung. Data pendukung yang menurut peneliti yang dijadikan bagian
tersendiri adalah penelitian terdahulu yang relevan berdasarkan permasalahan
yang di bahas. Maka dari itu,beberapa kajian yang di ambil oleh peneliti untuk
melakukan langkah kajian sebagai berikut :
Tabel 2.1
Berdasarkan Undang – undang No.10 Tahun 1998 tentang perbankan ada dua
jenis bank, yaitu :
a) Resiko Kredit
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (2016) resiko kredit adalah resiko akibat
kegagalan pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada lembaga keuangan
yang memberikan kredit sesuai dengan perjanjian yang di sepakati. Resiko kredit
dapat di hitung dengan menggunakan rasio Non Performing Loan (NPL). NPL
merupakan metode pengukuran dengan kapasitas kredit bermasalah di suatu
bank yang metode pembayaran angsuranya berjangka panjang.
Berikut penilian kriteria peringkat Non Performing Loan (NPL) Net sesuai
dengan Surat Edaran (SE) Bank Indonesia (BI) No.13/24/DPNP tahun 2011.
Tabel 2.2
Matriks Kriteria Penempatan Peringkat Non Performing Loan (NPL)
b) Resiko Likuiditas
Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.11/25/2009, resiko likuiditas adalah
resiko bank akibat ketidakmampuan bank memenuhi kewajiban bank yang
telah jatuh tempo dari pendanaan arus kas dan atau aset yang likuid tanpa
menganggu aktivitas bank sehari – hari. Resiko likuiditas dapat di hitung
dengan rasio LDR (Loand to Deposit Ratio) merupakan rasio untuk
mengukur komposisi jumblah kredit yang di berikan dibandingkan dengan
jumblah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan.
LDR = x 100%
Tabel 2.2
Matriks Kriteria Penempatan Pertingkat Loand to Deposit Ratio
ROA = x 100%
Tabel 2.4
Tabel 2.5
Matriks Kriteria Penempatan Peringkat Retrun On Equity (ROE)
NIM = x 100%
Tabel 2.5
Matriks Kriteria Penempatan Peringkat NIM
BOPO = x 100%
Tabel 2.6
Matriks Kriteria Penempatan Peringkat BOPO
Peringkat Keterangan Kriteria
1 Sangat Sehat BOPO Kurang dari 83%
2 Sehat BOPO berkisar antara 83% sampai 85%
3 Cukup Sehat BOPO berkisar antara 85% sampai dengan
87%
4 Kurang Sehat BOPO berkisar antara 87% sampai dengan
89%
5 Tidak Sehat BOPO di atas 89%
Sumber: SE BI No. 13/24/DPNP Tahun 2011
CAR: x 100%
ROE
LDR
NIM
BAB lll
BOPO
Tingkat Kesehatan
Bank Central Asia
BAB lll
METODE PENELITIAN
3.1 Desain penelitian
Desain penelitian merupakan proses atau langkah-langkah yang digunakan
sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian agar dapat dilakukan secara
sistematis sehingga dapat mencapai hasil yang di inginkan.
Pada penelitian ini peneliti menganalisis data menggunakan pendekatan
kuantitatif deskriptif untuk mendeskripsikan data yang tersedia.
NIM = x 100%
BOPO = x 100%
Setelah mengetahui apa saja jenis Tabungan dan Kredit dari PT. Bank Central
Asia berikut ini juga ada beberapa jrnis layanan dari PT. Bank Central Asia antara
lain :
Berikut adalah perhitungan NPL dari PT. Bank Central Asia periode 2019
– 2022:
= x100%
= 0,453
NPL = x 100%
= x100%
= 0,74268
NPL = x 100%
= x100%
=1,45097
Perhitungan Tahun 2022
NPL = x 100%
= x100%
= 1,50486
Tabel 4.2
Rasio NPL Bank BCA
NPL
Tahun Bank BCA Keterangan
2019 0,45 % Sangat sehat
2020 0,74% Sangat Sehat
Hasil perhitungan rasio NPL dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Gambar 4.2
Grafik NPL Bank BCA
Berikut perhitungan LDR dari PT. Bank Central Asia periode 2019 – 2022
Perhitungan 2019
LDR = x 100%
= X 100%
= 89,66917059
Perhitungan 2020
LDR = x 100%
= x 100%
=73.42641027
Perhitungan 2021
LDR = x 100%
= x 100%
= 68,41821259
Perhitungan 2022
LDR = x 100%
= x 100%
= 74,98969786
LDR
Tahun Bank BCA Keterangan
2019 89,67% Sehat
2020 73.42% Sehat
2021 Sehat
68,41%
2022 74,98% Sehat
Hasil perhitungan rasio NPL dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Gambar 4.3
Rasio LDR Bank BCA
(Sumber: diolah peneliti, 2023)
Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa selama 4 tahun terakhir, nilai LDR
cenderung fluktuatif. Pada tahun 2019 niali LDR sebesar 89,67%, nilai ini
mengalami penurunan pada tahun 2020 menjadi 73.42%. Pada tahun 2021 sebesar
68,41%. Kemudia kembali naik pada tahun 2022 sebesar 74,98%
.
ROA = x 100%
Berikut perhitungan ROA dari PT. Bank Central Asia periode 2019 – 2022
Perhitungan 2019
ROA = x 100%
= x 100%
= 2,31517849
Perhitungan 2020
ROA = x 100%
= x 100%
= 2,18678095
Perhitungan 2021
ROA = x 100%
= x 100%
= 2,1199225
Perhitungan 2022
ROA = x 100%
= x 100%
=2,61635792
ROA
Tahun Bank BCA Keterangan
2019 2,31% Sehat
2020 2,18% Sehat
Gambar 4.3
Grafik ROA Bank BCA
(Sum
ber: diolah peneliti, 2023)
ROE= x 100%
Berikut perhitungan ROE dari PT. Bank Central Asia periode 2019 – 2022
Perhitungan 2019
ROE= x 100%
= x 100%
= 16.40603
Perhitungan 2020
ROE= x 100%
= x 100%
= 14.69678
Perhitungan 2021
ROE= x 100%
= x 100%
= 15.4993
Perhitungan 2022
ROE= x 100%
= x 100%
= 14.21463
ROE
Tahun Bank BCA Keterangan
2019 16,41% Sehat
2020 14,70% Sehat
2021 15,50% Sehat
2022 14,21% Sehat
Rata- rata 15,20% Sehat
(Sumber: diolah peneliti, 2023)
Hasil perhitungan rasio ROE dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Gambar 4.4
Grafik Rasio ROE bank BCA
NIM = x 100%
Berikut perhitungan NIM pada PT. Bank Central Asia periode 2019 – 2022
Perhitungan 2019
NIM = x 100%
= x 100%
=8,66250906
Perhitungan 2020
NIM = x 100%
= x 100%
= 9,51322697
Perhitungan 2021
NIM = x 100%
= x 100%
= 9,1557055
Perhitungan 2022
NIM = x 100%
= x 100%
= 9,33484225
Setelah melihat perhitungan di atas dengan menggunakan rumus NIM,
maka hasilnya akan di tampilkan pada tabel 4.6 di bawah ini.
Tabel 4.6
NIM
Tahun Bank BCA Keterangan
2019 8,66% Sehat
2020 9,51% Sehat
2021 9,15% Sehat
2022 9,33% Sehat
Rata- rata 9,16%
(Sumber: diolah peneliti, 2023)
Hasil perhitungan rasio NIM dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Gambar 4.5
Grafik Rasio NIM bank BCA
(Sum
ber: diolah peneliti, 2023)
BOPO = x 100%
Berikut perhitungan BOPO pada PT. Bank Central Asia periode 2019 –
2022
Perhitungan 2019
BOPO = x 100%
= x 100%
= 31,048749
Perhitungan 2020
BOPO = x 100%
= x 100%
= 27,934748
Perhitungan 2021
BOPO = x 100%
= x 100%
=29,047074
Perhitungan 2022
BOPO = x 100%
= x 100%
= 30,404914
BOPO
Tahun Bank BCA Keterangan
2019 31,04% Sehat
2020 27,93% Sehat
2021 29,04% Sehat
2022 30,40% Sehat
CAR: x 100%
Berikut perhitungan CAR pada PT. Bank Central Asia periode 2019 –
2022
Perhitungan 2019
CAR= x 100%
= x 100%
= 23,79791853
Perhitungan 2020
CAR= x 100%
= x 100%
=25,830934
Perhitungan 2021
CAR= x 100%
= x 100%
= 24,525538
Perhitungan 2022
CAR= x 100%
= x 100%
=23,8595157
Tabel 4.8
CAR
Tahun Bank BCA Keterangan
2019 23,80% Sehat
2020 25,83% Sehat
2021 24,52% Sehat
2022 23,86% Sehat
Rata- rata 24,50% Sehat
(Sumber: diolah peneliti, 2023)
Hasil perhitungan rasio CAR ini dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Gambar 4.7
Grafik Rasio CAR Bank BCA
(Sumber: diolah peneliti, 2023)
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa nilai NPL dari
PT. Bank Rakyat Indonesia ( BCA ) periode 2019-2022 berturut-turut
adalah 0,45%, 0,74% 1,45% dan 1,50%.Pada periode 2019-2022 ini PT.
Bank Central Asia ( BCA ) mengalami penurunan dan kenaikan yang
cukup baik setiap tahunnya, walau mengalami kenaikkan dan juga
penurunan setiap periodenya namun hasil perhitungan NPL PT. Bank
Central Asia dikategorikan sangat sehat dengan nilai rata-rata 1,03%.
Nilai ini jauh di bawah ketentuan Bank Indonesia yakni 5%. Rata-rata
Nilai NPL tersebut menunjukan bahwa manajemen bank mampu
mengelola kredit dengan maksimal karena dapat meminimalkan kreditnya
sehingga memberi dampak baik pada penilaian kinerja keuangan
bank.Yang mempengaruhi hal ini ialah penurunan dan kenaikan adalah
kredit kurang lancar yang dilakukan oleh para nasabah yang telah
mengajukan kredit di PT. Bank Central Asia ( BCA ).
Berdasarkan tabel 4.4 di atas diketahui nilai dari ROA pada PT.
Bank Central Asia (BCA) selama 4 tahun berturut-turut adalah 2,31%,
2,18%, 2,20%, 2,61%. Peningkatkan ROA dapat dilihat terjadi pada
periode 2019-2022, besarnya nilai laba sebelum pajak cenderung
fluktuatif. Nilai laba sebelum pajak tertinggi yakni tahun 2022.
Berdasakan table di atas pula dapat dijelaskan bahwa pada setiap tahunnya
tingkat profitabilitas PT. Bank Central Asia (BCA) hampir semua berada
di angka 2%. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat laba yang diperoleh pada
masing-masing tahun tersebut, yakni seperti terlihat pada laporan laba rugi
tiap bulan. Hal ini menunjukkan kinerja PT. Bank Central Asia dalam
setiap tahunnya signifikan, sehingga berpengaruh terhadap laba yang
diperoleh.
Pada tabel 4.5 diketahui nilai ROE pada PT. Bank Rakyat
Indonesia (BCA) 4 periode berturut-turut adalah 16,41%, 14,70%, 15,50%
dan 14,21%. Selama 4 tahun periode 2019-2022 PT. Bank Central Asia
(BCA) dapat dilihat pada periode tahun 2019 mengalami peningkatkan
yang cukup besar dan juga baik daripada tahun-tahun lainnya dengan
angka peningkatkan sebesar 16,41%, Hal ini dikarenakan modal inti yang
dimiliki oleh bank cukup besar nilainya, sehingga dapat menpengaruhi
bank untuk mendapatkan laba yang cukup besar pula bagi bank sendiri.
Perubahan nilai ROE adalah diakibatkan perubahan Total Modal dan Laba
Setelah Pajak yang terjadi pada tiap tahunnnya perolehan nilai rata-rata
sebesar 15,20% dengan perhitungan menggunakan rasio ROE maka bank
masuk di dalam kategori sehat.
Berdasarkan tabel 4.7 di atas diketahui nilai BOPO dari PT. Bank
Central Asia (BCA) 4 tahun berturut-turut adalah 31,04%, 27,93%,
29,04% dan 30,40%. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai
BOPO dari PT. Bank Central Asia (BCA) mengalami fluktuasi selama 4
tahun berturut-turut. Rata-rata perolehan dengan perhitungan
menggunakan rumus BOPO sebesar 29,60%% maka bank masuk didalam
kategori sehat. Hal disebabkan karena bank memiliki pendapatan bunga
yang cukup besar, dibandingkan dengan biaya operasional. Dimana jika
pendapatan lebih besar maka akan menyebabkan nilai laba atau
keuntungan bagi perusahaan Perhitungan kinerja keuangan Earnings
dengan menggunakan rasio ROA, ROE, NIM dan BOPO dapat dilihat
bahwa hasil perhitungannya sejalan dengan penelitian yang dilalukan oleh
Dwiastutiningsih (2022) dengan judul “Analisis Tingkat Kesehatan Bank
Dengan Metode REGC Pada PT. Bank Central Asia, Tbk (BCA) Periode
2017-2021”. Penelitian yang dilakukan oleh Dwiastutiningsih (2022)
menyebutkan bahwa Pada faktor Earnings yang dinilai dengan rasio
Return On Assets (ROA) dan rasio Net Interest Margin (NIM) PT Bank
Central Asia(BCA), Tbk mendapatkan predikat "Sangat Sehat".
4.2.3. Hasil Analisis Berdasarkan Capital
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui nilai dari CAR PT. Bank Central
Asia (BCA) selama 4 tahun berturut-turut adalah 23,80%, 25,83%, 24,52%
dan 23,86%. Dari 4 periode pada PT. Bank Central Asia (BCA) periode
yang mengalami peningkatkan cukup besar yaitu di tahun 2020. Untuk
CAR , jika bank memiliki kecukupan modal yang baik maka akan dapat
mengatasi terjadinya kerugian-kerugian yang datang, misalnya kerugian
kerugian resiko kredit, resiko pasar dan juga resiko operasional. Bank
memiliki CAR yang baik dapat menambah nilai daya tarik bagi nasabah
untuk menggunkan jasa bank tersebut. Hasil perhitungan kinerja keuangan
Capital dengan menggunakan rasio CAR sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Arifin, (2022) dengan judul “Pengukuran Tingkat
Kesehatan Bank Menggunakan Metode Risk Profile, Good
Comporate,Earning,Dan Capital”.
Setelah meilhat seluruh hasil dari tabel analisis di atas dapat dilihat
bahwa nilai LDR atau Loan to Deposit Ratio dan BOPO atau Biaya
Operasional terhadap Pendapatan Operasional dari PT. Bank Central Asia
memiliki nilai rata-rata yang cukup tinggi yaitu sebesar 76,62% dan
29,60%. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Bank Central Asia memiliki
kemampuan yaitu mampu mengendalikan jumlah kredit yang telah
diberikan juga diterima oleh bank yang dimana mampu menjelaskan
bahawa bank dapat membayar kembali biaya kredit yang ditarik oleh
masyarakat dengan mengandalkan kredit yang sudah diberikan sebagai
sumber likuiditasnya. Sedangkan untuk nilai BOPO dapat menunjukkan
bahwa PT. Bank Central Asia menjalankan aktivitas perbankannya dengan
sangat baik, sehingga pendapatan operasional yang diperoleh lebih tinggi
nilainya dibandingkan dengan biaya operasionalnya.
Modal bukan saja sebagai salah satu sumber penting dalam
memenuhi kebutuhan dana bank, tetapi juga posisi modal akan
mempengaruhi terhadap pengambilan keputusan manajemen dalam
pencapaian laba dan kemungkinan timbulnya risiko. Modal yang terlalu
besar misalnya, akan dapat mempengaruhi jumlah perolehan laba bank,
sedangkan modal yang terlalu kecil disamping akan membatasi
kemampuan ekspansi bank, juga akan mem-pengaruhi penilaian khusus
para deposan, debitur dan para pemegang saham bank. Dengan kata lain,
besar kecilnya permodalan bank akan mempengaruhi tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap kemampuan keuangan bank yang bersangkutan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada risk profile ini, digunakan 2 indikator untuk menghitung nilai dari
laporan keuangan pada PT. Bank Central Asia periode yaitu NPL dan LDR
1. NPL
2. LDR
Rasio ROA pada PT. Bank Central Asia selama periode PT. Bank Central
Asia dapat dikatakan cukup sehat. Hal ini didukung karena perolehan nilai LDR
pada periode 2019-2022 pada bank yang baik sehingga dananya dapat disalurkan
sebagai kredit kepada masyarakat, yang dimana dapat menambah keuntungan bagi
bank.
2. ROE
3. NIM
4. BOPO
Rasio BOPO pada PT. Bank Central Asia sangat baik dan terus mengalami
peningkatan yang baik pula selama 5 periode berturut-turut. Dimana hal ini
disebabkan karena pendapatan bunga yang diperoleh oleh bank lebih besar
dibandingkan biaya operasional yang keluar.
C. Berdasarkan Permodalan (Capital)
Untuk hasil perhitungan pada PT. Bank Central Asia periode 2019-2022
dihitung menggunakan rasio CAR. Dan setelah dihitung menggunakan rumus
CAR ini, diperoleh hasil bahwa periode 2020 yang mengalami angka kenaikkan
yang cukup besar dibanding periode-periode lainnya. Sebagai informasi juga, jika
bank memiliki CAR yang baik dapat menambah daya tarik nasabah untuk
menggunakan jasa bank.
5.2 Saran
1. Untuk penilaian dari risk profile pada bagian kredit rumus (NPL) kita telah
meilhat bahwa bank mengalami kenaikkan dan penurunan yang cukup
jelas perbandingannya karena adanya kredit kurang lancar. Saran saya
sebaiknya lebih menyeleksi calon nasabah yang hendak mengajukan kredit
dibank agar kredit kurang lancar ini tidak terjadi.
2. Untuk penilaian dari faktor rentabilitas perhitungan dengan menggunakan
rumus NIM, lebih ditingkatkan lagi kinerjanya, terutama kemampuan bank
dalam mengelola asetnya,atau bisa dengan menaikkan lagi NIM pada bank
itu sendiri agar hasilnya lebih baik dan dapat meningkat.
3. Penilaian pada faktor earnings dengan perhitungan menggunakan rumus
CAR, bank harus lebih bisa untuk menyiapkan modal atau memiliki
kecukupan modal yang baik agar dapat meminimalisir resiko-resiko yang
nantinya akan datang.
4. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya jangan hanya melakukan
penelitian pada PT. Bank Central Asia saja, namun pada bank-bank
lainnya yang ada di Indonesia. Juga bisa melakukan penelitian yaitu
perbandingan kinerja antara bank umum milik Negara dengan bank umum
milik Swasta.