Anda di halaman 1dari 51

KONSEP SEJARAH DAN PERIODISASI PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM

Makalah ini dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Islam dan Peradaban Melayu

Disusun:

1. LUTFIATUL SUNGKAR (2120501059)


2. AHMAD AGUNG HADLY (2120501060)
3. FATHIYAH SYARIFAH (2120501064)
4. AHMAD SABARUDI (2120501070)
5. MIFTAKHUL JANNAH (2120501072)
6. AJENG SAPNA MAHARANI (2120501077)
7. LIRA VIRNA (2120501081)
8. ATTIRILLAH FRISKA ANGELINA (2120501082)

Dosen Pengampu:

Dr. SELVIA ASSOBURU, M.Hum

PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG


TAHUN AKADEMIK 2023

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa ta’ala, Tuhan semesta alam, yang telah
memberikan nikmat sehat dan gerak sehingga kita dapat beraktivitas seperti biasa dengan
mudah. Sholawat dan salam tak lupa pula kita curahkan kepada suri tauladan kita, seorang
revolusioner sejati, yang tak lain ialah Nabi Muhammad ‫صلى هللا عليه وسلم‬

Kami membuat makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas dari pokok bahasan
yang diberikan oleh Dosen Pengampu Mata Kuliah Islam Dan Peradaban dengan tema
“Konsep Sejarah Dan Periodesasi Perkembangan Peradaban Islam”.

Terima kasih kami ucapkan kepada dosen yang telah membimbing dan mengarahkan
dalam pembuatan makalah ini, juga kepada semua pihak yang turut membantu sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah diberikan.

Makalah ini jauh dari kata sempurna, masih memiliki banyak kekurangan baik dari
isi maupun kesalahan dalam penulisan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan menjadi pelajaran untuk pembuatan makalah ke depannya agar lebih baik lagi.

Palembang, 13 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i

DAFTAR
ISI............................................................................................................................................i

BAB
1PENDAHULUAN................................................................................................................i

A. Latar Belakang.............................................................................................................i
B. Rumusan Masalah........................................................................................................i
C. Tujuan..........................................................................................................................i

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................i

A. Pengertian Sejarah ......................................................................................................i


B. Hubungan Kebudayaan dan Peradaban.......................................................................i
C. Urgensi Mempelajari Sejarah Peradaban Islam...........................................................i
D. Periodisasi Perkembangan Peradaban Islam................................................................i

BAB III PENUTUP................................................................................................................i

A. Kesimpulan..................................................................................................................i
B. Saran............................................................................................................................i

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mempelajari sejarah kebuadayaan islam bertujuan untuk mengetahui berbagai


masalah kehidupan umat manusia yang berkaitan dengan hukum islam. Selain itu agar kita
juga mengetahui berbagai masalah kehidupan umat islam yang disertai dengan maju
mundurnya kebudayaan islam tu sendiri. Sejarah mencakup perjalanan hidup manusia dalam
mengisi perkembangan dunia dari masa ke masa. Setiap sejarah mempunyai arti dan
bernilai, sehingga manusia dapat membuat sejarah sendiri dan sejarah pun membentuk
manusia, menggunakan sejarah sebagai bahan hidup akan menimbulkan berbagai macam
analisis dalam suasana budaya sejarah tersebut. Sejarah itu kembali berulang membawa
peristiwa lama dan sama. Sejarah mempunyai arti dan memberi arti dimana manusia itu
bagaikan dunia yang berputar di sekeliling dirinya sendiri. Sejarah ditulis dijadikan sebagai
gambaran atau sebagai guru yang memberikan penuntun. Al-Qur’an antara lain menjelaskan
kisah-kisah sebagai tauladan untuk dijadikan dasar pertimbangan bagi umat manusia dalam
setiap tindakan maupun sikap. Agar mudah memahami pembelajaran sejarah maka perlu
dibuat terobosan baru agar mahasiswa atau siapapun yang membaca atau mempelajari
sejarah tertarik untuk belajar sejarah yang bertujuan agar memahami dan mengambil
manfaat dari setiap peristiwa yang terjadi maka dari itu solusi yang paling efektif membuat
sinopsis dalam mata kuliah atau pembelajaran sejarah

Nabi Muhammad Saw merupakan sosok insan yang paling berpengaruh dalam
sejarah di dunia. Pengaruhnya bahkan masih bisa kita rasakan hingga ratusan tahun setelah
Nabi Muhammad Saw tiada. Hal ini merupakan sebuah pencapaian yang sangat fantastis
bagi seorang yang hidup di abad yang bahkan belum tersentuh oleh kecanggihan teknologi.
Figure sosok Nabi Muhammad Saw yang mulia ini tidak terlepas dari kegigihan beliau
menyebarkan dakwah islam ke seluruh ummat.

Sejarah merupakan realitas masa lalu, keseluruhan fakta, dan peristiwa yang unik
dan berlaku. Hanya sekali dan tidak terulang untuk yg kedua kalinya. Oleh karena itu, ada
pandangan bahwa masa silam tidak perlu dihiraukan lagi, anggap saja asa silam itu
”kuburan”. Pandangan tersebut, tentu saja sangat subyektif dan cenderung apriori sekaligus
tidak memiliki argumentasi yang kuat. Tapi bagaimanapun sebuah peristiwa pada masa
lampau dapat dijadikan pandangan untuk kehidupan yang akan datang agar lebih baik.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa mempelajari Sejarah merupakan ilmu yang sangat
penting bagi kita untuk mempelajarinya. Dalam mempelajari Sejarah terdapat manfaat dan
tujuan yang berarti dan yang harus kita ketahui.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Pengertian Sejarah?
2. Apa Hubungan Antara Kebudayaan dan Peradaban?
3. Bagaimana Urgensi Mempelajari Sejarah Peradaban Islam
4. Bagaimana Periodesasi Perkembangan Peradaban Islam

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui dan Memahami Pengertian Sejarah
2. Untuk Mengetahui dan Memahami Hubungan Kebudayaan dan Peradaban
3. Untuk Mengetahui dan Memahami Urgensi Mempelajari Sejarah Peradaban Islam
4. Untuk Mengetahui dan Memahami Periodesasi Perkembangan Peradaban Islam
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sejarah

Pengertian sejarah ini memiliki banyak pembahasan, jadi sejarah itu adalah berasal
dari Bahasa Arab yang berasal dari kata syajaratun yang artinya sendiri adalah pohon. Kalau
misalnya di contohkan atau di gambarkan secara lebih sistematik, kata sejarah ini memiliki
arti yang sama dengan pohon, karena sama-sama memiliki cabang dan ranting, yang awal
dari itu semua berawal dari bibit, yang kemudian baru berkembang menjadi lebih tumbuh
dan lebat, kemudian akan mengalami layu dan tumbang. Hal itu digambarkan sama dengan
sejarah dari peradaban Islam, yang dimana Islam mengalami banyak masa yaitu seperti masa
pertumbuhan, perkembangan, lalu ada masa juga Islam pernah mengalami kemunduran dan
kehancuran. (Amin 2015:1).

Adapun pendapat mengenai kata sejarah dalam etimologi sendiri kita bisa
mengartikan dengan kata Tarikh, yang artinya sendiri itu adalah main yang sesuai dengan
masa ketentuan dan sesuai dengan waktunya, adapun ilmu Tarikh itu memiliki makna ilmu
yang membahas tentang berbagai peristiwa dan sebab-sebab dari adanya peristiwa tersebut.
Dalam literatur Inggris itu menyebut sejarah ada sebuah history, yang memiliki arti bahwa
sejarah itu adalah suatu pengalaman masa lampau dari manusia.

Adapun sejarah dalam terminologi, adalah keterangan yang telah terjadi di semua
kalangannya pada masa yang telah lampau atau masa kelam, kemudian pada masa yang
masih ada dan akan datang. Kata Tarikh digunakan juga untuk menyebutkan perhitungan
tahun, seperti menyebutkan tahun sebelum atau sesudah masehi. Lalu, ilmu Tarikh ialah
suatu pengetahuan yang gunanya untuk mengetahui keadaan atau kejadian-kejadian yang
telah lampau ataupun yang telah terjadi di masa lalu ataupun yang sedang terjadi di kalangan
umat (Cholil, 1969;15).

Seorang sejarawan muslim, ibnu khaldun mendefinisikan sejarah sebagai catatan


tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia; yang mencakup kejadian-kejadian
yang telah terjadi di masa lampau, oleh sebab itu, sejarah mengungkapkan perubahan-
perubahan yang telah terjadi pada watak masyarakat, contoh yang kita ketahui seperti
keliaran, keramahtamahan, dan solidaritas golongan; revolusi dan pemberontakan oleh
segolongan rakyat melawan golongan yang lainnya dengan akibat timbulnya kerajaan-
kerajaan dan negara-negara, dengan tingkatan yang bermacam-macam; dan ada bermacam-
macam kegiatan dan kedudukan orang, baik untuk mencapai, maupun dalam bermacam-
macam cabang ilmu pengetahuan dan juga keahlian; dan pada umumnya segala perubahan
ini yang terjadi dalam masyarakat dikarenakan watak masyarakat itu sendiri (Affandi,
1993:4).

Babad, hikayat, riwayat atau sejarah itu memiliki arti atau makna yang sama yaitu
kejadian yang sudah lampau atau peristiwa yang sudah terjadi pada masa lalu atau masa
lampau. ¹

Dan begitupun demikian juga menurut Sidi Gazalba (1966:11), sejarah adalah
gambaran masa yang telah lama atau masa lalu tentang manusia dan lingkungannya, sebagai
makhluk social, yang disusun secara ilmiah dan lengkap, termasuk urutan-urutan peristiwa
pada masa itu yang mencakup dan meliputi urutan fakta-fakta dari masa tersebut dengan
penafsiran dan penjelasan yang memberi kita pemahaman dan kefahaman tentang memaknai
apa yang telah terjadi itu.

Penelitian sejarah itu masih begitu luas sehingga perlu ada batasannya. Oleh karena
itu, sejarah haruslah diartikan atau dipahami sebagai perbuatan manusia yang terjadi pada
kurun jangka waktu tertentu di masa lampau dan dilakukan di tempat tertentu. Dengan
demikian, kajian tentang sejarah suatu suku dan bangsa tertentu, di tempat tertentu, atau
pada waktu tertentu. Seperti sejarah negara-negara bangsa eropa, sejarah Yunani, sejarah
islam abad pertengahan, sejarah islam di spanyol, dan sebagainya. Sejarah mencakup
seluruh perjalanan hidup manusia yang turut andil dalam perkembangan dunia dari waktu
ke waktu. Setiap cerita bermakna dan berharga, sehingga sejarah itu mempunyai arti yang
sangat bernilai, sehingga orang-orang dapat menciptakan cerita sejarah mereka sendiri dan
cerita sejarah itulah yang membentuk orang. Ketika kita menggunakan sejarah sebagai
bahan hidup, muncullah berbagai jenis analisis dalam suasana budaya sejarah itu.

Sejarah berulang dan membawa kembali peristiwa-peristiwa lama yang sama saja.
Cerita sejarah tersebut memiliki makna dan memberikan kesan bahwa manusia itu ibarat
1
Ibid., hlm. 1041
dunia yang berputar mengelilinginya. Cerita sejarah ditulis dan dijadikan sebagai gambaran
atau sebagai guru yang pemberi nasehat. Di dalam Al-qur’an antara lain memberikan
penjelasan contoh kisah-kisah (uswatun hasanah) sebagai landasan pertimbangan
kemanusiaan dalam segala tindakan dan sikap. Terkadang sejarah tersebut itu merupakan
sebuah laporan, sebuah celaan yang lembut dan keras terhadap umat manusia yang
membacanya; menjadi sesuatu yang mengecewakan atau merugikan agar tidak terjadi lagi.

Oleh karena itu, sejarah tersebut harus ditafsirkan dalam konteks masa kini; apakah
ini pantas untuk mempertimbangkan untuk tetap berpegang pada sejarah atau tidak. Kita
telah mengetahui bahwa sejarah islam begitu dekat dengan islam sebagai agama utama dan
pembimbing umat islam sehingga islam dalam sejarah memberikan makna yang lebih besar
bahkan menentukan kehidupan manusia. Peranan agama dalam kehidupan manusia
sangatlah penting dan bermakna secara umum dalam kehidupan, baik dalam kehidupan
sekarang maupun akhirat. Jadi, sejarah islam yang sebenarnya berasal dan berakar pada Al-
Qur’an dan Hadits. Sebab din mempunyai makna mendalam yang melampaui apa yang
tersirat dalam agama, aliran sesat atau agama (Amin, 2015:3).

Sejarah itu adalah hal yang melekat pada sesuatu yang telah lampau, sesuatu yang
pernah kita lewati, sesuatu yang pernah terjadi, jadi kalau dengar kata sejarah pasti langsung
terpikir sesuatu yang sudah kita lewati, sejarah itu suatu pelajaran yang sudah melekat dalam
kehidupan manusia, atau masyarakat. Menurut Leopold von Ranke yang dimaksud dengan
sejarah tuh adalah peristiwa yang terjadi, berarti dapat di katakan sejarah itu karna pernah
dialami atau sudah kejadian. ²
2

Menurut Amin (2015: 4), dalam mempelajari sejarah islam, hendaknya kita
mengikuti tiga langkah mengembangkan peradaban islam dalam mengkaji sejarah,
hendaknya kita melakukan tiga langkah untuk mengembangkan peradaban islam dengan
empat hal, yaitu :

1). Konstruksi, yaitu jika sejarah yang ada dan selalu terkait disusun, dipahami,
diinternalisasi, dan di cerna.

2
Abdullah, T. dan A. Surjomihardjo. 1985. Ilmu Sejarah dan Historiografi; Arah dan Perspektif. Jakarta:
Gramedia.
2). Interpretasi, yaitu sejarah yang menyangkut apa yang masih bernilai , apakah
masih dapat dijadikan pedoman, dan apakah masih perlu dikembangkan lagi atau dibuang.

3). Transformasi, Berarti bahwasannya sejarah harus ditransfer dan dikembangkan


untuk memenuhi tuntutan globalisasi.

4). Rekonstruksi, yaitu melaksanakan rekonstruksi secara konsisten dan sistematis


agar selaras dan sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga tuntutan global dapat
memberikan model peradaban islam yang bertujuan untuk dapat menyelesaikan
permasalahan local dan global.

Baiklah dari beberapa pengertian sejarah yang ada di atas kita dapat melihat
bahwasannya sejarah adalah suatu ilmu yang berusaha menggambarkan peristiwa-peristiwa
yang terjadi pada masa lampau umat manusia, yang disusun secara sedemikian rupa
(kronologis) untuk dijadikan pelajaran bagi kita semua manusia yang hidup hari ini dan hari
esok. Oleh karena itu, dikatakan bahwasannya sejarah adalah guru yang sangat-sangat
bijaksana.

Tanggapan saya periodisasi sejarah islam itu merupakan salah satu ciri ilmu sejarah
yang mempelajari peristiwa dalam konteks ruang dan waktu dengan banyaknya standard
yang berbeda-beda. Di sini ada beberapa standar dalam persiapan berkala, khususnya
sebagai berikut, menurut Nourouzzaman :

1. Sistem politik , biasanya sistem politik itu digunakan dalam sejarah konvensional. Jadi,
untuk regularisasi model ini, tonggak penting adalah bentuk negara atau sistem politik
yang dianut oleh para pemerintah negara bagian tersebut.
2. Perekonomian individu (kemajuan dan kemunduran ekonomi) dalam suatu negara.
Divergendi ini mengasumsikan bahwa tingkat kemajuan ekonomi bersifat idiosinkratik,
mengingat factor ekonomi mempunyai peranan yang sangat dominan dalam mendorong
proses integrase suatu masyarakat; perekonomian merupakan factor penting yang
mempengaruhi terjadinya integrase social, politik, budaya lalu seterusnya.
3. Tingkat peradaban (civilization) dan kebudayaan ( culture ) adalah bangsa yang
mempunyai ciri khas.
4. Penetrasi dan perkembangan dalam suatu agama.

Adapun menurut Hatta mengatakan bahwa sejarah itu adalah suatu pemahaman yang
sudah pernah terjadi yang didalamnya itu mengandung banyaknya dinamika manusia dan
juga didalam sejarah itu terkandung problematika manusia. ³ Jadi kita simpulkan saja bahwa
sejarah itu adalah suatu kejadian masa lampau.
3

B. Hubungan Kebudayaan dan Peradaban

DEFINISI

Terjemahan dari bahasa Arab “al-hadlarah al-Islamiah” merupakan terjemahan dari


Peradaban Islam atau yang biasa disebut dengan Kebudayaan Islam. “al-Tsaqafah” berasal
dari bahasa arab yang artinya Kebudayaan. Bangsa Arab dan barat masih menyamakan
antara kata kebudayaan (Arab, al-tsaqafah; Inggris, culture) dan kata peradaban (Arab, al-
hadlarah; Inggris, civilization). Menurut perkembangan ilmu antropologi, kebudayaan dan
peradaban memiliki istilah yang berbeda. bentuk ungkapan tentang semangat mendalam
suatu masyarakat dapat disebut “Kebudayaan”. Sedangkan manifestasi-manifestasi
kemajuan mekanis dan teknologis lebih banyak berkaitan dengan “Peradaban”. Kebudayaan
lebih mengarah pada seni,sastra,religi(agama), dan moral. Sedangkan peradaban mengarah
ke arah politik, ekonomi dan teknologi (Syarqawi, 1986: 5).

Sementara menurut Koentjaraningrat, kebudayaan paling tidak mempunyai tiga wujud :

1. Wujud ideal, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu komplek ide, gagarasan, nilai-nilai,
norma-norma, peraturan, dan

2. Wujud kelakuan, yaituwujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan


berpola dari manusia dalam masyarakat, dan
3. Wujud benda, yaitu wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya.

Hubungan antara Kebudayaan dan Peradaban memiliki kaitan yang sangat erat,
antara keduanya memiliki pengaruh yang berkaitan secara spesifik satu sama lain.
Kebudayaan Islam mencakup berbagai kehidupan, contohnya seni, arsitektur, sastra, ilmu
pengertahuan dan praktek keagamaan. Sedangkan peradaban islam mencakup institut
politik, sistem hukum, ekonomi serta pengaruh terhadap masyarakat dan dunia.

Tiga aspek penting dari Kebudayaan dan Peradaban :

3
Hardjasaputra A. Sobana. 2008. “ Meode Pneleitian Sejarah “ di dalam Materi Penyuluhan Workshop
Penelitian dan Pengembangan Kabudayaan. BPSBP:Bandung
1. Kebudayaan mempunyai pengaruh terhadap peradaban islam.
2. Peradaban memiliki pengaruh terhadap perkembangan kebudayaan islam, dan
3. Saling ketergantungan antara satu sama lain dalam membentuk identitas.

Pertama, kebudayaan ini mencerminkan nilai nilai, keyakinan, dan tradisi agama
yang melandasi Peradaban islam. Arsitektur Islam dan Seni, contohnya yaitu
kaligrafi,arsitektur masjid, dan seni ukir, mencerminkan keindahan dan keagungan
islam.Sastra dan ilmu pengetahuan islam memberikan partipasi besar dalam pengembangan
peradaban islam. Hasil karya karya seperti Al- Qur’an, hadist, dan karya filosofis serta
ilmiah telah membentuk pemikiran dan pengetahuan dalam masyarakat muslim.

Kedua, melewati pemerintahan, sistem hukum, dan lembaga pendidikan, peradaban


islam memberikan prosedur kerja untuk menyebar luaskan dan mempertahan kebudayaan
islam. Lembaga ini sangat memberikan tempat untuk penyebaran kebudayaan islam melalui
pendidikan, pemeliharaan seni dan arsitektur, bahkan perlindungan terhadap warisan
keagamaan dan budaya.

Ketiga, dalam membentuk identitas, kebudayaan dan peradaban Islam saling


berkaitan. Di dalam masyarakat muslim kebudayaan islam menjadi ekspresi nyata, dari
ajaran serta nilai-nilai agama yang diterapkan. Sementara itu, peradaban Islam memberikan
kerangka institusional dan struktural yang memungkinkan kebudayaan Islam berkembang
dan bertahan dari generasi ke generasi. Identitas Islam tidak dapat dipisahkan dari
kebudayaan dan peradaban yang membentuknya.

Kesimpulan dari ketiga point tersebut ialah kebudayaan dan peradaban islam
memiliki hubungan yang sangat erat dan saling mempengaruhi serta terdapat ketergantungan
satu sama lain. Kebudayaan islam memberikan gambaran serta nilai-nilai yang dilandasi dari
peradaban islam. Sementara, peradaban islam memberikan kerangka institusional untuk
mempertahankan dan menyebar luaskan kebudayaan Islam. terdapat kontribusi diantara
keduanya untuk pembentukan identitas islam yang kaya serta beragam. Menghargai dan
mempelajari peran kebudayaan dan peradaban islam dalam sejarah dan masa kini,
memahami hubungan keduanya merupakan hal yang penting.
PERADABAN ISLAM

Para sejarawan memiliki perbedaan pendapat tentang dimulainya sejarah Islam. Secara
umum, pendapat sejarawan ini terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Pertama, sebagian sejarawan berpendapat bahwa sejarah islam dimulai sejak Nabi
Muhammad saw diangkat menjadi rasul.
2. Kedua, sebagian sejarawan berpendapat bahwa sejarah umat Islam dimulai sejak Nabi
Muhammad saw hijarah ke Madinah karena masyarakat muslim baru berdaulat ketika
Nabi Muhammad saw tinggal di Madinah.

Adapun perbedaan dalam menentukan fase-fase atau periodesasi sejarah islam. Sejarah islam
secara lengkap dibagi dalam periode-periode sebagai berikut :

a) Periode Sejarah Klasik (Masa Nabi Adam - sebelum diutusnya Nabi Muhammad saw).
Masa ini berawal dari Nabi Adam dan dilanjutkan dengan masa-masa para nabi sampai
sebelum diutusnya Rasulullah saw.

b) Periode Sejarah Rasullah saw (570-632 M)


Masa ini mencakup dari berdirinya negara Islam yang dipimpin langsung oleh
Rasulullah dan menjadikan Madinah sebagai pusat awal dari semua aktivitas negara di
jazirah Arab.

c) Periode Sejarah Khulafa’ Rasyidin (632-661 M)


Periode ini terjadi penaklukan-penaklukan Islam di Persia, Syam(Syiria), Mesir, dan
lain-lain.

d) Periode Pemerintahan Bani Umaiyah (661-749 M)


Dimulainya periode ini pada saat pemerintahan Islam mengalami perluasan yang
signifikan.

e) Periode Pemerintahan Bani Abbasiyah (749 - 1258 M)


Periode ini merupakan kejayaan bagi pendidikan Islam meskipun pada fase yang kedua
terdapat beberapa pemerintahan dan kerajaan yang independen. Pemerintahan ini hancur
bersamaan dengan penyerbuaan orang-orang Mongolia yang melumatkan pemerintahan
bani Abbasiyah ini.

f) Periode Pemerintahan Mamluk (1250 - 1517 M)


Masa ini adalah masa berhasil dibendunganya gelombang penyerbuan pasukan
Mongolia dibeberapa belahan negeri islam.

g) Periode Pemerintahan Usmani (1517-1923M)


Pemerintahan pada masa ini berhasil melakukan ekspansi wilayah islam terutama di
kawasan Eropa Timur.
h) Periode Dunia Islam Kontemporer (1922 - 2000 M)
Masa ini adalah masa Dinasti Turki Usmani berakhir sampai perjalanan sejarah umat
Islam pada masa sekarang.

Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Peradaban :

Masyarakat sebagai wadah dari suatu peradaban memiliki faktor-faktor yang


membedakan perkembangan peradaban antara satu masyarakat dan hal lain :

1. Faktor Alam (lingkungan geografis), meliputi tata letak bumi dan iklimnya.
2. Faktor Kebiasaan. Kebiasaan ini dapat dilihat dari perilaku-perilaku yang ada di
satu masyarakat dilarang, dan di masyarakat lain tidak permasalahkan.
3. Faktor Pelapisan Sosial
Masyarakat mempunyai sikap menghargai hal-hal tertentu dalam tatanan kehidupan
sehingga tercipta lapisan masyarakat dan peradaban yang berbeda.

4. Faktor Ideologi
Ideologi merupakan kumpulan gagasan sebagai dasar landasan yang membentuk
tatanan kehiduapan bermasyarakat dan bernegara. Dengan Ideologi masyarakat
mempunyai pedoman hidup dan kepercayaan/religi.

5. Faktor ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Ilmu pengetahuan dan teknologi harus terus digali dan dipelajari oleh manusia untuk
mendalami segi kehidupan dan mengembangkan peradaban.
CONTOH CONTOH KEBUDAYAAN DAN PERADABAN

Contoh kebudayaan dan peradaban yang mendunia karena adanya pengaruh penyebaran
yang luas diberbagai dunia :
1. Kebudayaan Yunani Kuno
Kebudayaan ini mempunyai pengaruh yang sangat besar di bidang filsafat, seni, teater,
arsitektur, serta politik. Kebudayaan ini memiliki sebagian konsep contoh seperti demokrasi,
tragedi, dan komedi yang berasal dari Yunani Kuno.

2. Kebudayaan Romawi Kuno


Kebudayaan ini banyak mempengaruhi aspek kehidupan di Eropa dan daerah sekitarnya.
Hukum Romawi, sistem pemerintahan, bahasa latin, dan arsitektur romawi adalah contoh
pengaruh yang masih terlihat hingga kini.

3. Kebudayaan Cina
Kebudayaan ini memiliki warisan dalam bidang seni, sastra, filsafat, ilmu pengetahuan, dan
teknologi. Karya-karya “Kung Fu Tzu”, “Tao Te Ching” serta kontribusi dalam bidang
pertemuan contohnya seperti kompas, kertas, dan bubuk mesiu dapat menjadi bagian penting
dalam peradaban dunia.

4. Kebudayaan Arab Islam


Banyak aspek kehidupan yang mempengaruhi wilayah Timur Tengah, Afrika Utara, dan
Spanyol. Bidang seni, arsitektur, sastra, matematika, astronomi, dan kedokteran merupakan
pengaruh yang sangat terlihat dari kebudayaan ini.

5. Kebudayaan India
Hal ini mempunyai pengaruh yang spesifik dalam bidang agama, filsafat, sastra, seni dan
musik. Agama yang disebarkan dan berasal dari India hingga sampai ke belahan dunia
adalah Hinduisme dan Buddhisme. Tari klasik bharatanatyam dan musik klasik india
mempunyai pengaruh global.

6. Kebudayaan Barat
Kebudayaan ini terutama dari eropa dan Amerika Utara sangat mempunyai dampak global
yang sangat kuat. Hasil karya seni literatur, musik, dan film, dari barat sering kali menjadi
acuan dan diakui secara internasional. Contohnya termasuk karya-karya yang terkenal oleh
William Shakespeare, musik klasik dari beethoven dan mozart, serta cinema hollywood.

Apakah Nilai-Nilai Budaya Menentukan Kemajuan Suatu Peradaban

Fungsi kebudayaan dapat menjadi poin penting, suatu perbedaan dalam kebudayaan
dengan kebudayaan lainnya, tentu mewakili suatu perkumpulan yang luar biasa, oleh karena
itu setiap perbedaan di suatu kebudayaan antara satu perkumpulan dengan perkumpulan
lainnya. Kebudayaan juga berfungsi sebagai karakter (atribut). Kebudayaan sebagai
tanggung jawab artinya kebudayaan dapat menghasilkan manfaat daerah yang dekat dengan
daerah asal, kebudayaan berfungsi sebagai stabilitas (memperluas kesehatan struktur sosial),
ada pula kebudayaan yang berperan sebagai perancang pola pikir dan perilaku.4

Kebudayaan tidaklah diwariskan secara genetik, tetapi diturunkan melalui


pembelajaran dan kebudayaan yang didapatkan manusia sebagai anggota masyarakat.
Hampir seluruh perilaku manusia memiliki nilai budaya. Jangkauan bidang kebudayaan
menimbulkan kesimpulan mengenai makna kebudayaan yang sebenarnya. Perspektif ahli
kebudayaan berbeda-beda, namun mereka semua setuju bila kebudayaan merupakan
kesatuan yang utuh. Unsur-unsur budaya ditemukan dalam setiap kebudayaan manusia, di
mana pun di dunia.

Singkat nya, hubungan antar budaya dan manusia adalah suatu behavior.
Kebudayaan dan peradaban merupakan sistem yang dibuat oleh manusia. Dalam Sosiologi
ilmiah dan ilmu kebudayaan, manusia adalah individu yang unik dan penuh makna. Dua hal
yang bertentangan namun keduanya adalah satu jua. Begitu kebudayaan tercipta, maka
kebudayaan mengatur seluruh perilaku dan kehidupan manusia. Untuk itu, Peradaban pada
dasarnya adalah suatu sistem kehidupan dimana terdapat campur tangan manusia yang
dipengaruhi oleh kebiasaan dan kebudayaan. Manusia adalah bagian yang tidak terpisahkan
dari ekosistem dan budaya.

4
Abdul Gafur (FKIP UNSRI), Risan Rusli (Fakultas Ushuluddin UIN Raden Fatah Palembang), Anisatul
Mardiyah (Fakultas Ushuluddin UIN Raden Fatah Palembang) Anica (FITK UIN Raden Fatah Palembang),
Mungafif (Instiut Teknologi dan Bisnis Mesuji Lampung), “Agama, Tradisi Budaya dan Peradaban,” Jurnal
Studi Islam Medina-Te, Vol. 18 Nomor 1, (2022) : h. 32.
Kemajuan peradaban manusia sejak penciptaan dunia menjadi semakin beragam
karena adanya kebutuhan akan ilmu pengetahuan dan teologi. Pendekatan saintifik dijadikan
tahapan oleh manusia sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang memenuhi kebutuhan dan
masa depannya. Pada waktu yang bersamaan diperlukan pendekatan teologis, karena
manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang memiliki banyak sekali keterbatasan dan
kelemahan. Abad peradaban manusia semakin memerlukan pendekatan yang bermacam-
macam terhadap hakikat kehidupan, termasuk sejarah, pemikiran kreatif dan kebudayaan.

Kebudayaan luar cenderung memberikan ruang integrasi dan kebudayaan dunia.


Keadaan sosial dan kondisi yang muncul menunjukkan bahwa hal ini memang mengubah
nilai-nilai di sebagian besar bidang dan aspek kehidupan manusia, khususnya di bidang
edukasi. Edukasi karakter merupakan upaya yang mendesak mengembangkan identitas
nasional. Pendidikan karakter yang dimaksud adalah Pendidikan kepribadian selaras dengan
nilai-nilai budaya luhur bangsa.5

Nilai budaya mempengaruhi peradaban, mencakup campuran konsep nilai-nilai


pribadi dan sosial, dan integrasi konsep spiritual dan materi. Sedangkan nilai-nilai yang
berdasarkan ajaran Islam adalah Membangun peradaban adalah nilai moral. Oleh karena itu,
edukasi merupakan lembaga sosial yang mempunyai fungsi yang sangat mendalam.
Pembentukan kepribadian manusia dipupuk dan dilaksanakan dalam proses penanaman
nilai-nilai, hal tersebut bertujuan agar kualitas hidup manusia mengalami peningkatan dalam
konteks pendidikan dan kebudayaan.

Antara edukasi dan kebudayaan, kedua komponen tersebut saling menentukan.


Hubungan keterkaitan di antara kedua aspek tersebut mengandung arti bahwa mutu
pendidikan akan meningkat kualitas budaya. Begitu pula kualitas budaya akan menunjukkan
kualitas orang yang beradab, dan dari hal tersebut akan memajukan peradaban bila disuatu
tatanan menerapkan hal yang serupa. Karena itu, Pendidikan karakter yang dibudayakan
mampu menciptakan peradaban-Peradaban tercermin dari nilai-nilai yang dianut suatu
negara.

Suatu nilai dibangun dari manusia sebagai makhluk hidup Tuhan itu banyak hal yang
berbeda potensi, kesempatan nya tidak bisa lepas dari nilai yang lebih tinggi dan nilai-nilai
yang lebih universal, khususnya nilai sakral. Menghargai nilai-nilai budaya menjadikan
suatu karakter memerlukan proses pembelajaran dan mematuhi proses hukum, perlu
5
Tenny Sudjantika, Nilai-nilai Karakter Yang Membangun Peradaban Manusia,, Jurnal Al-Tsaqafa, Vol.14
No.01 (2017) h.134
diketahui nilai budaya leluhur pasti akan menjadi motivasi untuk aspek-aspek lain bagi
masyarakat di suatu negara.

Apa yang terjadi dengan nilai-nilainya? nilai-nilai yang dianut oleh kehendak
manusia menjadi budaya dan pengaruh tentang perkembangan peradaban Manusia adalah
pencipta peradaban diri. Jadi kita sebagai individu harus mempraktikkan nilai-nilai budaya
leluhur yang baik dan juga implementasi budaya leluhur merupakan sumber penghormatan
terhadap nilai-nilai pemebentuk peradaban. Oleh karena itu, nilai-nilai budaya harus
dibangun dengan benar dan dilestarika agar suatu peradaban manusia berbudaya dan
beradab.

C. Urgensi Mempelajari Sejarah Peradaban Islam

Perlu kita ketahui yang mana Sejarah telah mencatat kondisi kebesaran Islam berkat
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, di mana pada zaman itu dunia Islam menjadi
kiblat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia. Namun, sangat memilukan
bahwa masyarakat Indonesia yang religius terpuruk dalam himpitan krisis dan terbelakang
dalam berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu, hendaknya perlu ada upaya penyusunan
untuk menata kehidupan, baik ilmu pengetahuan maupun teknologi. Ilmu pengetahuan dan
teknologi merupakan unsur penting bagi terbentuknya suatu peradaban, bukan hanya
menjadi monopoli pada satu agama tertentu. Sebagai umat Islam dianjurkan kita untuk
mencari ilmu ke seluruh pelosok dunia walaupun berbeda keyakinan sebagaimana telah
dianjurkan oleh Rasulullah agar menuntut ilmu walaupun sampai ke negeri Cina (walau
hadits ini menurut beberapa pendapat tergolong maudhu’(palsu).

Kemudian, mempelajari sejarah peradaban Islam dapat memberikan semangat back


projecting theory untuk membuka lembaran dan mengukir kejayaan atau kemajuan
peradaban Islam yang lebih baru dan baik. Sejarah peradaban Islam sebagai studi tentang
masalah-masalah yang berhubungan dengan sejarah peradaban yang akan sangat bermanfaat
bagi Masyarakat islam terutama dalam rangka memberikan sumbangan bagi pertumbuhan
atau perkembangan peradaban.

Dengan demikian, mempelajari sejarah peradaban Islam diharapkan Masyarakat


islam dapat mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan peradaban Islam,
sejak pada zaman lahirnya sampai masa sekarang atau zaman modern ini. Sejarah peradaban
Islam ini juga tidak hanya memiliki manfaat yang sangat besar dalam pembangunan dan
pengembangan peradaban Islam, namun dapat pula menyelesaikan permasalahan peradaban
Islam pada masa kini. Di samping itu juga, dapat memunculkan sikap positif terhadap
berbagai perubahan sistem peradaban Islam. Obyek penelitian dari sejarah dan peradaban
Islam tidak lepas dari definisi sejarah dan peradaban itu sendiri.

Menurut Sidi Gazalba, sejarah adalah gambaran masa lalu tentang manusia dan
sekitarnya sebagai makhluk sosial, yang disusun secara ilmiah dan lengkap, meliputi urutan
fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian dan kefahaman
tentang apa yang telah berlalu itu.

Mengenai sejarah, banyak juga yang menegaskan bahwa realitas kehidupan yang
selalu baru dan bergantung pada suatu pembaharuan yang bisa menciptakan suatu
perubahan. Maksud dari batu ini adalah dalam prespektif ini bukan lama atau bukanya
sesuatu yang lahir dari sebelumnya, jadi apa yang terjadi dimasa sekarang ini bukanlah masa
lalu dan bukan juga terlepas dari sesuatu peristiwa yang sudah pernah terjadi sebelumnya. ⁸

Adapun peradaban menurut pendapat para ahli Antropologi De Haan. Peradaban


adalah seluruh kehidupan sosial, politik, ekonomi dan ilmu teknik. Jadi semua bidang
kehidupan untuk kegunaan praktis. Sedangkan kebudayaan adalah semua yang berasal dari
hasrat dan gairah yang lebih tinggi dan murni yang berada di atas tujuan praktis dalam
hubungan masyarakat, misalnya, puisi, etika, agama, ilmu, filsafat dan lain-lain.
6

Dengan demikian, pengertian Sejarah Peradaban Islam adalah keterangan mengenai


pertumbuhan dan perkembangan peradaban Islam dari satu waktu ke waktu lain, sejak
zaman lahirnya Islam sampai sekarang.

Sejarah peradaban Islam adalah cerita panjang yang mencakup lebih dari 1.400 tahun
perkembangan, perubahan, dan pengaruh yang luas dalam sejarah dunia. Berikut adalah
beberapa periode kunci dalam sejarah peradaban Islam:

Masa Awal (Abad ke-7 hingga ke-11 M): Periode ini dimulai dengan munculnya
Islam pada abad ke-7 Masehi ketika Nabi Muhammad menerima wahyu. Periode ini
mencakup masa kepemimpinan Khulafaur Rasyidin (penerus-penerus langsung Nabi) dan

6
⁸ 1Ahmad Mansur Suryanegara, Menemukan Sejarah: Wacana Pergerakan Islam Di Indonesia, (Bandung:
Mizan, 1995), H. 19
perluasan pesat Islam ke wilayah-wilayah baru. Ini juga merupakan era awal perkembangan
ilmu pengetahuan Islam.

Kekhalifahan Umayyah dan Abbasiyah (Abad ke-7 hingga ke-13 M): Kekhalifahan
Umayyah (661-750 M) dan Abbasiyah (750-1258 M) adalah masa kejayaan peradaban
Islam. Mereka membangun pusat-pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan di kota-kota
seperti Damaskus dan Baghdad. Periode ini dikenal sebagai “Zaman Keemasan Islam.”

Pertemuan Peradaban (Abad ke-8 hingga ke-14 M): Selama Zaman Keemasan Islam,
ada pertemuan antara peradaban Islam, Yunani, Persia, dan India. Ini menghasilkan
terjemahan karya-karya klasik Yunani dan perkembangan ilmu pengetahuan yang signifikan.

Kerajaan Moor di Spanyol (Abad ke-8 hingga ke-15 M): Di Spanyol, kekhalifahan
Umayyah yang berbasis di Cordoba dan kerajaan Moor lainnya mencapai kejayaan dalam
seni, ilmu pengetahuan, dan arsitektur. Periode Persia Seljuk dan Timurid (Abad ke-11
hingga ke-16 M): Di Persia, dinasti Seljuk dan Timurid menghasilkan kemajuan seni, ilmu
pengetahuan, dan sastra yang mencolok.

Kekaisaran Ottoman (Abad ke-14 hingga ke-20 M): Kekaisaran Ottoman


mendominasi dunia Islam selama berabad-abad, mencapai puncaknya dengan kejayaan di
bawah pemerintahan Suleiman yang Agung. Mereka menguasai wilayah yang luas dan
memengaruhi banyak aspek budaya dan politik.

Adapun yang di maksud dengan sejarah itu adalah peristiwa masa lalu yang juga
penting untuk dimanfaatkan sebagai fakta sesuatu yang terjadi dalam masa lalu, tanpa ada
masa lalu maka kita tidak akan sampai pada masa yang akan datang. ⁹

Pemahaman Kontemporer (Abad ke-20 hingga sekarang): Sejak awal abad ke-20,
dunia Islam telah mengalami berbagai perubahan politik, sosial, dan ekonomi. Ini mencakup
berdirinya negara-negara modern di Timur Tengah, perubahan sosial dalam masyarakat
Muslim, dan tantangan global seperti ekstremisme.

Sejarah peradaban Islam adalah kisah yang penuh dengan perubahan, pencapaian,
dan pengaruh yang luas dalam sejarah dunia. Peradaban ini memiliki warisan yang kaya
dalam berbagai bidang seperti ilmu pengetahuan, seni, agama, dan budaya.
7

7
⁹ Rusyidi Sulaiman, Pengantar Metodelogi Studi Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2014) h. 15.
Sejarah peradaban Islam memiliki urgensi yang sangat penting dalam konteks
sejarah dunia. Berikut beberapa alasan mengapa sejarah peradaban Islam begitu signifikan:

a. Penyimpanan Ilmu Pengetahuan: Peradaban Islam menjadi penyelamat dan penyebar


ilmu pengetahuan klasik Yunani dan Romawi selama Abad Pertengahan. Para
cendekiawan Muslim menerjemahkan, mengembangkan, dan melestarikan karya-
karya klasik ini, yang kemudian menjadi dasar bagi perkembangan ilmu pengetahuan
di Eropa.
b. Perkembangan Ilmu Pengetahuan: Peradaban Islam juga menghasilkan banyak
penemuan ilmiah dan kontribusi dalam berbagai bidang, seperti matematika,
astronomi, kedokteran, dan kimia. Contohnya, angka Arab (0-9) digunakan di
seluruh dunia dan algebra berasal dari kata Arab “al-jabr.”
c. Pengembangan Sistem Hukum: Islam memainkan peran penting dalam
pengembangan sistem hukum yang adil dan komprehensif. Hukum Islam atau
Syariah mengatur aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan moral dalam masyarakat
Muslim.
d. Pemeliharaan Warisan Budaya: Peradaban Islam juga melestarikan warisan budaya
dan sejarah dunia dengan melestarikan manuskrip-manuskrip klasik dan membangun
monumen bersejarah seperti Masjid Agung Cordoba dan Alhambra di Spanyol.
e. Penyebaran Agama Islam: Selain itu, sejarah peradaban Islam mencakup penyebaran
agama Islam ke berbagai belahan dunia, membawa perubahan sosial, budaya, dan
politik yang signifikan.
f. Peradaban Multikultural: Peradaban Islam menciptakan lingkungan multikultural di
mana berbagai kelompok etnis, agama, dan budaya hidup bersama dalam harmoni.
Ini memungkinkan pertukaran ide dan inovasi yang melahirkan perkembangan pesat
dalam berbagai bidang.
g. Pengaruh Terhadap Dunia Modern: Sejarah peradaban Islam telah memberikan
dampak besar pada banyak aspek kehidupan dunia modern, termasuk ilmu
pengetahuan, teknologi, arsitektur, dan bahasa.
Jadi, urgensi sejarah peradaban Islam sangat penting karena dampaknya yang luas
terhadap peradaban dunia dan peran sentralnya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan,
budaya, dan sistem nilai yang masih mempengaruhi dunia saat ini.

Mempelajari sejarah itu meliputi banyak fakta, dan juga memberikan penjelasan
mengenai tentang apa yang memang sudah berlalu.¹⁰

Mengkaji atau mempelajari sejarah adalah cara untuk mendapatkan informasi


mengenai perjalanan peradaban Islam dari masa Rasulullah hingga saat ini. Ini mencakup
pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, kemunduran, dan kebangkitan peradaban Islam.
Melalui sejarah, kita dapat memahami segala hal yang terkait dengan ide, konsep, institusi,
sistem, dan perubahan operasional yang terjadi seiring berjalannya waktu. Jadi, sejarah
bukan hanya tentang romantisme, melainkan juga refleksi historis yang mendalam. ¹¹
8

Studi sejarah peradaban Islam memiliki potensi untuk menginspirasi generasi saat ini
dengan “teori proyeksi ke belakang,” mendorong mereka untuk membuka halaman baru dan
menciptakan kemajuan yang lebih besar dalam peradaban Islam. Memahami dan
mengeksplorasi isu-isu yang terkait dengan sejarah peradaban Islam memiliki nilai
signifikan, terutama dalam mendukung perkembangan peradaban saat ini yang telah
memasuki Era Revolusi Industri 4.0.

Urgensi itu adalah sesuatu yang mendorong kita untuk bisa menyelesaikan masalah,
dengan urgensi bisa memaksa kita menyelesaikan masalah. Dengan demikian kita harus bisa
mengendalikan suatu masalah, ketika masalah tersebut muncul. Karena masalah itu harus
segera ditindak lanjuti, Urgensi itu hal penting dalam menyelesaikan masalah. ¹²

Pentingnya mempelajari sejarah peradaban Islam dapat digolongkan menjadi dua


bagian. Pertama, secara umum, sejarah memiliki peran penting dalam kehidupan manusia
karena menyimpan kekuatan untuk memicu dinamisme dan menciptakan nilai-nilai baru
dalam perkembangan umat manusia. Al-Qur’an sebagai sumber utama ajaran Islam
mengandung banyak nilai historis yang memiliki makna yang benar dan memberikan
pelajaran berharga, terutama bagi umat Islam. Dalam era revolusi industri 4.0, ilmu sejarah

8
¹⁰ Koentjaraningrat, Sejarah Teori Antropologi II, (Jakarta: UI-Press, 1990), h. 54.
¹¹ Ibid., h. 21.
Islam memiliki arti penting dan relevansi untuk masa depan umat, dengan manfaat yang
mencakup aspek umum dan akademis. Sejarah peradaban Islam juga memiliki peran khusus,
termasuk sebagai sumber inspirasi, cermin, alat perbandingan, dan sarana untuk
memperbaiki kondisi peradaban dari zaman Rasulullah SAW hingga saat ini.

Sebagai contoh keteladanan, Al-Qur’an, sebagai sumber ajaran, mengandung banyak


nilai historis yang dapat dijadikan teladan. Ini tercermin dalam Al-Qur’an, seperti dalam
surat Al-Ahzab: 21 yang menyatakan bahwa Rasulullah memiliki teladan yang baik. Hal
serupa ditemukan dalam surat Ali Imran: 31 yang mengajak umat Islam untuk mengikuti
Rasulullah jika mereka mencintai Allah, dan dalam surat Al-A’raf: 158 yang menunjukkan
perlunya mengikuti Rasulullah untuk mendapatkan petunjuk. Ilmu sejarah, sebagai cermin,
berusaha untuk menginterpretasikan pengalaman masa lalu dalam berbagai kegiatan
manusia. Namun, karena kehidupan tidak selalu berjalan mulus, manusia perlu memetik
pelajaran dari peristiwa masa lalu saat menghadapi hambatan atau kejadian yang tidak
diharapkan dalam aktivitas mereka. Oleh karena itu, ilmu sejarah dapat menjadi cermin bagi
masa sekarang, terutama dalam perkembangan peradaban Islam di era revolusi industri 4.0.
Generasi milenial saat ini memiliki gaya hidup yang berbeda dengan generasi pada zaman
Rasulullah, tetapi tetap penting untuk melestarikan ajaran Rasulullah sebagai salah satu
faktor penentu nilai di mata Sang Pencipta. Pada akhirnya, setiap individu akan kembali
kepada Tuhan dengan amal perbuatannya sebagai satu-satunya hal yang dibawa dalam
perjumpaannya dengan-Nya.

Selanjutnya, sebagai alat pembanding, peristiwa dari masa ke masa memiliki nilai-
nilai yang patut dijaga atau bahkan dihindari. Dengan memahami sejarah peradaban masa
lalu, kita dapat belajar bagaimana mengatur peradaban saat ini, sehingga dapat menjadi
dasar yang kuat untuk masa depan. Selain itu, sebagai langkah perbaikan, setelah memahami
sejarah peradaban Islam dalam berbagai aspek, generasi milenial saat ini berusaha untuk
hidup sesuai dengan zaman tanpa mengabaikan nilai-nilai Islam.
9

Oleh karena itu, memahami sejarah kebudayaan dalam konteks pemahaman sejarah
peradaban Islam sangat penting. Ini mencakup berbagai peristiwa yang terkait dengan
pertumbuhan dan perkembangan Islam dalam berbagai aspek.

9
¹² Kamus Besar Bahasa Indonesia Jilid III, 2008. H. 87.
Kedua, dalam konteks akademis, urgensi mempelajari sejarah peradaban Islam memiliki
tujuan yang spesifik:

a) Memahami sejarah pertumbuhan dan perkembangan peradaban Islam, mulai dari


masa Rasulullah SAW hingga saat ini.
b) Mengambil manfaat dari proses peradaban dalam sejarah ini untuk memecahkan
masalah yang dihadapi dalam kehidupan saat ini.
c) Membangun sikap positif terhadap perubahan zaman seiring dengan perkembangan
zaman, sambil tetap berpegang teguh pada nilai-nilai dan ajaran Islam.

Pentingnya mempelajari sejarah peradaban Islam juga berkaitan dengan


pembangunan dan pengembangan peradaban manusia untuk generasi mendatang. Melalui
pembelajaran dari sejarah peradaban Islam pada masa lalu, kita dapat mengambil arahan dari
kemajuan yang pernah dialami, sehingga pembangunan dan pengembangan masa depan
dapat berlangsung dalam kerangka pandangan yang kokoh dan mendasar. Sejarah
merupakan realitas masa lalu, keseluruhan fakta, dan peristiwa yang unik dan berlaku.
Hanya sekali dan tidak terulang untuk yang kedua kalinya. Oleh karena itu, ada pandangan
bahwa masa silam tidak perlu dihiraukan lagi, anggap saja masa silam itu “kuburan”.
Pandangan tersebut, tentu saja sangat subyektif dan cenderung apriori sekaligus tidak
memiliki argumentasi yang kuat. Tapi bagaimanapun sebuah peristiwa pada masa lampau
dapat dijadikan pandangan untuk kehidupan yang akan datang agar lebih baik. Sebagaimana
yang kita ketahui bahwa mempelajari Sejarah merupakan ilmu yang sangat penting bagi kita
untuk mempelajarinya. Dalam mempelajari Sejarah terdapat manfaat dan tujuan yang berarti
dan yang harus kita ketahui. Begitu banyaknya tujuan dan manfaatnya, diantaranya adalah
sebagai berikut:

Tujuan Mempelajari sejarah dan budaya lokal: ¹³

1. Untuk mendapatkan informasi mengenai asal- usul khazanah serta kebudayaan dan
kekayaan serta keahlian di bidang-bidang tertentu lainya yang pernah diraih oleh
umat pada masa terdahulu, serta dapat mengambil ibrah atau pelajaran dari kejadian-
kejadian dan perjuangannya.
2. Untuk membentuk watak dan kepribadian umat. Karena dengan mempelajari sejarah
dan budaya Lokal, generasi muda sekarang akan mendapatkan pelajaran yang sangat
berharga dari perjalanan serta perjuangan-perjuangan umat terdahulu.
3. Agar dapat memilah dan memilih, mana aspek pelajaran yang dapat dan perlu
dikembangkan dan mana yang tidak perlu, mengambil mana pelajaran yang baik dan
mengambil mana pelajaran yang tidak baik.
4. Mampu berfikir secara kronologis dan memiliki pengetahuan mengenai masa lalu
yang dapat digunakan nantinya untuk memahami dan menjelaskan perkembangan
serta perubahan masyarakat serta keragaman sosial budaya Islam dimasa yang akan
datang.
10

Manfaat mempelajari yaitu

1. Umat merasa bangga dan mencintai kebudayaan yang merupakan buah dari karya
umat masa lalu.
2. Masyarakat mampu berpartisipasi memelihara peninggalan-peninggalan sejarah umat
terdahulu, dengan cara mempelajari dan mengambil manfaat dari peninggalan-
peninggalan sejarah-sejarah umat terdahulu, baik dari segi peninggalan benda-benda
maupun berupa ilmu pengetahuan.
3. Meneladani perilaku dan hasil karya dari umat- umat terdahulu.
4. Mengambil pelajaran dari berbagai keberhasilan dan kegagalan pada masa lalu.
5. Memupuk semangat dan motivasi untuk meningkatkan prestasi yang telah diraih
umat terdahulu serta mengembangkannya di kehidupan sekarang dan masa depan.

Di antara tujuan-tujuan dan manfaat- manfaat diatas dapat disimpulkan bahwa,


sejarah merupakan ilmu pengetahuan yang amat penting, dalam hasil karya dan peninggalan
serta perjuangan dan kisahnya memang dapat diambil banyak ibrah dari sejarah dan budaya
lokal tersebut. Dalam pengetahuan yang sudah dipahami serta dipelajari maka implementasi
atau penerapannya pada kehidupan saat ini kita dapat lebih berpikir serta dapat
mempertimbangkan hal-hal yang mana dari hal-hal tersebut dapat bermanfaat bagi
kehidupan sekarang maupun kehidupan yang akan datang nantinya. Dan juga lebih dapat
waspada untuk melakukan perbuatan- perbuatan yang nantinya akan menjadi dampak bagi
kehidupan yang akan datang. Untuk mewujudkan hal tersebut, agar pembelajaran sejarah
dapat mudah dipahami dan diingat karena dalam pembelajaran sejarah terdapat 3 unsur yang
harus dipahami:¹⁴
10
¹³ Ibid., h. 4.
1. Manusia

Di dalam sejarah, manusia memiliki peranan yang sangat penting karena manusia
adalah sentral dari sebuah sejarah. Peranan manusia sangat menentukan peristiwa yang
terjadi dalam sejarah karena sejarah pada umumnya bercerita tentang manusia bukan alam
ataupun binatang. Perbuatan, gejala, dan keadaan manusia dalam ruang dan waktu tertentu
menjadi penentu dari suatu peristiwa sejarah. Seperti yang dikatakan oleh Ernst Berheim
bahwasanya manusia merupakan objek sejarah. Peristiwa yang terjadi pun bisa berlangsung
cepat ataupun lama, bisa juga kompleks ataupun sederhana. Semua itu bergantung pada
manusia beserta lingkungan yang ada.

2. Ruang

Sebuah sejarah tentunya terikat pada ruang atau tempat tertentu yang merujuk pada
aspek geografis. Geografi itu sendiri meninjau kegiatan manusia dan peristiwa yang terjadi
dalam dimensi ruang. Dengan adanya unsur / dimensi ruang maka akan memberikan
pemahaman kepada pembaca tentang peristiwa sejarah menjadi riil. Seperti yang
dikemukakan oleh Teori Determinisme Geografis bahwa ada hubungan yang erat antara
peristiwa dengan ruang yaitu faktor geografis sebagai satu – satunya faktor penentu jalannya
peristiwa sebuah sejarah.
11

D. Periodisasi Perkembangan Peradaban Islam

Dalam kalangan sejarawan ada perbedaan yang membahas tentang dimulainya


sejarah Islam. Adapun secara umum untuk membedakan pendapat tersebut adalah, pertama,
ada sebagian sejarawan yang memberikan pendapat bahwa sejarah Islam di mulai sejak nabi
Muhammad diangkat menjadi rasul. Dengan adanya pendapat ini, selama tugas belas tahun
Nabi Muhammad Saw tinggal di Mekah itu telah lahir masyarakat muslim walaupun belum
ada kedaulatan. Kedua, sebagian sejarawan juga memberikan pendapat bahwasanya sejarah
Islam itu dimulai ketika nabi Muhammad Saw hijrah ke Madinah, hal tersebut terjadi karena
masyarakat muslim baru berdaulat ketika nabi Muhammad Saw tinggal di Mekah.
Muhammad itu tinggal di Madinah bukan hanya sebagai Rasul akan tetapi juga merangkap

11
¹⁴ Hugiono dan P.K. Poerwantana, Pengantar Ilmu Sejarah, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 1992), h. 8.
sebagai pemimpin atau kepala negara yang berdasarkan konstitusi yang disebut piagam
Madinah.

Mempelajari sekarang yang memang sudah berjalan cukup lama tentu saja aja
mengalami kesulitan apabila tidak di bagi dalam beberapa tahapan yang dimana setiap
tahapan itu merupakan suatu komponen yang memiliki ciri-ciri khusus dan itu adalah suatu
kebulatan dalam satu jangka waktu. Adanya rangkaian dari tahapan sekarang yang dimuat
dalam satu kerangka inilah yang disebut dengan periodesasi sejarah.¹⁵

Adanya periodesasi peradaban Islam itu adalah ciri bagi ilmu sejarah yang digunakan
untuk mengkaji suatu peristiwa dengan konteks tolak ukur yang bermacam-macam dan
berbeda-beda.

Banyak hal yang terjadi pada saat peradaban Islam, adapun ketika Islam menjadi
kuat dan waktu itu Islam lebih dominan pada abad pertengahan, hal itu juga yang me buat
masyarakat Eropa banyak yang mengikut “berkiblat ke dunia Islam”. Akan tetapi ketika
kebudayaan barat mengalami penguatan, proses peniruan pun juga diikuti. Dibuktikan ketika
adanya kebangkitan barat dan politik Islam yang melemah, para ilmuwan muslim banyak
yang belajar berbagai disiplin ilmu ke barat.

Adanya perbedaan pendapat mengenai kapan sejarah umat Islam, sejarawan juga
memiliki perbedaan dalam menentukan fase-fase atau periodisasi sejarah Islam. Adapun
menurut Usairy (2006: 4-8), menjelaskan tentang periodisasi sejarah Islam yang ada secara
lengkap dibagi dalam periode-periode sebagai berikut. ¹⁶

1). Periode Sejarah Klasik (Masa Nabi Adam Sebelum diutusnya Nabi Muhammad Saw)

Yang pertama adalah periode yang dimulai dari fase sejarah sejak Nabi Adam dan
kemudian dilanjutkan dengan masa-masa oleh para nabi hingga sebelumnya diutusnya
Rasulullah Saw.

2). Periode Sejarah Rasulullah Saw

Periode sejarah Rasulullah itu dimulai dari tahun 52 sebelum Hijriyah sampai dengan
tahun 11 Hijriyah (570 M-632 M).
12

12
¹⁵ Nourouzzman zhiddiqie, M.A., Pengantar Sejarah Muslim, yogyakarta Nur cahaya, 1983, him. 65.
¹⁶ Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Bani Quraisy, cetakan kedua, 2005,
Dalam periode sejarah Rasulullah ini merupakan salah satu periode sejarah yang sangat
indah yang sudah seharusnya dijadikan contoh dan juga menjadi suri tauladan oleh kaum
muslimin baik itu pengusaha maupun rakyat biasa.

3). Periode Sejarah Khulafa’ Rasyidin (632-661 M)

Pada periode ini dimulai sejak dari tahun 11 H sampai dengan 41 H (632-661 M).
Pada masa ini atau periode ini menjadi suatu masa yang terjadi penaklukan-penaklukan
Islam di Persia, Syam (Syiria), Mesir dan lain-lain.

Pada periode inilah juga atau periode sejarah Khulafa’ Rasyidin manusia memang
betul-betul berada dalam manhaj Islam yang benar.

4). Periode Pemerintahan Bani Umayyah (661-749 M)

Periode ini terjadi sejak tahun 41 H sampai dengan 132 H (661-749 M). Pada periode
inilah juga masa pemerintahan Islam yang mengalami perluasan yang terjadi secara
signifikan. Pada masa pemerintahan ini hanya ada satu khalifah dalam pemerintahan Islam
yang cukup luasnya, tetapi pada periode ini disayangkan adanya komitmen kepada syariat
Islam yang justru mengalami sedikit kemerosotan daripada periode sebelumnya.

5). Periode Pemerintahan Bani Abbasiyah (749-1258 M)

Periode ini dimulai sejak tahun 132 H-656 H (749-1258 M). Dalam periode ini
adalah suatu periode masa kejayaan bagi pendidikan bagi Islam, walaupun pada pasi yang
kedua mengalami beberapa pemerintahan dan kerajaan yang independen, tetapi sebagiannya
juga telah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap Islam, dengan adanya misal
ada pemerintahan Saljuk, pemerintahan keturunan Zanki, pemerintahan Bani Ayyub, Ghazni
dan Murabithun. Pada periode ini lah kemudian muncul gerakan perang yang namanya
pernah salib yang terjadi oleh negara-negara Eropa yang benci dan ingin membalas dendam
kepada negara-negara Islam yang berada di kawasan Timur. Masa pemerintahan Abbasiyah
hancur dengan bersamaan penyerbuan yang dilakukan oleh orang-orang Mongolia yang
melumatkan pemerintahan bani Abbasiyah ini. ¹⁷

6). Periode Pemerintahan Mamluk (1250-1517 M).


Periode ini dimulai pada tahun 648 H 923 H (1250-1517 M). Pada masa ini ada
goresan yang begitu penting dalam periode ini adalah mencapai keberhasilan membendung
gelombang penyerbuan yang dilakukan pasukan Mongolia yang dilakukan di berbagai
belahan negeri Islam. Itu bisa dihabiskannya eksistensi kaum Salibis yang berasal dari
negara Islam. Yang menjadi pondasi kekuasaan Mamluk itu diletakan oleh Syahar Al-Durr,
Al-Malik, Al-Shalah³ yang awalnya merupakan seorang budak dari Turki dan Armenia.

Pada masa kepemimpinan Syahar Al-Durr berlangsung selama tiga bulan. Kemudian
beliau kawin dengan seorang toko mamalik bernama Aybak dan kemudian menyerahkan
tampuk kepemimpinan kepada beliau dengan harapan dapat berkuasa di belakang tabir.¹⁸
13

7). Periode Pemerintahan Usmani (1517-1923 M).

Periode Usmani dimulai sejak tahun 923 H- 1342 H (1517-1923 M). Sejak awal
masa pemerintahannya sudah berhasil melakukan ekspansi di wilayah Islam terutama yang
ada di kawasan Eropa Timur.

Pada masa ini juga Hongaria berhasil untuk ditaklukkan. Yang merupakan salah satu
goresan sekarang yang paling agung yang pada masa ini berhasil dilakukan oleh
pemerintahan Usmani mampu menaklukkan Konstantinopel yang merupakan ibu kota dari
Imperium Romawi. Akan tetapi pada akhir pemerintahan Turki, kau kolonial bisa
menaburkan benih pemikiran nasionalisme. Pemikiran ini kemudian menjadi pemicu
hancurnya pemerintahan Islam.

8). Periode Dunia Islam Kontemporer (1922-2000 M)

Periode ini dimulai sejak masa tahun 1342-1420 H (1922-2000 M. Masa ini adalah
salah satu periode yang merupakan masa sejarah yang berkenan yaitu adalah masa Islam
sejak berakhirnya masa Dinasti Turki Usmani hingga perkembangan dan perjalanan sejarah
dari umat Islam pada masa sekarang.

Adapun menurut Harun Nasution (1985: 56-68) dan Nourouzaman Shidiqi (1983:
66-68). Yang membagi sejarah Islam menjadi tiga periode, yaitu: Periode Klasik (650-1250
M), Periode Pertengahan (1250-1800 M), dan Periode Modern (1800-sekarang). ¹⁹

13
¹⁷ Wafat pada tahun 1249 menurut Philip K Hitty.
¹⁸ Terdapat perbedaan sejarah dalam kisah Syajar Al-Durr, menurut Philip K Hitty, ketika tahun pertama Aybak
memerintah, Aybak sibul dalam legitimasi Ayubi'yah di Suriah,
1. Islam Periode Klasik

Pada periode klasik ini dibagi menjadi dua masa adalah, pertama masa kemajuan
Islam 1 dan masa disintegrasi. Pada periode ini merupakan masa ekspansi, integrasi, dan
kekuasaan Islam. Penjelasan dalam masa ekspansi pada tahun 632 seluruh semenanjung
Arabia telah tunduk dibawah kekuasaan Islam itu terjadi sebelum Nabi Muhammad Saw
wafat. Terjadinya ekspansi ke daerah-daerah di luar Arabia itu terjadi pada zaman Khalifa
pertama yaitu Abu Bakar al-Shiddiq. Kelahiran banyak peradaban yang tua di kawasan bumi
yang memberikan sentuhan sejumlah pemikiran, adapun yang diserapnya sepanjang
pemikiran itu sesuai dengan semangat Islam dan memberikan kesuburan bagi peradaban
yang corak islami.²⁰

a. Kemajuan Islam l

Khalifa pada waktu itu adalah Abu Bakar pada tahun 632 M, tapi sayang nya setelah
dua tahun memimpin Abu Bakar kemudian meninggal dunia, masa kekhalifahan Abu Bakar
ini cukup singkat dan selama masa Khalifah nya digunakan untuk menyelesaikan Perah
Riddah, yang timbul karena suku-suku bangsa Arab yang tidak mau tunduk lagi kepada
Madinah. Suku-suku bangsa Arab menganggap perjanjiannya dengan Nabi Muhammad Saw
tidak mengikat lagi setelah Nabi Muhammad Saw meninggal dunia. Mereka pun memiliki
sikap yang menentang Abu Bakar. Salah satu orang yang banyak jasa nya dalam
menyelesaikan masalah Perang Riddah adalah Khalid bin al-Walid. Adanya penyelesaian
perang yang terjadi di dalam negeri tersebut, akhirnya baru Abu Bakar mengirim kekuatan-
kekuatan ke luar Arabia. Pada tahun 634 M Khalid bin al-Walid dikirim ke Irak dan
menguasai al-Hirah.
14

Banyaknya usaha yang dilakukan oleh Abu Bakar pada masa pemerintahannya
kemudian di lanjutkan oleh Khalifa yang kedua yaitu Umar bin al-Khaththab (634-644 M).
Pada masa ini lah gelombang ekspansi yang pertama terjadi, kota Damaskus jatuh pada
tahun 635 M, setelah setahun berlalu tentara Bizantium kalah di pertempuran Yarmuk,
daerah Suria jatuh ke bawah kekuasaan Islam. Ekspansi pun dilanjutkan di Mesir yang
dipimpin oleh Amr bin al-Ash dan ke Irak dipimpin oleh Sa’ad bin Abu al-Waqqash.

14
¹⁹ Lihat Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam (Cet. VI; Jakarta: Bulan Bintang. 1988),H.
²⁰ Lihat Seyyed Hossein Nasr, Sains dan Peradaban dalam Islam. (Cetak Pertama; New York,Toronto dan
London: Perpustakaan Amerika Baru, 1970), hal. 30.
Pada akhirnya Mesir jatuh ke tangan Islam. Setelah itu serangan pun dilanjutkan ke
al-Madain, ibu kota Persia, yang juga dapat dikuasai pada tahun itu juga. Adanya gelombang
ekspansi yang pertama ini kekuasaan Islam sudah bisa meliputi Palestina, Syiria, Irak, Persia
dan Mesir.

Selanjutnya di lanjutkan oleh Usman bin Affan pada tahun (644-656 M), pada zaman
Usman bin Affan ini daerah yang berhasil dikuasai yaitu Tripoli, Ciprus, dan beberapa
daerah lain yang berhasil di kuasai. Akan tetapi dalam ekspansi pertama ini tidak hanya itu
keberhasilan yang di capai tetapi juga di tangan kalangan umat Islam adanya pemecahan
masalah soal pemerintahan dan kekacauan yang timbul tersebut membuat Usman terbunuh.

Usman yang sudah terbunuh, maka Khalifah selanjutnya yang keempat digantikan
oleh Ali bin Abi Thalib pada tahun (656-661 M), akan tetapi pada masa pemerintahan Ali
bin Abi Thalib ini beliau mendapatkan tantangan dari pendukung Usman untuk menuntut
qishash atas terbunuhnya Usman seperti Muawiyah, Gubernur Damaskus. Adanya konflik
antara Ali bin Abi Thalib dengan Muawiyah ini berakhir dengan tahkim. Kemudian dari sini
pihak Ali bin Abi Thalib terbagi menjadi dua kelompok yaitu, pertama, kelompok pertama
ini adalah mereka yang secara terpaksa menghadapi hasil dari tahkim dan mereka juga akan
tetap setia dengan Ali bin Abi Thalib. Kedua, kelompok kedua ini adalah mereka yang
kecewa pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib dan keluar dari pendukung Ali, dan
mereka semua melakukan gerakan perlawanan kepada semua yang terlibat dalam tahkim,
termasuk Ali bin Abi Thalib.

Ali bin Abi Thalib memiliki kelompok penentang yang di sebut dengan Khawarij,
namun Ali bin Abi Thalib juga memiliki kelompok pendukung yang sangat amat fanatik
yang kemudian di kenal dengan sebutan kelompok Syi’ah. Ali bin Abi Thalib akhirnya
meninggal dunia karena dibunuh oleh kaum Khawarij. Proses islamisasi tradisi ini adalah
aktivitas yang melampaui batas ataupun perbaikan. Sehingga bisa menghasilkan banyak
energi positif, kreatif dari tokoh-tokoh di bidang keilmuan masing-masing.²¹

Setelah Ali bin Abi Thalib terbunuh akhirnya kepemimpinan dilanjutkan oleh Bani
Umayyah. Dinasti Bani Umayyah ini didirikan oleh Muawiyah yang sudah berumur lebih
kurang 90 tahun pada masa itu, adapun Khalifah-khalifah besar yang berasal dari Bani
Umayyah adalah Muawiyah bin Abu Sufyan (661-680 M), Abdul Malik bin Marwan (685-
705 M), al-Walid bin Abdul Malik (705-715 M), Umar bin Abdul Aziz (717-720 M), dan
Hisyam bin Abdul Malik (724-743 M).
15

Dalam masa Umayyah ini ekspresi berjalan dengan baik dimana karena bisa
menguasai daerah Khurasan sampai dengan Afganistan dan juga kabul. Ekspansi yang
dilakukan oleh Umayyah di timur kemudian dilanjutkan oleh Khalifah Abd al-Malik. Pada
saat masa pemerintahan Walid adalah masa ketentraman, kemakmuran dan juga ketertiban
karena pada masa Walid ini umat Islam merasa hidup dengan bahagia. Umat Islam
mendapatkan kemenangan dengan sangat mudah karena pasukan Islam mendapatkan
dukungan yang besar dari rakyat setempat yang menderita akibat kekejaman yang dilakukan
oleh penguasa. Pada masa Umar bin Abdul Aziz, serangan dilakukan ke Prancis melalui
pegunungan piranee.

Keberhasilan ekspansi di berbagai daerah baik itu di bagian barat maupun timur,
pada masa kekuasaan Bani Umayyah kekuasaan islam benar-benar luas, daerah yang
berhasil di kuasai pada masa Bani Umayyah adalah Spanyol, Afrika Utara, Syiria, Palestina,
Semenanjung Arab, Irak, sebagian ari Asia kecil, Persia, Afghanistan, daerah yang sekarang
disebut dengan Pakistan, Turkmenia, Uzbek dan Kirgis (di Asia Tengah). Pada masa Bani
Umayyah inilah ekspansi yang dilakukan membuat Islam menjadi negara besar pada zaman
itu.

Pada masa Abdul Malik itu ada perubahan bahasa administrasi yang dari bahasa
Yunani dan bahasa pahlawi ke bahasa Arab, Orang-orang yang merupakan bukan orang Arab
pada waktu itu sudah pandai berbahasa Arab. Mereka melakukan itu untuk
menyempurnakan pengetahuan mereka tentang bahasa Arab, terutama para pemeluk Islam
yang bukan berasal dari bangsa Arab, Hal ini lah yang membuat dan mendorong Imam
Sibawaih menyusun al-kitab, yang kemudian menjadi pegangan dalam masalah tata bahasa
Arab.

Adapun perhatian dalam bidang tafsir, hadist, fiqih dan ilmu Kalam pada masa ini
mulai bermunculan, adapun menurut Amin, selain mengubah bahasa administrasi, Abdul
Malik juga melakukan perubahan pada mata uang yang dipakai di berbagai daerah yang
dikuasai oleh Islam. Mata uang sebelumnya adalah Bizantium dan Persia seperti Dinar dan

15
²¹ M. Abdurrahman, Islam Pribumi, Jakarta, 2003, Erlangga hal. 51
dirham, kemudian diganti dengan mata uang asing, Abdul Malik mencetak uang sendiri di
tahun 659 M dengan menggunakan kata-kata dan tulisan Arab. Dinar dibuat dari emas dan
dirham dibuat dari perak.

Perkembangan Islam ini tidak terlepas dari adanya Darul Hikmah yang memiliki
perpustakaan terbesar dengan ratusan buku yang berasal dan bersumber dari berbagai literasi
dunia yang bahasanya sudah dialihkan.²²

Itulah demikian fase sejarah dari peradaban Islam yang dilakukan oleh Dinasti Bani
Umayyah sehingga pada akhirnya yaitu pada tahun 750 M Dinasti Bani Umayyah berhasil
digantikan oleh Bani Abbas yang bersekutu dengan Abu Muslim al-Khurasani. Walaupun
Abu al-Abbaslah (750-754 M) yang mendirikan Dinasti Bani Abbas, tetapi yang
mendirikannya sebenarnya adalah al-Mansur (754-775 M). Al-Mansur pada waktu itu
merasa tidak aman di tengah-tengah Arab, maka dari itu beliau mendirikan ibu kota baru
sebagai ganti dari Damaskus, yaitu Baghdad yang berada didekat ibu kota Persia pada tahun
762 M. Pertanian pada masa ini ditingkatkan dengan adanya irigasi dan banyak
menghasilkan gandum, beras, kurma, dan zaitun bertambah. Kemudian pada pertambangan
ada seperti perak, emas, tembaga, besi dan lain-lain.
16

Pada masa Harun al-Rasyid (785-809 M), pada zaman ini umat Islam hidup dengan
mewah sebagai seperti yang digambarkan dalam cerita seribu satu malam, yang memang
sudah memasuki masyarakat. Banyak nya kekayaan digunakan oleh al-Rasyid juga untuk
keperluan sosial, pada masa al-Rasyid rumah sakit di dirikan, pendidikan dokter di
pentingkan dan farmasi mulai dibangun. Banyak cerita yang mengatakan bahwa di Baghdad
mempunyai 800 dokter.

Khalifah al-Mu’tashim (833-842 M) yang merupakan anak dari ibu yang berasal dari
bangsa Turki, yang kemudian mendatangkan orang-orang Turki untuk menjadi
pengawalnya, maka hal tersebutlah yang membuat pengaruh Turki masuk ke dalam pusat
pemerintahan Bani Abbasiyah.

Al-Watsiq (842-847 M), memilih melepaskan diri dari pengaruh Turki, dan
mendirikan ibu kota Samara (gembira orang melihatnya) dan beliau memilih pindah dari

16
²² Thohir, Perkembangan Di Kawasan Dunia Islam, Jakarta, 2004, PT Raja Grafindo Persada hal. 57
Baghdad. Dan kemudian di sana justru mudahnya bertambah Khalifah-khalifah yang
dikuasai oleh tentara pengawal Turki tersebut.

Al- Mutawakkil (847-861 M) yang merupakan Khalifah besar yang terakhir dalam
Dinasti Abbasiyah. Khalifah yang setelahnya justru lemah dalam memerintah dan tidak bisa
melawan kehendak dari pengawal dan sultan-sultan yang datang lalu menguasai bumi.
Kemudian Mu’tadid (870-892 M) memindahkan ibu kota ke Baghdad. Adapun Khalifah
terakhir di dinasti Bani Abbasiyah adalah al-Musta’shim (1242-1258 M). Pada masanya lah
Baghdad dihancurkan oleh Hulagu dari Mongol yang terjadi pada tahun 1258 M.

Ilmu pengetahuan mendapatkan perhatian itu pada masa Dinasti Abbasiyah inilah,
seperti ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani yang memuncak. Pada masa ini ada Bait al-
Hikmah, yang merupakan didirikan oleh al-Ma'mun itu bukan hanya satu pusat
penerjemahan, tetapi juga tempat akademi yang ada perpustakaan. Adapun didalam Bait al-
Hikmah yang diutamakan antara lain seperti ilmu kedokteran, matematika, optika, geografi,
fisika, astronomi, dan sejarah di samping filsafat.

Pada zaman inilah juga adalah kali pertamanya yang tercatat dalam sejarah adanya
kontak antara Islam dengan kebudayaan barat, yang ada dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang
menyuruh umat Islam agar bisa menghargai kekuatan akal yang diberikan Allah kepada
manusia, yang tentu juga di dorong dengan ajaran yang diberikan Nabi Muhammad Saw
agar manusia terutama umat Islam senantiasa mencari ilmu pengetahuan.²³

Adapun integrasi yang terjadi pada masa ini adalah integrasi yang terjadi dalam
bidang bahasa. Dalam Alquran itu bahasa Arab digunakan di mana-mana. Bahasa Arab ini
sudah mampu menggantikan bahasa Yunani dan bahasa Persia yang merupakan bahasa
administrasi. Bahkan bahasa Arab yang juga menjadi bahasa ilmu pengetahuan. Yang juga
tidak kalah penting dibahas adalah, integrasi juga ternyata terjadi pada bidang kebudayaan.
Adapun kebudayaan yang ada seperti kebudayaan Spanyol yang ada di barat sampai dengan
ke India di timur, bahkan mulai dari Sudan di selatan sampai ke Kaukasus di Utara itu
adalah kebudayaan Islam yang menggunakan bahasa Arab dalam berbagai bahasa
pengantarnya.
17

17
²³ M. Abdul Karim, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, Yogyakarta, 2007, Pustaka Book
Publisher, hal.35
Seperti apa yang telah ditulis oleh Koentjaraningrat, peradaban merupakan bagian-
bagian yang begitu halus dan indah seperti halnya seni masyarakat yang telah maju dalam
kebudayaan, hal ini juga berarti memiliki peradaban yang tinggi.

Para cendekiawan Islam itu tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan tentang filsafat
yang mereka dapat atau pahami dari buku-buku Yunani, tetapi juga mereka menambahkan
ke dalam hasil penyelidikan yang mereka lakukan dan dapatkan dari lapangan filsafat secara
langsung.

Adanya pengaruh Islam yang begitu besar itu terdapat dalam bidang ilmu kedokteran
dan ilmu filsafat, adapun dalam bidang kedokteran yang berpengaruh adalah al-Razi yang
tinggal di Eropa dikenal dengan nama Rhazes yang menulis tentang penyakit cacar dan
campak, yang diterjemahkan dalam bahasa latin, Inggris dan bahasa-bahasa eropa lainnya.
Buku ini sangat penting bagi Eropa sehingga dicetak sebanyak 40 kali di tahun 1498 sampai
1866 M. Tak kalah penting juga adalah buku al-Hawi yang berisikan lebih dari 20 jilid, yang
juga membahasa tentang cabang ilmu kedokteran, buku ini juga diterjemahkan dalam bahasa
latin itu pada tahun 1279 M dan juga bahkan menjadi buku pegangan yang sangat penting
selama berabad-abad di Eropa.

Ibnu Sina (980-1037 M) selain seorang filsuf beliau juga seorang dokter yang
menulis satu ensiklopedia yang sangat terkenal dengan namanya yaitu al-Qanun fi al-Thibb,
buku ini juga diterjemahkan dalam bahasa latin, banyak sekali dicetak sampai bahkan
berpuluh kali dan tetap digunakan di Eropa itu sampai pertengahan kedua dari abad XVII.

Pada zaman ini juga perguruan tinggi didirikan yaitu Bait al-Hikmah didirikan di
Baghdad dan Al-Azhar di Kairo yang sampai sekarang universitas itu masih terkenal dan
universitas yang termasyhur di seluruh dunia. Periode ini adalah periode bangsa Islam yang
paling tinggi dan Perindo yang memiliki pengaruh besar, walaupun pada zaman itu tidak
langsung tercapai seperti peradaban modern seperti sekarang ini. Kemajuan Islam pada
periode ini adalah bersamaan masanya dengan abad kegelapan di Eropa Menurut
Christopher Dawson.

Kemudian pada abad ke 11 M, bangsa Eropa baru sadar dengan adanya peradaban
Islam yang sangat tinggi di timur dan melalui Spanyol, Sicilia, dan perang salib, peradaban
itu juga yang kemudian sedikit demi sedikit di transfer ke Eropa. Adanya transfer itu
membuat bangsa Eropa mulai mengenal rumah-rumah sakit, pemandian-pemandian umur
dengan misalnya menggunakan burung dara yang digunakan untuk mengirim informasi
militer. Dan tak lupa juga bahan makanan seperti, beras, jeruk, gula, dan sebagainya. Bahkan
bangsa Eropa juga mengenal berbagai tenunan Timur seperti kain muslim.

Pada awal abad ke dua puluh, ketika adanya proses penjajahan menampakkan adanya
pemikiran umat Islam yang berhasil ditaklukkan, kebencian terhadap peradaban barat
berubah menjadi cinta.²⁴

Thomas Brown memberikan pendapat bahwa proses asimilasi terjadi saat peradaban
Islam itu memang sudah kuat dan mengakar, seperti perkembangan ilmu pengetahuan yang
maju, seperti ilmu sains, filsafat, dan kedokteran Yunani yang menjadi satu dengan
lingkungan pandangan hidup Islam.²⁵
18

b. Masa Disintegrasi (1000-1250 M)

Sebenarnya disintegrasi itu dalam bidang politik sudah terjadi sebenarnya pada akhir
zaman Dinasti Umayyah, akan tetapi kemudian memuncak pada zaman Dinasti Abbasiyah,
apalagi waktu setelah Khalifah-khalifah yang menjadi boneka dalam tangan tentara
pengawal. Banyak daerah yang melepaskan diri dari kekuasaan khalifah yang kemudian
membuat dinasti-dinasti kecil. Idris bin Abdullah berhasil mendirikan kerjaan di Maroko
yang bertahan dari tahun 788 M sampai dengan tahun 974 M dengan Fas sebagai ibu kota.

Dalam masa pemerintahan dinasti ini, irigasi dilakukan perbaikan, ekonomi pun ikut
meningkat, dan juga Mesir mulai menjadi pusat kebudayaan Islam. Rumah sakit besar
didirikan di Fustat yang didirikan oleh Ibnu Tulun, tidak hanya rumah sakit tetapi juga
masjid yang diberi nama masjid Ibn Tulun yang sampai sekarang pun masih ada di Kairo.
Kemudian setelah jatuhnya Dinasti Ibn Tulun, beberapa tahun yang memimpin adalah
khalifah Baghdad, akan tetapi pada tahun 935 M, dikuasai oleh Dinasti lain yaitu Dinasti
Ikhsyid untuk kemudian jatuh ke tangan Khalifah Fatimiah pada tahun 969 M.

Kemudian di sebelah barat Utara Mesir, Dinasti Hamdani berhasil merampas Syiria
pada tahun 944 M dan berhasil di pertahankan sampai dengan tahun 1003 M. Sementara di
sebelah timur Baghdad ada Dinasti Tahiti yang berkuasa di Khurasan dari tahun 820 N
sampai dengan tahun 872 M. Setelah itu kemudian digantikan lagi oleh Dinasti Saffari

18
²⁴ Lihat ibid., h. 57.
²⁵ Ibid, hal. 54
sampai dengan tahun 908 M. Sedangkan di wilayah Transoxania, yang melepaskan diri dari
kekuasaan Baghdad pada tahun 874 M.

Sedangkan golongan Syi’ah yang juga awalnya menjadi teman sekutu Bani
Abbasiyah sekarang justru mulai melancarkan aksi penentangan mereka. Terjadinya
pemberontak pada tahun 869 M yang dilakukan oleh kaum Zanj yang dipimpin oleh Ali bin
Muhammad. Zanj ini adalah kaum-kaum atau budak-budak yang didatangkan dari Afrika
untuk bekerja di pertambangan yang ada di Irak. Sejak mulai tahun 870-883 M kekuasaan
Bani Abbasiyah dikacaukan yang dilakukan oleh pemberontakan Zanj ini.

Kemudian di sebelah barat Utara Mesir, Dinasti Hamdani berhasil merampas Syiria
pada tahun 944 M dan berhasil di pertahankan sampai dengan tahun 1003 M. Sementara di
sebelah timur Baghdad ada Dinasti Tahiti yang berkuasa di Khurasan dari tahun 820 N
sampai dengan tahun 872 M. Setelah itu kemudian digantikan lagi oleh Dinasti Saffari
sampai dengan tahun 908 M. Sedangkan di wilayah Transoxania, yang melepaskan diri dari
kekuasaan Baghdad pada tahun 874 M.

Dinasti yang dilahirkan oleh Abbasiyah dan juga Dinasti yang melepaskan diri dari
kekuasaan Baghdad yang juga pada masa kekuasaan Abbasiyah diantaranya adalah:²⁶

a. Thahiriyyah di Khurasan, (205-259 H/820-872 M).

B. Shafariyah di Fars, (254-290 H/ 868-901 M).

C. Samaniyah di Transoxania, (261-389 H/ 873-998 M).

d. Sajiyyah di Azerbaijan, (266-318 H/878-930 M).


19

Sedangkan golongan Syi’ah yang juga awalnya menjadi teman sekutu Bani
Abbasiyah sekarang justru mulai melancarkan aksi penentangan mereka. Terjadinya
pemberontak pada tahun 869 M yang dilakukan oleh kaum Zanj yang dipimpin oleh Ali bin
Muhammad. Zanj ini adalah kaum-kaum atau budak-budak yang didatangkan dari Afrika
untuk bekerja di pertambangan yang ada di Irak. Sejak mulai tahun 870-883 M kekuasaan
Bani Abbasiyah dikacaukan yang dilakukan oleh pemberontakan Zanj ini.

Setelah meninggalnya Mardawaj, Bani Buwaih yang markasnya ada di Syiraz itu
sudah berhasil menaklukkan beberapa daerah yang ada di Persia seperti Ray. Isfahan dan
19
²⁶ Yatim, Sejarah Peradaban Islam.... hal 65
daerah-daerah Jabal. Aku kemudian berusaha mendapatkan legalisasi dari Khalifah
Abbasiyah kemudian ia berhasil mendapatkan legalitas itu, dan pergi ke Irak.²⁷

Ada satu lagi gerakan lain yaitu gerakan Qaramithah yang dimulai pada tahun 874
M, yang dimulai oleh Hamdan Qarmat, yang merupakan penganut faham Syi’ah Ismailiyah
di Irak. Kemudian pada tahun 930 M, banyak serangan-serangan mereka meluas ke Mekah,
dan mereka membawa lari Hajar Aswad dan kemudian baru di kembalikan setelah dua puluh
tahun.

Kemudian muncul kembali gerakan baru yaitu gerakan Hasysyasyin yang merupakan
lanjutan dari gerakan Qaramithah. Yang memimpin gerakan ini adalah Hasan bin Sabbah (w.
1124 M). Kau Hasysyasyin ini tidak segan-segan untuk mengadakan pembunuhan-
pembunuhan secara besar-besaran terhadap negara yang berani untuk memusuhi mereka.

Ada pula pembuka-pembuka Syi’ah yang bisa membentuk Dinasti dengan bisa
menguasai daerah-daerah tertentu. Yang mungkin salah satunya adalah Ahmad bin Buwaihi
yang bisa menguasai Isfahan, Syiraz, dan Kirman yang ada di Persia. Kemudian pada tahun
945 M, mereka menyerang ke Baghdad dan kemudian Dinasti Buwaihi menguasai ibu kota
Bani Abbasiyah sampai dengan tahun 1055 M.

Kekuasaan yang dimiliki oleh Dinasti Buwaihi yang bisa menguasai Baghdad
kemudian direbut oleh Dinasti Saljuk, Saljuk ini adalah seorang pemuka duku bangsa Turki
yang berasal dari Turkistan. Pada masa pemerintahannya banyak masjid-masjid, jembatan-
jembatan, irigasi dan jalan raya yang di bangun. Tidak hanya itu tapi dalam bidang ilmu
pengetahuan juga dibangun dengan baik.

Di Mesir juga ada Dinasti Fatimiah yang merupakan Khalifah aliran Syi’ah dan juga
menjadi saingan bagi yang Khalifah aliran Ahlu Sunnah di Baghdad. Khalifah Fatimiah ini
awal mula terbentuknya adalah oleh Ubaidillah di Tunis pada tahun 909 M. Khalifa ini
memiliki angkatan laut yang suka mengadakan serangan-serangan yang sampai ke pantai
Eropa, terutama Italia dan Prancis.

Kalau di Spanyol ada Abdul Rahman dari Dinasti Bani Umayyah yang ada pada
tahun 756 M, yang membentuk Khalifah tersendiri. Dinasti Bani Umayyah Spanyol mampu
mempertahankan kekuasaannya sampai dengan tahun 1031. Abdul Rahman juga mendirikan
masjid yang sampai sekarang masih masyhur yaitu masjid Cordova. Bahkan ada universitas
Cordova yang merupakan pusat ilmu pengetahuan yang didirikan juga oleh Abdul Rahman
III (929-961 M).
20

Pada masa ini, terjadi perang Salib di Palestina. Dimana pada perang ini Asia kecil
jatuh ke tangan Dinasti Saljuk, yang kemudian jalan ke Palestina yang dilakukan oleh umat
Kristen di Eropa menjadi terhalang. Kemudian perang salib kedua terjadi lagi pada tahun
1147 M dan 1149 M yang juga diikuti oleh orang beberapa orang perang salib lainnya
hingga pada akhirnya Palestina jatuh ke tangan Inggris.

Pada bidang politik juga terjadi disintegrasi yang membawa disintegrasi juga dalam
bidang kebudayaan, dan juga dalam bidang agama. Kemudian menjadi pemicu pecahnya
umat Islam menjadi sangat besar. Adanya pusat-pusat kebudayaan baru ini, apalagi
kebudayaan yang ada di bawah kekuasaan Persia, hal ini yang membuat meningkatnya
bahasa Persia menjadi bahasa ke dua di dunia Islam, dan juga pada zaman disintegrasi ini
yang membuat ajaran-ajaran sufi yang timbul pada masa kemajuan I mengambil bentuk
terikat.

Dari pembahasan di samping, yang membahas tentang hal-hal negatif dari ekspansi,
tetapi ekspansi Islam juga memberikan dampak positif yaitu adalah pada masa ini Islam
meluas ke daerah yang dikuasai oleh Bizantium di barat, sampai ke daerah pedalaman di
timur Afrika melalui gurun Sahara yang ada di selatan. Raja-raja hidup yang berhasil
dikalahkan dan kemudian Punjab serta daerah bagian Sind masuk ke dalam kekuasaan
Islam. Kemudian Dinasti Ghuri kemudian melanjutkan ekspansi nya Islam ke dalam daerah-
daerah lain yang ada di India, sampai dengan kerajaan Delhi jatuh pada tahun 1192, dan
tidak lama setelah itu Bengal juga yang ikut menjadi daerah kekuasaan Islam. Sedangkan
cara penyebaran Islam ke daerah-daerah Sahara yang ada di Afrika itu dilakukan oleh Kaum
Murabit yang menguasai Maroko dan Andalusia. Mereka pun akhirnya bisa mengalahkan
kerajaan Zanj di Ghana pada pertengahan kedua di abad ke-11 M.

Islam yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad Saw telah membawa bangsa arab
yang semula terbelakang, bodoh, tidak beradap dan tidak terkenal, dan di abaikan oleh
bangsa lain, menjadi bangsa yang maju, ia dengan cepat bergerak mengembangkan dunia,

20
²⁷ Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam,hal. 69
membina suatu kebudayaan dan peradaban yang sangat penting artinya dalam sejarah
manusia hingga sekarang. Islam itu adalah agama yang diwahyukan kepada nabi
Muhammad Saw. Yang dulunya telah membawa bangsa Arab yang awalnya bangsa yang
terbelakang, bodoh, tidak di pandang dan juga tidak terkenal, bahkan di abaikan oleh bangsa
lain, kemudian adanya nabi Muhammad Saw yang membuat bangsa Arab menjadi maju, dan
bangsa Arab juga dengan cepat bergerak mengembangkan bangsanya, bangsa Arab mulai
membina kebudayaan nya dan peradaban yang cukup penting seperti yang kita lihat
sekarang yaitu dalam sejarah manusia hingga sekarang ini. Nabi Muhammad Saw. Juga
mengatur organisasi masyarakat yang telah memeluk agama Islam di Madina. Petugas
keagamaan dan para Da’i juga dikirim ke banyak daerah untuk mengajarkan ajaran-ajaran
Islam.²⁸

Disitulah Nabi mengajarkan dasar-dasar ataupun pokok-pokok agama Islam kepada


sahabat-sahabatnya dan membacakan wahyu-wahyu atau ayat-ayat Alquran kepada semua
pengikutnya, nabi juga menerima tamu dan semua orang-orang yang mau memeluk agam
Islam ataupun mungkin orang-orang yang ingin bertanya tentang agama Islam. Disanalah
juga nabi shalat bersama sahabat-sahabatnya.²⁹
21

2. Periode Pertengahan (1250-1800 M)

Abad pertengahan ialah tahapan sejarah umat Islam yang diawali sejak tahun-tahun
terakhir keruntuhan Daulah Abbasiyah (1250 M ) sampai timbulnya benih-benih
kebangkitan atau pembaharuan Islam yang diperkirakan terjadi sekitar tahun 1800 M. Priode
pertengahan ini juga terbagi menjadi dua bagian, yaitu masa kemunduran I (1250 – 1500 M)
dan masa tiga kerajaan besar (1500 – 1800 M).

a. Masa Kemunduran I (1250 -1500 M.)

Dinasti Jengiskhan

Disebut masa kemunduran karena masa-masa ini dunia Islam dalam proses
penghancuran oleh bangsa Mongol dibawah pimpinan Jengiskhan dan keturunannya serta
Timur Lenk yang juga masih keturunan bangsa Mongol.

21
²⁸ Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005
²⁹ Prof. Dr.H. Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1992. Hal
Daerah-daerah yang dikuasai dinasti ini adalah daerah yang terletak antara Asia kecil
di barat dan India di timur. Kedatangannya ke dunia Islam diawali dengan ditaklukkannya
wilayah-wilayah kerajaan Transoxania dan Khawarizmi 1219 M; kerajaan Ghazna pada
tahun 1221 M, Azerbaijan pada tahun 1223 M. Dan Saljuk di Asia kecil pada tahun 1243 M.
Serangan ke Baghdad dilakukan oleh Hulagukhan pada tahun 1258 M. Saat itu Khalipah Al
Mu’tashim menolak untuk menyerah.

Akhirnya kota Baghdad dikepung. Tanggal 10 Februari 1258 benteng-benteng kota


ini dapat ditembus dan Baghdad dihancurkan. Khalipah dan keluarganya serta sebagian
besar dari penduduk dibunuh dengan dipancung secara bergiliran. Beberapa dari anggota
keluarga Bani Abbas dapat melarikan diri, dan diantaranya ada yang ke Mesir dan menetap
di sana. Kota Bagdad sendiri dihancurkan rata dengan tanah, sebagaimana kota-kota lain
yang dilalui tentara Mongolia tersebut. ³⁰

Dari Bagdad pasukan Mongolia menyeberangi sungai Eufrat menuju Syiria,


kemudian melintasi Sini. Pada tahun 1260 M. Mereka berhasil menduduki Nablus dan Gaza.
Begitu pula daerah-daerah lain yang dilaluinya dapat ditaklukkan kecuali Mesir. Tentara
Kerajaan Mamalik yang saat itu sedang berkuasa di Mesir dapat memukul mundur pasukan
Mongolia dalam sebuah pertempuran di ‘Ain Jalut tanggal 13 September 1260 M.

Dari sekian banyak penguasa dinasti Ilkhan ada yang peduli terhadap pembangunan
kembali peradaban yang telah dihancurkannya itu. Diantaranya adalah Mahmud Ghazan
(683-703 /1295-1304), raja Ilkhan pertama yang beragama Islam. Dia seorang pelindung
ilmu pengetahuan dan sastra. Ia amat menggemari kesenian terutama arsitektur dan ilmu
pengetahuan alam, seperti astronomi, kimia, mineralogy, Metalurogi dan botani. ³¹

22

Dinasti Timur Lenk

22

³⁰ Drs Samsul Munir Amin, M.A, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta Amzah, 2010) hal 231
³¹ Dr. Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008) hal. 77
Kedatangan Timur Lenk ke dunia Islam tidak kurang membawa kehancuran , bahkan
ia lebih kejam daripada Jengiskan atau Hulagukhan. Berbeda dengan Jengiskan atau
Hulagukhan yang masih menganut kepercayaan Syamaniah, Timur Lenk ini sudah menganut
agama “Islam”.

Di setiap negeri yang ditaklukkannya ia mengadakan pembantaian besar-besaran


terhadap siapa saja yang menghalangi rencananya, misalnya di Afganistan ia membangun
menara yang disusun dari 2000 mayat yang dibalut dengan batu dan tanah liat; Di Iran ia
membangun menara dari 70000 kepala manusia yang sudah dipisahkan dari badannya; Di
India ia membantai lebih dari 80000 tawanan; Di Sivas, Anatolia sekitar 4000 tentara
Armenia dikubur hidup-hidup. Pada tahun 1401 M. Ia memasuki daerah Syiria bagian utara.

Tiga hari lamanya Aleppo dihancurleburkan. Kepala dari 20000 penduduk dibuat
Pyramid setinggi 10 hasta dan kelilingnya 20 hasta dengan wajah mayat menghadap ke luar.
Banyak bangunan, seperti sekolah dan masjid yang berasal dari zaman Nuruddin Zanky dari
Ayyubi dihancurkan. Hamah, Hom’s dan Ba’labaka berturut-turut jatuh ke tangannya.
Demikian pula Damaskus dikuasainya, sehingga masjid Umayah yang bersejarah mengalami
kerusakan berat. Setelah itu serangan diteruskan ke Baghdad, dan membantai 20000
penduduknya.

Tentara Usmani mengalami kekalahan. Sultan Usmani (Bayazid I) sendiri tertawan


dan mati dalam tawanan. Setelah itu Timur Lenk kembali ke Samarkhand. Ia berencana
mengadakan invasi ke Cina, Namun di tengah perjalanan ia menderita sakit yang membawa
kepada kematiannya pada usia 71 tahun.

Tepatnya tahun 1404 M. Dan mayatnya di bawa ke samarkhand. sekalipun Timur


Lenk ini terkenal sangat ganas dan kejam, tetapi ia sempat memperhatikan pengembangan
Islam. Konon ia penganut Syi’ah yang ta’at dan menyukai tarekat Naqsyabandiyah. Dalam
setiap perjalanannya ia selalu mengikutsertakan para ulama, sastrawan dan seniman. Ia
sangat menghormati para ulama. Ketika ia berusaha menaklukkan Syiria utara, ia menerima
dengan hormat sejarawan terkenal, Ibnu Khaldun yang diutus Sulthan Faraj untuk
membicarakan perdamaian. ³¹

Kaum Mamluk Di Mesir

Dinasti Mamalik berkuasa sejak tahun 1250 M. Menggantikan dinasti Al Ayyubi dan
berakhir tahun 1517 M. Karena dapat menghalau tentara Hulagukhan, Mesir terhindar dari
penghancuran, sebagaimana dialami di dunia Islam lain yang ditaklukkan oleh Hulagu.
Dinasti Mamalik ini mengalami kemajuan di berbagai bidang. Kemenangannya terhadap
tentara Mongolia menjadi modal dasar untuk mengusai daerah-daerah sekitarnya. Banyak
penguasa-penguasa kecil menyatakan setia kepada dinasti ini. (Dr. H. Anwar Sewang, MA).

23

Dinasti ini juga dapat melumpuhkan tentara Salib di sepanjang laut tengah. Dalam
bidang ekonomi, ia membuka hubungan dagang dengan Perancis dan Italia, terutama setelah
kejatuhan Baghdad oleh tentara Timur Lenk, membuat Kairo menjadi kota yang sangat
penting yang menghubungkan jalur perdagangan antara Laut merah dan laut tengah dengan
Eropa. Hasil pertanian juga meningkat. Di bidang ilmu pengetahuan, Mesir menjadi tempat
pelarian ilmuwan-ilmuwan asal Baghdad dari serangan tentara Mongolia.

Demikian pula dalam bidan arsitektur. Mereka membangun bangunan-bangunan


yang megah seperti sekolah-sekolah, masjid-masjid, rumah sakit, museum, perpustakaan,
villa- villa, kubah dan menara masjid. Kerajaan Mamalik ini berakhir tahun 1517 disebabkan
banyaknya penguasa yang bermoral rendah, suka berfoya-foya dan ditambah dengan
datangnya musim kemarau panjang dan berjangkitnya wabah penyakit. Dilain pihak
munculnya kekuatan baru, yaitu kerajaan Turki Usmani yang kemudian dapat memenangkan
perang melawan tentara Mamalik . Kemudian Mesir ini dijadikan salah satu propinsi
kerajaan Usmani di Turki.

Spanyol

Pada abad pertengahan ini Islam hanya berkuasa di daerah Granada, dibawah dinasti
Bani Ahmar (1232-1492 M) yang merupakan kekuatan Islam terakhir di Spanyol setelah
kurang lebih 7 abad setengah lamanya menguasai wilayah ini. Kota-kota lain seperti
Cordova telah jatuh ke tangan Kristen pada tahun 1238 M, Sevilla lepas pada tahun 1248
dan akhirnya Granada juga jatuh ke tangan Kristen pada tahun 1492 M.

Hal ini disebabkan karena terjadinya perpecahan diantara umat Islam terutama
orang-orang Istana dalam memperebutkan kekuasaan. Dilain pihak umat Kristen berhasil
mempersatukan diri. Abu Abdullah sebagai Khalipah terakhir tidak mampu lagi
23
³² Prof. Dr. H. Musyrifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik (Jakarta: Prenada Media, 2004) hal
membendung serangan-serangan Kristen yang dipimpin oleh Ferdinand dan Isabella, dan
akhirnya dia menyerahkan diri, dan dia sendiri hijrah ke Afrika utara.

Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Islam di Spanyol. Umat Islam setelah itu,
dihadapkan kepada dua pilihan, masuk Kristen atau pergi meninggalkan Spanyol. Pada
tahun 1609 M. Boleh dikatakan tidak ada lagi umat Islam di daerah ini. Dunia Islam
mengalami kehancuran setelah Khalipah Abbasiyah di Baghdad runtuh, dan baru mengalami
kemajuan kembali setelah muncul dan berkembangnya tiga kerajaan besar, yaitu: Usmani di
Turki, Mughal di India dan Safawi di Persia. ³³

3. Masa Tiga Kerajaan Besar ( 1500-1800 M)

Kerajaan Usmani

Pada masa Sultan Murad I (1359-1389) Usmani dapat menguasai Adrianopel yang kemudian
dijadikan ibukotanya yang baru, kemudian ditaklukkan pula Macedonia, Sopia, Salonia dan
seluruh wilayah bagian utara Yunani. Merasa cemas terhadap kemajuan ekspansi kerajaan ini
ke eropa, Paus mengobarkan semangat perang. Sejumlah besar pasukan sekutu Eropa
disiapkan untuk memukul mundur pasukan Usmani. Pasukan ini dipimpin oleh Sijisman,
raja Hongaria.
24

Namun Sultan Bayazid I (1389-1403 M), pengganti Murad I, dapat menghancurkan


pasukan sekutu Kristen Eropa tersebut. Hanya sayang Sultan Bayazid I ini dapat dikalahkan
oleh serangan tentara Timur Lenk dalam pertempuran di Ankara tahun 1402 dan dia sendiri
ditawan musuh.

Untuk mengatur pemerintahan Negara disusunlah sebuah kitab undang-undang


(qanun) yang diberi nama Multaqa al –Abhur, yang menjadi pegangan hukum bagi kerajaan
Usmani sampai datangnya reformasi pada abad ke 19. Sebab itulah Sultan Sulaiman diberi
gelar “al Qanuni. ”Dalam pembangunan, Turki Usmani ini lebih memfokuskan kepada
bidang politik , kemiliteran dan arsitektur. Bidang politik maksudnya adalah perluasan
daerah seperti di atas. Dalam bidang keagamaan, perhatian sultan cukup besar. Patwa-patwa
ulama sangat berperan dalam mengambil kebijakan Negara. Mufti adalah sebagai pejabat
urusan agama tertinggi yang memberikan fatwa resmi terhadap problematika keagamaan
dalam masyarakat.

24
³³ Buku Ajar Sejarah Peradaban Islam- Introduction
Kerajaan Safawi di Persia

Cikal bakal kerajaan ini sebenarnya berasal dari perkumpulan pengajian tasauf
tarekat safawiyah yang berpusat di kota Ardabil, Azerbaijan. Nama Safawiyah diambil dari
nama pendirinya Safi al-Din, seorang keturunan imam Syi’ah yang ke enam, Musa al
Kazhim. Kerajaan ini dapat dianggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara
Iran dewasa ini. ³⁴

Gerakan tarekat ini lama kelamaan berubah bentuk menjadi gerakan politik. Jama’ah
atau murid-muridnya berubah menjadi tentara yang teratur dan panatik dalam kepercayaan
serta menentang setiap orang yang bermazhab selain syi’ah. Kepemimpinan Safawi silih
berganti, dan semakin eksis sebagai gerakan politik yang didukung oleh pasukan tentara
yang kuat yang diberi nama Qizilbash (baret merah) pada masa kepemimpinan Ismail (1501-
1524 M).

Kemudian tahun 1622 M dapat menguasai kepulauan Hurmuz, dan mengubah


pelabuhan Gumrun menjadi pelabuhan Bandar Abbas, sehingga jalur perdagangan antara
Timur dan Barat yang biasa diperebutkan oleh Belanda, Inggris dan Perancis dapat
dikusainya.

Sepeninggal Abbas I kerajaan Safawi berturut-turut diperintah oleh enam raja, yaitu
Safi Mirza (1628-1642), Abbas II (1642-1667), Sulaiman (1667-1694), Husein (1694-
1722), Tahmasp II (1722-1732), dan Abbas III (1733-1736). Pada masa raja-raja tersebut
kondisi kerajaan Safawi semakin lama semakin menurun yang pada akhirnya membawa
kepada kehancurannya. Safi Mirza adalah seorang yang pencemburu dan kejam terhadap
pembesar-pembesar kerajaan. Faktor lain adalah konflik yang berkepanjangan dengan
kerajaan Usmani, dekadensi moral dikalangan pembesar-pembesar kerajaan, dan juga
konflik interen di kalangan mereka dalam rangka memperebutkan kekuasaan.

Kerajaan Mughal di India

Kerajaan Mughal letaknya di India dan Delhi sebagai Ibukotanya. Berdiri


seperempat abad sesudah berdirinya kerajaan safawi. Didirikan oleh Zahiruddin Babur
(1482- 1530 M), salah satu dari cucu Timur Lenk. Ia bertekad ingin menguasai Samarkhan
yang menjadi kota penting di Asia Tengah pada masa itu.
25

25
³⁴ Dr. H. Anwar Sewang, MA
Maka pada tahun 1494 ia berhasil menaklukkannya berkat bantuan raja Ismail I, raja
safawi. Pada tahun 1504 M ia juga dapat menaklukkan Kabul, ibukota Afganistan. Kerajaan-
kerajaan Hindu di India juga dapat ditaklukkannya. Babur meninnggal pada tahun 1530 M.
Diagnti oleh anaknya Humayun.(1530-1556 M) dapat menggabungkan Malwa dan Gujarat
ke daerah-daerah yang telah dikuasainya.

Sesudah Aurangzeb adalah Sultan-sultan yang lemah yang tidak dapat


mempertahankan kelanjutan kerajaan Mughal Beberapa kemajuan kerajaan Mughal antara
lain dalam bidang pertanian, yaitu berupa biji-bijian, padi, kacang, tebu, sayuran, rempah-
rempah, tembakau, kapas, nila dan bahan-bahan celupan. Hasil karya seni kerajaan Mughal
yang masih dapat dinikmati sampai saat ini adalah karya-karya arsitektur yang indah dan
mengagumkan misalnya bangunan Masjid berlapiskan mutiara, dan Tajmahal di Agra,
Mesjid Raya Delhi dan Istana indah di Lahore.

4. Periode Modern (1800 M – Sekarang)

Benturan-benturan antara Islam dengan kekuatan Eropa menyadarkan umat Islam


bahwa jauh tertinggal dengan Eropa dan yang merasakan pertama persoalan ini adalah
kerajaan Turki Usmani yang langsung menghadapi kekuatan Eropa yang pertama kali.
Kesadaran tersebut membuat penguasa dan pejuang-pejuang Turki tergugah untuk belajar
dari Eropa.

Guna pemulihan kembali kekuatan Islam, maka mengadakan suatu gerakan


pembaharuan dengan mengevaluasi yang menjadi penyebab mundurnya Islam dan mencari
ide-ide pembaharuan dan ilmu pengetahuan dari barat.

Dalam gerakan pembaharuan sangat lekat dengan politik. Ide politik yang pertama
muncul yaitu Pan Islamisme atau persatuan Islam sedunia yang digencarkan oleh gerakan
Wahabiyah dan Sanusiyah, setelah itu diteruskan dengan lebih gencar oleh tokoh pemikir
Islam yang bernama Jamaluddin Al Afghani (1839-1897).

Di India dibentuk gerakan nasionalisme yang diwakili oleh Partai Kongres Nasional
India dan juga dibentuk komunalisme yang digagas oleh Komunalisme Islam yang
disuarakan oleh Liga Muslimin yang merupakan saingan bagi Partai Kongres nasional. Di
India terdapat pembaharu yang bernama Sayyid Ahmad Khan (1817-1898), Iqbal (1876-
1938) dan Muhammad Ali Jinnah (1876-1948). ³⁵
Di Indonesia, terdapat pembaharu atau partai politik besar yang menentang penjajahan
diantaranya :

a. Sarikat Islam (S I ) dipimpin oleh HOS Tjokroaminoto berdiri pada tahun 1912 dan
merupakan kelanjutan dari Sarikat Dagang Islam yang didirikan oleh H. Samanhudi tahun
1911.

b. Partai Nasional Indonesia (PNI) didirikan oleh Sukarno (1927)

c. Pendidikan nasional Indonesia (PNI-baru) didirikan oelh Mohammad Hatta (1931)

d. Persatuan Muslimin Indonesia (Permi) menjadi partai politik tahun 1932 yang dipelopori
oleh Mukhtar Luthfi.

26

Munculnya gagasan nasionalisme yang diiringi oleh berdirinya partai-partai politik


tersebut merupakan aset utama umat Islam dalam perjuangan untuk mewujudkan Negara
merdeka yang bebas dari pengaruh politik barat. Sebagai gambaran dengan nasionalisme dan
perjuangan dari partai-partai politik yang penduduknya mayoritas muslim adalah Indonesia.
Indonesia merupakan Negara yang mayoritas muslim yang pertama kali berhasil
memproklamirkan kemerdekaannya yaitu tanggal 17 Agustus 1945. Negara kedua yang
terbebas dari penjajahan yaitu Pakistan. Merdeka pada tanggal 15 Agustus 1947 dengan
presiden pertamanya Ali Jinnah.

Pada perkembangan Islam abad modern, umat islam timbul kesadarannya tentang
pentingnya ajaran islam yang sesuai dengan ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW
sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman hidup. Karena umat Islam sudah jauh dari ajaran
Rasulullah SAW yaitu banyak penyimpangan-penyimpangan dari sumber asalnya, penyakit
bid’ah, tahayyul, klenik, perdukunan, kemusyrikan dll sangat merebak dan hamper seperti
kehidupan Jahiliyah. Dengan kondisi umat Islam tersebut maka muncullah para pembaharu
yaitu suatu gerakan pemurnian terhadap ajaran agama Islam yang sesuai dengan ajaran yang
bersumber pada Qur’an dan Hadits.

26
³⁵ Dr. H. Anwar Sewang, MA
Periode ini merupakan zaman kebangkitan Islam. Ekspedisi Napoleon di Mesir yang
berakhir pada tahun 1801 M, membuka mata dunia Islam terutama Turki dan Mesir akan
kemunduran dan kelemahan umat Islam di samping kemajuan dan kekuatan Barat. Raja dan
pemuka-pemuka Islam mulai berpikir dan mencari jalan untuk mengembalikan balance of
power, yang telah pincang dan membahayakan Islam. Kontak islam dengan Barat sekarang
berlainan sekali dengan kontak Islam dengan Barat periode klasik. Pada waktu itu, Islam
sedang naik dan Barat sedang dalam kegelapan.

Sekarang, Islam tampak dalam kegelapan dan Barat tampak gemilang. Dengan
demikian, timbullah apa yang disebut pemikiran dan aliran pembaharuan atau modernisasi
dalam Islam. Pemuka-pemuka Islam mengeluarkan pemikiran-pemikiran bagaimana caranya
membuat umat Islam maju kembali sebagaimana yang terjadi pada periode klasik. Usaha-
usaha ke arah itupun mulai dijalankan dalam kalangan umat Islam. Akan tetapi, dalam hal
itu, Barat juga bertambah maju. Beberapa tokoh pembaharu atau modernisasi di kalangan
dunia Islam di antaranya: Muhammad bin Abdul Wahab di Arabia. Muhammad Abduh,
Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Rasyid Ridha di Mesir. Sayyid Ahmad Khan, Syah
Waliyullah dan Muhammad Iqbal di India. H. Abdul Karim Amrullah, KH. Ahmad Dahlan,
dan KH. Hasyim Asy’ari di Indonesia, dan masih banyak yang lainnya (Amin, 2015: 46).

Demikian gambaran umum periodesasi peradaban Islam dari periode klasik,


pertengahan dan modern sebagai cermin masa lalu dan sebagai pelajaran bagi orang yang
datang kemudian agar mampu menghadapi masa depan dengan penuh optimisme serta
belajar dari kegagalan masa lalu dan agar terhindar dari pesimisme. ³⁶
27

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

27
³⁶ Sejarah Peradaban Islam
Pengertian sejarah ini memiliki banyak pembahasan, jadi sejarah itu adalah berasal
dari Bahasa Arab yang berasal dari kata syajaratun yang artinya sendiri adalah pohon. Kalau
misalnya di contohkan atau di gambarkan secara lebih sistematik, kata sejarah ini memiliki
arti yang sama dengan pohon, karena sama-sama memiliki cabang dan ranting, yang awal
dari itu semua berawal dari bibit, yang kemudian baru berkembang menjadi lebih tumbuh
dan lebat, kemudian akan mengalami layu dan tumbang. Hal itu digambarkan sama dengan
sejarah dari peradaban Islam, yang dimana Islam mengalami banyak masa yaitu seperti masa
pertumbuhan, perkembangan, lalu ada masa juga Islam pernah mengalami kemunduran dan
kehancuran.

Adapun istilah peradaban dapat kita sejajarkan dengan kata asing peradaban. Istilah
itu biasanya dipakai untuk bagian-bagian dan unsur-unsur dari kebudayaan yang halus dan
indah, seperti : kesenian, ilmu pengetahuan, serta sopan-santun dan sistem pergaulan
kompleks dalam suatu masyarakat dengan struktur yang kompleks. Sering juga istilah
peradaban dipakai untuk menyebut suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi,
seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan dan ilmu pengetahuan yang maju dan
kompleks. Sedangkan menurut Koentjaraningrat menjelaskan bahwa Kebudayaan adalah
keseluruhan sistem gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang dihasilkan manusia dalam
kehidupan bermasyarakat, yang diwujudkan dengan belajar. Peradaban sendiri merupakan
bagian-bagian serta unsur dari kebudayaan yang sifat, halus, maju, indah seperti misalnya
kesenian, ilmu pengetahuan adat dan sopan santun serta pergaulan, organisasi bernegara, dan
lain-lain. Serta peradaban ini digunakan untuk menyebut suatu kebudayaan yang memiliki
sistem teknologi, ilmu pengetahuan, seni-rupa, yang maju dan kompleks.

Perlu kita ketahui yang mana Sejarah telah mencatat kondisi kebesaran Islam berkat
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, di mana pada zaman itu dunia Islam menjadi
kiblat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia. Namun, sangat memilukan
bahwa masyarakat Indonesia yang religius terpuruk dalam himpitan krisis dan terbelakang
dalam berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu, hendaknya perlu ada upaya penyusunan
untuk menata kehidupan, baik ilmu pengetahuan maupun teknologi. Ilmu pengetahuan dan
teknologi merupakan unsur penting bagi terbentuknya suatu peradaban, bukan hanya
menjadi monopoli pada satu agama tertentu. Sebagai umat Islam dianjurkan kita untuk
mencari ilmu ke seluruh pelosok dunia walaupun berbeda keyakinan sebagaimana telah
dianjurkan oleh Rasulullah agar menuntut ilmu walaupun sampai ke negeri Cina (walau
hadits ini menurut beberapa pendapat tergolong maudhu’(palsu).
Kemudian, mempelajari sejarah peradaban Islam dapat memberikan semangat back
projecting theory untuk membuka lembaran dan mengukir kejayaan atau kemajuan
peradaban Islam yang lebih baru dan baik. Sejarah peradaban Islam sebagai studi tentang
masalah-masalah yang berhubungan dengan sejarah peradaban yang akan sangat bermanfaat
bagi Masyarakat islam terutama dalam rangka memberikan sumbangan bagi pertumbuhan
atau perkembangan peradaban.

Dalam kalangan sejarawan ada perbedaan yang membahas tentang dimulainya


sejarah Islam. Adapun secara umum untuk membedakan pendapat tersebut adalah, pertama,
ada sebagian sejarawan yang memberikan pendapat bahwa sejarah Islam di mulai sejak nabi
Muhammad diangkat menjadi rasul. Dengan adanya pendapat ini, selama tugas belas tahun
Nabi Muhammad Saw tinggal di Mekah itu telah lahir masyarakat muslim walaupun belum
ada kedaulatan. Kedua, sebagian sejarawan juga memberikan pendapat bahwasanya sejarah
Islam itu dimulai ketika nabi Muhammad Saw hijrah ke Madinah, hal tersebut terjadi karena
masyarakat muslim baru berdaulat ketika nabi Muhammad Saw tinggal di Mekah.
Muhammad itu tinggal di Madinah bukan hanya sebagai Rasul akan tetapi juga merangkap
sebagai pemimpin atau kepala negara yang berdasarkan konstitusi yang disebut piagam
Madinah.

Adapun menurut Harun Nasution (1985: 56-68) dan Nourouzaman Shidiqi (1983:
66-68). Yang membagi sejarah Islam menjadi tiga periode, yaitu: Periode Klasik (650-1250
M), Periode Pertengahan (1250-1800 M), dan Periode Modern (1800-sekarang).

Sekarang, Islam tampak dalam kegelapan dan Barat tampak gemilang. Dengan
demikian, timbullah apa yang disebut pemikiran dan aliran pembaharuan atau modernisasi
dalam Islam. Pemuka-pemuka Islam mengeluarkan pemikiran-pemikiran bagaimana caranya
membuat umat Islam maju kembali sebagaimana yang terjadi pada periode klasik. Usaha-
usaha ke arah itupun mulai dijalankan dalam kalangan umat Islam. Akan tetapi, dalam hal
itu, Barat juga bertambah maju. Beberapa tokoh pembaharu atau modernisasi di kalangan
dunia Islam di antaranya: Muhammad bin Abdul Wahab di Arabia. Muhammad Abduh,
Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Rasyid Ridha di Mesir. Sayyid Ahmad Khan, Syah
Waliyullah dan Muhammad Iqbal di India. H. Abdul Karim Amrullah, KH. Ahmad Dahlan,
dan KH. Hasyim Asy’ari di Indonesia, dan masih banyak yang lainnya (Amin, 2015: 46).
Demikian gambaran umum periodesasi peradaban Islam dari periode klasik, pertengahan
dan modern sebagai cermin masa lalu dan sebagai pelajaran bagi orang yang datang
kemudian agar mampu menghadapi masa depan dengan penuh optimisme serta belajar dari
kegagalan masa lalu dan agar terhindar dari pesimisme.

B. Saran

Demikianlah makalah ini kami buat. Tentu saja tidak lepas dari banyak kesalahan dan
kekurangan dalam pembuatannya. Diharapkan makalah ini dapat berkembang dalam proses
diskusi dan menambah wawasan bagi para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullatif, Abdussyafi Muhammad (2008). Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Bani


Umayyah. Jakarta: Pustaka al-Kautsar.

Affandi, Bisri (1993). Sejarah dan Kebudayaan Islam. Surabaya: Anika


Bahagia diimbangi. Ali bin Abu Thalib (2013). Solo: al- Qowam.

Amin, Samsul Munir (2015). Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Remaja Rosdakarya.

Baiguni, Ahmad (1983). Islam dan Ilmu Pengetahuan Modern. Bandung: Pustaka. Bangkit
dan Runtuhnya Bangsa Mongol (2015). Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah (2014). Jakarta: Pustaka al-Kautsar.

Cholil, Munawar (1979). Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad saw. Jakarta: Bulan
Bintang.

Dewan Ensiklopedi Islam (1993). Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ikhtiar Bari Van Hoeve.

Fakhry, Majid (1986). Sejarah Filsafat Islam. Jakarta: Pustaka Jaya. Fuad, Sayyid Aiman
(1992). Tafsir Jadid Al- Daulah al- Fathimiyah fi al- Mishr. Kairo: Dar al- Mishriyah al-
Lubaniyah.

Gazalba, Sidi (1966). Pengantar Sejarah Sebagai Ilmu. Jakarta: Bharata. Ghazali (al) (1998).
Fiqih al- Sirah. Mesir. Dar al- Kitab al- Arabi.

Hamka (2016). Sejarah Umat Islam. Jakarta: Gema Insani.

Hasan, Hasan Ibrahim (1989). Sejarah dan Kebudayaan Islam. Yogyakarta: Kota Kembang.

Anda mungkin juga menyukai