Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ISLAM HISTORIS
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok
Mata Kuliah:Metodologi Studi Islam
Dosen Pengampu:Samud,M.H.I

Disusun Oleh:
Ainun Mutmainah (2282133064)
Riri Kusmayani (2282133069)
Abdullah Hasan (2282133089)
PRODI AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS ISLAM
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
Salam sejahtera bagi kita sekalian

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunianya,sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Metodologi
Studi Islam,dengan judul:"ISLAM HISTORIS".
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah
Metodologi Studi Islam yang telah memberikan tugas kepada kami.Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan do'a,saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki.Oleh
karena itu,kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak.Akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat memberi manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Cirebon,18 September 2022

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................4
1.3 TUJUAN............................................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................................5
2.1 PENGERTIAN ISLAM HISTORIS...............................................................................5
2.2 PENDEKATAN HISTORIS DALAM STUDI ISLAM................................................6
2.3 KAJIAN KEISLAMAN ISLAM HISTORIS.................................................................7
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................................8
3.1 KESIMPULAN.................................................................................................................8
3.2 SARAN..............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................9

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber ajaran dari agama Islam ialah Al-Quran dan Hadist. Selain itu terdapat istilah Ra’yu
atau akal yang dapat menjadi pendukung untuk memahami kedua sumber ajaran agama Islam
tersebut. Peran akal sangat penting dalam memahami isi Al-Quran dan Hadis agar hukum-
hukum yang ada di dalamnya dapat disesuaikan dengan konteks atau kondisi perkembangan
zaman. Islam merupakan agama yang fleksibel dan toleran. Hal ini menjadikan agama Islam
agama memiliki keunikan dan menjadi daya tarik bagi pemeluknya maupun pemeluk agama
lainnya baik secara normatif maupun historis. Dengan sebab itu, di dalam mengkaji agama
Islam secara universal memerlukan pendekatan yang berkaitan dengan Islam dan aspek-aspek
di dalamnya. Secara umum Islam bisa dipandang dari dua aspek yang berkaitan satu dengan
lainnya yaitu aspek normatif dan historis.

1.2 Rumusan Masalah


1.Apa yang dimaksud islam historis
2.Pendekatan historis dalam studi islam
3.Kajian Keislaman Islam Historis

1.3 Tujuan
1.Mengetahui pengertian islam historis
2.Mengetahui bagaimana pendekatan historis dalam studi islam
3.Mengetahui apa saja kajian keislaman islam historis

4
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Islam Historis


Islam Historis ialah islam sebagai hasil dari sejarah yaitu pemahaman tentang islam
dan praktiknnya yang dilaksanakan oleh segenap umat Islam di seluruh dunia sejak era Nabi
Muhammad SAW hingga saat ini.
Seorang ahli sejarah Indonesia yaitu Sartono Kartodirdjo (1993: 14-15) dalam
Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, mengkategorikan definisi tentang sejarah
berdasarkan penjelasan secara subjektif dan objektif.Pertama, Sejarah dipandang secara
subjektif ialah sebuah bangunan yang dibentuk oleh penulis dalam sebuah cerita atau
penjelasan yang merupakan sebuah kesatuan yang berkaitan dengan fakta-fakta dari sebuah
kejadian. Kedua, sejarah dipandang secara objektif ialah berkaitan dengan suatu kejadian itu
sendiri yakni proses dalam aktualitasnya. Suatu sejarah tidak bisa terulang kembali atau
hanya bisa terjadi sekali dalam konstruksi kehidupan manusia.
Berdasarkan berberapa penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa sejarah
ialah gambaran terkait suatu kejadian di masa lalu kemudian dikonstruk secara ilmiah
menggunakan metode-metode tertentu serta diberikan pemaknaan dan analisa yang baik agar
mudah untuk dipahami. Dalam isitilah lain sejarah dapat dipahami sebagai suatu kejadian
yang di dalamnya terdapat objek, siapa, waktu, tempat, kapan dan latar belakang kejadiannya.
Semua unsur tersebut selanjutnya dikonstruk menjadi sebuah kesatuan yang dinamakan
dengan sejarah. Apabila dikaitkan dengan studi Islam, sejarah dapat dimaknai dengan analisis
terhadap segala peristiswa yang bekaitan dengan agama Islam sejak era Nabi Muhammad
SAW.
2.2 Pendekatan Historis Dalam Studi Islam
Pendekatan historis merupakan penelaahan serta sumber-sumber lain yang berisi
informasi mengenai masa lampau dan dilaksanakan secara sistematis, maka dapat dikatan
bahwa pendekatan historis dalam kajian islam adalah usaha sadar dan sistematis untuk
mengetahui dan memahami serta membahas secara mendalam tentang seluk-beluk atau hal-
hal yang berhubungan dengan agama Islam, baik berhubungan dengan ajaran, sejarah
maupun praktik-praktik pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, sepanjang
sejarahnya.Pendekatan kesejarahan sangat dibutuhkan dalam studi Islam, karena Islam datang
kepada seluruh manusia dalam situasi yang berkaitan dengan kondisi sosial
kemasyarakatannya masing-masing. Yaitu bagaimana melakukan pengkajian terhadap
berbagai studi keislaman dengan menggunakan pendekatan histories sebagai salah satu alat
(metodologi) untuk menyatakan kebenaran dari objek kajian itu. Pentingnya pendekatan ini,
mengingat karena rata-rata disiplin keilmuan dalam Islam tidak terlepas dari berbagai
peristiwa atau sejarah. Baik yang berhubungan dengan waktu, lokasi dan format peristiwa
yang terjadi.
5
Melalui pendekatan sejarah seseorang diajak untuk memasuki keadaan yang
sebenarnya berkenaan dengan penerapan suatu peristiwa. Dari sini, maka seseorang tidak
akan memahami agama keluar dari konteks historisnya, karena pemahaman yang keluar dari
konteks historis akan dapat menyesatkan. Seseorang yang ingin memahami Al-Qur’an secara
benar misalnya, yang bersangkutan harus memahami sejarah turunnya Al- Qur’an atau
kejadian-kejadian yang mengiringi turunnya al-Qur’an yang selanjutnya disebut dengan ilmu
asbab al-nuzul. Dengan ilmu ini seseorang akan dapat mengetahui hikmah yang terkadung
dalam suatu ayat yang berkenaan dengan hukum tertentu, dan ditujukan untuk memelihara
syari’at dari kekeliruan memahaminya. Dengan pendekatan historis ini diharapkan seseorang
mampu memahami nilai sejarah adanya Islam. Sehingga terbentuk manusia yang sadar akan
historisitas keberadaan islam dan mampu memahami nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya.
Mengingat begitu besar peranan pendekatan historis ini, maka diharapkan akan
melahirkan semangat keilmuan untuk meneliti lebih lanjut beberapa peristiwa yang ada
hubungannya terutama dalam kajian Islam di berbagai disiplin ilmu, diharapkan dari
penemuan-penemuan ini akan lebih membuka tabir kedinamisan dalam mengamalkan ajaran
murni ini dalam kehidupan yang lebih layak sesuai dengan kehendak syara’, mengingat
pendekatan historis memiliki cara tersendiri dalam melihat masa lalu guna menata masa
sekarang dan akan datang.
Penerapan pendekatan historis dapat dilakukan pada studi sumber Islam atau studi Al-
Quran maupun Sunnah, misalnya:
a. Fenomena orang mabuk shalat.
Terdapat landasan normatif dalam Al-Quran “janganlah kamu mendekati shalat,
sedang kamu mabuk”. Melalui teks tersebut terdapat makna bahwa jika sesorang sedang
mabuk janganlah ia shalat hingga ia sadar. Namun juga berkesan bahwa di luar shalat boleh
mabuk. Jelas keliru. Ayat tersebut mesti dipahamai melalui pendekatan historis asbabun
nuzul-nya. Ayat itu merupakan rangkaian pengharaman khamr. Awalnya khamr hanya
disebutkan banyak madharatnya saja disbanding dengan manfaatnya. Lalu dipertegas oleh
ayat di atas bahwa janganlah shalat ketika mabuk dan diakhiri dengan pengharaman khamr di
ayat lain. Maka, dengan pendekatan historis ayat, tidak akan ada misinterpretasi makna dalam
memahami sebuah ayat.
b. Buku yang paling awal di tulis oleh kaum muslimin adalah Kitab Allah.
Awalnya mereka sempat ragu- ragu untuk menuliskannya. Pembunuhan besar-
besaran pada para penghafal Al-Qur’an pada saat terjadinya perang Riddah (perang melawan
orang- orang murtad) dan perang melawan nabi palsulah yang membuat mereka menuliskan
kitab Allah. Hal itu di karenakan adanya rasa khawatir kitab Allah akan lenyap dan
dilupakan.

6
c. Keraguan yang lebih besar terjadi tatkala akan dilakukan penulisan hadist-hadist
Rasulullah. Hadist-hadist Rasulullah itu tidak dituliskan karena khawatir
bercampur baur dengan Al-Qur’an. Abu Bakar telah memerintahkan manusia saat ini untuk
tidak meriwayatkan sesuatu dari Rasulullah. Umar kemudian melanjutkan tradisi Abu Bakar.
Penulisan hadist ini tidak dimulai kecuali pada pertengahan abad ke-2 Hijriyah atau
pertengahan abad ke- 8 Masehi.
d. Seseorang yang ingin memahami Al-qur’an secara benar
misalnya, yang bersangkutan harus mempelajari turunnya Al-qur’an atau kejadian-
kejadian yang mengiringi turunnya Al-qur’an yang selanjutnya disebut sebagai Ilmu Asbab
al-Nuzul (Ilmu tentang Sebab-sebab Al Qur’an) yang pada intinya berisi tentang sejarah
turunnya al quran.
2.3 Kajian Keislaman Islam Historis
Kajian islam historis memunculkan berbagai kedisiplinan studi empiris:
a. Antropologi Agama
Antropologi agama merupakan kajian tentang perilaku manusia dalam meyakini suatu
ajaran agama dan keterkaitannya dengan kebudayaan.Dalam membangun sebuah pemahaman
tentang suatu masyarakat tidak dapat dinilai lebih baik ketika seseorang mempersepsikan
bahwa suatu masyarakat lebih teratur dibandingkan dengan tradisi masyarakat yang lain
secara umum.
Kajian tentang agama yang dibahas di dalam studi antropologi adalah agama sebagai
suatu fenomena budaya bukan sebagai agama yang diasumsikan berasal dari Tuhan. Sehingga
perhatiannya ialah keragaman di dalam masyarakat dan perilaku manusia. Antropologi
sebagai ilmu sosial tidak mengkaji tentang kebenaran dari sebuah agama dan segala
perangkatnya.
b. Sosiologi Agama
Sosiologi agama merupakan sebuah disiplin keilmuan yang mengkaji tentang sistem
dari hubungan sosial masyarakat yang kaitannya dengan agama. Dalam pemahaman studi
sosiologi bahwa sebuah agama memiliki beberapa karakteristik, di antaranya:
a) Stratifikasi sosial seperti kelas dan etnisitas
b) Proses sosial, seperti formasi batas relasi inter group, interaksi
personal, penyimpangan dan globalisasi
c) Pola organisasi sosial meliputi politik produksi ekonomis, sistem- sistem pertukaran, dan
birokrasi
d) Kategori biososial, seperti seks, gender, perkawinan, keluarga masa
kanak-kanak dan usia.
7
c. Psikologi Agama
Psikologi agama merupakan disiplin keilmuan yang mengkaji tentang
unsur-unsur kejiwaan manusia yang kaitannya dengan agama. Ilmu jiwa atau
psikologi ialah studi yang mengkaji keadaan jiwa seseorang berdasarkan tingkah
laku seseorang. Zakiyah Darajat mengatakan bahwa perilaku seseorang terhadap
agama yang dianutnya merupakan representasi dari keyakinannya terhadap agama. Perilaku
semacam hormat terhadap orang tua, sembahyang, memberi salam dan
lainnya termasuk fenomena agama yang bisa diterangkan menggunakan analisis
ilmu kejiwaan secara agama.

BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Islam Historis ialah islam sebagai hasil dari sejarah yaitu pemahaman tentang islam
dan praktiknnya yang dilaksanakan oleh segenap umat Islam di seluruh dunia sejak era Nabi
Muhammad SAW hingga saat ini.
Pendekatan historis merupakan penelaahan serta sumber-sumber lain yang berisi
informasi mengenai masa lampau dan dilaksanakan secara sistematis, maka dapat dikatan
bahwa pendekatan historis dalam kajian islam adalah usaha sadar dan sistematis untuk
mengetahui dan memahami serta membahas secara mendalam tentang seluk-beluk atau hal-
hal yang berhubungan dengan agama Islam, baik berhubungan dengan ajaran, sejarah
maupun praktik-praktik pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, sepanjang
sejarahnya.
Kajian islam historis memunculkan berbagai kedisiplinan studi empiris:
a. Antropologi Agama
b.Sosiologi Agama
c.Psikologi Agama
3.2 SARAN
Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat beberapa kesalahan baik dari
isi dan cara penulisan untuk itu kami sebagai pemyusun mohon maaf apabila pembaca tidak
merasa puas dengan hasil yang kami sajikan, dan kritik berserta saran juga kami harapkan
agar dapat menambah wawasan untuk memperbaiki penulisan makalah kami.
8
DAFTAR PUSTAKA

Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, Jakarta: Rajawali


Abdul Hakim, Atang, Metodologi Studi Islam, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2000
Supiana, Metodologi Studi Islam, cet. II, Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Agama Islam. 2012.

Anda mungkin juga menyukai