Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENDEKATAN SEJARAH HUKUM ISLAM

Disajikan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pendekatan dalam Kajian Islam

Oleh:
Azkiya Salisa Alfafa, S.H
NIM. 22203011093

Dosen Pengampu:
Dr. Malik Ibrahim, M.Ag
NIP. 196608011993031002

KONSENTRASI HUKUM EKONOMI SYARIAH


PROGRAM MAGISTER ILMU SYARI’AH
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmad, taufik dan hidayah-Nya
sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.
Tidak lupa ucapan terima kasih kepada:
1. Dr. Malik Ibrahim, M.Ag Selaku Dosen Mata Kuliah Pendekatan dalam Kajian Islam
2. Semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Selanjutnya demi kesempurnaan penulis dalam menyelesaiakan makalah berikutnya, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak sehingga dapat menyelesaikan dengan baik
dan sempurna.
Mudah-mudahan dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan bagi semua pihak
sehingga dapat memetik isi yang terkandung di dalamnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 2


DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan ...................................................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 6
2.1 Pengertian Pendekatan Sejarah Hukum Islam ......................................................................................... 6
2.2 Ruang Lingkup......................................................................................................................................... 7
2.3 Urgensi Pendekatan Sejarah..................................................................................................................... 8
2.4 Metode Pendekatan Sejarah ..................................................................................................................... 9
2.5 Contoh Pendekatan ................................................................................................................................ 10
BAB III PENUTUP ........................................................................................................................................ 12
Kesimpulan ................................................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejarah mengenai bagaimana Islam masuk wilayah Indonesia, merupakan suatu hal
menarik yang harus kita ketahui, sebagaimana Indonesia adalah Negara pemeluk agama Islam
terbanyak di wilayah Asia Tenggara.1 Membahas mengenai sejarah, tidak terlepas dengan
adanya nilai-nilai yang terdapat didalamnya, termasuk masalah hukum. Kajian hukum dalam
agama Islam telah muncul sejak masa Nabi Muhammad SAW, yang dilanjutkan oleh para
sahabat setelah Nabi wafat, kemudian para tabi’in, hingga lahirnya para madzhab.
Hukum merupakan pedoman bagi berlangsungnya kehidupan manusia. Sumber hukum
umat Islam adalah Alquran, Allah SWT menurunkan Alquran agar digunakan sebagai petunjuk
yang lurus, serta ada hadis Nabi yang juga digunakan sebagai landasan hukum pada masa Nabi
hingga sekarang. Namun, pada saat ini dimana zaman semakin modern dan segala permasalahan
yang timbul semakin kompleks, maka segala penetapan permasalahan hukum tidak berdasarkan
Alquran dan hadis saja. Adapun ijma’ dan qiyas sebagai sumber hukum yang berfungsi untuk
menyempurnakan pemahaman tentang maqasid al-syari’ah.2
Dalam melakukan ijtihad untuk menentukan hukum Islam, para mujtahid selalu
memperhatikan situasi dan kondisi pada masa itu. Hukum Islam tidak semata-mata lahir tanpa
suatu sebab, namun hukum islam lahir dengan adanya problematika yang muncul sebagai solusi
atas problematika tersebut. Problematika masyarakat selalu berkembang dan berubah seiring
dengan perubahan dan perkembangan masyarakat itu sendiri. Dengan demikian, secara otomatis
hukum Islam akan selalu berkembang dan berubah sesuai dengan perkembangan dan perubahan
pada suatu masa.
Segala aspek kehidupan, tidak terlepas dengan adanya sejarah, sejarah merupakan bukti
yang konkret atas kejadian masa lalu. Dengan adanya sejarah masyarakat dapat mengetahui
segala sesuatu yang terjadi di masa lampau dan mempelajarinya untuk menemukan sebuah hal
yang bermanfaat untuk masa yang akan datang. Sejarah sangat penting untuk dipelajari secara
rinci, maka dalam hal ini pendekatan sejarah digunakan untuk mengkaji hukum Islam.

1
Islam Menurut Negara, https://id.wikipedia.org/wiki/Islam_menurut_negara#cite_ref-153, diakses pada 17 Oktober
2022
2
Muannif Ridwan, M. Hasbi Umar, dan Abdul Ghafar, “Sumber-Sumber Hukum Islam dan Implementasinya (Kajian
Deskriptif Kualitatif Tentang Alquran, Sunnah, dan Ijma’)”, BORNEO: Journal of Islamic Studies, Vol. 1, No. 2,
(Januari-Juni 2021), hlm 30.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendekatan sejarah hukum Islam ?
2. Apa saja ruang lingkup pendekatan sejarah ?
3. Apa saja urgensi pendekatan sejarah ?
4. Bagaimana metode dalam pendekatan sejarah ?
5. Bagaimana contoh dalam pendekatan sejarah ?

1.3 Tujuan
1. untuk mengetahui pengertian pendekatan sejarah
2. Untuk mengetahui macam-macam ruang lingkup pendekatan sejarah
3. Untuk mengetahui urgensi pendekatan sejarah
4. Untuk mengetahui metode dalam pendekatan sejarah
5. Untuk mengetahui bagaimana contoh pendekatan sejarah
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendekatan Sejarah Hukum Islam


Pendekatan secara etimologi adalah derivasi dari kata dekat, yang artinya tidak jauh.
Kata dekat setelah diberi awalan pe dan akhiran an maka artinya (a) proses, perbuatan, cara
mendekati (b) usaha dalam melakukan sebuah penelitian untuk mengadakan hubungan
dengan orang yang diteliti atau metode-metode untuk mencapai pengertian tentang masalah
penelitian. Sedangkan pengertian pendekatan dari sudut terminologi adalah cara pandang atau
paradigma yang terdapat dalam suatu bidang ilmu yang selanjutnya digunakan dalam
memahami agama. Maka dapat dipahami bahwa pendekatan merupakan sudut pandang objek
kajian yang akan digunakan dalam mengkaji apasaja yang akan diteliti dengan metode
ilmiah.3
Secara harfiah sejarah artinya informasi tentang waktu. Para ahli Bahasa memberi
makna sejarah sebagai asal usul, keturunan, silsilah, kejadian dan peristiwa yang benar-benar
terjadi pada masa lampau. Dalam Bahasa Inggris, sejarah merupakan terjemah dari history
yang berasal dari Bahasa Yunani istoria yang bermakna ilmu. Dalam penggunaannya, para
filsuf Yunani Aistoteles, istoria merupakan penelaahan secara sistematis mengenai segala
gejala alam. Secara terminologi, sejarah merupakan informasi tentang pemikiran, ilmu dan
pengetahuan manusia yang membahas tentang perkembangan manusia itu sendiri dengan
peristiwa yang menyertainya.4
Pendekatan sejarah dalam studi Islam dapat diartikan sebagai suatu paradigma kajian
keagamaan yang diteliti secara ilmiah dengan berdasar pada sejarahnya. Sejarah yang
dimaksud adalah peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau dan dapat ditelusuri jejak
sejarahnya. Sejarah awal mula adanya hukum Islam terbagi ke dalam beberapa tahap
pertumbuhan dan perkembangan tergantung pada ukuran serta tujuan dalam pentahapan
tersebut. Namun pada umumnya tahapan pertumbuhan dan perkembangan hukum islam
terbagi menjadi lima tahap, yaitu:
1. Periode hukum Islam, yakni pada masa Nabi Muhammad SAW (610-632 M)
2. Periode pertumbuhan dan perkembangan hukum Islam, yakni pada masa Khulafa al-
Rasyidin (632-662 M)

3
Mochamad Afroni, “Pendekatan Sejarah dalam Studi Islam”, Jurnal Madaniyah, Vol. 9, No. 2, Agustus 2019, hlm
269.
4
Panji Adam, “Hukum Islam (Sejarah, Perkembangan, dan Implementasinya di Indonesia)”, (Jakarta Timur: Sinar
Grafika, 2019), hlm 2.
3. Periode-periode kemajuan hukum Islam, yakni pada masa Imam Madzhab (abad 7-10
M)
4. Periode kemunduran hukum Islam, yaitu pada masa taqlid pada Imam Madzhab (abad
10-19 M)
5. Periode pembaruan hukum Islam, yaitu pada masa kebangkitan kembali (abad 19-
sekarang)5

2.2 Ruang Lingkup


Islam dapat dijadikan sebagai objek kajian sejarah, adapun ruang lingkup kajian studi
islam sebagai berikut:
1. Arab Pra-Islam yakni keadaan bangsa Arab menjelang kemunculan agama Islam. Adanya
kesinambungan antara agama Islam dengan tradisi keagamaan.
2. Studi tentang kehidupan Nabi Muhammad, sejak perang dunia II studi tentang kehidupan
Nabi Muhammad mulai bermunculan melalui berbagai karya tulisan, misalnya A.
Guillaumi yang menerjemahkan Sirah al Nabi karya Ibnu Hisham, karya ini merupakan
sumber utama informasi tentang Nabi, segala aktivitasnya, para sahabatnya, dan lain
sebagainya.
3. Studi Alquran, yakni terkait dengan pembentukan teks Alquran, kronologi turunnya
Alquran, sejarah teks, variasi bacaan, hubungan Alquran dengan kitab-kitab sebelumnya
dan isu-isu lain seputar kajian Alquran.
4. Studi Hadis, yang menjadi permasalahan dalam studi hadist adalah keaslian hadis,
eksistensi pengumpulan hadis dan pengkodifikasian hadis, yang disebabkan sedikitnya
sumber data dalam bentuk penulisan.
5. Studi Ilmu Kalam, yaitu salah satu bidang kajian yang sulit karena kompleksitas dan
luasnya obyek kajian. Kajian kalam pada masa-masa awal Islam menjadi bagian dari studi
filsafat, studi fiqh, studi tradisi dan bagian dari politik.
6. Studi Ilmu Tasawuf, studi tadisi Islam tidak dapat terlepas dari studi tentang kisah mistis
yang mungkin juga merupakan aspek yang muncul pada masa awal Islam.
7. Studi Aliran Syiah, adanya pengecualian tradisi sarjana barat yang hanya cenderung
melihat Islam sebagai agama yang monolitis. Mempunyai norma yang terdefinisikan
secara baik untuk keimanan dan ibadah. Hal ini biasanya diidentifikasi dengan sikap
dikalangan muslim sunni dengan alasan dia dianggap sebagai ortodoks.
8. Popoler Religion (agama rakyat), mengenai tentang peribadatan, penyembahan, dan agama
rakyat yang merupakan wilayah kajian yang utama dalam kajan studi Islam. Penekanannya

5
Dr. Achmad Irwan Hamzani, “Hukum Islam Dalam Sistem Hukum di Indonesia edisi Revisi”, (Jakarta: Kencana,
2020), hlm 37.
lebih banyak pada asal mula kesalehan dalam Islam dan kualitas pengalaman orang
beriman yang perlu dikaji untuk menghindari kesalahan dalam memandang Islam sebagai
agama formalitas.
9. Kajian tentang Ibadah,
10. Kajian tentang Filsafat,
11. Kajian tentang hukum Islam.6

2.3 Urgensi Pendekatan Sejarah


Pendekatan sejarah dalam Islam memiliki berbagai macam fungsi7, diantaranya:
1. Fungsi rekreatif
Fungsi rekreatif menekankan pada upaya untuk menumbuhkan rasa senang pada
pembaca maupun penulis sejarah. Fungsi rekreatif dapat diperoleh ketika membaca buku
sejarah atau mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang mana dengan melakukan
kegiatan tersebut dapat menjadikan seseorang seolah-olah sedang berkreasi ke masa
lampau.
2. Fungsi inspiratif
Dengan mempelajari sejarah diharapkan dapat menumbuhkan inspirasi, imajinasi
serta kreativitas khususnya pada generasi muda, yakni dengan cara menghayati berbagai
peristiwa dari kisah para pahlawan serta memperhatikan karya-karya besar para tokoh.
Selain itu, fungsi inspirasi juga dapat dikaitkan dengan sejarah sebagai pendidikan moral,
yang mana setelah belajar sejarah, seseorang diharapkan dapat menerima atau menolak
keyakinan pelajaran yang terkandung dalam peristiwa sejarah yang dimaksud.
3. Fungsi instruktif
Fungsi instruktif yaitu alat bantu dalam proses pembelajaran. Sejarah berperan dalam
upaya penyampaian pengetahuan dan ketrampilan kepada pelajar mengenai kejadian pada
masa lampau. Sejarah menyuguhkan peristiwa munculnya suatu peradaban, mulai dari
proses perkembangan hingga keruntuhannya, yang mana peristiwa tersebut diharapkan
menjadi sarana instruktif yang mengajarkan secara tidak langsung kepada masyarakat di
masa ini agar lebih berhati-hati dalam merancang masa depan.
4. Fungsi edukatif
Fungsi edukatif dalam hal ini dimaksudkan agar sejarah dapat dijadikan pelajaran
dalam kehidupan sehari-hari bagi umat manusia. Dalam sejarah tidak hanya membahas
peristiwa masa lampau yang tidak dapat diambil hikmahnya pada masa kini, akan tetapi

6
H.M. Sahibuddin, “Pendekatan dalam Pengkajian Islam (Konsep Dasar dalam Memahami Ilmu ke-Islaman perspektif
Charles J Adam)”, Universitas Islam Madura (UIM) Pamekasan, hlm 6-7.
7
Mochamad Afroni, “Pendekatan Sejarah dalam Studi Islam”, hlm 270-271.
sejarah mengajarkan berbagai contoh peristiwa yang sudah terjadi agar seseorang menjadi
bijaksana, yang mana diharapkan sejarah dapat digunakan sebagai petunjuk dalam
berperilaku.

2.4 Metode Pendekatan Sejarah


Dalam mengungkap sebuah peristiwa pada masa lampau, khususnya dalam
pengkajian Islam, dibutuhkan sebuah metode. Adapun metode yang harus dilakukan seorang
peneliti untuk mengkaji sebuah penelitian dengan menggunakan pendekatan sejarah, sebagai
berikut:
1. Heuristic
Metode heuristic merupakan suatu metode yang digunkan untuk menemukan
berbagai sumber yang diperlukan. Dalam penyajiannya, sumber sejarah dapat ditemukan
dalam berbagai bentuk misalnya dari arsip, dokumen, buku, majalah, jurnal, surat kabar
dan lain sebagainya. Berdasarkan sifatnya sumber sejarah dapat diklasifikasikan menjadi
dua macam yakni sumber primer dan sumber sekunder.
Sumber data primer merupakan pengambilan data yang diperoleh secara langsung
dari sumber kejadian atau pelaku sejarah, yakni berupa wawancara, video, naskah, artefak,
dokumen, foto, dan lain sebagainya. Sedangkan sumber data sekunder ialah data yang
diperoleh bukan dari pelaku sejarah, akan tetapi berasal dari seorang peneliti yang telah
melakukan penelitian terkait sejarah tersebut.
2. Interpretasi
Interpretasi merupakan sebuah penetapan makna dari hasil fakta-fakta yang telah
diperoleh, yang diharapkan antara satu fakta dengan fakta yang lain memiliki keterkaitan.
Interpretasi terbagi menjadi dua macam yakni interpretasi analisis dan interpretasi
sintesis. Interpretasi analisis yaitu menguraikan data-data yang diperoleh berdasarkan
jenis dan kelompok, yang nantinya akan terdapat kesimpulan dari data tersebut.
Sedangkan analisis sintesis merupakan menyatukan data untuk diambil kesimpulan.
3. Historiografi
Rangkaian terakhir dari penelitian sejarah adalah merangkai fakta serta maknanya
menjadi tulisan sejarah secara kronologis/diakronis dan sistematis. Pendekatan
historiografi yang digunakan harus menjadikan sejarah tampak benar nyata adanya,
setelah melalui proses heuristic dan interpretasi. Karena sejarah merupakan fakta yang
benar-benar terjadi bukan merupakan sesuatu yang seharusnya terjadi, sejarah adalah
realistis bukan idealistis.8

8
Darlin Rizki, dkk. “Pendekatan Studi Islam dalam Teori dan Aplikasi”, (Yogyakarta: Q-Media, 2021), hlm 11-14.
2.5 Contoh Pendekatan
1. Fenomena orang mabuk shalat
Disebutkan dalam Q.S An Nisa ayat 43 yang berbunyi

َّ ‫ٓاٰيَيُّ َها الَّ ِذيْ َن آ َمنُ ْوا ََل تَ ْقَربُوا‬


......... ‫الص ٓلوةَ َواَنْتُ ْم ُس ٓك ٓرى َح ّٰٓت تَ ْعلَ ُم ْوا َما تَ ُق ْولُْو َن‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendekati shalat, sedang kamu mabuk
…..”
Dalam kitab tafsir Ibnu Katsir ayat tersebut diterangkan bahwa Allah melarang hamba-
hamba-Nya yang beriman untuk melakukan shalat pada saat mabuk, ketika dia tidak bisa
mengerti perkataan yang keluar dari mulutnya.
Larangan melakukan shalat pada saat mabuk ini berlaku sebelum khamar diharamkan,
yakni pada saat Umar bertanya kepada Rasulullah, disebutkan dalam Q.S Al-Baqarah ayat
219

‫اْلَ ْم ِر َوالْ َمْي ِس ِر‬


ْ ‫ك َع ِن‬
َ َ‫يَ ْسَلُ ْون‬
“Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang khamar dan judi …”
Kemudian ketika surat An Nisa ini turun, beliau membacakannya kepada Umar,
ujarnya “Ya Allah, berikanlah kepada kami penjelasan yang lengkap tentang khamar”.
Setelah ayat ini turun, para sahabat tidak lagi minum khamar pada waktu shalat.9
Ayat tersebut perlu dipahami lebih dalam yakni dengan pendekatan historis asbabun
nuzulnya, yang mana ayat tersebut merupakan rangkaian pengharaman khamr. Awal
mulanya khamr hanya disebutkan banyak mudharatnya dibanding dengan manfaatnya.
Kemudian dipertegas dengan ayat diatas bahwa janganlah shalat ketika mabuk dan diakhiri
dengan pengharaman khamar di ayat lain. Maka dengan pendekatan historis, tidak akan
ada kurangnya penafsiran dalam memahami makna sebuah ayat.
2. Penulisan Al-Qur’an
Penulisan Alquran terjadi pada masa Khalifah Abu Bakar. Pada masa Rasulullah
Alquran tidak ditulis karena adanya kekhawatiran terhadap orang awam yang tidak dapat
membedakan sabda Nabi dan wahyu Alquran serta dikhawatirkan para sahabat akan sibuk
menulis daripada menghafal. Pada perang Riddah (perang melawan orang-orang murtad)
dan perang melawan nabi palsu terjadi pembunuhan besar-besaran terhadap para penghafal
Alquran, hal inilah yang meyakinkan para sahabat untuk menuliskan Alquran karena
dikhawatirkan Alquran akan hilang dan dilupakan.

9
Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfury, “Tafsir Ibnu Katsir”, (Bandung: Sygma Creative Media Corp, 2012), hlm
223.
3. Keraguan ketika akan dilakukan penulisan hadist-hadist Rasulullah
Para khalifah tidak menuliskan hadis Rasulullah karena adanya rasa khawatir bahwa
hadis-hadis Rasulullah akan bercampur dengan ayat Alquran. Pada masa itu Abu Bakar
memerintahkan untuk tidak meriwayatkan sesuatu dari Rasulullah. Namun pada
pertengahan abad ke-2 H hadis Rasulullah mulai ditulis, karena para penghafal hadis mulai
berkurang dan para sahabat yang hafal hadis banyak yang meninggal serta sebagian
berpencar di berbagai wilayah Islam. Selain itu, adanya pemalsuan hadis mulai
berkembang.10

10
Darlin Rizki, dkk. “Pendekatan Studi Islam dalam Teori dan Aplikasi”,hlm 19-22.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Pengertian pendekatan sejarah yaitu sebagai suatu paradigma kajian keagamaan yang diteliti
secara ilmiah dengan berdasar pada sejarahnya. Sejarah yang dimaksud adalah peristiwa yang
benar-benar terjadi di masa lampau dan dapat ditelusuri jejak sejarahnya. Adapun ruang lingkup
dalam pendekatan sejarah yaitu arab pra-Islam, studi tentang kehidupan Nabi SAW, studi Alquran,
studi Hadist, studi ilmu kalam, studi ilmu tasawuf, studi aliran syiah, popoler religion (agama
rakyat), kajian tentang ibadah, kajian tentang filsafat, serta kajian hukum islam. Pendekatan
sejarah memiliki urgensi diantaranya fungsi rekreatif, fungsi inspiratif serta fungsi instruktif.
Dalam mengkaji penelitian khususnya melalui pendekatan sejarah, terdapat metode yang harus
dilakukan peneliti yaitu metode heuristic, interpretasi, serta historiografi. Contoh pendekatan
sejarah diantaranya fenomena orang mabuk dalam keadaan shalat, penulisan Alquran dan
DAFTAR PUSTAKA

Afroni, Mochamad. Pendekatan Sejarah dalam Studi Islam. Jurnal Madaniyah, Vol. 9, No. 2,
Agustus 2019.
Al Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. 2012. Tafsir Ibnu Katsir. Bandung: Sygma
Creative Media Corp.
Irwan Hamzani, Achmad. 2020. Hukum Islam Dalam Sistem Hukum di Indonesia edisi
Revisi.Jakarta: Kencana.
Islam Menurut Negara, https://id.wikipedia.org/wiki/Islam_menurut_negara#cite_ref-153,
diakses pada 17 Oktober 2022
Panji Adam, Panji. 2019. Hukum Islam (Sejarah, Perkembangan, dan Implementasinya di
Indonesia). Jakarta Timur: Sinar Grafika.
Ridwan, Muannif, M. Hasbi Umar, dan Abdul Ghafar. Sumber-Sumber Hukum Islam dan
Implementasinya (Kajian Deskriptif Kualitatif Tentang Alquran, Sunnah, dan Ijma’). BORNEO:
Journal of Islamic Studies, Vol. 1, No. 2, (Januari-Juni 2021).
Rizki, Darlin dkk. 2021. Pendekatan Studi Islam dalam Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Q-
Media.

Anda mungkin juga menyukai