Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“BARISAN DAN DERET”


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Matematika Bisnis
Dosen Pengampuh : Nuraisyiah, S.Pd, M.Pd.

Disusun oleh:

KELOMPOK 3

Nur Zazlin 230901600018


Alfitra Nurhikma B 230901601001
Zarah Umairah 230901601002
Luthfiyyah 230901601003
Mardawiah Az Zahra 230901601004
Nurhalizah 230901601005
Aqila Adra 230901601006
Indri Sapira Putri 230901601007

PROGRAM STUDI AKUNTANSI TERAPAN


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji pagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dalam
menyelesaikan makalah dengan tepat waktu. Tanpa Rahmat dan pertolongan-
Nya, kami tidak mampu menyelesaikan makalah dengan judul “Barisan dan
Deret” dengan baik. Tidak lupa kita curahkan shalawat serta salam kepada Nabi
Muhammad SAW. yang senantiasa memberikan petunjuk dan penerang kejalan
kebaikan. Dan tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. Husain syam, M.TP,. IPU,. ASEAN eng. Selaku rektor Universitas
Negeri Makassar yang telah membina Lembaga (tempat) kami menimbah ilmu
saat ini.
2. Ibu Nuraisyiah, S.Pd, M.Pd. Selaku dosen pengampuh mata kuliah Matematika
Bisnis.
3. Rekan-rekan yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Dalam penyusunan Makalah, kami menyadari bahwa tugas makalah ini


masih sangat jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun tulisan. Oleh
karena itu segala kerendahan hati kami menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pihak manapun. Khususnya dari dosen mata kuliah guna
menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik dimasa yang
akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan semoga
allah SWT senantiasa melimpahkan rahmatnya kepada kita semua. Amiin.

Makassar, 20 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Deskripsi Singkat.........................................................................................1
B. Relevansi......................................................................................................1
C. Indikator.........................................................................................................1
BAB 2......................................................................................................................2
PEMBAHASAN.....................................................................................................2
A. Pengertian Deret.........................................................................................2
B. Deret Hitung (Aritmatika).........................................................................3
C. Deret Ukur (Geometri)...............................................................................5
SOAL DAN STUDI KASUS……………………………………………………..7
BAB 3....................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................10
A. Kesimpulan................................................................................................10
B. Saran..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

JUDUL:BARISAN DAN DERET


A. Deskripsi Singkat

Matematika adalah salah satu ilmu dasar, yang semakin dirasakan


retinteraksinya dengan bidang-bidang lainnya seperti Ekonomi dan
Bisnis. Peran matematika dalam interaksi ini terletak pada struktur ilmu
dan peralatan yang digunakan dalam berbagai bidang seperti indutri,
asuransi, ekonomi, peralatan, dan banyak bidang sosial maupun teknik.
Oleh karena itu pembuatan makalah yang berjudul “Barisan Deret” ini
dilatar belakangi untuk mempermudah proses belajar mengajar mata kuliah
Matematika Bisnis. Prinsip deret banyak diterapkan untuk menelaah
perilaku bisnis dan ekonomi, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Prinsip deret hitung banyak diterapkan dalam menganalisis
perilaku perkembangan. Sedangkan prinsip deret ukur, bersama-sama
dengan konsep logaritma, serta digunakan untuk menganalisis perilaku
pertumbuhan.

B. Relevansi
Pada bagian ini dibahasa tentang “Barisan dan Deret” dengan dasar
pemahaman ini akan menjadi landasan bagi mahasiswa untuk memahami:
a. Apa yang dimaksud dengan deret?
b. Bagaimana cara menghitung dan menentukan jumlah deret hitung?
c. Bagaimana cara menghitung dan menentukan jumlah deret ukur?
C. Indikator
Mahasiswa mampu:
a. Mendeskripsikan pengertian deret.
b. Memaparkan cara menghitung dan menentukan jumlah deret hitung.
c. Memaparkan cara menghitung dan menentukan jumlah deret ukur.

1
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Deret
Deret adalah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan
memenuhi kaidah-kaidah tertentu. Bilangan-bilangan yang merupakan unsur dan
pembentuk sebuah deret dinamakan suku. Keteraturan rangkaian bilangan yang
membentuk sebuah deret terlihat pada pola perubahan bilangan-bilangan tersebut
dari satu suku ke suku berikutnya.
Dilihat dari jumlahnya suku yang membentuk, deret digolongkan atau
deret terhingga dan tak terhingga. Deret berhingga adalah deret yang jumlah suku-
suku tertentu, sedangkan deret tak terhingga adaalah deret yang jumlah suku-
sukunya tidak terbatas. Sedangkan dilihat dari segi pola perubahan bilangan ada
suku-sukunya, deret bisa dibedakan menjadi deret hitung, deret ukur dan deret
harmoni.
Contoh:
Jumlah kursi pada setiap barisnya dalam ruang seminar tersebut dapat
dinyatakan dengan barisan bilangan 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, ....
Urutan tersebut merupakan barisan bilangan karena memiliki pola, yaitu
"ditambah 2".
terdapat 7 baris kursi maka jumlah seluruh kursi dalam ruang seminar
tersebut dapat dihitung dengan cara:
3 + 5 + 7 + 9 + 11 + 13 + 15 = 63
Selanjutnya, diperoleh jumlah seluruh diperoleh jumlah seluruh
kursi dalam ruang seminar terebut adalah 63 kurssi. Hasil penjumlahan 7
suku pada suatu deret disimbolkan dengan S7 maka pada deret
3 + 5 + 7 + 9 + 11 + 13 + 15 + ... diperoleh
S7 = 63
Uraian tersebut memperjelas definisi deret berikut.
Berikut dapat dilihat beberapa contoh deret.
1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 dinamakan deret 6 bilangan asli pertama
2 + 3 + 5 + 7 + 11 dinamakan deret 5 bilangan prima pertama

2
0 + 2 + 4 + 6 + 8 + 10 + 12 dinamakan deret 7 bilangan genap pertama.
Dalam ilmu ekonomi deret hitung an deret ukur banyak digunakan
dalam hal menghitung pertumbuhan penduduk dan pangan, mengukur
biaya produksi dan pendapatan, serta menghitung bunga majemuk dalam
dunia perbankan.

B. Deret Hitung (Aritmatika)


Deret aritmatika atau deret hitung adalah deret yang mempunyai beda
yang tetap atau Un – Un-1 selalu tetap. Bentuk umum dari deret aritmatika atau
deret hitung adalah U1 + U2 + U3 + ... + Un.
Pada barisan bilangan, tiap-tiap bilangan yang terdapat pada barisan
bilangan disebut suku. Hal ini juga berlaku untuk deret, yaitu setiap bilangan pada
suatu deret disebut suku.
Pada deret 1 + 5 + 9 + 13 + 17 + .... maka:
Suku ke-1 = 1, ditulis U1 = 1, Suku ke-2 = 5, ditulis U2 = 5, dst
Barisan bilangan dinyatakan dengan U1, U2, U3, ..., Un. Dan deret yang bersesuaian
dengan barisan bilangan itu dinyatakan dengan U1 + U2 + U3 + ... + Un. Pada
suatu deret, jika hasil dari U2 – U1, U3 – U2, U4 – U3 atau Un – Un-1 selalu tetap dan
selalu sama, maka deret tersebut disebut deret aritmatika atau deret hitung.
Bilangan yang selalu tetap itu disebut beda.
Rumus suku ke-n deret aritmatika
Dalam deret aritmatika U1 + U2 + U3 + ... + Un. Dengan beda b maka dapat
ditentukan:
Un = U1 + (n – 1) b
Keterangan:
Un = suku ke-n n = banyaknya suku

U1 = suku pertama b = beda

Contoh:
Dalam deret aritmatika diketahui U1 = 5 dan U7 = 29. Tentukan besar bedanya!

Jawab:

U1 = 5 dan U7 = 29, n = 7

3
Un = U1 + (n – 1) b

U7 = 5 + (7 - 1) b

29 = 5 + (7 – 1) b

29 – 5 = 6b

24 = 6b
24
b=
6
b=4
jadi, beda deret tersebut adalah 4.
Rumus jumlah n suku pertama
Jika n suku pertama dari deret aritmatika dinyatakan dengan Sn, maka:
Sn = U1 + U2 + U3 + ... + Un

U2 = U1 + b
U3 = U1 + 2b
Un-1 = Un – b
Un-2 = Un – 2b
Jadi Sn = U1 + (U1 + b) + (U1 + 2b) + ... + (Un – b) + (Un – 2b) + (Un )
Jika urutan suku-suku pada penjumlahan diatas dibalik urutannya maka
susunannya menjadi:
Sn = Un + (Un – b) + (Un – 2b) + ... + (U1 + b) + (U1 + 2b) + (U1)
Sn = U1 + (U1 + b) + (U1 + 2b) + ... + (Un – b) + (Un – 2b) + (Un )
Sn = Un + (Un – b) + (Un – 2b) + ... + (U1 + b) + (U1 + 2b) + (U1)
2Sn = (U1 + U2) + (U1 + Un) + (U1 + Un) + ... + (U1 + U2) + (U1 + Un) + (U1 + Un)
Maka
2Sn = n (U1 + U2)
( U 1+U 2 )
Sn =
2
1 1
Sn = n ( U 1 +U 2 ) atau Sn = n ¿
2 2

4
C. Deret Ukur (Geometri)
Deret ukut merupakan deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan
perkalian terhadap sebuah bilangan tertentu. Bilangan yang membedakan suku-
suku sebuah deret ukur dinamakan pengganda, yakni merupakan hasil bagi antar
nilai suatu suku terhadap nilai suku didepannya. Suatu deret yang memiliki rasio
U2 U 3 U 4 Un
(perbandingan) yang tetap atau hasil dari , , ,…, , selalu tetap
U1 U 2 U 3 U n−1
disebut deret geometri atau deret ukur.
Deret geometri naik dan turun
Dalam deret geometri yang dinilai suku berikutnya lebih dari nilai suku
sebelumnya, atau U n +1> U n disebut deret geometri naik, sedangkan jika nilai suku
berikutnya kurang dari nilai suku sebelumnya atau U n +1< U n disebut deret
geometri turun.
Rumus suku ke-n pada deret geometri
Dalam deret geometri U1 + U2 + U3 + ... + Un dengan rasio r dapat diperoleh
hubungan-hubungan berikut ini.
U2 = U1 + r = U1 + r2-1
U3 = U1 + r2 = U1 + r3-1
U4 = U1 + r3 = U1 + r4-1
U5 = U1 + r4 = U1 + r5-1
Un = U1 + rn-1
Berdasarkan uraian diatas, maka diperoleh rumus suku ke-n untuk deret geometri
barikut ini:
Rumus suku ke-n suatu deret geometri adalah:
Un = U1 + rn-1

Un = suku ke-n n = banyak suku


U1 = suku pertama r = rasio
Jumlah n suku pertama deret geometri
Bentuk umum deret geometri adalah:
U1 + U2 + U3 + ... + Un

5
Jika Sn merupakan hasil penjumlahan deret geometri maka:

Sn = U1 + U2 + U3 + ... + Un
Sn = U1 + U2 + U3 + ... + Un
Sn = U 1 + ( U 1 r ) + ( U 1 r ) +…+ ( U 1 r ) ........................................... (1)
2 n−1

Persamaan satu dikalikan dengan r, maka:


r S n=( U 1 r ) + ( U 1 r 2 ) +…+ ( U 1 r n−1 ) + ( U 1 r n )

Sn=U 1+ ( U 1 r ) + ( U 1 r 2 ) ❑❑ +…+ ( U 1 r n−1)


r S n−S n=−U 1
n
r S n−S n=U 1 r −U 1
( r −1 ) S n=U 1 r n−U 1
U 1 r n−U 1
Sn=
(r−1)
Dua hal yang penting untuk diketahui atau dihitung dalam setiap persoalan
deret, baik deret hitung maupun deret ukur, adalah besarnya nilai pada suatu suku
tertentu dan jumlah nilai deret tersebut sampai dengan suku yang bersangkutan.

6
SOAL-SOAL DAN STUDI KASUS
1. Diketahui barisan aritmatika dengan suku ke-5=8 dan suku ke-9=20.Suku ke-
10 adalah
Jawab:
Dik: U9=20
U5=8
U9-U5=20-8
4b =12
12
b= =3
4
U10=U9+b
=20+3
=23
2. Dalam suatu deret aritmatika diketahui U1=8 dan U7=62.Tentukan besar
bedanya!
Jawab:
Un= a+(n-1) n
U1= a+(n-1) b
8 =a
 U7= a+(7-1) b
62=8+6b
54=6b
54
b =
6
=9
3. Diketahui suku pertama dan kelima barisan geometri berturut-turut adalah 5
dan 80.Suku ke-9 barisan tersebut adalah
Jawab:
U1=5 U9=U5. r4
U5=80 =80.24

U 5 80
= =80.16 =1280
U1 5

r4 = 16 r= 2

7
4. Tentukan jumlah 6 suku pertama dari deret geometri 3+6+12+24+……
Jawab:
Dik: a=3
r=2
n=6
Dit:S6……?
Sn=a(rn-1)
S6=3(26-1)
=3(64-1)
=3(63)
=189

SOAL KASUS

CONTOH PENERAPAN DERET: MODEL PERKEMBANGAN USAHA

Penerimaan PT. Super maju pada tahun kelima adalah Rp720.000.00,00 dan pada
tahun ketujuh sebesar Rp980.000.000,00. Apabila penerimaan PT. Super maju
bertambah mengikuti pola deret hitung, maka berapa pertambahan penerimaannya
setiap tahun? Pada tahun keberapa penerimaannya sebesar Rp460.000.000,00?

Jawab:

Dik: S5=720.000 .000 , S7=980.000 .000

Dit: b =...?, n =...? untuk Sn = 460.000.000

 S5=¿a + (5 - 1)b = a + 4b = 720.000.000

S5=¿a + (7 - 1)b = a + 6b = 980.000.000

-2b = -260.000.000

−260.000 .000
b =
−2

b = 130.000.000

 a + 4b = 720.000.000 a = 720.000.000 – 4b

8
a = 720.000.000 – 4 (130.000.000)
a = 200.000.000
 Sn=a+ ( n−1 ) b=460.000 .000

Sn=200.000.000+ ( n−1 ) 130.000 .000=460.000 .000

¿ 200.000 .000+130.000 .000 n−130.000 .000=460.000 .000

130.000 .000 n=460.000 .000−200.000 .000+130.000 .000

130.000 .000 n=390.000 .000

390.000 .000
n=
130.000 .000

n=3

Jadi, pertambahan penerimaannya setiap tahun sebesar Rp130.000.000 dan


penerimaan sebesar Rp460.000.000 pada tahun ke-3.

9
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Deret adalah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan
memenuhi kaidah-kaidah tertentu. Bilangan-bilangan yang merupakan unsur dan
pembentuk sebuah deret dinamakan suku. Keteraturan rangkaian bilangan yang
membentuk sebuah deret terlihat pada pola perubahan bilangan-bilangan tersebut
dari satu suku ke suku berikutnya. Dari segi pola perubahan bilangan ada suku-
sukunya, deret bisa dibeda-bedakan menjadi deret hitung, deret ukur dan deret
harmoni.
Dalam ilmu ekonomi deret hitung dan deret ukur banyak digunakan dalam
hal menghitung pertumbuhan penduduk dan pangan mengukur biaya produksi dan
pendapatan, serta menghitung bunga majemuk dalam dunia perbankan.

B. Saran
Penulis menyarankan agar pembaca tidak hanya mengetahui barisan dan
deret aritmatika pada makalah ini, namun juga memperbanyak latihan
mengerjakan soal dan dapat membedakan barisan dan deret aritmatika serta
geometri.Kami menyadari makalah yang kami susun ini masih jauh dari
sempurna,sehingga masih banyak kekurangan.Maka dari itu,kami masih
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun,demi kesempurnaan
makalah ini.Sekian dan terima kasih.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat R, Wahyu dan M. Jihadi (2018), Matematika Ekonomi,Universitas


Muhammadiyah Malang Press, Malang.
Kalangi, B. Josep (2018), Matematika untuk Ekonomi dan Bisnis, Edisi 4 – buku
1, BPFE – UGM, Yogyakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai