Anda di halaman 1dari 7

KONSEP FRUGAL LIVING DALAM AL-QUR’AN

(Kajian atas Tafsir Al-Misbah Karya M. Quraish Shihab)

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Masalah

Pada Era Modern Ini, Seseorang Atau Sekelompok Orang Melakukan


Pembelian Atau Pemakaian Barang Bukan Dikarenakan Kebutuhan, Melainkan
Lebih Mementingkan Atau Mengikuti Trend Yang Tidak Memiliki Kepentingan
Dan Manfaat. Mengikuti Tren Banyak Dilakukan Oleh Orang-Orang Sebagai
Sebuah Gaya Hidup. Gaya Hidup Merupakan Sebuah Penggambaran Tentang
Bagaimana Kepribadian Seseorang Itu Hidup, Membelanjakan Uang, Dan
Mengalokasikan Waktunya. Tren Masa Kini Yang Banyak Diikuti Setiap Orang
Adalah Tren Gaya Hidup Yang Berlebebihan Atau Yang Sering Disebut Dengan
Hedonis. Seseorang Yang Mengikuti Trend Tersebut Akan Mendorong Dirinya
Untuk Mengubah Gaya Hidupnya Serta Cenderung Memiliki Perilaku Konsumtif.

Baru baru Ini, Di Indonesia Muncul Tren Baru Yang Diharapakan Dapat
Menjadi Solusi Bagi Para Masyarakat Yang Memilki Gaya Hidup Hedonis. Tren
Tersebut Adalah Tren Gaya Hidup Frugal Living. Jadi, Secara Singkat, Konsep
Frugal Living Dari Segi Bahasa Merupakan Sebuah Konsep Gaya Hidup Hemat.
Yang Dimaksud Konsep Frugal Living Menurut Artikel Asosiasi Layanan Urun
Dana Indonesia (Aludi) Frugal Living Pada Dasarnya Mengutamakan Kecermatan
Dalam Membuat Keputusan Pengeluaran. Orang Dengan Gaya Hidup Frugal
Living Lebih Mementingkan Nilai Barang Yang Beli.
Gaya Hidup Hemat Atau Frugal Living Tentu Saja Berbeda Dengan Ngirit
Atau Pelit, Sifat Ngirit Lebih Condong Pada Sifat Kikir, Hal Ini Dikarenakan
Pengirit Lebih Mengurangi Ukuran Kebutuhan Pokok, Sedangkan Gaya Hidup
Hemat Adalah Berhati-Hati Dalam Mengelola Keuangan Dengan Membeli Yang
Dibutuhkan Saja. Seseorang Yang Menjalani Gaya Hidup Hemat Lebih Dewasa
Dalam Berpikir Dan Lebih Berhati-Hati Dalam Bertindak Dan Mengambil
Keputusan. Selain Itu, Menjalani Gaya Hidup Hemat Akan Mengajari Mereka
Kebijaksanaan Dalam Memanajemen Keuangan.

Jhon White, seorang professor filosopi pendidikan dalam tulisannya “The


Frugal Life, and Why We Should Educate for It” menjelaskan bahwa frugal living
harus diadopsi oleh generasi masa depan. Survei di Amerika Serikat menyatakan,
bahwa baru 45 persen milenial yang mampu mengelola keuangan berbasis masa
depan. Sementara di Indonesia, menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), baru
sekitar 38 persen milenial yang melek perencanaan keuangan untuk hari tu.

Praktik Gaya Hidup Hemat Juga Tertuang Dalam Alquran Sebagai


Pengatur Kehidupan, Al-Qur’an Merupakan Firman Allah Yang Dijadikan
Sebagai Petunjuk Umat Manusia. Di Dalam Nya Mengandung Hukum-Hukum
Yang Mengatur Kehidupan Manusia. Hukum Yang Tekandung Dalam Al-Qur’an
Salah Satunya Adalah Tentang Mengatur Keuangan. Dalam Firman Nya, Allah
Memberikan Peringatan Untuk Mengatur Sesuatu Yang Kita Miliki Dengan Baik.

Adapun Yang Di Maksud Dengan Gaya Hidup Hemat Yang Dijelaskan


Dalam Al-Qur’an Adalah Mempraktikan Keseimbangan Antara Sifat Kikir Dan
Boros.

Seperti Yang Tertuang Dalama Surah Al-Furqan Ayat 67 Yaitu:

‫َو اَّلِذ ْي َن ِاَذ ٓا َاْن َفُقْو ا َلْم ُيْس ِر ُفْو ا َو َلْم َي ْقُتُرْو ا َو َك اَن َب ْي َن ٰذ ِلَك َقَو اًما‬

Terjemahan: "Dan Orang-Orang Yang Apabila Membelanjakan (Harta),


Mereka Tidak Berlebih-Lebihan, Dan Tidak (Pula) Kikir, Dan Adalah
(Pemebelanjaan Itu) Di Tengah-Tengah Antara Yang Demikian".
Ayat Tersebut Menjelaskan Bagaimana Sikap Dan Perilaku Hidup Hemat
Di Atas, Yaitu Dengan Sikap Proposional Dalam Membelanjakan, Membeli Dan
Memakai Apa Yang Di Miliki. Artinya Orang Yang Memiliki Gaya Hidup Hemat
Tidak Berlebihan Dan Tidak Pula Kikir, Akan Tetapi Ia Berada Diantara
Keduanya. Menurut Tafsir Ibnu Katsir, Ayat Tersebut Memerintahkan Umat Islam
Untuk Bersikap Moderat Dalam Membelanjakan Hartanya, Tidak Boros Atau
Kikir, Dan Menjaga Keseimbangan Antara Keduanya. Umat Islam Hendaknya
Menafkahkan Hartanya Untuk Hal-Hal Yang Wajib Seperti Zakat, Kaffarat, Dan
Keperluan-Keperluan Yang Diperlukan, Namun Hendaknya Mereka Juga
Membelanjakan Hartanya Untuk Hal-Hal Yang Tidak Wajib Namun Bermanfaat
Bagi Diri Sendiri Dan Orang Lain.

Dalam Melakukan Penelitian Ini, Langkah Pertama Yang Penulis Lakukan


Adalah Mnegkalsifikasi Ayat-Ayat Al-Qur’an Yang Berkaitan Dengan Gaya
Kehidupan Hemat Atau Frugal Living. Ayat Yang Masuk Dalam Konsep Frugal
Living, Surah Al-Furqan Ayat 67, Surah Muhammad Ayat 38, Surah Al-Imran
Ayat 180. Pemgambilan Ayat-Ayat Tersebut Berdasarkan Makna Yang Terdapat
Dalam Ayat Nya Yang Terkandung Makna Tentang Gaya Hidup Hemat Dan Tidak
Kikir. Dalam Hal Ini Penulis Akan Memaparkan Bagaimana Penafsiran Ayat-Ayat
Diatas Dalam Kitab Tafsir kontemporer.

Melihat bahwa konsep frugal living ini merupakan fenomena modern,


maka peneliti ingin melihat bagaimana penfsiran ayat-ayat diatas dalam kitab
tafsir modern atau kontemporer. Tafsir ibnu katsir merupakan salah satu kitab
tafisr modern dan popular dikalangan Masyarakat. Dalam tulisan ini peneliti ingin
memaparkan apa itu konsep frugal living, dan bagaimana hal itu di jelaskan dalam
Al-Qur’an, dan peneliti ingin melihat bagaimana ayat-ayat yang berkaitan dengan
gaya hidup frugal living dan penafsiran nya dalam kitab tafsir al-misbah, peneliti
ingin menjadikan konsep frugal living yang ada dalam Al-Qur’an sebagai solusi
dalam menghadapi milenial yang hedonis pada masa sekarang.

Penelitian ini diharapkan dapat memberi pemahaman pada pembaca


tentang bagaimana konsep gaya hidup frugal living sesuai dengan syariat islam
yang mengutamakan pertengahan dalam mengelola keuangan, dengan cara
menghindari boros dan kikir. Seperti yang sudah disampaikan, Al-Qur’an
mengatur kehidupan manusia dan pesan-pesan ya terdapat dalam setiap firman
allah, untuk memahami pesan dan makna yang terkandung dalam ayat Al-Qur’an
maka diperlukan penafsiran yang dapat dibaca dan dipahami oleh siapa saja.

II. Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep gaya hidup hemat atau frugal living dalam islam?
2. Bagaimana penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an tentang konsep frugal
living dalam kitab tafsir al-misbah

III. Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui bagaimana konsep gaya hidup hemat atau frugal
living dalam islam
2. Untuk menjelaskan bagaimana penafsiran ayat-ayat yang berkaitan
dengn frugal living dalam Al-Qur’an

IV. Manfaat Penelitian


1. Manfaat akademik
Tulisan ini dapat digunakan sebagai referensi oleh mahasiswa
program studi ilmu Al-Qur’an dan Tafsir serta akademisi lainnya,
dikarenakan sebelumnya belum ada penelitian yang membahas secara
khusus tentang frugal living dalam Al-Qur’an.
2. Manfaat non akademik
Tulisan ini dapat dijadikan bahan bacaan oleh Masyarakat umum
untuk menambah wawasan atau dijadikan motivasi untuk menerapkan
gaya hidup hemat atau frugal living dalam kehidupan sehari-hari.
V. Defenisi Operasional

Konsep frugal living atau gaya hidup hemat adalah cara hidup di mana
orang secara sadar mengurangi pengeluaran, mengendalikan belanja dengan
bijak, menghindari pemborosan, dan mencari cara untuk menghemat uang
sehari-hari, seperti memasak sendiri atau mendaur ulang. Ini juga melibatkan
kesadaran akan pengeluaran, berinvestasi dengan bijak untuk mencapai
kestabilan keuangan jangka panjang, serta menciptakan rencana keuangan
pribadi untuk mencapai tujuan finansial, seperti membeli rumah atau
merencanakan pensiun.

Gaya hidup hemat bertujuan mencapai keseimbangan antara


memenuhi kebutuhan dasar dan keinginan, dengan fokus pada kepuasan dan
kesejahteraan jangka panjang, yang dapat membantu mencapai kestabilan
finansial, mengurangi stres keuangan, dan mencapai tujuan hidup yang lebih
besar.

VI. Metode Penelitian


1. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library
Research) yaitu dengan mengumpulkan semua data yang berasal dari
buku-buku, artikel, dan jurnal yang relevan dengan topik penelitian.
Setelah mengurai dan menganalisis data secara terperinci, data-data
tersebut kemudian digabungkan dan disusun menjadi kerangka
penelitian.
2. Sumber data
a. Sumber data primer
Objek utama dari penelitian ini adalah bagaimana konsep gaya
hidup hemat atau frugal living dalam islam, dan penafsiran ayat-
ayat frugal living dalam Al-Qur’an. Yang menjadi data primer
dalam penelitian ini adalah Tafsir Al-Misbah.
b. Sumber data sekunder
Untuk data sekunder sebagai pedukungnya adalah karya-karya
yang memiliki penjelasan dan pemahaman dengab pokok-pokok
pembahasan, seperti buku ilmiah, jurnal, artikel, dan lain-lain yang
berhubungan dengan pembahasan konsep frugal living sebagai
pelengkap data dalam penelitian ini

3. Tekhnik pengumpulan data

Dalam penelitian ini Teknik mengumpulkan data dilakukan dengan


cara menghimpun data pokok persoalan yang diteliti, selanjutnya data
yang terkumpul dianalisis sehingga memberikan sebuab pengertian dan
pemahaman atas pertanyaan yang menjadi objek dalam penelitian ini.

4. Teknik analisis data


Dalam menganalisis data terkait penafsiran ayat-ayat frugal living
maka diperlukan beberapa Langkah yang harus dilakukan, dalam
penelitian ini penulis menggunakan studi tafsir tematik (maudhu’i) dalam
proses penyajian dan analisis ayat.
Pertama, peneliti perlu menentukan tema yang akan dibahas. Dalam
kasus ini, tema yang diambil adalah konsep frugal living dalam Islam,
Langkah kedua adalah mencari ayat-ayat dalam Al-Qur'an yang berkaitan
dengan tema tersebut, yaitu ayat-ayat yang mengandung pesan atau ajaran
terkait dengan hidup hemat, ketiga menafsirkan ayat-ayat yang
berhubungan dengan tema yang telah ditentukan dengan penafsiran kitab
tafsir al-misbah, ke empat, merelevansikan penafsiran ayat-ayt alquran
dengan konteks masa kini dan menjadikan nya sebuah konsep frugal
living dalam Al-Qur’an

Anda mungkin juga menyukai