Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM


Tentang
HAKIKAT PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT
PENDIDIKAN ISLAM

Disusun Oleh:
Ira Kurnia Putri (2214010002)
Tarmizi Pane (2214010032)
Iit Sintia ( 2214010040)
Muhammad Irfan Saputra (2214010042)

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Zulmuqim, MA

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI-A)


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
IMAM BONJOL PADANG
1445 H/2023 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa yang telah
menyertai kami dan mencurahkan rahmat serta kasih-NYA, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Filsafat Pendidikan Islam yang berjudul “Hakikat
Pendidikan Dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam”. Tak akan kami lupakan
untuk mengucap terimakasih yang mendalam bagi orang tua kami yang telah
memberi fasilitas yang mendukung bagi pembuatan makalah ini. Kepada dosen
pengampu mata kuliah Psikologi Agama yakni, Prof. Dr.Zulmuqim, M.A. yang
dengan sabar dan penuh kasih telah membagikan ilmu yang berharga dalam
pembuatan tugas ini. Serta teman-teman dan semua pihak yang telah mendukung
proses pembuatan makalah ini.

Sebagai pemakalah, kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan


kekurangan yang membuat makalah ini kurang sempurna, kami telah berusaha
semaksimal mungkin dengan kemampuan yang ada. Maka dari itu, kami
mengharapkan saran dan kritik untuk menyempurnkan makalah ini.

Kami berharap makalah ini bermanfaat bagi pembaca, dan kita semua dapat
memahami tentang Hakikat Pendidikan Dalam Perspektif Filsafat Pendidikan
Islam. Kami meminta maaf atas kesalahan kata.

Padang, 12 September 2023

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

A. Landasan Al-Qur'an Tentang Pendidikan .................................................... 3

B. Pengertian Pendidikan Islam ........................................................................ 7

C. Dasar Pendidikan Islam................................................................................ 9

D. Tujuan Pendidikan Islam............................................................................ 12

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 14

A. Kesimpulan ................................................................................................ 14

B. Saran ........................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan dalam pengertian yang umum selalu diterjemahkan sebagai
penyebaran dan internalisasi nilai dari berbgai pengalaman kumulatif, baik
berupa keyakinan, sikap, pengetahuan, maupun penerapan nilai positif dan
bermanfaat oleh satu generasi ke generasi lainnya. Dalam pendangan ini tidak
ada perbedaan antara pendidikan Islam dengan pendidikan lainnya, karena
pendidikan pada umunya sebagaiman banyak didefinisikan para pakar,
merupakan upaya normatif untuk memebantu orang lain berkembang ke
tingkat yang lebih tinggi dan lebih baik.

Pendidikan dalam perspektif Islam memiliki arti dan istilah khusus dalam
penyebutan pendidikan, karena defenisi dari pendidikan itu sendiri tidak bisa
kita lihat hanya dari satu aspek, metode, materi, dan tujuannya saja. Karena
dalam pendidikan Islam semua hal harus diklasifikasikan sesuai dengan
hakikat dan esensinya masing-masing agar tujuan dari pendidikan itu
tereleasisasikan dengan baik dan benar. Istilah tarbiyah, ta'lim, dan ta dib
sudah menjadi tiga hal yang membantu pendidikan Islam dalam mendidik
generasi penurus agama.

B. Rumusan Masalah
1. Apa landasan Al-Quran tentang pendidikan?
2. Apa pengertian pendidikan islam?
3. Apa dasar pendidikan islam?
4. Apa tujuan pendidikan islam?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui landasan Al-Quran tentang pendidikan.
2. Untuk mengetahui pengertian pendidikan islam.
1
3. Untuk mengetahui dasar pendidikan islam.
4. Untuk mengetahui tujuan pendidikan islam.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Landasan Al-Qur'an Tentang Pendidikan


Al-Qur'an adalah Kalam Allah yang di turunkan kepada nabi Muhammad
Saw., dan membacanya adalah ibadah. Berangkat dari keyakinan bahwa
manusia sebagai ciptaan Allah, maka untuk memahami hakikat manusia dan
mendudukannya pada tempat yang benar, hanya Allah-lah yang Maha Tahu
akan hasil ciptaan-Nya. Bila manusia ingin mengetahui hakikat dirinya, ia
bertanya kepada penciptanya melalui pengkajian terhadap firman-firman-Nya
yang tertuang dalam kitab suci Al-Qur'an dan dijelaskan oleh Sunnah
Rasulullah Saw.

At-Tarbiyah dalam Al-Quran memang tidak ditemukakan secara khusus


namun istilah tersebut dinisbatkan kepada ar-rabb, rabbayani,rabbani,dan
ribbiyun.kemudian apabila at-tarbiyah diidentikkan dengan ar-rabb para ahli
memberikan pengertian beragam al-Qurthubi memberikan makna ar-rabb
dengan pemilik,tuan, yang maha memperbaiki, yang maha mengatur, yang
maha menunaikan. Sedankan Fahrurozi berpendapat ar-rabb seakar dengan
at-tarbiyah mempunyai makna al-tanmiyah, pertumbuhan dan perkembangan,
menurutnya kata rabbayani tidak hanya mengcakup pengajaran yang bersifat
ucapan, tetapi juga meliputi pengajaran yang bersifat sikap dan tingkah laku.

Kesempurnaan kandungan Al-Qur‟an telah memberikan kekaguman


seorang dokter ahli bedah berkebangsaan Prancis bernama Mourice Bucaille
dengan mengatakan bahwa Al-Qur‟an merupakan kitab suci yang obyektif,
memuat petunjuk bagi pengembangan ilmu pengetahuan modern, kandungan
ajarannya sangat sempurna dan sesuai dengan perkembangan zaman dan
penemuan sains modern. Sebagai sumber pendidikan, Al-Qur‟an memiliki

3
prinsip-prinsip yang menjadi acuan. Prinsip tersebut adalah tauhid dan risalah
Ilahiyah1.

Prinsip tauhid menjadi landasan utama karena di dalamnya memberikan


pemahaman tentang keesaan Allah dan eksistensi manusia dengan
penciptaannya. Dalam ilmu pendidikan, tauhid diumpamakan sebagai akar
yang dapat mentransfer energi pada pohon dan daun. Hal ini sebagaimana
yang diungkapkan oleh Anas Ahmad Karzon dalam buku Akhmad Alim yang
menjelaskan bahwa tauhid menjadi landasan utama dalam membangun
pendidikan. Kalimat tauhid yang terdapat dalam kalimat Syahadatain
merupakan wujud persaksian manusia serta komitmen untuk menjadikan
AllahS.W.T. sebagai Tuhan satu-satunya yang disembah (mengesakan Allah)
serta komitmen untuk mengikuti utusan Allah (rasul) dalam setiap langkah
hidup. Dengan demikian begitu sinerginya antara ajaran agama Islam dengan
aspek pendidikan. Dimana tidak adanya pemisahan atau dikotomi dalam ilmu
pengetahuan baik agama ataupun umum dan Al-Qur‟an tidak pernah
membedakan keduanya. Terjadinya perbedaan tersebut dilatar belakangi oleh
adanya perbedaan cara pandang dan kerangka berfikir juga permasalahan
yang berkaitan dengan alam, manusia dan kehidupan oleh ilmuan Barat. Barat
menilai mengenai alam, manusia dan kehidupan dari sudut material dan
menghasilkan keuntungannya kepada manusia secara materi. Karena
bersandar pada materi maka sesuatu yang tidak empiris dianggap mitos. Hal
ini yang membedakan dengan kerangka berfikir yang terdapat dalam Al-
Qur‟an. Dimana Islam dan Al-qur‟an memandang alam, manusia dan
kehidupan suatu sisten yang telah diatur oleh Allah S.W.T. sehingga
pandangan Al-Qur‟an mengenai kehidupan yang di dalamnya terdapat ilmu,
subjek dan objek ilmu pengetahuan merupakan sistem tauhidi ilahi, dimana
semua berasal dari Allah S.W.T. maka segala ketentuan merupakan
ketetapanNya2.

1
Akhmad Alim, TafsirPendidikan Islam. (Jakarta: AMP Press 2014). h. 24-25.
2
, M Yusuf Kadar, Tafsir Tarbawi: Pesan-pesan Al-qur‟an Tentang Pendidikan, (Jakarta: Amzah
2015), h. 15
4
Kedudukan Al-Qur'an sebagai sumber pokok pendidikan Islam dapat
dipahami dari ayat Al-Qur'an itu sendiri. Firman Allah:

   


   
    
  

Artinya. "Dan Kami tidak menurunkan kepadamu al-Kitab (Al-


Qur'an) ini melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka
perselisihan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
beriman" (QS 16: 64).

Al-Qur'an merupakan kalam Allah Swt., yang memiliki perbendaharaan


luas dan besar bagi pengembangan kebudayaan umat manusia. Ia merupakan
sumber pendidikan yang terlengkap, baik itu pendidikan kemasyarakatan
(sosial), moral (akhlak), maupun spiritual (kerohanian) serta material
(kejasmanian) dan alam semesta3.

Bila ditinjau dari proses turunnya yang berangsur-angsur dan sesuai


dengan berbagai peristiwa yang melatarbelakangi turunnya, merupakan
proses pendidikan yang ditunjukkan Allah kepada manusia. Dengan proses
tersebut memberikan nuansa baru bagi manusia untuk dilaksanakan proses
pendidikan secara terencana dan berkesinambungan, layaknya proses
turunnya Al-Qur'an disesuaikan dengan perkembangan zaman dan tingkat
kemampuan peserta didiknya.

Salih Abdullah Salih menjadikan Al-Qur‟an sebagai “Kitab Pendidikan”


karena di dalamnya memuat berbagai informasi yang lengkap serta sangat
berkaitan dengan dunia pendidikan. Dilihat dari namanya, Al-Qur‟an
mempunyai nama lain yaitu al-Kitab. Secara harfiah kata Al-Qur‟an berarti
bacaan atau yang dibaca dan kata al-kitab mengandung arti tulisan atau yang
ditulis. Membaca dan menulis merupakan proses yang menjadi kebutuhan

3
Deden, Konsep Dasar Pendidikan Islam,(Depok: PT Raja Grafindo Persada. 2020) h. 9
5
dalam proses belajar dan mengajar4. Selain dari namanya, kandungan
pendidikan yang tertera dalam Al-qur‟an adalah mengenai surat pertama yang
turun yaitu QS. alAlaq/96: 1-5:

  


   
    
  
  
    
 

Artinya “Bacalah dengan (menyebut) namaTuhanmu Yang menciptakan.


Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan
perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya”.

Kandungan ayat di atas menginformasikan bahwa hendaklah manusia


membaca apa saja tanda-tanda yang ada dalam alam raya ini baik dengan
meneliti, mencari, menelaah, mendalami dan mengkritisi. Selain makna
membaca, dalam ayat tersebut mengandung makna perintah menulis dengan
pena. Dalam arti luas makna menulis ini dapat dimaknai sebagai
mendokumentasikan, memotret, merekam dan sebagainya. Membaca dan
menulis merupakan bagian dasar yang dilakukan dalam proses pendidikan
yang selanjutnya dapat dimaknai sebagai kemampuan untuk melakukan
kegiatan ilmiah.

Selanjutnya makna yang terkandung Al-Qur‟an dalam aspek pendidikan


adalah surat pembuka Al-Qur‟an yaitu surat al-Fatihah ayat kedua

4
Abuddin Nata. Pendidikan dalam Perspektif Al-qur’an, (Jakarta: UIN Jakarta Press 2005). h. 4
6
   


"Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam"

Kata rabb yang terkandung dalam ayat di atas mengandung arti


pendidikan yaitu dari kata tarbiyah. Berbagai ahli tafsir seperti Al-Maraghi
memberikan penafsiran bahwa Rabb mengandung arti “Al-sayyid, Al-
Murrabi Al-ladzi yasusu man yurabbihi wa yudabbiru syu‟unubu”.Artinya
adalah sebagai pemelihara dan pendidik yang membimbing dan memikirkan
perkembangannya. Kandungan surat al-Alaq ini juga menjelaskan bahwa
tujuan hidup adalah untuk beribadah dan berserah diri kepada Allah,
sebagaimana terdapat dalam akhir surat al-Alaq. Selain itu bermakna menulis
makna yang terkandung dalam surat al-Alaq tersebut adalah menghafal,
menterjemahkan, memahami dan mempraktekan sehingga terdapat
kesempurnaan antara perkataan dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari5.

Menurut Kadar M. Yusuf dalam surat al-Alaq terdapat dua pesan dalam
perintah membaca, menalar, atau menelitialam dan isinya. Pertama,
pengetahuan mengenai hokum alam dan kesejahteraan dan kenyamanan
manusia di bumi. Kedua, penguatan dan pemberdayaan aqidah, yaitu dengan
bertambahnya pengetahuan yang dilandasi aqidah yang kuat maka akan
menghasilkan tingkat keimanan dan pemberdayaan dalam masyarakat 6

B. Pengertian Pendidikan Islam


Kata pendidikan yang umum kita gunakan sekarang, dalam bahasa
Arabnya adalah “Tarbiyah”, dengan kata kerja "Rabba". Kata, pengajaran
dalam bahasa Arabnya adalah "Ta'lim" dengan kata kerjanya "’Allama"
pendidikan dan pengajaran dalam bahasa Arabnya "Tarbiyah wa ta'lim"
sedangkan pendidikan Islam dalam bahasa Arabnya adalah Tarbiyah

, Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam,( Jakarta: Bumi Aksara 2012), h.20
5
6
Aas Siti Sholichah, Teori-Teori Pendidikan dalam Al-Qur’an, Jurnal Pendidikan Islam, Vol.07,
No. 1, 2018, h. 37
7
Islamiyah.7 Kata kerja Rabba (mendidik) sudah digunakan pada zaman Nabi
Muhammad SAW seperti terlihat dalam ayat al-Qur’an dan hadis Nabi.
Dalam al-Qur’an ini digunakan dalam susunan sebagai berikut:
  
    
  
 
dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh
kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya,
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".
Pendidikan Islam menurut istilah dirumuskan oleh pakar pen- didikan Islam,
sesuai dengan perspektif masing-masing. Diantara ru- musan tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Al-Abrasyi memberikan pengertian bahwa tarbiyah adalah mem-
persiapkan manusian supaya hidup dengan sempurna dan ba hagia,
mencintai tanah air, tegap jasmaninya, sempurna budi pekertinya
(akhlaknya), teratur pikirannya, halus perasaannya, mahir dalam
pekerjaannya, manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan.15)
Abrasyi menekankan pendidikan pencapaian ke- sempurnaan dan
kebahagian hidup.8
2. Hasan Langgulung mengatakan, bahwa "pendidikan Islam adalah proses
penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memin- dahkan
pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi
manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya akhirat."16)
Langgulung menekankan pendidikan pada mempersiapkan generasi muda
dengan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai Islam untuk mampu berusaha di
atas dunia dan memetik hasilnya di akhirat.
3. Omar Mohammad al-Thoumni Al-Syaibani, menyatakan bahwa
Pendidikan Islam adalah proses mengubah tingkah laku individu pada

7
Rosmiaty Azis, , Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 1
8
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2018), h. 36
8
kehidupan pirbadi, masyarakat dan alam sekitarnya dengan cara
pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi dn sebagai profesi di antara
profesi profesi asasi dalam masyarakat. Pengertian ini lebih menekankan
pada perubahan tingkah laku, dari yang buruk menuju yang baik, dari
yang minimal menuju yang maksimal, dari yang potensial menuju aktual,
dari yang pasif menuju aktif. Cara mengubah tingkah laku itu melalui
proses pembelajaran. Perubahan tingkah laku tidak saja terhenti pada level
individu, tetapi juga mencakup level masyarakat (etika sosial), sehingga
melahirkan pribadi-pribadi yang memiliki kesalehan sosial.
Berdasarkan beberapa rumusan yang dikemukakan oleh para ahli
pendidikan di atas, maka diartikan bahwa Pendidikan Islam sebagai berikut:
Proses transinternalisasi pengetahuan dan nilai-nilai Islam kepada peserta
didik melalui upaya pengajaran, pembiasan, bimbingan, pengasuhan,
pengawasan, dan pengembangan potensinya, guna mencapai keselarasan dan
kesempurnaan hidup di dunia dan akhirat.9

C. Dasar Pendidikan Islam


Dasar adalah landasan untuk berdirinya sesuatu. Fungsi dasar adalah
memberikan arah kepada tujuan yang akan dicapai sekaligus sebagai landasan
untuk berdirinya sesuatu.

Adapun dasar pendidikan islam dapat diketahui dari firman allah swt
dalam QS. An-Nisa: 59

‫ّللا أ ِطيعُوا آمنُوا الَّذِينَ يايها‬


ََّ ‫سولَ وأ ِطيعُوا‬ َّ ‫ف َُردُّو َهُ شيءَ فِي تنزعتُمَ فإِن ِمن ُكمَ األمر وأُولى‬
ُ ‫الر‬
ََّ ‫ل‬
‫ّللاِ إِلى‬ َِ ‫سو‬ َّ ‫اّللِ تُؤ ِمنُونَ ُكنتُمَ إن و‬
ُ ‫الر‬ ِ َ‫تأويلاَ وأحسنَُ خيرَ ذ ِلك‬
ََّ ِ‫اآلخ َِر واليو َِم ب‬

Terjemahannya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah


rasul (Muhammad), dan uli amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu.
Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah
kepada allah (Al-Qur’an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu beriman kepada

9
Ibid, h.38
9
allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih
baik akibatnya. (QS. An-Nisa:59)

‫ارا وأه ِلي ُكمَ أنفُس ُكمَ قُوا آمنُوا الَّذِينَ أيُّها يا‬
‫اس وقُود ُها ن ا‬
َُ َّ‫وَال ِحجار َة ُ الن‬

Terjemahnnya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan


keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”.
(At-Tahrim:6)

Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa seluruh urusan umat islam wajib
berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dengan demikian dasar
pendidikan islam adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah. Namun, kedua sumber
utama tersebut hanya mengandung prinsip-prinsip pokok saja, sehingga
pendidikan Islam terbuka terhadap unsur ijtihad dengan tetap berpegang
teguh pada nilai-nilai Al-Qur'an dan Sunah sebagai nilai utama.

Ahmad D. Marimba mengemukakan sumber dasar Islam adalah


firman Allah SWT dan sunnah Rasulullah SAW.10 Sedangkan Zakiah
Daradjat mengungkapkan dasar pendidikan Islam itu terdiri dari Al-Qur'an
dan Sunnah Nabi yang dapat dikembangkan dengan ijtihad. Ijtihad digunakan
karena semakin banyaknya permasalahan yang berkembang sekarang ini
dalam bidang pendidikan, serta diperlukannya pemikiran-pemikiran baru
yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.11

Dari uraian di atas maka dapat diambil pemahaman bahwa dasar


pendidikan Islam ada dua, yaitu:

1. Dasar Pokok.
a. Al-Qur’an
Al-Qur’an memiliki posisi yang paling sentral sebagai dasar dan
sumber pendidikan islam. Oleh karena itu, segala kegiatan dan proses
pendidikan Islam senantiasa berorientasi pada prinsip dan nilai-nilai
al-Qur’an. Dalam hal ini menurut Azyumardi Azra bahwa al-Qur’an

10
A.D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Alma’arif, 1980), h.41
11
Zakiyah Daradjat, Ilmu, Op.Cit., h. 19
10
sebagai dasar pendidikan Islam mengandung beberapa hal positif bagi
pengembangan Pendidikan, yaitu antara lain penghormatan dan
penghargaan kepada akal manusia, bimbingan ilmiah, tidak
menentang fitrah manusia dan memelihara keutuhan dan kebutuhan
sosial.12
Berikut ini beberapa ayat yang menjadi dasar pendidikan Islam,
antara lain:13
1. Surah al-Alaq ayat 1-5 (Kewajiban Belajar/Mengajar)
2. Surah at-Taubah ayat 122 (Kewajiban belajar/Mengajar)
3. Surah al-Dzariyat ayat 56 (Tujuan Pendidikan)
4. Surah al-Fath ayat 29 (Tujuan Pendidikan)
5. Surah al-rahman ayat 1-4 (Subyek Pendidikan)
6. Surah al-Najm ayat 5-6 (Subyek Pendidikan)
7. Surah al-Tahrim ayat 6 (Obyek Pendidikan/Anak Didik)
8. Surah an-Nisa ayat 170 (Obyek Pendidikan/Anak Didik)
9. Surah An-Nahl (Metode Pengajaran)
10. Surah al-Mujadalah ayat 11 (Ilmu dan lingkungan Pendidikan)
11. Surah ali Imran ayat 190-191 (Kewajiban belajar/mengajar)
b. As-Sunnah
Selain Al-Qur’an, dasar pendidikan Islam adalah al-hadis yang
mencerminkan prinsip manifestasi wahyu dalam segala perbuatan,
perkataan dan taqrir Nabi Saw. Oleh karena itu, Rasulullah menjadi
teladan yang harus diikuti, baik dalam ucapan, perbuatan maupun
taqrirnya. Dalam keteladanan Rasulullah mengandung nilai-nilai dan
dasar-dasar Pendidikan yang sangat berarti.

Sabda Rasulullah Saw:


ْ َ َ َ َ ََ ْ َ َ ْ ْ َ َ َ َ ْ ُّ َ َ َ ْ َ
‫اآلخ َرة ف َعل ْي ِه ب ِا ِلعل ِم‬
ِ ‫من أراد الدنيا فعلي ِه ِبا ِلعل ِم ومن أراد‬

12
Muhaemin, Ilmu Pendidikan Islam, (Palopo: Read Institute Press, 2014), h. 9
13
Ibid, h.10
11
Terjemahannya: "Barangsiapa yang menghendaki kebaikan di dunia
maka dengan ilmu Barangsipa yang menghendaki kebaikan di akhirat
maka dengan ilmu. Barangsiapa yang menghendaki keduanya maka
dengan ilmu" (HR. Bukhori dan Muslim).

2. Dasar Tambahan
a. Ijtihad
Usaha ijtihad para ahli dalam merumuskan teori pendidikan islam
dipandang sebagai hal yang sangat penting bagi pengembangan teori
pendidikan pada masa yang akan datang.
b. Maslahah Mursalah
Maslahah Mursalah yaitu menetapkan peraturan atau ketetapan
undang - undang yang tidak disebutkan dalam Al-Quran dan Sunnah
atas pertimbangan penarikan kebaikan dan menghindarkan kerusakan.
c. Urf (Nilai-Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat)
Al-Urf adalah kebiasaan masyarakat, baik berupa perkataan, perbuatan
maupun kesepakatan yang dilakukan secara terus menerus dan
selanjutnya membentuk semacam hukum tersendiri.

D. Tujuan Pendidikan Islam


Tujuan pendidikan Islam jika berangkat dari definisinya, maka tujuannya
adalah terbentuknya kepribadian yang utama berdasarkan pada nilai-nilai dan
ukuran ajaran Islam dan di nilai bahwa setiap upaya yang menuju kepada
proses pencarian ilmu dikatagorikan sebagai upaya perjuangan di jalan Allah
SWT. Sebagian ulama ada yang merumuskan tujuan pendidikan Islam yang
didasarkan atas cita-cita hidup umat Islam yang menginginkan kehidupan
duniawi dan ukhrawi yang bahagia secara harmonis, maka tujuan pendidikan
Islam secara teori dibedakan menjadi dua jenis tujuan, yaitu:14

1. Tujuan Keagamaan

14
Akrim, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Yogyakarta: Bildung, 2020), h. 40-46
12
Tujuan pendidikan Islam penuh dengan nilai rohaniah islamidan
berorientasi kepada kebahagiaan hidup di akhirat. Tujuan itu difokuskan
pada pembentukan prib muslim yang sanggup melaksanakan syariat
Islam melalui proses pendidikan spiritual menuju makrifat kepada Allah.
Ayat-ayat Al-Quran berikut ini dijadikan tumpua cita-cita hidupnya: QS
Al-A'laa: 14-17

    


   
   
   
 

Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan


beriman), dan Dia ingat nama Tuhannya, lalu Dia sembahyang. tetapi
kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan
akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.

2. Tujuan keduniaan

Tujuan ini lebih mengutamakan pada upaya untuk mewujudkan


kejidupan sejahtera di dunia dan kemanfaatannya. Tujuan pendidikan jenis
ini dapat dibedakan menjadi bermacam-macam tujuan, misalnya tujuan
pendidikan menurut paham pragmatisme, hanya menitikberatkan pada
suatu kemanfaatan hidup manusia di dunia dan di mana ukuran-ukurannya
sangat relatif, bergantung kepada kebudayaan atau peradaban manusia;
nilai-nilai kehidupan didasarkan atas kecenderungan- kecederungan hidup
sosial budaya yang berbeda-beda menurut tempat dan waktu. Oleh ini itu,
tujuan pendidikan menurut paham pragmatisme ini selalu berubah-ubah
menurut tuntutan waktu dan tempat di mana manusia berpacu mencapai
kepuasan hidupnya.

3. Tujuan Operasional

13
Ialah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan
pendidikan tertentu. Satu unit kegiatan pendidikan dengan lahan-lahan
yang sudah dipersiapkan dan diperkirakan akan mencapai tujuan tertentu
yang disebut tujuan operasional.

Dalam pendidikan formal, tujuan operasional ini disebut juga tujuan


instruksional yang selanjutnya dikembangkan menjadi tujuan instruksional
umum dan khusus (TIU dan TIK). Tujuan instruksional ini merupakan
tujuan pengajaran yang direncanakan dalam unit-unit kegiatan pengajaran.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Kedudukan Al-Qur'an sebagai sumber pokok pendidikan Islam dapat
dipahami dari ayat Al-Qur'an itu sendiri. Al- Qur’an menjadi sumber
pendidikan yang terlengkap, baik itu pendidikan kemasyarakatan (sosial),
moral (akhlak), maupun spiritual (kerohanian) serta material (kejasmanian)
dan alam semesta.

Pendidikan islam merupakan proses transinternalisasi pengetahuan dan


nilai-nilai Islam kepada peserta didik melalui upaya pengajaran, pembiasan,
bimbingan, pengasuhan, pengawasan, dan pengembangan potensinya, guna
mencapai keselarasan dan kesempurnaan hidup di dunia dan akhirat.

Dasar pendidikan Islam itu terdiri dari Al-Qur'an dan Sunnah Nabi yang
dapat dikembangkan dengan ijtihad. Ijtihad digunakan karena semakin
banyaknya permasalahan yang berkembang sekarang ini dalam bidang
pendidikan, serta diperlukannya pemikiran-pemikiran baru yang berhubungan
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tujuan pendidikan islam adalah terbentuknya kepribadian yang utama


berdasarkan pada nilai-nilai dan ukuran ajaran Islam dan di nilai bahwa setiap

14
upaya yang menuju kepada proses pencarian ilmu dikatagorikan sebagai
upaya perjuangan di jalan Allah SWT.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis merasa banyak sekali kekurangan
dan keterbatasan sehingga perlu penyempurnaan serta kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan makalah ini dimasa yang
akan datang.

15
DAFTAR PUSTAKA

Akrim. (2020). Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: Bildung.

Alim, A. (2014). Tafsir Pendidikan Islam. Jakarta: AMP Press.

Azis, R. (2016). Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: Sibuku.

Deden. (2020). Konsep Dasar Pendidikan Islam. Depok: PT Raja Grafindo


Persada.

Drajat, Z. (2012). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Kadar, M. Y. (2015). Tafsir Tarbawi: Pesan-Pesan Al-Qur'an Tentang


Pendidikan. Jakarta: Amzah.

Marimba, A. (1980). Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: PT


Alma'arif.

Muhaemin. (2014). Ilmu Pendidikan Islam. Palopo: Read Institute Press.

Nata, A. (2005). Pendidikan Dalam Perspektif Filsafat Al-Qur'an. Jakarta: UIN


Jakarta Press.

Ramayulis. (2018). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Sholichah, A. S. (2018). Teori-Teori Pendidikan Islam Dalam Al-Quran. Jurnal


Pendidikan Islam, 07(01).

16

Anda mungkin juga menyukai