Anda di halaman 1dari 6

PENANGANAN PER, PEB, EKLAMSI

No. Kode :
Terbitan : 01
SOP No. Revisi : 00
Tgl. Mulai Berlaku : 2 Januari 2018
Halaman : 1 dari 2

BPM MELIA
INDRAWATI

BIDAN
Ditetapkan oleh :
Oleh
Tgl : 2 Januari 2018 Bidan Penanggung jawab
Melia Indrawati, S.ST

1. Preeklampsia adalah patologi kehamilan yang ditandai dengan


TRIAS hipertensi, edema dan proteinuria yang terjadi setelah
PENGERTIAN umur kehamilan 20 minggu sampai segera setelah persalinan.
2. Eklampsia adalah kejang atau koma yang menyertai keadaan
preeklampsia.
Sebagai acuan dalam melakukan penilaian klinik, klasifikasi dan
TUJUAN penatalaksanaan serta mencegah komplikasi hipertensi karena
kehamilan.
KEBIJAKAN Depkes RI Th 2008
1. Saifuddin AB. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Tim Penyusun. 2002.
REFERENSI 2. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta. JNPK-KR
3. Pelayanan Obstetri dan NeonatalEmergensi Dasar ( PONED )Tahun 2008

PROSEDUR PREEKLAMPSIA RINGAN

Jika kehamilan < 35 minggu dan tidak terdapat tanda perbaikan ,


lakukan penilaian 2 kali seminggu secara rawat jalan :
 Lakukan pemantauan tekanan darah, proteinuria, refleks dan
kondisi janin
 Lebih banyak istirahat
 Tidak perlu pemberian obat
 Jika tidak memungkinkan rawat jalan ,rawat di rumah sakit :
o Diet biasa
o Lakukan pemantauan tekanan darah 2 kali sehari,
proteinuria 1 kali sehari
o Tidak memerlukan pengobatan
o Tidak memerlukan diuretik, kecuali jika terdapat
edema paru, dekompensasi jantung atau gagal ginjal
PENANGANAN PER, PEB, EKLAMSI
No. Kode :
Terbitan : 01
SOP No. Revisi : 00
Tgl. Mulai Berlaku : 2 Januari 2018
Halaman : 2 dari 2

BPM MELIA
INDRAWATI

BIDAN
Ditetapkan oleh :
Oleh
Tgl : 2 Januari 2018 Bidan Penanggung jawab
Melia Indrawati, S.ST

akut
o Jika tekanan diastolik turun sampai normal, pasien
dapat dipulangkan :
 Nasehatkan untuk istirahat dan perhatikan tanda
preekalmsia berat
 Periksa ulang 2 kali seminggu
 Jika tekanan diastolik naik lagi => rawat
kembali
o Jika tidak terdapat tanda perbaikan => tetap dirawat
o Jika terdapat tanda pertumbuhan janin terhambat,
pertimbangkan terminasi kehamilan.
o Jika proteinuria meningkat, kelola sebagai
preeklampsia berat
Jika kehamilan > 35 minggu, pertimbangkan terminasi kehamilan
 Jika serviks matang, lakukan induksi dengan oksitosin 5 IU
dalam 500 ml Ringer laktat/ Dekstrose 5 % IV 10 tetes / menit
atau dengan prostaglandin
 Jika serviks belum matang , berikan prostaglandin,
misoprostol, dan kateter foley, atau lakukan terminasi dengan
seksio sesaria.

PREEKLAMPSIA BERAT DAN EKLAMPSIA

Penanganan preeklampsia berat dan eklampsia sama, kecuali bahwa


persalinan harus berlangsung dalam 6 jam setelah timbulnya kejang
pada eklamsia.

Pengelolaan Kejang
 Beri obat anti kejang (anti konvulsan)
 Perlengkapan untuk penanganan kejang (jalan nafas,
penghisap lendir, masker oksigen, oksigen)
 Lindungi pasien dari kemungkinan trauma
 Aspirasi mulut dan tenggorokan
PENANGANAN PER, PEB, EKLAMSI
No. Kode :
Terbitan : 01
SOP No. Revisi : 00
Tgl. Mulai Berlaku : 2 Januari 2018
Halaman : 3 dari 2

BPM MELIA
INDRAWATI

BIDAN
Ditetapkan oleh :
Oleh
Tgl : 2 Januari 2018 Bidan Penanggung jawab
Melia Indrawati, S.ST

 Baringkan pasien pada sisi kiri, kepala sedikit lebih tinggi


(posisi fowler) untuk mengurangi risiko aspirasi
 Berikan O2 4-6 liter/menit

Pengelolaan Umum
 Jika tekanan diastolik > 110 mmHg, berikan antihipertensi
sampai tekanan diastolik antara 90-100 mmHg
 Pasang infus Ringer Laktat dengan jarum besar no.16 atau
lebih
 Ukur keseimbangan cairan, jangan sampai terjadi overload
 Katerisasi urin untuk pengukuran volume dan pemeriksaan
proteinuria
 Infus cairan dipertahankan 1,5-2 liter/24 jam
 Jangan tinggalkan pasien sendirian. Kejang disertai aspirasi
dapat mengakibatkan kematian ibu dan janin
 Observasi tanda vital, efek dan denyut jantung janin setiap 1
jam
 Auskultasi paru untuk mencari tanda edema paru. Adanya
krepitasi merupakan tanda adanya edema paru. Jika ada edema
paru, hentikan pemberian cairan dan berikan diuretik (misal
furosemid 40 mg IV)
 Nilai pembekuan darah dengan uji pembekuan. Jika
pembekuan tidak terjadi setelah 7 menit, kemungkinan
terdapat koagulopati.

Anti konvulsan
Magnesium sulfat merupakan obat pilihan untuk mencegah dan
mengatasi kejang pada preeklamsia dan eklamsia. Alternatif lain
adalah diazepam, dengan risiko terjadinya depresi neonatal.
PENANGANAN PER, PEB, EKLAMSI
No. Kode :
Terbitan : 01
SOP No. Revisi : 00
Tgl. Mulai Berlaku : 2 Januari 2018
Halaman : 4 dari 2

BPM MELIA
INDRAWATI

BIDAN
Ditetapkan oleh :
Oleh
Tgl : 2 Januari 2018 Bidan Penanggung jawab
Melia Indrawati, S.ST

DIAGRAM ALUR PENATALAKSANAAN PADA

PEB/
EKLAMPSIA

PEB EKLAMPSIA
Diastole ≥ 110 mmHg Kejang
Uk ≥ 20 mg Diastole ≥ 90
Protein ≥2+ mmHg
Protein ≥2+

Sebagian dosis awal Teriak minta tolong dan


pemeliharaan: jangan meninggalkan
Reflek patela + pasien sendirian
Urine minimal 30 cc/jam Baringkan pasien posisi
dalam 4 jam terakhir kepala miring ke kiri
RR ≥ 16x/menit Pastikan jalan nafas bebas
Beritahu ibu sebagian SM Bila tidak bernafas = = >
dimasukkan resusitasi
O2 4-6 lt/menit
Infus RZ/PZ

Alternatif 1 dosis awal


Berikan sm 40% 4 gr (10 cc). Diencerkan dengan
Aquabidas 10 cc. Jadi 20 cc diberikan IV bolus
secara pelan-pelan ± 5 menit
Lanjutkan 40% 6 gr (15 cc) dimasukkan dalam
larutan RZ/RD5/NACL. Di drip 28 tetes/menit
untuk pemeliharaan 1 gr sm/jam IV sampai 24 jam
PENANGANAN PER, PEB, EKLAMSI
No. Kode :
Terbitan : 01
SOP No. Revisi : 00
Tgl. Mulai Berlaku : 2 Januari 2018
Halaman : 5 dari 2

BPM MELIA
INDRAWATI

BIDAN
Ditetapkan oleh :
Oleh
Tgl : 2 Januari 2018 Bidan Penanggung jawab
Melia Indrawati, S.ST

Alternatif 2 dosis awal


Berikan sm 40% 4 gr (10 cc). Diencerkan dengan
Aquabidas 10 cc, jadi 20 cc diberikan IV bolus
pelan-pelan ± 5 menit
Lanjutkan 10 gr sm 40% masing-masing 5 gr (12,5 cc)
+ 1 ml lidocain 2% Boka, Boki IM
Untuk pemeliharaan 5 gr (12,5 cc) sm 40% tiap 4 jam
sampai 24 jam p.p (selang seling Boka, Boki)

Kejang berulang setelah 15 menit = = > 2 gram (5 cc) SM 40%


IV selama 5 menit

Hentikan pemakaian jika :


RR < 16x/menit
Reflek patella (-)
Urine < 30 ml/jam dalam 4
jam terakhir
Beri Ca glukonas 1 gram/10ml
IV.

Anti Hipertensi
 Obat pilihan adalah Nifedipin, yang diberikan 5-10 mg oral
yang dapat diulang sampai 8 kali/24 jam
 Jika respons tidak membaik setelah 10 menit, berikan tmbahan
5 mg Nifedipin sublingual.
 Labetolol 10 mg oral. Jika respons tidak membaik setelah 10
menit, berikan lagi Labetolol 20 mg oral.
Persalinan
PENANGANAN PER, PEB, EKLAMSI
No. Kode :
Terbitan : 01
SOP No. Revisi : 00
Tgl. Mulai Berlaku : 2 Januari 2018
Halaman : 6 dari 2

BPM MELIA
INDRAWATI

BIDAN
Ditetapkan oleh :
Oleh
Tgl : 2 Januari 2018 Bidan Penanggung jawab
Melia Indrawati, S.ST

UNIT TERKAIT 1. Poli Kebidanan


2. Ruang Persalinan

Anda mungkin juga menyukai