Sop Penanganan Per, Peb, Eklamsi
Sop Penanganan Per, Peb, Eklamsi
No. Kode :
Terbitan : 01
SOP No. Revisi : 00
Tgl. Mulai Berlaku : 2 Januari 2018
Halaman : 1 dari 2
BPM MELIA
INDRAWATI
BIDAN
Ditetapkan oleh :
Oleh
Tgl : 2 Januari 2018 Bidan Penanggung jawab
Melia Indrawati, S.ST
BPM MELIA
INDRAWATI
BIDAN
Ditetapkan oleh :
Oleh
Tgl : 2 Januari 2018 Bidan Penanggung jawab
Melia Indrawati, S.ST
akut
o Jika tekanan diastolik turun sampai normal, pasien
dapat dipulangkan :
Nasehatkan untuk istirahat dan perhatikan tanda
preekalmsia berat
Periksa ulang 2 kali seminggu
Jika tekanan diastolik naik lagi => rawat
kembali
o Jika tidak terdapat tanda perbaikan => tetap dirawat
o Jika terdapat tanda pertumbuhan janin terhambat,
pertimbangkan terminasi kehamilan.
o Jika proteinuria meningkat, kelola sebagai
preeklampsia berat
Jika kehamilan > 35 minggu, pertimbangkan terminasi kehamilan
Jika serviks matang, lakukan induksi dengan oksitosin 5 IU
dalam 500 ml Ringer laktat/ Dekstrose 5 % IV 10 tetes / menit
atau dengan prostaglandin
Jika serviks belum matang , berikan prostaglandin,
misoprostol, dan kateter foley, atau lakukan terminasi dengan
seksio sesaria.
Pengelolaan Kejang
Beri obat anti kejang (anti konvulsan)
Perlengkapan untuk penanganan kejang (jalan nafas,
penghisap lendir, masker oksigen, oksigen)
Lindungi pasien dari kemungkinan trauma
Aspirasi mulut dan tenggorokan
PENANGANAN PER, PEB, EKLAMSI
No. Kode :
Terbitan : 01
SOP No. Revisi : 00
Tgl. Mulai Berlaku : 2 Januari 2018
Halaman : 3 dari 2
BPM MELIA
INDRAWATI
BIDAN
Ditetapkan oleh :
Oleh
Tgl : 2 Januari 2018 Bidan Penanggung jawab
Melia Indrawati, S.ST
Pengelolaan Umum
Jika tekanan diastolik > 110 mmHg, berikan antihipertensi
sampai tekanan diastolik antara 90-100 mmHg
Pasang infus Ringer Laktat dengan jarum besar no.16 atau
lebih
Ukur keseimbangan cairan, jangan sampai terjadi overload
Katerisasi urin untuk pengukuran volume dan pemeriksaan
proteinuria
Infus cairan dipertahankan 1,5-2 liter/24 jam
Jangan tinggalkan pasien sendirian. Kejang disertai aspirasi
dapat mengakibatkan kematian ibu dan janin
Observasi tanda vital, efek dan denyut jantung janin setiap 1
jam
Auskultasi paru untuk mencari tanda edema paru. Adanya
krepitasi merupakan tanda adanya edema paru. Jika ada edema
paru, hentikan pemberian cairan dan berikan diuretik (misal
furosemid 40 mg IV)
Nilai pembekuan darah dengan uji pembekuan. Jika
pembekuan tidak terjadi setelah 7 menit, kemungkinan
terdapat koagulopati.
Anti konvulsan
Magnesium sulfat merupakan obat pilihan untuk mencegah dan
mengatasi kejang pada preeklamsia dan eklamsia. Alternatif lain
adalah diazepam, dengan risiko terjadinya depresi neonatal.
PENANGANAN PER, PEB, EKLAMSI
No. Kode :
Terbitan : 01
SOP No. Revisi : 00
Tgl. Mulai Berlaku : 2 Januari 2018
Halaman : 4 dari 2
BPM MELIA
INDRAWATI
BIDAN
Ditetapkan oleh :
Oleh
Tgl : 2 Januari 2018 Bidan Penanggung jawab
Melia Indrawati, S.ST
PEB/
EKLAMPSIA
PEB EKLAMPSIA
Diastole ≥ 110 mmHg Kejang
Uk ≥ 20 mg Diastole ≥ 90
Protein ≥2+ mmHg
Protein ≥2+
BPM MELIA
INDRAWATI
BIDAN
Ditetapkan oleh :
Oleh
Tgl : 2 Januari 2018 Bidan Penanggung jawab
Melia Indrawati, S.ST
Anti Hipertensi
Obat pilihan adalah Nifedipin, yang diberikan 5-10 mg oral
yang dapat diulang sampai 8 kali/24 jam
Jika respons tidak membaik setelah 10 menit, berikan tmbahan
5 mg Nifedipin sublingual.
Labetolol 10 mg oral. Jika respons tidak membaik setelah 10
menit, berikan lagi Labetolol 20 mg oral.
Persalinan
PENANGANAN PER, PEB, EKLAMSI
No. Kode :
Terbitan : 01
SOP No. Revisi : 00
Tgl. Mulai Berlaku : 2 Januari 2018
Halaman : 6 dari 2
BPM MELIA
INDRAWATI
BIDAN
Ditetapkan oleh :
Oleh
Tgl : 2 Januari 2018 Bidan Penanggung jawab
Melia Indrawati, S.ST