Disusun oleh :
Gillang Bintang Gemilang (232223192)
Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat allah ta’ala. Atas
limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga makalah yang berjudul, "ghunnah dan macam-
macam idghom” dapat saya selesaikan dengan baik.. Begitu pula atas limpahan kesehatan
dan kesempatan yang allah swt karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun
melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media internet.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah baca tulis al-quran selain itu, makalah
ini bertujuan menambah wawasan.
Demikian makalah ini saya buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, mohon maaf. Tim penulis
menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah
yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
GHUNNAH DAN MACAM-MACAM IDGHOM
A. PENGERTIAN GHUNNAH
Secara bahasa, ghunnah ( )غنةbiasa diartikan dengan dengung. Secara istilah, ghunnah
juga biasa disebutkan sebagai nun dan mim bertasydid. Namun, arti lengkap dari ghunnah
bukan hanya sebatas nun dan mim bertasydid saja.
Dalam kitab ghayat al-murid fi ilm at-tajwid, ghunnah secara bahasa adalah suara yang
beresonansi dalam hidung. Secara istilah, ghunnah adalah suara merdu yang berasal dari
huruf nun atau mim dan keluar dari hidung. Dikatakan, suara ghunnah mirip dengan suara
rusa betina yang kehilangan anaknya.
CARA MEMBACA
Cara membaca nya adalah dengan mendengungkan atau mengeluarkan bunyi dari hidung
dengan jangka waktu tertentu.
Adapun berapa lama jangka waktunya, para ulama berbeda menetapkan ukurannya. Yang
berbeda adalah ukuran atau satuannya, bukan jangka waktunya. Insyaallah jangka waktunya
sama. Yang berbeda adalah ukuran satuannya. Sebagian ulama mengatakan seperti membaca
mad thabi'i. Artinya sekitar 1 alif atau 2 harakat. Namun sebagian lagi, tidak menggunakan
ukuran alif ketika membaca ghunnah.
PEMBAGIAN DAN CONTOH
Dari pengertian ghunnah di atas, setidaknya dapat dipahami bahwa selain nun dan mim
bertasydid, ada juga beberapa hukum bacaan yang juga ditambahi dengan bacaan ghunnah.
Yang perlu diingat, ghunnah adalah suara dengung.
Dari sekian macam ghunnah yang ada, baik yang ada pada nun bertasydid atau hukum-
hukum lainnya, terdapat beberapa pembagian berdasarkan tingkat kekuatannya. Berikut 5
tingkatan pembagian ghunnah :
1) TASYDID.
Ini adalah tingkatan ghunnah yang paling sempurna. Yaitu ketika nun atau mim nya
bertasydid. Baik itu bertasydid nya menggunakan tasydid asli atau tasydid tambahan karena
akibat dari idgham yang sempurna (idgham kamil).
Contoh ghunnah dari tasydid asli
َّ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ
اك ِإنا
َ الكوث َر أعطين
Contoh ghunnah dari tasydid tambahan akibat idgham kamil
َ َّ َ َ ْ َ ْ َ
أخطأنا أ َْو ن ِسينا ِإن
Jika disebut hukum bacaannya, maka ghunnah pada tingkatan ini berada pada hukum
bacaan ghunnah (nun dan mim tasydid), idgham bi ghunnah (hanya huruf nun dan mim),
idgham mimi, idgham mutajanisain (ba' sukun bertemu mim), dan idgham syamsi (hanya
huruf nun).
2) IDGHAM
Idgham yang dimaksud di sini, berbeda dengan idgham sebelumnya yakni idgham kamil.
Idgham yang ini adalah idgham naqish. Insyaallah, pembahasan mengenai "pembagian
idgham" akan dibuatkan artikel khusus.
Tingkatan ghunnah yang kedua berada pada idgham naqish di sini adalah idgham bi
ghunnah (hanya ya dan wawu). Contohnya adalah sebagai berikut
َ ْ َ َْ
ل ف َمن
َ يعم
Tingkatan ketiga adalah ghunnah yang berada pada bacaan ikhfa dan iqlab. Sesuai
namanya, ghunnah di sini berada pada hukum bacaan iqlab, ikhfa haqiqi, dan ikhfa syafawi.
Tingkatan ghunnah di sini lebih lemah daripada tingkatan sebelumnya.
َ ًّ ََ
َشا ذ َّرة
َ َ ْ
َد ِب َه ََٰٰذا ِحل
َ ِ ال َبل
4) IDZHAR
Tingkatan selanjutnya berada pada huruf mim atau nun sukun yang dibaca jelas.
Ghunnah ini berada pada hukum bacaan idzhar halqi dan idzhar syafawi.
5) BERHARAKAT
Tingkatan paling lemah adalah huruf nun atau mim yang berharakat, baik harakat
fathah, dhammah, atau kasrah.
Dalam bahasa arab, idgham ( )ﺇﺩغﺎﻡartinya memasukkan. Sementara itu, menurut istilah,
idgham adalah menggabungkan dua huruf dan memasukkan salah satu huruf ke huruf
lainnya. Spesifiknya, idgham terjadi ketika huruf sukun bertemu dengan huruf berharakat.
Pembacaannya dilakukan seakan-akan dua huruf itu bertasydid. Pelafalan tasydid merupakan
simbol ilmu tajwid ketika huruf ditekankan di bagian konsonannya sehingga berbunyi ganda.
Sebagai misal, pada kata ( ﺩَﺨَﻠُﻮا ﻗَﺪbacaan latinnya: qod dakholuu), ada dua huruf dal ()ﺪ. Huruf
dal yang pertama berharakat sukun dan huruf kedua berharakat fathah. Dengan demikian,
pembacaan dua huruf itu dilebur menjadi satu atau seakan-akan membaca huruf dal
bertasydid.
Mim ()ﻡ
Nun ()ن
Wau ()و
Ya ()ي.
Untuk memudahkan mengingat huruf-huruf idgham bighunnah, biasanya disingkat
menjadi: ( ينمﻮdibaca: yanmuu). Idgham bighunnah terjadi ketika nun mati ( ) نatau tanwin
( ً)ـ ــٍـــbertemu dengan huruf-huruf di atas. Hukum bacaannya wajib dibaca sepanjang dua
harakat disertai dengan dengung.
Contoh bacaannya dalam al-quran terdapat dalam surah as-syams ayat 7 sebagai berikut:
َْ
ََس ّٰو َىهاَ َّو َما َونفس
Artinya: "demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya," (qs. As-syams [91]: 7).
2) IDGHAM BILAGHUNNAH (TANPA DENGUNG)
Di sisi sebaliknya, ada juga idgham bilaghunnah yang dibaca tanpa dengung. Kondisi
ini terjadi ketika nun sukun ( ) نatau tanwin ( ً)ـ ـ ٍــــbertemu dengan dua huruf idgham
bilaghunnah. Dua huruf idgham bilaghunnah terdiri atas huruf lam ( )لdan ra ()ر. Hukum
membacanya adalah dengan dileburkan tanpa diiringi dengan bunyi dengung.
Contoh bacaan idgham bilaghunnah terdapat dalam bacaan ta'awudz sebagai berikut.
ُ ُ َ ّ َ َ َّ
َاَلل أعوذ
َِ ن ِب َ ِ يم الش ْيط
َ ان ِم َّ
َ ِ الر ِج
Contoh bacaan al-quran yang membuat kaidah idgham mimi terdapat dalam surah al-
mulk ayat 12 sebagai berikut:
َّ َ َ َْ َ َ َ
ك ِبي َوأجر مغ ِف َرة ل ُهم ِبٱلغي ِب َرب ـ ُهم َيﺨشﻮن ٱل ِذي َن ِﺇن
Siska, D., & Fadillah, C. (2019). Sistem Pendeteksi Pola Tajwid Al-Qur’an Hukum Idgram
Bi-Ghunnah Dan Bila Ghunnah Pada Citra Menggunakan Metode Nei And Li. TECHSI-
Jurnal Teknik Informatika, 8(1), 205-214.
HASAN, H. KORELASI ANTARA ILMU TAJWID DAN PRAKTEK MEMBACA ALQURAN SANTRI
MTs. PONDOK PESANTREN TAHFIZH ALQURAN AL-IMAM ASHIM MAKASSAR.
Maryana, M., Fadlisyah, F., & Retno, S. (2017). Pendeteksi Tajwid Idgham Mutajanisain
Pada Citra Al-Qur’an Menggunakan Fuzzy Associative Memory (FAM). TECHSI-Jurnal
Teknik Informatika, 9(2), 91-102.
Rizal, R., Bustami, B., & Azzahra, D. (2019). Pendeteksi Tajwid Idgham Mutajanisain Pada
Citra Al-Qur’an Menggunakan Fuzzy Associative Memory (FAM). TECHSI-Jurnal
Teknik Informatika, 11(3), 395-407.