, ,
1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Bung Hatta Padang
E-mail: yoga_prima19@yahoo.com
ABSTRACT
This research is caused by the lack of writing poetry skill of the student’s in SMPN 1
on the first grade at Kapur subdistrick IX, 50 Kota district. The purpose of this research
is to describe student’s skill in writing poetry with the direct object is viewed from the aspect
of diction and imagery. The kind of this research is qualitative descriptive method. The
research object is the student in SMPN 1 on the first grade , at Kapur subdistrict IX, 50
Kota district in 2013/2014, they are 26 students. The way to collect data in this research are
(1) gathering the student’s poetry, (2) identification of diction and imagery, (3) analysis the
diction and imagery, (4) describe the student’s skill, (5) make a conclution of data analysis.
Based on the result of data analysis there are some conciutions: (1) the student’s skill in the
first grade based on diction is more then enough with the average 64, 8, (2) the student’s
skill in the first grade based on imagery is almost enough with the average 54,7. Well,
the conciution of the result student’s skill on the first grade in writing a poetry with direct
object is viewed from the aspect of diction and imagery is enough with the average 59,8.
Key Word: Writing Poetry, Direct Object Method, The Result of the Study
dan membaca merupakan modal dasar bagi telah melewati seleksi ketat,
kegiatan menulis. dipertimbangkan dari berbagai sisi baik
menyangkut unsur bunyi, bentuk, dan
Menurut Tarigan (2008: 22)
makna yang kesemuanya harus memenuhi
menulis ialah menurunkan atau
persyaratan untuk memperoleh efek
melukiskan lambang-lambang grafik yang
keindahan.
menggambarkan suatu bahasa yang
dipahami oleh seseorang, sehingga orang Pembelajaran menulis puisi
lain dapat membaca lambang-lambang dipelajari pada kelas VII semester dua
grafik tersebut kalau mereka memahami yang tercantum dalam kurikulum SMP.
bahasa dan gambaran grafik itu. Gambar Standar Kompetensi mengungkapkan
atau lukisan mungkin dapat keindahan alam dan pengalaman melalui
menyampaikan makna-makna, tetapi tidak kegiatan menulis kreatif puisi. Sedangkan,
menggambarkan kesatuan-kesatuan Kompetensi Dasarnya yaitu menulis
bahasa. Menulis merupakan suatu kreatif puisi berkenaan dengan keindahan
representasi bagian dari kesatuan-kesatuan alam.
ekspresi bahasa. Dalam kegiatan menulis
Berdasarkan hasil wawancara
seseorang dapat mengungkapkan perasaan,
penulis dengan salah seorang guru mata
ide, dan pikiran. Salah satu keterampilan
pelajaran bahasa Indonesia SMPN 1
menulis yang dapat mengungkapkan
Kecamatan Kapur IX Kabupaten 50 Kota
perasaan seseorang ialah kegiatan menulis
yang mengajar di kelas VII yang bernama
puisi.
Harnis, S. Pd pada tanggal 06 Januari
Menurut Pradopo (2010: 7) puisi 2013, dikatakan bahwa masih banyak
adalah mengekspresikan pemikiran yang siswa yang kurang terampil dalam menulis
membangkitkan perasaan, yang puisi, terutama dalam pemilihan kata yang
merangsang imajinasi pancaindera dalam tepat.
susunan yang berirama. Selanjutnya
Untuk meningkatkan hasil
Syofiani (2009: 63) menjelaskan bahwa
pembelajaran tersebut, peranan guru dalam
puisi adalah genre sastra yang
memilih metode yang tepat dengan kondisi
memperhatikan pemilihan aspek
siswa dan sifat materi sangatlah penting
kebahasaan sehingga tidak salah jika
agar siswa lebih terampil dan imajinatif
dikatakan bahwa puisi adalah bahasa yang
dalam menuangkan ide-ide menulis sebuah
‘tersaring’ dalam penggunaannya. Artinya,
puisi. Pemilihan metode harus didasarkan
pemilihan bahasa itu terutama aspek diksi
3
atas pemilihan pendekatan karena metode suatu hal atau peristiwa yang menarik dari
digunakan untuk melaksanakan pendekatan hasil pengamatan, kemudian
(Atmazaki, 2008: 160). menuangkannya melalui pikiran ke dalam
bahasa tulis. Teknik pengamatan objek
Salah satu metode yang dapat
secara langsung dapat menggugah siswa
digunakan untuk meningkatkan
untuk berekpresi dan dituangkan dengan
keterampilan dan imajinatif siswa adalah
kata-kata yang didapatkan dalam bentuk
teknik pengamatan objek langsung.
puisi.
Menurut Dessy dalam skripsi (26:
Menulis objek langsung menurut
2013) Teknik pengamatan objek secara
Suyatno (2004: 82) bertujuan agar siswa
langsung berhubungan sekali dengan
dapat menulis secara cepat berdasarkan
kedekatan pengamatan akan alam
objek yang dilihat atau diamatinya.
lingkungan sekitar. Pada dasarnya siswa
Misalnya, guru mengajak siswa keluar
senang mempelajari sesuatu hal yang
kelas melihat pemandangan alam,
dengan kenyataan secara langsung dapat
sedangkan di dalam kelas guru bisa
dilihat oleh siswa. Oleh karena itu, siswa
menghadirkan sebuah bunga dan gambar.
akan lebih tertarik dan terangsang untuk
mengekpresikan setelah melihat dan Dengan menerapkan metode ini,
merasakannya. Mengamati objek pada diharapkan siswa dapat mengembangkan
lingkungan di luar kelas secara langsung menulis puisi dengan kreatif dengan
merupakan salah satu proses dari belajar memperhatikan aspek diksi dan citraan.
mengajar. Pada hakikatnya, proses belajar
Berdasarkan uraian tersebut, maka
mengajar tidak hanya dilakukan di dalam
peneliti tertarik untuk mengetahui
kelas, namun dapat juga dilakukan di luar
bagaimana gambaran kemampuan menulis
kelas. Akan tetapi, harus sesuai dengan
puisi siswa kelas SMP Negeri 1
materi yang diajarkan dan juga harus
Kecamatan Kapur IX Kabupaten 50 Kota
sesuai dengan waktu yang disediakan
melalui penerapan metode objek langsung.
sehingga efisien dalam proses
pembelajran. Teori yang digunakan yaitu: (1)
Tarigan tentang menulis, (2) Waluyo
Dalam pembelajaran puisi, teknik
tentang puisi, (3) Suyatno tentang
pengamatan objek langsung dapat
pengamatan objek langsung, (4) Bogdan
digunakan dan juga bermanfaat karena dari
dan Taylor (dalam Moleong) tentang
pengamatan itu siswa dapat merekam
penelitian kualitatif dan (5) Abdurahman
4
dan Ratna tentang evaluasi pembelajaran penelitian ini adalah penggunaan diksi dan
bahasa dan sastra Indonesia. pencitraan yang terdapat dalam puisi yang
ditulis oleh siswa kelas .
Metodologi
Instrumen atau alat yang digunakan
Jenis penelitian yang digunakan
dalam pengumpulan data menulis puisi
adalah penelitian kualitatif dengan metode
adalah peneliti sendiri menugaskan siswa
deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor
menulis puisi melalui objek langsung.
(dalam Moleong, 2010: 4) penelitian
Sedangkan waktu yang diberikan untuk
kualitatif adalah prosedur penelitian yang
menulis puisi dengan objek langsung 2 x
menghasilkan data deskripsi berupa kata-
40 menit. Sebelum peneliti menugaskan
kata tertulis atau lisan dari orang-orang
siswa menulis puisi dengan menggunakan
dan perilaku yang dapat diamati.
objek langsung, peneliti terlebih dahulu
Selanjunya menurut Moleong (2010: 11)
memberikan penjelasan tentang menulis,
metode deskriptif adalah data yang
puisi, dan objek langsung. Setelah itu
dikumpulkan berupa kata-kata, gambar,
barulah peneliti menugaskan siswa untuk
dan bukan angka-angka. Dengan metode
menulis puisi berdasarkan objek yang
deskriptif dapat mendiskripsikan unsur-
dilihat dengan ketepatan diksi dan
unsur diksi dan citraan yang terdapat pada
penggunaan citraan.
puisi dengan mengamati objek secara
langsung. Sebelum peneliti menugaskan
siswa menulis puisi dengan menggunakan
Subjek dalam penelitian ini adalah
objek langsung, peneliti terlebih dahulu
siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kecamatan
memberikan penjelasan tentang menulis,
Kapur IX Kabupaten 50 Kota yang terdiri
puisi, dan objek langsung. Setelah itu
dari 6 kelas pada tahun pelajaran
barulah peneliti menugaskan siswa untuk
2013/2014. Sedangkan objek penelitiannya
menulis puisi berdasarkan objek yang
adalah siswa kelas SMP Negeri 1
dilihat dengan ketepatan diksi dan
Kecamatan Kapur IX Kabupaten 50 Kota
penggunaan citraan.
yang berjumlah 30 orang siswa, yang
terdiri dari 17 orang siswa laki-laki dan 15 Teknik pengumpulan data dalam
orang siswa perempuan, alasan peneliti penelitian ini dilakukan dengan beberapa
mengambil sampel kelas ini karena cara yaitu sebagai berikut: (1) mengajak
banyaknya siswa di kelas tersebut kurang siswa keluar kelas, (2) menentukan objek,
terampil dalam menulis puisi. Data dalam (2) merancang seefisien mungkin berapa
5
cukup dengan nilai rata-rata 59%, dengan sebanyak 8 orang (30,7%), (5) yang
skor tertinggi 100 dan skor terendah 33. memperoleh nilai 33 sebanyak 5 orang
Secara lebih lengkapnya perolehan skor (19,2%).
kemampuan siswa dalam menulis puisi
Kesimpulan
berdasarkan penggunaan diksi dan citraan
yaitu sebagai berikut: (1) yang Berdasarkan urain dan hasil analisis
memperoleh nilai 100 sebanyak 3 orang data yang telah dipaparkan sebelumnya,
(11,5%), (2) yang memperoleh nilai 83 maka dapat disimpulkan kemampuan siswa
sebanyak 2 orang(7,6%), (3) yang kelas VII/6 SMPN 1 Kecamatan Kapur IX
memperoleh nilai 66 sebanyak 8 orang Kabupaten 50 kota dalam menulis puisi
(30,7%), (4) yang memperoleh nilai 49,5 sebagai berikut:
sebanyak 8 orang (30,7%), (5) yang
1. Kemampuan siswa dalam menulis puisi
memperoleh nilai 33 sebanyak 5 orang
dengan menggunakan metode objek
(19,2%).
langsung yang dilihat dari aspek diksi
Berdasarkan analisis tabel di atas yaitu lebih dari cukup dengan nilai rata-
dengan menggunakan perhitungan rata 64,8. Pada penggunaan diksi
persentase penilaian skala 10, maka tersebut ditemukan masih banyak siswa
disimpulkan bahwa hasil yang dicapai yang kurang mampu menggunakan
dalam menulis puisi siswa kelas VII/6 kata-kata yang sesuai untuk
SMP Negeri 1 Kecamatan Kapur IX menyampaikan makna dari puisinya
Kabupaten 50 Kota berdasarkan sehingga maknanya tersebut sulit untuk
penggunaan diksi dan citraan tergolong dipahami.
cukup dengan nilai rata-rata 59%, dengan
2. Kemampuan siswa dalam menulis puisi
skor tertinggi 100 dan skor terendah 33.
dengan teknik objek langsung yang
Secara lebih lengkapnya perolehan skor
dilihat dari aspek citraan yaitu hampir
kemampuan siswa dalam menulis puisi
cukup dengan nilai rata-rata 54,7. Pada
berdasarkan penggunaan diksi dan citraan
penggunaan citraan tersebut masih
yaitu sebagai berikut: (1) yang
banyak siswa yang belum mampu
memperoleh nilai 100 sebanyak 3 orang
menggunakan citraan yang baik dan
(11,5%), (2) yang memperoleh nilai 83
citraan yang digunakan kurang
sebanyak 2 orang (7,6%), (3) yang
bervariasi sehingga mengurangi nilai
memperoleh nilai 66 sebanyak 8 orang
keindahan yang terdapat pada puisi.
(30,7%), (4) yang memperoleh nilai 49,5
9
penelitian, (6) Guru bidang studi bahasa Pradopo, Rachmad Djoko. 1993.
Pengkajian Puisi. Yogyakarta:
Indonesia selaku observer Kelas SMP
Gadjah Mada University Press.
Negeri 1 Kecamatan Kapur IX yang telah
Pratiwi, Dessy. 2013. “Kemampuan
membantu peneliti dalam melakukan Menulis Puisi dengan
pengamatan di lapangan, (7) Siswa Kelas Menggunakan Objek Langsung
Siswa Kelas VIII SMPN 18
SMP Negeri 1 Kecamatan Kapur IX Padang”. Skripsi. Padang: Progam
yang telah membantu peneliti dalam Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia.FKIP. Universitas Bung
memperoleh data, (8) Keluarga, terutama Hatta.
kepada kedua orang tua yang selalu
10