Anda di halaman 1dari 2

Manajemen Isu

Nilai Berita: Nilai berita merupakan acuan yang dapat digunakan oleh para jurnalis
untuk memutuskan fakta yang pantas dijadikan berita dan memilih mana yang lebih
baik. Karena tidak semua peristiwa layak untuk dihadirkan dalam berita. Sebuah berita
layak dihadirkan melalui halaman media masa jika memenuhi unsur nilai berita. Patokan
wartawan dalam menilai peristiwa itu ada pada nilai berita mulai dari dampak, seberapa
penting suatu kejadian, aspek kemanusiaan, kebaharuan, kedekatan, maupun skala besarnya
suatu peristiwa.
Kode Etik Jurnalistik: Kode etik jurnalistik adalah etika profesi wartawan. Kode etik
jurnalistik merupakan sekumpulan prinsip moral yang merefleksikan peraturan-peraturan yang
wajib dipatuhi oleh seluruh wartawan.

Dalam melakukan manajemen isu jangan lupain tiga point penting ini, sebelum kita masuk ke
langkah2 teknis dalam penyajian isu.
Ngomogin soal manajemen isu, topik ini itu punya urgensi prioritas dalam proses peliputan,
sebab cikal bakalnya hadirnya sebuah berita dimulai dari sini. Yang membedakan media satu
dan lainnya selain dari kualitas tulisan juga bisa dilihat dari kualitas isu. Apalagi Untuk
teman2 yang sedang berada di tingkat lanjut menuju kepengurusan, belajar manajemen isu
menjadi begitu dibutuhkan.
Sebagai catata saya ingin berpesan untuk mempermudah kawankawan dalam meningkatkan
kualitas. Ada beberapa hal yang tidak boleh dilepaskan dalam diri seorang pers kampus,
utamanya membaca dan menulis. Kemampuan dalam membaca itu mestinya tidak sekedar
mendikte kalimat semata, tapi juga mampu sampai pada keahlian membaca fenomena.
Kacamata jurnalis itu nggak empat, tapi ada cukup banyak. Kita melihat suatu peristiwa
lewat nilai-nilai berita yang didalamnya terkandung nilai kedekatan, kemanusiaan, dampak,
pengaruh dan segala macamnya.
Pertanyaannya apakah semua fenomena di dunia ini perlu kita respon?
Bisa saja jawabannya perlu, kalau kita memang mampu mengcover semuanya. Tapi kan kita
punya tugas yang multiperan, jadi nggak akan sanggup. Makanya perlu memanage isuisu itu.
Dunia udah cukup berisik dengan berbagai informasi, mulai dari fakta sampai hoak. Untuk
itu, sebagai upaya membangun iklim berpikir dan berkarya yang sehat kita tuh butuh yang
Namanya “manajemen isu”. Kita perlu mengorganisir, memetakan, dan memilah isu-isu
strategis yang perlu kita respon dan terbitkan.
Manajemen isu dibutuhkan untuk mengelola banjir informasi disekitar kita dan
mengarahkan media massa. Sebagaimana tugas media/jurnalisme adalah memilah dan
memilih informasi tentang apa yang penting bagi publik.
Nah apa sih langkah-langkah dalam melakukan manajemen isu. Sebetulnya secara teoritis
tdk ada pakem pasti, itu balik lagi ke seni Lembaga mencpitakan ritme. Tapi kali ini saya coba
berbagi beberapa tips yang bisa kawan2 praktekkan.
1. Identifikasi (Tahapan melakukan Batasan kajian dan Batasan wilayah. Kita bisa ambil skup
kajian Pendidikan ,lingkungan, kemanusiaan, atau Kesehatan. Kemudian untuk batas wilayah
kita bisa pilih skala kota, universitas, atau jurusan).
2. Seleksi (Proses seleksi sebaiknya dilakukan berdasarkan kepentingan mahasiswa dan
masyarakat umum, tentunya bersandar pada kaidah jurnalistik. Pada tahapan ini kita banyak
melakukan mapping prioritas problem yang ingin dibahas. Misalnya kita mau fokus pada isu
pendidikan. Lalu kita breakdown lagi, khususnya mengenai “Kualitas generasi pandemi”.
3. Strategi (Setelah itu diproses membuat strategi, kita harus sampai pada persiapan jawaban
dari beberapa pertanyaan penting seperti
- Apa nilai beritanya? Mengapa penting? Oh nilai beritanya kedekatan, kebaharuan,
dampak. Penting karena ini berkaitan pula dengan evaluasi pembelajaran yang diterima
mahasiswa maupun dosen.
- Apa kepentingan publiknya?
- Siapa actor kuncinya dan bagaimana peran mereka?
- Konfirmasi bisa dilakukan ke siapa?
4. Impelentasi: Buat TOR

Tugas: Dibagi 5 kelompok. Bertiga buat langkah2 melakukan manajemen isu. Diskusi +
Presentasi.

Anda mungkin juga menyukai