(INSTITUT STIAMI)
UJIAN AKHIR SEMESTER
1. Humas pemerintah merupakan ujung tombak dalam menyampaikan program dan kinerja
pemerintah. Selain itu, humas sebagai corong atau sumber informasi, dituntut kemampuannya
dalam menghadapi tantangan dan perubahan zaman yang sangat cepat terutama menghadapi
perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi. Humas pemerintah juga diharapkan dapat
meningkatkan pelayanan dan pengelolaan informasi di setiap instansinya, serta mampu
mendorong partisipasi masyarakat dalam mensukseskan berbagai program pemerintah yang
hasilnya dapat dinikmati oleh publik. Untuk meningkatkan kemampuan, perangkat humas harus
menguasai teknologi informasi dan komunikasi, termasuk di dalamnya media sosial sehingga
dapat mengetahui kebutuhan publik. Lebih penting lagi, humas harus menjalin sinergi dan akrab
dengan wartawan, agar dapat mengontrol informasi yang disampaikan kepada publik. Humas
pemerintah harus mampu bersinergi/bermitra dengan wartawan (Media Cetak, Media Elektronik
dan Media Sosial), serta lembaga pers lainnya dalam membantu pemerintah untuk
menyebarluaskan informasi program pembangunan kepada masyarakat. Jadi, pada prinsipnya
bahwa sinergitas atau hubungan kemitraan antara Humas dan Wartawan dapat berjalan dengan
baik dan tujuan dapat diwujudkan secara optimal, maka ada beberapa hal yang sangat penting
dilaksanakan oleh setiap pejabat atau pranata humas, diantaranya : 1. Hubungan Humas dengan
Wartawan bersifat professional; 2. Humas harus mengetahui seluk beluk wartawan, termasuk
irama kerjanya wartawan serta fungsi media massa; dan 3. Humas harus memiliki kemampuan
praktik jurnalisme seperti meliput wawancara, memotret, menulis berita langsung, berita khas
(feature news) dan artikel.
1) Strategi Public Relations menggunakan media elektronik berupa website ataupun media
sosial seperti instagram, facebook, dan lainnya. Spanduk dan Brosure merupakan salah
satu cara media yang dapat digunakan. Selain itu, Strategi Public Relations yang kedua
yaitu menggunakan Mailing List kepada pihak internal perusahaan. Tak hanya itu, dapat
juga melakukan talk fusion.
2) Tidak, saya sebagai PR akan melalukan motivasi kerja dengan strategi sebagai berikut.
a. Melakukan komunikasi timbal balik secara efektif dan harmonis kepada semua
karyawan perusahaan.
KAMPUS PUSAT
Jl. Pangkalan Asem Raya No. 55 Jakarta Pusat Telp. (021) 4213380 Faks. (021) 4228870 www.stiami.ac.id
INSTITUT ILMU SOSIAL DAN MANAJEMEN STIAMI
(INSTITUT STIAMI)
UJIAN AKHIR SEMESTER
b. Menyebarkan semua informasi kepada para karyawan baik melalui media cetak dan
media elektronik.
c. Public relation menggunakan media cetak berupa bulletin bulanan untuk penyebaran
informasi perusahaan kepada karyawan, dan menggunakan media elektronik internet
berupa publik info.
d. Menyelenggarakan beberapa event dengan memberikan reward secara khusus kepada
karyawan sebagai bentuk strategi dalam peningkatan motivasi kerja.
e. Mengadakan evaluasi secara bulanan dan tahunan terhadap strategi yang berjalan
tidak sesuai dengan target dan tujuan perusahaan.
3) Dalam mengatasi kesejahteraan karyawan yang terancam PHK atau telah di PHK, yaitu
dimana Karyawan yang terdampak dengan keputusan ini akan mendapat berbagai bentuk
dukungan termasuk pesangon di atas standar yang ditetapkan pemerintah, asuransi
kesehatan, dan perangkat elektronik yang mereka gunakan saat dapat dibawa untuk tetap
menjaga produktivitas. Selain itu, karyawan tetap mendapatkan pembayaran gaji selama
periode pemberitahuan. Selanjutnya tidak mewajibkan karyawan yang terdampak untuk
bekerja saat sudah memasuki periode pemberitahuan, supaya karyawan dapat fokus
memikirkan mengenai rencana mereka pada masa mendatang. pembayaran cuti tahunan
dan hak lainnya.
KAMPUS PUSAT
Jl. Pangkalan Asem Raya No. 55 Jakarta Pusat Telp. (021) 4213380 Faks. (021) 4228870 www.stiami.ac.id
INSTITUT ILMU SOSIAL DAN MANAJEMEN STIAMI
(INSTITUT STIAMI)
UJIAN AKHIR SEMESTER
selanjutnya hadir dengan ciri big data, otomatisasi, komputasi awan, artificial intelligence
(kecerdasan buatan), dan sebagainya. Era di mana segala sesuatu dalam kehidupan kita
terhubung dengan internet, Internet of things. Era di mana telah kecerdasan-kecerdasan
buatan bermunculan. Komputer dibuat bisa berpikir dan bertindak seperti halnya
manusia, artificial intelegence. Dengan munculnya perubahan maka Adaptasi menjadi
satu-satunya pilihan untuk menghadapi perubahan tersebut. Yang harus dilakukan
selanjutnya adalah bentuk adaptasi apa yang akan dilakukan untuk menghadapi
perubahan tersebut. Setiap lembaga/instansi memiliki tujuan dan menyusun langkah-
langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam proses menuju tujuan perlu perangkat
sebagai penggerak yaitu terdiri dari kepemimpinan, manajemen dan organisasi. Peran
pemimpin sangat penting dalam mencapai tujuan karena seorang pemimpin adalah
“mercusuar” yang mengarahkan dan menggendalikan proses menuju tujuan. Seorang
pemimpin juga harus “aware” melihat perubahan yang berdampak pada instansi atau
lembaga yang dipimpinnya. Perubahan yang datang dari ekternal internal tersebut
merupakan peluang untuk organisasi semakin berkembang. Pemimpin yang tanggap
dengan perubahan dimaknai sebagai pemimpin perubahan (adaptive leader).
KAMPUS PUSAT
Jl. Pangkalan Asem Raya No. 55 Jakarta Pusat Telp. (021) 4213380 Faks. (021) 4228870 www.stiami.ac.id