Analisi Kecemasan Siswa Kelas 12 Menghadapi Ujian Akhir (Anxiety Analysis of Grade 12 Students Facing The Final Examination)
Analisi Kecemasan Siswa Kelas 12 Menghadapi Ujian Akhir (Anxiety Analysis of Grade 12 Students Facing The Final Examination)
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
Jesslyn Emmanuela N. P
Kelas XI-S1/24
Nomor Induk 22612
1
ANALISIS KECEMASAN SISWA KELAS XII
SMA KATOLIK St. ALBERTUS MALANG
DALAM MENGHADAPI UJIAN AKHIR
TAHUN AJARAN 2020/2021
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
Jesslyn Emmanuela N. P
Kelas XI-S1/24
Nomor Induk 22612
MEI 2021
2
HALAMAN PERSETUJUAN
PROPOSAL PENELITIAN
Analisis Kecemasan Siswa Kelas XII SMA Katolik St. Albertus Malang dalam
Menghadapi Ujian Akhir Tahun Ajaran 2020/2021
Diusulkan oleh :
Jesslyn Emmanuela N. P
Kelas XI IPS 1/24
Nomor Induk 22612
Menyetujui,
Mengetahui,
Kepala SMA Katolik St. Albertus Malang,
3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
Katolik St. Albertus Malang dalam Menghadapi Ujian Akhir Tahun Ajaran
2020/2021” ini dibuat sebagai syarat mengikuti ujian tahun ajaran 2020/2021.
bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
1. Ignatius Abadi, S.S., M.Hum., M.Pd., Kepala Sekolah Sekolah Menengah Atas
4. Orang tua Penulis yang selalu memberikan dukungan dan doa, dan
5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya, yang telah
proposal penelitian ini. Oleh karena itu, penulis juga mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar Penulis dapat membuat proposal penelitian yang
lebih baik.
4
Malang, … Mei 2021
Penulis
5
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................................ 3
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 6
6
3.4 Metode Analisis Data .......................................................................................... 25
3.5 Persiapan Penelitian ............................................................................................ 26
3.5.1 Rencana Penelitian ...................................................................................... 26
3.5.2 Alat dan Bahan............................................................................................ 26
LAMPIRAN...................................................................................................................... 29
7
DAFTAR TABEL
8
BAB I
PENDAHULUAN
menengah, perguruan tinggi, dan universitas menjalankan ujian akhir pada akhir
masa akademik tertentu. Ujian ini menilai kemampuan siswa dalam menerima,
memahami, dan menguasai bahan studi yang disajikan sesuai dengan kurikulum
Dikarenakan pentingnya hasil dari ujian akhir ini, siswa dituntut untuk mencapai
nilai tuntas agar lulus dari ujian tersebut. Hal ini membuat mereka mengalami
masa-masa yang penuh stress dan cemas. Penelitian yang dilakukan oleh Gusniarti
(2002) menunjukkan lebih dar 50% siswa merasa cemas menghadapi ujian.
Fenomena ini terjadi pada siswa kelas XII SMA Katolik St. Albertus
Malang. Kecemasan tersebut bisa diketahui dari gerak-gerik para siswa saat
menyadari bahwa ujian akhir sudah sangat dekat. Berdasarkan hasil wawancara
pada 22 Januari 2021 dengan beberapa guru bimbingan konseling (BK) di SMA
Katolik St. Albertus Malang mengatakan bahwa banyak yang dicemaskan oleh
siswa kelas XII seperti mencemaskan hasil yang tidak maksimal atau bisa juga
karena sistem ujian sekolah daring yang sekarang sedang berlangsung, mereka
cemas akan adanya kendala jaringan. Kecemasan yang tidak dapat diatasi oleh para
9
soal sehingga dapat menyebabkan ketidaklulusan karena nilai yang tidak
tingkat dan pengaruh kecemasan siswa kelas XII SMA Katolik St. Albertus
Dalam judul “Analisis Kecemasan Siswa Kelas XII SMA Katolik St.
Albertus Malang dalam menghadapi Ujian Akhir Tahun Ajaran 2020/2021” hanya
akan berfokus kepada tingkat dan dampak dari kecemasan menghadapi ujian akhir.
Hal itu karena keterbatasan pengetahuan dan waktu yang dimiliki oleh Penulis.
1. Apa penyebab kecemasan siswa kelas XII SMA Katolik St. Albertus tahun
2. Bagaimana pengaruh atau dampak dari kecemasan bagi siswa kelas XII SMA
3. Bagaimana tingkat kecemasan siswa kelas XII SMA Katolik St. Albertus tahun
dan siswi kelas XII SMA Katolik St. Albertus Malang tahun ajaran 2020/2021.
10
2. Untuk mengetahui tingkat kecemasan dalam menghadapi ujian akhir siswa dan
siswi kelas XII SMA Katolik St. Albertus Malang tahun ajaran 2020/2021.
dan siswi kelas XII SMA Katolik St. Albertus Malang tahun ajaran 2020/2021.
1.5 Manfaat
2. Bagi siswa-siswi SMA Katolik St. Albertus, karya tulis ini diharapkan dapat
3. Bagi sekolah SMA Katolik St. Albertus, karya tulis ini diharapkan dapat
memberikan informasi yang berguna bagi kepala sekolah atau pengajar dalam
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Siswa
merupakan unsur penentu dalam proses belajar mengajar, tanpa adanya murid
dalam pendidikan, dialah yang belajar setiap saat. Belajar disini tidak harus selalu
berinteraksi dengan guru dalam proses belajarnya. Siswa juga bisa belajar mandiri
tanpa harus mendapat pengajaran dari guru disekolah. Saat dirumah, siswa harus
belajar dirumah.
Dari beberapa pendapat yang ada diatas dapat disimpulkan bahwa siswa
atau murid merupakan subjek utama dalam pendidikan yang menerima pengajaran
Ujian Akhir atau ujian nasional adalah kegiatan yang dilakukan siswa
untuk mengukur kompetensi siswa sebagai pengakuan prestasi belajar siswa dan
atau langkah akhir untuk lulus dari jenjang tertentu. Defini ujian akhir menurut
Hasil dari ujian ini digunakan sebagai penentu kelulusan siswa dalam menghadapi
12
jenjang selanjutnya serta sebagai bimbingan bagi satuan pendidikan dalam upaya
bahwa:
dengan berbagai aspek yang dinamis, seperti budaya, kondisi sosial ekonomi,
bahkan politik dan keamanan, sehingga akan selalu rentan terhadap perbedaan dan
berbagai pihak. Akan tetapi dalam tahun ini Ujian Nasional ditiadakan karena
Edaran yang mencakup peniadaan Ujian Nasional (UN) 2021 dan kegiatan
13
2.3 Definisi Kecemasan
orang pada waktu. Kecemasan bisa muncul karena tekanan atau ancaman terhadap
harga diri dimana harga diri adalah hal yang sangat mendasar bagi kehidupan
dalam tingkat ringan dan sedang bisa berdampak positif kepada siswa dalam
satu emosi yang paling menimbulkan setres yang dirasakan oleh orang banyak.
ancaman nyata maupun tidak nyata yang dialami seseorang karena tidak adanya
14
merupakan sinyal atau tanda peringatan mengenai bahaya yang akan datang dan
takut, ataupun tertekan yang berasal dari lingkungan. Pendapat ini sejalan dengan
adanya rasa cemas seperti, kecemasan terhadap kesehatan, ujian, hubungan dengan
salah satu masalah yang dihadapi siswa. Kecemasan ini sering terjadi ketika para
siswa siswi akan menghadapi ujian akhir karena adanya tekanan yang dirasakan.
Terdapat tekanan internal dimana tekanan ini berasal dari siswa itu sendiri, seperti
rasa malu dan takut akan dimarahi atau direndahkan oleh masyarakat jika tidak
lulus ujian. Ada juga tekanan eksternal yang berasal dari keluarga, sekolah,
maupun masyarakat yang menuntut para siswa untuk mendapatkan hasil yang baik
dalam kelulusan. Tuntutan dan tekanan inilah yang dapat menimbulkan kecemasan
pada siswa saat akan menghadapi ujian akhir. Kecemasan yang dialami siswa
dapat menjadi ancaman bagi keberhasilan belajar siswa itu sendiri (Thoomasze &
Murtini 2014).
pada jenjang ini mereka menepuh ujian akhir atau Ujian Nasional. Kecemasan ini
biasanya diikuti oleh masa pubertas yang membuat para siswa menjadi lebih
emosional. Thomasze & Murtini (2014) menambahkan bahwa dalam tahap remaja
15
awal, mereka menghadapi banyak tuntutan dan perubahan yang cepat sehingga
rentan mengalami masa penuh kecemasan. Ujian akhir salah satunya sebagai
Selain itu, perasaan takut tidak dapat mencapai target minimal ataupun
yang telah ditentukan sendiri oleh individu dapat menjadi salah satu perasaan yang
dapat menimbulkan persepsi negatif terhadap ujian akhir. Pemerintah yang selalu
menaikkan standar nilai kelulusan tiap tahunnya membuat siswa cemas apakah
mereka dapat memenuhi target tersebut. Faktor lainnya yang dapat menimbulkan
persepsi negatif terhadap ujian akhir ialah konsekuensi yang harus diterima siswa
jika tidak lulus, bayangan buruk oleh para siswa tentang apa yang akan terjadi
kedepannya jika tidak lulus memperparah efek dari kecemasan menghadapi ujian
tersebut.
Menurut Gusniarti (2002) ada lebih dari 50% siswa cemas dalam
menghadapi ujian. Kecemasan ini juga disebabkan dari beberapa aspek seperti
dipilih secara alami oleh individu bila menghadapi suatu ancaman dan bahaya.
Gejala kecemasan akan ujian sangat bervariasi dan berkisar dari ringan
hingga berat. Beberapa siswa hanya mengalami gejala ringan terhadap kecemasan
ujian ini dan masih mampu menanganinya dengan baik sehingga dapat
16
mengerjakan ujian dengan baik. Adapun siswa lain yang sangat terbeban oleh
kecemasan mereka, seperti mengalami serangan panik sebelum atau selama ujian.
detak jantung menjadi cepat, mulut kering, mual, hingga pingsan. Kasus
Tummy” atau “kupu-kupu” di perut yang berarti rasa gugup campur aduk.
Sementara untuk kasus yang lebih parah, dapat menyebabkan siswa menjadi sakit
1. Berdebar-debar
Jika seseorang sedang cemas, maka detak jantung mereka akan lebih cepat.
2. Gemetar
Saat mengalami kecemasan, biasanya tangan atau lutut akan gemetar, bahkan
3. Ketegangan
Kecemasan akan membuat seseorang menjadi sulit untuk tidur. Hal ini bisa
menghantarkan kepada mimpi buruk, dan akan terbangun dalam perasaan yang
5. Berkeringat
17
Orang yang cemas akan mengeluarkan keringat lebih dari yang biasanya.
Tanda fisik lain seperti gatal-gatal pada tangan dan kaki, sering buang air kecil,
ujian tersebut. Dalam beberapa kasus, kecemasan menghadapi ujian bisa menjadi
sangat parah sehingga siswa memutuskan untuk putus sekolah demi menghindari
negatif juga menjadi masalah dalam berkonsentrasi pada ujian, hal ini juga
Gejala Emosi dari kecemasan terhadap ujian ialah depresi, harga diri
yang merendah, kemarahan, dan perasaan putus asa. Siswa sering merasa tidak
berdaya untuk mengubah situasi mereka atau bahkan meremehkan diri mereka
sendiri karena kecemasan mereka dan ketakutan mereka akan hasil yang buruk.
bagi sebagian siswa yang mengalaminya, banyak orang tidak menyadari bahwa
sebenarnya hal ini cukup umum. Gugup dan kecemasan adalah reaksi yang
18
normal saat menjelang ujian akhir. Namun, sebagian siswa sangat terganggu
dengan hal ini sehingga menghalangi mereka untuk melakukan yang terbaik.
yang parah.
Jika siswa telah mendapat nilai yang buruk pada ujian sebelumnya, baik
karena siswa tersebut tidak belajar dengan baik, maupun mengalami blank
3. Ketidaksiapan
Jika siswa tidak belajar dengan baik, ini dapat menambah rasa cemas siswa.
Dalam situasi stress atau cemas, seperti sebelum atau saat ujian, tubuh
untuk mengahadapi apa yang akan terjadi dan umumnya disebut sebagai respon
“melawan atau lari”. Pada dasarnya, respon ini mempersiapkan siswa untuk
situasi stress. Namun, bagi beberapa orang, gejala kecemasan yang mereka
19
rasakan bisa menjadi berlebih sehingga membuatnnya sulit atau bahkan tidak
membuat orang merasa lebih gugup, terutama jika mereka disibukkan dengan
faktor mental yang dapat menjadi penyebab kondisi ini. Harapan siswa
merupakan faktor mental yang utama. Misalnya, jika seorang siswa percaya
bahwa dia tidak akan dapat mengerjakan soal-soal pada ujian, dia akan jauh lebih
mengalami kecemasan dalam suatu ujian, siswa mungkin takut hal tersebut
siklus tersebut berulang, akan mencapai titik dimana siswa tersebut menyerah
dihadapi siswa saat atau sebelum Ujian Nasional. Sehingga dapat dikatakan
bahwa semakin rendah tingkat kecemasan yang dialami siswa, maka semakin
20
kecemasan yang dialami siswa, semakin rendah kemungkinan siswa
berpengaruh pada hasil yang diperoleh saat ujian akhir. Dari beberapa konsep
Saat seorang siswa yang sudah belajar dengan giat dan tekun, tidak
mengalami gangguan fisik apapun namun ia tetap cemas akan kegagalan secara
dalam keadaan tersebut. Hal ini disebut sebagai kecemasan yang abnormal
(Gunarsa, 1996).
perlu menyiapkan dirinya dengan baik, dengan cara mempelajari bahan ujian
hingga matang. Segala usaha belajar yang dilakukan siswa akan membuahkan
lain berupa motivasi atau lain sebagainya. Ketiga hal diatas memiliki pengaruh
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Talang No. 1, Kelurahan Oro-Oro Dowo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa
di Kota Malang pada 1 Agustus 1936 oleh Pater Petrus Nicolaus Kramer, O.
Carm. Sekolah ini dikelola oleh Yayasan Sancta Maria, milik serikat para imam
dan birawan Ordo Karmel. Sekolah ini semula bernama Rooms Katholiek
Algemen Middlebare School (RKAMS) St. Albertus. Sekolah ini hanya menerima
laki-laki pilihan sampai 1942. Pada zaman itu RKAMS St. Albertus sudah
mengadakan seleksi bagi mereka yang ingin menjadi muridnya. Pada tahun 1947,
(RKHBS) St. Albertus dan mulai menerima murid perempuan. Pada saat ini pula
lokasi sekolah dipindahkan ke Jalan Celaket No. 21. Pada tahun 1948-1950,
sekolah kembali ke Jalan Talang No. 1 dan berubah nama menjadi Sekolah
Menengah Atas Katolik St. Albertus yang lebih dikenal dengan nama SMA
Saat ini SMA Katolik St. Albertus Malang dikepalai oleh Rm. Ignatius
Abadi, O. Carm. dan dibantu oleh beberapa wakil kepala sekolah yaitu: Enny Dwi
22
Teguh Puspito Yudo, O.Carm. (Wakasek Pengembangan Sumber Daya
karena ingin mengetahui bagaimana tingkat kecemasan siswa kelas XII SMA
3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek atau subjek yang
penelitian ini adalah siswa dan siswi SMA Katolik St. Albertus Malang yang
3.2.1 Sampel
Menurut Sugiyono (2018: 81) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dari penelitian ini
23
1 Jason Tambayon XII IPA
Stevanno Gamaliel Krisnata Eka
2 XII IPA
Susila
3 Matthew Antonio Wijaya XII IPA
4 Katherine Rini Dewani Natawiria XII IPS
5 Kenley Wijaya XII IPS
6 Vanessa Valerie Valencia XII IPS
7 Agnes Seraphine XII Bahasa
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data”
(Sugiyono 2005: 62). Berdasarkan pendapat diatas dapak diketahui bahwa Penulis
membaca artikel, jurnal, buku, dan sejenisnya yang berhubungan dengan masalah
wawancara.
yang harus diteliti, dan juga ingin mengetahui hal-hal lebih mendalam dari
24
adalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terstuktur untuk
kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak bisa dijelaskan,
ini adalah masing-masing 1 dari setiap jurusan IPA, IPS, Bahasa SMA Katolik
St. Albertus.
data adalah proses mencari data, menyusun secara sistematis data yang di dapat
penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Langkah-langkah yang dilakukan
2. Menganalisis data;
3. Menyusun data ke dalam pola tertentu dan mempelajari bagian yang penting;
25
3.5 Persiapan Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai minggu ke-4 pada bulan Januari 2021.
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah komputer,
HP, printer, majalah sekolah, buku-buku dan artikel referensi dan pertanyaan
wawancara.
26
DAFTAR PUSTAKA
Anggarawati, D., & Hakim, S. N. 2017. Kontrol Diri dan Kecemasan Siswa SMA
dalam Menghadapi Ujian Nasional. (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).
Kendra Cherry, M. S. & Amy Morin, LCSW. 2020. Test Anxiety Symptoms,
Causes, and Treatments. (verywellmind.com).
Kutash, I.L. & Schlesinger, L.B. 1981. Handbook on stress and anxiety. San
Fransisco, California: Jossey-Buss Publishers.
Sari, A. W., Mudjiran, M., & Alizamar, A. 2017. Tingkat Kecemasan Siswa dalam
Menghadapi Ujian Sekolah Ditinjau dari Jenis Kelamin, Jurusan dan Daerah
Asal Serta Implikasi. Bikotetik (Bimbingan dan Konseling: Teori dan Praktik),
1(2), 37-42.
27
Simbolon, E. Y. N. 2016. Hubungan Antara Dukungan Orang Tua dengan Self-
Regulated Learning Pada Siswa SMA Josua Medan (Doctoral dissertation,
Universitas Medan Area).
Sulastri, S., & Fiventi, A. D. 2009. Pengaruh Kecemasan, Motivasi Belajar, dan
Disiplin Belajar Siswa dalam Menghadapi Ujian Nasional terhadap Hasil Ujian
Nasional Pada Siswa Kelas XII. Laporan Penelitian tidak diterbitkan.
(Yogyakarta: SMA Negeri 2 Bantul Yogyakarta)
Walasary, S. A., Dundu, A. E., & Kaunang, T. 2015. Tingkat Kecemasan pada
Siswa Kelas XII SMA Negeri 5 Ambon dalam Menghadapi Ujian Nasional. e-
CliniC.
28
LAMPIRAN
Daftar Pertanyaan:
3. Apa yang membuat anda gelisah atau cemas dalam menghadapi ujian akhir?
29