Toaz - Info Skripsiani Andriani PR
Toaz - Info Skripsiani Andriani PR
OLEH :
ANI ANDRIANI
005 STYC 16
i
SKRIPSI
Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Jenjang S.1 STIKES Yarsi Mataram
OLEH :
ANI ANDRIANI
005 STYC 16
ii
KATA PENGATAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh
Terapi Murottal Al-qur,an Terhadap Kualitas Tidur Bayi ( 0-12 Bulan) Di
Desa Pesa Kecamatan Wawo Kabupaten Bima 2019 ” dapat terselesaikan.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Jenjang S.1 STIKES
Yarsi Mataram.
Penulis
iii
ABSTRAK
PENGARUH TERAPI MUROTTAL AL-QUR’AN TERHADAP
KUALITAS TIDUR BAYI (0-12 BULAN) DI DESA PESA KECAMATAN
WAWO KABUPATEN BIMA TAHUN 2019
OLEH :
ANI ANDRIANI
005 STYC 16
Tidur merupakan prioritas utama bagi bayi, karena pada saat inilah terjadi
repair neuro-brain dan kurang lebih 75% hormon pertumbuhan diproduksi.Oleh
karenanya, kualitas dan kuantitas tidur bayi perlu dijaga.Di Indonesia, tingkat
prevalensi gangguan tidur pada bayi sebesar 44,2% dan 30% dari anak-anak di
bawah 1 tahun mengalami gangguan tidur yang berupa sering terbangun pada
malam hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh pemberian
terapi murotal Al-qur’an terhadap kualitas tidur bayi 0-12 bulan dikelurahan
Karang Pule Kota Mataram.Penelitian ini bersifat Pre eksperimem dengan
pendekatan”one group pre test post test”. Sampel dalam penelitian ini adalah bayi
0-12 bulan dikelurahan Karang Pule Kota Mataram sebanyak 30 responden
dengan menggunakan teknik purposive sampling.Teknik pengambilan data
dengan menggunakan modifikasi kuesioner SDSC (Sleep Disturbances Scale for
Children). Penelitian ini menggunakan analisis statistic uji paired T-
test.Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai Sig. (2 tailed) sebesar
0,000. Karena nilai Sig. (2 tailed) 0,000< 0,005 maka, Ha diterima, yaitu ada
pengaruh Terapi Murottal Al-Qur’an Terhadap Kualitas Tidur Bayi 0-12
Bulan.Teknik yang dilakukan untuk mengatasi masalah kualitas tidur bayi salah
satunya yaitu terapi murottal Al-qur’an.Untuk itu perlu direkomendasi pemberian
terapi murottal Al-qur’an pada bayi yang mengalami masalah dengan tidur.
iv
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
v
BAB 3 KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI
OPERASIONAL
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
bayi. Tidur adalah kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan
oleh stimulus atau sensori yang sesuai atau juga dapat dikatakan sebagai
mempunyai pola tidur yang normal, tetapi 15-30% anak mengalami masalah
tidur pada periode bayi.Seringkali gangguan tidur pada bayi tidak terdeteksi
oleh orangtua dan tidak ditangani dengan benar. Beberapa ahli menyebutkan
12
berlanjut pada usia balita dan masa usia sekolah, dan hal tersebut
44,2% (Pediatri S, 2006). Penelitian lain menyebutkan bahwa 30% dari anak-
Tidur merupakan prioritas utama bagi bayi, karena pada saat inilah
Kualitas dan kuantitas tidur buah hati dapat dilihat dari cara tidurnya,
kenyamanan tidur dan pola tidur. Perkembangan tidur bayi berkaitan dengan
umur dan maturitas otak, maka jumlah total tidur yang diperlukan berkurang
akan diikuti penurunan proporsi Rapid Eyes Movement (REM) dan Tidur
Bayi usia 0-5 bulan akan menjalani hidup barunya dengan 80-90% tidur.
Sesaat setelah bayi lahir, ia biasanya tidur selama 16-20 jam sehari yang
dibagi menjadi 4-5 periode. Memasuki usia 2 bulan bayi mulai lebih banyak
tidur malam dibanding siang. Seorang bayi yang baru lahir sampai kira-kira
usia 3 bulan, akan menghabiskan waktu tidurnya sekitar 15-17 jam, dengan
pembagian waktu 8 jam untuk tidur siang dan 9 jam untuk tidur malam.
Semakin usia bayi bertambah, jam tidurnya juga semakin berkurang. Pada
usia 3-6 bulan jumlah tidur siang semakin berkurang, kira-kira 3 kali dan
terus berkurang. Total jumlah waktu tidur berkisar antara 13-15 jam/hari.
2
Pada bayi usia 6 bulan pola tidurnya mulai tampak mirip dengan orang
kota di Indonesia dengan jumlah responden 385 orang, diperoleh data 51,3%
bayi mengalami gangguan tidur, 42% jam tidur malamnya kurang dari 9 jam,
terbangun malam hari lebih dari tiga kali dan lama terbangun pada malam
Bagi bayi, tidur mempunyai arti yang lebih penting karena tidur
terjadi perbaikan fungsi sel-sel tubuh termasuk sel otak dan diproduksinya
hormon-hormon tubuh. Bayi dan anak yang tidak dapat tidur dengan baik
akan menjadi overarouseddan sulit untuk memulai tidur. Defisit tidur yang
bergairah.Pola tidur yang bervariasi pada anak merupakan hal yang biasa.
Pola tidur yang tidak biasapun mungkin belum tentu menyebabkan suatu
masalah, tetapi gangguan tidur sering menyebabkan stres yang bermakna bagi
seluruh anggota keluarga dan membawa dampak yang tidak baik terhadap
Orang tua sering tidak mengetahui bahwa anak yang lelah itu menjadi
iritabel, dan menangis merupakan petunjuk akan makin sulit baginya untuk
kesehatan fisik dan mental. Anak yang tidak dapat tidur malam dengan baik
3
menurun dan akhirnya jatuh sakit. Tidak seorangpun dapat bekerja tanpa
mengkompensasinya.
tidurnya menjadi lebih mudah, dan lebih nyenyak dari biasanya karena
Kebutuhan tidur dan istrahatnya bisa terpenuhi karena waktu tidur yang
rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang,
gelombang otak. Laju pernafasan yang lebih dalam atau lebih lambat tersebut
hari di Kelurahan Karang pule. Dari hasil wawancara terhadap8orang tua bayi,
4
gangguan tidur,bayi tidur malam hanya 7-8 jam bahkan ada yang<7 jam serta
sering terbangun dimalam hari dan ibu bayi susah menidurkan kembali
setelah bayi terbangun karena bayi sangat rewel dan menangis, sehingga ibu
orang tua bayi mengatakan bayi sering mengalami demam maupun influenza
Al-Qur’an Terhadap Kualitas Tidur Bayi 0-12 Bulan di Desa pesa kecamatan
5
1.3.2 Tujuan Khusus
Qur’an.
pengetahuan.
bayi.
6
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
bayi.
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
sedikit sekali yang dapat diingat bahwa dalam tidur semua system
paling dasar dan akan tetap dalam batas ini sampai kita bangun kembali
keesokan harinya.
8
Tidur merupakan aktivitas yang melibatkan susunan saraf pusat,
tidur menjadi dua yaitu: tidur REM (Repaid-eye Movement) dan non
1. Tidur REM
cara bernapas yang dialami saat kita terbangun. Masa tidur REM
kira-kira 20 menit dan terjadi selama empat sampai lima kali dalam
sehari.
9
dinamakan somastostatine.Ilmuan mendefinisikan bahwa tidur
a. NREM tahap I
1) Tingkat transisi.
2) Merespon cahaya.
b. NREM tahap II
2) Sulit dibangunkan.
d. NREM tahap IV
1) Tidur nyenyak.
10
2) Sulit untuk dibangunkan , butuh stimulasi intensif.
keempat tahap tidur dan hal itu terjadi saat kita mulai merasa ngantuk.
tahap tidur yang paling dalam, saat orang paling sulit dibangunkan.
11
Potter & Perry (2005) berpendapat bahwa, tidur NREM
sel epitel dan khusus seperti sel otak.Selain itu, tubuh menyimpan
1. Durasi tidur
12
2. Tidur laten
3. Frekuensi terbangun
hingga tidur ringan. Tapi ada kalanya ketika sedang tidur lelap,
orang yang mengalami tidur terpecah saat dini hari. Dan biasanya
lebih serius.
13
pertumbuh diproduksi.Oleh karenanya, kulitas dan kuantitas tidur bayi
perlu dijaga.
adalah:
1. Penyakit fisik
semua hal diatas bisa menyebabkan gangguan tidur (potter & perry,
2005).
3. Gaya hidup
14
Gaya hidup dapat menyebabkan penurunan kuantitas dan
4. Pola tidur yang biasa dan mengantuk yang berlebihan pada siang
hari
tidur sementara karena kegiatan social dimalam hari atau jam kerja
jam atau lebih sebelum waktu tidur membuat tubuh mendingin dan
dari kerja yang meletihkan atau penuh stress dapat membuat sulit
tidur.Hal ini dapat menjadi masalah yang umum bagi anak sekolah
dan remaja.
15
Orang-orang yang mengalami kelelahan tingkat menengah
coklat, telur, ikan laut, pewarna makanan warna merah dan kuning,
16
putus.Gangguan tidur tertentu dapat di hasilkan dari diet semipuasa
badan.
7. Stress/emosional
menjadi tegang serta sering terbangun selama siklus tidur (Potter &
Perry, 2005).
8. Lingkungan
9. Kegaduhan
17
beberapa orang yang membutuhkan suara musik yang pelan atau
1. Insomnia
tidur atau senantiasa terbangun pada tengah malam dan tidak bisa
kembali tidur.
2. Hipersomnia
3. Tidur Apnea
4. Narkolepsi
18
penderita pada saat tidur sama dengan orang yang sedang tidur
5. Parasomnia
dalam keluarga atau genetis dan cenderung terjadi pada tahap III
1. Bayi
REM. Bayi rata-rata tertidur selama 12-14 jam sehari, 9-10 jam
untuk tidur malam, dan bangun setiap 3-4 jam, kemudian makan
2. Toodler
biasanya tidur sepanjang malam dan tidur siang setiap hari tidur
19
3. Anak usia prasekolah
pada usia ini tidak menyukai waktu tidur dan menolak dengan
gigi. Tidur REM pada usia prasekolah sama seperti usia toodler
tidur siang. Pada usia 6-10 tahun akan tidur malam rata-rata 11-12
jam, sementara anak usia 11-12 tahun tidur sekitar 9-10 jam. Anak
Perry, 2005).
5. Remaja
20
6. Dewasa
6 sampai 8,5 jam dan jarang sekali tidur siang. Kurang lebih 20%
waktu tidur yang dihabiskan yaitu tidur REM. Adapun gaya hidup
7. Lansia
mendapatkan jumlah tidur yang cukup untuk tidur REM dan tidur
kompleks dengan cepat dan akurat, skala nilai pada kuesioner dapat
21
untuk setiap individu yang diukur,sangat membantu dalam memantau
terbentuk dari pertemuan sperma dan sel telur di dalam rahim seorang
wanita.
1. Pertumbuhan
22
kepalanya. Sedangkan, kembang berarti anak tambah pintar dan
2. Perkembangan
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih komplek dalam pola
2014).
23
2.2.3 Tahap-Tahap Perkembangan Bayi Sesuai Umur
bertopang tangan.
24
e. Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk.
sembunyi-sembunyian.
c. Menirukan suara.
25
Prinsip-prinsip atau pola-pola tumbuh kembang pada anak,
anatara lain :
bagian ekstremitas. Pola ini terlihat jelas pada bayi baru lahir
anggota gerak yang lebih jauh atau ke bagian tepi. Dengan kata
2013).
26
2. Pola dari Umum ke Khusus
(Maryunani, 2013).
perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan
aktivitas gelombang otak. Laju pernafasan yang lebih dalam atau lebih
(Handayani 2014).
27
tubuh dan akan memberikan umpan balik berupa kenikmatan atau
kenyamanan.
Allah SWT. Yang maha pengasih lagi maha penyayang, sehingga dapat
mendengarkan ayat Al-Qur’an, hati kita akan bersih dan jauh dari
1. Surat Al-fatihah
28
Artinya : Yang menguasai di Hari Pembalasan.
2. Surah An-nas
ِ ََّم ِل ِك الن
اس
Artinya : Raja manusia.
ِ َِّإلَ ٰـ ِه الن
اس
Artinya : Sembahan manusia
ِ َُّور الن
اس ِ صد ُ الَّذِي ي َُو ْس ِو
ُ س فِي
Artinya : Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
3. Surah Al-ikhlas
ٌ َّللاُ أ َ َحد
َّ قُ ْل ه َُو
29
Artinya : Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa
ُ ص َمد َّ
َّ َّللاُ ال
Artinya : Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala
sesuatu
4. Surah Al-falaq
30
5. Ayat kursi
penyakit, baik penyakit hati maupun fisik, baik penyakit dunia maupun
berikut:
31
3. Membantu mengatasi insomnia (penyakit susah tidur).
32
2.4 Kerangka Teoritis
Tahapan tidur
1. Tidur REM
2. Tidur NREM Tidur
a. Tahap 1
b. Tahap 2 Aspek kualitas tidur:
c. Tahap 3 a. Durasi tidur
d. Tahap 4 b. Tidur laten
c. Frekuensi
Kualitas Tidur terbangun
d. Aspek
subjektifseperti
dalam atau
ketenangan tidur
Factor-faktor yang
Media Murottal Al- mempengaruhi Kualitas Tidur:
Qur’an
1. Penyakit fisik
a. Audio Murottal 2. Pola tidur yang biasa dan
Surah Al- mengantuk yang berlebihan
Fatihah, An-nas, 3. Gaya hidup
Al-Ikhlas, Al- 4. Latihan fisik dan kelelahan
falaq dan Ayat 5. Asupan makan dan kalori
kursi. 6. Stress/ emosional
7. Lingkungan
Gambar 2.1 Kerangka Teori Pengaruh Terapi murotal Al-Quran Terhadap
Kualitas Tidurdikutip dari 8. Keganduhan
Kozier (2010) dan Poter(2005).
33
BAB 3
konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang dilakukan
(Notoatmodjo, 2010)
Dependen
1. Penyakit Fisik
2. Obat-obatan dan zat tertentu
3. Gaya hidup
4. Latihan fisik dan kelelahan
5. Asupan makanan dan kalori
6. Stress/emosional
7. Lingkungan
8. kegaduhan
34
Keterangan :
: Variabel diteliti
dependent dalam penelitian ini adalah kualitas tidur bayi 0-12 bulan di
35
3.3 Hipotesis Penelitian
36
BAB 4
METODE PENELITIAN
(Nursalam, 2013).
setelah diberi perlakuan atau terapi maka dikaji kembali kualitas tidurnya
X1 α X2
Pre test Perlakuan Post test
Keterangan :
α : Diberikan perlakuan
37
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
4.3.1 Populasi
ibu-ibu yang memiliki bayi (usia 0-12 bulan) di Desa Pesa Kabupaten
4.3.2 Sampel
30 sampel.
38
Untuk menentukan besarnya sampel pada setiap kelas dilakukan
Populasi kelas
n = x jumlah sampel yang ditentukan
Jumlah populasi keseluruhan
32
= ——— x 30 = 6
150
40
= ——— x 30 = 8
150
33
= ——— x 30 = 7
150
45
= ——— x 30 = 9
150
6+8+7+9 = 30 sampel.
2013)
39
peneliti (tujuan /masalah dalam penelitian ), sehingga sampel tersebut
(Nursalam,2013).
berikut :
1. Kriteria Inklusi
(Nursalam, 2013).
2. Kriteria Eksklusi
40
4.4 Etika Penelitian
dari institusi, dalam hal ini Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Yarsi
hak-haknya.
peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau
41
Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara memberikan
yang memiliki bayi yang akan menjadi responden dan diisi sesuai dengan
1. Data primer
2. Data sekunder
jurnal.
42
4.7.1 Editing data
merekam data secara manual. Lembaran atau kartu kode berisi nomor
diklasifikasi.
4.7.3 Tabulasi
Pada tahap ini peneliti menyusun data dari lapangan penelitian kedalam
43
4.7.4 Entry data
program SPSS
yang sudah di enty apakah sudah benar atau ada kesalahan pada saat
4.8.1 Univariat
kelamin).
4.8.2 Bivariat
44
kemungkinan adanya hubungan yang bermakna antara variabel
tidur bayi 0-12 bulan dengan variabel independen yaitu terapi murottal
Al-Qur’an.
pengujian dengan uji paired t-test. Uji paired t-tes bertujuan untuk
terapi murottal.
45
46