• Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan
rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia
dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif
memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang
prilaku atau sikap yang mau diambil.
• Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap
dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam
hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi
penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka
tindakan yang akan diputuskan.
Ajaran moral memuat pandangan tentang nilai dan norma moral yang
terdapat di antara sekelompok manusia. Adapun nilai moral adalah
kebaikan manusia sebagai manusia.
Skenario:
Mary adalah seorang manajer proyek di sebuah perusahaan teknologi. Dia
memiliki reputasi yang baik dalam menyelesaikan proyek tepat waktu dan
menghasilkan hasil yang berkualitas. Suatu hari, Mary ditugaskan untuk
mengelola proyek baru yang sangat penting bagi perusahaan tersebut.
Proyek tersebut memiliki tenggat waktu yang ketat dan melibatkan
kolaborasi dengan beberapa departemen yang berbeda.
Dampak:
Kurangnya profesionalisme yang ditunjukkan oleh Mary memiliki dampak
negatif pada proyek dan lingkungan kerja. Tim menjadi frustrasi,
kepercayaan antar anggota tim dan Mary berkurang, dan kerja sama
antar departemen terhambat.
Solusi:
Untuk mengatasi masalah ini, Mary perlu meningkatkan profesionalisme
dan kinerjanya dengan mengambil langkah-langkah berikut:
1. Menjaga Tenggat Waktu
2. Meningkatkan Komunikasi
3. Bertanggung Jawab atas Kesalahan
3. Berikan 1 contoh studi kasus profesionalisme dalam pekerjaan konstruksi atau
konsultan?
➢ Studi Kasus: Profesionalisme dalam Pekerjaan Konstruksi
Skenario:
John adalah seorang insinyur sipil yang bekerja sebagai konsultan di sebuah
perusahaan konsultan terkemuka. Dia ditugaskan untuk mengawasi proyek
pembangunan sebuah jembatan yang penting secara strategis. Proyek ini
melibatkan koordinasi dengan tim konstruksi, pemerintah setempat, dan
pemangku kepentingan lainnya. John harus memastikan bahwa jembatan
dibangun sesuai dengan standar yang ditetapkan dan memenuhi
persyaratan teknis yang ketat.
Dampak:
Dalam contoh ini, profesionalisme yang ditunjukkan oleh John memiliki
dampak positif yang signifikan pada proyek dan reputasi perusahaan
konsultan. Kepatuhan terhadap standar dan persyaratan meningkatkan
kualitas dan keamanan jembatan, sementara komunikasi yang efektif
memfasilitasi kolaborasi yang baik antara semua pihak terkait.
Penanganan yang efisien terhadap perubahan dan komplikasi juga
membantu menjaga proyek berjalan lancar, dan sikap transparan dan
integritas membangun kepercayaan dengan klien dan pemangku
kepentingan.
Solusi:
Untuk mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme dalam
pekerjaan konstruksi, para profesional seperti John dapat melibatkan diri
dalam tindakan berikut:
Skenario:
Peter adalah seorang insinyur sipil yang bertanggung jawab atas
perancangan dan konstruksi sebuah gedung perkantoran. Dia menyadari
pentingnya mematuhi standar teknik yang ditetapkan untuk memastikan
keamanan, kualitas, dan keberlanjutan proyek tersebut. Berikut adalah
contoh studi kasus yang menunjukkan penerapan standar teknik dalam
dunia konstruksi:
Dampak:
Dengan mematuhi standar teknik dalam perancangan dan konstruksi
gedung perkantoran ini, Peter berhasil menciptakan bangunan yang
aman, tahan gempa, berkinerja tinggi, dan berkelanjutan. Gedung
tersebut memenuhi persyaratan kualitas, kekuatan, dan kenyamanan
yang ditetapkan oleh standar teknik. Kepatuhan terhadap standar teknik
ini juga memberikan kepercayaan kepada penghuni dan pemangku
kepentingan lainnya bahwa gedung tersebut dibangun dengan
profesionalisme dan memperhatikan keamanan serta kualitas.
Solusi:
1. Pemahaman yang Mendalam tentang Standar
2. Kolaborasi dengan Tim dan Pihak Terkait
3. Pemantauan dan Pemeriksaan
4. Pengujian dan Verifikasi