DISUSUN OLEH :
1. VICTORIA MAHARANY
2. ASTIA RANI
DOSEN PENGAMPU :
1. DR. AZIZAH HUSIN, M.Pd
2. MEGA NURRIZALIA,S.Pd.,MPd
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti
natikan syafa'atnya di akhirat nanti
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah dengan judul "Pengembangan pendidikan sepanjang hayat jalur
pendidikan nonformal"
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pembaca untuk menjadi acuan agar kami bisa lebih baik
lagi di masa yang mendatang.
Penulis
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN
Dalam Sistem Pendidikan Nasional Pendidikan Sepanjang Hayat (PSH) merupakan suatu
gagasan atau konsep, bahkan direkomendasikan sebagai suatu konsep induk dalam upaya
inovasi pendidikan. Dengan kata lain PSH bukanlah merupakan suatu jalur ataupun satuan
dan atau program (sebagaimana ditegaskan dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003),
melainkan sebagai suatu ide yang menjadi landasan pengembangan jalur ataupun satuan
pendidikan. Hal ini perlu ditegaskan bahwa UUSPN No. 20 tahun 2003 memberi arahan
bahwa pendidikan nasional dilaksanakan melalui tiga jalur, yaitu pendidikan formal,
nonformal, dan informal. Dalam Rencana Strategis (Renstra)
Pendidikan non formal yang diselenggarakan di masyarakat pada lembaga yang membantu
peserta didik dimasyarakat sehingga selalu belajar tentang nilai, sikap, pengetahuan dan
ketrampilan fungsional yang diperlukan untuk mengatualisasikan diri dan untuk
mengembangkan masyarakat serta bangsa dengan selalu berorientasi pada kemajuan
kehidupan masa depan. Melihat cakupan yang sedemikian luas, Pendidikan Luar Sekolah
tidak ditempatkan pada pilar pendidikan ketat, Pendidikan luar sekolah diletakan pada tatanan
Pendidikan Sepanjang Hayat karena Pendidikan Sepanjang Hayat memberi arah agar PLS
membantu peserta didik untuk mengembangkan diri melalui proses "pendewasaan"
yang selalu berusaha menemukan kepuasan bagi diri individu di lingkuangan melalui
aktualisasi diri, serta dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan untuk
kebermaknaan diwaktu yang akan datang.
Memberikan peluang bagi mereka yang mungkin belum memiliki akses yang memadai
pada masa mudanya : Pendidikan non-formal dapat menjadi solusi yang baik,
terutama karena pendidikan non-formal memberikan peluang bagi mereka yang
mungkin belum memiliki akses yang memadai pada masa mudanya.
Menciptakan peluang untuk terlibat dalam komunitas : Penyedia pendidikan dapat
menciptakan peluang bagi pelajar untuk bertemu dan terlibat dalam proyek komunitas,
yang dapat membantu pelajar mengembangkan keterampilan dan pengetahuan baru
Memperkuat marginalisasi dan stigmatisasi : Pendidikan non-formal dapat
memperkuat marginalisasi dan stigmatisasi, sehingga jika memungkinkan, pendidikan
non-formal tidak boleh ditawarkan sebagai satu-satunya pilihan pendidikan bagi anak-
anak penyandang disabilitas. Inklusi di sekolah reguler harus diprioritaskan sebagai
hak setiap anak
Memberikan pendidikan yang lebih berkualitas dibandingkan sekolah formal :
Pendidikan non-formal dapat memberikan pendidikan yang lebih berkualitas
dibandingkan dengan yang tersedia di sekolah formal. Hal ini dapat menjadi
persiapan, pelengkap, atau alternatif yang sangat baik (jika diperlukan) terhadap
sekolah formal untuk semua anak
Mengisi kesenjangan keterampilan yang muncul : Pembelajaran non-formal
tampaknya mempunyai potensi untuk mengisi kesenjangan keterampilan yang muncul
karena memungkinkan pengembangan keterampilan sosial dan emosional sepanjang
hidup
Pemerintah perlu memikirkan pembelajaran sepanjang hayat sebagai suatu sistem,
yang saling berhubungan dengan banyak bidang lainnya, dan pendidikan non-formal
dapat menjadi solusi yang bagus.
Pendidikan non-formal perlu menjadi mitra de facto dalam proses seumur hidup dan
dapat diakses oleh semua orang
Fokus yang lebih kuat pada pendidikan alternatif dan non-formal dalam sistem
pendidikan akan memandu pengembangan sistem pembelajaran seumur hidup yang
holistik, memastikan bahwa semua generasi muda dan orang dewasa memiliki akses
terhadap Pendidikan
Berikut adalah beberapa informasi mengenai pengembangan pendidikan sepanjang hayat
melalui jalur pendidikan nonformal:
Dalam pengembangan pendidikan sepanjang hayat, penting untuk memperhatikan jalur peran
pendidikan nonformal sebagai pelengkap, penambah, dan/atau pengganti pendidikan formal.
Pendidikan nonformal dapat membantu seseorang memperoleh pendidikan secara lebih
komprehensif terutama dalam menangani dan menyelesaikan segala macam permasalahan
kehidupan. Oleh karena itu, pemerintah perlu meninjau kembali kebijakan yang telah
dilakukan, khususnya di sektor pendidikan jalur nonformal, dengan menyiapkan kembali
rumah besar pendidikan nonformal berupa Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Nonformal dan Informal, terpisah dengan Pendidikan Formal, hal ini dimaksudkan
untuk memberikan kemandirian bagi pendidikan nonformal untuk mengelola dan mengelola
PNF sendiri
PENUTUP
Kesimpulan