Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN SEPANJANG


HAYAT JALUR PENDIDIKAN NONFORMAL

DISUSUN OLEH :
1. VICTORIA MAHARANY
2. ASTIA RANI

DOSEN PENGAMPU :
1. DR. AZIZAH HUSIN, M.Pd
2. MEGA NURRIZALIA,S.Pd.,MPd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti
natikan syafa'atnya di akhirat nanti

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah dengan judul "Pengembangan pendidikan sepanjang hayat jalur
pendidikan nonformal"

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pembaca untuk menjadi acuan agar kami bisa lebih baik
lagi di masa yang mendatang.

Palembang, 10 Nov 2023

Penulis
PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN

Dalam Sistem Pendidikan Nasional Pendidikan Sepanjang Hayat (PSH) merupakan suatu
gagasan atau konsep, bahkan direkomendasikan sebagai suatu konsep induk dalam upaya
inovasi pendidikan. Dengan kata lain PSH bukanlah merupakan suatu jalur ataupun satuan
dan atau program (sebagaimana ditegaskan dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003),
melainkan sebagai suatu ide yang menjadi landasan pengembangan jalur ataupun satuan
pendidikan. Hal ini perlu ditegaskan bahwa UUSPN No. 20 tahun 2003 memberi arahan
bahwa pendidikan nasional dilaksanakan melalui tiga jalur, yaitu pendidikan formal,
nonformal, dan informal. Dalam Rencana Strategis (Renstra)

tahun 2015-2019 Kemdikbud menetapkan enam misi, yaitu:

1. Mewujudkan Pelaku Pendidikan dan Kebudayaan yang Kuat;


2. Mewujudkan Akses yang Meluas, Merata, dan Berkeadilan;
3. Mewujudkan Pembelajaran yang Bermutu;
4. Mewujudkan Pelestarian Kebudayaan dan Pengembangan Bahasa;
5. Mewujudkan Penguatan Tata Kelola serta Peningkatan Efektivitas; dan,
6. Birokrasi dan Pelibatan Publik.

Keenam misi tersebut dijabarkan dalam tujuan dan sasaran strategis.

Pendidikan non formal yang diselenggarakan di masyarakat pada lembaga yang membantu
peserta didik dimasyarakat sehingga selalu belajar tentang nilai, sikap, pengetahuan dan
ketrampilan fungsional yang diperlukan untuk mengatualisasikan diri dan untuk
mengembangkan masyarakat serta bangsa dengan selalu berorientasi pada kemajuan
kehidupan masa depan. Melihat cakupan yang sedemikian luas, Pendidikan Luar Sekolah
tidak ditempatkan pada pilar pendidikan ketat, Pendidikan luar sekolah diletakan pada tatanan
Pendidikan Sepanjang Hayat karena Pendidikan Sepanjang Hayat memberi arah agar PLS
membantu peserta didik untuk mengembangkan diri melalui proses "pendewasaan"

yang selalu berusaha menemukan kepuasan bagi diri individu di lingkuangan melalui
aktualisasi diri, serta dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan untuk
kebermaknaan diwaktu yang akan datang.

Pendidikan non-formal dapat memainkan peran penting dalam pengembangan pembelajaran


sepanjang hayat. Pendidikan non-formal mengacu pada pendidikan yang terjadi di luar sistem
sekolah formal dan dapat mengambil berbagai bentuk, seperti pendidikan komunitas,
pendidikan orang dewasa, pendidikan seumur hidup, dan pendidikan kesempatan kedua.

Berikut adalah beberapa cara pendidikan non-formal dapat berkontribusi terhadap


pembelajaran seumur hidup:

 Memberikan peluang bagi mereka yang mungkin belum memiliki akses yang memadai
pada masa mudanya : Pendidikan non-formal dapat menjadi solusi yang baik,
terutama karena pendidikan non-formal memberikan peluang bagi mereka yang
mungkin belum memiliki akses yang memadai pada masa mudanya.
 Menciptakan peluang untuk terlibat dalam komunitas : Penyedia pendidikan dapat
menciptakan peluang bagi pelajar untuk bertemu dan terlibat dalam proyek komunitas,
yang dapat membantu pelajar mengembangkan keterampilan dan pengetahuan baru
 Memperkuat marginalisasi dan stigmatisasi : Pendidikan non-formal dapat
memperkuat marginalisasi dan stigmatisasi, sehingga jika memungkinkan, pendidikan
non-formal tidak boleh ditawarkan sebagai satu-satunya pilihan pendidikan bagi anak-
anak penyandang disabilitas. Inklusi di sekolah reguler harus diprioritaskan sebagai
hak setiap anak
 Memberikan pendidikan yang lebih berkualitas dibandingkan sekolah formal :
Pendidikan non-formal dapat memberikan pendidikan yang lebih berkualitas
dibandingkan dengan yang tersedia di sekolah formal. Hal ini dapat menjadi
persiapan, pelengkap, atau alternatif yang sangat baik (jika diperlukan) terhadap
sekolah formal untuk semua anak
 Mengisi kesenjangan keterampilan yang muncul : Pembelajaran non-formal
tampaknya mempunyai potensi untuk mengisi kesenjangan keterampilan yang muncul
karena memungkinkan pengembangan keterampilan sosial dan emosional sepanjang
hidup
 Pemerintah perlu memikirkan pembelajaran sepanjang hayat sebagai suatu sistem,
yang saling berhubungan dengan banyak bidang lainnya, dan pendidikan non-formal
dapat menjadi solusi yang bagus.
 Pendidikan non-formal perlu menjadi mitra de facto dalam proses seumur hidup dan
dapat diakses oleh semua orang
 Fokus yang lebih kuat pada pendidikan alternatif dan non-formal dalam sistem
pendidikan akan memandu pengembangan sistem pembelajaran seumur hidup yang
holistik, memastikan bahwa semua generasi muda dan orang dewasa memiliki akses
terhadap Pendidikan
Berikut adalah beberapa informasi mengenai pengembangan pendidikan sepanjang hayat
melalui jalur pendidikan nonformal:

Pendidikan nonformal berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap


pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat

 Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan,


kelompok belajar, pusat kegiatan belajar, majelis masyarakat taklim, serta satuan
pendidikan yang sejenis
 Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan
layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau
pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat
 Pendidikan nonformal dapat berfungsi sebagai pengganti pendidikan formal dan
memiliki peran yang sama pentingnya atau bahkan lebih strategis dibandingkan
pendidikan formal karena melalui jalur pendidikan nonformal seseorang akan
memperoleh pendidikan secara lebih komprehensif terutama dalam menghadapi dan
menyelesaikan segala macam permasalahan kehidupan
 Pendidikan nonformal dapat membantu pemecahan masalah sosial dan memiliki
fungsi integratif bagi pengembangan sosial budaya Masyarakat
 Pendidikan nonformal dapat memberikan peluang bagi terlaksananya pendidikan
nonformal yang mendukung pendidikan sepanjang hayat dan mengembangkan
potensi peserta didik

Dalam pengembangan pendidikan sepanjang hayat, penting untuk memperhatikan jalur peran
pendidikan nonformal sebagai pelengkap, penambah, dan/atau pengganti pendidikan formal.
Pendidikan nonformal dapat membantu seseorang memperoleh pendidikan secara lebih
komprehensif terutama dalam menangani dan menyelesaikan segala macam permasalahan
kehidupan. Oleh karena itu, pemerintah perlu meninjau kembali kebijakan yang telah
dilakukan, khususnya di sektor pendidikan jalur nonformal, dengan menyiapkan kembali
rumah besar pendidikan nonformal berupa Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Nonformal dan Informal, terpisah dengan Pendidikan Formal, hal ini dimaksudkan
untuk memberikan kemandirian bagi pendidikan nonformal untuk mengelola dan mengelola
PNF sendiri
PENUTUP

Kesimpulan

Pendidikan Sepanjang Hayat adalah pencarian pengetahuan "terus-menerus, sukarela, dan


termotivasi" untuk alasan pribadi atau profesional yang berlangsung seumur hidup melalui
berbagai jalur pendidikan. Mendukung pendidikan sepanjang hayat. Fakta menunjukkan
bahwa pendidikan informal merupakan proses yang benar-benar "sepanjang hayat" di mana
setiap individu memperoleh sikap, nilai, keterampilan dan pengetahuan dari pengalaman
sehari-hari, serta cara yang paling efektif untuk menjangkau populasi orang dewasa
pedesaan. Untuk mendukung pelaksanaan pendidikan sepanjang hayat, Pemerintah
Indonesia telah meratifikasi beberapa kesepakatan internasional sebagai upaya menjamin
hak dasar warga dan memberikan pendidikan yang bermutu bagi masyarakat pada jalur
formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan, terutama bagi
penduduk marginal

Anda mungkin juga menyukai