Anda di halaman 1dari 7

LK 2.

1 EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI

Nama Lengkap : PUTRI FAIQOTUL HIMMAH, S.I.Kom


Asal Institusi : SMP BUANA WARU

Masalah Terpilih
Akar Penyebab
No. yang Akan Eksplorasi Alternatif Solusi Analisis Alternatif Solusi
Masalah
Diselesaikan
1. Kurangnya Kurangnya Hasil Kajian Literatur Dengan memperhatikan hasil
kemampuan literasi pemanfaatan kajian literatur dan wawancara,
peserta didik media sebagai 1. Dikutip dari jurnal yang ditulis Unang Wahidin (2018) Merujuk kepada eksplorasi solusi yang bisa
sumber literasi pengertian literasi media yang berarti kemampuan mengetahui berbagai diterapkan di sekolah adalah :
yang menarik bentuk media yang berbeda serta memahami tujuan penggunaannya. Ada 1) Literasi bersumber dari media
terkait materi beberapa bentuk media pembelajaran, yaitu: digital (internet)
camera framing 1) Media pembelajaran berbasis cetak adalah media pembelajaran 2) Literasi berbasis cetak
dan movement visual yang pembuatannya melalui proses pecetakan (printing atau 3) Literasi bersumber dari media
offset). Media pembelajaran berbasis cetak menyajikan pesan atau elektronik (radio, televise,
informasi melalui huruf atau gambar yang diilustrasikan sehingga permainan video, komputer,
mudah ditangkap oleh indera penglihatan peserta didik untuk telepon)
memperjelas pesan atau informasi yang disampaikan. Beberapa media
pembelajaran visual berbasis cetak adalah: poster, komik, kartun, peta, Berdasarkan dari kajian litarur dan
flipchart, big book, kalender cerita, dan gambar/foto. wawancara, dapat dianalisis bahwa
2) Media Elektronik merujuk kepada alat sebaran yang menggunakan literasi bersumber dari media digital
teknologi elektronik atau elektromaknetik untuk dicapai pengguna (internet) memiliki kelebihan dan
seperti radio, televisi, permainan video, komputer, telefon, dan lain- kelemahan sebagai berikut:
lain. Kelebihan
3) Media digital memberikan pengaruh yang sangat cepat ke dalam 1) Mendorong keterlibatan siswa
system pendidikan dan pembelajaran, sehingga sudah tidak asing lagi dalam pembelajaran
baik di bidang akademik maupun non akademik. Salah satu alternative 2) Meningkatkan kemampuan
yang muncul terkait dengan media digital adalah beralihnya sumber akademik
belajar yang bersifat fisik (media analog) menjadi digital. Media 3) Menjadikan pembelajaran
digital memudahkan peserta didik dalam mengakses berbagai lebih menyenangkan
informasi apapun, kapanpun, dan dimanapun dibutuhkan, dalam hal
ini media digital menggunakan perangkat yang terhubung kepada Kelemahan
jaringan internet. 1) Kurangnya akses internet.
https://jurnal.staialhidayahbogor.ac.id/index.php/ei/article/view/284/255 Semakin berkembangnya
teknologi banyak orang yang
2. Dalam jurnal yang ditulis M. Naufal Zabidi dan Abd. Bassith Tamami bisa mengakses internet tetapi
(2021) konten literasi digital dalam kegiatan pembelajaran didapatkan dari tidak sedikit juga yang masih
media internet yang tersedia. Setiap konten tersebut dapat diambil belum bisa mengakses jaringan
dari berbagai mesin pencarian di internet seperti google, yahoo, internet.
youtube, dll. Berdasarkan jenis konten yang dibutuhkan berupa video, 2) Kebanyakan siswa belum
gambar, animasi, dan lain sebagainya merupakan sebuah konten yang paham penerapan literasi
dibutuhkan dalam proses belajar mengajar untuk memberikan wawasan digital
yang lebih luas. Dalam kegiatan pembelajaran menggunakan literasi digital 3) Kebanyakan siswa belum bisa
dapat memberikan manfaat yang signifikan terutama dalam efektivitas membedakan mana informasi
waktu yang mana dapat melaksanakan pembelajaran kapan saja dan yang benar dan salah
dimana saja.
https://media.neliti.com/media/publications/339526-keefektifan-upaya-
meningkatkan-literasi-1a7a8e64.pdf

3. Dalam jurnal yang ditulis Alisia Zahrotul Baroroh, dkk (2021) adanya
penerapan majalah dinding merupakan salah satu upaya untuk bisa
membantu meningkatkan literasi membaca pada siswa. Mading (majalah
dinding) kelas diharapkan menjadi wadah untuk memfasilitasi siswa
mendapatkan informasi agar lebih terpusat. Tidak hanya itu, siswa juga
dapat menyalurkan minat dari hasil karyanya untuk dipasang pada mading
kelas seperti puisi, cerpen, pantun, dan lain sebagainya. Siswa akan mulai
terdorong untuk membangun kreatifitas dan mengeluarkan
kemampuannya.
https://proceeding.uingusdur.ac.id/index.php/semai/article/view/407/147

4. Dalam jurnal yang ditulis Gallant Karunia Assidik (2018) melalui literasi
informasi yang diterapkan dalam tahap evaluasi pemodelan dan investigasi
tersebut, peserta didik dituntun untuk menginterpretasi makna yang
terdapat dalam media sehingga mampu meningkatkan daya nalar dan
kemampuan berpikir kritis serta penyelesaian masalah. Model
pembelajaran yang digunakan guru tetap berprinsip pada pendekatan
students center. Artinya keterlibatan penuh peserta didik sangat diperlukan.
Tidak hanya melalui media pembelajaran yang sudah disediakan oleh guru,
jika memungkinkan guru dapat memanfaatkan android yang dibawa
peserta didik dan mempersilakan peserta didik menentukan sendiri
informasi apa yang ia baca dan ia kritisi.
http://seminar.uad.ac.id/index.php/saga/article/view/124/370

5. Dalam jurnal yang ditulis Imroatul Ajizah (2021) teknologi menjadi


media bagi para peserta didik untuk mencari sumber referensi dan
mengeksplorasi pengetahuan dan informasi yang mereka butuhkan.
Banyak aplikasi berbasis online yang menawarkan beragam informasi
yang mudah diakses oleh peserta didik, seperti surat kabar online, e-
book, dan artikel-artikel ilmiah dimana semua itu dapat membantu proses
pembelajaran peserta didik.
Meskipun banyak kelebihan dari sebuah teknologi dalam penerapannya,
tidak menutup kemungkinan adanya kekurangan atau sisi negative dari
sebuah teknologi. Salah satu contoh sisi negative tersebut adalah
penggunaan internet sebagai sumber informasi yang luas dan belum tentu
kredibilitasnya. Keadaan ini dikarenakan canggihnya teknologi
memberikan kesempatan kepada siapapun untuk dapat menulis di internet,
baik itu berita benar atau berita bohong. Sehingga diperlukan sumber daya
manusia yang mampu untuk membaca dan memilah sebuah informasi.
http://repository.uinsa.ac.id/id/eprint/635/1/Munawir_Urgensi
%20teknologi%20pendidikan.pdf

6. Dikutip dalam jurnal yang ditulis Friska Mega Utami (2020) literasi
digital diartikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan
informasi dalam berbagai bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas
yang diakses melalui peranti komputer. Di lingkungan sekolah, penerapan
literasi digital adalah dengan menggunakan teknologi digital untuk
menciptakan siswa yang kritis dan kreatif. Ada beberapa kelebihan dan
kelemahan literasi digital dalam pembelajaran, diantaranya yaitu:
Kelebihan
1) Mendorong keterlibatan siswa dalam pembelajaran
2) Meningkatkan kemampuan akademik
3) Menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan
Kelemahan
1) Kurangnya akses internet. Semakin berkembangnya teknologi banyak
orang yang bisa mengakses internet tetapi tidak sedikit juga yang
masih belum bisa mengakses jaringan internet.
2) Kebanyakan siswa belum paham penerapan literasi digital
3) Kebanyakan siswa belum bisa membedakan mana informasi yang
benar dan salah
https://seminarmat.ump.ac.id/index.php/semadik/article/view/291

Hasil Kajian Wawancara

1. Pakar:
Drs. Khoifullah, M.Pd (Dewan Pengawas Yayasan BP3MNU)
a) Selain buku, sumber literasi bisa diperoleh dari berbagai media lain
seperti media digital
b) Hampir seluruh peserta didik sudah memiliki HP dan sambungan
internet, sehingga media digital adalah solusi terbaik untuk menambah
sumber literasi peserta didik.
2. Kepala Sekolah:
Abd. Hamid, S.Pd (Kepala Sekolah SMP BUANA WARU)
a) Internet bisa dijadikan sebagai sumber literasi yang menarik bagi
peserta didik
b) Media seperti film, buku, dan hal menarik lainnya bagi peserta didik
juga bisa digunakan untuk pembelajaran
c) Pilih dan gunakan media yang mayoritas banyak diminati peserta
didik untuk digunakan dalam pembelajaran
3. Guru:
Nuril Qomar, S.Pd (Guru B. Indonesia SMP BUANA WARU)
a) Media sebagai sumber literasi yang paling baik digunakan untuk
pembelajaran adalah media digital karena peserta didik lebih memilih
mendapatkan informasi yang berumber dari internet daripada buku
4. Teman Sejawat:
Chusnul Faidah, S.Pd (Guru IPS SMP BUANA WARU)
a) Internet adalah media terbaik dan paling diminati anak untuk
dijadikan sumber literasi dalam pembelajaran
2. Minat belajar siswa Pemilihan Hasil Kajian Literatur Dengan memperhatikan hasil
rendah model 1. Menurut jurnal yang ditulis Faida Musa’ad, dkk (2023: 279) Minat kajian literatur dan wawancara,
pembelajaran belajar siswa dipengaruhi oleh gaya belajar selama proses pembelajaran eksplorasi solusi yang bisa
yang kurang di kelas, gaya belajar yang direkomendasikan yaitu Problem Based diterapkan di sekolah adalah :
tepat pada Learning. Model pembelajaran Problem Based Learning adalah model 1. Model pembelajaran
materi camera pembelajaran yang lebih menitik beratkan pada siswa, proses Problem Based Learning
framing dan pembelajaran yang dapat menghubungkan siswa pada permasalahan 2. Model pembelajaran
movement dunia nyata tentunya menjadi hal yang menarik untuk siswa dalam Team Games
menjalankan proses pembelajaran di kelas. Tournament
https://e-journal.my.id/proximal/article/view/2319/1722 3. Model pembelajaran
2. Berdasarkan jurnal yang ditulis Hamidatus Sholihah dan Agung Make a Match
Setyawan (2023: 57) Untuk meningkatkan minat belajar siswa Berdasarkan kajian literature dari
khususnya pada mata pelajaran IPS, maka diperlukan adanya sebuah jurnal yang ditulis oleh Tabroni,
pengembangan model atau metode yang digunakan oleh guru. Selain itu dkk (2021: 49) Dapat dianalisis
diperlukan juga kegiatan pembelajaran yang menarik sehingga siswa bahwa berikut adalah kelebihan
termotivasi untuk belajar. Adapun cara yang dapat dilakukan untuk dan kelemahan dari model
mengatasi permasalahan tersebut, maka guru disini dapat menggunakan pembelajaran Problem Based
model TGT (Team Games Tournaments). Model pembelajaran TGT Learning, diantaranya yaitu:
merupakan model pembelajaran kelompok yang terdiri dari anggota Kelebihan
heterogen yang dalam proses pembelajaran disini berkaitan dengan 1) Siswa didorong agar
adanya sebuah permainan. Dengan menggunakan model ini, siswa mempunyai kemampuan
diharapkan dapat melatih dirinya untuk memahami isi bahan memecahkan suatu masalah
pembelajaran yang dijadikan sebuah permainan. Siswa disini nanti pada situasi nyata
diharapkan dapat terlatih bernalar kritis dan kolaboratif. Selain itu dapat 2) Siswa mempunyai
menciptakan suasana pembelajaran yang menyebangkan sehingga siswa kemampuan membangun
tidak bosan lagi ketika belajar. pemahamannya sendiri
https://ejournal.lpipb.com/index.php/inovasi/article/view/73/68 melalui kegiatan belajar
3. Berdasarkan jurnal yang ditulis Tabroni, Muhammad Syukur, 3) Pembelajaran berpusat pada
Indrayani (2022: 262) Pembelajaran aktif dengan menciptakan suatu permasalahan sehingga
kondisi dimana siswa dapat berperan aktif sedangkan guru bertindak materi yang tidak terdapat
sebagai fasilitator. Pembelajaran harus dibuat dalam suatu kondisi yang kaitannya tidak butuh
menyenangkan sehingga siswa akan terus termotivasi dari awal sampai dipelajari siswa dengan
akhir kegiatan belajar mengajar (KBM). Dalam hal ini pembelajaran menghafal ataupun
dengan model Problem Based Learning sebagai salah satu bagian dari menyimpan informasi
pembelajaran Contextual Teaching and Learning merupakan salah satu 4) Terjadi kegiatan ilmiah
alternative yang dapat digunakan guru di sekolah untuk meningkatkan terhadap siswa dengan
kualitas pembelajaran IPS. melalui kerja kelompok
http://ejournal-jp3.com/index.php/Pendidikan/article/view/409/253 5) Siswa terbiasa memakai
4. Berdasarkan best practice yang ditulis Fresdiana Octavia Sarumaha sumber pengetahuan baik
(2023: 40) Guru sebagai fasilitator bagi peserta didik seharusnya dapat melalui internet, observasi,
menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik dan mendorong peserta wawancara, dan
didik untuk aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu model perpustakaan.
pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran make a 6) Sisa mempunyai
match atau mencari pasangan. Model ini dikembangkan oleh Lorna kemampuan dalam menilai
Curran (1994). Salah satu keunggulan teknik ini adalah peserta didik kemajuan belajar mereka
mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topic sendiri
dalam suasana yang menyenangkan. 7) Siswa mempunyai
https://www.jurnalp4i.com/index.php/social/article/view/2217/2047 kemampuan guna
melaksanakan komunikasi
ilmiah pada kegiatan diskusi
Hasil Kajian Wawancara ataupun presentasi hasil dari
pekerjaan mereka
1) Pakar : 8) Kesusahan belajar siswa
Drs. Khoifullah, M.Pd (Dewan Pengawas Yayasan BP3MNU) secara individu bisa diatasi
a) Tentukan model pembelajaran yang paling sesuai dengan minat lewat kerja kelompok pada
peserta didik, contohnya seperti PjBL atau PBL bentuk peer teaching
b) Perlunya menanyakan keadaan peserta didik sebelum dimulainya
pelajaran Kelemahan
c) Maksimalkan fasilitas pembelajaran yang ada 1) PBL tidak bisa diterapkan
d) Pilih metode pembelajaran yang tepat disetiap materi pelajaran,
2) Kepala Sekolah : terdapat sebagian guru
Abd. Hamid, S.Pd (Kepala Sekolah SMP BUANA WARU) berperan aktif saat
a) Diperlukan adanya pembelajaran di luar kelas menyajian materi. PBL lebih
b) Gunakan model pembelajaran yang inovatif seperti discovery sesuai pada pembelajaran
learning, PBL, atau bisa juga PjBL yang menekan kemampuan
c) Upayakan menggunakan model pembelajaran dimana peserta didik tertentu yang ada
ikut berperan aktif didalamnya hubungannya dengan
3) Guru : memecahkan masalah
Nuril Qomar, S.Pd (Guru B. Indonesia SMP BUANA WARU) 2) Pada suatu kelas yang
a) Guru harus kreatif dalam menentukan model pembelajaran di kelas mempunyai tingkat
b) Sesuaikan kondisi peserta didik dengan model pembelajaran yang keanekaragaman siswa yang
akan digunakan besar akan terjadi kesusahan
c) Pilih metode yang tepat dalam pembelajaran agar peserta didik saat pembagian tugas
tidak bosan dan antusias https://e-jurnal.lppmunsera.org/
4) Teman Sejawat : index.php/gauss/article/view/
Chusnul Faidah, S.Pd (Guru IPS SMP BUANA WARU) 3129/1689
a) Perlunya evaluasi pada akhir pembelajaran
b) Peserta didik harus mengetahui dengan jelas tujuan pembelajaran Berdasarkan kajian literature dari
c) Pilih model pembelajaran yang menarik bagi peserta didik jurnal yang ditulis oleh ……..
Dapat dianalisis bahwa berikut
adalah kelebihan dan kelemahan
dari model pembelajaran Make a
Match, diantaranya yaitu:
Kelebihan
1) Dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa,
baik secara kognitif
maupun fisik
2) Karena ada unsure
permainan, model
pembelajaran ini
menyenangkan
3) Meningkatkan
pemahaman siswa
terhadap materi yang
dipelajari dan dapat
meningkatkan motivasi
belajar siswa
4) Efektif sebagai sarana
melatih keberanian siswa
untuk tampil presentasi
5) Efektif melatih
kedisiplinan siswa
menghargai waktu untuk
belajar
Kelemahan
1) Jika tidak dipersiapkan
dengan baik, akan banyak
waktu yang terbuang
2) Banyak siswa yang akan
malu berpasangan dengan
lawan jenisnya
3) Jika guru tidak
mengarahkan siswa
dengan baik, akan banyak
siswa yang kurang
memperhatikan pada saat
presentasi pasangan.
4) Guru harus hatihati dan
bijaksana saat memberi
hukuman pada siswa
yang tidak mendapat
pasangan karena mereka
bisa malu
5) Jika model pembelajaran
make a match digunakan
terus menerus akan
menimbulkan kebosanan
https://repository.uksw.edu/
bitstream/123456789/16086/2/
T1_292011112_BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai