Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Formulasi Lilin Aromaterapi dengan Ekstrak Akar Wangi (Vetiveria


zizanioides L.)

BIDANG KEGIATAN :
PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan Oleh:

Nurlin C1061221017 Angkatan 2022

Talitha Azmi Tahara C1061221007 Angkatan 2022

Cheviela Chealsea Saragih C1061221043 Angkatan 2022

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2023

i
DAFTAR ISI

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Indonesia merupakan wilayah endemis beragam penyakit tropis, salah satu
diantaranya penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang dapat
menularkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit DBD
merupakan penyakit tropik yang paling banyak dilaporkan di lebih 100 negara dan
2,5 miliar penduduk dunia bermukim di daerah endemik dengue (Juniarti, 2011).
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan hingga Juli 2023,
jumlah kasus DBD di Indonesia tercatat telah mencapai 35.694 kasus. Salah satu
provinsi yang merasakan dampak dari wabah DBD yaitu Kalimantan Barat,
khususnya di kota Pontianak. Dinas Kesehatan Kalimantan Barat mencatat jumlah
kasus DBD pada Januari 2023 hingga saat ini tercatat 65 kasus DBD di Kota
Pontianak.
Pada beberapa wilayah, peningkatan kasus DBD dipengaruhi oleh curah
hujan dan kelembaban udara. Bahkan pada beberapa kasus, puncak kejadian DBD
terjadi pada puncak musim hujan. Oleh karena itu, dibutuhkan perencanaan yang
matang dalam mengendalikan penyebaran penyakit DBD, khususnya di musim
hujan.
Pemaksimalan program pengendalian DBD di dinas kesehatan dan
puskesmas setempat menjadi kunci utama dalam menanggulangi penyebaran
DBD. Namun saat ini menjadi kendala sehingga perlu pencegahan terhadap
nyamuk dapat dilakukan dengan penggunaan lilin aromaterapi anti-nyamuk
yang dihasilkan dari minyak akar wangi.
Lilin aromaterapi merupakan aplikasi lain dari lilin yang sudah ada. Dalam
pembuatan lilin aromaterapi menggunakan beberapa bahan. Salah satunya
menggunakan minyak aroma (essential oil) yang memiliki wangi aromaterapi.
Aromaterapi sendiri memiliki sifat yang menenangkan dan memiliki aroma yang
menyegarkan, Lilin aromaterapi memberikan efek terapi bila dibakar. (Wardani,
et al., 2020)
Aromaterapi adalah terapi yang didasarkan pada penggunaan sistematis
minyak nabati esensial (pekat) yang disuling. Bunga, akar jejak, tumbuhan, buah-
buahan, resin atau kulit kayu dan senyawa aromatik lain dari tanaman untuk
memelihara dan meningkatkan kesejahteraan fisik, fisiologis dan spiritual.Selain
sebagai wangi-wangian lilin aromaterapi saat ini juga diformulasikan mempunyai
fungsi ganda sebagai penolak nyamuk.
Akar wangi (Vetiveria zizanioides L) juga diketahui memiliki aktivitas
sebagai anti nyamuk. Tanaman akar wangi telah terbukti merupakan tanaman
yang resisten terhadap berbagai serangan hama yang menunjukkan
kemampuannya sebagai bioinsektisida yang kuat. Oleh karena itu, tanaman akar

ii
wangi diperkirakan banyak mengandung komponen aktif yang dapat berfungsi
sebagai insektisida.
Hal tersebut telah dibuktikan oleh Jain et al. (1982), yang menemukan
pada minyak akar wangi terdapat senyawa yang mempunyai efek sebagai penolak
serangga (repellent) yaitu khusimol, epizizanal, α-vetivon dan β-vetivon, begitu
pula dengan Henderson et al. (2005) yang menemukan nootkatone sebagai
senyawa aktif bioinsektisida pada minyak akar wangi. Selain itu, menurut
Murwani dkk. (2002) akar wangi mempunyai daya racun terhadap larva nyamuk
Aedes aegypti instar III (Lela Lailatul,et al., 2010).

1.2 Perumusan Masalah


1. Bagaimana formulasi lilin aromaterapi dengan ekstrak akar wangi dapat
efektif mencegah Demam Berdarah Dengue?
2. Bagaimana cara memanfaatkan akar wangi dalam pembuatan lilin
aromaterapi?

1.3 Tujuan Kegiatan


1) Merancang formulasi lilin aromaterapi yang menggunakan ekstrak akar
wangi sebagai bahan utama untuk mencegah nyamuk.
2) Membuat inovasi baru dengan memanfaatkan potensi bahan lokal, yakni
ekstrak akar wangi (Vetiveria zizanioides L.) sebagai bahan utama produk
lilin aromaterapi.

1.4 Luaran Yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari usaha ini berupa Lilin Aromaterapi dengan
Ekstrak Akar Wangi untuk menciptakan mahasiswa yang kreatif dan inovatif
dalam mengembangkan produk lilin aromaterapi yang bermanfaat bagi
masyarakat serta efektif sebagai pengusir nyamuk yang dapat meningkatkan
kualitas dan kuantitas produk kreativitas mahasiswa dalam bidang kewirausahaan.

1.5 Manfaat Kegiatan


1) Meningkatkan inovasi mahasiswa dalam menciptakan suatu produk yang
dapat dimanfaatkan sebagai peluang usaha
2) Memanfaatkan bahan lokal yang mudah ditemukan yaitu akar wangi
(Vetiveria zizanioides L.) sebagai bahan utama produk lilin aromaterapi.

ii
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Pengertian Akar Wangi


Akar wangi (Vetiveria zizanioides L.) merupakan salah satu komoditas
ekspor unggulan Indonesia yang potensial. Tanaman akar wangi merupakan
tanaman yang dapat menghasilkan minyak akar wangi (Java vetiver oil) melalui
proses penyulingan akar. Rumpun tanaman akar wangi terdiri dari beberapa anak
rumpun yang memiliki sejumlah akar-akar halus, berwarna kuning pucat atau abu-
abu sampai kemerahan (Guenther, 1990:176). Dari akar-akar yang halus itu
tersembul tangkai daun yang panjangnya dapat mencapai sekitar 1,5–2 meter.
Daunnya sedikit kaku, berbentuk pita, berwarna hijau, panjangnya sekitar 75–100
cm dan tidak mengandung minyak. Tanaman ini berbunga yang warnanya hijau
atau ungu dan berada di pucuk tangkai daun (Dinamik, 2006:11). Minyak akar
wangi mempunyai komponen khas yaitu, α-vetivon, β-vetivon, dan khusimon
merupakan komponen utama sebagai penentu aroma minyak akar wangi. Ketiga
komponen ini disebut sebagai sidik jari minyak akar wangi (Luu, 2007).
Secara tradisional, rebusan akar wangi digunakan untuk pengobatan saraf
dan melancarkan peredaran darah. Selain itu ramuan akar wangi dapat juga
digunakan sebagai obat kumur serta obat gosok. Secara luas, minyak akar wangi
digunakan untuk pembuatan parfum, bahan kosmetika, pewangi sabun, aromatika
(Emmyzar et al, 2006). Minyak atsiri akar wangi, yang didapat dari ekstraksi daun
akar wangi, telah digunakan sebagai aromaterapi sehingga tubuh menjadi rileks,
menghilangkan kecemasan dan untuk menenangkan pikiran (Moate, 1995).
Aromaterapi merupakan suatu fitoterapi yang menggunakan minyak esensial atau
minyak atsiri yang didapat dengan mengekstraksi bagian dari tanaman aromatik,
biasanya aromaterapi ini digunakan untuk pengobatan dengan cara inhalasi
dihirup atau dengan massage/pijatan. Di negara-negara maju, penggunaan
aromaterapi semakin meningkat untuk mengatasi stress yang ditandai dengan
timbul rasa cemas, mood yang tidak stabil, dan gangguan tidur (Bagetta, 2016).
Kegunaan minyak akar wangi sebagai aromaterapi telah dibuktikan
dengan dilakukannya berbagai penelitian. Mulai dari hewan coba sampai pada
manusia. Matsubara et al (2012), telah membuktikan bahwa minyak akar wangi
yang digunakan dengan menghirup aromanya maka akan menimbulkan
ketenangan dan meningkatkan kefokusan. Hal ini dikarenakan dengan menghirup
bau dari minyak akar wangi dapat meningkatkan aktifitas dari saraf simpatetik
dimana saraf ini berfungsi untuk mengontrol atau menjaga emosi meskipun saat
berada dalam kondisi underpressure. Selain itu minyak akar wangi dapat
meningkatkan aktivitas kardiovaskular sehingga dapat melancarkan peredaran
darah. Efek sedatif pun ditimbulkan dengan menghirup aroma minyak akar wangi
karena volume darah di omk bagian frontal lobe menurun saat menghirup aroma
ini (Matsubara et al, 2012).

5
2.2 Manfaat Akar Wangi
Tumbuhan akar wangi (Vetiveria zizanoides L.) dapat mengendalikan
populasi nyamuk demam berdarah. Nyamuk demam berdarah, konon sangat takut
menghadapi tumbuhan akar wangi.Bau menyengat yang keluar dari tumbuhan ini
cukup mematikan bagi nyamuk jenis itu. Ekstrak akar wangi (Vetiveria
zizanoides L.) juga digunakan untuk mengendalikan populasi nyamuk demam
berdarah (Aedes aegypti dan Anopheles aconitus), selain itu dapat meningkatkan
kinerja otak. Menghirup minyak aromaterapi dari akar wangi juga dapat
membantu meningkatkan fokus dan konsentrasi, serta meningkatkan kualitas
tidur. Dengan penggunaan lilin aromaterapi saat tidur untuk membantu
memperbaiki pola pernapasan dan meningkatkan kualitas tidur (Tutik, T. 2017).

2.3 Analisis Produk


a. Nama Produk
Nama produk atau brand yang akan kami gunakan pada lilin aromatherapy
ini adalah RiCa (Veteveria Candle)

b. Bentuk Produk
Berikut adalah contoh bentuk produk yang akan kami buat sebagai lilin
aromaterapi dengan minyak akar wangi.

c. Karakteristik Produk
Lilin telah digunakan selama berabad-abad, dan karakteristik lilin
dari masa lalu mencakup berbagai aspek yang mencerminkan fungsinya
sebagai sumber cahaya utama sebelum adanya lampu listrik. Lilin
tradisional umumnya terbuat dari lemak hewan, seperti lemak domba atau
sapi, meskipun beberapa juga menggunakan lilin nabati seperti lilin yang
terbuat dari getah pohon atau biji-bijian. Lilin-lilin tersebut memiliki
cahaya yang lembut dan hangat, menciptakan atmosfer yang tenang.
Meskipun seiring waktu, bahan dan desain lilin telah berkembang,
karakteristik lilin tradisional mencerminkan sifat praktis dan sederhana
yang mendefinisikan penggunaannya dalam sejarah manusia.

6
Lilin aromaterapi memiliki karakteristik unik yang
menggabungkan keindahan visual dengan manfaat aromaterapi. Lilin
aromaterapi dari akar wangi menghadirkan karakteristik khusus dengan
menggabungkan kehangatan aromatik dari akar wangi dengan manfaat
aromaterapi yang menenangkan. Aroma yang dihasilkan oleh lilin ini
memiliki sifat yang mendalam, hangat, dan bumi, menciptakan suasana
yang mengundang ketenangan dan relaksasi. Akar wangi juga dikenal
memiliki sifat grounding yang dapat membantu mengurangi stres dan
meningkatkan fokus. Dengan kombinasi unik ini, lilin aromaterapi dari
akar wangi tidak hanya memberikan keindahan visual, tetapi juga
membawa manfaat positif bagi kesejahteraan mental dan emosional
penggunanya.

d. Keunggulan Produk
Produk lilin aromaterapi memiliki beberapa keunggulan yang
membuatnya populer. Salah satunya ialah efek terapi aromaterapi, minyak
esensial yang terkandung dalam lilin aromaterapi memiliki sifat terapeutik
yang dapat memberikan manfaat kesehatan. Lilin aromaterapi juga
mengandung minyak esensial alami yang memberikan aroma yang
menenangkan dan menyegarkan. Aroma tersebut dapat membantu
mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan menciptakan suasana
yang nyaman dan santai di dalam ruangan.

2.4 Peluang Usaha dan Pasar


a. Peluang Usaha
Produk ini merupakan produk yang memiliki peluang usaha yang
sangat baik karena biaya produksinya masih terjangkau bagi pengusaha
pemula seperti mahasiswa serta alat dan bahan yang diperlukan relatif
mudah diperoleh. Produk ini bisa dikatakan memiliki daya tarik tersendiri
bagi para bisnis pemula, karena saat ini lilin aromaterapi sangat banyak
digemari masyarakat, manfaatnya juga memberikan dampak positif bagi
tubuh, salah satunya menciptakan ketenangan.

b. Peluang Pasar
Memulai bisnis Lilin Aromaterapi ini memiliki peluang pasar yang
menjanjikan. Meskipun sudah banyak orang yang sudah memproduksi lilin
aromaterapi, tetapi masih sangat jarang orang memproduksi lilin
aromaterapi dengan mencampurkan bahan minyak akar wangi. Di masa ini
jumlah demam berdarah meningkat dan kebanyakan remaja butuh kualitas
tidur yang baik, maka diperlukan relaksasi dengan penggunaan lilin
aromaterapi sebagai alternatif. bahan alami seperti akar wangi sangat

7
dibutuhkan khasiatnya. Dengan itu kami merelasikan minyak akar wangi
menjadi campuran bahan lilin aromaterapi.

2.5 Analisis SWOT


a. Strength (Kekuatan)
Kami menginovasi lilin aromaterapi dengan mencampurkan
minyak akar wangi sebagai minyak esensialnya. Akar wangi memiliki sifat
grounding yang dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan
fokus. Lilin aromaterapi ini akan kami buat dengan bentuk dan hiasan
yang menarik sehingga meningkatkan minat konsumen untuk membeli
produk.

b. Weakness (Kelemahan)
Kelemahan lilin aromaterapi ini ialah pemakaian yang terbatas
karena jar yang digunakan cukup kecil untuk pemakaian beberapa kali.

c. Opportunities (Peluang)
Produk ini bisa dikatakan memiliki daya tarik tersendiri bagi para
bisnis pemula, karena saat ini lilin aromaterapi sangat banyak digemari
masyarakat karena manfaatnya memberikan dampak positif bagi tubuh,
salah satunya menciptakan ketenangan. Memulai bisnis Lilin Aromaterapi
ini memiliki peluang pasar yang menjanjikan.

d. Threats (Ancaman)
Pada perkembangan bisnis lilin aromaterapi berbahan akar wangi
dapat dipengaruhi oleh harga bahan baku. Harga bahan baku selalu
mengalami perubahan yang dapat menyebabkan kenaikan harga produk
dan dapat memungkinkan mengurangi pembeli serta muncul pesaing baru
yang menjual lilin aromaterapi lainnya.

8
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Tahap Persiapan


Yang pertama kali perlu dilakukan yaitu membuat dan memahami konsep
produk dengan baik. Kemudian pemilihan bahan baku dan bahan penunjang
secara terperinci. Menyiapkan pemasaran dan melakukan survey penjualan online
maupun offline.

3.2 Tahap Pembuatan Produk


Beberapa teknik dalam proses produksi spice candle diantaranya :
1. Persiapan Alat dan Bahan
Alat :
● Tusuk sate
● Cetakan
● Wadah
● Kompor
● Panci
● Spatula
Bahan :
● Parafin
● Sumbu lilin
● Pewarna alami
● Air
● Essential Oil

2. Proses Pembuatan RiCa (Veteveria Candle)


a. Persiapkan alat dan bahan terlebih dahulu.
b. Lalu letakan sumbu lilin ditengah cetakan ikat menggunakan tusuk
sate agar sumbu lilin dapat berdiri tegak.
c. Isi panci dengan air hingga memenuhi setengah panci lalu didihkan
air.
d. Parafin dilelehkan dengan dimasukkan ke wadah, lalu wadah berisi
parafin diletakkan di atas air panci. Pastikan parafin tidak
bercampur dengan air.
e. Jika parafin telah meleleh, ditambahkan pewarna secukupnya,
kemudian diaduk menggunakan pengaduk yang terbuat kayu.
f. Teteskan minyak aromaterapi/essential oil sebelum mengeras, aduk
hingga larut.
g. Setelah larut, tuangkan lilin ke dalam cetakan yang sudah dipasang
sumbu sebelumnya.

9
h. Diamkan hingga lilin mengeras. Setelah mengeras gunting sumbu
tepat di bawah ikatannya dengan tusuk sate.
i. Lilin aromaterapi siap digunakan.

3.3 Strategi Pemasaran dan Promosi


a. Strategi Pemasaran
Pemasaran dilakukan dengan menggunakan pasar online dapat
melalui platform e-commerce seperti Shopee dan media sosial seperti
Instagram, TikTok dan Facebook. Penggunaan pasar online atau
marketplace dalam pemasaran dapat menunjukkan jangkauan yang lebih
luas dan akses yang lebih mudah kepada konsumen.

b. Strategi Promosi
Lilin Aromaterapi yang telah selesai pada proses pengemasan dan
sudah siap untuk dipasarkan, akan diproses kembali di e-commerce
Shopee dan calon konsumen bisa untuk membeli produk tersebut. Promosi
yang dilakukan dapat melalui media sosial seperti Instagram, Tiktok, dan
Facebook. Tujuan dari promosi melalui sosial media ialah untuk
meningkatkan jumlah penjualan dan memudahkan bagi para produsen
memberikan informasi yang menarik kepada calon konsumen.

3.4 Evaluasi
Langkah yang akan kita lakukan ini adalah tahap evaluasi,evaluasi ini
berisi tentang laporan kegiatan pra produksi hingga produksi selama
kurun waktu tertentu.Kami mengambil langkah pelaporan ini dan manfaat
yang dihasilkan, agar mendapatkan data yang akurat sebagai bahan
evaluasi.

10
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1. Peralatan Penunjang Rp.1000.000

2. Bahan habis Pakai Rp.400.000

3. Transportasi Rp.300.000

4. Promosi dan Biaya Lain-Lain Rp.800.000

Total Anggaran Biaya Rp.2.500.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
No. Jenis Kegiatan

1 2 3

1. Persiapan proposal usaha

2. Pencarian bahan utama dan survei lokasi

3. Uji kelayakan bahan

4. Proses pembuatan produk

5. Menjalankan usaha

6. Pemasaran produk

DAFTAR PUSTAKA
Septyani, R. P., Ardie, S. W., & Susanto, S. Budidaya Tanaman Akar Wangi
(Vetiveria zizanioides (L.) Nash) dalam Wadah: Pengaruh Jenis Media Tanam dan

11
Jumlah Bibit Vetiver (Vetiveria zizanioides (L.) Nash) Cultivation in Container:
Effect of Media Composition and Number of Seedling Planted.

Tarigan, D. M., & Wardana, F. K. (2020). Pertumbuhan Tanaman Akar Wangi


(Vetiveria zizanioides L.) di Tanah Salin dengan Perlakuan Asam Salisilat dan
Fungi Mikoriza Arbuskular. AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian, 22(3), 166-171.

Nuramalina, P. W., Yuliawati, K. M., & Kodir, R. A. (2016). Karakterisasi Akar


Wangi (Vetiveria zizanioides (L.) Nash) yang Ditanam di Dua Daerah Berbeda di
Kawasan Kabupaten Garut. Prosiding Farmasi, 393-399.

Wibowo, D. P., Rustamsyah, A., & Kurniawan, Y. (2016). Karakterisasi dan


aktivitas repelen minyak atsiri sereh wangi (Cymbopogon nardus L), akar wangi
(Vetiveria zizanoides L.), Nilam (pogestemon cablin), cengkeh (syzgium
aromaticum) asal kabupaten garut terhadap nyamuk aedes aegypti betina. Jurnal
Ilmu Farmasi Dan Farmasi Klinik, 13(2), 1-6.

Wardani, D. T. K., Saptutyningsih, E., & Fitri, S. A. (2020). Ekonomi Kreatif:


Pemanfaatan Limbah Jelantah Untuk Pembuatan Lilin Aromaterapi. In Prosiding
Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat.

Melviani, M., Nastiti, K., & Noval, N. (2021). Pembuatan Lilin Aromaterapi
untuk Meningkatkan Kreativitas Komunitas Pecinta Alam di Kabupaten Batola.
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 300-306.

Tutik, T. (2017). UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK ETANOL AKAR WANGI


(Vetiveria zizanoides L.) SEBAGAI ANTIFEEDANT TERHADAP HAMA
KUBIS-KUBISAN (Plutella xylostella). Jurnal Analis Farmasi, 2(3).

Nuramalina, P. W., Yuliawati, K. M., & Kodir, R. A. (2016). Karakterisasi Akar


Wangi (Vetiveria zizanioides (L.) Nash) yang Ditanam di Dua Daerah Berbeda di
Kawasan Kabupaten Garut. Prosiding Farmasi, 393-399.

12
13

Anda mungkin juga menyukai