Kesimpulan yang didapat dari praktikum Pengenalan pestisida nabati terhadap
penyakit tanaman pengujian secara in vitro adalah sebagai berikut : 1. Pestisida nabati disebut juga pestisida hayati atau bio-pestisida. Beberapa kelebihan dari pestisida nabati menurut daya kerjanya selektif, residu cepat terurai dan tidak beracun, tidak menimbulkan pencemaran lingkungan dan tanaman, serangga-serangga berguna/predator tidak ikut musnah, tidak menimbulkan kekebalan serangga, dan mudah didapat. 2. Gulma merupakan tumbuhan yang keberadaannya dapat menimbulkan gangguan dan kerusakan bagi tanaman budidaya. 3. Ada 3 metode yang digunakan dalam praktikum Pengenalan pestisida nabati terhadap penyakit tanaman pengujian secara in vitro yaitu metode control, perlakuan, dan dual kultur. 4. metode dual kultur dimana isolate jamur patogen (Fusarium oxysporum) dan isolate jamur antagonis (Trichoderma sp) diletakkan kedalam cawan petri yang telah ada medianya berupa agar-agar dan diamati selama 3 hari diperoleh jari- jari yang mendekati (r1) sebesar 0,6 cm dan jari-jari yang menjauhi (r2) sebesar 0,5 cm. Dari data yang sudah didapatkan setelah pengamatan 3 hari maka kita dapat menghitung persen penghambatan , persen penghambatan yang diperoleh adalah 16,67 %.