Anda di halaman 1dari 3

Nama : Abela Margareta

NIM : 048665435
Prodi : Administrasi Negara

Tugas 2

1. Salah satu contoh upacara kematian yang ada di Indonesia adalah Ngaben, yang
merupakan upacara kematian tradisional Bali. Ngaben adalah prosesi pemakaman
yang dilakukan oleh umat Hindu Bali untuk mengantarkan roh orang yang meninggal
ke alam baka.
Langkah-langkah pelaksanaan (prosesi) upacara Ngaben secara ringkas adalah sebagai
berikut:
1) Persiapan: Keluarga yang kehilangan seseorang akan mempersiapkan segala sesuatu
yang diperlukan untuk upacara Ngaben, termasuk peralatan dan bahan-bahan yang
akan digunakan.
2) Penyucian Jenazah: Jenazah akan dimandikan dan disucikan sebelum dimasukkan ke
dalam peti mati. Proses ini dilakukan oleh keluarga atau pemangku adat.
3) Prosesi Pemakaman: Jenazah yang telah dimasukkan ke dalam peti mati akan dibawa
ke tempat pemakaman yang disebut "Pura Dalem" atau "Pura Puseh". Di sana, peti
mati akan diletakkan di atas "Bade" (tongkat bambu yang dihiasi dengan kain dan
hiasan lainnya) dan kemudian dibakar.
4) Pembakaran: Proses pembakaran peti mati dilakukan sebagai simbolisasi pembebasan
roh dari tubuh fisik dan pemurnian roh. Api yang digunakan dalam pembakaran ini
dianggap suci dan diyakini dapat membantu roh menuju alam baka.
5) Penyebaran Abu: Setelah pembakaran selesai, sisa-sisa abu akan dikumpulkan dan
disebar di tempat yang dianggap suci, seperti sungai atau laut. Hal ini dilakukan untuk
mengembalikan unsur-unsur alamiah ke alam semesta.
Kaitan dengan teori Hertz: Teori Hertz tentang ritual keagamaan, terutama dalam konteks
upacara kematian, berfokus pada konsep pemisahan dan penggabungan. Dalam upacara
Ngaben, terdapat pemisahan antara roh yang meninggal dengan tubuh fisiknya melalui
pembakaran peti mati. Proses pembakaran ini merupakan simbolisasi pemisahan antara dunia
kehidupan dan dunia kematian.
Selain itu, upacara Ngaben juga melibatkan penggabungan kembali roh yang telah
dibebaskan dengan alam semesta melalui penyebaran abu di tempat yang dianggap suci. Hal
ini mencerminkan konsep penggabungan kembali roh dengan alam semesta yang diyakini
oleh masyarakat Bali.
Sumber:
 Geertz, C. (1973). The Interpretation of Cultures: Selected Essays. Basic Books.
 Geertz, H. (1960). The Javanese Family: A Study of Kinship and Socialization. Free
Press of Glencoe.
2. Kelompok sosial adalah sebuah kesatuan individu yang akan hidup dengan cara yang
bersama dikarenakan saling memberikan hubungan diantara mereka dengan sebuah
timbal balik yang akan saling memberikan pengaruh. Pola Hubungan Antar
Kelompok :
 Akulturasi, Merupakan sebuah bentuk terjadinya kedua macam bentuk
kelompok yang pada sebuah ras dan kemudian akan mulai melakukan
tindakan berbaur dan juga berpadu.
 Dominasi, Terjadinya sebuah bentuk dari kelompok ras yang dimana memiliki
keinginan untuk mulai melakukan kegiatan untuk menguasai kelompok
lainnya.
 Paternalisme, Merupakan sebuah bentuk dari dominasi yang dimana miliki
oleh sekelompok ras pendatang terhadp sekelompok dar ras pribumi itu sendiri
 Integrasi, Merupakan sebuah bentuk dari pola hubungan yang dimana
memberikan pengakuan terhadapsebuah bentuk akan perbedaan terhadap ras
yang dimana ada di dalam masyarakat akan tetapi mereka juga tidak
memberikan sebuah macam bentuk akan perhatian yang dimana khusus
terhadap perbedaan ras tersebut.
 Pluralisme, Merupakan sebuah bentuk akan pola hubungan yang dimana
memiliki pengakuan terhadap persamaan akan hak politik dan juga hak
perdata yang dimana ada pada masyarkat.
Contoh Pola hubungan antar kelompok yang terdapat di lingkungan, yaitu pola
Dominasi yaitu : bentuk dari kelompok ras yang dimana memiliki keinginan untuk
mulai melakukan kegiatan untuk menguasai kelompok lainnya.
Lebih spesifiknya adalah yang sedang hangat saat ini yaitu problematika Palestina
dan Israel.
Hamas adalah kelompok terbesar di antara kelompok Muslim Palestina lainnya.
Kelompok tersebut juga melaksanakan program kesejahteraan sosial bagi rakyat
Palestina. Bahkan, sejak 2005, ketika Israel menarik pasukan dan pemukimnya
dari Gaza, Hamas terlibat dalam proses politik Palestina.
Jalur Gaza adalah merupakan wilayah sepanjang 41 kilometer dan lebar 10
kilometer antara Israel, Mesir dan Laut Mediterania (Laut Tengah). Kawasan ini
ditempati sekitar 2,3 juta orang, dan menjadi salah satu wilayah dengan populasi
terpadat di dunia.Tepi Barat dan Gaza, yang dikenal sebagai wilayah kekuasaan
orang Palestina, serta Yerusalem Timur dan Israel, merupakan bagian dari daratan
yang dikenal sebagai Palestina sejak era Romawi. Wilayah ini juga merupakan
tanah kerajaan Yahudi dalam Alkitab, dan dipandang oleh orang Yahudi sebagai
tanah leluhur mereka.Jadi, pertempuran Gazza dan Israel karena Israel ingin
merebut kawasan Gazza.

3. Pola hubungan antar kelompok dalam suatu lingkungan dapat memiliki berbagai
dimensiyang mencerminkan kompleksitas hubungan sosial dan budaya. Berikut
adalah beberapadimensi yang mungkin terlihat dalam hubungan antar kelompok,
berdasarkan jawabansebelumnya:
 Dimensi Etnis: Hubungan antar kelompok dapat mencerminkan dimensi
etnis,dengan perbedaan etnis yang memengaruhi interaksi sosial, struktur
kekuasaan,dan pengalaman masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan.
Diskriminasi etnisdan upaya untuk mencapai kesetaraan etnis mungkin
merupakan bagian daridinamika ini.
 Dimensi Agama: Aspek agama dapat memengaruhi hubungan antar kelompok.
Perbedaan agama, keyakinan, dan praktik keagamaan dapat menciptakan
keragaman dalam masyarakat. Toleransi agama, konflik agama, dan upaya
untuk mencapai harmoni antar agama adalah contoh dimensi ini
 Dimensi Sosial dan Ekonomi: Ketidaksetaraan sosial dan ekonomi dapat
menjadi dimensi penting dalam hubungan antar kelompok. Ketidaksetaraan
dalam distribusi kekayaan, pendapatan, dan akses ke layanan mungkin
menciptakan ketegangan dan tuntutan untuk keadilan sosial.
 Dimensi Kultural dan Identitas: Aspek budaya dan identitas kelompok dapat
memainkan peran dalam pola hubungan antar kelompok. Upaya
untukmempertahankan dan mempromosikan budaya dan identitas kelompok
tertentu, serta interaksi budaya dan identitas yang saling mempengaruhi,
adalah bagian daridimensi ini.
 Dimensi Politik: Hubungan antar kelompok dapat mencerminkan dimensi
politik,dengan kompetisi politik, pengaruh, dan upaya untuk mendapatkan
representasi politik yang adil di dalamnya. Hal ini terkait dengan bagaimana
kelompok-kelompok berinteraksi dalam ranah politik.
 Dimensi Harmoni atau Konflik: Pola hubungan antar kelompok juga
mencakupdimensi harmoni dan konflik. Beberapa lingkungan mungkin
ditandai olehharmoni dan kerjasama antar kelompok, sementara yang lain
mungkin mengalamikonflik dan ketegangan antar kelompok.
 Dimensi Hukum dan Kebijakan: Hukum dan kebijakan yang ada di suatu
daerahdapat memengaruhi hubungan antar kelompok. Kebijakan yang
mendukunginklusi sosial, anti-diskriminasi, dan keadilan mungkin digunakan
untuk meredakan ketegangan antar kelompok.
Setiap lingkungan memiliki konteks dan dinamika sosial yang unik, sehingga
dimensi-dimensi ini dapat muncul dalam berbagai kombinasi. Penting untuk
memahami dimensi-dimensi tersebut agar dapat mengatasi masalah dan konflik
yang mungkin muncul dalamhubungan antar kelompok dan mendorong
terciptanya masyarakat yang lebih inklusif danadil.

Anda mungkin juga menyukai