Laporan Akhir Pratikum Pegas: Nama: Diana Rahmawati Nim: 11/317118/PA/14233 Asisten: Muh. Pauzan
Laporan Akhir Pratikum Pegas: Nama: Diana Rahmawati Nim: 11/317118/PA/14233 Asisten: Muh. Pauzan
PEGAS
2. TUJUAN
a) Belajar menerapkan dan mengartikan (menginterpretasikan) grafik.
b) Menentukan konstanta pegas (k) baik yang disusun secara tunggal, seri, dan paralel.
c) Melihat perbedaan pertambahan panjang pegas baik yang disusun secara tunggal, seri,
dan paralel.
Keterangan:
F = Gaya
∆x = Perpanjangan
Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastisitas pegas, maka pertambahan panjang
pegas (∆x) berbanding lurus dengan gaya tariknya (F), atau dengan kata lain dapat diartikan
bahwa apabila elastisitasnya pegas tidak dilampaui, maka hubungan tersebut dapat ditulis:
F ∆x
Hubungan ini dikenal sebagai Hukum Hooke, yang dapat dirumuskan:
F = -k . ∆x
Keterangan : F = gaya yang bekerja (N)
k = konstanta pegas (N/m)
∆x = pertambahan panjang (m)
Tanda negatif (-) menunjukkan gaya pemulih berlawanan arah dengan perpanjangan.
Jika gaya yang diberikan pada pegas yaitu gaya berat dari beban benda (m) maka
dapat ditulis:
F = -k . ∆x
m. g = -k . ∆x
Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa nilai konstanta pegas (k) berbanding lurus
dengan massa benda dan percepatan gravitasi, dan berbanding terbalik dengan pertambahan
panjang pegas.
Untuk susunan pegas secara seri, jika terdapat tiga buah pegas dengan tetapan pegas
masing masing ki, k2, k3, kemudian ditarik dengan gaya F, maka masing-masing pegas
mendapat gaya yang besarnya sama:
F = k1.x1
F = k2.x2
F = k3.x3
x = x1 + x2 + x3
Gradien (m)
∑ ∑ ∑
m=
∑ (∑ )
Ralat Gradien
∆m = √ ∑ (∑ )
∑ (∑ ) ∑ ∑ ∑ (∑ )
Sy2 = {∑ ∑ (∑ )
}
Diperoleh = m ± ∆m
Mencari nilai k
g g m
m= → k = , g = 9,8 2
k m s
Ralat nilai k
2
k k
2
∆k = g m , ralat g diabaikan/dianggap nol
g m
k
∆k = m
m
Maka:
k
∆k = m → k =
g
m m
g 1
∆k = m . ∆m = g m . ∆m
m m
g
∆k = . ∆m
m2
3. SKEMA PERCOBAAN
a. Pegas tunggal
b. Pegas rangkaian seri
∑ (∑ ) ∑ ∑( )∑ (∑ )
√ [∑ ]
∑ (∑ )
( ) ( )
√ [ ]
( )
( ) ( )
√ [ ]
√ [ ]
√ [ ]
√ [ ]
√ [ ]
∑( ) ∑ ∑
∑ (∑ )
( )
√
∑ (∑ )
√
( )
√
( )
( ) ⁄
√( ) ( )
( )
( )
=
= ⁄
6,901. ⁄ ⁄
( ) ⁄
∑ (∑ ) ∑ ∑( )∑ (∑ )
√ [∑ ]
∑ (∑ )
( ) ( )
√ [ ]
( )
( ) ( )
√ [ ]
√ [ ]
√ [ ]
√ [ ]
√ [ ]
∑( ) ∑ ∑
∑ (∑ )
( )
√
∑ (∑ )
√
( )
( )
( ) ⁄
⁄
√( ) ( )
( )
( )
=
= ⁄
6,323. ⁄ ⁄
( ) ⁄
∑ (∑ ) ∑ ∑( )∑ (∑ )
√ [∑ ]
∑ (∑ )
( ) ( )
√
( )
( ) ( )
√ [ ]
√ [ ]
√ [ ]
√ [ ]
√ [ ]
√
∑( ) ∑ ∑
∑ (∑ )
( )
√
∑ (∑ )
√
( )
( )
( ) ⁄
√( ) ( )
( )
( )
=
= ⁄
3,245. ⁄ ⁄
( ) ⁄
∑ (∑ ) ∑ ∑( )∑ (∑ )
√ [∑ ]
∑ (∑ )
( ) ( )
√ [ ]
( )
( ) ( )
√ [ ]
√ [ ]
√ [ ]
√ [ ]
√ [ ]
∑( ) ∑ ∑
∑ (∑ )
( )
√
∑ (∑ )
√
( )
( )
( ) ⁄
√( ) ( )
( )
( )
=
= ⁄
14,20. ⁄ ⁄
( ) ⁄
V. PEMBAHASAN
a. Jalannya Percobaan
Dalam praktikum pegas ini, pada umumnya praktikan tidak menemui kendala yang
berarti saat melakukan percobaan. Namun dalam praktikum kali ini, praktikan tetap
merasakan terdapat unsur subjektifitas ketika membaca skala pada mistar. Apalagi
dengan ruangan yang terasa panas, sehingga membuat konsenterasi praktikan terganggu.
Selain itu, ada juga pegas yang sudah tidak bagus lagi, mungkin karena sering dipakai
atau sudah lama. Walaupun demikian, praktikan tetap berusaha untuk memusatkan
konsenterasi pada praktikum kali ini dengan meminimalisir unsur subjektifitas dan faktor
lingkungan dalam pengukuran.
Rangkaian paralel:
kp=
Nilai m ± ∆m :
1. Pegas tunggal warna kuning : ( ) ⁄
2. Pegas tunggal warna biru : ( ) ⁄
3. Pegas rangkaian seri :( ) ⁄
4. Pegas rangkaian paralel :( ) ⁄
Pada grafik, bentuk grafiknya adalah garis lurus sehingga di daerah ini pegas
merenggang secara linear, atau besar F sebanding dengan ∆x. Hubungan antara F dan ∆x
pada grafik adalah apabila garis lurus melalui titik asal (0,0), itu berarti bahwa jika tidak ada
gaya tarik, pertambahan panjang adalah nol. F berbanding lurus dengan ∆x artinya jika F
semakin besar maka ∆x juga semakin besar sebaliknya jika F semakin kecil maka ∆x juga
semakin kecil.
Dari perhitungan analisa data yang diperoleh, mungkin terdapat beberapa kesalahan
data. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah: kesalahan paralaks
(kesalahan pembacaan pada alat ukur), perhitungan, skala grafik, dan lain sebagainya.
VI. KESIMPULAN
a. Besarnya nilai konstanta pegas bergantung pada besarnya beban yang diberikan
gravitasi, dan pertambahan panjang pegas. Nilai konstanta pad pegas berbedea-beda.
b. Dari eksperimen dan pengolahan data didapat bahwa nilai masing-masing konstanta
pegas yaitu:
Pegas tunggal warna kuning : ( ) ⁄
Pegas tunggal warna biru : ( ) ⁄
Pegas rangkaian seri :( ) ⁄
Pegas rangkaian paralel :( ) ⁄
Nilai m ± ∆m :
1. Pegas tunggal warna kuning : ( ) ⁄
2. Pegas tunggal warna biru : ( ) ⁄
3. Pegas rangkaian seri :( ) ⁄
4. Pegas rangkaian paralel :( ) ⁄
c. Berdasarkan tujuan eksperimen ini adalah mencari besaran fisis yaitu nilai konstanta
masing-masing pegas, pegas kuning, pegas biru, pegas yang disusun secara seri, serta
pegas yang disusun secara paralel. Maka terjawab sudahlah hasil dari pengolahan data
yang diinginkan dalam kesimpulan ini.
d. Pada penyajian grafik dibuat perbandingan, dan juga telah sesuai dengan persamaan
rumus yang digunakan untuk menghubungkan titik titik tersebut dan kemudian menarik
garis sebagai gradien, dan juga dalam penerapan ralat dan aturan angka penting.
e. Berdasarkan hasil percobaan, didapatkan bahwa rangkaian pegas secara seri akan
memperkecil konstanta pegas dan sebaliknya rangkaian pegas secara paralel akan
memperbesar konstanta pegas.
f. Dalam praktikum ini, memang masih ada faktor subjektifitas dalam mengamati ∆x pegas
secara langsung. Sehingga dalam percobaan ini dibutuhkan ketelitian dan ketajaman
mata yang akurat.