Anda di halaman 1dari 9

Nama :

No. UKG
Unit Kerja :

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah
Akar
terpilih yang Analisis alternatif
No. Penyebab Eksplorasi alternatif solusi
akan solusi
masalah
diselesaikan
1 Kurangnya Guru belum Kajian Literatur : Setelah dilakukan analisis
keaktifan peserta menerapkan 1. Dalam mencapai tujuan pembelajaran melalui beberapa kajian
didik dalam strategi yang diharapkan tentunya ada beberapa literatur, hasil wawancara
mengikuti proses pembelajaran upaya yang harus dilakukan guru salah dan observasi maka dapat
pembelajaran yang melibatkan satunya ketepatan dalam menentukan ditentukan alternatif solusi
matematika keaktifan peserta model, strategi, atau metode masalah yang sesuai dengan
didik atau pembelajaran. kondisi satuan pendidikan
pembelajaran Menurut Effandi Zakaria & Zanaton yaitu sebagai berikut:
hanya berpusat Iksan dalam Apriandi (2014): a. Model pembelajaran
pada guru. Essentially then cooperative learning, PBL
representa shift in educational paradigm Strength (kekuatan) dan
from teacher-centered approach to a opportunity (Peluang):
more student-centeredlearning in small Peserta didik tidak terlalu
group. It creates excellent opportunities menggantungkan pada guru,
for student to engange in problem solving PBL dapat meningkatkan
with the help of their group members. keaktifan peserta didik
dalam pembelajaran,
Dalam pengertian ini, bahwa
menemukan
pembelajaran kooperatif merupakan
informasi dari berbagai
pergeseran paradigma pendidikan dari
sumber, dan belajar dari
yang semula berpusat pada guru ke
peserta didik yang lain, dan
pendekatan yang lebih berpusat pada
pembelajaran berpusat
peserta didik di dalam suatu kelompok
kepada peserta didik.
belajar. Hal ini untuk menciptakan Weakness (kelemahan)
suatu peluang yang baik bagi peserta dan threat (ancaman):
didik untuk terlibat dalam pemecahan Jika jumlah peserta didik
masalah dengan bantuan dari dalam satu kelas terlalu
kelompok anggota mereka. banyak, guru akan kesulitan
Pembelajaran kooperatif untuk mengondisikan
mengutamakan kerjasama dalam penugasan.
kelompok belajar. Dengan model
pembelajaran ini diharapkan dengan b. Model pembelajaran
adanya kerjasama, kebersamaan, dan PjBL
komunikasi antar anggota kelompok Strength (kekuatan) dan
dapat meningkatkan keaktifan peserta opportunity (Peluang):
didik . 1) Membuat peserta didik
Jurnal Ilmiah dari: menjadi lebih aktif dan
Apriandi, D. (2014). Upaya meningkatkan
berhasil memecahkan
keaktifan dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif dan pemanfaatan
problem-problem
handout. JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan kompleks.
Matematika), 2(2), 9-14. 2) Mendorong peserta didik
DOI:http://e- untuk mengembangkan
journal.unipma.ac.id/index.php/jipm/article/vie
dan mempraktikkan
w/703/637
keterampilan
2. Menurut Susanto & Retnawati (2020), komunikasi.
Salah satu model pembelajaran yang 3) Meningkatkan
sesuai dengan implementasi kurikulum keterampilan peserta
2013 dan menuntut keaktifan peserta didik dalam mengelola
didik adalah model problem based sumber.
learning (PBL). PBL diartikan sebagai 4) Menyediakan
model kurikulum yang dirancang pengalaman belajar yang
menggunakan masalah kehidupan nyata. melibatkan peserta didik
PBL menekankan pada penggunaan secara kompleks dan
masalah sebagai sarana bagi peserta dirancang untuk
didik untuk mengembangkan berkembang sesuai
keterampilan berpikir kritis dan kreatif dengan dunia nyata.
dalam menyelesaikan masalah Weakness (kelemahan)
nyata.Masalah yang digunakan dalam dan threat (ancaman):
penelitian ini adalah masalah nyata yang 1) Pembelajaran berbasis
tidak terstruktur. Tahapan PBL dalam proyek memerlukan
pembelajaran terdiri atas: (1)penyajian banyak waktu yang
masalah, (2) perencanaan penyele-saian harus disediakan
masalah, (3) penyelidikan masalah, (4) untuk menyelesaikan
penyajian hasil, dan (5) menganalisis permasalahan yang
dan evaluasi. kompleks
Jurnal Ilmiah dari: 2) Peserta didik memiliki
Susanto, E., & Retnawati, H. (2016). Perangkat kelemahan dalam
pembelajaran matematika bercirikan PBL untuk percobaan dan
mengembangkan HOTS peserta didik SMA.
pengumpulan informasi
Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 3(2),
189-197. akan mengalami
DOI:https://journal.uny.ac.id/index.php/jrpm/a kesulitan.
rticle/view/10631/8373 3) Ada kemungkinan
peserta didik yang
3. Menurut Dewi (2021) Berdasarkan hasil kurang aktif dalam kerja
penelitiannya menyimpulkan bahwa kelompok atau tidak ikut
penerapan model PjBL dapat bekerja dalam kelompok
memberikan pengaruh terhadap
peningkatan keaktfikan peserta didik
dalam pembelajaran dan keaktifan
peserta didik juga dapat mempengaruhi
hasil belajar pada akhirnya.
Jurnal Ilmiah dari:
Anggraini, P. D., & Wulandari, S. S. (2020).
Analisis penggunaan model pembelajaran project
based learning dalam peningkatan keaktifan
peserta didik. Jurnal Pendidikan Administrasi
Perkantoran (JPAP), 9(2), 292-
299.
DOI:https://doi.org/10.26740/jpap.v9n2.p292-
299

Hasil Wawancara:
 Aprinate, S.Pd (Guru Matematika)
1) Guru harus memberikan interaksi
kepada siswa, serta perhatian lebih
kepada siswa
2) Guru harus memberikan motivasi agar
siswa mampu memahami materi
pembelajaran
3) Guru juga harus pandai mengelola kelas
dengan baik agar strategi pembelajaran
dapat diterapkan dengan baik.
 Riani, S.Pd., M.Pd (Kepala Sekolah)
4) Mempelajari lebih dalam menyangkut
pembelajaran dan menerapkan metode
pembelajaran yang berpusat pada siswa
dan menyenangkan
 Pitria Susanti, M.Pd (Pengajar
Praktik Guru Penggerak)
5) Mengajak diskusi langsung guru yang
bersangkutan dan memberikan contoh
praktik baik pembelajaran yang pernah
dilakukan
 Irma Risdiyanti, S.Pd., M.Pd
(Universitas Ahmad Dahlan)
6) Guru diberikan pelatihan mengenai
strategi pembelajaran yang melibatkan
keaktifan siswa dan berpusat pada siswa

2 Kurangnya Guru belum Kajian Literatur : Setelah dilakukan analisis


pemanfaatan optimal 1. Menurut Sarwi, dkk. (2013), melalui beberapa kajian
model-model memanfaatkan penggunaan model pembelajaran literatur, hasil wawancara
pembelajaran model inovatif memberi Peluang kepada dan observasi maka dapat
inovatif pembelajaran peserta didik untuk terlibat secara aktif ditentukan alternatif solusi
inovatif dan mengembangkan cara berpikir masalah yang sesuai dengan
konseptual pada mata pelajaran yang kondisi satuan pendidikan
sedang dipelajari. Strategi pembelajaran yaitu sebagai berikut:
inovatif diterapkan dalam penyampaian a. Model Pembelajaran
materi dengan PBL
mengkaitkan fenomena yang terjadi dan Strength (kekuatan) dan
yang sering dijumpai atau dialami opportunity (Peluang):
peserta didik dalam kehidupan sehari- Kegiatan pembelajaran
hari. berjalan lebih kondusif dan
Jurnal Ilmiah dari: efektif karena peserta
Sarwi, S., Supriyadi, S., & Sudarmin, S. (2013). didiknya dituntut untuk
Implementasi Model Pembelajaran Inovatif aktif. Weakness
untuk Mengembangkan Nilai Karakter Peserta
(kelemahan) dan
didik SMP. Jurnal penelitian pendidikan,
threat (ancaman):
30(2).
Jika jumlah peserta didik
DOI:https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php
/JPP/article/view/5675 dalam satu kelas terlalu
banyak, guru akan kesulitan
2. Menurut Fitri & dkk (2020), perlu untuk mengondisikan
adanya inovasi pembelajaran penugasan.
matematika yang berpusat pada peserta
didik, pembelajaran yang memberikan b. Model Pembelajaran
Peluang kepada peserta didik untuk Discovery Learning
dapat meningkatkan aktivitas belajar Strength (kekuatan) dan
peserta didik. Menurut Arends, Problem opportunity (Peluang):
Based Learning (PBL) adalah suatu
model pembelajaran inovatif yang
menggunakan masalah dunia nyata 1) Mendukung partisipasi
sebagai suatu konteks bagi peserta didik aktif pembelajar dalam
untuk belajar tentang keterampilan proses pembelajaran.
pemecahan masalah. 2) Mengembangkan
Jurnal Ilmiah dari: kemandirian dan
Fitri, M., Yuanita, P., & Maimunah, M. (2020). otonomi pada diri
Pengembangan Perangkat Pembelajaran
pembelajar
Matematika Terintegrasi Keterampilan Abad 21
Melalui Penerapan Model Problem Based 3) Mengembangkan
Learning (PBL). Jurnal Gantang, 5(1), 77-85. keterampilan-
DOI:https://scholar.archive.org/work/s7zkbw keterampilan kreatif dan
gicnh5pnjfs5nxrjpfqi/access/wayback/https:// pemecahan masalah
ojs.umrah.ac.id/index.php/gantang/article/do
wnload/1609/957 Weakness (kelemahan)
dan threat (ancaman):
3. Menurut Sari (2020), Model 1) Diperlukan persiapan
pembelajaran discovery learning adalah mental untuk belajar
salah satu model diantara empat model dengan cara seperti ini,
yang direkomendasikan oleh kurikulum misalnya peserta didik
2013 sebagai model pembelajaran yang lamban mungkin
inovatif yang mampu mengembangkan akan bingung dalam
kemampuan sikap, pengetahuan, dan usahanya untuk
keterampilan. Dalam penerapannya, mengembangkan pikiran
model discovery learning mengarahkan jika berhadapan degnan
peserta didik agar mampu menemukan hal-hal yang abstrak.
informasi dan memahami konsep yang 2) Model pembelajaran ini
dipelajari secara mandiri berdasarkan kurang berhasil untuk
kemampuan yang dimilikinya dengan mengajar kelas besar,
bimbingan dan pengawasan guru. misalnya sebagian besar
Jurnal Ilmiah dari: waktu hilang karena
Bakar, M. T., La Nani, K., Harisman, Y., & membantu seorang
Amam, A. (2020). KEMAMPUAN peserta didik
PEMAHAMAN MATEMATIS PESERTA
DIDIK KELAS VII SMP PADA MATERI
menemukan teori-teori.
HIMPUNAN MELALUI MODEL DISCOVERY
LEARNING. Teorema: Teori Dan Riset
Matematika, 5(2), 271-279.
DOI:https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/teor
ema/article/view/3819.

Hasil Wawancara:
 Aprinate, S.Pd (Guru Matematika)
1) Guru harus memberikan apesepsi dan
menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Guru inovatif dalam menarik perhatian
dan memiliki jiwa homuris
 Riani, S.Pd., M.Pd (Kepala Sekolah)
3) Guru sering mengikuti kegiatan dan
mencoba memanfaatkan kembali model
pembelajaran inovatif yang sesuai
dengan kondisi siswa dikelas
 Pitria Susanti, M.Pd (Pengajar
Praktik Guru Penggerak)
4) Dengan cara berdiskusi dan berdalog
langsung dengan komunikasi yang
efektif tentang beberapa model
pembelajaran inovatif yang bisa
digunakan serta mendorong guru
tersebut untuk melakukan praktuk baik
terkait pembelajarannya.
 Irma Risdiyanti, S.Pd., M.Pd
(Universitas Ahmad Dahlan)
5) Guru diberikan pelatihan atau
pendampingan terkait pemanfaatan
model-model pembelajaran yang
inovatif

3 Materi Guru belum Kajian Literatur : Setelah dilakukan analisis


pembelajaran menerapkan 1. Menurut Sucipto (2017: 63-71) melalui beberapa kajian
yang disampaikan pembelajaran menyimpulkan bahwa Penerapan literatur, hasil wawancara
belum matematika penggunaan model PBL memberi dan observasi maka dapat
berorientasi pada berorientasi pengaruh terhadap keterampilan ditentukan alternatif solusi
keterampilan HOTS berpikir tingkat tinggi dengan masalah yang sesuai dengan
tingkat tinggi mengkondisikan peserta didik untuk kondisi satuan pendidikan
atau HOTS mengembangkan kemampuan berpikir yaitu sebagai berikut:
setahap demi setahap mulai dari a. Penerapan Model
mendefinisikan masalah, mencari data, Pembelajaran PBL
menganalisis, kemudian menyuguhkan Strength (kekuatan) dan
alternatif. Hal ini merangsang peserta opportunity (Peluang):
didik untuk mengembangkan 1) Dapat mendorong
kemampuan berpikir analisis dan peserta didik untuk
evaluasinya atau berpikir kritis, logis, berpikir secara
reflektif, metakognitif, dan berpikir sistematis dan logis.
kreatif. 2) Dapat meningkatkan
Jurnal Ilmiah dari: kemampuan peserta
Sucipto, S. (2017). Pengembangan ketrampilan didik untuk mampu
berpikir tingkat tinggi dengan menggunakan menganalisis masalah
strategi metakognitif model pembelajaran
secara kritis.
problem based learning. JP (Jurnal
Pendidikan): Teori dan Praktik, 2(1), 77-85. Weakness (kelemahan)
DOI:https://journal.unesa.ac.id/index.php/jp/ dan threat (ancaman):
article/view/915. 1) Jika pembelajaran
dalam bentuk
2. Menurut Baihaki dkk. (2021), kelompok, biasanya ada
menyimpulkan bahwa Hasil beberapa peserta didik
pengembangan LKPD elektronik berbasis yang kurang aktif dalam
HOTS menggunakan quizizz yang
kelompoknya.
dilakukan, menghasilkan LKPD elektronik
berbasis HOTS pada materi SPLDV yang
memenuhi kriteria valid. Proses yang b. Pengembangan LKPD
dilakukan dalam pengembangan ini Elektronik Berbasis
menerapkan model pengembangan 4D, HOTS Menggunakan
dimana pelaksanakan terbatas hingga tiga Quizizz
Strength (kekuatan) dan
tahapan yakni define, design, dan develop.
opportunity (Peluang):
Tingkat skor kevalidan LKPD elektronik
berbasis HOTS pada materi SPLDV 1) Peserta didik
menggunakan quizizz yang diperoleh mendapatkan
adalah sebesar 3,28 yang berada pada pengetahuan baru dari
kriteria valid. Dengan demikian, terpenuhi LKPD elektronik yang
kriteria valid untuk LKPD elektronik dikembangkan,
berbasis HOTS yang dikembangkan.. sehingga mereka dapat
Jurnal Ilmiah dari: berpikir kreatif dan
Baihaki, B., Danaryanti, A., & Kamaliyah, K. aktif.
(2021). Pengembangan LKPD Elektronik
2) Peserta didik akan
Berbasis HOTS Menggunakan
Quizizz. Journal of Mathematics Science terbantu dalam
and Computer Education, 1(1), 36-43. mengasah keterampilan
DOI:http://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/ berpikir tingkat tinggi.
jmsc-edu/article/view/3352 3) LKPD elektronik yang
dikembangkan bersifat
3. Menurut Agustarina dkk. (2019), interaktif karena guru
Berdasarkan hasil penelitian mereka maupun peserta didik
diperoleh seperangkat LKPD berbasis dapat berinteraksi
HOTS yang valid, praktis, dan dengan fitur pada
memiliki efek potensial pada materi quizizz.
sistem persamaan linear dua variabel Weakness (kelemahan)
(SPLDV). Kevalidan LKPD dapat dan threat (ancaman):
dilihat pada tahapan expert review dan 1) Kekurangan pada
one to one. Kepraktisan LKPD terlihat LKPD elektronik yang
ketika peserta didik mengerjakan dikembangkan ini
LKPD pada tahap small group. LKPD adalah tidak
menyajikan beberapa masalah dilakukannya uji coba
kontekstual berbasis HOTS dan dapat kepada peserta didik
membantu peserta didik melatih sehingga belum
keterampilan berpikir tingkat tinggi diketahui efektivitisnya
dalam pembelajaran matematika pada
materi sistem persamaan linear dua c. LKPD berbasis HOTS
variabel. Strength (kekuatan) dan
Jurnal Ilmiah dari: opportunity (Peluang):
AGUSTARINA, M., Aisyah, N., & Yusup, M.
1) Memudahkan guru
(2019). Pengembangan LKPD Berbasis
Soal HOTS Untuk Pembelajaran Materi dalam mengelola proses
SPLDV di SMP (Doctoral dissertation, belajar
Sriwijaya University). 2) Membantu guru
DOI:https://repository.unsri.ac.id/24321/ mengarahkan peserta
didiknya untuk dapat
Hasil Wawancara:
menemukan konsep-
 Aprinate, S.Pd (Guru Matematika)
konsep melalui
1) Guru harus merancang perencanaan
aktivitasnya sendiri atau
pembelajaran berbasis HOTS
dalam kelompok kerja.
2) Guru mampu memanfaatkan dan
3) Dapat digunakan untuk
mengembangkan model, metode, media,
mengembangkan
dan sumber belajar yang mendukung
keterampilan proses dan
pembelajaran berbasis HOTS
mengembangkan sikap
 Riani, S.Pd., M.Pd (Kepala Sekolah)
ilmiah.
3) Guru berupaya mempelajari dan
4) Membantu guru
menerapkan pembelajaran HOTS
memantau keberhasilan
dikelas menyesuaikan dengan metode
peserta didik untuk
pembelajaran yang digunankan.
mencapai sasaran belajar
 Pitria Susanti, M.Pd (Pengajar
Weakness (kelemahan)
Praktik Guru Penggerak) dan threat (ancaman):
4) Mengajak guru tersebut untuk giat 1) Tugas-tugas yang
dalam mengikuti pelatihan-pelatihan terdapat
terkait pembelajaran matematika dalam LKPD hanya
berorientasi HOTS berupa soal tanpa ada
contoh yang jelas.
 Irma Risdiyanti, S.Pd., M.Pd 2) LKPD kurang menarik
(Universitas Ahmad Dahlan) sehingga peserta didik
5) Guru diberikan sosialisasi mengenai menjadi cepat bosan.
pentingnya pembelajaran matematika
berorientasi HOTS

4 Belum Guru belum Kajian Literatur : Setelah dilakukan analisis


optimalnya optimal 1. Menurut Zayyadi & dkk (2018), salah melalui beberapa kajian
pemanfaatan memanfaatkan satu strategi yang digunakan dengan literatur, hasil wawancara
media media media pembelajaran, dengan dan observasi maka dapat
pembelajaran pembelajaran penggunaan media pembelajaran ditentukan alternatif solusi
berbasis IT di matematika diharapkan mampu dapat masalah yang sesuai dengan
kelas berbasis IT mempermudah peserta didik untuk kondisi satuan pendidikan
menerima konsep matematika yang yaitu sebagai berikut:
memang abstrak adanya. Media a. Pemanfaatan
pembelajaran disini dapat berupa media Smartphone sebagai
manual ataupun berbasis IT (media media pembelajaran
virtual). Pemanfaatan teknologi matematika berbas IT
informasi dan komunikasi untuk Strength (kekuatan) dan
pendidikan dapat dilaksanakan dalam opportunity (Peluang):
berbagai bentuk sesuai dengan 1) Mengembangkan
fungsinya dalam pendidikan. Berbagai inovasi dalam proses
aplikasi teknologi informasi dan belajar mengajar
komunikasi sudah tersedia untuk dan dan memudahkan
masyarakat dan sudah siap menanti guru dan peserta didik
untuk dimanfaatkan secara optimal mengakses informasi
untuk keperluan pendidikan. dari internet
Jurnal Ilmiah dari: 2) Memudahkan guru dan
Zayyadi, M., Supardi, L., & Misriyana, S. peserta didik berbagi/
(2017). Pemanfaatan teknologi komputer sebagai
sharing mengenai
media pembelajaran pada guru matematika.
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo, 1(2), materi pembelajaran
25-30. Weakness (kelemahan) dan
DOI:http://180.250.193.171/index.php/jpmb/articl threat (ancaman):
e/view/298 1) Perlunya pengawasan
penuh terhadap peserta
2. Menurut Komariah & dkk (2018), Salah didik saat pembelajaran
satu alternatif media pembelajaran berlangsung
berbasis TIK yang dapat dimanfaatkan
guru semaksimal mugkin untuk b. Implementasi media
mencapai tujuan pembelajaran adalah pembelajaran berbasis
media pembelajaran berupa Smartphone ICT
berbasis Android. Pemanfaatan media Strength (kekuatan) dan
pembelajaran tersebut dapat opportunity (Peluang):
memudahkan peserta didik untuk belajar Penerapan TIK/ ICT memiliki
dan mencari materi tanpa harus keunggulan tersedianya
membeli buku serta dapat dibaca informasi secara luas, cepat,
kapanpun dan dimanapun dan tidak dan tepat, adanya
berkesan membosankan. Salah satunya kemudahan dalam proses
media berbasis android, seperti yang pembelajaran, administrasi
disampaikan oleh Juraman (2014) akademik, dan administrasi
bahwa saat ini banyak masyarakat yang keuangan serta dukungan
teknologi untuk memudahkan
beralih menggunakan perangkat
mengakse informasi tersebut
berbasis android untuk dijadikan
di atas.
sebagai media
dalam mengakses informasi secara Weakness (kelemahan) dan
mudah dan cepat. threat (ancaman):
Jurnal Ilmiah dari: 1) Keterbatasan akses
Komariah, S., Suhendri, H., & Hakim, A. R. internet
(2018). Pengembangan media pembelajaran
2) Berkurangnya interaksi
matematika peserta didik SMP berbasis Android.
JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan antara guru dengan
Matematika), 4(1), 43-52. peserta didik
DOI:https://journal.lppmunindra.ac.id/index.p 3) Kurangnya pengawasan
hp/jkpm/article/view/2805/2290 dalam belajar
3. Menurut Wangge, M. (2020),
implementasi media pembelajaran
berbasis ICT dalam proses pembelajaran
matematika di sekolah dapat diambil
beberapa kesimpulan: (1) menjadi lebih
menarik ketika menggunakan media
pembelajaran berbasis ICT sehingga
peserta didik akan termotivasi untuk
mencintai ilmu pengetahuan yang
sedang dipelajarinya; (2) seorang guru
dapat lebih efektif dan efisien dalam
menyajikan materi pelajaran sehingga
dapat memperoleh manfaat dari media
yang baik dan benar; (3) proses
pembelajaran menggunakan media
dapat dirancang menjadi pembelajaran
yang menarik dan menyenangkan
sehingga peserta tidak cepat bosan, dan
dapat memotivasi serta merangsang
peserta didik untuk semangat dalam
belajar.
Jurnal Ilmiah dari:
Wangge, M. (2020). Implementasi media
pembelajaran berbasis ICT dalam proses
pembelajaran matematika di sekolah
menengah. Fraktal: Jurnal Matematika
Dan Pendidikan
Matematika, 1(1), 31-38.
DOI:http://ejurnal.undana.ac.id/fraktal/ar
ticle/view/2793

Hasil Wawancara:
 Aprinate, S.Pd (Guru Matematika)
1) Perlunya guru mendapatkan pelatihan
terkait pemanfaatan media berbasis TIK
 Riani, S.Pd., M.Pd (Kepala Sekolah)
2) Guru perlu mengupdate informasi
terbaru dan memanfaatkan media yang
mudah di akses dan mudah digunakan
siswa seperti HP sebagai penunjang
pembelajaran baik di rumah maupun di
sekolah.
 Pitria Susanti, M.Pd (Pengajar
Praktik Guru Penggerak)
3) Mengajak, mendorong, dan memotivasi
guru tersebut untuk terus mengasah
kemampuan pembelajaran berbasis IT
nya dengan rutin memanfaatkan sarana
IT yang ada di sekolah.
 Irma Risdiyanti, S.Pd., M.Pd
(Universitas Ahmad Dahlan)
4) Guru diberikan pelatihan atau
pendampingan dalam memanfaatkan
media pembelajaran berbasis IT

Anda mungkin juga menyukai