Anda di halaman 1dari 1

Lucky Eka khalis A.

E
220342608742 / I

Tugas Fistum
1. Sintesis fotorefersibilitas fitokrom adalah proses di mana fitokrom, sebuah pigmen yang peka
terhadap cahaya, mengalami perubahan struktural setelah terpapar cahaya merah atau jauh
merah. Proses ini melibatkan dua bentuk fitokrom, yaitu fitokrom merah (Pr) dan fitokrom
jauh merah (Pfr). Ketika Pr menyerap cahaya merah, ia berubah menjadi Pfr, sedangkan
ketika Pfr menyerap cahaya jauh merah, ia kembali menjadi Pr.

Sintesis fotorefersibilitas fitokrom dapat digambarkan sebagai berikut:


1. Fitokrom merah (Pr) menyerap cahaya merah, menghasilkan fitokrom jauh merah (Pfr).
2. Fitokrom jauh merah (Pfr) menyerap cahaya jauh merah, kembali menjadi fitokrom merah
(Pr).

Proses ini memainkan peran penting dalam regulasi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan, serta respons terhadap lingkungan cahaya. Sintesis fotorefersibilitas fitokrom telah
banyak diteliti dan memainkan peran kunci dalam fotomorfogenesis tumbuhan.

2. Factor interaksi fitokrom (PIF) adalah regulator negatif dari respon fotomorfogenik. PIF
berinteraksi dengan fitokrom dan menghambat transkripsi gen yang terlibat dalam respon
fotomorfogenik. Ketika fitokrom teraktivasi oleh cahaya, ia menghambat aktivitas PIF dan
memungkinkan transkripsi gen yang terlibat dalam respon fotomorfogenik. Namun, ketika
cahaya merah jauh hilang, fitokrom tidak aktif dan PIF kembali aktif, menghambat transkripsi
gen dan menghambat respon fotomorfogenik. Oleh karena itu, PIF berperan sebagai regulator
negatif dari respon fotomorfogenik.

3. Tanaman yang mengalami de-etiolasi mengalami serangkaian perubahan fisiologis dan


biokimia sebagai respons terhadap cahaya setelah etiolasi. Proses ini disebut de-etiolasi atau
penghijauan. Perubahan ini dipicu pada pucuk tanaman atau daun yang sudah terbentuk pada
saat etiolasi. Pada saat de-etiolasi, terjadi penghambatan pemanjangan hipokotil, stimulasi
ekspansi kotiledon, pembukaan kail pada apikal, stimulasi sintesis antosianin, serta stimulasi
perkembangan kloroplas dari etioplas. Selain itu, fotoreseptor yang berperan dalam de-etiolasi
adalah fitokrom A dan B serta kriptokrom. Proses de-etiolasi ini mengubah etioplas menjadi
kloroplas, yang kemudian akan melakukan fotosintesis untuk memproduksi makanan sendiri.
Dengan demikian, tanaman akan tumbuh dengan normal setelah mengalami de-etiolasi.

Anda mungkin juga menyukai