Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI Jenis Ujian : UTS

(UNINDRA) Nama : Yusuf Rachman


FAKULTAS PASCASARJANA NPM : 20227270080
SEMESTER GANJIL T.A. 2023/2024 Program Studi : Pendidikan MIPA
Jl. Nangka No.58C Tanjung Barat, Jagakarsa, Mata Kuliah : Seminar Proposal Tesis
Jakarta Selatan
Kelas/Semester : 1b/Semester 3
Tlp.: (021) 78835283 – 7818718 ex .: 104
Dosen : Prof. Dr. Supardi U.S
1. (Bobot 10%) Menurut pendapat Anda, apa yang dimaksud dengan kurikulum dan apa dampaknya jika
Indonesia tidak memiliki kurikulum?
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pembelajaran serta cara yang digunakan dalam proses pembelajaran. Dalam konteks pendidikan,
kurikulum sangat penting karena merupakan panduan bagi guru dan siswa dalam menentukan materi
pembelajaran yang harus dipelajari dalam setiap jenjang pendidikan.
Jika Indonesia tidak memiliki kurikulum, maka akan sulit bagi guru dan siswa dalam menentukan
materi pembelajaran dan hal-hal yang harus dipelajari dalam setiap jenjang pendidikan. Selain itu,
keberadaan kurikulum juga memungkinkan adanya standar yang jelas dalam penilaian hasil belajar
siswa dan memudahkan proses evaluasi terhadap kualitas pendidikan yang diberikan.
Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk memiliki kurikulum yang baik dan terus
mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan zaman untuk menjamin kualitas pendidikan yang
lebih baik di masa depan.
Jika Indonesia tidak memiliki kurikulum, maka akan sulit bagi guru dan siswa dalam menentukan
materi pembelajaran dan hal-hal yang harus dipelajari dalam setiap jenjang pendidikan. Selain itu,
keberadaan kurikulum juga memungkinkan adanya standar yang jelas dalam penilaian hasil belajar
siswa dan memudahkan proses evaluasi terhadap kualitas pendidikan yang diberikan.
Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk memiliki kurikulum yang baik dan terus
mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan zaman untuk menjamin kualitas pendidikan yang
lebih baik di masa depan.

2. (Bobot 20%) Jika mencermati perubahan kurikulum dari masa ke masa, apa perbedaan signifikan dari
kurikulum-kurikulum terdahulu dengan kurikulum merdeka yang diberlakukan saat ini? Jabarkan secara
mendalam.
Kurikulum merdeka adalah sebuah konsep pendidikan yang memberikan kebebasan pada siswa
untuk memilih mata pelajaran yang ingin mereka pelajari. Sedangkan, pada kurikulum-kurikulum
terdahulu, siswa diwajibkan untuk mempelajari mata pelajaran tertentu yang telah ditentukan oleh
pemerintah.
Pada kurikulum merdeka, siswa dapat menentukan jalur pendidikan yang ingin mereka ambil
sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki. Hal ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk belajar
dengan lebih baik karena mereka mempelajari sesuatu yang mereka sukai dan minati.
Selain itu, kurikulum merdeka juga memberikan ruang untuk pengembangan karakter dan
kreativitas siswa. Hal ini dikarenakan siswa dapat memilih mata pelajaran yang mendukung
pengembangan karakter dan kreativitas seperti seni, musik, atau bahasa asing.
Namun, kurikulum merdeka juga memiliki tantangan tersendiri. Salah satunya adalah
membutuhkan peran yang lebih aktif dari guru dalam membantu siswa menentukan jalur pendidikan
yang tepat. Selain itu, kurikulum merdeka juga membutuhkan fasilitas dan sumber daya yang memadai
untuk mendukung kebebasan belajar siswa.

3. (Bobot 20%) Jika Anda diminta untuk memilih dari kurikulum berbagai negara di dunia, kurikulum
negara mana yang Anda pilih? Jelaskan alasannya serta bandingkan dengan kondisi di Indonesia.
Berbagai negara di dunia memiliki sistem pendidikan yang berbeda-beda, dengan kurikulum
yang berbeda juga. Setiap kurikulum memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. kurikulum
di Jepang dikenal karena fokus pada disiplin dan kepatuhan.
Di Jepang, kurikulum pendidikan sangat ditekankan oleh pemerintah sebagai bagian dari upaya
untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negara ini. Kurikulum ini dirancang untuk memperkuat
keterampilan dasar siswa dalam matematika, sains, bahasa Jepang, dan ilmu sosial.
Selain itu, kurikulum juga menekankan pada pengembangan keterampilan sosial dan moral
siswa, seperti kerja sama, komunikasi, dan etika. Salah satu aspek penting dari kurikulum di Jepang
adalah pendekatan holistik dalam pendidikan, yang melibatkan semua aspek kehidupan siswa, baik di
dalam maupun di luar kelas. Kurikulum di Jepang juga sangat berorientasi pada pengembangan
keterampilan profesional dan persiapan karir siswa. Oleh karena itu, banyak sekolah di Jepang
menawarkan berbagai macam program pelatihan dan magang untuk membantu siswa mempersiapkan
diri untuk memasuki dunia kerja.
Dalam kesimpulannya, kurikulum di Jepang sangat berfokus pada pengembangan keterampilan
dasar, keterampilan sosial dan moral, serta persiapan karir siswa. Seluruh elemen kurikulum ini
dirancang untuk memastikan siswa memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
sukses di masa depan.
Kurikulum di Jepang dan di Indonesia memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Jepang
memiliki kurikulum yang sangat terstruktur dan terfokus pada pendidikan akademik. Sedangkan,
kurikulum di Indonesia lebih cenderung untuk memperhatikan aspek keagamaan dan budaya. Di Jepang,
para siswa mempelajari mata pelajaran seperti matematika, sains, dan bahasa Jepang setiap hari. Mereka
juga diajarkan untuk memiliki disiplin yang tinggi dan menghargai nilai-nilai tradisional. Sementara itu,
di Indonesia, selain mata pelajaran akademik, siswa juga mempelajari agama dan budaya setempat.
Meskipun terdapat perbedaan dalam kurikulum, keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk
mempersiapkan siswa untuk masa depan. Sebagai negara maju, Jepang mempersiapkan siswa untuk
bersaing di pasar kerja global, sedangkan Indonesia menanamkan nilai-nilai lokal untuk membentuk
karakter siswa yang baik dan berkontribusi bagi masyarakat. Dalam membandingkan kedua kurikulum,
perlu diingat bahwa setiap negara memiliki keunikan dan kebutuhan pendidikan yang berbeda-beda.
Penting bagi kita untuk menghargai perbedaan tersebut dan memperkuat sistem pendidikan untuk
mencapai tujuan yang sama, yaitu menciptakan generasi yang berpendidikan dan berdaya saing tinggi.

4. (Bobot 20%) Jika Anda diminta untuk menghapus 1 mata pelajaran dari kurikulum nasional Indonesia,
mata pelajaran apa yang akan Anda hapus? Jelaskan alasan secara detail dan argumentative.
Mata Pelajaran yang akan dihapuskan adalaha bahasa Inggris dari kurikulum di Indonesia
sebenarnya penghapusan ini menuai pro dan kontra di masyarakat. Penghapusan bahasa Inggris dari
kurikulum dapat membantu meningkatkan penguasaan bahasa Indonesia di kalangan siswa dan dapat
membantu mengurangi beban belajar siswa yang terkadang sulit menyelesaikan tugas-tugas bahasa
Inggris.
Bahasa Inggris dianggap sebagai bahasa internasional yang penting untuk dikuasai, terutama
dalam era globalisasi dan teknologi informasi seperti sekarang ini. Selain itu, banyak juga pekerjaan dan
profesi yang membutuhkan kemampuan berbahasa Inggris yang baik. Pada sekolah kemampuan bahasa
inggris yang diterapkan hanya sebatas teori dengan kurangnya praktek, sehingga banyak dari siswa
mencari tambahan dan keterampilan dari lembaga pendidikan kursus dan sejenisya.
Oleh karena itu, peran dari mata pelajaran bahasa inggris kurang cukup untuk memenuhi
kebutuhan siswa dan mendorong minat siswa untuk memperdalam bahasa inggris

5. (Bobot 30%) Jika Anda diberi kekuasaan untuk merancang kurikulum nasional Indonesia, uraikan
rancangan lengkap kurikulum yang Anda inginkan serta jelaskan hal-hal apa saja yang harus disiapkan
dan dilakukan untuk mencapai tujuan kurikulum yang Anda rancang.
Pada tahap awal pembuatan kurikulum, langkah yang perlu dilakukan adalah merancang
kurikulum secara komprehensif dan terperinci. Kurikulum harus mencakup mata pelajaran yang relevan
dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain itu, perlu juga mempertimbangkan kebutuhan dan
perkembangan siswa dari segi kognitif, afektif dan psikomotor.
Setelah merancang kurikulum, langkah selanjutnya adalah mengembangkan bahan ajar yang
sesuai dengan kurikulum tersebut. Bahan ajar haruslah menarik dan dapat memotivasi siswa untuk
belajar. Selain itu, bahan ajar juga harus disesuaikan dengan karakteristik siswa dan lingkungan belajar
yang ada di sekolah.
Setelah kurikulum dan bahan ajar selesai dikembangkan, langkah selanjutnya adalah
mengimplementasikan kurikulum tersebut di sekolah. Guru-guru haruslah memahami kurikulum dan
bahan ajar yang telah dikembangkan, sehingga dapat mengajar dengan efektif dan efisien. Monitoring
dan evaluasi juga harus dilakukan secara berkala untuk mengetahui apakah kurikulum tersebut sudah
berjalan dengan baik atau masih perlu diperbaiki.
Kurikulum yang dikembangkan perlu juga memperhatikan perkembangan teknologi dan informasi
yang terus berkembang. Kurikulum haruslah mengintegrasikan teknologi dan informasi sebagai bagian
dari pembelajaran, sehingga siswa dapat memahami dan menguasai teknologi dengan baik.
Kesimpulannya, merancang kurikulum yang komprehensif dan terperinci merupakan langkah
awal dalam pengembangan pendidikan yang berkualitas. Kurikulum haruslah mencakup mata pelajaran
yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan siswa, serta mempertimbangkan perkembangan siswa dari
segi kognitif, afektif, dan psikomotor.

Anda mungkin juga menyukai