Anda di halaman 1dari 12

PRINSIP PENGAJARAN DAN ASESMEN

RUANG KOLABORASI
Anggota Kelompok:
1. Aisyah Adiningsih 233131712520
2. Alifa Ashari A 233131712543
3. Alinnatun Naimah 233131712205
4. Annisa’ Ayaturrahman 233131712377
5. Annisa Maulida Rahma 233131712604
6. Dita Mei Nurvitarini 233131711908

Tugas kelompok 2.1 Telaah Asesmen


1. Apa jenis, teknik, dan instrumen asesmen yang dikembangkan guru di sekolah?
Hasil telaah kami dalam Modul Ajar yang dikembangkan oleh Guru Pamong kami di SMP
Laboratorium UM pada materi teks Artikel Ilmiah Populer menunjukkan bahwa:
a. Jenis Asesmen
Adapun jenis asesmen yang diterapkan dalam modul tersebut adalah Asesmen Diagnosis,
Asesmen Formatif dan Asesmen Sumatif. Berikut merupakan rincian asesmen:
a) Asesmen Diagnosis: Dalam modul ajar terdapat asesmen diagnosis awal untuk
mendiagnosa kemampuan awal peserta didik sebelum materi baru diajarkan. Bentuk
asesmen diagnosis ini merupakan pilihan ganda dan menggunakan media Digital
berupa Google Form.
b) Asesmen Formatif: untuk mengetahuai pemahaman peserta didik dari hasil belajarnya
selama mempelajari teks artikel ilmiah popular. Selain itu penilaian formatif bertujuan
untuk mengukur hasil belajar siswa dan ketercapaian dengan tujuan pembelajaran.
Bentuk asesmen formatif yang dilakukan oleh Guru Pamong yaitu berupa pilihan ganda
berbentuk soal literasi dan juga LKPD untuk membantu peserta didik mendapatkan
pemahaman dari materi yang akan diajarkan.
c) Asesmen Sumatif: Asesmen ini berupa uji kompetensi peserta didik untuk mengukur
hasil belajar siswa selama satu semester. Asesmen ini berisi materi-materi yang telah
diajarkan selama satu semester yang nantinya hasil dari asesmen ini menghasilkan data
untuk pelaporan kepada wali peserta didik.
b. Teknik Asesmen
Adapun teknik asesmen yang diterapkan dalam modul tersebut adalah observasi (pengamatan
melalui video pendek serta menyajikan teks artikel ilmiah populer), bertanya, tes tertulis,
diskusi kelompok, portofolio, dan refleksi.
c. Instrumen Asesmen
Adapun instrumen asemen yang diterapkan dalam modul tersebut adalah LKPD, lembar diskusi
kelompok, penilaian portofolio, dan lembar kegiatan mandiri uji kemampuan.

2. Apakah Instrumen Asesmen yang digunakan guru sudah sesuai? Uraikan Pendapatmu
Menurut pendapat kami, instrumen asesmen yang digunakan oleh guru sudah beragam sehingga
kegiatan asesmen akan bervariasi serta berorientasi kepada peserta didik. Namun perlu
dilengkapi dan diperjelas perihal kegiatan dan indikator yang terdapat setiap asesmen.

3. Apa Saja yang perlu diperbaiki dari instrumen asesmen yang digunakan guru?
Adapun beberapa hal yang perlu diperbaiki dari instrumen asesmen yang digunakan guru antara
lain:
1. Pada lembar penilaian perlu ditambahkan butir penilaian sikap tidak hanya penilaian
kognitif agar mempermudah proses asesmen.
2. Pada lembar rubrik penilaian diskusi kelompok alangkah lebih baiknya jika dilengkapi
dengan petunjuk pengisian serta indikator-indikatornya sehingga terdapat acuan dalam
proses asesmen.
Nama : ……………………………………
Kelas : ……………………………………
No Absen : ……………………………………
Asesmen Diagnosis
Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, dan
D!
1. Hal yang mengandung Ilmu Pengetahuan merupakan pengertian dari ...
a. Artikel c. Populer
b. Ilmiah d. Buku
2. Berikut merupakan ciri-ciri artikel ilmiah populer, kecuali ...
a. Ada bukti c. Bahasa mudah dipahami
b. Ada alasan d. Bahasa sukar dipahami
3. Artikel ilmiah populer dibuat dengan bahasa yang mudah dipahami. Hal tersebut dibuat
dengan tujuan agar tulisan dapat dibaca oleh ...
a. Siswa c. Mahasiswa
b. Masyarakat umum d. peneliti
4. Artikel ilmiah populer merupakan karya tulis yang mengandung ilmu pengetahuan dan
ditulis dengan bahasa Indonesia yang ringan serta mudah dipahami.
a. Salah b. Benar
5. Dinyatakan dengan kata relatif, kira-kira, menurut, berpendapat, dalam, seperti,
pandangan, dan perkiraan, seharusnya, selayaknya, merupakan ciri dari ...
a. Fakta b. Opini
6. Berikut ciri dari fakta adalah bersifat ...
a. Subjektif b. Objektif
7. Berikut yang bukan ciri dari opini adalah ...
a. Subjektif b. Objektif
8. Sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya; mudah dipahami orang banyak.
Merupakan pengertian dari ...
a. artikel c. populer
b. ilmiah d. Objektif
9. Antonim dari kata kebal adalah...
a. Rentan c. Stabil
b. Kuat d. Resisten
10. Sinonim dari kata unik adalah...
a. Biasa c. Modern
b. Awam d. khas
Asesmen Formatif
Nama : ……………………………………
Kelas : ……………………………………
No Absen : ……………………………………

1. Cermatilah kutipan teks artikel ilmiah populer berikut ini!


Tidur merupakan aktivitas yang terjadi di alam bawah sadar manusia dan menjadi
salah satu kebutuhan dasar manusia. Kuantitas dan kualitas tidur seseorang memiliki
pengaruh dalam aktivitas manusia sehari-hari.
Kondisi kurang tidur atau gangguan tidur (sleep deprivation) kerap ditemukan
pada kalangan remaja hingga dewasa (Fazhilah, 2020). Kualitas tidur yang baik, antara
lain memiliki durasi tidur yang cukup, yaitu sekitar 7-8 jam setiap hari, tidak sering
terbangun saat tidur, dan dapat tertidur dengan mudah setelah 30 menit berbaring
(Sulana, 2020).
Kurang tidur dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh tertentu karena tidak
diberi waktu untuk istirahat yang cukup. Namun, seseorang yang memiliki kualitas tidur
baik akan mendapat berbagai dampak positif bagi tubuh, seperti tidak mudah terserang
penyakit, dapat menjaga keseimbangan mental, meningkatkan kesehatan tubuh, stres
pada paru, kardiovaskuler, endokrin, dan lain sebagainya dapat berkurang (Putra &
Kriswanto, 2019).
Fakta utama dalam teks artikel ilmiah di atas adalah …
a. Kondisi kurang tidur atau gangguan tidur (sleep deprivation) kerap ditemukan pada
kalangan remaja hingga dewasa (Fazhilah, 2020)
b. Kualitas tidur yang baik, antara lain memiliki durasi tidur yang cukup, yaitu sekitar 7-
8 jam setiap hari, tidak sering terbangun saat tidur, dan dapat tertidur dengan mudah
setelah 30 menit berbaring (Sulana, 2020)
c. Seseorang yang memiliki kualitas tidur baik akan mendapat berbagai dampak positif
bagi tubuh, seperti tidak mudah terserang penyakit, dapat menjaga keseimbangan
mental, meningkatkan kesehatan tubuh, stres pada paru, kardiovaskuler, endokrin, dan
lain sebagainya dapat berkurang (Putra & Kriswanto, 2019).
d. Kurang tidur dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh tertentu karena tidak diberi
waktu untuk istirahat yang cukup

2. Kutipan teks artikel ilmiah populer yang termasuk ke dalam opini adalah …
a. Jika sewaktu-waktu peserta didik difabel keluar dari sekolah dengan alasan apa pun,
masyarakat diharapkan memperlakukan mereka dengan baik. Layanan ini seharusnya
tidak hanya datang dari guru pendamping, tetapi juga dari semua pihak yang ada di
sekolah.
b. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo (2010: xv), interaksi terhadap
peserta didik difabel dapat dilakukan dengan interaksi simbolik atau interaksi yang
menggunakan simbol-simbol, seperti puzzle, gambar, dan simbolsimbol pendukung
lainnya
c. Dikutip dari laman halodoc.com, difabel adalahbentuk halus untuk menggambarkan
kondisi seseorang yang mengalami disabilitas atau keterbatasan, baik dari segi fisik,
mental, maupun intelektual
d. Hak kaum difabel dijamin dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Penyandang Disabilitas

3. Cermatilah teks artikel ilmiah populer berikut ini untuk menjawanb soal no 1-3!
Literasi Kesehatan Mental di Masyarakat, Apa Urgensinya?
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar bagi individu. Kesehatan tidak hanya
terkait dengan kesehatan fisik semata, namun juga kesehatan jiwa. Kesehatan jiwa
menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO)
merupakan keadaan sejahtera secara fisik, mental, dan sosial, bukan hanya
ketidakhadiran suatu penyakit, yang meliputi penilaian subjektif terhadap kesejahteraan
psikologis, efikasi diri, otonomi, dan aktualisasi diri seorang individu (World Health
Organization, 2014). WHO juga memperjelas hal tersebut dengan menyebutkan empat
kriteria utama seseorang dapat dinyatakan sehat jiwa, yaitu mengenali potensi diri,
mampu mengatasi stres sehari-hari, produktif, dan bermanfaat untuk orang lain.
Kesehatan mental merupakan komponen esensial untuk membentuk relasi sosial,
menjaga produktivitas, keseimbangan hidup sehari-hari, dan hubungan seimbang
dengan lingkungan. Jika individu sehat secara mental, individu akan dapat terus
berkembang dan berkontribusi sebagai masyarakat. Sayangnya, banyak masyarakat
yang masih awam dengan isu kesehatan mental seperti pengelolaan stres maupun
berbagai jenis gangguan jiwa dan cara penanganannya.
Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, penderita
gangguan jiwa di Indonesia tercatat mengalami peningkatan. Peningkatan ini terungkap
dari kenaikan prevalensi rumah tangga yang memiliki orang dengan gangguan jiwa
(ODGJ) di Indonesia dengan indikator keluarga sehat secara nasional untuk penderita
gangguan jiwa berat diobati dan tidak ditelantarkan sebesar 17,08%. Hal ini diperparah
dengan adanya stigma terhadap ODGJ di kalangan masyarakat yang cukup tinggi.
Stigma ini muncul karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kondisi ODGJ.
Kuatnya pengaruh stigma ini kerap menyebabkan masyarakat enggan mengakses
layanan kesehatan mental. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan
mental di masyarakat tersebut, salah satu faktor yang signifikan adalah rendahnya
literasi kesehatan mental.
Literasi kesehatan mental merupakan pengetahuan dan keyakinan mengenai
gangguan-gangguan mental yang membantu rekognisi, manajemen, dan prevensi.
Pengetahuan akan pentingnya kesehatan mental akan berdampak pada peningkatan
pengetahuan umum diantaranya: (1) pengetahuan tentang bagaimana mencegah
gangguan mental; (2) pengetahuan tentang kondisi gangguan mental dasar; (3)
pengetahuan tentang opsi pencarian pertolongan dan perawatan yang tersedia; (4)
pengetahuan tentang strategi pertolongan mandiri yang efektif untuk masalah yang lebih
ringan; dan (5) keterampilan pertolongan pertama untuk mendukung orang lain yang
mengalami gangguan mental atau berada dalam krisis kesehatan mental (Kutcher, Wei,
& Coniglio, 2016).
Jika masyarakat terus dilatih kepekaan dan ditingkatkan ilmu pengetahuannya
berkaitan dengan hal-hal tersebut, maka isu kesehatan mental akan semakin terbiasa
didengar oleh masyarakat dan dapat menjadi bagian pembicaraan sehari-hari. Hal ini
akan membantu masyarakat dalam mengakses bantuan yang dibutuhkan sehingga
keterampilannya dalam mencari bantuan (help-seeking behavior) akan meningkat.
Tidak hanya itu, individu akan lebih mudah dan tanggap dalam mengenali tanda-tanda
stres yang berdampak buruk pada dirinya dan mempercepat akses pertolongan sesuai
gejala yang dialami. Dengan meningkatnya literasi kesehatan mental, stigma dan
diskriminasi terhadap orang dengan gangguan/masalah mental akan berkurang sehingga
kesejahteraan masyarakat secara psikologis dapat tercapai.
Opini utama penulis yang disampaikan dalam teks artikel ilmiah populer berjudul “Literasi
Kesehatan Mental di Masyarakat, Apa Urgensinya?” adalah …
a. Jika masyarakat terus dilatih kepekaan dan ditingkatkan ilmu pengetahuannya
berkaitan dengan kesehatan mental, maka isu kesehatan mental akan semakin terbiasa
didengar oleh masyarakat dan dapat menjadi bagian pembicaraan sehari-hari
b. Dengan meningkatnya literasi kesehatan mental, stigma dan diskriminasi terhadap
orang dengan gangguan/masalah mental akan berkurang sehingga kesejahteraan
masyarakat secara psikologis dapat tercapai
c. Kuatnya pengaruh stigma ini kerap menyebabkan masyarakat enggan mengakses
layanan kesehatan mental
d. Jika individu sehat secara mental, individu akan dapat terus berkembang dan
berkontribusi sebagai masyarakat

4. Kalimat berikut ini yang tidak mendukung opini utama penulis dalam teks artikel ilmiah
populer berjudul “Literasi Kesehatan Mental di Masyarakat, Apa Urgensinya?” adalah …
a. Individu akan lebih mudah dan tanggap dalam mengenali tanda-tanda stres yang
berdampak buruk pada dirinya dan mempercepat akses pertolongan sesuai gejala yang
dialami
b. Pengembangan informasi literasi mental akan membantu masyarakat dalam
mengakses bantuan yang dibutuhkan sehingga keterampilannya dalam mencari
bantuan (help-seeking behavior) akan meningkat.
c. Apabila dipahami secara mendalam, individu akan lebih mudah dan tanggap dalam
mengenali tanda-tanda stres yang menjadi motivasi diri untuk terus memiliki
semangat
d. Apabila masyarakat terus dilatih kepekaan dan ditingkatkan ilmu pengetahuannya
berkaitan dengan hal-hal tersebut, maka isu kesehatan mental akan semakin terbiasa
didengar oleh masyarakat dan dapat menjadi bagian pembicaraan sehari-hari.

5. Kalimat yang menjadi pendukung opini utama dalam teks artikel ilmiah populer berjudul
“Literasi Kesehatan Mental di Masyarakat, Apa Urgensinya?” adalah …
a. Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) merupakan
keadaan sejahtera secara fisik, mental, dan sosial, bukan hanya ketidakhadiran suatu
penyakit, yang meliputi penilaian subjektif terhadap kesejahteraan psikologis, efikasi
diri, otonomi, dan aktualisasi diri seorang individu
b. Penderita gangguan jiwa di Indonesia tercatat mengalami peningkatan terungkap dari
kenaikan prevalensi rumah tangga yang memiliki orang dengan gangguan jiwa
(ODGJ) di Indonesia dengan indikator keluarga sehat secara nasional untuk penderita
gangguan jiwa berat diobati dan tidak ditelantarkan sebesar 17,08%. Hal ini
diperparah dengan adanya stigma terhadap ODGJ di kalangan masyarakat yang cukup
tinggI karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kondisi ODGJ. Hal tersebut
menjadi faktor yang signifikan adalah rendahnya literasi kesehatan mental.
c. Pengetahuan tentang strategi pertolongan mandiri yang efektif untuk masalah yang
lebih ringan; dan keterampilan pertolongan pertama untuk mendukung orang lain
yang mengalami gangguan mental atau berada dalam krisis kesehatan mental
d. Pengetahuan akan pentingnya kesehatan mental akan berdampak pada peningkatan
pengetahuan umum diantaranya: (1) pengetahuan tentang bagaimana mencegah
gangguan mental; (2) pengetahuan tentang kondisi gangguan mental dasar; (3)
pengetahuan tentang opsi pencarian pertolongan dan perawatan yang tersedia; (4)
pengetahuan tentang strategi pertolongan mandiri yang efektif untuk masalah yang
lebih ringan; dan (5) keterampilan pertolongan pertama untuk mendukung orang lain
yang mengalami gangguan mental atau berada dalam krisis kesehatan mental
Bacalah Teks Artikel Ilmiah Populer di Bawah ini!

Siapa sih Generasi Strawberry Ini? Kenalan Yuk sama Mereka!


Haloo Bu Aya Lovers…. kali ini kita mau bahas tentang generasi yang lagi heboh nih,
namanya generasi strawberry! Kalian mungkin udah pernah denger istilah ini tapi masih
bingung, kan? Nah, di artikel ini kita bakal kenalin kalian sama generasi strawberry yang lagi
jadi perbincangan hangat di kalangan muda. So, yuk simak sampai habis dan kenalan deh sama
generasi yang satu ini!
Jadi, apa sih sebenarnya generasi strawberry itu? Kalau kamu masih bingung, gausah
panik. Generasi strawberry ini istilah yang digunakan buat menggambarkan generasi muda
yang dikatakan lebih sensitif dan cengeng. Mereka dikatakan seperti strawberry, karena
dikatakan gampang lembek dan gampang mateng. Tapi inget, ini cuma istilah aja ya, jangan
terlalu serius! Generasi strawberry ini sering banget dihubungin sama sikap yang terlalu
protektif dan susah nerima kritik. Nah, dalam artikel ini, kita bakal kenalan sama karakteristik
dan hal-hal unik lainnya tentang generasi strawberry yang bikin mereka beda dari generasi
sebelumnya.
Jadi, kenapa generasi strawberry jadi begitu terkenal dan jadi perbincangan banyak
orang? Ada beberapa alasan, lho! Salah satunya adalah perubahan zaman dan perkembangan
teknologi yang ngaruh banget ke cara mereka berpikir dan berinteraksi. Generasi strawberry
ini tumbuh di era sosial media dan teknologi digital yang ngasih mereka akses ke segala
informasi dengan mudah. Tapi di sisi lain, hal ini juga bikin mereka lebih rentan dengan
tekanan sosial dan kurang sabar dalam menghadapi masalah. Mereka juga lebih terbuka
dengan ekspresi emosi, baik itu senang, sedih, atau marah.
Siapa Saja Sih yang Termasuk Generasi Strawberry?
Nih, Ibu Aya mau cerita tentang siapa saja yang masuk ke dalam generasi strawberry
ini. Jadi, generasi strawberry ini biasanya terdiri dari anak-anak muda yang lahir dan tumbuh
di era teknologi yang canggih. Makanya, generasi yang lahir sekitar tahun 1995 sampai 2010-
an ini sering dipanggil generasi strawberry.
Kalo kamu mikir, "Eh, aku lahir tahun segitu, apa aku termasuk generasi strawberry?"
Jangan buru-buru, lho! Bu Aya bakal jelasin ciri-cirinya. Biasanya, generasi strawberry ini
lebih suka banget sama teknologi dan gadget. Mereka udah akrab sama smartphone, sosial
media, dan segala macem aplikasi. Kalau kamu liat orang yang sibuk scroll Instagram atau
nge-Youtube terus, bisa jadi dia salah satu dari generasi strawberry ini.
Selain itu, generasi strawberry juga punya kecenderungan buat jadi terlalu sensitif dan
cengeng. Mereka punya emosi yang gampang banget terpancing dan suka marah-marah gitu.
Kalo ada yang kritik atau nggak setuju sama pendapat mereka, mereka cepet baper dan bisa
ngambek lama. Tapi tentunya, nggak semua orang dalam rentang usia itu pasti generasi
strawberry, ya. Tapi lumayan banyak dari mereka yang punya ciri-ciri ini.
Apa Sisi Positif Generasi Strawberry?
Sebenarnya generasi strawberry ini punya sisi positifnya juga, lho! Ibu Aya mau cerita
tentang hal-hal keren dari generasi ini. Pertama, mereka tuh kreatif banget, lho! Mereka bisa
menghasilkan ide-ide segar dan inovatif yang bisa bikin dunia jadi lebih seru. Mereka punya
pikiran yang out-of-the-box dan suka mencoba hal-hal baru. Jadi, mereka bisa memberikan
kontribusi yang fresh dan berbeda di berbagai bidang.
Nggak cuma itu! Generasi strawberry ini juga paham betul tentang pentingnya
keberagaman dan inklusi. Mereka lebih terbuka dan menerima perbedaan dalam hal budaya,
ras, agama, dan gender. Jadi, mereka bisa menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan
toleran. Ini sangat penting dalam menjaga keberagaman sosial kita!
6. Informasi yang sesuai dengan isi dari teks Artikel Ilmiah Populer di atas adalah…
a. Generasi strawberry ini suka banget berbagi ide dan pendapat. Jadi, jangan sampai kamu
menutup diri dan meremehkan pendapat mereka.
b. Pertama, kamu harus bisa adaptasi sama gaya kerja mereka yang lebih suka fleksibilitas.
Mereka tuh biasanya nggak terlalu suka sama aturan yang kaku dan lebih suka kerja dengan
kebebasan.
c. Generasi strawberry ini tumbuh di era sosial media dan teknologi digital yang ngasih
mereka akses ke segala informasi dengan mudah.
d. Generasi strawberry ini tuh biasanya suka banget diskusi dan berinteraksi. Jadi, cobalah
buat punya ruang diskusi yang terbuka dan dorong mereka untuk berpartisipasi aktif.

7. Fakta utama yang dikemukakan dalam teks Artikel Ilmiah Populer di atas adalah…
a. Mereka lebih terbuka dan menerima perbedaan dalam hal budaya, ras, agama, dan gender.
Jadi, mereka bisa menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan toleran.
b. Generasi strawberry ini tumbuh di era sosial media dan teknologi digital yang ngasih
mereka akses ke segala informasi dengan mudah.
c. Biasanya, generasi strawberry ini lebih suka banget sama teknologi dan gadget. Mereka
udah akrab sama smartphone, sosial media, dan segala macem aplikasi.
d. Mereka dikatakan seperti strawberry, karena dikatakan gampang lembek dan gampang
mateng.

8. Opini utama penulis yang disampaikan dalam teks artikel ilmiah populer berjudul “Siapa sih
Generasi Strawberry Ini? Kenalan Yuk sama Mereka!?” adalah …
a. Generasi strawberry ini tumbuh di era sosial media dan teknologi digital yang ngasih
mereka akses ke segala informasi dengan mudah.
b. Perubahan zaman dan perkembangan teknologi yang ngaruh banget ke cara mereka berpikir
dan berinteraksi.
c. Generasi yang lahir sekitar tahun 1995 sampai 2010-an ini sering dipanggil generasi
strawberry
d. Kalau kamu liat orang yang sibuk scroll Instagram atau nge-Youtube terus, bisa jadi dia
salah satu dari generasi strawberry ini.
Bacalah Teks Artikel Ilmiah Populer di Bawah ini!

Masyarakat Indonesia: Malas Baca Tapi Cerewet di Medsos


UNESCO menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya
minat baca sangat rendah. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat
memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin
membaca!
Riset berbeda bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh
Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki
peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca, persis berada di bawah Thailand (59) dan
di atas Bostwana (61). Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca,
peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa.
60 juta penduduk Indonesia memiliki gadget, atau urutan kelima dunia terbanyak
kepemilikan gadget. Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada 2018
jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang. Dengan jumlah
sebesar itu, Indonesia akan menjadi negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar
keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika.
Ironisnya, meski minat baca buku rendah tapi data wearesocial per Januari 2017
mengungkap orang Indonesia bisa menatap layar gadget kurang lebih 9 jam sehari. Tidak
heran dalam hal kecerewetan di media sosial orang Indonesia berada di urutan ke 5 dunia.
Juara deh. Jakarta lah kota paling cerewet di dunia maya karena sepanjang hari, aktivitas
kicauan dari akun Twitter yang berdomisili di ibu kota Indonesia ini paling padat melebihi
Tokyo dan New York. Laporan ini berdasarkan hasil riset Semiocast, sebuah lembaga
independen di Paris.
Salah satu yang menakjubkan, Warga Jakarta tercatat paling cerewet menuangkan segala
bentuk unek-unek di Twitter lebih dari 10 juta tweet setiap hari. Di posisi kedua peringkat
dunia kota teraktif di Twitter ialah Tokyo. Menyusul di bawah Negeri Sakura ada warna
Twitter di London, New York dan Sao Paulo yang juga gemar membagi cerita. Bandung juga
masuk ke jajaran kota teraktif di Twitter di posisi enam. Dengan demikian, Indonesia
memiliki rekor dua kota yang masuk dalam daftar riset tersebut.
Coba saja bayangkan, ilmu minimalis, malas baca buku, tapi sangat suka menatap layar
gadget berjam-jam, ditambah paling cerewet di media sosial pula. Jangan heran jika Indonesia
jadi sasaran empuk untuk info provokasi, hoax, dan fitnah. Kecepatan jari untuk langsung like
dan share bahkan melebihi kecepatan otaknya. Padahal informasinya belum tentu benar,
provokasi dan memecah belah NKRI.

9. Kalimat berikut ini yang menjadi bukti opini penulis dalam teks artikel ilmiah populer berjudul
" Masyarakat Indonesia: Malas Baca Tapi Cerewet di Medsos" adalah…
a. Ironisnya, meski minat baca buku rendah tapi data wearesocial per Januari 2017
mengungkap orang Indonesia bisa menatap layar gadget kurang lebih 9 jam sehari. Tidak
heran dalam hal kecerewetan di media sosial orang Indonesia berada di urutan ke 5 dunia.
b. Coba saja bayangkan, ilmu minimalis, malas baca buku, tapi sangat suka menatap layar
gadget berjam-jam, ditambah paling cerewet di media sosial pula. Jangan heran jika
Indonesia jadi sasaran empuk untuk info provokasi, hoax, dan fitnah.
c. Kecepatan jari untuk langsung like dan share bahkan melebihi kecepatan otaknya. Padahal
informasinya belum tentu benar, provokasi dan memecah belah NKRI.
d. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia akan menjadi negara dengan pengguna aktif
smartphone terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika.

10. Apa yang menjadikan alasan Kota Jakarta tercatat menjadi warga paling cerewet di Dunia?
a. Data wearesocial per Januari 2017 mengungkap orang Indonesia bisa menatap layar gadget
kurang lebih 9 jam sehari.
b. Masyarajat Kota Jakarta menuangkan segala bentuk unek-unek di Twitter lebih dari 10 juta
tweet setiap hari.
c. Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna
aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang.
d. Dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca, peringkat Indonesia berada di
atas negara-negara Eropa.
URAIAN
1. Fakta dalam teks artikel ilmiah populer terdiri dari dua informasi yaitu bukti dan alasan
yang mendukung pendapat. Berilah tanda centang pada setiap jawaban benar mengenai
penjelasan dari perbedaan unsur bukti dan pendukung!
Pernyataan Benar Salah
Bukti merupakan pernyataan diikuti data yang
mendukung opini penulis
Alasan adalah penjelasan tentang pernyataan dan
bukti/data yang disertai keterangan ilmiah
Pada teks artikel ilmiah populer mengenai peserta didik
difabel, pernyataan penulis bahwa hak difabel dijamin
dalam Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Penyandang Disabilitas merupakan alasan
Penggambaran tentang keadaan peserta didik difabel
yang
mengalami kesulitan menuju lantai dua gedung sekolah
termasuk alasan

2. Isilah bagian titik-titik dengan ciri teks artikel ilmiah populer, di antaranya pendapat,
bukti, dan alasan!

……. …….. ……..


Padahal hak difabel SMP Merdeka Peserta didik difabel
dijamin dalam Undang- seharusnya dapat lebih kesulitan menuju lantai
Undang No 8 Tahun memperhatikan fasilitas dua gedung sekolah
2016 tentang Penyandang bagi peserta didik difabel
Disabilitas.

……. …….. ……..


RSUD penuh dengan Musim pancaroba Nyamuk Aedes Aegypti
pasien demam berdarah menyebabkan orang berkembang cepat pada
mudah terserang penyakit masa peralihan musim
karena tempat
pertumbuhan dan
perkembangbiakkan
(genangan air) lebih
banyak tersedia

3. Berikut ini disajikan beberapa fakta mengenai kurang tidur.


a) Kondisi kurang tidur atau gangguan tidur (sleep deprivation) kerap ditemukan pada
kalangan remaja hingga dewasa (Fazhilah, 2020). Kualitas tidur yang baik, antara lain
memiliki durasi tidur yang cukup, yaitu sekitar 7-8 jam setiap hari, tidak sering
terbangun saat tidur, dan dapat tertidur dengan mudah setelah 30 menit berbaring
(Sulana, 2020).
b) Di dalam penelitian yang dilakukan oleh Fazhilah (2021), survei indeks pola hidup
sehat American International Assurance (AIA) pada tahun 2013 menunjukkan bahwa
masyarakat Indonesia hanya dapat merealisasikan waktu tidur mereka 6 jam setiap
harinya pada malam hari karena padatnya aktivitas yang kian meningkat.
Susunlah sebuah opini terkait fakta-fakta yang disajikan di atas!
………………………………………………………………………………………….......
……………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………………...
INSTRUMEN PENILAIAN ASESMEN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII A/B/C
Teknik Penilaian : Tes Tertulis
Bentuk Soal : Pilihan Ganda dan Esai

Rubrik Penilaian Pilihan Ganda


No. Indikator Soal Kunci Jawaban
1. Peserta didik mampu menntukan fakta utama dari teks artikel
C
ilmiah populer
2. Peserta didik mampu menntukan opini dari kutipan teks
A
artikel ilmiah populer
3. Peserta didik mampu menentukan opini utama penulis yang
disampaikan dalam teks artikel ilmiah populer berjudul B
“Literasi Kesehatan Mental di Masyarakat, Apa Urgensinya?”
4. Peserta didik mampu menentukan kalimat yang tidak
mendukung opini utama penulis dalam teks artikel ilmiah
C
populer berjudul “Literasi Kesehatan Mental di Masyarakat,
Apa Urgensinya?”
5. Peserta didik mampu menentukan kalimat yang menjadi
pendukung opini utama dalam teks artikel ilmiah populer
B
berjudul “Literasi Kesehatan Mental di Masyarakat, Apa
Urgensinya?”
6. Peserta didik mampu menemukan informasi yang sesuai
dengan isi dari teks Artikel Ilmiah Populer yang telah C
disajikan.
7. Peserta didik mampu mengidentifikasi fakta utama yang
dikemukakan dalam teks Artikel Ilmiah Populer yang telah B
disajikan.
8. Peserta didik mampu mengidentifikasi opini utama penulis
yang disampaikan dalam teks artikel ilmiah populer berjudul
D
“Siapa sih Generasi Strawberry Ini? Kenalan Yuk sama
Mereka!?”
9. Peserta didik mampu menemukan bukti data dari opini
penulis dalam teks artikel ilmiah populer berjudul " A
Masyarakat Indonesia: Malas Baca Tapi Cerewet di Medsos"
10 Peserta didik mampu menemukan alasan dari kutipan opini
“Kota Jakarta tercatat menjadi warga paling cerewet di B
Dunia”

Skor = Jawaban benar X 5


Keterangan: Jumlah bobot skor per soal adalah 5

Rubrik Penilaian Esai


No. Indikator Soal Kriteria Bobot Nilai
1. Menentukan Peserta didik mampu menjawab 4 pernyataan
pernyataan benar benar salah terkait bukti dan alasan dalam teks 4
salah terkait bukti artikel ilmiah populer
dan alasan dalam Peserta didik mampu menjawab 3 pernyataan
teks artikel ilmiah benar salah terkait bukti dan alasan dalam teks 3
populer artikel ilmiah populer
Peserta didik mampu menjawab 2 pernyataan
benar salah terkait bukti dan alasan dalam teks 2
artikel ilmiah populer
Peserta didik mampu menjawab 1 pernyataan
benar salah terkait bukti dan alasan dalam teks 1
artikel ilmiah populer
2. Menentukan Peserta didik mampu menjawa 6 pengkategorian
kutipan teks kutipan teks artikel ilmiah populer berdasarkan 10
artikel ilmiah ciri-ciri teks artikel ilmiah popler
populer termasuk Peserta didik mampu menjawa 5 pengkategorian
ciri khas teks kutipan teks artikel ilmiah populer berdasarkan 8
artikel ilmiah ciri-ciri teks artikel ilmiah popler
popler berupa Peserta didik mampu menjawa 4 pengkategorian
opini, bukti, atau kutipan teks artikel ilmiah populer berdasarkan 6
alasan ciri-ciri teks artikel ilmiah popler
Peserta didik mampu menjawa 3 pengkategorian
kutipan teks artikel ilmiah populer berdasarkan 4
ciri-ciri teks artikel ilmiah popler
Peserta didik mampu menjawa 2 pengkategorian
kutipan teks artikel ilmiah populer berdasarkan 2
ciri-ciri teks artikel ilmiah popler
Peserta didik mampu menjawa 1 pengkategorian
kutipan teks artikel ilmiah populer berdasarkan 1
ciri-ciri teks artikel ilmiah popler
3. Menyusun opini Peserta didik mampu menyusun opini dengan
berdasarkan fakta memenuhi kriteria kesesuaian topik, kejelasan
9
yang disediakan maksud dari opini, dan bahasa yang padat serta
jelas
Peserta didik cukup mampu menyusun opini
dengan memenuhi kriteria kesesuaian topik,
6
kejelasan maksud dari opini, dan bahasa yang
padat serta jelas
Peserta didik kurang mampu menyusun opini
dengan memenuhi kriteria kesesuaian topik,
3
kejelasan maksud dari opini, dan bahasa yang
padat serta jelas

Skor = Jumlah skor benar X 100


23

Skor Akhir = Skor Pilihan Ganda + Skor Uraian

Anda mungkin juga menyukai