RUANG KOLABORASI
Anggota Kelompok:
1. Aisyah Adiningsih 233131712520
2. Alifa Ashari A 233131712543
3. Alinnatun Naimah 233131712205
4. Annisa’ Ayaturrahman 233131712377
5. Annisa Maulida Rahma 233131712604
6. Dita Mei Nurvitarini 233131711908
2. Apakah Instrumen Asesmen yang digunakan guru sudah sesuai? Uraikan Pendapatmu
Menurut pendapat kami, instrumen asesmen yang digunakan oleh guru sudah beragam sehingga
kegiatan asesmen akan bervariasi serta berorientasi kepada peserta didik. Namun perlu
dilengkapi dan diperjelas perihal kegiatan dan indikator yang terdapat setiap asesmen.
3. Apa Saja yang perlu diperbaiki dari instrumen asesmen yang digunakan guru?
Adapun beberapa hal yang perlu diperbaiki dari instrumen asesmen yang digunakan guru antara
lain:
1. Pada lembar penilaian perlu ditambahkan butir penilaian sikap tidak hanya penilaian
kognitif agar mempermudah proses asesmen.
2. Pada lembar rubrik penilaian diskusi kelompok alangkah lebih baiknya jika dilengkapi
dengan petunjuk pengisian serta indikator-indikatornya sehingga terdapat acuan dalam
proses asesmen.
Nama : ……………………………………
Kelas : ……………………………………
No Absen : ……………………………………
Asesmen Diagnosis
Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, dan
D!
1. Hal yang mengandung Ilmu Pengetahuan merupakan pengertian dari ...
a. Artikel c. Populer
b. Ilmiah d. Buku
2. Berikut merupakan ciri-ciri artikel ilmiah populer, kecuali ...
a. Ada bukti c. Bahasa mudah dipahami
b. Ada alasan d. Bahasa sukar dipahami
3. Artikel ilmiah populer dibuat dengan bahasa yang mudah dipahami. Hal tersebut dibuat
dengan tujuan agar tulisan dapat dibaca oleh ...
a. Siswa c. Mahasiswa
b. Masyarakat umum d. peneliti
4. Artikel ilmiah populer merupakan karya tulis yang mengandung ilmu pengetahuan dan
ditulis dengan bahasa Indonesia yang ringan serta mudah dipahami.
a. Salah b. Benar
5. Dinyatakan dengan kata relatif, kira-kira, menurut, berpendapat, dalam, seperti,
pandangan, dan perkiraan, seharusnya, selayaknya, merupakan ciri dari ...
a. Fakta b. Opini
6. Berikut ciri dari fakta adalah bersifat ...
a. Subjektif b. Objektif
7. Berikut yang bukan ciri dari opini adalah ...
a. Subjektif b. Objektif
8. Sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya; mudah dipahami orang banyak.
Merupakan pengertian dari ...
a. artikel c. populer
b. ilmiah d. Objektif
9. Antonim dari kata kebal adalah...
a. Rentan c. Stabil
b. Kuat d. Resisten
10. Sinonim dari kata unik adalah...
a. Biasa c. Modern
b. Awam d. khas
Asesmen Formatif
Nama : ……………………………………
Kelas : ……………………………………
No Absen : ……………………………………
2. Kutipan teks artikel ilmiah populer yang termasuk ke dalam opini adalah …
a. Jika sewaktu-waktu peserta didik difabel keluar dari sekolah dengan alasan apa pun,
masyarakat diharapkan memperlakukan mereka dengan baik. Layanan ini seharusnya
tidak hanya datang dari guru pendamping, tetapi juga dari semua pihak yang ada di
sekolah.
b. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo (2010: xv), interaksi terhadap
peserta didik difabel dapat dilakukan dengan interaksi simbolik atau interaksi yang
menggunakan simbol-simbol, seperti puzzle, gambar, dan simbolsimbol pendukung
lainnya
c. Dikutip dari laman halodoc.com, difabel adalahbentuk halus untuk menggambarkan
kondisi seseorang yang mengalami disabilitas atau keterbatasan, baik dari segi fisik,
mental, maupun intelektual
d. Hak kaum difabel dijamin dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Penyandang Disabilitas
3. Cermatilah teks artikel ilmiah populer berikut ini untuk menjawanb soal no 1-3!
Literasi Kesehatan Mental di Masyarakat, Apa Urgensinya?
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar bagi individu. Kesehatan tidak hanya
terkait dengan kesehatan fisik semata, namun juga kesehatan jiwa. Kesehatan jiwa
menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO)
merupakan keadaan sejahtera secara fisik, mental, dan sosial, bukan hanya
ketidakhadiran suatu penyakit, yang meliputi penilaian subjektif terhadap kesejahteraan
psikologis, efikasi diri, otonomi, dan aktualisasi diri seorang individu (World Health
Organization, 2014). WHO juga memperjelas hal tersebut dengan menyebutkan empat
kriteria utama seseorang dapat dinyatakan sehat jiwa, yaitu mengenali potensi diri,
mampu mengatasi stres sehari-hari, produktif, dan bermanfaat untuk orang lain.
Kesehatan mental merupakan komponen esensial untuk membentuk relasi sosial,
menjaga produktivitas, keseimbangan hidup sehari-hari, dan hubungan seimbang
dengan lingkungan. Jika individu sehat secara mental, individu akan dapat terus
berkembang dan berkontribusi sebagai masyarakat. Sayangnya, banyak masyarakat
yang masih awam dengan isu kesehatan mental seperti pengelolaan stres maupun
berbagai jenis gangguan jiwa dan cara penanganannya.
Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, penderita
gangguan jiwa di Indonesia tercatat mengalami peningkatan. Peningkatan ini terungkap
dari kenaikan prevalensi rumah tangga yang memiliki orang dengan gangguan jiwa
(ODGJ) di Indonesia dengan indikator keluarga sehat secara nasional untuk penderita
gangguan jiwa berat diobati dan tidak ditelantarkan sebesar 17,08%. Hal ini diperparah
dengan adanya stigma terhadap ODGJ di kalangan masyarakat yang cukup tinggi.
Stigma ini muncul karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kondisi ODGJ.
Kuatnya pengaruh stigma ini kerap menyebabkan masyarakat enggan mengakses
layanan kesehatan mental. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan
mental di masyarakat tersebut, salah satu faktor yang signifikan adalah rendahnya
literasi kesehatan mental.
Literasi kesehatan mental merupakan pengetahuan dan keyakinan mengenai
gangguan-gangguan mental yang membantu rekognisi, manajemen, dan prevensi.
Pengetahuan akan pentingnya kesehatan mental akan berdampak pada peningkatan
pengetahuan umum diantaranya: (1) pengetahuan tentang bagaimana mencegah
gangguan mental; (2) pengetahuan tentang kondisi gangguan mental dasar; (3)
pengetahuan tentang opsi pencarian pertolongan dan perawatan yang tersedia; (4)
pengetahuan tentang strategi pertolongan mandiri yang efektif untuk masalah yang lebih
ringan; dan (5) keterampilan pertolongan pertama untuk mendukung orang lain yang
mengalami gangguan mental atau berada dalam krisis kesehatan mental (Kutcher, Wei,
& Coniglio, 2016).
Jika masyarakat terus dilatih kepekaan dan ditingkatkan ilmu pengetahuannya
berkaitan dengan hal-hal tersebut, maka isu kesehatan mental akan semakin terbiasa
didengar oleh masyarakat dan dapat menjadi bagian pembicaraan sehari-hari. Hal ini
akan membantu masyarakat dalam mengakses bantuan yang dibutuhkan sehingga
keterampilannya dalam mencari bantuan (help-seeking behavior) akan meningkat.
Tidak hanya itu, individu akan lebih mudah dan tanggap dalam mengenali tanda-tanda
stres yang berdampak buruk pada dirinya dan mempercepat akses pertolongan sesuai
gejala yang dialami. Dengan meningkatnya literasi kesehatan mental, stigma dan
diskriminasi terhadap orang dengan gangguan/masalah mental akan berkurang sehingga
kesejahteraan masyarakat secara psikologis dapat tercapai.
Opini utama penulis yang disampaikan dalam teks artikel ilmiah populer berjudul “Literasi
Kesehatan Mental di Masyarakat, Apa Urgensinya?” adalah …
a. Jika masyarakat terus dilatih kepekaan dan ditingkatkan ilmu pengetahuannya
berkaitan dengan kesehatan mental, maka isu kesehatan mental akan semakin terbiasa
didengar oleh masyarakat dan dapat menjadi bagian pembicaraan sehari-hari
b. Dengan meningkatnya literasi kesehatan mental, stigma dan diskriminasi terhadap
orang dengan gangguan/masalah mental akan berkurang sehingga kesejahteraan
masyarakat secara psikologis dapat tercapai
c. Kuatnya pengaruh stigma ini kerap menyebabkan masyarakat enggan mengakses
layanan kesehatan mental
d. Jika individu sehat secara mental, individu akan dapat terus berkembang dan
berkontribusi sebagai masyarakat
4. Kalimat berikut ini yang tidak mendukung opini utama penulis dalam teks artikel ilmiah
populer berjudul “Literasi Kesehatan Mental di Masyarakat, Apa Urgensinya?” adalah …
a. Individu akan lebih mudah dan tanggap dalam mengenali tanda-tanda stres yang
berdampak buruk pada dirinya dan mempercepat akses pertolongan sesuai gejala yang
dialami
b. Pengembangan informasi literasi mental akan membantu masyarakat dalam
mengakses bantuan yang dibutuhkan sehingga keterampilannya dalam mencari
bantuan (help-seeking behavior) akan meningkat.
c. Apabila dipahami secara mendalam, individu akan lebih mudah dan tanggap dalam
mengenali tanda-tanda stres yang menjadi motivasi diri untuk terus memiliki
semangat
d. Apabila masyarakat terus dilatih kepekaan dan ditingkatkan ilmu pengetahuannya
berkaitan dengan hal-hal tersebut, maka isu kesehatan mental akan semakin terbiasa
didengar oleh masyarakat dan dapat menjadi bagian pembicaraan sehari-hari.
5. Kalimat yang menjadi pendukung opini utama dalam teks artikel ilmiah populer berjudul
“Literasi Kesehatan Mental di Masyarakat, Apa Urgensinya?” adalah …
a. Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) merupakan
keadaan sejahtera secara fisik, mental, dan sosial, bukan hanya ketidakhadiran suatu
penyakit, yang meliputi penilaian subjektif terhadap kesejahteraan psikologis, efikasi
diri, otonomi, dan aktualisasi diri seorang individu
b. Penderita gangguan jiwa di Indonesia tercatat mengalami peningkatan terungkap dari
kenaikan prevalensi rumah tangga yang memiliki orang dengan gangguan jiwa
(ODGJ) di Indonesia dengan indikator keluarga sehat secara nasional untuk penderita
gangguan jiwa berat diobati dan tidak ditelantarkan sebesar 17,08%. Hal ini
diperparah dengan adanya stigma terhadap ODGJ di kalangan masyarakat yang cukup
tinggI karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kondisi ODGJ. Hal tersebut
menjadi faktor yang signifikan adalah rendahnya literasi kesehatan mental.
c. Pengetahuan tentang strategi pertolongan mandiri yang efektif untuk masalah yang
lebih ringan; dan keterampilan pertolongan pertama untuk mendukung orang lain
yang mengalami gangguan mental atau berada dalam krisis kesehatan mental
d. Pengetahuan akan pentingnya kesehatan mental akan berdampak pada peningkatan
pengetahuan umum diantaranya: (1) pengetahuan tentang bagaimana mencegah
gangguan mental; (2) pengetahuan tentang kondisi gangguan mental dasar; (3)
pengetahuan tentang opsi pencarian pertolongan dan perawatan yang tersedia; (4)
pengetahuan tentang strategi pertolongan mandiri yang efektif untuk masalah yang
lebih ringan; dan (5) keterampilan pertolongan pertama untuk mendukung orang lain
yang mengalami gangguan mental atau berada dalam krisis kesehatan mental
Bacalah Teks Artikel Ilmiah Populer di Bawah ini!
7. Fakta utama yang dikemukakan dalam teks Artikel Ilmiah Populer di atas adalah…
a. Mereka lebih terbuka dan menerima perbedaan dalam hal budaya, ras, agama, dan gender.
Jadi, mereka bisa menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan toleran.
b. Generasi strawberry ini tumbuh di era sosial media dan teknologi digital yang ngasih
mereka akses ke segala informasi dengan mudah.
c. Biasanya, generasi strawberry ini lebih suka banget sama teknologi dan gadget. Mereka
udah akrab sama smartphone, sosial media, dan segala macem aplikasi.
d. Mereka dikatakan seperti strawberry, karena dikatakan gampang lembek dan gampang
mateng.
8. Opini utama penulis yang disampaikan dalam teks artikel ilmiah populer berjudul “Siapa sih
Generasi Strawberry Ini? Kenalan Yuk sama Mereka!?” adalah …
a. Generasi strawberry ini tumbuh di era sosial media dan teknologi digital yang ngasih
mereka akses ke segala informasi dengan mudah.
b. Perubahan zaman dan perkembangan teknologi yang ngaruh banget ke cara mereka berpikir
dan berinteraksi.
c. Generasi yang lahir sekitar tahun 1995 sampai 2010-an ini sering dipanggil generasi
strawberry
d. Kalau kamu liat orang yang sibuk scroll Instagram atau nge-Youtube terus, bisa jadi dia
salah satu dari generasi strawberry ini.
Bacalah Teks Artikel Ilmiah Populer di Bawah ini!
9. Kalimat berikut ini yang menjadi bukti opini penulis dalam teks artikel ilmiah populer berjudul
" Masyarakat Indonesia: Malas Baca Tapi Cerewet di Medsos" adalah…
a. Ironisnya, meski minat baca buku rendah tapi data wearesocial per Januari 2017
mengungkap orang Indonesia bisa menatap layar gadget kurang lebih 9 jam sehari. Tidak
heran dalam hal kecerewetan di media sosial orang Indonesia berada di urutan ke 5 dunia.
b. Coba saja bayangkan, ilmu minimalis, malas baca buku, tapi sangat suka menatap layar
gadget berjam-jam, ditambah paling cerewet di media sosial pula. Jangan heran jika
Indonesia jadi sasaran empuk untuk info provokasi, hoax, dan fitnah.
c. Kecepatan jari untuk langsung like dan share bahkan melebihi kecepatan otaknya. Padahal
informasinya belum tentu benar, provokasi dan memecah belah NKRI.
d. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia akan menjadi negara dengan pengguna aktif
smartphone terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika.
10. Apa yang menjadikan alasan Kota Jakarta tercatat menjadi warga paling cerewet di Dunia?
a. Data wearesocial per Januari 2017 mengungkap orang Indonesia bisa menatap layar gadget
kurang lebih 9 jam sehari.
b. Masyarajat Kota Jakarta menuangkan segala bentuk unek-unek di Twitter lebih dari 10 juta
tweet setiap hari.
c. Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna
aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang.
d. Dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca, peringkat Indonesia berada di
atas negara-negara Eropa.
URAIAN
1. Fakta dalam teks artikel ilmiah populer terdiri dari dua informasi yaitu bukti dan alasan
yang mendukung pendapat. Berilah tanda centang pada setiap jawaban benar mengenai
penjelasan dari perbedaan unsur bukti dan pendukung!
Pernyataan Benar Salah
Bukti merupakan pernyataan diikuti data yang
mendukung opini penulis
Alasan adalah penjelasan tentang pernyataan dan
bukti/data yang disertai keterangan ilmiah
Pada teks artikel ilmiah populer mengenai peserta didik
difabel, pernyataan penulis bahwa hak difabel dijamin
dalam Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Penyandang Disabilitas merupakan alasan
Penggambaran tentang keadaan peserta didik difabel
yang
mengalami kesulitan menuju lantai dua gedung sekolah
termasuk alasan
2. Isilah bagian titik-titik dengan ciri teks artikel ilmiah populer, di antaranya pendapat,
bukti, dan alasan!