Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL

TANTANGAN OTONOMI DAERAH DI ERA GLOBALISASI

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Pendidikan kewarganegaraan

Disusun Oleh:
RAPIKA LENSI
859789861

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
2023
OTONOMI DAERAH DAN REFORMASI BIROKRASI
Oleh :
M Fathu Rikza
fathu.rikza@gmail.com

ABSTRAK

Otonomi Daerah membawa Pemerintah daerah pada tingkatan yang berbeda.


Dengan mengacu UU No 23 tahun 2014, Pemerintah Daerah harus mlakukan perubahan
terutama pada penyelenggaraan Pemerintaah Daerah. Birokrasi pemerintah berfungsi
sebagai pelayanan dimana Faktor Kualitas SDM Sangat mempengaruhi. Karena
keberhasilan otonomi daerah salah satunya dengan meningkatnya kemampuan aparatur
birkrasi dalam menjalankan fungsinya sebgai pelayan publik. Otonomi daerah menuntut
aparatur birokrasi untuk terus berinovasi selain untuk meningkatkan kualitas pelayanan
tetapi juga dalam meningkatkan kemampuan daerahnya untuk dapat bersaing dengan
daerah lain dan menarik daya saing yang pada akhirnya peningkatan pendapatan daerah.
Reformasi birokrasi merupakan salah satu upaya dam penguatan kualitas SDM aparatur
birokrat. Reformasi tidak hanya menyederhanakan struktur organissasi tapi juga
mengubah pola pikir aparat birokrasi untuk lebih kreatif dan inovatif.

Kata Kunci: Otonomi Daerah, Reformasi Birokrasi , Peningkatan Kualitas SDM

ABSTRACT
Local administration at various levels is brought together by regional autonomy. The
Regional Government must make modifications in accordance with Law No. 23 of 2014,
particularly in the implementation of Regional Government. The Human Resources Quality
Factor has a big influence on how the government bureaucracy works. The rising
competence of the bureaucratic apparatus to carry out its tasks as public servants is one
of the reasons for regional autonomy's success. Regional autonomy necessitates the
bureaucratic apparatus to continue to innovate, not only in terms of enhancing service
quality, but also in terms of strengthening the region's ability to compete with other regions
and attract competitiveness, resulting in increased regional income. One of the measures
to improve the quality of human resources in the bureaucratic apparatus is bureaucratic
reform. Reform not only streamlines organizational structures, but it also shifts the mindset
of the bureaucracy to be more creative and innovative.

Keywords: Regional Autonomy, Bureaucratic Reform, Improving the Quality of Human


Resources
daerah otonom untuk mengatur dan
PENDAHULUAN mengurus sendiri Urusan Pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat
Dalam mamasuki masa otonomi dalam sistem Negara Kesatuan Republik
daerah,bangsa indonesia harus Indonesia2. dengan kata lain otonomi
menyiapkan diri untuk menyabut daerah merupakan kewenangan untuk
perubahan tatanan kehidupan berbangsa mengatur sendiri kepentingan masyarakat
dan bernegara. Perubahan itu dapat dilihat atau kepentingan untuk membuat aturan
dari bergesernya pembangunan ekonomi guna mengurus daerahnya sendiri. Daerah
yang dahulu hanya pada pemerintahan diberikan kewenangan untuk mengurus
dan kini menekankan pada aspek dunia dan mengtur urusan pemerintah diluar
usaha. Ini artinya pada masa otonomi urusan yang menjadi kewenangan
daerah diberikan keleluasaan mengelola pemerintah pusat.
sumber daya yang dimiliki daerah tanpa Otonomi daerah dilaksanakan
adanya inisiatif sepenuhnya dari dengan melihat dorongan kebutuhan
pemerintah pusat. Sektor industri masyarakat untuk pemerin tahan yang
perdagangan, pertanian dan pariwisata terbuka dan memberikan peran
dalah sektor penting pada pembangunan masyarakat terhadap berjalannya
ekonomi Jawa Tengah yang perlu pembangunan. Pemerintah dituntut
ditingkatkan, mengingat bidang ekonomi mampu mnyediakan semua kebutuhan
merupakan pondasi dalam sasaran dan menyesuaikan dengan kondisi
pembangunan jangka panjang1. internasional. Otonomi daerah saat ini
Kebijakan desentralisasi dewasa ini memaksimalkan partisipasi masyarakat,
menjadi konteks lingkungan baru yang keterlibatan masyarakat dalam
berpengaruh kuat terhadap iklim usaha pembangunan didaerah akan mendorong
dan daya saing nasional/lokal. Di satu sisi aparatur sipil negara untuk bertanggung
Pemda diberikan kebijakan investasi dan jawab atas tugas dan amanatnya.
kapasitas fiskal yang kian membesar, Diharapkan pemerintah baik pusat dan
serta berkesempatan luas merancang daerah melakukan perubahan
inovasi pelayanan di daerah. Selain itu, berkesinambungan dalam tata kelola
hampir semua kebijakan untuk menunjang pemerintahan dan pengambilan
investasi berada di tangan pemda hanya keputusan. Dalam menerapkan otonomi
saja kurangnya kapasitas kerja dan daerah sesuai dengan uu no 23 tahun
kreativitas mereka dalam mengapitalisasi 2014, pemerintah daerah mengalami
peluang dan potensi yang ada. Namun beberapa kesulitan diantaranya yaitu
pada sisi lain, pendeknya jarak pandang pertama kendala sinkronisasi UU
dalam melihat urgensi peran investasi tadi pemerintah daerah dengan UU terkait.
sering mendistorsi orientasi mereka Kedua adalah persepsi daerah
menjadi sekadar memperbesar PAD. mengenai kewenangan yang diberikan
Bahkan lebih serius lagi, kualitas ekonomi lebih mementingkan daerah sendiri tanpa
lokal darah sebagai inti daya saing belum adanya harmonisasi dengan daerah
juga sepenuhnya maksimal. Daerah sekitar (mengacu pada kepentingan yng
dituntut memberikan kemudahan akses lebih luas). Ketiga kerumitan pengelolaan
informasi dan pelayanan terhadap iklim hubungan kewenangan daerah dan antar
dunia usaha. Namun kenyataannya masih daerah. Keempat adanya kerjasama
banyak daerah yang belum secara antara elit birokrat dengan pelaku usaha
masksimal memenuhi harapan bagi para untuk mencari keuntungan tanpa
investor yang akan menginvestasikan memperhatikan dampak terhadap
modalnya didaerah. lingkungan dan msyarakat. Dan kelima
Dalam UU No 23 tahun 2014, politik lokal yang menganut oligarki
Otonomi daerah adalah Otonomi Daerah kekuasaan sebagai daya tawar dan bukan
adalah hak, wewenang, dan kewajiban sebgai pengawas jalannya pemerintahan3.

1 FEDEP KENDAL, 2008, Sebuah https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/0


Awal Langkah diakses dalam 6/134500469/ sejarah- otonomi-daerah-di-
http://fedepkendal.blogspot.com/2008/0 indonesia?page=all.
3/latar-belakang-memasuki-era- 3 Pandu Rangga.2018.Empat kendala penerapan

otonomi.html otonomi daerah dalam 20 tahun Reformasi


2 UU No 23 tahun 2014 diakses dalam
diakses dalam
Dengan otonomi daerah berarti masyarakat, dan kemudahan kontrol
telah memindahkan sebagian besar ke- terjadi karena adanya transparansi
wenangan yang tadinya berada di pelaksanaan. Dengan demikian,
pemerintah pusat diserahkan kepada “transparansi” merupakan suatu faktor
daerah, sehingga pemerintah daerah kunci untuk mewujudkan manajemen yang
dapat lebih cepat dalam merespon baik, karena pelayanan akan dilaksanakan
tuntutan masyarakat daerah sesuai secara jujur, taat aturan, dan bertanggung
dengan kemampuan yang dimiliki. Karena jawab4.
kewenangan membuat kebijakan (perda) Otonomi daerah yang telah
sepenuhnya menjadi wewenang daerah, mendorong secara nyata budaya
maka dengan otonomi daerah demokrasi, menumbuhkembangkan iklim
pelaksanaan tugas umum pemerintahan berkumpul dan berserikat masyarakat,
dan pembangunan akan dapat berjalan serta membuat sistem birokrasi tak lagi
lebih cepat dan lebih berkualitas. panjang dan berbelit. Dengan
Keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah dilakukannya reformasi birokrasi
sangat tergantung pada kemampuan "Masyarakat sekarang bisa berpartisipasi
keuangan daerah (PAD), sumber daya dalam pembangunan daerah.
manusia yang dimiliki daerah, serta Kewenangan pemerintah daerah pun bisa
kemampuan daerah untuk lebih luas dan aktifitas ekonomi bisa
mengembangkan segenap potensi yang bertumbuh pesat. Masyarakat juga bukan
ada di daerah Terpusatnya SDM lagi konsumen pelayanan publik, tapi
berkualitas di kota-kota besar dapat menjadi citizen yang SDM-nya harus ikut
didistribusikan ke daerah seiring dengan ditingkatkan,"5.
pelaksanaan otonomi daerah, karena Kebijakan desentralisasi dewasa
kegiatan pembangunan akan bergeser dari ini menjadi konteks lingkungan baru yang
pusat ke daerah. Yang perlu dikedepankan berpengaruh kuat terhadap iklim usaha
oleh pemerintah daerah adalah bagaimana dan daya saing nasional/lokal. Di satu sisi
pemerintah daerah mampu membangun Pemda diberikan kebijakan investasi dan
kelembagaan daerah yang kondusif, kapasitas fiskal yang kian membesar,
sehingga dapat mendesain standard serta berkesempatan luas merancang
Pelayanan Publik yang mudah, murah dan inovasi pelayanan di daerah.
cepat. Untuk menciptakan kelembagaan Dari uraian diatas maka penulis
pemerintah daerah otonom yang mumpuni tertarik membahas mengenai Bagaimana
perlu diisi oleh SDM yang kemampuannya Reformasi Birokrasi dapat menjawab
tidak diragukan, sehingga merit system tantangan pelaksanaan otonomi daerah
perlu dipraktekkan dalam pembinaan SDM untuk peningkatan kualitas SDM yang
di daerah. kreatif dan inovatif pada masa sekarang.
Otonomi daerah akan mendorong
Pemerintah Daerah agar lebih mampu METODE
membangun manajemen kelembagaan
yang baik, dan menyusun suatu standar Metode penelitian yang digunakan
pelayanan publik yang sesuai dengan peneliti dalam penelitian ini adalah
karakteristik masyarakat setempat. penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
Terselenggaranya pelayanan publik adalah penelitian yang temuannya tidak
secara baik, adalah merupakan tugas dari diperoleh melalui prosedur statistik atau
pemerintahan yang baik (good bentuk hitungan lainnya6. Jadi dalam
governance). Kepuasan masyarakat atas penelitian ini tidak akan menggunakan
mutu pelayanan oleh pemerintah, menjadi pendekatan statistik/ kuantitatif dalam
ukuran baik atau tidaknya suatu aparatur menghasilkan temuan. Serta dalam
pemerintah dalam menjalankan tugasnya. penelitian ini akan mendiskripsikan data
Kualitas pelayanan publik yang baik, yang diperoleh. sumber data dalam
adalah akibat adanya kontrol dari penelitian ini adalam menggunakan data

https://www.antaranews.com/berita/709939/empa Birokrasi Efektif dan Efisien Tercipta.dalam


t-kendala-penerapan-otonomi-daerah-dalam-20- https://humas.jatengprov.go.id/detail_berita_gu
tahun- reformasi bernur?id=2611
4 Dr. Indra Kertati.2021.Good Governence.Bahan 6 Anselm Strauss & Juliet Corbin. 2003. Dasar-

Ajar MAP. Dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Pustaka


5 Tjahjo Kumolo Dampak Otonomi Daerah,
Pelajar, hal 4.
sekunder antara lain dokumen masyarakat secara tertulis, terencana,
pemerintahan, laporan teknis, jurnal ilmiah, terdokumentasi secara rapi dan dilakukan
buku referensi, database, perpustakaan. oleh orang-orang terdidik8. Salah satu
Analisis data sekunder digunakan faktor utama yang berperan dalam
untuk memanfaatkan data lama agar perwujudan pemerintahan yang bersih dan
memunculkanpengetahuan, ide serta kepemerintahan yang baik adalah
gagasan baru. Untuk teknik pengumpulan Birokrasi. Dalam posisi dan perannya yang
data penulis menggunakan metode demikian penting dalam pengelolaan
dokumentasi Yakni dengan mengumpulan kebijakan dan pelayanan publik birokrasi
data yang dilakukan melalui pencatatan sangat menentukan efisiensi dan
dan penelaahan terhadap catatan-catatan, efektivitas penyelenggaraan pemerintahan
arsip- arsip, dokumen serta peraturan- dan pembangunan. Birokrasi merupakan
peraturan lainnya yang ada kaitannya bagian dari sistem pemerintahan. Tuntutan
dengan permasalahan yang dibahas. reformasi birokrasi bertujuan untuk
merubah stigma negatif dari birokrasi
PEMBAHASAN walaupun belum sempurna. Reformasi
Pemberian otonomi kepada birokrasi dalam tubuh birokrasi bertujuan
daerah untuk mengatur dan mengelola untuk membangun birokrat yang
daerahnya sendiri tidak lepas dari tuntutan profesional dan juga mampu beradaptasi
masyarakat akan reformasi dalam cepat dengan lingkungan. Sehingga
penyelenggaraan pemerintahan yang birokrasi dapat menjamin keterwakilan dari
bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme lembaga sosial dan masyarakat.
(KKN). Reformasi birokrasi merupakan langkah
Reformasi penyelenggaraan awal dalam implementasi penataan sistem
pemerintah dengan memberikan otonomi penyelenggaraan pemerintahan yang baik,
pada daerah dianggap menjadi salah satu efektif dan efisien, sehingga dapat
upaya untuk memutus mata rantai perilaku melayani masyarakat secara cepat, tepat,
yang menyimpang tersebut sebagai bentuk dan profesional. Perlu dilakukan reformasi
dari penyelenggaraan pemerintahan yang birokrasi pada semua sektor termasuk
baik dan bersih serta berorientasi pada sektor pelayanan public.
kemakmuran dan kesejahteraan Faktor-faktor yang bisa
masyarakat. Reformasi birokrasi menjadi mendorong timbulnya reformasi birokrasi
penting untuk dilakukan. Reformasi pemerintah adalah Adanya kebutuhan
birokrasi membutuhkan soft skill untuk melakukan perubahan dan pembaharuan;
menguatkan berbagai aturan yang telah Memahami perubahan yang terjadi di
dirumuskan oleh pemerintah7. lingkungan strategis nasional; Memahami
perubahan yang terjadi di lingkungan
Pemerintah sebagai organisasi strategis global; Memahami perubahan
sektor publik dituntut agar memiliki kinerja yang terjadi dalam paradigma manajeman
yang berorientasi pada kepentingan pemerintahan9.
masyarakat, dan mendorong pemerintah Tujuan Reformasi birokrasi adalah
untuk senantiasa tanggap akan tuntunan Pemerintahan Berbasis Kinerja.
lingkungannya dengan berupaya Penyelenggaraan pemerintahan
memberikan pelayanan terbaik secara dilaksanakan dengan berorientasi pada
transparan, akuntabel dan berkualitas, prinsip efektif, efisien, dan ekonomis;
serta adanya pembagian tugas yang baik Kinerja pemerintah difokuskan pada upaya
pada pemerintah, sehingga pelayanan untuk mewujudkan outcomes (hasil).
masyarakat dapat dilaksanakan dengan Seluruh instansi pemerintah menerapkan
sebaik-baiknya. Birokrasi menurut samin manajemen kinerja yang didukung dengan
adalah pemerintahan atau pengelolaan penerapan sistem berbasis elektronik

7 Indra Kertati Reformasi Birokrasi Dan Perilaku Globalisasi Diaksses dari


Anti Korupsi, Jurnal Media Admnistrasi ISSN : https://transformative.ub.ac.id/index.php/jtr/article
2503-1783, Volume 3 Nomor 1 Tahun 2021 . /view/22
http://jurnal.untagsmg.ac.id/index.php/MAD/articl 9 Miftah Thoha, Birokrasi dan Politik di

e/view/2710/1669 Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo


8 Samin Rumzi, Reformasi Birokrasi. Dalam
Persada, 2007), hal. 106-107.
Rohayatin Titin, 2017. Strategi Reformasi
Birokrasi Pemerintahan Daerah: Menuju Era
untuk memudahkan pengelolaan data komitmen pimpinan maupun kualitas dan
kinerja. Setiap individu pegawai memiliki moralitas dari SDM termasuk perilaku
kontribusi yang jelas terhadap kinerja unit birokrasi termasuk kinerja birokrasi,
kerja terkecil, satuan unit kerja di atasnya, banyak strategi yang sudah dicanangkan
hingga pada organisasi secara akan tetapi hasilnya belum memuaskan,
keseluruhan. Setiap instansi pemerintah, misalnya saja budaya inovasi birokrasi.
sesuai dengan tugas dan fungsinya, Untuk mengelola tatanan
secara terukur juga memiliki kontribusi pemerintahan yang baik perlu diterapkan
terhadap kinerja pemerintah secara prinsip-prinsip good governance dalam
keseluruhan10 mekanisme Pemerintahan Daerah. Good
Reformasi Birokrasi ditandai governance merupakan bagian dari desain
dengan perubahan paradigma dalam tata kelembagaan baru untuk mendorong
kelola pemerintahan yang mengarah pada proses kerjasama antara pengusaha,
8 area perubahan yaitu organisasi negara dan masyarakat untuk
kelembagaan, pengawasan, menciptakan inovasi pembangunan dan
ketatalaksanaan, SDM, pelayanan, mendorong kinerja birokrasi untuk bekerja
akuntabilitas, peraturan perundang- netral dan mengutamakan pada
undangan serta pola pikir pemerintah kepentingan publik. Inovasi dan reformasi
daerah. Dalam rangka mempercepat tata kelola pemerintahan ditujukan untuk
pencapaian hasil area perubahan meningkatkan daya saing daerah dalam
refomasi birokrasi tersebut maka manajemen Pemerintahan Daerah.
ditetapkanlah 9 (sembilan) Program Pembenahan birokrasi merupakan
Percepatan Reformasi Birokrasi. Program penggunaan wewenang untuk
percepatan digunakan oleh seluruh menerapkan ketentuan/ peraturan baru
instansi pemerintah untuk mendukung terhadap sistem pemerintahan untuk
pelakansaan refomasi birokrasi di instansi mengubah tujuan, struktur, maupun
masing-masing baik Kementerian, prosedur yang ada dengan maksud untuk
Lembaga dan Pemerintah Daerah. 9 mempermudah pencapaian tujuan
Program percepatan reformasi birokrasi pembangunan daerah. Penataan birokrasi
adalah sebagai berikut: penataan struktur atau restrukturisasi organisasi
organisasi pemerintah, penataan jumlah pemerintahan12. Penguatan SDM Aparatur
dan distribusi PNS, pengembangan sistem Negara sebagai pelaksana kebijakan
seleksi dan promosi secara terbuka, otonomi daerah dapat dilakukan dengan
peningkatan profesionalisasi PNS, cara Meningkatkan kemampuan unit yang
pengembangan sistem pemerintahan mengelola SDM ASN untuk mewujudkan
elektronik yang terintegrasi, peningkatan SDM aparatur yang kompeten dan
pelayanan publik, peningkatan integritas kompetitif, Meningkatkan penerapan
dan akuntabilitas kinerja aparatur, individu untuk meningkatkan kompetensi
peningkatan kesejahteraan pegawai SDM aparatur; meningkatkan
negeri, peningkatan efisiensi belanja profesionalitas kerja aparatur.
aparatur11. Ukuran paling nyata keberhasilan
Pembangunan aparatur negara otonomi daerah dalam kerangka kemajuan
dilakukan melalui reformasi birokrasi untuk berkebebasan dan berkemajuan adalah
meningkatkan profesionalisme aparatur inovasi. Meski diselenggarakan secara
negara dan untuk mewu judkan tata serentak, otonomi daerah tidak beroperasi
pemerintahan yang baik, baik di pusat dalam kondisi awal, beban
maupun di daerah agar mampu penyelenggaraan dan kemampuan
mendukung keberhasilan pembangunan di memproduksi hasil yang sama bagi
bidang lainnya. Persoalan utama reformasi pemerintahan daerahnya. Beberapa
birokrasi ada pada masalah Sumber Daya daerah, misalnya, dianugerahi kombinasi
Manusia (SDM) sebagai pelaksana dari alamiah menguntungkan. Namun,
birokrasi tersebut baik menyangkut beberapa daerah selain berada dalam

10 Dr. Indra Kertati.2020.Perjalanan Reformasi Reformasi Birokrasi Pemerintahan


Birokrasi di Indonesia.Bahan Ajar. Daerah: Menuju Era Globalisasi
11 Materi reformasi birokrasi. Diakses dalam Diaksses dari
https://www.pa-jakartabarat.go.id/hubungi- https://transformative.ub.ac.id/index.php/
kami/materi-rb jtr/article/view/22
12 Rohayatin Titin, 2017. Strategi
tingkat kesiapan yang rendah, mereka harus dihadapkan pada tingkat ketersediaan
modalitas yang juga minim sementara tantangan dan permasalahan yang dihadapi demikian
rumit.
Inovasi adalah syarat yang diperlukan pemerintah yang berorientasi kepada hasil dan
kinerja (goal oriented). Menilai kemajuan otonomi dalam ukuran inovasi berarti menilai seberapa
jauh kebebasan yang dimiliki daerah mampu mendorong munculnya program, kebijakan serta
gagasan lokal yang cerdas, khas dan genuine dalam mensiasati setiap bentuk keterbatasan atau
mengoptimalkan setiap bentuk keunggulan daerah yang dimiliki.
Dengan hadirnya otonomi daerah banyak kabupaten/kota di Jawa Timur mampu menonjol diri
sampai ke kancah nasional. Kota Surabaya dikenal dengan inovasinya dibidang digital dan
menjadi cyber city. Banyuwangi hadir dengan banyaknya inovasi disektor pelayanan publik. Kota
Batu muncul karena keberhasilan city brandingnya melalui Kota Wisata Batu. Jember menjadi
populer di dunia internasional karena Jember Fashion Carnival13.
Dalam konteks ini, inovasi menemukan arti penting. Inovasi bukan saja nama lain dari
kearifan dan kejeniusan lokal yang terlembaga. Dalam setiap inovasi, terpendam senantiasa
kreativitas. Jika terobosan mencerminkan kemajuan, kreativitas mencerminkan kebebasan.
Inovasi tidak sekedar inisiatif, inovasi adalah sebuah terobosan. Jika inisiatif menggambarkan
suatu prakarsa awal yang jeli, terobosan menggambarkan paduan kreativitas dan kecerdasan
untuk keluar dari kebuntuan. Entah itu kebuntuankarena keterbatasan sarana atau kebuntuan
karena kecenderungan mengupayakan segala sesuatu secara biasa-biasa saja. Pada gilirannya,
betapa pun bagus sebuah inovasi, ia tidak akan berguna jika tidak bermakna strategis, berpotensi
produktif serta memberi efek sinambung.

SIMPULAN

Otonomi daerah sebagai salah satu mekanisme dalam penyelenggaraan


pemerintahan, didasarkan atas beberapa pertimbangan, antara lain pentingnya keterbukaan,
pemberdayaan, membawa konsekuensi logis bagi birokrasi untuk mereformasi diri menjadi
organisasi birokrasi yang mampu memberikan pelayanan publik secara efektif dan efisien
kepada masyarakat, salah satunya jika strukturnya lebih terdesentralisasi dari pada
tersentralisasi. Struktur yang desentralistis diharapkan akan lebih mudah mengantisipasi
kebutuhan dan kepentingan yang diperlukan oleh masyarakat, sehingga dengan cepat birokrasi
dapat menyediakan pelayanannya sesuai yang diharapkan masyarakat.
Peningkatan kualitas SDM (baik itu birokrat maupun warganya) mutlak dilakukan untuk
menjawab tantangan otonomi daerah saat ini. Inovasi adalah syarat yang diperlukan
pemerintah yang berorientasi kepada hasil dan kinerja (goal oriented). Menilai kemajuan
otonomi dalam ukuran inovasi berarti menilai seberapa jauh kebebasan yang dimiliki daerah
mampu mendorong munculnya program, kebijakan serta gagasan lokal yang cerdas, khas dan
genuine dalam mensiasati setiap bentuk keterbatasan atau mengoptimalkan setiap bentuk
keunggulan daerah yang dimiliki.

DAFTAR PUSTAKA

Anselm Strauss & Juliet Corbin. 2003. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar
FEDEP KENDAL, 2008, Sebuah Awal
Langkah diakses dalam http://fedepkendal.blogspot.com/2008/03/ latar-belakang-memasuki-
era- otonomi.html
Indra Kertati Reformasi Birokrasi Dan Perilaku Anti Korupsi, Jurnal Media Admnistrasi ISSN :
2503-1783, Volume 3
Nomor 1 Tahun 2021 . http://jurnal.untagsmg.ac.id/index.php/MA D/article/view/2710/1669
Pandu Rangga.2018.Empat kendala penerapan otonomi daerah dalam 20 tahun Reformasi
diakses dalam
https://www.antaranews.com/berita/709939/ empat-kendala-penerapan-otonomi- daerah- dalam-
20-tahun-reformasi
Samin Rumzi. (2011). Reformasi Birokrasi.

dua-dekade-pasca-reformasi/
Jurnal Fisip Umrah Volume 2 Nomor 2
dalam Rohayatin Titin, 2017. Strategi
Reformasi Birokrasi Pemerintahan
Daerah: Menuju Era Globalisasi
Diaksses dari
https://transformative.ub.ac.id/index.php/j
tr/article/view/22
Thoha, Miftah, Dimensi Prima Administrasi
Negara, Pustaka Jaya, Jakarta, 200
Tjahjo Kumolo Dampak Otonomi Daerah,
Birokrasi Efektif dan Efisien Tercipta.
dalam
https://humas.jatengprov.go.id/detail_beri
ta_gubernur?id=2611
UU No 23 tahun 2014 diakses dalam
https://www.kompas.com/skola/read/202
0/02/06/134500469/ sejarah- otonomi-
daerah-di-indonesia?page=all.
Materi reformasi birokrasi. Diakses dalam
https://www.pajakartabarat.go.id/hubungi
-kami/materi-rb
Dr. Indra Kertati.2021.Good Governence.
Bahan Ajar MAP.
Dr. Indra Kertati.2020.Perjalanan Reformasi
Birokrasi di Indonesia.Bahan Ajar.

Anda mungkin juga menyukai