Anda di halaman 1dari 3

• Teks Editorial Pendidikan

Penerapan Kebijakan Full Day School

Pengenalan Isu (Tesis)


Beberapa tahun terakhir kita mendengar tren baru dalam dunia pendidikan, yaitu full day
school. Beberapa sekolah yang menerapkan sistem ini, memiliki jam berangkat 06.30 pagi
dan diakhiri pukul 16.00. Harapannya yaitu agar siswa meningkatkan prestasi dalam bidang
akademik.
Dalam sistem full day school, anak-anak akan mendapatkan pendidikan karakter dan
sumber pengetahuan yang luas. Selain itu, full day school dinilai dapat mengurangi kenakalan
remaja. Sebab anak akan lebih lama dalam pantauan sekolah, dan mengurangi aktivitas yang
kurang bermanfaat.
Penyampaian Pendapat (Argumen)
Tak semua pihak setuju dengan program full day school ini. Mereka yang tidak setuju
kebanyakan mempersoalkan anak akan kehilangan waktu bersosialisasi. Namun, sebenarnya
anak akan tetap bersosialisasi di lingkungan sekolahnya, yaitu dengan teman-teman satu
sekolah. Tidak menutup kemungkinan sepulang sekolah, si anak masih bisa bersosialisasi
dilingkungan tempat tinggal dan lingkungan keluarga.
Jika membandingkan manfaat, khususnya di jaman sekarang yang marak akan kenakalan
remaja, dan penyalahgunaan narkoba, full day school menjadi salah satu alternatif yang dapat
menanggulanginya. Anak akan lebih banyak dalam pengawasan dalam pergaulan sehari-hari.
Manfaat lain yang bisa didapatkan, khususnya bagi para wali murid adalah, tidak perlu
bingung mencari tempat les atau tambahan pelajaran. Karena semua sudah diajarkan
disekolah secara sistematis. Tak hanya soal pelajaran, soal soft skill para siswa akan dibekali
melalui ekstra kurikuler dan keorganisasian.
Penegasan
Meskipun banyak memiliki manfaat positif, banyak juga yang mengeluhkan efek dari full
day school, seperti anak menjadi kelelahan dan kurang fokus, hingga prestasi yang biasa-
biasa saja setelah mengikuti program full day school dan lain-lain. Sebaiknya kita
menimbang seperti apa dampak positif full day school dan seperti apa dampak negatifnya.
Lebih banyak yang mana? Hal tersebut dapat dipertimbangkan kembali oleh para wali murid
dan siswa-siswi tersendiri.
• Teks Editorial Pendidikan
Penerapan Kebijakan Full Day School

Beberapa tahun terakhir kita mendengar tren baru dalam dunia pendidikan, yaitu full day
school. Beberapa sekolah yang menerapkan sistem ini, memiliki jam berangkat 06.30 pagi
dan diakhiri pukul 16.00. Harapannya yaitu agar siswa meningkatkan prestasi dalam bidang
akademik.
Dalam sistem full day school, anak-anak akan mendapatkan pendidikan karakter dan
sumber pengetahuan yang luas. Selain itu, full day school dinilai dapat mengurangi kenakalan
remaja. Sebab anak akan lebih lama dalam pantauan sekolah, dan mengurangi aktivitas yang
kurang bermanfaat.
Tak semua pihak setuju dengan program full day school ini. Mereka yang tidak setuju
kebanyakan mempersoalkan anak akan kehilangan waktu bersosialisasi. Namun, sebenarnya
anak akan tetap bersosialisasi di lingkungan sekolahnya, yaitu dengan teman-teman satu
sekolah. Tidak menutup kemungkinan sepulang sekolah, si anak masih bisa bersosialisasi
dilingkungan tempat tinggal dan lingkungan keluarga.
Jika membandingkan manfaat, khususnya di jaman sekarang yang marak akan kenakalan
remaja, dan penyalahgunaan narkoba, full day school menjadi salah satu alternatif yang dapat
menanggulanginya. Anak akan lebih banyak dalam pengawasan dalam pergaulan sehari-hari.
Manfaat lain yang bisa didapatkan, khususnya bagi para wali murid adalah, tidak perlu
bingung mencari tempat les atau tambahan pelajaran. Karena semua sudah diajarkan
disekolah secara sistematis. Tak hanya soal pelajaran, soal soft skill para siswa akan dibekali
melalui ekstra kurikuler dan keorganisasian.
Meskipun banyak memiliki manfaat positif, banyak juga yang mengeluhkan efek dari full
day school, seperti anak menjadi kelelahan dan kurang fokus, hingga prestasi yang biasa-
biasa saja setelah mengikuti program full day school dan lain-lain. Sebaiknya kita
menimbang seperti apa dampak positif full day school dan seperti apa dampak negatifnya.
Lebih banyak yang mana? Hal tersebut dapat dipertimbangkan kembali oleh para wali murid
dan siswa-siswi tersendiri.
Struktur teks Paragraf ke-
Pengenalan isu 1,2
Penyampaian pendapat/argumen 3,4, dan 5
Penegasan 6

Anda mungkin juga menyukai