Anda di halaman 1dari 6

ISTI'DAL;.Jurnal Srucli Hul<urm lslur, \'o1. 3, 1.\o.

1 anuariJuni 2016、 ISSN:2356´ O150

ESENSI HUKUM DAN KttDILAN MASYARAKAT;


STUDIKASUS TAMBANG PASIR BESI DIDESA BANDUNGHARJO
layadina RohΠ La bllusfiroh
Univcrsitas ∼lslam Nahdlatul Ulama(UNISNU)Jepara
王m■ 1ll llnayadinar(Dyahoo.cOm

Abstract
The aim of this article is to consider academically abour a portrait of
law enforcement in Jepara especially in cases of mining. The 1aw
enforcement has not been able to bring justice to the community .
Many cases have legally been complered but they leave newproblems
in community that give restlessness and even a social upheaval.
Therefore, based on mandate of constitution, the new justice power
intimates that the judge musr consider the essenrial aspect;f rhe
iiving law and also the sense of jusrice. This means the culrural
character of the community must be considered during the
completion process in the court. In the Qur'an, the word "fair,, is
Keywords repeated 28 times in many forms areMashdar,Fiilmadz.,Mudlore', and
Justice,Ldw, Amar. The word repetitions in Al-Qur an often impress the urgency of
IronsandMine. a theme or a specific word in life. This shows how important a sense
Keadilan,Huhum of justice is applied in every side of 1ife. Thus, the policy taken by
TambangPasir Besi leaders must be associated with the people's interests.

Abstrak
Artikel ini bertujuan unruk menimbang secara akademis potret
penegakan hukum khususnya yang berlangsung di Kabupaten
Jepara dalam kasus-kasus penambangan. penegakan hukum 6elum
mampu menghadirkan keadilan pada masyarakat (bringlngjustice to the
people)- Banyak kasus yang secara legai formal telah ielesai namun
menyisakan masalah baru dalam masyarakar yang berujung pada
keresahan bahkan gejolak sosial. oleh karena iru sesuii amanat
]Jldang-lndang, kekuasaan Kehakiman terbaru mengisyaratkan
bahwa hakim harus memperhatikan aspek esensi dari hukum yang
hidup dan rasa keadilan masyarakat. ini berarri karakter budayi
masyarakat harus diperhatikan selama proses penyelesaian perkara
di pengadilan. Dalam AI- Qur' an kara "adil" diuling seb anyak- 2 g kali
dalam benrukMashdar, F iil maddMudlar i', mauprn Amat.pengulangan
kata dalam al Qur'an seringkali mengesankan urgensi tem uit^ukutu
tertentu dalam kehidupan. Ini menunjukkan betapa penringnya rasa
adil ini diterapkan dalam seriap lini kehidupun. lrt^ki, sudah
semestinya kebijakan pemimpin, harus dikaitkan dengan
Kepentingan Rakyat,

うD

Mの こlα
iilld Rdみ ,1(〕 λf11,illθ hi EScnsi Hul(um Dan Kcadilanヽ .1■ s).RTakat 1 54

Pendahuluan dua bulan kemudian tepatnya pada tanggal


Pada tahun 2012, masyarakat Jepara 30 April 2012 warga unjuk rasa di kantor
disuguhi pemberitaan media massa tentang Petinggi dipicu oleh dimulainya aktivitas
kon{lik pertambangan Pasir Besi. Terakhir penambangan -tanpa persetujuan warga-
pada tanggal 3 Septemb er 2}l2ratusan warga yang kemudian berakhir dengan aksi
dari Bandungharjo, Banl-umanis, Ujungwatu pengrusakan banp5unan pengolahan pasir
dan Balong unjuk rasa di depan Pendopo besi CV. GMN. Warga menilai aksi ini
Kabupaten menolak penambangan pasir besi mungkin tidak akan terjadi manakala
di wiiayahnya. Kon{lik ini menyeret 15 orang Pemerintah (Desa hingga Kabupaten) secara
warga berurusan dengan hukum yang yang cepat merespon aspirasiwarga pada satu sisi,
hingga kini masih diproses di Pangadilan dan perusahaan tidak memaksakan
NegeriJepara. kehendak pada sisi yang lain.
Konflik melibatkan riga pihak yaitu Menurut warga, sejak konflik
perusahaan penambangan yaitu; CV. Guci mengemuka akhlr tahun 20It yang ditandai
Mas Nusantara (GMN), pemerintah daerah dengan penambangan pasir besi dilakukan
dan warga masyarakat Desa Bandungharjo. secara liar, hingga muncul aksi pengrusakan
Sebagaimana diberitakan bahwa sejak tahun akhir bulan April 2012, belum tampak peran
2008 CV. GMN telah mengantongi ijin serius pemerintah. Pemerintah terutama di
penambangan dari Bupati Jepara wakru im tingkat Desa dan Kecamatan Donorojo
dengan luasan lahan 14,4 Ha di wilayah terkesan tertutup dan tidak peduli.
Dusun Bantunan Bandungharjo. Menurut Sementara para pemimpin tingkat
Badan Lingkungan Hidup dan ESDM ijin iru Kabupaten mulai tergerak setelah warga
dikeluarkan karena semua persyaratan sudah ngamuh (meminjam bahasa harian Wawasan
dipenuhi pihak perusahaan termasuk di pada tanggal I Mei 2012), dengan meminta
dalamnya Upaya Pengelolaan Lingkungan pihak perusahaan untuk menghentikan
Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan aktivitas penambangannya.
Hidup (UKL-UPL) dengan rentang masa Pemerintah berpandangan bahwa
perijinan 5 tahun. Manakala ijin sudah penambangan terjadi karena perangkat
fikantongi maka menjadi urusan Perusahaan perijinan telah dilengkapi pihak penambang
untuk berkomunikasi dengan warga pemilik sesuai dengan prosedur yang ada. Sisi lain
lahan. Sementara tugas pemerintah hanya menurut pemerintah menirikberatkan pada
menfasilitasi perusahaan dengan warga sisi positif penambangan, yaitu keuntungan
setelah ijin penambangan dikeluarkan. ekonomis dari pajak dan retribusi yang
Dalam acara audiensi antara warga, diterima oleh Pemerintah Daerah. Warga
pihak perusahaan bersama Setda pada juga akan menerima dampak berupa
tanggal 2t Februari 20L2 disepakari agar terbukanya lahan pekerjaan diarea
pihak CV. GMN berkomunikasi dengan penambangan. Namun warga juga memiliki
warga pemilik lahan dan warga yang akan dasar penolakan bahwa aktivitas
terkena dampak penambangan pasir besi penambangan pasi besi harus
secara langsung. Audiensi ini karena mempertimbangkan beberapa hal berikut:
sebelumnya warga pemilik lahan dan warga Pertdma, penambangan mengancam
yang akan terkena dampak tidak pernah wilayah pemukiman warga dusun Mulyorejo
dilibatkan dalam rangkaian pertemuan di yang selama ini sudah terkena abrasi pantai.
Kantor Petinggi Desa Bandungharjo. Tindak Warga berkeyakinan bahwa rumah-rumah
lanjut audiensi digelarlah pertemuan dengan mereka segera akan tenggelam manakala
\ /arga bertempat di TPI Dusun Mulyorejo penambangan pasir besi selesai dieksploitasi
Bandungharjo. mengingat selama ini pasir besi berguna
Audiensi ini dihadiri oleh pihak CV. menahan arus laut karena unsur berat yang
GMN, Camat dan Koramil Donorojo, dan dikandungnya.
warga, yang ternyata berakhir penolakan dari Kedua, warga dusun Bantunan selaku
warga pada tanggal29 Februai2)l2. Selang pemilik lahan menilai penambangan akan

ISTI'DAL;Jurnal Srudi Hukum Islam, Vol. 3, No. lJanuari-Juni 2016,ISSN: 2356-0i50


55 I N,faladinttRahnto \irrs/ir-ol: }-scr-isr Hukum Dan Kcaclilirn \,Ias_varirkar

merusak kesuburan lahan-lahan mereka, itu dengan kata lain posisi \\/arga sangat
merusak sarana dan prasana desa. Ketiga, lemah dimata perangkar hukum ),ang
mengancam ekosistem darat dan ekosistem berkaitan dengan perijinan penambangan
pesisir pantai termasuk biota laut akan pasirbesi.
tercemar karena limbah yang ditimbulkan Dalam kerangka hukum nasional
dari alat-alat berat dan mesin pengolah pasir partisipasi warga sudah diarur dalam
besi. Keempar, aktivitas penambangan telah Undang Undang Nomor 4 Tahun 2009
menggangu ketentraman kehidupan warga tentang Pertambangan Mineral dan
Desa Bandungharjo. Kelima,hak warga untuk Barubara. Di situ dengan tegas mengatakan
melindungi kelangsungan ekosistem darat bahwa kegiatan penambangan harus
dan laut serta kawasan pesisir bermusyawarah dengan masyarakat yang
dilingkungannya. akan terkena dampak. Partisipasi warga juga
Dari potret konflik penambangan sangat jelas diatur dalam Undang-Undang
pasir besi di atas dapat dianalisis beberapa Nomor 27 tentang Lingkungan Hidup. Secara
hal, y angp ert am a ;b agarmana p osisi warga dan filosofis partisipasi bahkan dari kelompok
pihak-pihak yang terlibat dari segi esensi masyarakat yang lemah mesti mendaparkan
hukum, dan sejauh mana keadilan bagi perlakuan yang setara. Sebagaimana
mereka yang terlibat dalam kerangka ditemukan dalam pemikiran Hobbes, John
konseprual. Kedua,hubungan hak-hak rakyat Locke, Grotius. Grotius berpendapar bahwa
atas Negara yang secara teoritis historis hukum ada karena suatu kontrak atau
menjadi dasar diperlukannya sebuah Negara. perjanjian, karena manusia adalah makhluk
Pada bagian akhir rulisan sedikir disinggung sosial, sehingga menginginkan hidup
bagaimana agama membicarakan tema bermasyarakat.
keadilan. Diharapkan dari sini kita dapat Terjadinya konflik penambangan itu
menimbang secara akademis potret sendiri sejak dulu kala sudah dianrisipasi
penegakan hukum khususnya yang oleh para pemikir klasik dalam tinjauan yang
berlangsung di Kabupaten Jepara dalam eksistensial dari diri manusia, bahwa hukum
kasus-kasus penambangan. bertujuan untuk menciptakan ketertiban dan
keamanan. Menurut Thomas Hobbes, tanpa
EsensidanFungsiHukum hukum manusia akan menjadi serigala bagi
Posisi warga masyarakat dalam kasus manusia lain ftomo homini lupus). Dalam
pasir besi di atas menujukkan bahwa warga kondisi narural, manusia adalah serigala bagi
terkesan menjadi objek hukum karena ridak manusia lain. Jika ingin rercipta keadilan,
dilibatkan dalam proses sosialisasi adanya harus ada peraturan. Untuk itu diperlukan
penambangan. Padahal secara normatif- negara.
teoritis, hukum berfungsi melayani Gagasan mengenai negara dan hukum
kebutuhan keadilan dalam masyarakar. sebagai pelindung hak-hak kodrat rakyar
Sebagaimana Socrates menyatakan bahwa disampaikan juga oleh pemikir Inggris,John
hakikat hukum adalah keadilan. Plaro Locke. Ia mendasarkan teorinya pada
menggagas suatu tatanan di mana hanya keadaan manusia yang naturalis, yaitu
kepentingan publik yang diuramakan, yairu masyarakat yang penuh keteraturan.
partisipasi semua orang dalam gagasan Keadaan ini terjadi karena dalam keadaan
keadilan (Bertens, 1999). naturalis tidak ada hak-hak manusia yang
Dari konsep ini apa yang dilakukan dilanggar. Negara dan hukum berfungsl
oleh Pemerintah Daerah dan perusahaan unruk melindungi hak milik, hak hidup, dan
terkesan jauh menyimpang dari ideal hukum kebebasan. Gagasan Locke inilah yang
karena tidak menjadikan warga masyarakat menjadi cikal bakal konsep Hak Azasi
sebagai subjek hukum sehingga posisinya Manusia. Di sisi lain, konsep Locke berbeda
jauh dari keadilan. Kata kunci keadilan dan dengan Hobbes yang menggambarkan
partisipasi nampaknya tidak diperoleh warga keadaan manusia naturalis dalam keadaan
masyarakat dalam penambangan pasir besi saling memangsa (disorder). Berbeda lagi

ISTI'DAL;Jurnal Srudi Hukum Islam, vol. 3, No. lJanuariJuni 2016,ISSN: 2356-0150


λfa)α dind Rα ん帰1()A IIィ 、
アii t)力 iEscnsi Hukum Dan l(cadilanヽ las)・ arakat 56

M) pemikir
dengan pemikiran Cicero (300 berpendapat bahwa hukum sebagai kontroi
zaman Romawi Kuno, hukum merupakan sosial dapat diorientasikan pada perubahan
keharusan rasio manusia yangjuga rasio iiahi. masyarakat yang dikehendaki. Kontrol sosial
Jadi hukum merupakan kearusan kehendak yang dimaksud di sini adaiah penertiban
ilahi bagi manusia agar hidup aman dan (ordering), penyeimbang (balancing), dan
damai. katalisator.
Pemikiran yang lebih eksplisit Sebetulnya cukup banyak perangkat
mengenai hukum dan negara sebagai perundang-undangan yang bisa dijadikan
pelindung h ak azasirakyatnya dikemukakan dasar melihat problem pertambangan ini,
oleh Immanuel Kant. Menurutnya, manusia yaitu Undang-Undang No. 27 Tahun 2007
merupakan makhluk berakal dan Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
berkehendak bebas. Negara dalam hal ini Pulau-Pulau Kecil, serta Undang-Undang
diwakili pemerintah harus menjamin Nomor 32 Tentang Perlindungan dan
kedudukan hukum individu yang sama dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dalam
tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang Undang-Undang itu diatur prinsip dan
(Arimanto, 2009: 10-12). tujuan pengelolaan pesisir harus berdasarkan
Dalam konflik pasir besl, Pemerintah prinsip keberlanjutan (susrainability),
selalu mendasarkan petimbangannya pada keterbukaan, keadilan, peran serta
regulasi teknis yang mengatur perijinan masyarakat dan seterusnya. Dijelaskan
penambangan. Sebagai pelaksana hukum, bagaimana Pemerintah Daerah perlu
pertimbangan ini ada benarnya bila dihhat membuat rencana strategis atas pengeiolaan
semata secara normatif-yuridis. Namun bersama masyarakat yang dikenal dengan
sering kali salah kaprah bila dlihat dari sisi Rencana Aksi Pengelolaan Wilayah Pesisir.
perrimbangan esensi hukum dan keadilan, Sama halnya dengan pengelolaan lingkungan
Rumusan keadilan yang dianut beberapa hidup. Dalam Undang-Undang sudah diatur
negara sosialis misalnya, "from each according to bagaimana pengelolaan lingkungan hidup
his ability, to each according to his needs" (dari harus berdasarkan asas kehati-hatian,
setiap orang sesuai dengan kemampuannya keanekaragaman hayati, kearifan local, dan
kepada setiap orang sesuai dengan partisipasi. Di sana juga ditetapkan
kebutuhannya). Menarik juga rumusan bagaimana Pemerintah harus memiliki
keadilan menurut John Rar,vls dalam Rencana Perlindungan dan Pengelolaan
tulisannya tentang A
Theory oJ Justice. Ia Lingkungan Hidup yang melibatkan
menyatakan bahwa kebebasan individu bisa masyarakat, termasuk memuat resolusi
digabungkan dengan pembagian yang konflik di luar pengadilan.
merata. Keadilan adalah kebajikan pertama Menyrnggung kembali teori Roscoe
dari institusi sosial seperti kebenaran pada Pound, Prof. Mardjono Reksodipuro (2009),
sistem berpikir (Rawls, 1999: 68). Teori telah memberikan catatan kritis datram
Rawls ini menegaskan bahwa semua harus bukunya, Merry elarasltan P emb aharuan Hukum.
mendapatkan akses yang sama terhadap Isi catatan tersebut antara lain menyebutkan
keadilan. bahwa hukum bukan alat untuk mencapai
Salah satu pertimbangan Pemerintah tujuan kebijakan negara melainkan asas
Daerah yang lain adalah bahwa aktivitas hukum dan rasa keadilan yang menjadi
penambangan diperlukan sebagai salah saru tujuan kebijakan negara. Ia juga berpendapat,
cara untuk meningkatkan pendapatan seringkali terjadi kerancuan pemahaman
daerah. Ini berarti perangkat hukum yang yang menyamakan antara rule of law
mengatur penambangan diletakkan sebagai (supremasi hukum) dengan rule by law
bagian dari skenario pembangunan (social (peraturan hukum). Keduanya berbeda, di
englneering). Justifikasi atas argumentasi ini mana yang terakhir merupakan ejawantah
bisa kita dapatkan dalam gagasan Roscoe dari kebijakan @olicies) yang hampir selalu
Pound tentang hukum sebagai alat rekayasa berisi kepentingan politik. Oleh karena itu,
sosial atau d tool of social engineering. la menurut Prof. Mardjono Reksodipuro,

ISTI'DAL;Jurnal studi Hukum Islam, Vol. 3, No. lJanuariJuni 2016,ISSN: 2356-0150


57 l N4 q, adin a Rahmo M usfi r.olr ; E scn s i }luku m Dair Keaciilan ivl a.sl,arakar

dewasa ini banyak dikeluhkan maraknya kesimpulan bahwa dalam porret kasus pasir
undang-undang, peraturan (pusat maupun besi tersebut menujukkan bahrn a warga
daerah) yang melawan semangat keadilan. terkesan menjadi objek hukum karena tidak
Aturan tersebut banyak mengakomodasi diiibatkan dalam proses sosialisasi adanya
kepentingan dan kekuasaan tertentu, yang penambangan. Padahal secara normatif-
sering mengatasnamakan investasi dan teoritis, hukum berfungsi melayani
pertumbuhan ekonomi. kebutuhan keadiian daiam masyarakat.
Sedangkan apa yang dilakukan oleh
Keadilan dalam Kacamata Agama Pemerintah Daerah dan perusahaan terkesan
Bicara keadilan dalam konflik jauh menyimpang dari ideal hukum karena
penambangan pasir besi berarti bicara tidak menjadikan warga masyarakat sebagai
tentang tujuan fundamental dibenruknya subjek hukum sehingga posisinya jauh dari
hukum serta inti ajaran-ajaran agama. Tak keadilan. Kata kunci keadilan dan partisipasi
kurang 28 kali kata 'adil' diulang dalam al nampaknya tidak diperoleh warga
Qur an dalam berbagai benruk (Mashdar, Fiil masyarakat dalam penambangan pasir besi
madfl, Mudlore', Amar) (Baqi, 1992: 569-5Z0). itu dengan kata lain posisi warga sangat
Pengulangan kata daiam al-Qur'an seringkali lemah dimata perangkat hukum yang
mengesankan urgensi tema atau kata berkaitan dengan perijinan penambangan
tertentu dalam kehidupan. Al'adl menurur pasirbesi.
ibn Al Mandzur (2003: 5i4-516), adalah Kebilakan pemimpin semesrinya
"sesuatu yang menempati dalam jiwa bahwa harus dikaitkan dengan Kepentingan Rakyar,
ia lurus, memutuskan dengan benar". atau dalam istilah ushul t'iqh dikenal dengan
Bahkan ada ungkapan menarik dari istilah Tasharrut'ul imam 'ala ar-ra'iyyah
W ahbah Zuhaily dala m t at' sir alw a sith: mdnuuthun b il ma slahah. Oleh karena iru, s e su ai
"Belum ada agama selain agama Islam amanat Undang-undang, kekuasaan
yang menekankan pentingnya Kehakiman terbaru mengisyaratkan bahwa
bersikap adil dalam segala lini hakim harus memperhatikan aspek esensi
kehidupan, seperti keadilan dalam dari hukum yung fudr.p dan rasa keadilan
transaksi, persidangan, persaksian, masyarakat. Ini berarti karakter budaya
bahkan berlaku adil terhadap musuh masyarakat harus diperhatikan selama
sekalipun. Karena keadilan proses penyelesaian perkara di pengadilan.
merupakan pilar penyangga
kehidupan masyarakat. Kebahagiaan DAFTARPUSTAKA
individu dan masyarakat takkan A1Mishry, Ibn Mandzur al Anshori al Ifriqy,
tercapai tanpa tegaknya keadilan" 2003,Lisan al' Arab,Beirut: Dar al Kutb
(Zuhaiy,t.th.:265). alllmiyah.
Arinanro, Satya (ed.), 2009,Memahami Hukuim;
Perlu selalu kita ingat bahwa Dari konstruksi sampai Implementasi,
kita hidup di zaman reformasi di
sekarang
Jakarta: Rajawali Press.
mana keadilan dan law int'orcement harus Baqi, Muhammad Fuad Abdul,lg92. Mu'jam
ditegakkan. Bukan zamannya iagi Muf ahr as Li Alt'adz al Qu| an, Beiru t : D ar
memenangkan saru pihak dan mengalahkan alFikr,Cet. ke-3.
pihak lain. Diujung tulisan ini kaml kutipkan, Bertens, K.,1999, Sejarah Filsafat yundni,
salah saru kaidah ushul t'iqh bahwa sudah Yogyakarta:Kanisius.
semestinya kebijakan pemimpin, harus Hamidjojo, Budiono Kusumo, 1999, Ketertib an
dikaitkan dengan Kepentingan Rakyat Y ang Adil, J akarta: Grasindo.
(T ash arrut'ul imam' al a ar - r a' ry y ah m anuuthun b il Rahardjo, Satjipto, 2006, Huhum dalam Jagad
maslahah). UKI Press.
Ket ertib an, Jakarra:
Rawls, John, 1999, A Theory of Justice,
Kesimpulan Cambridge, MA: Harvard University
Dari uraian di atas dapat diambil Press.

ISTI'DAL;Jurnal Studi Hukum Islam, Vol. 3, No. lJanuariJuni 2016, ISSN: 2356-0150
AI`り adin(l Rα httθ イチ
ヽ ilk)力 :ISensi Hukulll Da1l Kcadilan Mas、
lfド t5S
'aralく ■

Rc k socl ipuro, N4 a rdj ono, 2 00 9, "N'lcrtlela r.a,s lrai i

Pembaharuan Hulittm". t.tp.: Konrisi


HukumN:rsional.
Scrcbroto, Soetirndyo Wignjo, 2008, Hulitutt
dalam Nlasyarakat, Surabary;r: B:ly,u
ir,4edia Publishing.
Zr-rhai\,, \\zahbah, 2000, Tat'sir al Wasith,
Beirtit: Dar al Fikr.

ISTI'DAL;Jurnal Studi Hukum Islam, Vol. 3, No. lJanuari-Juni 20t6,ISSN: 2356-0150

Anda mungkin juga menyukai