Anda di halaman 1dari 4

RESENSI BUKU Oleh

MAHADWIJOSATRIO HENDRAPUTRA -
XID (16)

1. Judul Buku: SOEKARNO INDONESIA MENGGUGAT Pembelaan dihadapan


Pengadilan Kolonial.
2. Penulis Buku Tahun Terbit: Soekarno, Tahun 1951. Dicetak ulang oleh penerbit ARTI
BUMI INTARAN, disunting oleh Mujib Hermani, dicetak Februari tahun 2012

3. Tebal (jumlah halaman): 240 halaman

A. Kelebihan Buku

Buku Soekarno Indonesia Menggugat: Pembelaan dihadapan Pengadilan


Kolonial yang dicetak pada tahun 2012 oleh Penerbit ARTI BUMI INTARAN
merupakan buku yang dicetak ulang dari buku asli Indonesia Menggugat yang
diterbitkan pada tahun 1951. Buku ini berisi pidato yang disampaikan oleh Soekarno
pada persidangan di Lanraad, Bandung pada tahun 1930. Soekarno dan tiga rekannya,
yakni Gatot Mangkuprajat, Maskun, dan Supriadinata yang tergabung dalam
Persatuan Nasional Indonesia (PNI), dituding ingin menggulingkan pemerintahan
Hindia Belanda. Di balik jeruji besi, Soekarno mengarang dan menulis pidatonya
sendiri. Isi pidato pengadilan Indonesia menyangkut situasi politik internasional dan
kehancuran masyarakat Indonesia selama kolonialisme. Pidato defensif ini kemudian
menjadi sebuah dokumen politik melawan kolonialisme dan imperialisme.

Buku ini memiliki tujuh bagian pembahasan, yang pertama merupakan sebuah
prolog tentang Soekarno sebagai Bapak Bangsa dan Revolusi Indonesia. Bagian
kedua sudah masuk ke dalam bagian pidato, yang berisi pendahuluan yang dibacakan
Soekarno di Lanraad. Bagian ketiga berisi tentang pandangan Soekarno mengenai
imperialisme dan kapitalisme. Bagian keempat berisi tentang bagaimana pengaruh
imperialisme di Indonesia. Bagian kelima berisi tentang lahirnya pergerakan di
Indonesia. Menurut Soekarno, pergerakan ini timbul dari penderitaan penderitaan
yang tidak terhitung banyaknya oleh pemerintah kolonial. Bagian keenam, berisi
tentang Partai Nasional Indonesia. Partai Nasional Indonesia Partai Nasional
Indonesia memiliki azas “Partai Nasional Indonesia berkeyakinan, bahwa syarat yang
amat penting untuk pembaikan kembali semua susunan pergaulan hidup Indonesia itu,
ialah kemerdekaan nasional. Oleh karena itu, maka semua bangsa Indonesia terutama
haruslah ditujukan ke arah kemerdekaan nasional itu.” Menurut Soekarno, Partai
Nasional Indonesia ingin melihat Indonesia mencapai pemerintahan nasional,
mencapai hak untuk mengadakan undang undang sendiri, dan mengadakan
pemerintahan sendiri. Bukan sebuah pemberontakan. Bagian ketujuh, Soekarno
menyimpulkan bahwa pidato sebelumnya bukanlah sebuah propaganda, namun hanya
untuk menunjukkan kepada para hadirin azas dan sifat PNI kepada para hadirin
sidang.

Beberapa kelebihan Buku Soekarno Indonesia Menggugat Pembelaan dihadapan


Kolonial, yakni:

1. Sejarah Perjuangan Indonesia: Buku ini merupakan saksi sejarah


perjuangan Bangsa Indonesia melawan pemerintahan kolonial Belanda pada
masa lalu. Buku ini menjadi bukti bahwa para pahlawan sudah
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sejak lama dan memiliki sejarah
yang panjang dalam memperjuangkan hak dan kebebasan terlepas dari
belenggu penjajahan kolonial.
2. Gaya Penulisan: Soekarno memiliki gaya penulisan yang sangat menginspirasi
dan memukau. Ia mampu mengemukakan argumen dengan lugas serta
memberikan inspirasi bagi para pembaca untuk mengembangkan semangat
nasionalisme dan kebanggaan sebagai rakyat Indonesia.
3. Wawasan politik: Buku ini memberikan wawasan politik dan sejarah
bagaimana Belanda menindas rakyat Indonesia dan bagaimana rakyat
Indonesia bertarung melawan penindasan tersebut.
4. Inspirasi: Buku ini memberikan inspirasi bagi generasi selanjutnya dalam
mempertahankan dan membangun kemerdekaan Indonesia.

B. Kelemahan Buku

Buku Indonesia Menggugat Pembelaan dihadapan Pengadilan Kolonial


merupakan salah satu karya dari Soekarno, Presiden pertama Indonesia yang dalam
pidatonya pandangan tentang kondisi politik, ekonomi, dan sosial Indonesia pada
masa penjajahan Belanda. Namun, menurut saya buku ini memiliki beberapa
kelemahan:

1. Pernyataan yang dianggap kontroversial:


Beberapa pernyataan dalam buku ini dianggap kontroversial oleh
beberapa orang, terutama mengenai agama, yang dapat menimbulkan
perdebatan. Salah satu yang pernyataan menurut saya kontroversial, yakni
“Aku Pemimpin Besarmu, ikutilah semua petunjuk-petunjukku. Mari
berjalan terus melanjutkan Revolusi di atas jalan yang aku tunjuk.”

2. Memiliki kalimat yang sulit dipahami:


Buku Soekarno Indonesia Menggugat Pembelaan dihadapan
Pengadilan Kolonial adalah salah satu buku penting dalam sejarah perjuangan
kemerdekaan Indonesia. Namun, seperti halnya buku-buku sejarah lainnya,
buku ini berisi kalimat yang terlalu sulit dipahami untuk seorang pembaca
awam. Hal ini disebabkan oleh gaya penulisan Bung Karno yang cenderung
panjang dan penuh dengan kalimat majemuk yang membingungkan.

3. Hanya mengambil satu sudut pandang:


Buku ini hanya mengambil pandangan Soekarno, sehingga tidak
mencakup semua sudut pandang tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Buku ini cenderung bersifat emosional dan subjektif dalam menggambarkan
konflik antara Indonesia dan Belanda. Soekarno menggunakan kata-kata
mental dan berbobot untuk mengekspresikan perasaannya, Hal ini bisa saja
menganggu sudut padang pembaca dalam membentuk pandangan subjektif
terhadap situasi tersebut.

C. Kesimpulan

Buku “Indonesia Menggugat: Pembelaan dihadapan Pengadilan Kolonial”


adalah sebuah karya penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Buku
ini ditulis oleh Soekarno pada tahun 1930, yang kemudian menjadi Presiden pertama
Indonesia. Buku ini berisi tentang pidato Soekarno di Lanraad, Bandung pada tahun
1930. Dimana ia dituduh melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan kolonial
belanda.

Buku ini memaparkan sejarah politik Indonesia pada masa itu, di mana
Belanda telah menindas rakyat Indonesia dan mengambil keuntungan dari sumber
daya alam yang ada di Indonesia. Soekarno dengan tegas menentang penjajahan
Belanda dan berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Pidatonya yang terkenal ini
mencakup beberapa argumen yang sangat kuat, dan memberikan inspirasi bagi
banyak orang Indonesia untuk memperjuangkan hak mereka atas kemerdekaan.

Buku ini memberikan wawasan tentang bagaimana Belanda menindas rakyat


Indonesia, serta bagaimana rakyat Indonesia melawan penindasan tersebut. Buku ini
juga menyoroti pentingnya persatuan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, dan
betapa pentingnya membangun kesadaran nasional dalam upaya memperjuangkan
kemerdekaan.

Namun demikian, buku ini juga memiliki kelemahan. Buku ini hanya berfokus
pada sudut pandang Soekarno dan tidak mencakup sudut pandang lain yang terlibat
dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beberapa pernyataan dalam buku ini juga
kontroversial secara agama dan dapat menimbulkan perdebatan. Selain itu, buku ini
berisi beberapa kalimat yang sulit untuk dipahami. Hal ini disebabkan oleh gaya
penulisan Bung Karno yang cenderung panjang dan penuh dengan kalimat majemuk
yang membingungkan.

Secara keseluruhan, buku “Indonesia Menggugat: Pembelaan dihadapan


Pengadilan Kolonial” adalah sebuah karya penting dalam sejarah Indonesia, dan
memberikan gambaran tentang sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Buku ini
juga memberikan inspirasi bagi banyak orang Indonesia dalam memperjuangkan hak
dan kemerdekaan mereka.

Anda mungkin juga menyukai