MAHADWIJOSATRIO HENDRAPUTRA -
XID (16)
A. Kelebihan Buku
Buku ini memiliki tujuh bagian pembahasan, yang pertama merupakan sebuah
prolog tentang Soekarno sebagai Bapak Bangsa dan Revolusi Indonesia. Bagian
kedua sudah masuk ke dalam bagian pidato, yang berisi pendahuluan yang dibacakan
Soekarno di Lanraad. Bagian ketiga berisi tentang pandangan Soekarno mengenai
imperialisme dan kapitalisme. Bagian keempat berisi tentang bagaimana pengaruh
imperialisme di Indonesia. Bagian kelima berisi tentang lahirnya pergerakan di
Indonesia. Menurut Soekarno, pergerakan ini timbul dari penderitaan penderitaan
yang tidak terhitung banyaknya oleh pemerintah kolonial. Bagian keenam, berisi
tentang Partai Nasional Indonesia. Partai Nasional Indonesia Partai Nasional
Indonesia memiliki azas “Partai Nasional Indonesia berkeyakinan, bahwa syarat yang
amat penting untuk pembaikan kembali semua susunan pergaulan hidup Indonesia itu,
ialah kemerdekaan nasional. Oleh karena itu, maka semua bangsa Indonesia terutama
haruslah ditujukan ke arah kemerdekaan nasional itu.” Menurut Soekarno, Partai
Nasional Indonesia ingin melihat Indonesia mencapai pemerintahan nasional,
mencapai hak untuk mengadakan undang undang sendiri, dan mengadakan
pemerintahan sendiri. Bukan sebuah pemberontakan. Bagian ketujuh, Soekarno
menyimpulkan bahwa pidato sebelumnya bukanlah sebuah propaganda, namun hanya
untuk menunjukkan kepada para hadirin azas dan sifat PNI kepada para hadirin
sidang.
B. Kelemahan Buku
C. Kesimpulan
Buku ini memaparkan sejarah politik Indonesia pada masa itu, di mana
Belanda telah menindas rakyat Indonesia dan mengambil keuntungan dari sumber
daya alam yang ada di Indonesia. Soekarno dengan tegas menentang penjajahan
Belanda dan berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Pidatonya yang terkenal ini
mencakup beberapa argumen yang sangat kuat, dan memberikan inspirasi bagi
banyak orang Indonesia untuk memperjuangkan hak mereka atas kemerdekaan.
Namun demikian, buku ini juga memiliki kelemahan. Buku ini hanya berfokus
pada sudut pandang Soekarno dan tidak mencakup sudut pandang lain yang terlibat
dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beberapa pernyataan dalam buku ini juga
kontroversial secara agama dan dapat menimbulkan perdebatan. Selain itu, buku ini
berisi beberapa kalimat yang sulit untuk dipahami. Hal ini disebabkan oleh gaya
penulisan Bung Karno yang cenderung panjang dan penuh dengan kalimat majemuk
yang membingungkan.