Tugas Control Chart - Sistem Manjemen Mutu - Suwandi Ramdan - 3PM - 201244023
Tugas Control Chart - Sistem Manjemen Mutu - Suwandi Ramdan - 3PM - 201244023
NIM : 201244023
Kelas : 3 PM
Mata Kuliah : Sistem Manajemen Mutu
Studi Kasus
PT. Maungtechnique Bandung melakukan proses produksi dengan kecepatan produksi 80 buah
per jam. Proses pengendalian mutu dilakukan pada diameter dalam blok silinder berukuran 80
H7 mm (ukuran maksimum 80,00 mm dan ukuran minimum 80,03 mm). Pengambilan sampel
dilakukan secara periodik sebanyak 10 kali, dan setiap sampel sebanyak 3 buah produk.
Pengukuran (pemeriksaan) produk sebagai sampel menggunakan alat ukur mikrometer kedalaman
dengan kecermatan 0,01 mm. Analisis hasil pemeriksaan tersebut menggunakan diagram kontrol
kuantitatif. Hasil pengukuran (pemeriksaan) diameter dalam blok silinder sebanyak 30 buah
(dalam satuan mm), sebagai berikut :
Penyelesaian
Nomor Tugas: T1-SMU Nomor Gambar: G-01 Nama Produk: Poros Periode sampling: 1 jam
Operator: SUWANDI Nama Bahan: St 60-1 Titik nol: 80,03 mm Satuan pengukuran: μm
Nomor Sampel
Nomor
Produk
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 90 80 90 60 80 90 80 70 50 70
2 80 70 60 50 80 80 60 90 90 70
3 70 50 50 60 80 80 80 60 60 70
Total sampel x
̅: 30 sampel 2150 μm
̅
Rata-rata total, R : 71.67 μm
Rata-rata jangkauan, : 20 μm
Indeks Ketepatan Relatif, RPI 4.5 ⇒ untuk n = 3 buah; proses ketepatan menengah
50
Batas Peringatan (43.4μm)
40
30
Jangkauan Rata-rata (20μm)
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nomor Sample
80
Rata - Rata Total
70
Harga Rata-Rata
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nomor Sample
Kesimpulan
− Berdasarkan pemeriksaan kualitas, bahwa penyebaran titik-titik jangkauan dibawah harga
batas peringatam, proses dapat dikatakan tersebar secara rambang atau kondisi proses
dianggap stabil. Dan indeks ketepatan relatifnya menengah atau proses ketepatan
menengah artinya beberapa produk yang dihasilkan memuaskan, asal harga proses rata-rata di
dalam batas-batas peringatan.
− Karena RPI berada pada Proses Ketepatan Menengah, bila ada tanda-tanda bahwa proses
menjadi tak stabil (terdapat titik pengamatan atau harga rata-rata sampel cenderung untuk
mendekati harga batas peringatan atau ada satu titik di dekat harga batas kontrol), maka
tindakan koreksi harus cepat dilakukan.
− Untuk membawa tingkat proses rata-rata kembali dalam kontrol perlu pengetahuan atas
karakteristik proses. Umumnya sumber kesalahan jenis ini antara lain disebabkan oleh
keausan pahat atau kesalahan penyetelan mesin sewaktu tindakan koreksi dilakukan.