Anda di halaman 1dari 5

Nama : Fornika Salibana.S.

pd

Asal Instansi : SMP ADVENT 2 SARIO, MANADO

Mapel : PJOK

L.K.1.2 : Masalah yang telah diidentifikasi

Jenis Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis hasil


Permasalahan eksplorasi
penyebab
masalah
1 Kurangnya Hasil Kajian Literatur -Untuk
konsentrasi 1. Metode belajar siswa yang beragam. meningkatkan
belajar siswa Setiap Siswa memiliki keunikan dan karakter masing-masing. motivasi belajar
pada saat peserta didik,
mengikuti -Berdasarkan jurnal dari penelitian UNESA tentang Pengaruh Kecanduan Game diperlukan
pembelajaran Online Terhadap Prestasi Akademik Siswa. Game Online dapat menimbulkan efek peran guru.
materi negatif terhadap pembelajaran siswa karena dapat membuat kecanduan siswa - Faktor
permainan sehingga menyebabkan pandangan mereka terhadap proses pembelajaran penyebab
bulutangkis menjadi monoton dan membosankan. rendahnya
https://www.educativo.marospub.com/index.php/journal/article/download/21/57 motivasi
peserta didik
-Menurut hasil wawancara dengan kepala sekolah Bapak Jefri Tumimomor. S.pd, berasal dari
Bahwa : Bukan ada siswa tetapi ada banyak siswa yang kurang konsentrasi dalam kondisi fisik
kegiatan belajar mengajar : - Kehadiran mereka saat itu dalam KBM tetapi pikiran peserta didik
mereka di tempat lain. Contoh: Ada game yang mereka belum selesaikan tadi yang kurang
malam sehingga mau cepat-cepat selesaikan sehingga badannya berada bersemangat
dilapangan tapi pikirannya berada di tempat lain, sehingga mengakibatkan hal-hal dalam
yang terjadi diluar kendali seperti tidak serius dalam praktik bulu tangkis sehingga mempraktekan
mengakibatkan raket rusak. permainan bulu
Kesimpulannya adalah : Siswa tidak fokus dalam praktek akibat pengaruh gadget. tangkis.
Pengaruh Game online yang laig trend.
-Menurut hasil wawancara dengan Guru BK Bapak Juan Maleke. S.Fil, Bahwa :
Sering dialami oleh para guru bidang studi, disaat anak-anak yang lain sementara
belajar, ada beberapa anak lain bermain, dalam arti mereka hanya mendengarkan
tapi pikirannya tidak fokus. Bah, inilah betapa penting peran seorang guru agar
bisa menguasai kelas di waktu mengajar di kelas atau sementara praktek.
Kesimpulan : Kalau seorang guru dari awal mulai kelas sudah berhasil mengontrol
kelas, ataupun zaman sekarang seorang guru bisa mengambil hati para peserta
didiknya dengan cara jadikan mereka sahabat, sehingga di waktu guru itu
mengajar, secara otomatis tinkat konsentrasi terhadap guru dan pelajarannya
sangat baik dan tidak akan terjadi kerusakan fasilitas sekolah.

Wawancara dengan teman sejawat


Bahwa : Ada banyak hal yang membuat siswa tidak konsentrasi karea sekarang
anak lebih suka main game online sampai larut malam, sehingga tidak istirahat
dengan cukup. Ada juga latar belakang masalah dalam keluraga (siswa yang Broken
Home sampai mereka lampiaskan di sekolah dan terjadi pengrusakan fasilitas
sekolah).
Kesimpulan : Pengaruh game online yang sangat merajalela di kehidupan anak-
anak sekarang sehingga kurang konsentrasi dalam belajar.

-Wawancara dari pakar (sebagai kepsek di salah satu sekolah luar biasa), Ibu Nila
Timbuleng. S.pd.
Bagaimana Cara guru menangani Siswa yang tidak fokus saat mengikuti
pembelajaran di kelas oleh karena permasalahan yang terjadi di lingkungan
keluarga?
Guru dapat mencoba mendekati siswa secara empatik, memberikan dukungan,
dan mencari solusi bersama untuk mengatasi permasalahan di lingkungan keluarga
yang memengaruhi konsentrasi siswa. Komunikasi terbuka dengan siswa dan
melibatkan pihak yang terlibat dapat membantu menciptakan lingkungan
pembelajaran yang lebih kondusif.

2 Siswa lebih -Siswa yang suka menyendiri cenderung memiliki sifat tertutup, mereka kurang -Butuh
suka suka berbaur dan bergabung dengan teman-teman sekolah mereka. Karena kepedulian dari
menyendiri adanya beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku siswa-siswa yang suka guru-guru dan
daripada menyendiri ini, maka harus ada pendekatan khusus dan dengan mengenali teman-teman
bergabung penyebab mengapa siswa-siswa ini menjadi penyendiri. -Kerjasama
dengan https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/strategi-cara-menghadapi-siswa-introvert guru dan orang
teman-teman tua siswa untuk
- Menurut wawancara dengan kepala sekolah SMP Advent 2 Sario, Jefri mengetahui
Tumimomor. S.pd, bahwa : Kalau dilihat dari fenomena anak-anak sekarang, penyebab
peserta didik aat ini baik SD, SMP, sampai SMA mereka lebih suka menyendiri, permasalahan
ketika mereka menyendiri ternyata mereka sedang melaksanakan aktifitas yaitu mengapa siswa
main game, dan itu memiliki efek negatif karena mereka tidak mau bersosialisasi itu lebih suka
dengan orang lain. Karena mereka lebih memilih sosial lewat game. Itulah yang menyendiri
melatarbelakangi mengapa sisawa lebih suka menyendiri.
Kesimpulannya : Anak suka menyendiri karena pengaruh permainan game online.

-Menurut wawancara dengan guru BK, Juan Maleke S.Fil, Bahwa : Kita harus
melihat keadaan siswa, apakah siswa mempunyai masalah dari rumah atau ada
masalah di sekolah. Terkadang masalah dari rumah dibawa sampai ke sekolah,
makanya kepribadian siswa terlihat suka menyendiri.
Kesimpulannya : Masalah dari rumah bisa membawa dampak kepada anak.

-Menurut wawancara dengan Guru sejawat, Jacky Tumimomor. S.Fil, Bahwa : Siswa
suka menyendiri akibat kurangnya percaya diri seperti : memiliki kekurangan pada
fisik atau berpenampilan berbeda dari teman-temannya, sehingga
menghalanginya untuk bergabung dasn berbaur dengan teman-temannya.
Kesimpulannya : Dengan rasa tidak percaya diri, siswa bisa mengambil keputusan
untuk lebih baik menyendiri daripada bergabung dengan teman-temannya.

-Wawancara dari pakar (sebagai kepsek di salah satu sekolah luar biasa), Ibu Nila
Timbuleng. S.pd.
Bagaimana cara guru menangani siswa yang suka menyendiri dan tidak mau
bergabung dengan teman di kelas?
Guru dapat mendekati siswa tersebut dengan penuh empati, mencoba memahami
alasan di balik perilaku menyendiri. Memberikan dukungan, memfasilitasi interaksi
sosial perlahan, dan menciptakan lingkungan yang inklusif dapat membantu siswa
merasa lebih nyaman berinteraksi dengan teman-temannya.
3 Siswa yang -Berdasarkan jurnal tentang ANALISIS KARAKTERISTIK ANAK BERKEBUTUHAN - Salah satu
berkebutuhan KHUSUS (AUTISME). Autisme adalah kelainan perkembangan yang secara alasa kita
khusus signifikan berpengaruh terhadap komunikasi verbal, nonverbal serta interaksi menerima
disekolahkan sosial, yang berpengaruh terhadap keberhasilannya dalam belajar. siswa
di sekolah Autisme merupakan salah satu jenis ABK yang berpengaruh terhadap kehidupan berkebutuhan
normal. Siswa anak. Perkembangan sosial dan komunikasi, merupakan gangguan yang paling khusus di
tersebut utama, sama seperti individu yang normal, kelainan pada intelegensi verbal atau sekolah normal
sangat aktif di bahasa dan kesulitan dalam mengaktualisasikan tingkah laku, secara menetap, adalah
dalam kelas, keinginan, kesenangan dan rutinitas. pendidikan
sehingga https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/bintang/article/download/1548/1094/// tidak
sering membedakan
mengganggu -Menurut wawancara dari kepsek , Jefri Tumimomor. S.pd, bahwa : Di dalam baik normal
teman undang-undang dasar 1945 pasal 31 ayat 1 menyebukan bahwa setiap warga maupun yang
lainnya waktu negara Indonesia berhak mendapatkan pendidikan, disana tidak ada yang berkebutuhan
sementara mencatat tpengecualian. Jadi apakah dia siswa normal maupun siswa khusus (Autis)
KBM. berkebutuhan khusus, mereka berhak mendapatkan pendidikan yang setara.
Contohnya di sekolah kita ada siswa autis, kita menyarankan untuk sekolah di SLB, -Permintaan
kita menerima karena UUD mengatakan tidak ada perbedaan. dari orangtua
Kesimpulannya : Di dunia pendidikan tidak ada perbedaan antara siswa yang siswa tersebut
normal dan siswa yang berkebutuhan khusus. agar supaya
anaknya bisa
Menurut guru BK, Juan Maleke S.Fil, bahwa : Harapan dari orang tua dengan berkembang
berjalannya waktu boleh ikut bersama-sama dengan anak normal lain. Kalau SLB seperti siswa
memang mereka diajarkan berbagai keterampilan, tetapi mereka tidak bisa normal lainnya.
bermain seperti siswa yang normal. -
Kesimpulannya : Orang tua sangat mengharapkan anak berkebutuhan khusus
mereka bisa belajar bersama siswa normal.

-Menurut wawancara dari teman guru sejawat, , Jacky Tumimomor. S.Fil, bahwa :
Siswa yang berkebutuhan khusus (Autis) diijinkan pemerintah untuk bisa
bersekolah di sekolah normal tapi kita bsia lihat kondisi siswa tersebut. Kalau
sudah terlalu pereah maka otomatis kita harus sarankan siswa tersebut bersekolah
di SLB.
Kesimpulannya : Kita menerima siswa yang berkebutuhan khusus untuk
bersekolah di sekolah normal. Tapi kita juga harus melihat kondisi siswa.

-Wawancara dari pakar (sebagai kepsek di salah satu sekolah luar biasa), Ibu Nila
Timbuleng. S.pd.
Bagaimana cara guru menangani siswa berkebutuhan khusus di sekolah reguler,
dan sangat aktif sehingga mengganggu teman-temannya yang sedang belajar di
kelas?
Guru dapat mengambil langkah-langkah tertentu untuk membantu siswa
berkebutuhan khusus yang sangat aktif. Ini termasuk memberikan dukungan dan
perhatian khusus sesuai dengan kebutuhannya, seperti pengaturan yang lebih
terstruktur, pemberian tugas yang sesuai, atau waktu istirahat yang diperlukan.
Selain itu, komunikasi terbuka dengan orang tua dan spesialis pendidikan dapat
membantu menciptakan rencana pendukung yang efektif.

Anda mungkin juga menyukai