Anda di halaman 1dari 23

TUGAS MATAKULIAH

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


INTERNASIONAL
“KEPUTUSAN YANG HARUS DIAMBIL MENGATASI
TENAGA KERJA ASING”

Oleh :

ADELIA SARUMAHA { 2215310149 }


Dosen Pengampu
DARMILISANI S.E., M.SI

FAKULTAS SOSIAL DAN SAINS


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya juga ingin
menyampaikan terima kasih kepada ibu Darmilisani, S.E., M.SI dosen pengampu kami yang
telah memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berharga dalam penyusunan makalah
ini.

Makalah ini membahas tentang ( Keputusan yang harus diambil mengatasi tenaga kerja
asing). Serta menguraikan alasan mengapa topik ini penting untuk dibahas.

Semoga makalah ini bermanfaat dan memberikan wawasan yang berguna. Saya menyadari
bahwa tidak ada hasil yang sempurna, dan saya sangat menghargai setiap masukan dan saran
yang dapat meningkatkan kualitas makalah ini.

Terima kasih.

Medan, November 2023

( Adelia Sarumaha 2215310149 )

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 2

1.3 Maksud dan Tujuan .......................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Masuknya Tenaga Kerja Asing di Perusahaan Indonesia ...................... 4

2.2 Keputusan Yang Harus Diambil Mengatasi Tenaga Kerja Asing ...................... 5
A. Peran etika dan tanggung jawab dalam mengambil keputusan tentang
tenaga kerja asing ....................................................................................... 6
B. Peran pemerintah dalam mengambil keputusan tenaga kerja asing .............. 7
C. Pengaruh Keberadaan Tenaga Kerja Asing ................................................. 8
D. Tantangan Yang Dihadapi Dalam Mengelola Tenaga Kerja Asing .............. 9
E. Mekanisme Perizinan Tinggal ..................................................................... 11
F. Pengintegrasian Budaya dan Perbedaan Bahasa Memengaruhi
Produktivitas di Tempat Kerja .................................................................... 12
G. Mengukur Dampak Positif dan Negatif dari Tenaga Kerja Asing ................ 13
H. Strategi Dalam Mengelola Tenaga Kerja Asing .......................................... 15
I. Dampak Teknologi dan Komunikasi Modern Terhadap
Tenaga Kerja Asing .................................................................................... 17

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 18

3.2 Saran ................................................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi yang terus berkembang, pergerakan tenaga kerja lintas batas telah
menjadi fenomena yang tak terhindarkan. Tenaga kerja asing, yang datang dari berbagai
negara dengan beragam latar belakang budaya dan keterampilan, telah memainkan peran
penting dalam perkembangan ekonomi di seluruh dunia. Di Indonesia, seperti di banyak
negara lain, tenaga kerja asing menjadi kontributor penting dalam berbagai sektor ekonomi,
termasuk manufaktur, konstruksi, perkebunan, dan jasa.

Namun, sementara kehadiran tenaga kerja asing telah membawa manfaat yang signifikan,
berbagai tantangan juga muncul. Salah satu tantangan krusial adalah bagaimana mengatasi
keberlanjutan tenaga kerja asing, terutama ketika mereka telah berada dalam negara tersebut
untuk jangka waktu yang panjang. Keputusan-keputusan yang bijak dan strategis perlu
diambil untuk mengelola dan mengintegrasikan tenaga kerja asing ini dalam lingkungan kerja
yang berkelanjutan.

Makalah ini bertujuan untuk menyelidiki isu-isu yang berkaitan dengan keputusan yang harus
diambil dalam mengatasi tenaga kerja asing yang berkepanjangan. Kami akan mengulas
berbagai aspek yang terkait, termasuk perizinan tinggal yang berkelanjutan, hak-hak pekerja,
integrasi budaya, dan tantangan hukum yang mungkin timbul.

Selain itu, makalah ini akan membahas peran pemerintah, perusahaan, dan pemangku
kepentingan lain dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada tenaga kerja asing
yang berkepanjangan. Kami akan mempertimbangkan solusi dan strategi yang dapat
membantu menghadapi tantangan ini secara efektif, sekaligus memastikan manfaat yang
berkelanjutan bagi ekonomi dan masyarakat.

Dalam dunia yang terus berubah, sangat penting untuk mengevaluasi keputusan-keputusan
yang terkait dengan tenaga kerja asing yang berkepanjangan dengan cermat dan bijaksana.
Dalam pemahaman ini, makalah ini akan memberikan wawasan yang lebih baik tentang cara
mengelola tenaga kerja asing yang berkepanjangan secara efektif dan berkelanjutan.

Selanjutnya, kita akan menguraikan berbagai isu dan tantangan yang terkait dengan
keberlanjutan tenaga kerja asing, serta mencari solusi yang dapat membantu mengatasi
masalah ini secara efektif. Dengan demikian, makalah ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman yang lebih dalam tentang pengambilan keputusan dalam mengatasi tenaga kerja
asing yang berkepanjangan.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Keputusan yang harus diambil mengatasi tenaga kerja asing?

2. Apa peran etika dan tanggung jawab sosial dalam mengambil keputusan tentang tenaga
kerja asing yang berkepanjangan?

3. Apa peran pemerintah dalam mengambil keputusan yang memengaruhi keberlanjutan


tenaga kerja asing dan bagaimana peran ini dapat dioptimalkan?

4. Bagaimana pengaruh keberadaan tenaga kerja asing yang berkepanjangan terhadap


perkembangan ekonomi suatu negara?

5. Apa tantangan utama yang dihadapi dalam mengelola tenaga kerja asing yang telah
tinggal lama di Indonesia?

6. Bagaimana mekanisme perizinan tinggal yang berkelanjutan dapat diimplementasikan


dengan efisien dan sejalan dengan hukum internasional?

7. Bagaimana pengintegrasian budaya dan perbedaan bahasa dapat memengaruhi


produktivitas dan keharmonisan di tempat kerja?

8. Bagaimana mengukur dampak positif dan negatif dari tenaga kerja asing yang
berkepanjangan terhadap pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja, dan masyarakat
setempat?

9. Bagaimana strategi yang berkelanjutan dapat diterapkan dalam mengelola tenaga kerja
asing yang berkepanjangan tanpa mengorbankan kepentingan ekonomi dan hubungan
internasional?

10. . Apa dampak teknologi dan komunikasi modern terhadap cara organisasi beroperasi
dengan tenaga kerja asing yang berkepanjangan?

2
1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud :

1. Pemanfaatan Sumber Daya Manusia: Maksudnya adalah memanfaatkan kehadiran tenaga


kerja asing sebagai sumber daya manusia yang dapat membantu memenuhi kebutuhan
tenaga kerja dalam berbagai sektor ekonomi atau organisasi.

2. Diversifikasi Keterampilan: Dengan menerima tenaga kerja asing yang beragam latar
belakang dan keterampilan, maksudnya adalah untuk mendiversifikasi keterampilan yang
tersedia dalam ekonomi dan perusahaan.

3. Kontribusi Terhadap Ekonomi: Maksudnya adalah agar tenaga kerja asing dapat
memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan
produktivitas dan kapasitas produksi.

4. Pemberdayaan Ekonomi: Maksudnya adalah untuk memberdayakan ekonomi dengan


membantu tenaga kerja asing berkontribusi pada perekonomian lokal, menciptakan
peluang usaha, dan mendorong investasi.

5. Integrasi Budaya dan Sosial: Maksudnya adalah mempromosikan integrasi budaya dan
sosial antara tenaga kerja asing dan masyarakat setempat untuk menciptakan kerja sama
yang harmonis dan menghindari konflik.

6. Perlindungan Hak Pekerja: Maksudnya adalah untuk melindungi hak dan perlindungan
pekerja asing sesuai dengan norma-norma internasional, termasuk hak kerja, kesehatan,
dan keamanan.

Tujuan

1. Pertumbuhan Ekonomi: Tujuannya adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi


dengan meningkatkan produktivitas dan kapasitas produksi melalui kontribusi tenaga
kerja asing.
2. Penciptaan Kesempatan Kerja: Tujuannya adalah menciptakan kesempatan kerja bagi
tenaga kerja lokal dan asing, sekaligus meminimalkan persaingan yang tidak sehat di
pasar kerja.
3. Integrasi Budaya dan Sosial: Tujuannya adalah untuk mengintegrasikan budaya dan
sosial tenaga kerja asing dengan masyarakat setempat, menciptakan kerja sama yang
harmonis, dan mengurangi potensi konflik.
4. Perlindungan Hak Pekerja: Tujuannya adalah memastikan bahwa hak dan perlindungan
pekerja asing terjaga sesuai dengan norma-norma internasional.
5. Efisiensi Birokrasi: Tujuannya adalah mengelola perizinan tinggal tenaga kerja asing
dengan cara yang efisien dan berkelanjutan untuk menghindari birokrasi yang berlebihan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Masuknya Tenaga kerja asing di Perusahaan Indonesia

Berikut adalah beberapa faktor dan peristiwa penting yang mempengaruhi masuknya
tenaga kerja asing di Indonesia:

1. Kolonialisme: Selama masa penjajahan Belanda di Indonesia, banyak tenaga kerja asing
dari Belanda dan negara-negara Eropa lainnya datang ke Indonesia untuk bekerja di sektor
pertambangan, perkebunan, dan perdagangan. Mereka umumnya menduduki posisi-posisi
tinggi dan memiliki keahlian khusus.

2. Investasi Asing: Seiring dengan perkembangan ekonomi Indonesia, banyak perusahaan


asing mulai berinvestasi di Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang
spesialis, perusahaan-perusahaan ini membawa tenaga kerja asing dari negara asal mereka.
Biasanya, mereka dipekerjakan untuk mengisi posisi manajerial atau sebagai ahli dalam
bidang tertentu yang sulit ditemukan di dalam negeri.

3. Proyek Infrastruktur: Dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia telah melaksanakan


proyek-proyek infrastruktur besar seperti pembangunan jalan tol, bandara, pelabuhan, dan
pembangkit listrik. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang spesialis dalam proyek-
proyek ini, pemerintah seringkali mengizinkan masuknya tenaga kerja asing.

4. Keterampilan dan Keahlian Khusus: Beberapa industri di Indonesia membutuhkan


keterampilan dan keahlian khusus yang sulit ditemukan di dalam negeri. Misalnya, industri
minyak dan gas, teknologi informasi, dan sektor pariwisata. Dalam kasus ini, perusahaan-
perusahaan Indonesia dapat merekrut tenaga kerja asing untuk memenuhi kebutuhan
tersebut.

5. Perjanjian Kerja Sama: Indonesia juga memiliki perjanjian kerja sama dengan beberapa
negara yang memungkinkan tenaga kerja asing untuk bekerja di Indonesia. Misalnya,
perjanjian ASEAN menyediakan fasilitas untuk mobilitas tenaga

Pengertian Tenaga Kerja Asing Tenaga Kerja Asing (TKA) menurut Pasal 1 angka (13) UU
Ketenagakerjaan didefinisikan sebagai warga negara asing pemegang visa dengan maksud
bekerja di Indonesia. Adapun visa menurut Pasal 1 angka (18) Undang-Undang No.6 Tahun
2011 tentang Keimigrasian (Undang-Undang Keimigrasian) diberikan arti sebagai keterangan
tertulis yang diberikan pejabat berwenang yang memuat persetujuan bagi orang asing untuk
melakukan perjalanan ke wilayah Indonesia atau dasar pemberian izin tinggal. Ada empat
macam visa yang diakui dalam Undang–Undang Keimigrasian, yakni visa diplomatik, visa
dinas, visa kunjungan, dan visa tinggal terbatas. Visa untuk pekerja masuk dalam lingkup
visa tinggal terbatas

4
Berikut adalah beberapa keputusan menteri terkait tenaga kerja asing di Indonesia:

 Permenaker No. 10 Tahun 2018 tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing 1
 Keputusan Menteri Ketenagakerjaan No. 228 Tahun 2019 tentang Jabatan Tertentu yang
Dapat Diduduki oleh Tenaga Kerja Asing2
 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 8 Tahun 2021 Peraturan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2021 Tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing 3
 Keputusan Menaker Nomor 349 Tahun 2019 tentang Jabatan Tertentu yang dilarang
diduduki oleh Tenaga Kerja Asing4
 Keputusan Menteri Tenaga Kerja No: KEP-20/MEN/III/2004 Tentang Tata Cara
Memperoleh Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (“Kepmenaker 20/2004”)

2.2 Keputusan Yang Harus Diambil Mengatasi Tenaga Kerja Asing


 Peningkatan Keterampilan Lokal: Fokus pada pengembangan keterampilan tenaga
kerja lokal untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja.

 Pengaturan Kebijakan Migrasi: Menetapkan kebijakan migrasi yang lebih ketat atau
memberlakukan kuota untuk mengurangi jumlah tenaga kerja asing.

 Investasi dalam Pendidikan: Mendorong investasi dalam sistem pendidikan untuk


memastikan bahwa tenaga kerja lokal memiliki keterampilan yang sesuai dengan
permintaan pasar.

 Kerja Sama dengan Sektor Swasta: Kolaborasi dengan perusahaan untuk


mengidentifikasi kebutuhan tenaga kerja dan mengembangkan program pelatihan
yang sesuai.

 Evaluasi Kebutuhan Industri: Mengkaji kebutuhan sektor industri tertentu dan


menyesuaikan kebijakan untuk mengatasi ketidakseimbangan antara pasokan dan
permintaan tenaga kerja.

 Keseimbangan Fleksibilitas dan Proteksi: Menyusun kebijakan yang menciptakan


keseimbangan antara fleksibilitas untuk bisnis dan perlindungan terhadap tenaga kerja
lokal.

 Sosialisasi dan Informasi: Mensosialisasikan dampak tenaga kerja asing kepada


masyarakat dan memberikan informasi yang jelas tentang langkah-langkah yang
diambil.

5
 Peningkatan Kerjasama Regional: Berkolaborasi dengan negara-negara tetangga
untuk mengembangkan solusi bersama terhadap masalah tenaga kerja asing.

Setiap kebijakan harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kebutuhan ekonomi,


keadilan sosial, dan dampak jangka panjang terhadap tenaga kerja dan pertumbuhan
ekonomi.

A. Peran Etika dan Tanggung Jawab Sosial Dalam Mengambil Keputusan Tentang
Tenaga Kerja Asing Yang Berkepanjangan

Etika dan tanggung jawab sosial memainkan peran krusial dalam pengambilan keputusan
mengenai tenaga kerja asing yang berkepanjangan. Beberapa aspek penting dalam konteks ini
melibatkan:

 Keadilan dan Kesetaraan: Keputusan terkait tenaga kerja harus mencerminkan prinsip
keadilan, memastikan bahwa baik tenaga kerja lokal maupun asing diperlakukan
secara setara dan adil. Kesetaraan dalam peluang dan perlakuan adalah landasan etis
yang harus diperhatikan.

 Pengembangan Keterampilan Lokal: Tanggung jawab sosial perusahaan termasuk


kontribusi pada pengembangan keterampilan dan kapasitas tenaga kerja lokal. Ini
dapat melibatkan investasi dalam pelatihan dan pendidikan yang memungkinkan
pekerja lokal bersaing dengan tenaga kerja asing.

 Hak Asasi Manusia: Keputusan terkait tenaga kerja harus mematuhi standar hak asasi
manusia. Ini termasuk perlindungan terhadap eksploitasi, diskriminasi, dan
memastikan bahwa pekerja, termasuk tenaga kerja asing, memiliki hak-hak dasar
yang dihormati.

 Dampak Lingkungan: Tanggung jawab sosial juga mencakup dampak lingkungan dari
keputusan terkait tenaga kerja. Penggunaan sumber daya alam dan dampak
lingkungan dari operasi perusahaan harus dinilai dan diatasi secara etis.

 Transparansi dan Komunikasi: Etika dan tanggung jawab sosial memerlukan


transparansi dalam komunikasi dengan semua pemangku kepentingan. Pemberian
informasi yang jelas dan jujur tentang kebijakan dan praktik terkait tenaga kerja
membangun kepercayaan dan mendukung pertanggungjawaban sosial perusahaan.

 Kesejahteraan Pekerja: Aspek ini mencakup perlindungan dan peningkatan


kesejahteraan pekerja, termasuk fasilitas kerja yang aman, kondisi kerja yang layak,
dan jaminan sosial. Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menciptakan
lingkungan kerja yang mendukung kesejahteraan karyawan.

6
 Kerjasama dengan Komunitas Lokal: Tanggung jawab sosial perusahaan juga
mencakup keterlibatan dan kemitraan dengan komunitas lokal. Pemahaman dan
respons terhadap kebutuhan dan kekhawatiran masyarakat tempatan merupakan aspek
etika dalam pengelolaan tenaga kerja.

Penggabungan etika dan tanggung jawab sosial dalam keputusan terkait tenaga kerja asing
yang berkepanjangan menciptakan lingkungan di mana bisnis tidak hanya berkembang
ekonomi tetapi juga memberikan dampak positif pada masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

B. Peran pemerintah dalam mengambil keputusan yang memengaruhi keberlanjutan


tenaga kerja asing dan bagaimana peran ini dapat dioptimalkan

Peran pemerintah dalam mengambil keputusan yang mempengaruhi keberlanjutan tenaga


kerja asing sangat penting dalam menciptakan kebijakan yang seimbang dan berkelanjutan.
Beberapa aspek peran pemerintah dan cara mengoptimalkannya melibatkan:

 Pengaturan dan Kebijakan Migrasi: Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk


merancang dan mengimplementasikan kebijakan migrasi yang jelas dan adil. Hal ini
melibatkan penentuan kuota tenaga kerja asing, prosedur perizinan, dan pengawasan
untuk memastikan kepatuhan dengan hukum dan standar etika.

 Pembangunan Keterampilan Lokal: Pemerintah dapat mengoptimalkan perannya


dengan menginvestasikan dalam sistem pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan
keterampilan dan kualifikasi tenaga kerja lokal. Ini membantu mengurangi
ketergantungan pada tenaga kerja asing dan meningkatkan daya saing pekerja lokal di
pasar kerja.

 Promosi Kesetaraan dan Hak Pekerja: Pemerintah harus memastikan bahwa hak
pekerja, termasuk tenaga kerja asing, dihormati dan dilindungi. Melalui undang-
undang ketenagakerjaan dan mekanisme pengawasan, pemerintah dapat memastikan
adanya kesetaraan dalam perlakuan dan penegakan hak pekerja.

 Dukungan untuk Pengembangan Ekonomi Lokal: Pemerintah dapat mengoptimalkan


peranannya dengan memberikan insentif dan dukungan untuk pengembangan
ekonomi lokal. Ini dapat mencakup pembangunan infrastruktur, pelatihan industri,
dan fasilitasi investasi yang mendorong pertumbuhan sektor-sektor yang menciptakan
lapangan kerja lokal.

 Keselamatan dan Kesehatan Pekerja: Pemerintah bertanggung jawab untuk


menetapkan standar keselamatan dan kesehatan kerja yang ketat. Menerapkan regulasi
yang kuat dan mengawasi kepatuhan perusahaan terhadap norma-norma ini adalah
langkah penting dalam melindungi tenaga kerja, termasuk tenaga kerja asing.

7
 Kerjasama Regional dan Internasional: Pemerintah dapat mengoptimalkan
peranannya dengan berkolaborasi dengan negara-negara tetangga dan pihak
internasional. Melalui kerjasama ini, dapat dibangun kerangka kerja yang saling
mendukung dalam mengelola tenaga kerja lintas batas.

 Monitoring dan Evaluasi: Pemerintah harus memiliki mekanisme pengawasan dan


evaluasi yang efektif untuk memantau dampak kebijakan terhadap tenaga kerja.
Dengan memahami efektivitas kebijakan, pemerintah dapat melakukan penyesuaian
yang diperlukan untuk mencapai tujuan keberlanjutan.

 Pendekatan Berkelanjutan: Pemerintah dapat mengambil pendekatan berkelanjutan


dalam perumusan kebijakan, mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap
tenaga kerja, masyarakat, dan lingkungan. Hal ini melibatkan keberlanjutan ekonomi,
sosial, dan lingkungan dalam kebijakan yang diadopsi.

Dengan mengoptimalkan peran mereka, pemerintah dapat menciptakan kerangka kerja


kebijakan yang mendukung keberlanjutan tenaga kerja asing, sekaligus memastikan keadilan,
perlindungan hak pekerja, dan perkembangan ekonomi yang seimbang.

C. Pengaruh Keberadaan Tenaga Kerja Asing Yang Berkepanjangan Terhadap


Perkembangan Ekonomi Suatu Negara

 Keberadaan tenaga kerja asing yang berkepanjangan dapat memiliki dampak yang
signifikan terhadap perkembangan ekonomi suatu negara. Beberapa pengaruh utama
termasuk:

 Kontribusi pada Pertumbuhan Ekonomi: Tenaga kerja asing dapat membantu mengisi
kekurangan tenaga kerja dalam sektor-sektor tertentu yang mungkin sulit diisi oleh
pekerja lokal. Dengan demikian, mereka dapat memberikan kontribusi positif pada
pertumbuhan ekonomi dengan memperluas produksi dan layanan.

 Transfer Teknologi dan Keterampilan: Tenaga kerja asing yang berkualifikasi tinggi
sering membawa dengan mereka pengetahuan dan keterampilan khusus. Kolaborasi
dengan pekerja asing dapat memfasilitasi transfer teknologi dan keterampilan ke
tenaga kerja lokal, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas dan daya
saing sektor-sektor ekonomi.

 Investasi Asing Langsung (FDI): Kehadiran tenaga kerja asing dapat menjadi faktor
penentu dalam keputusan perusahaan untuk melakukan investasi asing langsung
(FDI). FDI membawa modal dan teknologi baru, yang dapat meningkatkan kapasitas
produksi dan memberikan dorongan ekonomi yang substansial.

8
 Diversifikasi Ketenagakerjaan: Dengan kehadiran tenaga kerja asing, negara dapat
mencapai diversifikasi dalam sektor ketenagakerjaannya. Ini membantu mengurangi
ketergantungan pada sektor tertentu dan meningkatkan keberagaman ekonomi, yang
merupakan faktor penting dalam mencapai keberlanjutan ekonomi.

 Kontribusi pada Penerimaan Negara: Penerimaan negara dari pajak dan kontribusi
lainnya dapat meningkat melalui tenaga kerja asing. Pajak yang diterima dari pekerja
asing dapat digunakan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan infrastruktur
dan layanan publik, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan ekonomi jangka
panjang.

 Peningkatan Konsumsi dan Pasar Lokal: Keberadaan tenaga kerja asing yang
mendapatkan penghasilan di negara tuan rumah dapat memberikan dorongan pada
konsumsi lokal. Ini dapat mendorong pertumbuhan sektor ritel dan layanan,
menciptakan lapangan kerja tambahan, dan meningkatkan daya beli masyarakat.

 Penyediaan Fleksibilitas Ketenagakerjaan: Pekerja asing sering kali bersedia mengisi


pekerjaan sementara atau proyek-proyek spesifik. Ini memberikan fleksibilitas bagi
perusahaan dan dapat meningkatkan responsibilitas terhadap fluktuasi permintaan
pasar.

 Tantangan Terhadap Keseimbangan Pasar Tenaga Kerja: Meskipun ada manfaat,


keberadaan tenaga kerja asing juga dapat menimbulkan tantangan, seperti
ketidakseimbangan di pasar tenaga kerja dan potensi tekanan pada upah di beberapa
sektor.

Penting untuk mencapai keseimbangan yang tepat dan memastikan bahwa kehadiran tenaga
kerja asing sejalan dengan kebutuhan ekonomi jangka panjang dan memberikan manfaat
maksimal bagi pembangunan ekonomi secara keseluruhan. Oleh karena itu, regulasi dan
kebijakan yang bijaksana serta pemantauan yang cermat diperlukan untuk memastikan
integrasi tenaga kerja asing yang berkelanjutan dan seimbang.

D. Tantangan Utama Yang Dihadapi Dalam Mengelola Tenaga Kerja Asing Yang
Telah Tinggal Lama di Indonesia

Mengelola tenaga kerja asing yang telah tinggal lama di Indonesia melibatkan sejumlah
tantangan kompleks. Beberapa di antaranya termasuk:

 Ketidakpastian Hukum dan Kebijakan Migrasi: Perubahan kebijakan migrasi dan


ketidakpastian hukum terkait status tinggal tenaga kerja asing dapat menciptakan
ketidakpastian baik bagi pekerja asing maupun pemberi kerja. Kebijakan yang sering
berubah dapat mengakibatkan ketidakjelasan dan kesulitan administratif.

9
 Integrasi Sosial dan Kultural: Tantangan dalam mengintegrasikan tenaga kerja asing
ke dalam masyarakat lokal dan lingkungan kerja dapat menciptakan masalah sosial
dan budaya. Perbedaan bahasa, norma, dan nilai budaya dapat menyebabkan
ketidakseimbangan dan konflik di tempat kerja.

 Perlindungan Hak Pekerja Asing: Pekerja asing seringkali rentan terhadap eksploitasi
dan pelanggaran hak ketenagakerjaan. Mereka mungkin tidak sepenuhnya memahami
hak-hak mereka atau memiliki akses terbatas terhadap sistem hukum untuk
melindungi diri.

 Pendidikan dan Keterampilan: Dalam beberapa kasus, pekerja asing mungkin tidak
memiliki tingkat pendidikan dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar
kerja. Ini dapat menciptakan ketidakcocokan antara keterampilan yang dimiliki dan
permintaan pekerjaan, memengaruhi produktivitas dan daya saing mereka.

 Isu-isu Kesejahteraan dan Kesehatan: Pekerja asing seringkali menghadapi tantangan


terkait kesejahteraan dan kesehatan, termasuk akses terbatas ke layanan kesehatan dan
kondisi kerja yang mungkin tidak memenuhi standar kesehatan dan keselamatan yang
diterapkan di negara asal mereka.

 Tingkat Pengangguran Lokal: Keberadaan tenaga kerja asing yang tinggal lama dapat
memicu kekhawatiran terkait persaingan dengan tenaga kerja lokal. Peningkatan
angka pengangguran lokal dapat menjadi dampak negatif dari keberadaan tenaga kerja
asing yang bersaing dalam pasar tenaga kerja.

 Kebijakan Retribusi dan Pajak: Kebijakan retribusi dan pajak terhadap tenaga kerja
asing dapat menjadi beban tambahan bagi perusahaan dan pekerja asing,
mempengaruhi biaya operasional dan daya saing.

 Sistem Pendidikan dan Pelatihan: Dalam beberapa kasus, sistem pendidikan dan
pelatihan mungkin belum siap untuk mengakomodasi kebutuhan keterampilan yang
berubah di pasar kerja. Ini menciptakan kesenjangan dalam persiapan tenaga kerja
lokal untuk bersaing dengan pekerja asing.

Mengatasi tantangan-tantangan ini memerlukan kolaborasi antara pemerintah, perusahaan,


dan masyarakat untuk merancang kebijakan yang bijaksana, menyediakan pendidikan dan
pelatihan yang memadai, dan memastikan perlindungan hak dan kesejahteraan pekerja asing.
Selain itu, menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung integrasi sosial juga
merupakan langkah penting dalam mengelola tenaga kerja asing yang telah tinggal lama di
Indonesia

10
E. Mekanisme Perizinan Tinggal Yang Berkelanjutan Dapat Diimplementasikan
Dengan Efisien dan Sejalan Dengan Hukum Internasional

Mekanisme perizinan tinggal berkelanjutan adalah suatu proses yang dapat


diimplementasikan dengan efisien dan sejalan dengan hukum internasional melalui
pendekatan berbasis hak asasi manusia dan prinsip-prinsip hukum migrasi internasional.
Berikut adalah aspek-aspek yang dapat diperhatikan dalam implementasi mekanisme ini:

 Kepatuhan Terhadap Hukum Internasional: Implementasi mekanisme perizinan


tinggal harus sepenuhnya mematuhi norma-norma dan prinsip-prinsip hukum
internasional terkait hak asasi manusia dan hak-hak migran. Ini mencakup Kovenan
Internasional tentang Hak Sipil dan Politik serta Kovenan Internasional tentang Hak
Ekonomi, Sosial, dan Budaya, bersama dengan instrumen-instrumen internasional
lainnya.

 Perlindungan Terhadap Hak Asasi Manusia: Mekanisme perizinan harus dirancang


untuk melindungi hak asasi manusia semua individu, termasuk hak-hak migran. Hal
ini mencakup hak atas kehidupan, kebebasan, dan keamanan pribadi, serta hak-hak
ekonomi, sosial, dan budaya.

 Prinsip Non-Diskriminasi: Mekanisme perizinan harus menerapkan prinsip non-


diskriminasi. Ini berarti bahwa tidak boleh ada perlakuan yang tidak adil atau
berbeda-beda terkait dengan perizinan tinggal berkelanjutan berdasarkan ras, agama,
jenis kelamin, atau aspek-aspek lainnya.

 Akses Keadilan dan Perlindungan Hukum: Mekanisme ini harus memberikan akses
yang memadai ke keadilan dan perlindungan hukum bagi pemohon perizinan. Proses
peradilan yang adil dan akses terhadap advokasi hukum menjadi kunci dalam menjaga
hak-hak individu dan memastikan prosedur hukum yang sesuai.

 Transparansi dan Akuntabilitas: Proses perizinan harus transparan, dan keputusan


perlu dapat dipertanggungjawabkan. Pemohon harus memahami prosedur perizinan
dan memiliki akses informasi yang memadai.

 Konsultasi dan Partisipasi: Pemohon perizinan dan kelompok masyarakat terkait


harus diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan
keputusan. Konsultasi dapat membantu dalam memahami kebutuhan individu dan
memitigasi risiko konflik.

 Pendekatan Berbasis Kebutuhan: Mekanisme perizinan tinggal harus


mempertimbangkan kebutuhan individu dan keluarga, serta memastikan bahwa
prosedur tersebut tidak memberikan beban berlebihan atau mengakibatkan
ketidakpastian yang tidak perlu.

11
 Pemberdayaan Migran: Proses perizinan harus membantu pemberdayaan migran,
termasuk memberikan informasi yang memadai tentang hak-hak mereka, peluang
yang tersedia, dan bagaimana mereka dapat melindungi diri mereka sendiri.

 Kerjasama Regional dan Internasional: Implementasi mekanisme perizinan tinggal


dapat ditingkatkan melalui kerjasama regional dan internasional. Negara-negara dapat
berbagi praktik baik, mengkoordinasikan kebijakan, dan menciptakan standar bersama
untuk melindungi hak-hak migran.

 Pengembangan Kapasitas Pemerintah: Pemerintah perlu memiliki kapasitas


administratif dan sumber daya manusia yang memadai untuk mengelola mekanisme
perizinan dengan efisien dan transparan.

Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, mekanisme perizinan tinggal berkelanjutan


dapat diimplementasikan dengan cara yang menghormati hak asasi manusia, adil, dan sejalan
dengan prinsip-prinsip hukum migrasi internasional. Ini akan menciptakan sistem yang lebih
baik dalam mengelola tenaga kerja asing dan memastikan perlindungan hak-hak mereka

F. Pengintegrasian Budaya dan Perbedaan Bahasa Dapat Memengaruhi Produktivitas


dan Keharmonisan di Tempat Kerja

Pengintegrasian budaya dan penanganan perbedaan bahasa di tempat kerja dapat memiliki
dampak yang signifikan terhadap produktivitas dan keharmonisan tim. Berikut adalah
beberapa cara di mana hal ini dapat memengaruhi lingkungan kerja:

 Peningkatan Produktivitas: Integrasi budaya dan pemahaman perbedaan bahasa dapat


meningkatkan produktivitas dengan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif. Tim
yang mampu berkomunikasi dengan efektif, terlepas dari perbedaan bahasa, akan
lebih mampu bekerja sama secara sinergis.

 Diversifikasi Keterampilan dan Ide: Keberagaman budaya membawa keberagaman


dalam pengalaman, keterampilan, dan pandangan. Ini dapat merangsang ide-ide baru
dan pendekatan kreatif dalam menyelesaikan masalah, meningkatkan inovasi, dan
kontribusi positif terhadap produktivitas perusahaan.

 Pengembangan Keterampilan Antarbudaya: Tim yang terdiri dari berbagai budaya


dapat menciptakan kesempatan bagi anggota tim untuk mengembangkan keterampilan
antarbudaya. Pemahaman yang lebih baik tentang norma-norma budaya dapat
memperkaya kolaborasi dan meningkatkan efektivitas komunikasi.

 Motivasi dan Keterlibatan Karyawan: Lingkungan kerja yang menghargai dan


memahami budaya setiap individu dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan

12
karyawan. Pekerja yang merasa dihargai dan diterima cenderung lebih berdedikasi
dan memiliki rasa kepemilikan terhadap pekerjaan mereka.
 Pemecahan Konflik yang Lebih Efektif: Pemahaman yang mendalam tentang budaya
dan sensitivitas terhadap perbedaan bahasa dapat membantu dalam mencegah dan
menangani konflik di tempat kerja dengan cara yang lebih efektif. Ini membantu
menciptakan lingkungan yang lebih damai dan harmonis.

 Reputasi Perusahaan yang Positif: Mempromosikan keberagaman dan integrasi


budaya di tempat kerja dapat meningkatkan reputasi perusahaan. Organisasi yang
dianggap inklusif dan ramah terhadap keberagaman lebih mungkin menarik bakat
terbaik dan mempertahankan karyawan yang kompeten.

 Peningkatan Komunikasi: Keterampilan komunikasi yang lebih baik antara individu


dari berbagai budaya dapat mengurangi risiko kesalahpahaman dan meningkatkan
efisiensi dalam pelaksanaan tugas dan proyek.

 Kesinambungan Globalisasi: Di era globalisasi, integrasi budaya dan manajemen


perbedaan bahasa di tempat kerja menjadi semakin penting. Organisasi yang mampu
beroperasi secara efektif di pasar global akan memiliki keunggulan kompetitif.

Meskipun terdapat manfaat besar dalam mengintegrasikan budaya dan mengelola perbedaan
bahasa di tempat kerja, perlu diingat bahwa hal ini juga menuntut kesadaran, pelatihan, dan
komitmen dari seluruh anggota tim dan manajemen. Strategi yang diadopsi untuk
membangun keharmonisan dan produktivitas di tempat kerja harus didasarkan pada
penghargaan terhadap keberagaman dan keunikan setiap individu.

G. Mengukur Dampak Positif dan Negatif dari Tenaga Kerja Asing Yang
Berkepanjangan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Kesempatan kerja, dan
Masyarakat setempat

Mengukur Dampak Positif:

 Kontribusi pada Pertumbuhan Ekonomi:


Indikator: Peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB), pertumbuhan sektor-sektor
tertentu, dan investasi asing langsung.
Metode: Melakukan analisis terhadap pertumbuhan ekonomi pada sektor-sektor yang
banyak didominasi oleh tenaga kerja asing.

 Transfer Keterampilan dan Teknologi:


Indikator: Adopsi teknologi baru, peningkatan kualifikasi tenaga kerja lokal.
Metode: Menilai program pelatihan dan tingkat adopsi teknologi dalam sektor-sektor
tempat tenaga kerja asing bekerja.

13
 Penciptaan Peluang Kerja:
Indikator: Jumlah lapangan kerja yang dibuka, tingkat pengangguran.
Metode: Memantau data pekerjaan baru dan dampaknya pada tingkat pengangguran di
masyarakat setempat.

 Investasi Langsung Asing (FDI):


Indikator: Jumlah dan nilai FDI, diversifikasi sumber investasi.
Metode: Analisis data investasi dan sejauh mana tenaga kerja asing mendukung
pertumbuhan FDI.

 Diversifikasi Ketenagakerjaan:
Indikator: Keterlibatan pekerja lokal di berbagai sektor, diversifikasi pekerjaan.
Metode: Membandingkan data ketenagakerjaan sebelum dan setelah kedatangan
tenaga kerja asing.

Mengukur Dampak Negatif:

 Ketidaksetaraan Upah:
Indikator: Perbandingan upah antara pekerja asing dan lokal dengan kualifikasi setara.
Metode: Survei dan analisis data upah untuk memahami adanya ketidaksetaraan.

 Tantangan Integrasi Sosial:


Indikator: Tingkat integrasi sosial, tingkat konflik antarbudaya.
Metode: Wawancara dan survei untuk mendapatkan pemahaman tentang hubungan
antar budaya di tempat kerja dan komunitas.

 Pengangguran Lokal:
Indikator: Tingkat pengangguran lokal, perubahan dalam penempatan pekerjaan.
Metode: Analisis data pekerjaan dan tingkat pengangguran di komunitas setempat.

 Eksploitasi dan Ketidakpastian Kontrak:


Indikator: Kasus eksploitasi atau pelanggaran hak pekerja.
Metode: Memonitor kasus pelanggaran hak pekerja dan melakukan evaluasi kontrak
kerja yang umumnya diterapkan.

 Dampak Lingkungan:
Indikator: Peningkatan polusi, penggunaan sumber daya alam.
Metode: Melakukan penilaian dampak lingkungan terhadap sektor-sektor yang paling
dipengaruhi.

 Pembatasan Mobilitas Tenaga Kerja Lokal:


Indikator: Kesempatan mobilitas karir lokal, aturan dan regulasi yang membatasi
mobilitas.
Metode: Analisis terhadap kebijakan dan regulasi terkait mobilitas karir lokal.

14
H. Strategi Yang Berkelanjutan Dapat Diterapkan Dalam Mengelola Tenaga Kerja
Asing Yang Berkepanjangan Tanpa Mengorbankan Kepentingan Ekonomi dan
Hubungan Internasional
Mengelola tenaga kerja asing yang berkepanjangan secara berkelanjutan memerlukan
pendekatan yang seimbang untuk memenuhi kepentingan ekonomi dan hubungan
internasional, sambil memastikan keadilan, perlindungan hak pekerja, dan kontribusi positif
terhadap masyarakat setempat. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan:

 Perencanaan dan Koordinasi Kebutuhan Tenaga Kerja:


Menerapkan perencanaan tenaga kerja yang cermat untuk mengidentifikasi kebutuhan
sektor-sektor tertentu tanpa menghasilkan kelebihan tenaga kerja asing.
Berkoordinasi dengan sektor swasta dan pemerintah untuk memahami permintaan
tenaga kerja dan merancang kebijakan yang responsif.

 Investasi dalam Pengembangan Keterampilan Lokal:


Mengalokasikan sumber daya untuk pelatihan dan pengembangan keterampilan lokal
yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Membangun kemitraan dengan institusi pendidikan dan pelatihan untuk memastikan
relevansi keterampilan dengan tuntutan industri.

 Kebijakan Upah yang Adil:


Menetapkan kebijakan upah yang adil dan sebanding dengan kualifikasi dan
pekerjaan yang dilakukan, menghindari ketidaksetaraan dalam kompensasi antara
pekerja asing dan lokal.
Melibatkan pihak berkepentingan untuk membentuk kebijakan upah yang sesuai
dengan kondisi pasar lokal.

 Keseimbangan Dalam Pemberdayaan Ekonomi Lokal:


Mendorong perusahaan asing untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek tanggung
jawab sosial perusahaan (CSR) yang mendukung pembangunan ekonomi lokal.
Membuat persyaratan kontraktual atau peraturan untuk meningkatkan partisipasi lokal
dalam rantai pasok atau kepemilikan bisnis.

 Pembangunan Infrastruktur dan Layanan Publik:


Mengalokasikan sebagian dari pendapatan dari kehadiran tenaga kerja asing untuk
investasi dalam pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik di komunitas
setempat.

15
 Perlindungan Hak Pekerja:
Memastikan kepatuhan perusahaan terhadap standar kerja dan hak pekerja yang
diakui internasional.
Menerapkan regulasi yang kuat dan mekanisme pengawasan untuk melindungi tenaga
kerja asing dari eksploitasi dan pelanggaran hak.

 Transparansi dan Keterlibatan Pemangku Kepentingan:


Melibatkan pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, perusahaan, dan
masyarakat lokal, dalam proses pengambilan keputusan.
Mempromosikan transparansi dalam pelaksanaan kebijakan dan memastikan
pemangku kepentingan memiliki akses informasi yang memadai.

 Kolaborasi Internasional:
Berkolaborasi dengan negara-negara asal tenaga kerja asing untuk memahami
kebutuhan dan memastikan bahwa kebijakan migrasi mendukung keberlanjutan dan
perlindungan hak.
Terlibat dalam forum internasional untuk bertukar pengalaman dan belajar dari
praktik terbaik dalam mengelola tenaga kerja asing.

 Edukasi dan Komunikasi:


Melakukan kampanye edukasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang
kontribusi tenaga kerja asing dan dampaknya pada ekonomi lokal.
Menjalin komunikasi terbuka dan aktif dengan masyarakat setempat untuk mengatasi
kekhawatiran dan membangun dukungan.

Dengan mengimplementasikan strategi-strategi ini, dapat dicapai keseimbangan yang positif


antara kepentingan ekonomi, hubungan internasional, dan keberlanjutan di tingkat lokal dan
global.

16
I. Dampak Teknologi dan Komunikasi Modern Terhadap Cara Organisasi Beroperasi
Dengan Tenaga Kerja Asing yang Berkepanjangan
Dampak teknologi dan komunikasi modern terhadap cara organisasi beroperasi dengan
tenaga kerja asing yang berkepanjangan mencakup berbagai perubahan signifikan dalam
manajemen, produktivitas, dan keterlibatan pekerja. Berikut adalah beberapa dampak utama:

 Komunikasi yang Lebih Efektif:


Dampak: Teknologi komunikasi modern, seperti aplikasi kolaborasi online dan
platform virtual, memungkinkan komunikasi yang lebih efektif dan real-time antara
tenaga kerja asing dan tim lokal.
Manfaat: Meminimalkan hambatan bahasa dan jarak geografis, meningkatkan
koordinasi proyek, dan memungkinkan pertukaran informasi yang lebih cepat.

 Kolaborasi Global:
Dampak: Organisasi dapat mengintegrasikan tenaga kerja asing ke dalam tim global
dengan lebih efisien melalui alat kolaborasi online dan video konferensi.
Manfaat: Mendorong kolaborasi tim global, pertukaran ide, dan transfer keterampilan
tanpa terkendala oleh batasan geografis.

 Fleksibilitas dan Mobilitas Pekerja:


Dampak: Adopsi teknologi memungkinkan tenaga kerja asing untuk bekerja dari
lokasi yang berbeda, meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas pekerja.
Manfaat: Memberikan tenaga kerja asing kesempatan untuk bekerja dari jarak jauh
atau berpindah tempat dengan lebih mudah, sesuai dengan kebutuhan bisnis.

 Pendidikan dan Pelatihan Jarak Jauh:


Dampak: Teknologi mendukung pendidikan dan pelatihan jarak jauh, memungkinkan
tenaga kerja asing untuk mengakses materi pelatihan dan pendidikan tanpa harus
berada di lokasi fisik.
Manfaat: Meningkatkan aksesibilitas pelatihan, memfasilitasi pengembangan
keterampilan, dan meningkatkan daya saing tenaga kerja.

 Manajemen Kinerja Berbasis Data:


Dampak: Teknologi analitik dan perangkat lunak manajemen kinerja memungkinkan
organisasi untuk mengukur dan mengelola kinerja tenaga kerja asing secara lebih
akurat.
Manfaat: Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kontribusi tenaga kerja
asing, memfasilitasi pemilihan karyawan berdasarkan data, dan meningkatkan
efisiensi operasional.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bahwa pengelolaan tenaga kerja asing membutuhkan kebijakan yang matang dan seimbang.
Keputusan yang diambil harus mempertimbangkan dampak ekonomi dan sosial, serta
melibatkan pemberdayaan keterampilan lokal. Sejalan dengan itu, penerapan teknologi dan
kolaborasi antar-pihak berkepentingan menjadi kunci untuk mencapai keseimbangan yang
baik antara kepentingan ekonomi dan perlindungan hak pekerja. Kesadaran akan nilai-nilai
etika dan hak asasi manusia juga perlu dikedepankan dalam mengatasi tantangan terkait
tenaga kerja asing

3.2 Saran
Sebagai saran, kebijakan mengatasi tenaga kerja asing sebaiknya mengadopsi pendekatan
holistik dan berkelanjutan. Pemerintah dapat mempertimbangkan langkah-langkah berikut:

 Pemberdayaan Keterampilan Lokal:


Menyusun program pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan keterampilan
pekerja lokal sesuai dengan kebutuhan industri.
Mendorong kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan institusi pendidikan
untuk merancang kurikulum yang responsif terhadap perkembangan pasar kerja.

 Penerapan Teknologi untuk Meningkatkan Efisiensi:


Mendorong penggunaan teknologi dalam berbagai sektor untuk meningkatkan
efisiensi dan produktivitas.
Memberikan insentif kepada perusahaan yang mengadopsi teknologi yang dapat
mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja asing.

 Evaluasi dan Revisi Kebijakan Secara Berkala:


Melakukan evaluasi berkala terhadap kebijakan yang ada untuk memastikan
relevansinya dengan kondisi pasar kerja yang terus berubah.
Bersedia untuk merevisi kebijakan jika ditemukan kekurangan atau dampak yang
tidak diinginkan.
 Pembangunan Infrastruktur dan Fasilitas Umum:
Mengalokasikan investasi pada pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum di
wilayah yang membutuhkan.

18
Membuat kebijakan yang mendorong perusahaan untuk berkontribusi pada
pembangunan komunitas setempat sebagai bagian dari tanggung jawab sosial mereka.

 Transparansi dan Penegakan Hukum:


Menjamin transparansi dalam proses rekrutmen dan penempatan tenaga kerja asing.
Memperkuat penegakan hukum terhadap praktik-praktik ilegal atau eksploitasi dalam
hubungan kerja.

 Dukungan pada Kewirausahaan Lokal:


Memberikan dukungan kepada pelaku usaha lokal dan start-up untuk meningkatkan
peluang kewirausahaan.
Mendorong inovasi dan perkembangan ekonomi lokal untuk menciptakan lapangan
kerja baru.

 Edukasi Masyarakat dan Budaya Kerja:


Melakukan kampanye edukasi tentang manfaat dan tantangan dalam mengelola
tenaga kerja asing.
Memfasilitasi dialog antarbudaya dan pembentukan sikap yang positif terhadap
keragaman di tempat kerja.

 Bekerjasama dengan Negara Asal Tenaga Kerja Asing:


Membangun kerjasama yang erat dengan negara asal tenaga kerja asing untuk
memahami kebutuhan dan mengelola aliran migrasi dengan lebih baik.
Dengan mengimplementasikan saran-saran tersebut, pemerintah dapat menciptakan
kebijakan yang berkelanjutan, meminimalkan dampak negatif, dan mengoptimalkan
kontribusi tenaga kerja asing untuk pembangunan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat lokal.

19
DAFTAR PUSAKA

kerja Asing di Indonesia – DW – 16.09.2018 https://amp.dw.com/id/menilik-kembali-


riwayat-pekerja-asing-di-indonesia/a-44964165?shem=iosie

Tenaga Kerja Asing Di Indonesia: Kebijakan dan Implementasi - Ditjen PP


https://ditjenpp.kemenkumham.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=142
7%3Atenaga-kerja-asing-di-indonesia-kebijakan-dan-
implementasi&catid=104&Itemid=183&shem=iosie

Penggunaan Tenaga Kerja Asing, Perlu dilakukan dengan Cermat & Selektif.
https://disnakertrans.ntbprov.go.id/penggunaan-tenaga-kerja-asing-perlu-dilakukan-dengan-
cermat-selektif/?shem=iosie

KEBIJAKAN PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING DI INDONESIA - Jatiswara


http://jatiswara.unram.ac.id/index.php/js/article/download/41/38/80?shem=iosie

Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing https://sumbarprov.go.id/home/news/10461-


pengendalian-penggunaan-tenaga-kerja-asing.html?shem=iosie

Pengaruh Tenaga Kerja Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan ...


https://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&src=a&id=258896&shem=iosie

Tenaga Kerja Asing dan Pertumbuhan Ekonomi Nasional - detikNews - detikcom


https://news.detik.com/kolom/d-4010317/tenaga-kerja-asing-dan-pertumbuhan-ekonomi-
nasional?shem=iosie

Analisis Pengaruh Tenaga Kerja Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi ...


https://jurnal.umsu.ac.id/index.php/ekawan/article/view/2531?shem=iosie

PELAKSANAAN PENGAWASAN TENAGA KERJA ASING ... - JDIH Prov. Kalteng


https://jdih.kalteng.go.id/berita/baca/pelaksanaan-pengawasan-tenaga-kerja-asing-oleh-dinas-
tenaga-kerja-kabupaten-sukamara-mencermati-rancangan-perda-tentang-rekribusi-
perpanjangan-izin-memperkerjakan-orang-asing?shem=iosie

trategi hadapi Persoalan Tenaga Kerja Asing Ilegal di Indonesia


https://law.ui.ac.id/menghadapi-persoalan-tenaga-kerja-asing-ilegal-di-indonesia/?shem=iosie

KEBIJAKAN PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING DI INDONESIA - Jatiswara


http://jatiswara.unram.ac.id/index.php/js/article/download/41/38/80?shem=iosie

20

Anda mungkin juga menyukai