D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
1. Zakiyyah
2. Revalina Noveliyanti Putri
3. Zahra Mahdalena
4. Zahra Zasqia Khairani Rachman
5. Zahara Salsa Mecca
6. Inaya Putri Adrians
7. Thitania Maharani
8. Nyanyu Laudya Chintya Bella
Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami ingin mengucapkan puji dan syukur atas karunia-Nya yang melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami. Melalui rahmat-Nya, kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah ini yang membahas Peran PMI (Palang Merah
Indonesia) dalam Penanganan Bala Bencana.
Palembang, 9 November
Penulis
i
ABSTRAK
Kata kunci: Pramuka, PMI, bala bencana, kemanusiaan, kerja sama, gotong-
royong.
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK……………………………………………………………….………………………………….………………ii
DAFTAR
ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
BAB VI PENUTUP.....................................................................................................9
PENDAHULUAN
Indonesia, dengan letak geografisnya yang rentan terhadap bencana alam seperti
gempa bumi, banjir, tanah longsor, dan erupsi gunung berapi, seringkali menjadi
saksi dari dampak serius yang ditimbulkan oleh bencana-bencana tersebut. Tidak
hanya mengancam keselamatan jiwa, bencana juga meninggalkan kerugian material
yang signifikan dan memerlukan respons cepat serta terkoordinasi. Dalam konteks
ini, organisasi-organisasi kemanusiaan memegang peran penting dalam upaya
penanganan bala bencana.
Salah satu organisasi yang telah lama menjadi tulang punggung dalam
penanganan bala bencana di Indonesia adalah Palang Merah Indonesia (PMI). PMI,
sebagai bagian dari Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Internasional,
berkomitmen untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada mereka yang
terdampak bencana. Seiring berjalannya waktu, PMI telah memperluas perannya
dalam hal penanganan bala bencana dan pembangunan kapasitas masyarakat dalam
menghadapi ancaman bencana.
3. Bagaimana kerja sama antara Pramuka dan PMI terhadap bala bencana?
BAB II
LANDASAN TEORI
Bantuan Bala Bencana adalah konsep yang sangat penting dalam konteks
penanganan bencana alam. Bala bantuan bencana mencakup serangkaian tindakan
darurat yang bertujuan untuk memberikan bantuan kepada mereka yang terdampak
bencana, seperti gempa bumi, banjir, tanah longsor, dan erupsi gunung berapi.
Definisi yang jelas dan pemahaman mendalam tentang bala bantuan bencana sangat
penting dalam memahami peran Palang Merah Indonesia (PMI) dalam upaya
penanganan bencana.
PMI telah menjadi salah satu pemain utama dalam penyelenggaraan bantuan
bala bencana di Indonesia. Sejak didirikan pada tahun 1945, PMI telah berperan
dalam persiapan, respons darurat, pemulihan, dan membangun kapasitas masyarakat
dalam menghadapi bencana. Peran PMI dalam bantuan bala bencana mencakup
berbagai aspek, mulai dari evakuasi dan pelayanan medis hingga distribusi bantuan
dan dukungan psikososial kepada korban bencana.
a. Netralitas: Prinsip netralitas adalah salah satu pilar utama dalam operasi bala
bantuan bencana oleh PMI. Ini berarti PMI harus tetap netral dan tidak berpihak pada
pihak mana pun yang terlibat dalam konflik atau bencana. Dalam konteks bantuan
bala bencana, netralitas berarti bahwa PMI memberikan bantuan tanpa memandang
suku, agama, atau kebijakan politik. Prinsip ini menjamin bahwa bantuan bala
bencana diberikan berdasarkan kebutuhan kemanusiaan semata.
b. Kesatuan: Prinsip kesatuan menekankan bahwa PMI adalah satu badan nasional
yang bergerak bersama untuk memberikan bantuan bala bencana. Hal ini
menghindari fragmentasi dan memastikan bahwa bantuan bala bencana diselaraskan
dan efektif.
c. Universalitas: Prinsip universalitas berarti bahwa PMI memberikan bantuan
kepada semua orang yang membutuhkan tanpa adanya diskriminasi. Ini mencakup
semua kelompok sosial dan ekonomi yang terdampak oleh bencana, termasuk
mereka yang paling rentan dan marginal. Universalitas adalah komitmen PMI untuk
menjangkau semua yang memerlukan pertolongan.
d. Independensi:
BAB III
METODE PENELITIAN
Subjek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari petugas PMI, relawan, dan
individu yang pernah menerima bantuan bala bencana dari PMI. Mereka dipilih
berdasarkan pengalaman dan pengetahuan mereka terkait peran PMI dalam
bantuan bala bencana.
BAB IV
Peran PMI dalam bantuan bala bencana sangat krusial dan beragam. PMI
berfungsi sebagai agen pertama yang merespons bencana, memberikan pelayanan
medis darurat, dan mendistribusikan bantuan ke tempat yang membutuhkan. Selain
itu, PMI juga berperan sebagai koordinator dalam upaya tanggap bencana, bekerja
sama dengan pemerintah, organisasi internasional, dan organisasi non-pemerintah
lainnya. Ini memastikan bahwa bantuan mencapai mereka yang membutuhkan secara
efisien dan terkoordinasi.
Peran PMI juga mencakup pemantauan dan evaluasi dampak bencana serta upaya
pemulihan jangka panjang. PMI berkontribusi dalam membangun kapasitas
masyarakat untuk menghadapi bencana di masa depan melalui program pendidikan
dan pelatihan. Selain itu, PMI juga berperan sebagai penengah dalam situasi konflik
yang dapat memperburuk dampak bencana.
Dalam banyak kasus, masyarakat yang menerima bantuan bala bencana menjadi
agen perubahan dalam pemulihan komunitas mereka. Mereka terlibat dalam proses
rekonstruksi dan pemulihan, membangun kembali rumah mereka sendiri, serta
berpartisipasi dalam program-program pemulihan ekonomi. Ini menciptakan rasa
kepemilikan yang kuat dalam komunitas dan membantu mereka pulih lebih cepat
dari bencana.
Dampak bantuan bala bencana yang diberikan oleh Palang Merah Indonesia
(PMI) sangat signifikan dan dapat dilihat dari berbagai aspek. Salah satu dampak
utamanya adalah peningkatan kesejahteraan dan keselamatan masyarakat yang
terdampak bencana. Bantuan PMI dalam bentuk pelayanan medis darurat telah
membantu menyelamatkan nyawa dan mengurangi tingkat cedera akibat bencana.
Selain itu, distribusi bantuan pangan, air bersih, dan perlengkapan lainnya telah
memberikan bantuan vital kepada masyarakat yang kehilangan rumah dan sumber
daya mereka akibat bencana.
Selain dampak langsung ini, bantuan bala bencana PMI juga memiliki dampak
jangka panjang. Ini mencakup pemulihan ekonomi masyarakat yang terdampak,
dengan menyediakan sumber daya untuk memulai kembali kehidupan mereka.
Dukungan psikososial yang diberikan oleh PMI juga membantu masyarakat
mengatasi trauma bencana dan mengembalikan kesehatan mental mereka.
Dampak lingkungan dalam operasi bala bencana PMI. PMI telah berupaya untuk
mengurangi dampak negatif lingkungan dalam operasi mereka. Ini mencakup
manajemen limbah medis dengan aman dan ramah lingkungan, serta pemilihan
sumber daya yang berkelanjutan dalam operasi mereka.
BAB V
A. Kesimpulan
Dalam penelitian ini, telah diungkapkan peran krusial yang dimainkan oleh
Palang Merah Indonesia (PMI) dalam bantuan bala bencana. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa bantuan bala bencana PMI memiliki dampak positif yang
signifikan terhadap masyarakat yang terdampak. Pelayanan medis darurat, distribusi
bantuan, dan dukungan psikososial yang diberikan oleh PMI telah membantu
menyelamatkan nyawa, mengurangi penderitaan, dan membantu dalam pemulihan
masyarakat. PMI juga berperan sebagai koordinator yang efisien dalam respons
bencana, memastikan bahwa bantuan mencapai yang membutuhkan tanpa
diskriminasi.
Peran PMI dalam upaya pencegahan bencana adalah kunci dalam mengurangi
risiko bencana di masa depan.
B. Saran
2. Pengembangan program pelatihan yang lebih luas untuk petugas dan relawan
PMI guna memastikan kesiapan dalam menghadapi berbagai situasi darurat.
4. Penerapan teknologi dan inovasi dalam manajemen bala bencana harus terus
ditingkatkan, termasuk penggunaan sistem informasi geografis (SIG) dan
teknologi komunikasi yang lebih canggih.
BAB VI
PENUTUP
Dalam penutup makalah ini, kami ingin menegaskan bahwa peran Palang Merah
Indonesia (PMI) dalam bantuan bala bencana sangat penting dan memiliki dampak
positif yang signifikan. Dalam berbagai bencana, PMI telah berhasil menyelamatkan
nyawa, mengurangi penderitaan, dan membantu masyarakat dalam pemulihan. PMI
juga berperan sebagai agen koordinasi yang efisien, memastikan bahwa bantuan
mencapai mereka yang membutuhkan tanpa diskriminasi.
Dengan ini, kami menyimpulkan makalah ini. Terima kasih kepada Tuhan dan
terima kasih kepada Anda yang telah membaca. Semoga makalah ini dapat
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang peran PMI dalam bantuan bala
bencana. Terima kasih.
https://bobo.grid.id/read/083064774/bantu-penanggulangan-bencana-inilah-3-fungsi-
utama-palang-merah-indonesia
https://pmikotaserang.or.id/tanggap-darurat-bencana
https://www.pmikabbandung.or.id/pelayanan-2/penanggulangan-bencana/bencana/
https://www.infopublik.id/kategori/nusantara/402256/peran-aktif-pmi-dibutuhkan-
dalam-membantu-penanggulangan-bencana
https://kominfo.jatimprov.go.id/read/umum/relawan-pmi-pamekasan-edukasi-
kesiapsiagaan-bencana-di-daerah-terpencil
https://www.pmimedan.or.id/layanan/bencana/
https://sumselprov.go.id/detail/berita/hd-pmi-harus-siap-berperan-dalam-segala-
kondisi/baru
https://ksrpmi.orgs.telkomuniversity.ac.id/panduan-keselamatan/panduan-
keselamatan-dalam-penanggulangan-bencana/
http://home.utdp-pmi.or.id/page/detail/sejarah-utd-pmi
https://www.liputan6.com/tag/pmi-palembang
9
5.2 Lampiran
10