Anda di halaman 1dari 20

5.

Di sini lah Martha sekarang, terbaring di brangkar


rumah sakit, sambil meratapi nasib yang tidak pernah
berpihak padanya.

Terkadang ia bertanya-tanya entah dosa apa yang


dilakukan nya di kehidupan sebelum nya sehingga
nasib buruk selalu menimpa nya.

Martha pun menoleh kan kepala nya kearah pintu di


sebelah kanan nya, di lihat nya wanita yang mungkin
umur nya sudah setengah Abad, mengenakan jas putih,
Dan stetoskop di lehernya, wanita itu tersenyum kearah
Martha.

" Hai Martha udah gimana keadaan nya sekarang, udah


enakan belum?" Tanya dokter parubaya itu sambil
mempertahankan senyum di wajahnya

"Masih terasa pusing nya dok, tapi udah lebih baik Dari
pada tadi" ucap Martha sambil memegang kepala nya
"oiya dok, saya kenapa ya dok bisa tiba-tiba pingsan
kayak tadi ya dok?" Tanya Martha.

"Hasil pemeriksaan sementara kamu anemia


Martha, tapi anemia kamu ini terasa sedikit aneh,
kamu perlu kerumah sakit yang memiliki perawatan
yang lebih lengkap agar dapat mendeteksi penyakit
yang kamu alami sekarang ini, perbanyak makan
makanan yang mengandung zat besi Dan buah-buahan
ya jangan lupa juga minum obat yang telah di berikan"
jawab dokter tersebut

Martha mengernyitkan dahi nya bingung " anemia


saya aneh kenapa dok?" Tanya nya dengan bingung.

"Normal nya hemoglobin pada wanita dewasa: 12-15


gram/dL. Sementara hemoglobin yang kamu miliki
sangat rendah yaitu 9 gram/dL, yang seharusnya kamu
sudah melakukakn donor darah, maka Dari itu untuk
memastikan penyakit mu yang sebenarnya kamu perlu
pergi ke rumah sakit yang memiliki peralatan yang
lebih canggih" jawab dokter paruh baya tersebut.

"Baik dok, terima Kasih dok" balas Martha


Martha sudah berada di rumah nya sekarang, tadi dia di
antar oleh teman kantor nya yang rumah nya tidak jauh
Dari rumah Martha.

Martha memasuki rumah nya Dan langsung masuk


kedalam kamar untuk membersihkan diri

Kemudia Martha terbaring di tempat tidur nya,


kepalanya Masih terasa sangat sakit. ketika ia melihat
wajahnya di cermin, wajah nya juga tampak pucat,
Martha memang sudah sering mengalami seperti ini.
Namun, Kali ini rasanya lebih menyakitkan

' Aku akan pergi untuk transfusi darah besok, sekalian


memeriksa penyakit yang sedang ku alami ini' ucap
nya dalam hati

Kemudian Martha memejamkan matanya Dan segera ia


masuk kedalam mimpi.

Keesokan paginya Martha izin untuk tidak masuk


kantor, ia ingin mengecek kondisi keseharian nya, ia
penasaran penyakit apa yang sebenarnya Selama ini ia
alami.

Martha sedang duduk di kursi di halaman rumah nya


dan menikmati roti dengan selai cokalat, sambil
menunggu ojek online yang di pesan nya.

Tak lama kemudian datang lah ojek online yang sudah


di pesan nya. " Atas nama kak Martha ya?" Tanya
driver ojek online tersebut, " iya mas" jawab Martha

Martha pun berarngkat kerumah sakit dengan ojek


online itu, di tengah perjalanan driver ojek online itu
bertanya " pucat banget kak mukanya, mau cek
kesehatan ya kak?" Tanya driver ojek online tersebut

" Iya mas" ucap matha. Martha bertanya dalam hati,


apakah wajah nya sepucat itu sampai orang lain pun
mengetahui bahwa iya sedang sakit

Sesampai nya di rumah sakit, Martha pergi ke bagian


pendaftaran untuk mengambil antrian agar dapat
berkonsultadi dengan dokter.
Sembari menunggu antrian, Martha memeriksa ponsel
di genggaman nya, Matha melihat-lihat foto-foto
keluarganya, ia tiba-tiba rindu dengan keluarganya di
kampung, mungkin setelah ini ia akan mengambil cuti
untuk pulang ke kampung halaman nya.

Tak lama kemudian, nama nya pun di panggil untuk


segera berkonsultasi dengan dokter. Martha pun
memasuki ruang dokter tersebut.

Ketika memasuki ruangan tersebut Martha melihat


seorang dokter laki-laki muda, dokter tersebut bernama
Alvin, Martha dapat mengetahui Hal tersebut dari
papan nama yang ada di meja dokter tersebut

" Atas nama Martha ya" dokter tersebut bertanya


sambil memperhatikan kertas data diri pasien di tangan
nya

"Benar dok" jawab Martha

"Jadi Martha apa keluhan nya" Tanya dokter tersebut


sambil mengalihkan tatapan nya Dari kertas data diri
pasien ke Martha
" Jadi begini dok, beberapa hari yang lalu ketika
sedang bekerja kepala saya terasa sangat sakit dok, Dan
tidak lama Dari itu saya pingsan. Lalu teman saya
membawa saya ke rumah sakit perusahaan, hasil
pemeriksaan dokter di perusahaan tersebut saya terkena
anemia dok. Namun, dokter tersebut merasa sedikit
aneh Karna Kadar hb saya sangat rendah dok, maka
Dari itu dokter itu menyarankan untuk kerumah sakit
yang lebih besar untuk memastikan penyakit saya.
Saya juga merasa bahwa wajah saya sangat pucat dok,
sebelum nya saya juga sudah sering merasakan sakit
kepala, tapi akhir-akhir ini rasanya sangat sakit dok"
cerita Martha panjang lebar dengan dokter lelaki
tersebut

Dokter tersebut mengernyitkan dahi nya, " memang


nya hb kamu Berapa Martha" Tanya dokter tersebut

" 9 gram/dL dok" jawab Martha

" Wah, itu rendah sekali Martha, seharus nya kamu


sudah transfusi darah" jawab dokter tersebut dengan
terkejut, tapi sebelum itu ada baik nya jika saya
memeriksa darah kamu terlebih dahulu.
"Baik dok" jawab Martha dengan nada sendu, apakah
anemia nya memang separah itu, Martha bertanya-
tanya dalam hati

Martha pun sudah selesai dengan proses pengambilan


darah, sekarang ia sedang berada di ruang tunggu,
untuk menunggu hasil pemeriksaan tersebut.

Sembari menunggu, Martha menghubungi Mamak nya


di kampung untuk mengabari bahwa minggu depan ia
akan mengambil cuti dan pulang ke kampung halaman
nya.

Tidak tahu kenapa rasanya ia sangat merindukan


keluarganya di kampung

"Atas nama Martha" terdengar suara perawat memaggil


nama nya

Martha pun segera masuk kedalam ruangan dokter lagi


untuk melihat hasil dari pemeriksaan darah nya tadi.
Martha memasuki ruangan tersebut di lihat nya dokter
Alvin yang sedang memegang kertas dari hasil
pemeriksaan darah nya tadi

" Jadi bagaimana dok hasil pemeriksaan nya, tidak ada


masalah yang serius kan dok?" Tanya Martha dengan
gelisah

"Martha, kamu terkena penyakit talasemia, Thalasemia


merupakan kelainan darah yang diturunan yang
disebabkan oleh kelainan hemoglobin (akibat
ketidakmampuan sumsum tulang membentuk protein
yang dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin)
yang menyebabkan kerusakan pada sel darah merah
sehingga penderitanya mengalami anemia atau kurang
darah" jawab dokter tersebut dengan

" Apakah parah dok?" Tanya martha

" Dengan berat hati saya mengatakan bahwa penyakit


ini cukup parah, Karena penyakit ini adalah kelainan
genetik maka penyakit ini tidak bisa adi sembuhkan.
kamu harus melakukakan transfusi darah seumur hidup
mu. Namun, ketika kamu melakukakan transfusi darah
secara terus-menerus kamu akan kelebihan zat besi
Dan itu akan mengganggu jantung mu" jawab dokter
tersebut dengan wajah sedih "Dan mohon maaf, tapi
orang yang menderita penyakit ini biasanya memiliki
umur yang singkat, tapi bagi Tuhan tidak ada yang
mustahil, kita tunggu saja mujizat dari Tuhan " lanjut
dokter Alvin sembari menguatkan Martha

Martha yang mendengar penjelasan dokter Alvin


langsung meneteskan air mata nya, ia sungguh terpukul
dengan pernyataan tersebut.Mengapa cobaan demi
cobaan terus mendatanginya.

" Baiklah dok, terima Kasih" ucap Martha sambil


mengusap air mata nya

" Martha sebelum nya kamu harus transfusi darah dulu


agar tubuh kamu lebih baik" saran dokter tersebut

"Baik dok" jawab Martha lesu

Setelah melakukan transfusi darah, Martha memang


terasa tubuh nya jauh lebih baik, dia sudah mulai sedikit
bertenaga.
Martha pun pergi ke bagian administrasi untuk
membayar biaya perawatan nya, dan segera pulang untuk
mengistirahatkan tubuh nya.

Keesokan hari nya Martha sudah kembali kerja seperti


biasanya, ia bertemu dengan teman nya Marissa.

"Oi, Mar kamu udah gimana keadaan nya, udah


mendingan belum" Tanya Marissa dengan nada khawatir.

" Udah mendingan sih" jawab Martha

"Jadi kata dokter kamu sakit apa?" Tanya Marissa

" Ga ada penyakit serius sih, cuma anemia biasa" jawab


Martha bohong, ia tidak ingin membuat orang-orang di
sekitarnya khawatir akan keadaan nya.

"Syukur deh kalo gitu, makanya kamu tuh yang rajin


makan sayur, jadi anemia kan, kamu sih" ucap Marissa
melanjutkan omelan nya

" Iya deh, iya bawel kamu" ucap Martha sambil memutar
bola matanya.

"Oh iya kamu tumben di lantai tiga, mau ngapain?"


Tanya Marissa bingung.
" Ini mau ketemu atasan, Aku mau ngambil cuti nih, Aku
mau pulang kampung, kan jatah cuti kemarin belum Aku
ambil, jadi aku mau ngambil sekarang, kangen Mamak
Bapak" cerita Martha.

" Yaudah barengan yuk, Aku juga sekalian mau ngantar


dokumen" ajak Marissa

Setelah selesai berbicara dengan atasan nya, Martha


turun menggunakan lift, dan melanjutkan pekerjaan nya
yang sudah menunggu untuk segera di kerjakan.

Sesampainya di rumah Martha segera memasuki


kamarnya dan mengambil baju yang ada di lemari dan di
masukan nya baju nya tersebut kedalam koper untuk
persiapan ia besok ia kembali ke kampung halaman nya.

Selesai berkemas Martha langsung mengambil ponselnya


yang ada di nakas di samping tempat tidurnya untuk
menghubungi orangtua nya yang berada dikampung.
“ halo mak, udah ku beli tiket bus nya ya, besok
berangkat aku” ucap Martha ketika sambungan telpon
tersebut terhubung dengan ibunya di kampong

“halo boru (anak perempuan), okelah, hati-hati lah kau


diperjalanan ya,” jawab ibu Martha “sehat nya kau disana
kan boru?” lanjut ibu nya

Martha tertegun seketika ketika ibunya menanyakan


tentang kesehatannya, ia memang belum menceritakan
tentang kondisi kesehatan nya kepada keluarganya. Tidak
ada satupun orang terdekatnya yang mengetahui tentang
penyakitnya ini, ia memang sengaja merahasiakan nya. Ia
tidak ingin membuat orang-orang khawatir dengan
kondisinya

“sehatnya aku di sini mak, gausah pala khawatir kau


mak” bohong Martha. Martha sebenarnya sedih harus
membohongi ibu nya. Namun, Martha terpaksa harus
membohongi ibunya agar ibunya tidak khawatir tentang
keadaannya.

“yaudah, tidurlah kau kalo kayak gitu, besok jalan pagi


bus mu kan?”

“iya mak, selamat malam mak”


“malam boru” jawab ibu Martha di seberang sana

Esok pagi pun tiba, segala keperluan untuk berangkat ke


kampung sudah siap, ia melangkah keluar dari gerbang
rumah nya. ketika ingin segera pergi, Ia bertemu dengan
wanita yang kira-kira berusia pertengahan tiga puluhan,
wanita tersebut adalah tetangga di depan rumahnya

“eh Martha, mau kemana pagi-pagi gini udah bawa-bawa


koper segala” Tanya wanita tersebut sambil
memperhatikan koper yang berada di tangan sebelah
kanan Martha

“iya nih kak, mau pulang kampong, kangen mamak


bapak”jawab Martha sambil tersenyum

“ oh mau pulang kampong toh, jangan lupa oleh-oleh nya


yo” ucap wanita tersebut sambil terkekeh

“oke, beres kak” kata Martha sambil mengangkat


jempolnya
Akhirnya Martha pun sampai di terminal bus, tampak
kenek supir sedang memasukan barang-barang ke dalam
bagasi. Yang artinya sebentar lagi bus tersebut akan
berangkat.

Martha dengan terburu-buru segera masuk kedalam


terminal tersebut untuk memberikan tiketnya kepada
penjaga loket agar dia bisa menaiki bus tesrsebut

Setelah memberikan tiketnya, Martha dengan buru-buru


lari ke dalam bus tersebut. Lalu setelah di dalam bus
Martha melihat-lihat nomor bangku yang sesuai denagn
yang ada di tiket nya. Setelah menemukan kursi yang
sesuai dengan nomor yang ada di tiket tersebut Martha
segera menduduk kan tubuhnya

Martha menghembuskan napas nya, ia merasa sangat


lelah padahal jarak ia berlari tidak terlalu jauh, namun ia
sudah merasa lelah, jantungnya berdebar-debar, dan
kepalanya terasa sangat pusing.

Martha takut ia akan kembali pingsan seperti yang terjadi


di kantornya beberapa saat yang lalu, untuk itu ia
langsung menutup matanya dan mengistirahatkan
tubuhnya, agar rasa sakit di kepalanya ini berangsur
menghilang.
Martha tiba-tiba terbangun dari tidurnya, ia merasa
bahwa bus tidak bergerak lagi.

Setelah melihat-lihat ke sekeliling ia baru menyadari


bahwa ternyata bus sedang berhenti untuk makan. Untuk
perjalanan jauh seperti ini, apalagi perjalanan bus antar
provinsi, bus memang terkadang berhenti untuk makan.
Karena perjalanan antar provinsi menghabiskan waktu
berhari-hari.

Martha juga lebih memilih perjalanan menggunakan bus


dari pada pesawat, karena apabila menggunakan pesawat,
ia akan menaiki bus juga pada akhirnya, tidak ada
pesawat yang bisa langsung ke kampung halaman nya.
Karena, dikampung halaman nya belum ada bandara.

Untuk itu Martha lebih memilih menaiki bus dari pada


pesawat, harga tiketnya juga lebih murah menggunakan
bus dari pada pesawat.

Martha pun turun dari bus dan meregangkan tubuhnya, ia


segera masuk kedalam rumah makan tersebut.

Ia memilih duduk di kursi yang mengarah langsung ke


arah jalan, lalu Martha membuka ponselnya dan
mengabari orang tuanya bahwa ia sudah dekat menuju
kampung halaman nya.

Lalu ia merasa bahwa bus sebentar lagi akan berangkat,


maka ia menyempatkan diri untuk ke toilet

Sampai di toilet ia melihat pantulan wajah nya di cermin,


terlihat mukanya yang kembali pucat, ia
menghembuskan nafapsnya dalam, ia hanya berserah
pada Tuhan tentang jalan hidupnya. Lalu Martha kembali
naik ke dalam bus.

Akhirnya setelah perjalanan yang panjang Martha sampai


kekampung halaman nya. Ia tidak sabar untuk bertemu
keluarga dan teman-temannya yang sudah sangat lama
tidak ia jumpai. Natal tahun lalu ia tidak sempat pulang
kampung, karena perusahaan nya memiliki proyek besar-
besaran. Sehingga pegawai yang memiliki posisi penting
seperti Martha harus tetap bekerja.

Ketika Martha ingin mengabari keluarganya bahwa ia


sudah sampai, ia sedikit heran ketika melihat sebuah
mobil yang mendekat kearah nya, lalu ketika kaca mobil
itu diturunkan tampak seorang pria yang memakai
kacamata hitam dan tersenyum kearah nya.

“ Oi Mar” seru pria itu sambil tersenyum sambil


membuka kacamatanya.

“eh Andre, kamu ternyata. Aku pikir siapa, makin


ganteng sih kamu” ucap Martha sambil tertawa kecil

Lalu Andre turun dari mobil nya lalu memeluk Martha


sebagai tanda kerinduan

“ Dah lama kali kita gak jumpa, gimana kabar mu?”


Tanya Andre sambil melepaskan pelukannya “kok kayak
agak lesu muka mu ku liat” lanjut nya sambil
memperhatikan wajah Martha.

“ ah i-ini sehat- sehat nya aku, ini muka ku gini karna


kecapekan aja, nanti tidur di rumah segar lagi nya ini”
jawab Martha sambil menutupi kegugupannya.

“syukurlah, kalo sehat-sehat, ini kamu mau kerumah kan,


ayok sekalian sama ku aja, aku juga ada mau ku antar
sama bou itu, titipan dari mamak ku” ajak Andre

“ oh iya-iya boleh, ayok”


Lalu Martha dan Andre pergi kerumah Martha sambil
berbincang-bincang kecil selama di perjalanan.

Tiba lah Andre dan Martha di rumah, Martha melihat ibu


nya yang sedang menemani cucu nya bermain di
halaman, Martha sungguh amat rindu ia tidak sabar untuk
segera memeluk ibunya

Martha pun turun dari mobil dan berjalan cepat untuk


memeluk ibunya

“Mak!!!” seru Martha dan masuk kedalam pelukan


ibunya, pelukan hangat yang selalu bisa membuat hatinya
damai dan melupakan segala permasalahan nya.

“Marthaaa, rindu kali mamak boru” ucap ibunya sambil


sedikit meneteskan air mata. “kok kurus kali kau, muka
mu pun pucat, sehatnya kau kan?” Tanya ibunya khawatir

“ sehat nya aku mak, gausah pala khawatir, kecapekan aja


nya aku ini, nanti tidur bentar udah segarnya ini” jawab
Martha menenangkan ibunya, “bapak mana mak?” Tanya
Martha
“ itu di dalam, masuk lah kau. Oh iya kok bisa kau sama
si Andre” pertemuan antara kedua ibu dan anak itu
membuat Andre yang berdiri disana terlupakan.

“iya bou, jumpa kami tadi dekat terminal sekalian aja lah.
Udah kayak pengungsi korban bencana alam dia tadi,
banyak kali bawaan nya” lalu mereka tertawa mendengar
pernyataan andre barusan. “oh iya ini bou, ini titipan
mamak” ucap Andre sambil menyerahkan titipan ibunya.
“dalah ya bou, pulang lah aku” pamit Andre

“eh cepat kali kau pulang, gak singgah dulu” ucap ibu
Martha menahan andre “ iya dre, cepat kali pulang”
sambung Martha

“masih ada kerjaan ku bo, mar. Lain kali lah aku mampir.
Pulang lah ya aku bo” pamit andre

“yo, hati-hati ya” ucap ibu Martha

Lalu Martha memasuki pintu rumah nya terlihat ayahnya


yang sedang membaca Koran

“pak!!” seru Martha sambil berlari memeluk ayah nya


“eh dah nyampe kau mar, sama siapa tadi datangnya?
Kok gak bilang sama bapak? Biar bapak jemput aja tadi”
Tanya ayah Martha menggebu-gebu

“jumpa andre tadi pak, sekalian sama dia lah” jawab


Martha

“ oh iya nya, mana si andre?” Tanya ayah nya sambil


melihat kea rah pinntu mencari andre. “ dah balek dia
tadi, ada kerjaan katanya”

“oh yaudah lah, mandi lah kau siap itu makan kita”
perintah ayah Martha “ iya pak” lalu Martha berjalan
kearah kamar nya
Kini semua keluarga sudah berkumpul di meja makan.
Martha sungguh amat merindukan suasana seperti ini,
berkumpul bersama keluarganya.
“mak,

Anda mungkin juga menyukai