FARMASI II
“Penetapan Kadar Metronidazol Dalam Tablet Metode Titrasi Bebas Air”
Disusun oleh:
V. PROSEDUR
0,02 gram
Persen = x 100 mL
100 mL
= 0,02 gram
100 mg
Nilai kesetaraan = x 0,6512 gram = 0,1302 gram
500 mg
6.2 Tabel hasil pengamatan standardisasi
Volume akhir Volume pemakaian
Volume awal (mL)
(mL) (mL)
Replikasi 1 35,95 45,85 9,9
massa (mg)
N=
BE x Volume titrasi
massa (mg)
0,1 N =
204,23 x 10 mL
massa (mg)
N=
BE x Volume titrasi
200,7 mg
N=
204,23 x 9,9 mL
N = 0,0993 N
6.3 Tabel hasil pengamatan penentuan kadar sampel
Volume awal Volume akhir Volume
(mL) (mL) pemakaian (mL)
Replikasi 1 30,00 35,80 5,8
0,0993 N 651,2 mg
5,8 mL x x 17,12 x x 100%
Kadar = 0,1 N 500 mg = 98,6312%
130,2 mg
VII. PEMBAHASAN
Pada pratikum kimia farmasi II ini dilakukan penetapan kadar dari obat
metronidazole dalam bentuk sediaan tablet menggunakan metode titrasi bebas
air . Titrasi bebas air adalah pengujian secara kuantitatif untuk menentukan
kadar sampel tanpa menggunakan air . Hal ini dikarenakan sampel yang
digunakan sukar larut dalam air . Sehingga dapat menganggu proses titrasi
dimana pada saat titrasi tidak dapat ditemukan dengan jelas titik ahkir dari
titrasi yang dapat merugikan pratikan . Contohnya volume yang berlebihan
yang digunakan pada saat titrasi sehingga merugikan standar larutan yang
digunakan karena titik ahkir titrasi tidak dapat ditemukan dengan tepat . Selain
itu akan berpengaruh juga terhadap kadar perhitungan pada sampel dimana
akan melebihi batas kadar yang ditentukan oleh farmakofe Indonesia terhadap
sampel tablet obat metronidazole
Metode titrasi bebas air ini menggunakan reaksi netralisasi yaitu reaksi yang
terjadi jika asam dan basa bereaksi membentuk garam dan disertai
pembentukan molekul air. Air ini dapat bersifat asam atau basa lemah. Oleh
karena itu dalam lingkungan air, air dapat menentukan asam-asam atau basa-
basa yang sangat lemah dalam hal menerima atau memberi proton.Selain itu
dalam dunia farmasi metode titrasi bebas air digunakan untuk penetapan kadar
obat-obatan yang bersifat asam atau basa yang sangat lemah hiingga tidak akan
terionisasi. Pada sampel yang digunakan pada pratikum kimia farmasi yaitu
sampel obat tablet metronidazole merupakan basa lemah sehingga kadar yang
tepat dapat ditentukan dengan metode titrasi bebas air. Titrasi bebas air
memiliki beberapa keuntungan diantaranya untuk senyawa yang tidak dapat
larut dalam air, dapat larut dalam pereaksi yang mudah didapat dan dikenal
sehingga untuk menentukan kadarnya tidak kesulitan dalam mencari pelarut
yang lain untuk melarutkannya.Keuntungan lain dengan pemakaian metode ini
adalah karena dalam percobaan ini digunakan pelarut nonair seperti asam asetat
glasial, dan pelarut ini memiliki kekuatan asam basa yang sangat kuat.
Selain metode titrasi bebas air tablet metronidazole juga dapat ditentukan
kadarnya dengan metode FTIR ( Fourier Transform Infra Red) dimana metode
ini memiliki keuntumgan dapat memberikan data pengukuran yang lebih tepat,
akurat dan cepat .Namun pada saat pratikum digunakan metode bebas air yang
termasuk sederhana dikarenakan alat FTIR ini penggunaan yang terbatas dan
belum terbiasa digunakan oleh mahasiswa . Metode FTIR ini merupakan alat
canggih yang dapat menganalisis secara kualitatif maupun kuantitatif dengan
menggunakan seperangkat alat komputer dan hasil kadar nya akurat serta tidak
menggunakan pelarut yang banyak seperti titrasi bebas air . Metrinidazole
sampel yang digunakan ini selain termasuk basa lemah, sukar larut dalam air .
Metronidazole merupakan antibiotik yang digunakan untuk mengatasi infeksi
bakteri dan mikroorganisme lain pada sistem reproduksi, saluran pencernaan,
kulit, vagina, dan area lain pada tubuh. Metronidazole tidak digunakan untuk
mengobati demam, flu dan infeksi virus lainnya. Bentuk sediaan metronidazole
adalah infus, tablet, kapsul, suspensi dan suppositoria. Metronidazole dalam
dunia farmasi digunakan sebagai antibiotik yang dapat mengobati penyakit
vagonisis bakteri ,penyakit radang panggul ,penyakit gusi ,amoebasis dan lain
sebagainya
Teori titrasi bebas air 2 sangat singkat, dengan prinsip pratikum ini
dimana menggunakan metode titrasi bebas air dengan reaksi netralisasi dimana
tidak menggunakan air sebagai pelarutnya namun menggunakan pelarut
organik dengan bertujuan untuk mempertajam titik ahkir titrasi digunakan
untuk senyawa yang asam atau basa yang sangat lemah menggunakan indikator
kristal violet dan ditandai dengan perubahan warna violet menjadi hijau.
sebagai berikut air dapat bersifat asam lemah dan basa lemah. Oleh karena itu,
dalam lingkungan air, air dapat berkopetisi dengan asam-asam atau basa-basa
yang sangat lemah dalam hal menerima atau memberi proton sebagaimana
ditunjukkan pada gambar:
Pada pratikum ini digunakan larutan asam perkolat sebagai standar sekunder
dan kalium hidrogen laktat sebagai standar primer . Asam perklorat adalah asam
yang paling kuat diantara asam-asam yang umum didalam larutan asam asetat, dam
medium titrasi yang biasanya digunakan untuk menghilangkan air dari asam
perklorat air. Basa lemah berkompotisi sangat efektif dengan asam asetat untuk
proton. Biru asetat, merah kuinalidin, dan violet Kristal ( basa yang sangat lemah )
digunakan sebagai indikator pada jenis titrasi air
Sampel diekstraksi dengan asaeton yang bertujuan untuk dapat menarik
senyawa metronidazole. Kemudian dititrasi dengan asam perkolat dimana asam
perkolat ini terdiri dari asam asetat glasial pekat dan asam asetat anhidrat pekat yang
dicampurkan kedalam asam perkolat pekat. Asam asetat glacial adalah akseptor
proton yang sangat lemah sehingga tidak berkomposisi secara efektif dengan basa
lemah untuk proton. Hanya asam yang sangat kuat akan cukup besar untuk
memprotonasi asam asetat sesuai dengan persamaan yang ditunjukkan berikut ini :
CH3COOH + HA ↔ CH3COOH2 + A-
10.2 Penimbangan
Penimbangan
Sampel