• Konsep Masyarakat adalah segenap tingkah laku manusia yang di anggap sesuai.
Tidak melanggar norma-norma umum dan adat istiadat serta terintegrasi langsung
dengan tingkah laku umum.
• Pengaruh budaya terhadap pangan atau makanan sangat tergantung kepada sistim sosial
kemasyarakatan dan merupakan hak asasi yang paling dasar, maka pangan/makanan
harus berada di dalam kendali kebudayaan itu sendiri.
• Masalah budaya dan makanan kita ketahui dapat menyebabkan masalah gizi yang berdampak
pada kesehatan tubuh manusia, sehingga perlu secara cermat untuk memberdayakan masyarakat
lokal dengan kearifan dan kecerdasan lokal (local wisdom and local genius) disamping terus
melaksanakan penyuluhan gizi sebagai alternative mengatasi masalah budaya dan makanan
Pendekatan yang paling utama adalah melalui perbaikan struktur sosial
masyarakat tentang pandangan mereka terhadap bahan makanan
walaupun lokal tetapi kaya akan nilai gizi.
2. Perbaikan budaya masyarakat dengan pengaruh utama gender terutama di tingkat keluarga.
3. Memperluas areal pertanian dengan menanam berbagai komoditi yang mempunyai nilai gizi
tinggi sebagai bahan pangan/makanan seperti kedelai (kasus budaya Jawa).
4. Pemberian makanan tambahan yang bernilai gizi bagi anak-anak balita dan orang lanjut usia.
6. Melakukan pengkajian/penelitian dan riset untuk melihat pengaruh budaya terhadap makanan
itu sendiri dengan berbagai implikasi yang terkait didalamnya.
Pengaruh Sosial Budaya dan kejiwaanTerhadap Pola Pangan
Masyarakat
1. Pengaruh sosial
a. Kewibawaan, kewenangan, dan kekuasaan
Kewibawaan/kekuasaan yang diakui oleh masyarakat timbul karena ditetapkan, dipilih atau
karena turun temurun.
Kekuasaan atau kewenangan ➔ contoh pada sistem pemerintahan (pusat dan daerah), oleh
orang-orang tertentu (tokoh masyarakat, tokoh agama)
➔ dimana orang-orang atau tokohnya dapat memberi pengaruh atau menentukan
keberhasilan program gizi.
➔ Biasanya dalam keluarga, kepala rumah tangga yang mempunyai kewenangan tersebut,
tetapi adapula yang dimiliki oleh ibu (istri) ataupun mertua. Dalam hal makanan, ibulah
yang berwenang, sedangkan bapak/suami memberikan control secara tidak langsung
mengenai rasa makanan yang akan dihidangkan dalam keluarga.
➔ Pada kasus-kasus pemberian makanan untuk anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, ➔
nenek /mertua sering mempunyai kekuasaan untuk menentukan jenis makanan apa yang
harus dimakannya.
b. Pendapat tokoh-tokoh tidak resmi
Tokoh tidak resmi dapat muncul di masyarakat karena popularitas, kekayaan, status sosial, kearifan atau
pengalaman mereka dalam bidang tertentu
tokoh-tokoh tidak resmi ini cenderung untuk memegang posisi penting dalam bidang kemasyarakatan, dan
menjadi panutan anggota-anggotanya. Tokoh tidak resmi yang berpengaruh kuat, dapat mengalahkan
pengaruh tokoh/pejabat resmi yang ada di masyarakat. Pendapat atau pemikiran tokoh ini tentang pangan
dapat mempengaruhi pola pangan masyarakatnya.
• Tingkah laku seseorang termasuk dalam hal pemilihan makanan dapat dipengaruhi oleh orang lain yang
menjadi panutannya ataukelompok sebayanya. Mereka merasa nyaman dan puas apabila melakukan
seperti apa yang ada pada kelompok referensi/panutan dan sebayanya.
• Keinginan untuk meniru tingkah sosial yang lebih tinggi dalam hal kebiasaan makan semakin nampak. Hal
ini dimaksudkan agar seseorang dianggap termasuk dalam status sosial yang sama tingginya (padahal
sebenarnya status sosial orang tersebut masih lebih rendah). Apikasi daripada keadaan yang demikian,
antara lain dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan komersial untuk menjual produk-produknya
agar dibeli oleh masyarakat.
• . ➔ saat ini seperti artis selebriti, youtuber dll
• ➔ contoh bagaimana pengaruh dari artis korea terhadap pola makan remaja
Pengaruh Sosial Budaya dan kejiwaan Terhadap Pola Pangan Masyarakat
• Orang melakukan pilihan atas dasar pertimbangan rupa, bau, tekstur, dan cita rasa.
• Setiap masyarakat memberi difinisi tertentu tentang arti makanan, dan dalam setiap difinisi setiap jenis
makanan mempunyai arti yang luas.
• Misalnya:
• - Ada jenis makanan untuk orang kaya dan orang miskin.
• - Ada untuk pesta, untuk wanita, anak-anak, untuk orang sakit atau orang lanjut usia.
• - Ada jenis makanan yang tidak diperbolehkan untuk orang-orang tertentu.
• Pendidikan gizi tidak dapat berhasil kalau tidak disertai suatu pengetahuan mengenai sikap, kepercayaan
dan nilai dari masyarakat yang dijadikan sasaran. ➔ perlu paham antropologi kebudayaan, sosiologi dan
psikologi sosial.
Pengaruh Sosial Budaya Terhadap Pola Pangan Masyarakat