Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Tentang

PERAN PSIKOLOGI DALAM PERKEMBANGAN

SIKAP POSITIF BELAJAR PESERTA DIDIK


Dosen Pengampun:Nurhasanah, M.Pd

Di susun oleh:

HAIRIL NURULLAH (232020046)

ROSMINI (232020011)

REGI ALDIN (232020036)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NGGUSUWARU
1
TAHUN AJARAN 2023/2024

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehinggasaya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul

Peran Psikologi Pendidikan Dalam Pengembangan Sikap Positif Belajar Peserta


didik ini tepat pada waktunya.Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas

Ibu Nurhasanah,M.Pd pada mata kuliah Psikologoi Pendidikan. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentangperan psikologi pendidikan dalam
pengembangan sikap positif belajar peserta didik bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nuhasanah,M.Pd, selaku dosen Mata
Kuliah Psikologi Pendidikan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.Saya
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.Saya menyadari,
makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,kritik dan
saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Kota Bima, 12 November 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang.........................................................................................4
B. Rumusan masalah....................................................................................4
C.TujuanPenulisan.......................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A.Pengertian sikap Belajar Peserta didik.....................................................5


B.Motivasi belajar peserta didik..................................................................6
C.Kemandirian belajar peserta didik...........................................................7

BAB III PENUTUP

Simpulan..................................................................................................10

Saran......................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Sikap merupakan unsur psikologis yang muncul setelah adanya persepsi terhadap sesuatu
hal. Sehingga orang sebelum bersikap terhadap suatu hal, ia harus mengetahui hal
tersebut untuk membentuk suatu sikap terhadap hal tersebut. Sikap belajar pada diri
peserta didik perlu dibangun sedemikian rupa secara sadar agar peserta didik melakukan
aktivitas belajar sesuai dengan hakikat dan tujuanbelajar. Sikap belajar peserta didik
merupakan kesiapan mental peserta didik melalui pengalaman serta memberikan
pengaruh secara langsung terhadap respons peserta didik nantinya. Sikap belajar peserta
didik harus dikuatkan dari waktu ke waktu secara kontinu, sebab sikap merupakan
kondisi yang dinamis dan sikap terbentuk dari hasil pengalaman peserta didik itu sendiri.
Sikap belajar merupakan kecenderungan berperilaku yang dapat bersifat positif dan
negatif

B.Rumusan Masalah

1. Pengertian Sikap Belajar Peserta didik

2.Motivasi Belajar Peserta didik

3.Kemandirian Belajar Peserta didik

C.Tujuan

Makalah ini disusun selain untuk memenuhi tugas yang dibereikan dosen adalah untuk
lebih memahami lagi tentang peran psikologi dalam perkembangan sikap positif belajar
peserta didik.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SIKAP BELAJAR PESERTA DIDIK

Sikap merupakan unsur awal seseorang sebelum melakukan sebuah tindakan. Sikap dapat
juga diartikan sebagai niat seseorang berkaitan dengan kontrol atau kendali seseorang
terhadap respons pada suatu keadaan tertentu yang dihadapi oleh orang tersebut. Garrett
menyatakan bahwa pembentukan dan perubahan sikap dipengaruhi oleh dua faktor utama
yaitu:

(1). faktor psikologis, seperti motivasi, emosi, kebutuhan, pemikiran, kekuasaan, dan
kepatuhan, semuanya merupakan faktor yang memainkan peranan dan menimbulkan atau
mengubah sikap seseorang.

(2). faktor budaya, seperti status sosial, lingkungan keluarga dan pendidikan juga
merupakan faktor yang berarti menentukan sikap manusia.

Sikap merupakan unsur psikologis yang muncul setelah adanya persepsi terhadap sesuatu
hal. Sehingga orang sebelum bersikap terhadap suatu hal, ia harus mengetahui hal
tersebut untuk membentuk suatu sikap terhadap hal tersebut. Sikap belajar pada diri
peserta didik perlu dibangun sedemikian rupa secara sadar agar peserta didik melakukan
aktivitas belajar sesuai dengan hakikat dan tujuan belajar. Sikap belajar peserta didik
merupakan kesiapan mental peserta didik melalui pengalaman serta memberikan
pengaruh secara langsung terhadap respons peserta didik nantinya. Sikap belajar peserta
didik harus dikuatkan dari waktu ke waktu secara kontinu, sebab sikap merupakan
kondisi yang dinamis dan sikap terbentuk dari hasil pengalaman peserta didik itu sendiri.
Sikap belajar merupakan kecenderungan berperilaku yang dapat bersifat positif dan
negatif.

Sikap belajar peserta didik yang dimaksud dalam konteks ini adalah suatu sikap yang
terwujud dalam bentuk perasaan senang atau tidak senang terhadap suatu pelajaran. Sikap
belajar peserta didik harus dibentuk, dikembangkan, dipelihara, dan terus diperkuat
secara kontinu agar ia selalu merasa senang terhadap pelajaran. Rasa senang peserta didik

5
terhadap pelajaran akan meningkatkan motivasi belajarnya, sehingga dengan
meningkatnya motivasi belajar peserta didik, diharapkan prestasi belajarnya juga terus
meningkat.

B.MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK

Motivasi belajar merupakan suatu dorongan yang dimiliki oleh seseorang untuk
meningkatkan dan mempertahankan kondisi belajarnya yang diwujudkan dalam aktivitas
bersekolah. Memberikan motivasi kepada peserta didik berarti menggerakkan peserta
didik untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu kegiatan belajar sehingga
akan menjadi kebiasaan dan kebutuhan untuk mencapai tujuan.

Sidjabat menyatakan beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru untuk mendorong
anak agar termotivasi belajarnya, yaitu:

1) Menghargai pendapat peserta didik dan memberikan penghargaan atas keberaniannya


untuk berpendapat. Memberikan pujian yang tulus (reinforcement) pada tiap-tiap peserta
didik agar mereka semakin bersemangat dan termotivasi untuk belajar.

2) Menanamkan rasa percaya diri (self confidence) dalam dirinya agar proses belajar
semakin meningkat

3) Menjauhkan peserta didik dari perasaan takut gagal atau takut salah dalam melakukan
sesuatu. Untuk itu peserta didik diberi kesempatan untuk mencoba sesuatu secara pelan-
pelan supaya tidak merasa takut melakukan kesalahan

4) Memberikan motivasi untuk mau mencapai nilai tertinggi.

5) Membina persahabatan dengan peserta didik dan memelihara suasana kelas yang akrab
dan dinamis. Menanamkan pada mereka

perasaan bahwa mereka diterima oleh teman sekelas dan gurunya (social acceptance),
sehingga mereka tidak merasa kesepian di

dalam kelas.

6) Memberikan pengertian bahwa mereka sangat berarti (personal meaning), baik bagi
dirinya sendiri, keluarga, teman, dan gurunya.

6
C.KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK

Kemandirian belajar merupakan salah satu hal yang penting dalam suatu proses
pembelajaran. Karena kemandirian belajar siswa diperlukan agar mereka mempunyai
tanggung jawab dalam mengatur dan mendisplinkan dirinya, selain itu dalam
mengembangkan kemampuan belajar atas kemauan sendiri. Sikap-sikap tersebut perlu
dimiliki oleh siswa sebagai peserta didik karena hal tersebut merupakan ciri dari
kedewasaan orang terpelajar.Tuntutan terhadap kemandirian sangat besar dan jika tidak
direspon secara tepat bisa saja menimbulkan dampak yang tidak menguntungkan bagi
perkembangan psikologis anak di masa mendatang. Kondisi tersebut terjadi karena
menjadi mandiri merupakan salah satu tugas perkembangan anak. Anak dituntut untuk
mandiri agar dapat menyelesaikan tugas perkembangan selanjutnya. Untuk dapat mandiri
anak membutuhkan kesempatan, dukungan dan dorongan agar dapat mencapai
kemandirian atas diri sendiri.

Kemandirian belajar menurut Haris Mudjiman (2007) adalah kegiatan belajar aktif yang
didorong oleh niat atau motif untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi suatu
masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki.

Kemandirian dalam belajar dapat diartikan sebagai aktivitas belajar dan berlangsungnya
lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri dan tanggung jawab sendiri dari
pembelajaran. Siswa dikatakan telah mampu belajar secara mandiri apabila telah mampu
melakukan tugas belajar tanpa ketergantungan dengan orang lain. Pada dasarnya
kemandirian merupakan perilaku individu yang mampu berinisiatif, mampu mengatasi
hambatan atau masalah, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu
sendiri tanpa bantuan orang lain.

Berdasarkan pengamatan siswa di SMP Negeri 1 Torohkelas VIII diketahui bahwa


kemandirian belajar matematika masih rendah. Setelah peneliti melakukan observasi
pendahuluan ditemukan permasalahan antara lain: 1) mampu mengatasi masalah
belajarnya sendiri 17.86%, 2) mampu menyelesaikan tugasnya sendiri 32.14%, 3) mampu
siswa mengatur dirinya sendiri 14.29%.Rendahnya kemandirian belajar siswa ini
disebabkan karena siswa mengagangap matematika pelajaran yang sulit untuk dipelajari.
Selain itu saat mengerjakan soal yang diberikan guru, banyak sisiwa yang tidak percaya
pada kemampuan dirinya sendiri. Siswa sering menyontek dan bertanya kepada temannya
7
pada saat mengerjakan soal, padahal jawaban yang diberikan oleh temannya belum tentu
benar.

Hal ini berarti dalam diri siswa tersebut kemandirian belajarnya masih kurang karena
siswa yang mandiri dalam belajar akan mampu mengatasi masalah belajarnya sendiri dan
mampu mengatur dirinya sendiri.

Salah satu strategi yang dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa yaitu strategi
Problem Based Learning merupaka sebuah strategi yang mudah, guna memperoleh
partisipasi kelas yang keseluruhan dan tanggung jawab secara individu. Strategi ini
memberikan kesempatan pada setiap peserta didik untuk bertindak sebagai seorang
“pengajar” terhadap peserta didik lain. Dengan strategi ini, peserta didik yang selama ini
tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif.

a.Ciri-ciri Kemandirian Belajar

Menurut Babari membagi ciri-ciri ke dalam lima jenis, yaitu:

(1) percaya diri,

(2) mampu bekerja sendiri

(3) menguasai keahlian dan keterampilan yang sesuai dengan kerjanya,

(4) menghargai waktu,

(5) bertanggung jawab. Sedangkan Fatimah

b.Tujuan Kemandirian belajar

Menurut Baumgartner (2003), ada 3 tujuan utama dari belajar secara mandiri. Tujuan
tersebut terdiri dari:

(1) Meningkatkan kemampuan dari pelajar untuk menjadi siswa yangdapat belajar secara
mandiri,

(2) Mengembangkan system belajar tranformasional sebagai komponen utama dalam


kemandirian belajar,

(3) Mengarahkan pembelajaran emansipatoris dan perilaku sosial sebagai bagian integral
dari kemandirian belajar.

c.Aspek-aspek Kemandirian Peserta Didik dalam Belajar


8
Menurut Steiberg ,membedakan karakteristik kemandirian sebagai berikut:

(1) Kemandirian emosional (emotional autonomy), Aspek kemandirian yang menyatakan


perubahan kedekatan hubungan emosional antar individu, seperti hubungan emosional
peserta didik dengan guru atau orang tuanya.

(2) Kemandirian tingkah laku (behavioral autonomy), Suatu kemampuan untuk membuat
keputusan tanpa tergantung pada orang lain dan melakukannya secara bertanggung
jawab.

(3) Kemandirian nilai (value autonomy), Kemampuan memaknai seperangkat prinsip


tentang benar dan salah, tentang apa yang penting dan apa yang tidak penting.

9
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Sikap belajar memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan peserta didik dan
mempunyai dampak yang besar terhadap kedisiplinan. Peserta didik yang memiliki sikap
belajar yang baik akan berusaha lebih keras dibanding peserta didik yang kurang
memiliki sikap belajar, karena sikap merupakan kesiapan mental emosional untuk
melakukan suatu tindakan tertentu bila suatu situasi dihadapi. Sikap menunjukkan kepada
kondisi seseorang agar siap mmelakukan sesuatu, bukan suatu prilaku yang nyata. Jadi
sikap belajar adalah perasaan senang atau tidak senang, perasaan setuju atau tidak setuju,
perasaan suka atau tidak suka terhadap guru, tujuan, materi, dan tugas-tugas serta lainnya.

Motivasi belajar merupakan suatu energi psikologis yang dimiliki oleh siswa atau peserta
didik yang digunakan sebagai pendorong, penggerak, dan pengarah perbuatan dalam
suatu aktivitas pembelajaran yang menimbulkan perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari pengalaman atau latihan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar


siswa merupakan suatu bentuk belajar yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menentukan tujuan belajar, perencanaan belajar, sumber-sumber belajar, mengevaluasi
belajar, dan menentukan kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhannya sendiri.

Saran

Bagi peserta didik, diharapkan dapat meningkatkan siakp-sikap positif dan menerapkan
perilaku yang baik di kehidupan sehari-hari,dan mampu memaknai kondisi diri sendiri
dan dari luar diri.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abror, A. R. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT Tiara Wacana.

Elmubarok, Z. 2009. Membumikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta.

Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

Sidjabat, S. 1993. Menjadi Guru Profesional Sebuah Perspektif Kristiani. Bandung:


Yayasan Kalam Hidup.

11

Anda mungkin juga menyukai